Ummi Kalsum1*
*E-mail: azissa17@yahoo.co.id.
Abstrak
Pijat bayi merupakan tradisi lama yang digali kembali dengan sentuhan ilmu kesehatan dan tinjauan ilmiah para ahli
neonatologi. Pijat merupakan terapi luar yang diandalkan dalam pengobatan berbagai penyakit namun belum banyak
diketahui manfaatnya terhadap bayi baru lahir. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemijatan
terhadap peningkatan berat badan bayi. Desain yang digunakan adalah eskperimental semu dengan jumlah sampel 30
responden. Data yang dikumpulkan dengan menggunakan lembaran observasi dan dianalisis dengan uji statistik mann
whitney test dengan tingkat kemaknaan p< α (0,05). Uji statistik menggunakan uji mann-whitney test sebagai berikut
pengaruh pemijatan terhadap peningkatan berat badan adalah p= 0,033; α= 0,05. Dari hasil uji paired sampel t-test pada
kelompok kontrol didapatkan nilai p= 0,0517; α= 0,05. Kesimpulan penelitian ini adalah ada hubungan antara pemijatan
dengan peningkatan berat badan bayi.
Abstract
Improved Weight Infant by Massage. Infant massage is an old tradition that was dug up with a touch of health
sciences and scientific review of Neonatology experts, massage therapy is a very effective outside and reliable in the
treatment of various diseases. The study objective was to determine the effect of infant massage on the baby's weight
gain. This study starts from the month of May-June 2010. Research design used is the number of samples found
experimental 30 respondents. Data were collected from patients by using observation sheets, collected, and edited,
coding, tabulation. Then conducted data analysis with statistical tests Mann-Whitney test with a significance level of
p<α (0,05). Statistical tests using SPS program of Mann-Whitney test results following test massaging effect of weight
gain is p= 0,033; α= 0,05. From the test results of paired samples t-test in the control group p= 0,0517; α= 0,05. The
conclusion of this study is that there is a relationship between a massage with baby weight gain.
Bainbridge (2007) akan merangsang nervus antara 500-600 gram perbulan; sedangkan pada
vagus. Saraf ini akan meningkatkan peristaltik kelompok kontrol (Kelompok B) berkisar
usus, sehingga pengosongan lambung lebih antara 400 gram perbulan.
cepat dengan demikian akan merangsang nafsu
makan bayi untuk makan lebih lahap dalam Berat Badan Bayi pada Kelompok yang
jumlah yang cukup. Selain itu, nervus vagus Mendapat Pemijatan. Berdasarkan data Tabel
juga dapat memacu produksi enzim pencernaan 1, berat badan bayi pra-test semua responden
makanan maksimal. Di sisi lain pijat juga dapat masuk dalam indek berat badan antara 80-
memperlancar peredaran darah dan mening- 120%. Data pasca-test didapatkan indek berat
katkan metabolisme sel, dari rangkaian tersebut badan responden semua dalam rentang 80-
berat badan bayi akan meningkat. Tujuan 120%. Rata-rata peningkatan berat badan pada
penelitian ini adalah untuk mengetahui kelompok kontrol A berkisar antara 500-600
pengaruh pemijatan pada bayi terhadap gram perbulan.
peningkatan berat badan bayi di wilayah kerja
Puskesmas Tunikamaseang. Berat Badan Bayi pada Kelompok yang
Tidak Mendapat Pemijatan. Berdasarkan
Metode data Tabel 2 didapatkan pada pra-test sebagian
besar responden (4) memiliki indek berat
Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja badan antara 70–79,9% dan 1 responden
Puskesmas Tunikamaseang. Kecamatan Bon- mempunyai indek berat badan 80–120%. Pada
toa Kabupaten Maros Sulawesi Selatan tahun pasca-test sebagian besar masih mempunyai
2010. Rancangan penelitian menggunakan indeks berat badan antara 70–79,9% dan 1
eksperimental semu, melibatkan 30 orang tua responden memiliki indek berat badan antara
beserta bayinya, yang dibagi menjadi 80–120%.
kelompok kontrol dan kelompok intervensi.
Pada kelompok yang tidak dilakukan perlakuan
pemijatan berat badan naik berkisar antara 400
Hasil gram perbulan. Dari uraian di atas menun-
Sesuai hasil penelitian yang telah dilak- jukkan bahwa pemijatan berpengaruh terhadap
sanakan di Kecamatan Bontoa Kabupaten peningkatan berat badan. Hal ini dikarenakan
Maros Sulawesi Selatan didapatkan bahwa dengan pemijatan dapat merangsang pening-
rata-rata peningkatan berat badan pada katan masukan makanan yang dapat me-
kelompok intervensi (Kelompok A) berkisar ningkatkan berat badan bayi.
Tabel 1. Berat Badan Bayi Pra-Test dan Pasca-Test pada Kelompok yang Mendapat Perlakuan
(Pemijatan)
Pra-Testr Pasca-Test
Kode Responden A
BB Indek BB Indek
1 7500 80-120% 8100 80-120%
2 8000 80-120% 8400 80-120%
3 8100 80-120% 8500 80-120%
4 8200 80-120% 8500 80-120%
5 7800 80-120% 8300 80-120%
N:5 Corelasi: 0,991 Probabilitas Corelasi: 0,001
Probabilitas = 0,001
27 Jurnal Keperawatan Indonesia, Vol. 17, No. 1, Maret 2014, hal 25-29
Tabel 2. Berat Badan Bayi Pra-Test dan Pasca-Test pada Kelompok Kontrol (Tidak Mendapat
Perlakuan Pemijatan)
Pra-Testr Pasca-Test
Kode Responden B
BB Indek BB Indek
1 6200 70-79,9% 6600 70-79,9%
2 6200 70-79,9% 6300 70-79,9%
3 5900 70-79,9% 6300 70-79,9%
4 5900 70-79,9% 6200 70-79,9%
5 6200 80-120% 6700 80-120%
N:5 Corelasi: 0,716 Probabilitas Corelasi: 0,174
Probabilitas = 0,007
Satu hal yang sangat menarik pada penelitian Berdasarkan hasil tersebut sesuai dengan teori
tentang pemijatan bayi adalah penelitian yang dinyatakan oleh Ganong (1999) bahwa
tentang mekanisme dasar pemijatan. Penelitian pertumbuhan setiap individu bervariasi dan
Fiel dan Schannberg (dalam Heath Alam and bersifat linier dengan proses episode, yang
Bainbridge Nicki, 2007) menunjukkan bahwa mana penyebab pertumbuhan episode tidak
pada bayi yang dipijat akan meningkatkan dapat diketahui. Hasil penelitian sesuai dengan
aktivitas neutransmiter serotonim, yaitu me- pemaparan Heath Alam and Bainbridge Nicki
Kalsum, Ummi., Peningkatan Berat Badan Bayi Melalui Pemijatan 28
(2007) bahwa pemijatan pada bayi mempunyai bayi terhadap peningkatan berat badan bayi
banyak manfaatnya antara lain membuat bayi usia 0–6 bulan.
semakin tenang, meningkatkan efektifitas isti-
rahat (tidur) bayi atau balita, memperbaiki kon- Penelitian lain yang ikut memberikan
sentrasi bayi, meningkatkan produksi asi bagi kesimpulan yang sama adalah penelitian yang
ibu bayi atau balita, membantu meringankan dilakukan oleh Oktobriariani (2010) pada
ketidaknyamanan dalam pencernaan dan penelitiannya yang berjudul “Pengaruh pen-
tekanan emosi, memacu perkembangan otak didikan kesehatan tentang pijat bayi terhadap
dan sistem saraf, meningkatkan gerak peris- praktik pijat bayi di Polindes Harapan Bunda
taltik untuk pencernaan, menstimulasi aktivitas Sukoharjo”. Hasil penelitiannya menyimpulkan
nervus vagus, memperkuat sistem kekebalan bahwa berdasarkan analisis secara keseluruhan
tubuh, meningkatkan kepercayaan diri ibu dan didapatkan nilai t-hitung > t-tabel (29,231 >
memudahkan orang tua mengenali bayi atau 2,040) atau p <α (0,000 < 0,05). Hal ini berarti
balita, sehingga pemijatan pada umumnya terdapat perbedaan yang bermakna antara
sangat efektif untuk meningkatkan berat badan, praktik ibu dalam melakukan pijat bayi
menigkatkan pertumbuhan dan dapat membina sebelum diberi pendidikan kesehatan dan
kasih sayang orang tua dan anak. sesudah diberi pendidikan kesehatan.
Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui
Hasil penelitian ini relevan dengan beberapa bahwa kemampuan praktik pijat bayi seorang
hasil penelitian lainnya. Beberapa hasil ibu sesudah diberi pendidikan kesehatan
penelitain yang relevan dengan hasil penelitian tentang pijat bayi lebih baik dibandingkan
ini antara lain adalah Setiawati (2010) pada dengan kemampuan praktik pijat bayi sebelum
penelitiannya yang berjudul “Pengaruh pijat diberi pendidikan kesehatan tentang pijat bayi,
bayi terhadap peningkatan berat badan bayi dengan demikian disimpulkan bahwa ada
usia 0–6 bulan di Polindes Buluk Agung pengaruh pendidikan kesehatan tentang pijat
Wilayah Kerja Puskesmas Klampis bayi terhadap praktik pijat bayi.
Bangkalan”, menyimpulkan bahwa pijat bayi
mempuyai banyak manfaat bagi bayi, yaitu Manfaat pemijatan yang maksimal dapat
dapat meningkatkan berat badan bayi, partum- diperoleh dengan memperhatikan waktu
buhan bayi, daya tahan tubuh bayi, konsentrasi pemijatan yang tepat. Waktu pemijatan yang
bayi, membuat tidur bayi lebih lelap dan paling tepat pada pagi hari sebelum melalui
mempererat ikatan kasih sayang antara orang aktivitas mandi alasanya kepraktisan sebab,
tua dan anak. Dalam keadaan sehat dan sisa minyak pijat akan lebih mudah diber-
mendapat gizi yang baik, berat badan bayi pada sihkan. Pemijatan juga dapat dilakukan pada
tahun pertama kehidupannya mengalami malam hari menjelang tidur sebab setelah
peningkatan 140–200 gram tiap minggunya. pemijatan biasanya bayi akan santai dan
Hasil penelitian didapatkan 15 bayi yang tidak merasa mengantuk, tidur pun akan menjadi
dilakukan pemijatan mengalami perubahan lebih nyenyak. Memijat juga dapat dilakukan
berat badan rata-rata sebesar 1,42%, dengan uji pada saat bayi santai dan tenang.
t sampel berpasangan diperoleh p= 0,005. Pada
15 bayi yang dilakukan pemijatan juga Kesimpulan
mengalami peningkatan berat badan 4,11%,
dengan uji t sampel berpasangan diperoleh Pemijatan yang dilaksanakan secara teratur
p=0,000. Di sisi lain, pada perbandingan pada bayi digunakan pemijatan pada kaki,
peningkatan berat badan antara bayi yang tidak perut, dada, tangan, punggung, dan gerakan
dilakukan pemijatan dengan bayi yang peregangan dapat meningkatkan berat badan
dilakukan pemijatan, hasil uji t sampel bayi. Pemijatan tersebut akan terjadi potensi
bebasnya diperoleh p= 0,001. Kesimpulan aksi saraf yang merangsang nervus vagus
penelitian ini adalah adanya pengaruh pijat kemudian akan merangsang peningkatan
29 Jurnal Keperawatan Indonesia, Vol. 17, No. 1, Maret 2014, hal 25-29