Anda di halaman 1dari 4

SOAL UAS HUKUM KEJAHATAN BISNIS

SEMESTER GENAP 2020


Nama : Risa Adenia A
Npm : 10040017036
Kelas : A
PILIH 4 SOAL DARI SOAL YANG ADA:

1. Jelaskan secara singkat subtansi materi dalam makalah saudara meliputi (a) latar
belakang (b) identifikasi masalah (c) pembahasan (d) simpulan
2. Mengapa judul makalah saudara masuk kualifikasi kejahatan bisnis, jelaskan dengan
menggunakan argumentasi teoritis?
3. Apakah situasi pandemic Covid-19 saat ini berpotensi menimbulkan kejahatan
bisnis?. Jelaskan sebab dan dampaknya terhadap aktivitas bisnis !
Jawaban :

Situasi pandemic covid-19 saat ini sangat berpotensi menimbulkan kejahatan bisnis
dimana perusahaan mengalami kerugian yang sangat besar karena banyaknya
hambatan yang menyebabkan kerugian yang sangat besar dari dampak ini, karena
Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis mengeluarkan maklumat tentang kepatuhan
terhadap kebijakan pemerintah dalam penanganan penyebaran virus corona atau
Covid-19. Surat maklumat tersebut sudah diteken Kapolri tertanggal 19 Maret 2020.
Dan surat itu sekaligus menjadi rujukan bagi Kepolisian Daerah dalam mengambil
tindakan untuk penanganan virus corona“Untuk memberikan perlindungan kepada
masyarakat, Polri senantiasa mengacu asas keselamatan rakyat merupakan hukum
tertinggi (salus populi suprema lex esto),”

4. Asas keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi (Salus Populi Suprema Lex Esto)
menjadi dasar keluarnya maklumat Kapolri 2/III/2020 Tentang kepatuhan terhadap
kebijakan pemerintah dalam penanganan penyebaran Virus Corona (Covid-19) yang
melarang aktivitas sosial, ekonomi dan bisnis Jelaskan bagaimana cara menegakan
hukum bisnis di tengah situasi pandemic sesuai maklumat tersebut ?
Jawaban :
Hukum bisnis adalah perangkat hukum yang mengatur suatu tatacara dan
pelaksanaan suatu urusan atau suatu kegiatan perdagangan, industri, ataupun tentang
kegiatan keuangan yang berhubungan dengan kegiatan pertukaran barang dan jasa,
kegiatan produksi maupun suatu kegiatan menempatkan uang yang dilakukan oleh
para pengusaha bisnis dengan usaha dan usaha yang lainnya, dimana enterpineur
sudah mempertimbangkan suatu segala resiko yang mungkin terjadi.
Sesuai dengan pengertian hukum bisnis, maklumat Kapolri 2/III/2020 tentang
cara menegakkan hukum bisnis di tengah situasi pandemik covid-19 yaitu apabila jika
pelaku usaha melakukan penimbunan bahan pokok yang selanjutnya akan membahas
soal hukuman pidana bagi masyarakat maupun korporasi yang dengan sengaja
menimbun bahan kebutuhan pokok masyarakat selama pandemi Covid-19.

5. Tindak pidana korupsi sebagai salah satu kejahatan luat biasa (extra ordinary crime)
menjadi salah satu kajian dalam hukum kejahatan bisnis.
a. Jelaskan mengapa tindak pidana korupsi masuk dalam kajian hukum kejahatan
bisnis? Jawaban disertai dengan unsur dan dasar hukum tindak pidana korupsi!
Jawaban :
tindak pidana korupsi termasuk ke dalam kajian hukum kejahatan bisnis karena
tindak pidana korupsi merupakan suatu tindak pidana yang dapat merugikan
ekonomi negara dan tindak pidana korupsi termasuk ke dalam kejahatan white
collar crime. Dalam perbuatannya sesuai dengan unsur tindak pidana ekonomi,
yaitu :
1. Perbuatan dilakukan dalam kerangka kegiatan ekonomi yang pada dasarnya
bersifat normal dan sah. Pada dasarnya seseorang yang melakukan tindak
pidana korupsi berada di dalam lingkup badan hukum yang menjalankan
kegiatan ekonomi.
2. Perbuatan tersebut melanggar atau merugikan kepentingan negara atau
masyarakat secara umum, tidak hanya kepentingan individual. Di dalam
perbuatan korupsi mengandung unsur memperkaya diri sendiri atau orang lain
atau suatu korporasi, sebagaimana yang dijelaskan dalam Pasal 2 Ayat (1)
Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana yang diperbaharui
dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi “Setiap orang yang secara melawan hukum melakukan
perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang
dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara, dipidana dengan
pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 4 (empat)
tahun paling lama 20 (dua puluh) tahun, dan denda paling sedikit dua ratus
juta rupiah dan paling banyak satu milyar rupiah.”
3. Perbuatan itu mencakup pula perbuatan di lingkungan bisnis yang merugikan
perusahaan lain atau individu lain. Di dalam perbuatan korupsi mengandung
unsur memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi. Pada Pasal
3 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana yang diperbaharui
dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi “Setiap orang yang dengan tujuan menguntungkan diri
sendiri atau orang lain atau suatu korporasi, menyalahgunakan kewenangan,
kesempatan atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan
yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara, dipidana
dengan pidana seumur hidup, atau pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun
dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan atau denda paling sedikit lima puluh
juta rupiah dan paling banyak satu milyar rupiah.”
b. Mengapa tindak pidana korupsi disebut tindak pidana formil?
Jawaban :
Pasal 2 ayat (1) menyebutkan Dalam ketentuan ini kata merugikan keuangan
negara atau perekonomian negara menunjukan bahwa tindak pidana korupsi
merupakan delik formil, yakni adanya pidana korupsi, cukup dengan dipenuhinya
unsur-unsur perbuatan yang dirumuskan hal ini Tindak PIdana korupsi
dirumuskan secara tegas sebagai timdak pidana formil.
6. Money laundering merupakan follow up crime yang tidak mungkin terjadi tanpa
adanya tindak pidana pokok/core crime.
a. Apa keuntungan yang diperoleh pelaku tindak pidana money laundering dalam
menjalankan kegiatan usaha/bisnis yang dimiliki?
Jawaban :
Keuntungan yang diperoleh yaitu untuk menyembunyikan atau menyamarkan
asal usul uang/dana atau harta kekayaan hasil tindak pidana melalui berbagai
transaksi keuangan agar uang atau Harta Kekayaan tersebut tampak seolah-olah
berasal dari kegiatan yang sah/legal. atau menyamarkan asal usul Harta Kekayaan
yang merupakan hasil dari tindak pidana dengan berbagai cara agar Harta
Kekayaan hasil kejahatannya sulit ditelusuri oleh aparat penegak hukum sehingga
dengan leluasa memanfaatkan
b. Jelaskan bagaimana tahap-tahap tindak pidana money laundering?
Jawaban :
1. Penempatan (Placement), adalah upaya menempatkan uang tunai yang berasal
dari tindak pidana ke dalam sistem keuangan (financial system), atau upaya
menempatkan uang giral (cheque, wesel bank, sertifikat deposito, dan lain-
lain) kembali ke dalam sistem keuangan, terutama sistem perbankan.
2. Transfer (Layering), adalah upaya untuk mentransfer harta kekayaan yang
berasal dari tindak pidana (dirty money) yang telah berhasil ditempatkan pada
Penyedia Jasa Keuangan (terutama bank) sebagai hasil upaya penempatan
(placement) ke Penyedia Jasa keuangan yang lain. Sebagai contoh adalah
dengan melakukan beberapa kali transaksi atau transfer dana.
3. Penggunaan harta kekayaan (Integration), adalah upaya menggunakan harta
kekayaan yang berasal dari tindak pidana yang telah berhasil masuk ke dalam
sistem keuangan melalui penempatan atau transfer sehingga seolah-olah
menjadi harta kekayaan halal (clean money), untuk kegiatan bisnis yang halal
atau untuk membiayai kembali kegiatan kejahatan. Sebagai contoh adalah
dengan pembelian aset dan membuka/melakukan kegiatan usaha.

Anda mungkin juga menyukai