Anda di halaman 1dari 14

DAMPAK NEGATIF DAN POSITIF

OLEH :
KELOMPOK 6

SMKN 1 KADEMANGAN
2019
NARKOBA
Dampak Positif Penggunaan Narkoba

Menurut pakar kesehatan, narkoba sebenarnya adalah senyawa-senyawa psikotropika


yang biasa dipakai untuk membius pasien saat hendak dioperasi atau obat-obatan untuk
penyakit tertentu.

Ganja

Tumbuhan ganja telah dikenal manusia sejak lama dan digunakan sebagai bahan
pembuat kantung karena serat yang dihasilkannya kuat. Biji ganja juga digunakan sebagai
sumber minyak.
Di sejumlah negara penanaman ganja sepenuhnya dilarang. Di beberapa negara lain,
penanaman ganja diperbolehkan untuk kepentingan pemanfaatan seratnya. Syaratnya adalah
varietas yang ditanam harus mengandung bahan narkotika yang sangat rendah atau tidak ada
sama sekali.
Sebelum ada larangan ketat terhadap penanaman ganja, di Aceh daun ganja menjadi
komponen sayur dan umum disajikan.
Bagi penggunanya, daun ganja kering dibakar dan dihisap seperti rokok, dan bisa juga
dihisap dengan alat khusus bertabung yang disebut bong.
Tanaman ini ditemukan hampir disetiap negara tropis. Bahkan beberapa negara
beriklim dingin pun sudah mulai membudidayakannya dalam rumah kaca.

Morfin
Morfin adalah alkaloid analgesik yang sangat kuat dan merupakan agen aktif utama
yang ditemukan pada opium. Morfin bekerja langsung pada sistem saraf pusat untuk
menghilangkan sakit, mengurangi rasa lapar, merangsang batuk, dan meyebabkan konstipasi.
Morfin menimbulkan ketergantungan tinggi dibandingkan zat-zat lainnya.

Kokain
Kokain adalah senyawa sintetis yg memicu metabolisme sel menjadi sangat cepat.
Kokain merupakan alkaloid yang didapatkan dari tanaman Erythroxylon coca, yang berasal
dari Amerika Selatan, dimana daun dari tanaman ini biasanya dikunyah oleh penduduk
setempat untuk mendapatkan “efek stimulan”.
Saat ini Kokain masih digunakan sebagai anestetik lokal, khususnya untuk
pembedahan mata, hidung dan tenggorokan, karena efek vasokonstriksif-nya juga membantu.
Kokain diklasifikasikan sebagai suatu narkotika, bersama dengan morfin dan heroin karena
efek adiktif.

Dampak Negatif Penggunaan Narkoba

A. Menurut Efeknya :

 Halusinogen
Efek dari narkoba bisa mengakibatkan seseorang menjadi ber-halusinasi dengan melihat
suatu hal/benda yang sebenarnya tidak ada/tidak nyata bila dikonsumsi dalam sekian dosis
tertentu. Contohnya kokain & LSD.

 Stimulan
Efek dari narkoba yang bisa mengakibatkan kerja organ tubuh seperti jantung dan otak lebih
cepat dari biasanya sehingga mengakibatkan penggunaanya lebih bertenaga serta cenderung
membuatnya lebih senang dan gembira untuk sementara waktu.
 Depresan
Efek dari narkoba yang bisa menekan sistem syaraf pusat dan mengurangi aktivitas
fungsional tubuh, sehingga pemakai merasa tenang bahkan tertidur dan tidak sadarkan diri.
Contohnya putaw.
 Adiktif
Efek dari narkoba yang menimbulkan kecanduan. Seseorang yang sudah mengonsumsi
narkoba biasanya akan ingin dan ingin lagi karena zat tertentu dalam narkoba mengakibatkan
seseorang cenderung bersifat pasif, karena secara tidak langsung narkoba memutuskan
syaraf-syaraf dalam otak. Contohnya: ganja, heroin, dan putaw.
 Jika terlalu lama dan sudah ketergantungan narkoba maka lambat laun organ dalam
tubuh akan rusak dan jika sudah melebihi takaran maka pengguna itu akan overdosis
dan akhirnya mengakibatkan kematian.
B. Menurut Jenisnya :
Adapun bahaya narkoba berdasarkan jenisnya adalah sebagai berikut: 

1. Opioid:

·         depresi berat 
·         apatis 
·         rasa lelah berlebihan 
·         malas bergerak 
·         banyak tidur 
·         gugup 
·         gelisah 
·         selalu merasa curiga 
·         denyut jantung bertambah cepat 
·         rasa gembira berlebihan 
·         banyak bicara namun cadel 
·         rasa harga diri meningkat 
·         kejang-kejang 
·         pupil mata mengecil 
·         tekanan darah meningkat 
·         berkeringat dingin 
·         mual hingga muntah 
·         luka pada sekat rongga hidung 
·         kehilangan nafsu makan 
·         turunnya berat badan

2. Kokain:
·         denyut jantung bertambah cepat 
·         gelisah 
·         rasa gembira berlebihan 
·         rasa harga diri meningkat 
·         banyak bicara 
·         kejang-kejang 
·         pupil mata melebar 
·         berkeringat dingin 
·         mual hingga muntah 
·         mudah berkelahi 
·         pendarahan pada otak 
·         penyumbatan pembuluh darah 
·         pergerakan mata tidak terkendali 
·         kekakuan otot leher

3. Ganja:
·         mata sembab 
·         kantung mata terlihat bengkak, merah, dan berair 
·         sering melamun 
·         pendengaran terganggu 
·         selalu tertawa 
·         terkadang cepat marah 
·         tidak bergairah 
·         gelisah 
·         dehidrasi 
·         tulang gigi keropos 
·         liver 
·         saraf otak dan saraf mata rusak 
·         skizofrenia

4. Ectasy:
·         enerjik tapi matanya sayu dan wajahnya pucat, 
·         berkeringat 
·         sulit tidur 
·         kerusakan saraf otak 
·         dehidrasi 
·         gangguan liver 
·         tulang dan gigi keropos 
·         tidak nafsu makan 
·         saraf mata rusak

5. Shabu-shabu: 
·         enerjik 
·         paranoid 
·         sulit tidur 
·         sulit berfikir 
·         kerusakan saraf otak, terutama saraf pengendali pernafasan hingga merasa sesak nafas 
·         banyak bicara 
·         denyut jantung bertambah cepat 
·         pendarahan otak 
·         shock pada pembuluh darah jantung yang akan berujung pada kematian

6. Benzodiazepin: 
·         berjalan sempoyongan 
·         wajah kemerahan 
·         banyak bicara tapi cadel 
·         mudah marah 
·         konsentrasi terganggu 
·         kerusakan organ-organ tubuh terutama otak 
PERGAULAN BEBAS

Contoh pergaulan dalam lingkungan sekolah, jika tidak pandai memilih remaja bisa
terjerumus kepada teman yang membawa dampak buruk narkoba, tawuran, bolos sekolah dan
sebagainya. Untuk mengetahui dampak positif dan negatif pergaulan bebas bagi remaja yang
perlu diwaspadai, berikut contohnya :

1. Terjerumus Kepada Narkoba


Salah satu contoh dampak buruk pergaulan bebas bagi remaja dapat menimbulkan pengaruh
kepada obat – obatan seperti narkoba, obat penenang dan sebagainya.

Remaja yang cenderung ingin mencoba hal baru, jika tidak disaring dalam bergaul maka bisa
saja memilih teman yang salah. Jadi peran orangtua sangat penting dalam memilih teman dan
bergaul anak, untuk menghindari kenakalan remaja yang menyimpang. Contoh pengaruh
negatif kenakalan remaja dalam masyarakat disekitarnya.
2. Tawuran Remaja
Dampak positif dan negatif pergaulan bebas bagi remaja lain secara negatifnya adalah remaja
mudah terbawa kepada kenakalan remaja, seperti terjadi tawuran, bullying, provokasi dan
masih banyak lagi lainnya.

Usia remaja memang rentan terhadap provokasi dan isu yang tidak jelas kebenarannya, dan
faktor emosi yang labil. Sehingga sangat mungkin terjadi penyimpanangan kenakalan remaja
karena salah dalam bergaul dan terlalu bebas tanpa tahu batasan yang baik dan benar.

3. Seks Bebas
Dampak buruk lain dalam bergaul secara bebas bagi remaja yaitu bisa berdampak kepada
seks bebas, banyak remaja yang ingin mencoba dan ingin tahu mengenai hal tersebut.

Jika salah dalam memilih jalan dan pertemanan bisa saja remaja akan mencoba melakukan
hal tersebut, dan sudah pasti dampaknya sangat vatal.

Selain ia akan terkucil dalam status sekolahnya, terhina secara agama, kemarahan dari
orangtua, juga penyakit yang akan diderita sangat serius.

Jadi peran orang tua sangat penting dalam pengawasan setiap kegiatan anak remaja.
Beberapa dampak psikologis akibat seks bebas yang wajib orangtua ketahui.
4. Minuman Keras dan Rokok
Selain hal tersebut dampak buruk lain pergaulan bebas adalah terpengaruh kepada minuman
keras dan rokok. Katanya kalau tidak merokok apalagi mencoba minuman keras tidak gaul
bahkan dijauhi dari komunitas dan pergaulan.

Padahal jika mereka pandai memilih dan mengetahui apa dampak buruk hal tersebut tentu
mereka akan menjauhi hal yang membawa kepada petaka.

5. Memiliki Teman Yang Banyak


Dampak postif dalam pergaulan bebas salah satunya remaja menjadi lebih banyak teman,
baik dari kalangan seusinya sampai kepada usia dewasa.
Mereka akan mudah diterima karena bisa bersosialisasi dengan baik, dan bisa beradaptasi
dengan lingkungan baru. Sehingga kemanapun pergi mereka memiliki solidaritas yang tinggi
dan toleransi satu sama lainnya. Sangat penting peran orang tua dalam pembinaan anak
remaja dari sekarang.
6. Pengalaman Baru
Contoh dampak positif dan negatif pergaulan bebas bagi remaja lain adalah mereka memiliki
pengalaman, pengetahuan, minat, teman baru yang bisa memberikan sebuah semangat,
informasi dan saling bertukar pikiran menghadapi permasalah yang ada.

Pengalaman baru membuat para remaja belajar untuk lebih mandiri, menghargai dan mampu
berpikir secara bijak tentang kondisi, situasi dan lingkungan baru.

7. Mampu Berpikir Secara Dewasa 


Karena memiliki teman yang banyak dan pergaulan yang bebas, manfaat yang dirasakan anak
remaja menjadi memiliki pola pikir dan sikap yang dewasa.

BAHAYA PEROKOK AKTIF

Sudah bukan rahasia lagi jika kebiasaan merokok membawa dampak negatif bagi
tubuh seseorang. Ada berbagai macam gangguan kesehatan yang mengancam. Hal ini
disebabkan kandungan rokok yang terdiri dari berbagai zat kimia dan sifatnya beracun bagi
tubuh.

Salah satu permasalahan yang sering kali mengancam adalah masalah jantung.
Organ vital tubuh ini sangat tidak cocok dengan rokok. Ada berbagai bahaya merokok
untuk jantung yang bisa muncul. Apa saja? Segera cek 5 daftarnya di bawah ini!
Gangguan Jantung Koroner
Hal krusial yang muncul ketika seseorang secara aktif merokok adalah terjadinya gangguan
jantung koroner. Pasalnya, rokok yang dihisap menyebabkan penebalan pada dinding arteri.
Ukuran arteri yang menyempit pun berdampak pada kurangnya aliran darah serta suplai
oksigen menuju jantung.

Hasilnya, nyeri dada dan sesak napas pun tak terhindarkan. Adapun akibat yang paling fatal
yakni terjadinya hambatan total pada aliran darah menuju jantung.

Bau Mulut dan Tenggorokan


Selain itu, munculnya bau mulut serta noda pada gigi pun tak terhindarkan. Hal ini
disebabkan oleh adanya kandungan tar di dalam rokok yang masuk ke dalam mulut.
Gangguan pada gusi serta adanya rasa tidak enak yang muncul di tenggorokan pun akan
jadi masalah akan hal ini.

Penyakit Lambung
Faktanya, gangguan pada tenggorokan akan berdampak organ tubuh lainnya yakni
lambung. Pasalnya, zat-zat karsinogen atau senyawa yang mampu memicu munculnya
kanker akan membuat lambung bergerak ke arah yang salah yakni naik ke kerongkongan.

Dampak dari hal inilah yang dikenal sebagai penyakit asam lambung
atau Gastroesophageal Reflux Disease  (GERD). Adapun risiko penyakit lambung lainnya
yang bisa terjadi yakni tukak lambung hingga kanker lambung.

Masalah Paru-paru
Salah satu organ tubuh yang berhubungan dengan jantung yakni paru-paru. Ketika
seseorang menjadi perokok aktif, maka permasalahan paru-paru pun tak dapat dihindarkan.  
Hal ini dikarenakan zat-zat kimia rokok yang berpotensi merusak paru-paru sehingga dapat
berakhir dengan munculnya sel-sel kanker.

Tidak hanya masalah paru-paru, ada juga penyakit bronkitis, pneumonia, serta emfisema
yang mengancam kesehatan seorang perokok.
Tingginya Kolesterol Jahat dan Tekanan Darah
Bahaya merokok untuk jantung juga berefek pada tingginya kolesterol jahat serta adanya
tekanan darah tinggi pada tubuh. Meskipun keduanya bisa muncul karena riwayat keluarga,
namun rokok mampu meningkatkan risiko gangguan kesehatan ini. Olehnya itu, ada
baiknya jika kamu segera berhenti merokok.

BAHAYA PEROKOK PASIF


Pada orang dewasa yang tidak merokok
Senantiasa menghirup asap rokok secara pasif dapat meningkatkan risiko seseorang
untuk terserang kanker paru-paru sebanyak 25 persen. Selain itu, perokok pasif juga
meningkatkan risiko penyakit jantung koroner. Penyakit jantung koroner dapat
menyebabkan serangan jantung, nyeri dada, dan gagal jantung.
Asap rokok yang dihirup juga dapat menyebabkan adanya pengerasan arteri, atau
yang disebut dengan aterosklerosis. Hal ini dapat disebabkan oleh lemak, kolesterol, dan zat
lainnya (seperti bahan kimia pada rokok) yang terbentuk di dinding arteri. Pengerasan
pembuluh darah dapat menyebabkan penyempitan arteri dan menghalangi aliran darah.
Pada ibu hamil
Wanita hamil yang dalam masa kehamilannya terpajan asap rokok berisiko lebih tinggi untuk
mengalami komplikasi seperti keguguran, bayi lahir mati, dan bayi dengan berat badan di
bawah rata-rata.
Pada anak-anak
Anak-anak yang menghirup asap rokok lebih berisiko terserang kondisi seperti:

 Asma
 Pilek
 Infeksi telinga dan sistem pernapasan seperti pneumonia dan bronkitis
 Alergi
 Meningitis
 Batuk
 Infeksi telinga tengah yang dapat menyebabkan gangguan pendengaran
 Sindrom kematian bayi mendadak

Bukan hanya kesehatan anak perokok pasif yang terganggu, kemampuan akademik anak juga
lebih rendah dibandingkan anak yang tidak terpajan asap rokok.

BAHAYA PERNIKAHAN DINI

Dampak pernikahan dini ini cukup berbahaya baik dari segi wanita maupun pria dan juga dari
berbagai aspek mulai dari kesehatan, psikologi dan juga mental. Meski ada beberapa dampak
positif, namun tidak seimbang dengan lebih banyaknya dampak pernikahan dini yang negatif
sebab pernikahan dini sendiri bisa terjadi karena berbagai alasan seperti tidak di sengaja atau
tidak direncanakan seperti ulasan kami berikut ini.

1. Neoritis Depresi
Depresi dalam tingkatan berat atau neoritis depresi karena pernikahan dini bisa terjadi di
kondisi kepribadian yang berbeda. Untuk kepribadian introvert atau tertutup, maka membuat
orang tersebut lebih menarik diri dari pergaulan, lebih pendiam, tidak ingin bergaul bahkan
sampai menjadi orang schizoprenia atau dikenal juga dengan gila.

Sedangkan ciri ciri depresi berat dalam kepribadian ekstrovert atau terbuka akan


menyebabkan orang tersebut untuk melakukan banyak hal aneh untuk melampiaskan rasa
marah. Dari segi psikologi, kedua bentuk depresi ini sama sama berbahaya dan sulit
dibedakan kadarnya pada remaja pria atau wanita untuk mengendalikan emosi dalam
pernikahan dini.
2. Timbul Konflik Berujung Perceraian
Dunia remaja yang sebenarnya masih disibukkan dengan menata hidup dan diri sebenarnya
membuat seorang remaja tidak siap untuk sebuah perubahan dalam pernikahan dini.

Dilihat dari segi positif, ia akan mencoba dan berusaha untuk bisa bertanggung jawab dari
perbuatannya, namun kestabilan emosi yang baru bisa dibentuk pada usia 24 tahun dimana
seseorang sudah dikatakan dewasa menyebabkan seorang remaja yang melakukan pernikahan
dini masih terbilang labil untuk mengendalikan emosi sehingga permasalahan tidak bisa
diselesaikan dengan baik dan berujung pada perceraian dan akan banyak dampak perceraian
bagi anak perempuan.
3. Pendidikan Terhambat
Seperti yang kita ketahui jika seseorang melakukan pernikahan dalam usia muda, maka tentu
akan berdampak pada urusan pendidikan. Sebagai contoh, jika seorang remaja berkeinginan
untuk melanjutkan sekolah atau pendidikan yang lebih tinggi, maka tidak bisa tercapai karena
motivasi belajar yang dimiliki mulai menurun karena sudah terlalu banyak tugas yang harus
dilakukan semenjak menjalani pernikahan sehingga proses pendidikan dan pembelajaran
akan mengalami hambatan.

4. Tidak Memiliki Dasar Hukum


Pada pasal 20 dan 21 UU No. 1 tahun 1974 dikatakan jika pegawai pencatat pernikahan tidak
diperkenankan untuk melangsungkan atau membantu melangsung pernikahan jika diketahui
ada pelanggaran ketentuan batas umur minimum pernikahan sehingga pernikahan dini yang
biasanya terjadi tidak memiliki landasan hukum sebab tidak tercatat dalam Kantor Pencatat
Nikah seperti KUA atau Kantor Catatan Sipil.
Meski sudah dikatakan sah menurut agama, namun pernikahan yang tidak memiliki landasan
hukum maka akan memberikan kerugian khususnya dari pihak wanita seperti tidak memiliki
dokumen pernikahan dan anak yang dilahirkan sehingga sulit mendapatkan hak seperti waris,
tunjangan keluarga dan lainnya.

5. Timbul Kekerasan Dalam Rumah Tangga


Dari penelitian UNICEF tahun 2005 membuktikan jika angka kekerasan dalam pernikahan
dini sangat tinggi yakni sebesar 67% dibandingkan dengan 47% perempuan dewasa yang
menikah yang terjadi karena gangguan psikologis remaja. Hal ini terjadi karena para anak
perempuan yang menikah dengan laki laki lebih tua tidak mempunyai kekuatan dalam
bernegosiasi dan akhirnya timbul kekerasan seksual dalam rumah tangga tersebut
dibandingkan dengan pasangan dewasa.
6. Banyak Anak Terlantar
Pasangan yang menikah dalam usia terlalu muda seringkali juga akan melahirkan banyak
anak sebab tidak menjalani keluarga berencana dan tidak memahami dengan baik tentang
berbagai alat kontrasepsi. Ini mengakibatkan banyak anak yang tidak tercukupi kebutuhannya
dan ditelantarkan oleh orang tua atau bahkan sampai diberikan pada orang lain.

Hal yang semakin ironis terjadi adalah orang tua tidak mengerti apa akibat dari perbuatan
yang sudah mereka lakukan namun tetap saja melahirkan anak kembali meski sudah
mengetahui jika kebutuhan anak tidak mungkin tercukupi.

7. Tidak Memiliki Jaminan Masa Depan


Dampak selanjutnya dari pernikahan dini adalah masa depan yang kurang terjamin
berdasarkan fakta psikologis remaja. Dari hasil penelitian Pusat Riset Innocenti Dana
Perserikatan Bangsa Bangsa untuk Anak atau UNICEF di Itali membuktikan jika perkawinan
yang dilakukan pada usia muda akan dipenuhi dengan ketidakpastian dan memiliki banyak
risiko yang tidak terhitung banyaknya.

8. Gangguan Mental
Dari penelitian dalam Jurnal Pediatrics juga memperlihatkan jika remaja yang menikah
sebelum memasuki usia 18 tahun akan meningkatkan risiko terkena gejala gangguan mental
pada remaja bahkan mencapai 41%. Gangguan mental yang biasanya terjadi pada pasangan
muda diantaranya adalah depresi, gangguan disosiatif atau kepribadian ganda, kecemasan dan
juga trauma psikologis seperti PTSD.
9. Kecanduan
Pernikahan pada usia terlalu muda bahkan bisa menimbulkan masalah psikologis seperti
kecanduan baik dari narkoba, minuman keras, rokok atau judi. Kecanduan ini lebih sering
ditemui dalam pasangan muda karena usia remaja membuat mereka tidak mengerti dan tidak
bisa menemukan cara yang sehat dan baik untuk meluapkan emosi dalam psikologi atau
mencari distraksi saat sedang mengalami stress.
10. Tekanan Sosial
Beban juga akan dirasakan para remaja yang melakukan pernikahan dini baik dari keluarga
dekat, kerabat sampai masyarakat. Remaja pria akan dituntut untuk menjadi kepala rumah
tangga sekaligus mencari nafkah untuk keluarga meski usia masih terbilang sangat muda.

Sedangkan wanita dituntut untuk bisa membesarkan dan mengurus anak sekaligus rumah
tangga meski secara psikologis belum siap sepenuhnya untuk melaksanakan tanggung jawab
sebesar itu. Akhirnya, jika pasangan tersebut tidak bisa memenuhi tuntutan sosial, maka
mereka akan dikucilkan dan dicap buruk oleh warga di sekelilingnya dan akan semakin sulit
mendapatkan dukungan dari orang sekitar saat membutuhkan.

Anda mungkin juga menyukai