Anda di halaman 1dari 8

PENDEKATAN DALAM PEMBELAJARAN PRAKTIK KLINIK

1. Preseptoring
a. Pengertian dan Konsep

Preceptoring adalah suatu metode pengajaran dan pembelajaran


kepada mahasiswa dengan menggunakan bidan sebagai model perannya.
Preceptoring bersifat formal, disampaikan secara perseorangan dan
individual dalam waktu yang sudah ditentukan sebelumnya antara bidan
yang berpengalaman (preceptor) dengan mahasiswa (preceptee) yang
didesain untuk membantu mahasiswa menyesuaikan diri dengan baik dan
menjalankan tugas yang baru sebagai seorang bidan.

Preseptoring

Preceptor Preceptee

b. Tujuan
Bertujuan untuk membentuk peran dan tanggung jawab mahasiswa
untuk menjadi bidan yang profesional dan berpengetahuan tinggi, dengan
menunjukan sebuah pencapaian berupa memberikan perawatan yang
aman, menunjukan akuntabilitas kerja, dapat dipercaya, menunjukan
kemampuan dalam mengorganisasi perawatan pasien dan mampu
berkomunikasi dengan baik terhadap pasien dan staf lainnya.

c. Kriteria
1) Keterbukaan dalam berbagi informasi antara preceptee dan preceptor
maupun dengan koordinator program dan penasihat fakultas adalah
satu hal yang sangat penting untuk dilakukan dan harus tetap
dipertahankan.
2) Program-program orientasi harus memberikan wawasan dan
pendekatan bagi preceptor dan preceptee tentang bagaimana mengenali
dan menyelesaikan masalah.
3) Menyediakan kursus orientasi, dukungan evaluatif dan informatif
untuk preceptor dan preceptee.
4) Tanggung jawab preseptor :
a) Mengorientasikan mahasiswa ke unik keperawatan/kebidanan dan
klien
b) Meriview tujuan dan tugas belajar serta menyediakan anjuran bagi
berlangsungnya pengalaman belajar
c) Melakukan supervisi
d) Bertanya kepada mahasiswa dan membawa pada situasi yang
menantang sesuai dengan tujuan belajar
e) Memfasilitas belajar
f) Bersikap role model
g) Memfasilitasi mahasiswa untuk mengakses sumber belajar
h) Mengindentifikasi kebutuhan
i) Mengorientasikan mahasiswa ke unit pelayanan dan klien

d. Kelemahan
1) Pengalaman dalam program preceptoring dapat menyebabkan stress
yang signifikan terhadap preceptee dan dapat menimbulkan
kekecewaan tentang profesi kebidanan.
2) Beban kerja yang berlebih dapat mempengaruhi kepuasan kerja bagi
sebagian preceptor.
3) Konflik bisa saja timbul antara preceptor dan preceptee.

e. Keuntungan
1) Bagi peceptee (partsipan)
a) Adanya peningkatan kepuasan kerja.
b) Penurunan tingkat stress bagi mahasiswa.
c) Perkembangan diri yang signifikan.
d) Meningkatkan kepercayaan diri.
e) Penciptaan sikap, pengetahuan, dan kemampuan yang lebih baik.

2) Bagi institusi
a) Penghematan biaya perawatan.
b) Meningkatkan perekrutan bidan baru.
c) Peningkatkan upaya pelayanan KIA.
d) Meningkatkan loyalitas intsitusi.
e) Meningkatkan produktivitas.

3) Terhadap profesi keperawatan


a) Meningkatkan dukungan terhadap lulusan baru.
b) Meningkatkan kualitas kerja bagi bidan yang sudah bekerja, .
c) Meningkatkan jumlah mahasiswa kebidanam yang mempunyai
nilai kepemimpinan dan pengajaran yang baik.
2. Mentoring
a. Pengertian dan Konsep
Mentoring berasal dari kata mythology Yunani, kata mentor berarti
berperan sebagai adviser, role model, consellor tutor dan atau guru
Mentoring merupakan proses pembelajaran, dimana mentor mampu
membuat mentee (peserta mentoring) yang tadinya tergantung menjadi
mandiri.

Monitoring

Mentor Mentee

b. Tujuan
Mentoring bertujuan memberikan dukungan kepada individu
sehingga mampu mengatasi masalah yang dihadapi dengan cara
menguatkan dan mengembangkan mekanisme baru yang lebih baik untuk
mempertahankan kontrol diri dan mengembalikan keseimbangan yang
adaptif, sehingga mampu mencari tingkat kemandirian yang lebih tinggi
serta mampu mengambil keputusan secara otonom.

c. Manfaat Mentoring
No Organisasi Mentor Mentee
1. Meningkatkan Kepuasaan Mendapat layanan
produktivitas dan untuk belajar ke
kinerja mentor
2. Penilaian yang lebih Peningkatan Memperoleh
baik dari kinerja antusialisme pengetahuan dan
individu keterampilan
3. Peningkatan manajemen Imbalan instrinsik Mendapatkan panutan
dan keterampilan teknis
4. Bakat dapat
Keinginan untuk Adanya wawasan yang
diidentifikasi dibutuhkan baru
5. Kualitas kepemimpinan Pengakuan profesional Lingkungan yang
mendukung
6. Rekrumen dan retensi Pengujian untuk ide-ide Pengembangan
staf lebih baik baru profesional
7. Peningkatan komunikasi Peluang untuk Pengakuan dan
dan diskusi merenungkan peluang kepuasan
sendiri
8. Dukungan bagi Berkompetisi Pemberdayaan
karyawan
9. Peningkatan pemberian Meningkatkan harga diri Pengembangan diri
pelayanan
10. Meningkatkan budaya Peningkatan Komunikasi
organisasi keterampilan, ditingkatkan
komunikasi, dan
kepemimpinan
11. Mempertahankan Pengembangan diri Meningkatkan harga
perusahaan diri
12. Pengakuan kontribusi Keinginan dapat Keinginan dapat
individu ditingkatkan ditingkatkan

d. Karakteristik Mentor
1) Kompetensi
2) Usia
3) Jenis kelamin
4) Ras dan etnis
5) Harapan dan kerentanan

e. Fase Hubungan Mentor-Mentee

Fase Inisiasi Fase Kerja Fase Terminasi

f. Kelebihan Mentoring
1) Pemberian bimbingan dapat dilakukan lebih intensif.
2) Perhatian yang diberikan oleh mentor lebih terasa karena berada dalam
kelompok kecil.
3) Mahasiswa bisa menceritakan permaslahan yang dihadapinya dan
meminta penyelesaian secara bersama.
4) Sentuhan yang diberikan adalah sentuhan emosional, sehingga
menjalin kedekatan antar mahasiswa dan mentor dalam kelompok.
5) Evaluasi dapat dilakukan secara rutin oleh mentor dan itu
mempermudah mentor mengetahui kondisi pesertanya.
6) Siswa merasa lebih dihargai karena diberi kesempatan dan
kepercayaan untuk memecahkan masalah temannya.
7) Melatih jiwa kepemimpinan dan kepekaan sosial.
g. Kekurangan Mentoring
1) Sulit menemukan waktu yang tepat untuk pelaksanaan mentoring
kelompok.
2) Dibutuhkan keahlian komunikasi persuasif seorang mentor dalam
melakukan pembelajran.
3) Mahasiswa yang aktif cenderung mendominasi diskusi dan menarik
perhatian mentor.
4) Dibutuhkan komitmen penuh baik bagi seorang mentor maupun
peserta dalam mempertahankan kelompoknya.
3. Supervisi
a. Pengertian dan Konsep
Supervisi adalah kegiatan-kegiatan yang terencana seorang
manajer melalui aktifitas bimbingan, pengarahan, observasi, motivasi dan
evaluasi pada stafnya dalam melaksanakan kegiatan atau tugas sehari-hari.

Supervisi

Supervisor Mahasiswa

b. Tujuan
Tujuan utama supervisi ialah untuk lebih meningkatakan kinerja
mahasiswa bimbingan, bukan untuk mencari kesalahan. Peningkatan
kinerja ini dilakukan dengan melakukan pengamatan langsung terhadap
pekerjaan mahasiswa, untuk kemudian apabila ditemukan masalah, segera
diberikan petunjuk atau bantuan untuk mengatasinya.

c. Karakteristik Supervisor
1) Sebaiknya pelaksana supervisi adalah Pembimbing klinik langsung
dari mahasiswa yang disupervisi. Atau apabila hal ini tidak mungkin,
dapat ditunjuk staf khusus dengan batas-batas wewenang dan tanggung
jawab yang jelas.
2) Memilki pengetahuan dan keterampilan yang cukup untuk jenis
pekerjaan yang akan disupervisi.
3) Memiliki keterampilam melakukan supervisi artinya memahami
prinsip-prinsip pokok serta tehnik supervisi.
4) Memilki sifat edukatif dan suportif, bukan otoriter.
5) Mempunyai waktu yang cukup, sabar dan selalu berupaya
meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan perilaku mahasiswa
yang disupervisi.
d. Teknik Supervisi
1) Pengamatan langsung
2) Kerjasama

e. Kelebihan
1) Dapat mengetahui kelebihan yang dapat dikembangkan, mengetahui
kelemahan untuk perbaikan, memberikan saran sesuai dengan
kebutuhan
2) Bantuan diberikan kepada seluruh mahasiswa bimbingan dalam satu
kali pertemuan, pertukaran pikiran secara umum
3) Hal-hal yang baik dapat dijadikan contoh, hal yang kurang dapat
didiskusikan
4) Dapat memberikan bimbingan aktual
5) Pembimbing klinik dapat menunjukan hasil usahanya
6) Dapat melayani kebutuhan khusus setempat

f. Kelemahan
1) Perlu biaya yang banyak, waktu yang tepat, sehingga kurang efektif.
2) Perlu penyediaan waktu yang tepat
3) Tidak mencerminkan keadaan sehari-hari
4) Kurang demokratis
5) Bisa menimbulkan rasa canggung dan kurang bebas.

Anda mungkin juga menyukai