Aaaaa
Aaaaa
KELOMPOK 3
1. Aldava Nabila N.P (015.20.18.432)
2. DhilaOktarin S.F (015.20.18.454)
3. IstiKhomah (015.20.18.479)
4. IstiqomaSabili N.I (015.20.18.480)
5. KhofifahFebriani (015.20.18.483)
6. Lilia MustikaDewi (015.20.18.485)
1
KATA PENGANTAR
Penulis
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................................1
KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
DAFTAR ISI..........................................................................................................................3
BAB I...................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..................................................................................................................4
1.1. Latar Belakang....................................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah..............................................................................................5
1.3. Tujuan Penulisan................................................................................................5
BAB II..................................................................................................................................6
TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................................................6
2.2 Jenis-jenis Penyakit Jantung....................................................................................7
2.3 Kebutuhan gizi pada penderita penyakit jantung.....................................................8
2.4 Jenis diet pada penyakit jantung............................................................................10
BAB III...............................................................................................................................13
PENUTUPAN.....................................................................................................................13
A. Kesimpulan...........................................................................................................13
B. Saran....................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................14
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
peranan penting dalam pencegahan dan pengobatan terhadap penyakit
kardiovaskuler.
Para penderita penyakit kardiovaskuler sering mempunyai tubuh
yang gemuk (obese) dan kadar lemak darah yang tinggi. Untuk
mengurangi berat badannya, kandungan energi dalam makanan pasien
yang obese harus dibatasi. Kenaikan kadar lemak dalam darah dikoreksi
dengan pengurangan jumlah total lemak yang dimakan dan modifikasi
jenis lemak tersebut. Modifikasi diet pada gangguan sistem jantung dan
peredaran darah dilakukan berdasarkan pada tiga prinsip :
1. Nilai kalori dalam diet dikurangi bila pasien bertubuh gemuk atau
overweight.
2. Jika pasien memperlihatkan gejala edema, biasanya digunakan
preparat diuretik untuk mengurangi volume cairan ekstraseluler.
Volume cairan ekstraseluler ditentukan oleh kandungan
natriumnya. Preparat diuretik bekerja mencegah penyerapan
kembali natrium oleh tubulus ginjal. Kadang-kadang sebagai
tindakan pelengkap, dieprlukan pula pembatasan konsumsi
natrium.
3. Baik jumlah total lemak dalam makanan maupun proporsi yang
dihasilkan oleh lemak jenuh harus dikurangi kalau kadar lipid
serum meningkat. Jika kadar fraksi lipid yang mengandung
kolesterol itu naik, konsumsi kolesterol dari makanan harus
dibatasi.
5
1. Mendeskripsikan pengertian penyakit jantung.
2. Mendeskripsikan jenis-jenis penyakit jantung.
3. Mendeskripsikan kebutuhan zat gizi pada penderita penyakit
jantung.
4. Mendeskripsikan jenis diet pada penyakit jantung.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Jantung adalah otot yang terbagi menjadi empat ruang. Dua ruang terletak
di bagian atas, yaitu atrium (serambi) kanan dan kiri. Sedangkan dua ruang lagi
terletak di bagian bawah, yaitu ventrikel (bilik) kanan dan kiri. Antara ruang
kanan dan kiri dipisahkan oleh dinding otot (septum) yang berfungsi mencegah
tercampurnya darah yang kaya oksigen dengan darah yang miskin oksigen.
Darah yang telah diperkaya oksigen tadi, kemudian dibawa ke atrium kiri
melalui vena pulmonal. Saat atrium kiri berkontraksi, darah akan diteruskan ke
ventrikel kiri melalui katup mitral. Setelah ventrikel kiri dipenuhi darah, katup
mitral akan menutup untuk mencegah darah kembali ke atrium kiri. Kemudian,
ventrikel kiri akan berkontraksi, dan darah akan dialirkan ke seluruh tubuh
melalui katup aorta. Siklus peredaran darah tersebut akan terus berulang.
7
2.2 Jenis-jenis Penyakit Jantung
Menurut WHO (2016) ada beberapa jenis penyakit jantung, antara lain adalah:
a) Penyakit Jantung Koroner
Penyakit jantung koroner adalah kelainan pada pembuluh darah
yangmenyuplai otot jantung. Kondisi yang menjadikan jantung tidak
dapatmemompa darah dengan baik merupakan hal yang sangat
menakutkan untukdialami manusia pada umumnya. Menjalani
pemeriksaan rutin merupakantindakan utama untuk dapat terhindar
dari terkena serangan penyakit jantung koroner ini.
b) Penyakit Serebrovaskular
Serebrovaskular (CVD) adalah kelainan pada pembuluh darah
yangmenyuplai otak yang berupa penyumbatan, terutama arteri otak.
Penyakit inidisebabkan oleh adanya gangguan pada pembuluh darah
otak, berupapenyumbatan ataupun pecah pembuluh darah otak, dan
bukan disebabkan olehpenyakit lain seperti tumor otak, infeksi otak
ataupun gangguan saraf perifer.
c) Penyakit Arteri Perifer
Penyakit arteri perifer adalah sebuah kondisi penyempitan pembuluh
daraharteri yang menyebabkan aliran darah ke kaki menjadi tersumbat.
Penyempitanini disebabkan oleh timbunan lemak pada dinding arteri
yang berasal darikolesterol atau zat buangan lain (artheroma). Dalam
kondisi ini, kaki tidakmenerima aliran darah yang memadai sehingga
kaki terasa sakit, terutama saatberjalan (klaudikasio). Kendati
demikian, penyakit arteri perifer yang palingringan sekali pun
mengindikasikan adanya masalah pada arteri di bagian lainpada tubuh,
khususnya jantung.
d) Penyakit Jantung Rematik
Jantung rematik adalah kerusakan pada otot jantung dan katup jantung
daridemam rematik, yang disebabkan oleh bakteri streptokokus.
Bagian jantungyang terkena dapat meliputi katup jantung maupun otot
8
jantung. Gejala penyakitini umumnya terjadi antara 1 hingga 6 bulan
setelah bakteri streptokokusmenyerang.
e) Penyakit Jantung Bawaan
Penyakit jantung bawaan adalah kelainan struktur jantung yang
dialamisejak bayi dilahirkan. Kelainan ini terjadi pada saat janin
berkembang dalamkandungan. Peyakit jantung bawaan yang paling
banyak ditemukan adalahkelainan pada septum bilik jantung atau
dikenal dengan sebutan ventricularseptal defect (VSD) dan kelainan
pada septum serambi jantung atau lebihdikenal dengan nama Atrial
Septal Defect (ASD).
f) Gagal jantung
Gagal jantung adalah kondisi saat otot jantung menjadi sangat
lemahsehingga tidak bisa memompa cukup darah ke seluruh tubuh
pada tekanan yangtepat.
2.3 Kebutuhan gizi pada penderita penyakit jantung
9
sari sedang sedang sedang
buah papaya papaya
Minyak - - 15 1 15 1 25 1
1 sdm 1 sdm 2 2 sd
2 2 ¿
¿
m
Margarine 10 1 sdm - - - - - -
tidak
bergaram
Gula pasir 80 8 sdm 20 2 sdm 30 3 sdm 30 3 sdm
Susu skim 100 20 20 4 sdm - - - -
bubuk sdm
Nilai Gizi
10
2.4 Jenis diet pada penyakit jantung
11
6) Garam rendah, 2-3 g/hari, jika disertai hipertensi atau edema.
7) Makanan mudah cerna dan tidak menimbulkan gas.
8) Serat cukup untuk menghindari konstipasi.
9) Cairan cukup, kurang lebih 2 liter/hari sesuai dengan kebutuhan.
10) Bentuk makanan disesuaikan dengan keadaan penyakit, diberikan
dalam porsi kecil.
11) Bila kebutuhan gizi tidak dapat dipenuhi melalui makanan dapat
diberikan tambahan berupa makanan enternal, parenteral, atau
suplemen gizi.
a. Diet Jantung I
b. Diet Jantung II
Diet Jantung II diberikan dalam bentuk Makanan Saring atau Lunak. Diet
diberikan sebagai perpindahan dari Diet Jantung I, atau setelah fase akut
dapat diatasi. Jika disertai hipertensi dan/atau edema, diberikan sebagai
Diet Jantung H Garam Rendah. Diet ini rendah energi,protein,kalsium, dan
tiamin.
Diet Jantung III diberikan dalam bentuk Makanan Lunak atau Biasa. Diet
diberikan sebagai perpindahan dari Diet Jantung II atau kepada pasien
jantung dengan kondisi yang tidak terlalu berat. Jika disertai hipertensi
dan/atau edema, diberikan sebagai Diet Jantung III Garam Rendah. Diet
ini rendah energi dan kalsium, tetapi cukup zat gizi lain.
12
d. Diet Jantung IV
13
BAB III
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
B. Saran
14
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=3&cad=ja&uact=8&ved=2ahUKEwi_kP
mx6fhAhVTi3AKHQb0AyoQFjACegQIDBAL&url=https%3A%2F
%2Fwww.alodokter.com
%2Fpenyakitjantung&usg=AOvVaw1RPx5ERFwRkhWfam3IoFOj[diakses 29
Maret 2019]
Jauhari,Ahmad., & Nita Nasution., 2003. Nutrisi Keperawatan. Yogyakarta : dua Satria
Offset.
15