S (170204041)
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Konsep Hipertensi
2.1 Definisi
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik 140 mmHg atau tekanan diastolik90
mmHg. Hipertensi tidak hanya beresiko tinggi pada penderita penyakit jantung, tetapi
juga menderita penyakit lain seperti penyakit syaraf, ginjal, dan pembuluh darah serta
makin tinggi tekanan darah makin besar resikonya.
2.2 Etiologi
Berdasarkan penyebab nya hipertensi dibagi menjadi 2 golongan yaitu :
1. Hipertensi primer/esensial:
Yaitu hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya, tetapi ada beberapa factor
penunjang antara lain :
a. Herediter
b. Lingkungan
c. Hiperaktivitas
d. Susunan syaraf simpatis
e. Sistem rennin ongiotensin
f. efek dalam mensekresi Na
g. Faktor-faktor yang meningkatkan resiko seperti : alcohol, merokok serta
polistemia, stress.
2. Hipertensi sekunder / hipertensi renal
Yaitu terhadap sekitar 5% kasus penyebab spesifiknya diketahui seperti penggunaan
estrogen, penyakit ginjal, hipertensi vaskuler renal, hiperaldias teronisme primer dan
sindrom cushing, feokromasitoma, koarktasio aorta, hipertensi yang berhubungan
dengan kehamilan, penggunaan kontrasepsi oral, penyakit renal vaskulerdan renal
parendrymal, kelainan endokrin, tumor otak, encephalitis, peningkatan volume
introvaskuler, luka bakar.
Penyebab hipertensi pada orang dengan lanjut usia adalah terjadinya perubahan-perubahan
pada:
2.3 Klasifikasi
Kategori Sistolik, mmHg Diastolik, mmHg
Hipertensi I
2.4 Patofisiologi
Tekanan darah yang meningkat pada penyakit hipertensi menyebabkan aliran darah
meningkat. Sehingga dalam pembuluh darah terjadi sclerosis yang kemudian aliran darah
tersebut menjadi statis (adanya retensi garam). Hal tersebut menyebabkan peningkatan
2
kerja jantung yang ditandai dengan peningkatan kontraksi otot jantung sehingga otot
jantung mengalami pembesaran dan mengakibatkan penurunan cardiac output.
Karena suplai darah keotak berkurang maka O2 yang diedarkan oleh darah keotak
menjadi berkurang pula, sehingga terjadi gangguan perfusi jaringan. Dampak hipertensi
pada ginjal terjadi vaskontriksi pembuluh darah ginjal yang menyebabkan penurunan
aliran darah. Hal ini menyebabkan rennin (yang merupakan enzim yang disekresi oleh sel
junktaglomerulus ginjal) bekerja pada substratnya berupa pembentukan
engiotensinpeptida II yang berpengaruh terhadap aldosteron untuk mengikatan atrium dan
air ke inter stisial, hal tersebut mengakibatkan peningkatan volume cairan dalam tubuh.
Dengan adanya penurunan suplai O2 keotak maka kebutuhan otak akan O2 berkurang.
Hal tersebut dapat menyebabkan pingsan pada akhirnya akan terjadi resiko injuri.
2.5 ManifestasiKlinis
1. Neurologi
a. Pusing / migraine
d. Infeksi serebral
e. Infark otak
f. Perdarahan serebral
g. Edema cerebral
h. Stroke
i. Hemiplegia
3
2. Gastro intestinal
a. Mual
b. Muntah
3. Urologi
a. Poliuria
b. Nokturia
c. Hematuria mikroskopik
d. Polidipsi
e. Gagal ginjal
f. Protein uria
4. Kardiovaskuler
a. Mycocardiac infark
5. Respiratorius
a. Sesaknafas
6. Psikologis
a. Mudah marah
b. Cemas
c. Sulittidur
7. Sensori
a. Gangguan tajam pengelihatan
b. Pandangan kabur
c. Kebutaan
d. Retinopati
2.6 Penatalaksanaan
1. Pencegahan primer
4
Faktor resiko hipertensi antara lain:
Tekanan darah diatas rata-rata, adanyan hipertensi pada anamnesis keluarga, ras
(negro), takikardi, obesitas, dan konsumsi garam yang berlebihan dianjurkan untuk:
a. mengatur diet agar berat badan tetap ideal juga untuk menjaga agar tidak terjadi
hiperkolesterolimia, diabetes mellitus, dsb.
b. dilarang merokok atau menghentikan merokok
c. merubah kebiasaan makan sehari-hari dengan konsumsi rendah garam.
d. melakukan excercise untuk mengendalikan berat badan.
2. Pencegahan sekunder
Pencegahan sekunder dikerjakan bila penderita telah diketahui menderita hipertensi
berupa:
a. pengelolaan secara menyeluruh bagi penderita baik dengn obat maupun dengan
tindakan-tindakan seperti pada pencegahan primer.
b. harus dijaga supaya tekanan darahnya tetap dapat terkontrol secara normal dan
stabil mungkin.
c. faktor-faktor resiko penyakit jantung ischemik yang harus di kontrol
d. batasi aktifitas
3. Pencegahan Tersier
Pengelolaan hipertensi bertujuan untuk mencegah morbiditas dan mortalitas akibat
komplikasi kardiovaskuler yang berhubungan dengan pencapaian dan pemeliharaan
tekanan darah dibawah 140/90 mmHg.
- Diet
Diet yang dianjurkan penderita hipertensi adalah :
5
4. Penurunan asupan etanol
5. Menghentikan merokok
- Latihan Fisik
Latihan fisik atau olahraga yang teratur dan terarah dianjurkan untuk penderita
hipertensi. Macam olahraganya yaitu isotonis dan dinamis seperti lari, jogging,
bersepeda , berenang dan lain-lain.
Intensitas olahraga yang baik antara 60-80% dari kapasitas aerobik atau 72-87%
dari denyut nadi maksimal yang disebut zona latihan. Lamanya latihan berkisar
antara 20-25 menit berada dalam zona latihan frekuensi latihan sebaiknya
3x/minggu dan paling baik 5x/minggu
- Edukasi Psikologis
Pemberian edukasi psikologis untuk penderita hipertensi meliputi :
1. Teknik Biofeedback
Biofeedback adalah suatu teknik yang dipakai untuk menunjukan pada subjek
tanda-tanda mengenai keadaan tubuh yang secara sadar oleh subjek dianggap
tidak normal. Penerapan biofeedback terutama dipakai untuk mengatasi
gangguan somatik seperti nyeri kepala dan migrain , juga untu7k gangguan
psikologis seperti kecemasan dan keteganggan.
2. Teknik Relaksasi
Relaksasi adalah suatu prosedur atau teknik yang bertujuan untuk mengurangi
ketegangan atau kecemasan, dengan cara melatih penderita untuk dapat belajar
membuat otot-otot dalam tubuh menjadi rileks.
6
Pengobatan standart yang dilakukan Komite Dokter Ahli Hipertensi menyimpulkan
bahwa obat deuritika, penyekat beta, antagonis kalsium, atau penghambat ACE
dapat digunakan sebagai obat tunggal pertama dengan memperhatikan keadaan
penderita dan penyakit lain yang ada pada penderita.
7
KASUS
1.1 Pengkajian
1. Inti Komunitas
A. Sejarah
Penduduk mengatakan nama kelurahan ini dibuat oleh peduduk setempat
B. Demografi
Jumlah jenis kelamin laki-laki 210 jiwa dan jenis kelamin perempuan 140 jiwa.
Dari hasil data jenis kelamin tersebut dapat disimpulkan bahwa penderita
Hipertensi terbanyak yaitu laki-laki dengan jumlah 16 jiwa, 64%.
C. Kelompok Etnis
Ada beberapa suku yang dimiliki masyarakat, suku Batak 18 KK, suku Jawa 14
KK, suku Nias 7 KK, suku Padang 11 KK.
8
Etnis penderita Hipertensi, suku Batak 6 jiwa, suku Jawa 8 jiwa, suku Nias 5 jiwa,
suku Padang 6 jiwa.
D. Nilai Keyakinan
Ada beberapa agama yang dianut masyarakat yaitu, Islam dan Kristen.
Pada masyarakat yang Hipertensi 13 jiwa beragama Islam dan 12 jiwa beragama
Kristen
2. Sub Sistem
A. Lingkungan Fisik
Batas Wilayah
Puskesmas kota Matsum terletak di jalan Amaliun No. 75, Kelurahan Kota
Matsum Medan Area, meliputi 4 Kelurahan:
9
Sebelah Utara berbatasan dengan kelurahan Sie Rengas II
Sebelah Selatan berbatasan dengan kelurahan Pasar Merah Timur
Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Suka Ramai I dan II
Sebelah Barat berbatasan kelurahan Kota Matsum III
10
C. Ekonomi
- Pekerjaan
Seluruh Penduduk
11
DS : Resiko tinggi Kurangnya pengetahuan
Dari hasil wawancara dengan peningkatan angka
ketua RW desa kamboja kejadian hipertensi pada
mengatakan bahwa rata-rata lansia
masyarakat menderita hipertensi
DO :
1.Berdasarkan data dari
puskesmas kamboja pada bulan
Januari-Maret di desa kamboja
56% masyarakat menderita
hipertensi.
2. 85% kemampuan masyarakat
dalam mengenali secara dini
penyakit hipertensi kurang baik.
3. 40% masyarakat yang
menderita hipertensi tidak
pernah mendapatkan
penyuluhan tentang hipertensi.
DS: Ketidakmampuan Resiko terjadinya
Dari hasil wawancara dengan masyarakat dalam komplikasi
pihak puskesmas desa kamboja mendeteksi penyakitnya.
masyarakat banyak yang
mengeluh mengalami susah
tidur, badan terasa pegal dan
pusing.
DO:
Berdasarkan data dari
puskesmas rata-rata tekanan
darah pasien diatas 120/80
mmHg.
12
1. Resiko tinggi peningkatan angka kejadian hipertensi di masyarakat
berhubungan dengan kurangnya pengetahuan.
2. Ketidak mampuan masyarakat dalam mendeteksi penyakitnya berhubungan
dengan resiko terjadinya komplikasi.
Ketidak mampuan 2 2 3 7
masyarakat dalam
mendeteksi
penyakitnya
berhubungan
dengan resiko
terjadinya
komplikasi.
13
14
B. POA
pemeliharaa
kesehatan
pada agregat
resiko
meningkatny
a hipertensi
dari segi
ekonomi
O:
Masyarakat bertanya apa yang mereka
belum tahu
Penderita hipertensi mampu membuat jus
19
mentimun untuk menurunkan tekanan
darah
20