A. MANFAAT
Pemanfaatan kulit buat manggis sebenarnya sudah dilakukan sejak
dulu. Kulit buah manggis secara tradisional digunakan pada berbagai
pengobatan dinegara india,Myanmar dan Thailand (mahabusarakam et al ,
1987). Secara luas, masyarakat Thailand memanfaatkan kulit buat manggis
untuk pengobatan penyakit sariawan, disentri, cystitis,diare , gonorea dan
eksim (ICUIC, 2003). Di era moder., pemanfaatan kulit buah manggis
secara luas dinegara tersebut memicu minta pada ilmuwan untuk
menyelidiki dan mengembangkan lebih lanjut aspek ilmiah keberkhasiatan
kulit buah manggis tersebut. Banyak penelitian telah membuktikan khasiat
kulit buah manggis dan diantaranya bahkan menekukan senyawa-senyawa
yang bertanggung jawab terhadap efek-efek tersebut.
B. KANDUNGAN KIMIA
Pada bagian kulit manggis mengandung senyawa xanthone, yang
merupakan bioflavonoid dengan sifat sebagai antioksidan, antibakteri,
antialergi, antitumor, antihistamin, dan antiinflamasi (Shabella, Rifdah,
2011). Senyawa xanthone sebagai antioksidan dapat menetralisir radikal
bebas yang masuk atau diproduksi di dalam tubuh, mencegah penuaan
organ tubuh, mencegah penyakit jantung, mencegah kanker dan kebutaan
serta dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Sebenarnya fungsi
utama antioksidan adalah menetralisir per-oksida yang dikenal sebagai
radikal bebas. Radikal bebas merupakan molekul yang tidak stabil karena
kehilangan elektron. Untuk mencapai kestabilan, radikal bebas mengambil
elektron dari molekul atau sel yang ada di dalam tubuh. Hal ini akan
menyebabkan kerusakan pada sel tubuh, yang menyebabkan berbagai
penyakit degeneratif seperti jantung koroner, ateroskelrosis, osteoporosis,
kanker, sirosis hati, Alzheimer, obstruksi paru, diabetes, ginjal kronis, dan
stroke (Putra, Sitiatava, 2011). Xanthone tergolong senyawa fenolik yang
memiliki struktur cincin 6 atom karbon terkonjugasi ditandai dengan
ikatan karbon rangkap sehingga memberikan struktur yang stabil. Turunan
xanthone memiliki struktur yang hampir sama. Berikut rumus struktur
xanthone dan turunannya :
Dweck Data. Fatimah, Cut Zuhra, dkk, (2008), “Aktivitas Antioksidan Senyawa
Flavonoid dari Daun Katuk (Sauropus androgunus (L) Merr.)”. Jurnal
Biologi Sumatera, 3, 1, 7-10
Tjahjaningtyas, (2011), “Manggis: Ratu Buah Kaya Manfaat Khasiat Dahsyat dan
Tips Mengkonsumsinya”, Surabaya.