Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Dinamika Vokasional Teknik Mesin Pencapaian Hasil Belajar (Sukardi, Muhammad

ISSNHudan
2548-7590 (media online)
Rahmat) 111
Volume 4 Nomor 2 Oktober 2019 Hal 111-116 ISSN 2598-392X (media cetak)
https://journal.uny.ac.id/index.php/dynamika/issue/view/1751

PENCAPAIAN HASIL BELAJAR TEORI KEJURUAN DITINJAU DARI


PERSEPSI MAHASISWA PADA PEMBELAJARAN ONLINE
Sukardi1, Muhammad Hudan Rahmat2
1,2
Program Studi Pendidikan Teknik Mesin, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Palangka Raya
Email: sukardioto@gmail.com

ABSTRACT

One of the effort to overcome the ineffectiveness of face-to-face learning is to extend the interaction
outside the classroom framework. In this case, advances in information technology can be utilized. The use of
technology that functions like classroom face-to-face is through online learning. This study aims to find out: (1)
student perceptions of online learning (a Moodle platform); and (2) the effect of student perceptions of online
learning on the learning outcomes of Vocational Theory course. The research object was 117 students. The data
analysis being used were descriptive statistics and Kendall's tau. The results of the study indicate that online
learning is an excellent medium to complement the face-to-face learning. The contribution of perception of
learning outcomes found in this study is only 1.70%. It can be said that 98.0% of learning outcomes are
determined by other factors.

Keywords: learning media, moodle, online learning, face to face, descriptive statistics, kendall

ABSTRAK

Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah ketidak efektifan pembelajaran tatap muka adalah
dengan membuat ekstensi berinteraksi di luar kelas. Dalam hal ini, kemajuan teknologi informasi dapat
dimanfaatkan. Penggunaan teknologi informasi yang memiliki fungsi seperti layaknya tatap muka dalam kelas
tersedia melalui pembelajaran online. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) persepsi mahasiswa
terhadap pembelajaran online (plat form Moodle); dan (2) pengaruh persepsi mahasiswa pada pembelajaran
online terhadap hasil belajar Teori Kejuruan. Objek penelitian berjumlah 117 orang mahasiswa. Teknik analisis
data menggunakan statistik deskriptif dan Kendall's tau. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran
online merupakan media yang sangat baik untuk melengkapi pembelajaran tatap muka. Besarnya nilai kontribusi
persepsi terhadap hasil belajar yang ditemukan dalam penelitian ini hanya 1,70%, atau 98,30% hasil belajar
ditentukan oleh faktor lain.

Kata kunci: media pembelajaran, moodle, pembelajaran daring.

PENDAHULUAN selakyaknya metode tatap muka, meskipun


mahasiswa dan dosen tidak bertemu secara
Saat ini, kecenderungan pemanfaatan
langsung dalam kelas.
media online sebagai media pembelajaran
Masalah yang biasanya ditemui dalam
semakin meningkat dalam dunia pendidikan
dunia pendidikan khususnya di Perguruan
kita khususnya di perguruan tinggi. Ditinjau
Tinggi mengharuskan dosen memanfaatkan
dari metode interaksi, pembelajaran secara
media online sebagai solusinya. Misalnya
online berbeda dengan pembelajaran tatap
masalah satuan kredit semester (SKS) yang
muka. Pada metode tatap muka, biasanya
selama ini dinilai masih kurang maksimal
mahasiswa dan dosen bertemu muka secara
dalam proses pembelajaran.
langsung, sedangkan pembelajaran secara
Besarnya SKS mata kuliah dimaknai
online keduanya tidak bertemu langsung di
sebagai waktu yang dibutuhkan mahasiswa
dalam kelas, tetapi bertemu secara maya di
untuk dapat menguasai kompetensi yang telah
dalam kelas virtual. Kecanggihan teknologi
dirumuskan dalam suatu mata kuliah. Satu SKS
informasi dapat memfasilitasi pembelajaran
112 Jurnal Dinamika Vokasional Teknik Mesin, Volume 4, Nomor 2, Oktober 2019

setara dengan 170 menit kegiatan belajar. untuk tatap muka secara langsung di dalam
Untuk mata kuliah non-praktikum terdiri dari kelas, sehingga seluruh kebutuhan
50 menit tatap muka (Tm), 60 menit belajar pembelajaran tidak terakomodasi (Tuncay dkk,
terstruktur (Bt), dan 60 menit belajar mandiri 2011). Ini menjelaskan bahwa perlu adanya
(Bm) (SN-Dikti, 2015). Permasalahan yang kajian seperti apakah pembelajaran online yang
sering dijumpai saat ini adalah dosen hanya efektif. Tujuan penelitian ini adalah untuk
memberikan kegiatan Tm, atau dosen telah mengkaji : (1) persepsi mahasiswa terhadap
memberikan kegiatan Tm dan kegiatan Bt lingkungan pembelajaran online (Moodle), dan
namun tidak terkontrol. Selain itu dosen telah (2) pengaruh persepsi mahasiswa pada
memberikan kegiatan Tm dan kegiatan Bt lingkungan pembelajaran online terhadap
dengan baik, namun mahasiswa tidak pencapaian hasil belajar Teori Kejuruan.
memanfaatkan kegiatan Bm. Endrotomo
(2016), menyatakan bahwa kondisi perkuliahan METODE
sekarang ini memang masih banyak yang belum
melaksanakan SKS dengan benar, masih ada Penelitian ini menggunakan metode
yang hanya menyelenggarakan kuliah Tm dan expost-facto, yaitu menganalisis pengaruh
ujian. Jika kondisinya demikian, maka beban variabel amatan tanpa memberi perlakuan
studi yang diterima mahasiswa hanya 1/3 dari terhadap variabel yang ada. Teknik analisis data
jumlah SKS yang telah ditetapkan. menggunakan statistik deskriptif dan Kendall's
Upaya yang dapat dilakukan untuk tau. Teknik analisis data tersebut digunakan
mengatasi masalah tersebut adalah dengan untuk mendeskripsikan persepsi mahasiswa
membuat ekstensi untuk berinteraksi di luar pada lingkungan pembelajaran online dan
kelas. Dalam hal ini, kemajuan teknologi dampaknya terhadap pencapaian hasil belajar
informasi dapat dimanfaatkan. Penggunaan Teori Kejuruan. Data persepsi diperoleh dari
fungsi pembelajaran sebagaimana layaknya di teknik angket, sedangkan data hasil belajar
ruang kelas tersedia dalam pembelajaran diperoleh dari nilai akhir mata kuliah. Subjek
berbasis online. yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah
Direktorat Pembelajaran dan 117 orang mahasiswa.
Kemahasiswaan, Ristekdikti telah merintis
pembelajaran daring/ Sistem Pembelajaran HASIL DAN PEMBAHASAN
Daring (SPADA) Indonesia, dengan terus
meningkatkan akses terhadap mata kuliah Persepsi Mahasiswa pada Pembelajaran
bermutu dari dosen-dosen Perguruan Tinggi Online Moodle. Deskripsi persepsi mahasiswa
Negeri dan Swasta di seluruh Indonesia. pada pembelajaran online, disajikan dalam
Dengan demikian pembelajaran online akan Tabel 1. berdasarkan Tabel 1, dapat dijelaskan
banyak digunakan pada Perguruan Tinggi di bahwa 87,50% (S = 63,80; SS = 23,70)
Indonesia, baik dalam bentuk full online mahasiswa memberikan tanggapan positif
maupun blanded-learning. Untuk menunjang (setuju dan sangat setuju) terhadap pernyataan
Visi Pendidikan Tinggi tersebut, kajian tentang bahwa lingkungan belajar online seperti sebuah
pencapaian hasil belajar ditinjau dari persepsi komunitas dimana saya (mahasiswa) dapat
terhadap lingkungan pembelajaran online masih berkomunikasi dengan dosen & mahasiswa.
sangat diperlukan. Hal ini mengingat bahwa 87,50% tanggapan positif dari mahasiswa
pembelajaran online memiliki keterbatasan. bukan tanpa alasan. Dalam pembelajaran online
Dalam beberapa studi, pembelajaran full online mahasiswa dituntut untuk kolaborasi.
dianggap kurang menguntungkan (Tayebinik Rancangan tugas mengharuskan mahasiswa
dan Puteh, 2013). Hal tersebut dikarenakan untuk bertanya, berdiskusi, serta berbagi
pembelajaran full online tidak memungkinkan referensi secara online. Peran dosen adalah
fasilitator jalannya proses diskusi online. ruang kelas tatap muka tersedia di dalam
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran berbasis online.
penggunaan fungsi diskusi seperti layaknya di

Tabel 1. Persepsi Mahasiswa pada Pembelajaran Online Moodle


No Pernyataan SS (%) S (%) N (%) KS (%) TS (%)
1 Lingkungan belajar online seperti 23,70 63,80 4,30 7,80 0,40
sebuah komunitas dimana saya dapat
berkomunikasi dengan dosen dan
mahasiswa lainnya
2 Aktivitas seperti : forum, chat, 22,40 60,80 3,00 12,50 1,30
assignments, dan quiz membantu
saya dalam mendalami materi
3 Menggunakan pembelajaran online 25,00 66,80 2,20 5,60 0,40
membantu saya dalam
mengembangkan kemadirian belajar
4 Melalui aktivitas diskusi secara 19,80 49,60 7,30 17,70 5,60
online, saya dapat menyampaikan
pendapat dengan lebih baik
dibandingkan ketika diskusi tatap
muka di kelas
5 Tugas-tugas yang saya kirimkan 35,80 56,90 1,30 5,20 0,90
secara online mendapatkan koreksi
dari dosen dengan cepat, sehingga
saya dapat merevisi tugas
6 Pembelajaran online adalah media 13,40 68,50 1,70 15,10 1,30
yang sangat baik untuk melengkapi
pembelajaran tatap muka di kelas
Keterangan : SS – Sangat Setuju, S – Setuju, N – Netral, KS – Kurang Setuju, TS – Tidak Setuju

Ada banyak bukti literatur penelitian membantu mahasiswa mendalami isi materi
yang mendukung keunggulan lingkungan pembelajaran. Dari Tabel 1 dapat dijelaskan
pembelajaran secara online. Kendall (2001) bahwa 83,20% (S = 60,80%; SS = 22,40%)
menyimpulkan bahwa pembelajaran online mahasiswa memberikan tanggapan positif
dapat mencapai tujuan pembelajaran dan terhadap pernyataan bahwa aktivitas seperti :
kepuasan peserta didik. Sedangkan Ryan (2013) forum online, chat, assignments, dan quiz
menyatakan bahwa diskusi online telah membantu mahasiswa dalam mendalami isi
direkomendasikan sebagai media yang sangat materi. Melalui media online, dosen dapat
efektif untuk membangun interaksi antar dengan mudah membagi/mendistribusikan
peserta didik sekaligus membangun refleksi referensi/materi pembelajaran. Hal tersebut
aktif terhadap pengetahuan. Melalui forum memudahkan mahasiswa dalam mendalami isi
online membantu peserta didik untuk materi yang sedang dipelajari melalui sumber
mendapatkan pemahaman yang lebih baik referensi yang relevan dan kredibel.
tentang isi konten yang sedang dipelajari. Pembelajaran online dapat membantu
Aktivitas belajar secara online seperti mahasiswa mendalami materi pembelajaran
forum online, chat, assignments, dan quiz dengan lebih baik. Dalam kelas tatap muka
mereka mempelajari konten pembelajaran secara online, saya (mahasiswa) dapat
secara tatap muka dengan dosen dan rekan- menyampaikan pendapat dengan lebih baik
rekan mereka, melakukan presentasi, dan dibandingkan ketika diskusi tatap muka di
diskusi. Sementara itu, di luar kelas mereka kelas. Dengan kata lain, ada lebih dari ½ jumlah
mendapat tambahan aktivitas secara online mahasiswa dalam satu kelas lebih mampu
seperti diskusi online, membaca referensi, mengungkapkan ide-idenya secara tertulis.
mengerjakan quiz dan kegiatan lainnya. Adanya media online ini memberi kesempatan
Saat ini, konsep pembelajaran telah kepada mahasiswa untuk dapat menyampaikan
berubah dari tradisional offline saja menuju ide-ide mereka secara tertulis.
blended-learning (menggabungkan antara kelas Kesulitan pembelajaran tatap muka di
offline dan online). Blended-learning memiliki kelas yaitu memberikan umpan balik berupa
banyak keuntungan, diantaranya: kekayaan koreksi di setiap tugas mahasiswa. Umpan balik
akan desain instruksional, akses yang mudah yang dapat diberikan dalam pembelajaran tatap
terhadap konten pembelajaran, interaksi sosial muka sering bersifat umum saja, sehingga
yang efektif, kemandirian belajar dan dosen kesulitan dalam mengamati
kemudahan dalam akses materi (Osguthorpe perkembangan setiap individu tentang
dan Graham, 2003). Hasil penelitian ini telah peningkatan tugas-tugas belajarnya. Hal
berhasil mengidetifikasi keuntungan dari tersebut dikarenakan waktu tatap muka yang
blanded-learning (offline-online) yaitu : (1) begitu singkat, tidak memungkinkan memberi
membangun kemandirian belajar. Berdasarkan umpan balik satu per satu. Dengan adanya
hasil angket, 91,80% (S=66,80; SS=25,00) pembelajaran secara online, umpan balik
mahasiswa memberi tanggapan positif (setuju menjadi lebih efektif. Hasil angket, 92,70%
dan sangat setuju) terhadap pernyataan bahwa (S=56,90%;SS=35,80%) mahasiswa
menggunakan pembelajaran online (dalam memberikan tanggapan positif (setuju dan
model blended-learning) membantu sangat setuju) terhadap pernyataan bahwa
saya/mahasiswa dalam mengembangkan tugas-tugas yang saya/mahasiswa kirimkan
kemandirian belajar. secara online mendapat koreksi dari dosen
Selain keuntungan-keuntungan yang dengan cepat, sehingga saya dapat merevisi
telah disebutkan, ada keuntungan lain dari tugas.
penerapan model blended-learning, yaitu: (1) Pembelajaran online dapat memberikan
pada saat aktivitas belajar secara online, umpan balik baik setiap tugas mahasiswa
memberi kemudahan mahasiswa dan dosen dimana saja, maupun kapan saja tanpa dibatasi
untuk melakukan aktivitas belajar dimana saja, ruang dan waktu. Selain itu, mahasiswa
kapan saja, tanpa dibatasi ruang dan waktu; dan mendapatkan notifikasi/ pemberitahuan secara
(2) memberi kesempatan bagi mahasiswa untuk online pada saat itu juga, karena aplikasi
melakukan komunikasi tertulis. pembelajaran online dapat diakses melalui
Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap handphone yang sehari-hari mereka gunakan.
individu memiliki cara (gaya) belajar yang Menariknya, pembelajaran online ini
berbeda. Dalam satu kelas, ada mahasiswa memungkinkan dosen dapat dengan mudah
dengan mudah menyampaikan gagasan di memantau revisi setiap tugas mahasiswa yang
dapan kelas. Namun, ada pula yang kurang telah dikoreksi. Dosen dapat memberi nilai
mampu dalam menyampaikan ide/gagasan yang (grade) pada setiap tugas yang dikirim oleh
mereka miliki di dapan kelas secara lisan. mahasiswa secara online, dan grade tersebut
Berdasarkan hasil penelitian, 69,40% (S=49,60; dapat dilihat oleh mahasiswa yang
SS= 19,80) mahasiswa memberi tanggapan bersangkutan di layar hand-phone mereka.
positif (setuju dan sangat setuju) terhadap Mahasiswa dapat menanyakan tentang nilai,
pernyataan bahwa dengan aktifitas diskusi mengapa nilai mereka kurang? Apakah ada cara
untuk perbaikan? Dalam pembelajaran online Menurut Ryan (2013), dosen tidak
mahasiswa dapat melalukan remedi nilai tanpa pernah bisa memuaskan semua mahasiswa
harus menunggu waktu ujian. Dengan melihat mereka. Akan selalu ada yang merasa tidak
masing-masing nilai pada setiap tugas, senang dengan metode pembelajaran yang
mahasiswa dapat melakukan remidi di setiap digunakan. Hal tersebut karena setiap individu
tugas yang nilainya masih kurang/rendah. memiliki cara belajar yang berbeda. Meskipun
Pembelajaran online merupakan media demikian, seorang pendidik tidak boleh berkecil
belajar yang sangat baik untuk melengkapi hati, karena pembelajaran online telah terbukti
pembelajaran tatap muka. Berdasarkan hasil menjadi alat pedagogis yang sangat efektif di
angket, 81,90% (S = 68,50%; SS = 13,40%) semua tingkat pendidikan.
mahasiswa memberikan tanggapan positif
(setuju & sangat setuju) terhadap pernyataan Pengaruh Persepsi Mahasiswa Pada
bahwa pembelajaran online adalah media yang Pembelajaran Online Terhadap Pencapaian
sangat baik melengkapi pembelajaran tatap Hasil Belajar Teori Kejuruan. Hasil analisis
muka. Dengan demikian, media online data penelitian disajikan dalam Tabel 2. Uji
dipadukan dengan kelas tatap muka dapat Kendall's tau diperoleh Sig. (2-tailed) = 0,06 ˃
menjadi solusi atas permasalahan yang telah 0,05, disimpulkan bahwa tidak terdapat
diuraikan sebelumnya. pengaruh signifikan persepsi mahasiswa pada
lingkungan belajar online terhadap pencapaian
Pembelajaran perlu dirancang dengan
hasil belajar.
baik untuk memastikan bahwa mahasiswa
mendapat pengalaman belajar yang cukup
Tabel 2. Hasil Uji Kendall's tau
sesuai yang telah ditetapkan dalam SKS.
HB P
Seorang dosen tidak hanya mengandalkan
Correlation Coefficient 1.00 .13
pertemuan tatap muka saja, namun harus HB Sig. (2-tailed) .06
memanfaatkan teknologi informasi untuk N 117 117
mencukupi kebutuhan belajar mahasiswa. Correlation Coefficient .13 1.00
Terdapat hal yang sangat penting untuk P Sig. (2-tailed) .06
dipenuhi agar pembelajaran online dapat N 117 117
berhasil dengan baik. Untuk menjamin Ket. HB = Hasil Belajar, P = Persepsi
keberhasilan penyelenggaraan pembelajaran
online perlu adanya tutorial. Kebingungan Seperti yang ditunjukkan pada Tabel 2
mahasiswa pada pembelajaran online harus memberikan bukti empirik bahwa persepsi
dihilangkan yaitu dengan cara menyediakan mahasiswa pada lingkungan belajar online tidak
tutorial yang mudah dipahami oleh mereka. memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
Pengembangan tutorial menjadi penting di sini, hasil belajar. Temuan ini berbeda dengan
sehingga tutorial harus dikembangkan secara penelitian lain. Misalnya Kauffman (2015),
sistematis dan teruji (Sukardi dan Rozi, 2018). menyatakan bahwa persepsi negatif dapat
Merujuk Tabel 1, ada kecenderungan menyebabkan hasil belajar yang tidak
mahasiswa memberikan tanggapan negatif menguntungkan, menurunkan motivasi, dan
(KS,TS), meskipun kecenderungan tersebut ketekunan.
tidak lebih besar persentasenya dari jumlah Hasil penelitian ini memberi wawasan
mahasiswa yang memberikan tanggapan S dan bahwa mahasiswa dapat belajar dengan baik
SS. Hal ini perlu penelitian lebih lanjut. Studi pada pembelajaran online dan pembelajaran
kualitatif mungkin diperlukan untuk tatap muka di kelas terlepas dari persepsi yang
mengungkap faktor yang mempengaruhi mereka miliki. Berdasarkan Tabel 2, koefisien
mahasiswa memberikan tanggapan negatif. r=0,13. Koefisien determinasi 0,132=0,017.
Dengan demikian, besarnya nilai kontribusi
persepsi terhadap hasil belajar hanya 1,70%. tidak hanya fokus tatap muka saja, namun
Dengan kata lain, 98,30% hasil belajar dituntut untuk lebih memanfaatkan teknologi.
ditentukan oleh faktor lain.
Terdapat beberapa faktor yang dapat DAFTAR RUJUKAN
mempengaruhi hasil belajar, misalnya : IQ
(Intelligence Quotient) atau kecerdasan diri. Endrotomo. 2016. SKS : Pemikiran Perhitungan
Individu yang memiliki persepsi yang baik pada Jumlah SKS Program Pendidikan dan
lingkungan belajar, namun memiliki IQ sedikit Besaran SKS Mata Kuliah, Article.
rendah, bisa saja gagal mencapai hasil belajar Kendall, M. 2001. Teaching Online to Campus-
yang memuaskan. Sayangnya, penelitian ini based Students: The Experience of Using
tidak mengukur variabel IQ. Penelitian masa WebCT for the Community Information
depan perlu menyelidiki hubungan antara Module at Manchester Metropolitan
persepsi diri, IQ, dan hasil belajar. Selain itu, University. Education for Information,
dalam pembelajaran online mungkin tidak 19(4), pp. 325–346
sesuai untuk sebagian gaya belajar mahasiswa. Kauffman, H. 2015. A review of Predictive
Faktor tambahan yang dapat mempengaruhi Factors of Student Success in and
persepsi mahasiswa perlu diselidiki, seperti satIsfaction with Online Learning. Research
gaya belajar dan sikap individu terhadap in Learning Technology, Vol. 23.
lingkungan belajar online. Osguthorpe & Charles R.G. 2003. Blended
Learning Environments Definitions and
SIMPULAN Directions Russell T. Article.
Ryan, R.S. 2013. The Effect of Online
Pada akhirnya, penelitian ini memberi Discussion Forums on Student Learning and
simpulan bahwa pembelajaran online (plat form Student Perception of Learning in a Science
Moodle) merupakan media belajar yg sangat Course at the Community College Level,
baik untuk melengkapi pembelajaran tatap Dissertations, University of Southern
muka di kelas. Meskipun hasil uji statistik Mississippi.
Kendall's tau memberi kesimpulan bahwa SN-Dikti. 2015. Peraturan Menteri Riset,
persepsi tidak memberikan pengaruh signifikan Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.
terhadap hasil belajar. Namun, penelitian ini Sukardi & Rozi. 2018. Pengembangan Tutorial
memberikan wawasan bahwa mahasiswa dapat Pembelajaran Online Moodle Untuk
belajar dengan baik pada pembelajaran online Meningkatkan Efektivitas Perkuliahan.
dan pembelajaran tatap muka terlepas dari Laporan Akhir Penelitian Dosen Pemula.
persepsi yang mereka miliki. Tayebinik, M, & Puteh, M. 2013. Blended
Calon lulusan Perguruan Tinggi harus Learning or E-learning?, Article
disiapkan dengan baik untuk memenuhi Tuncay, N, Uzunboylu, H & Teker, N. 2011.
tantangan Industri 4.0. Salah satu caranya Students Evaluation of Edu 2.0: a Case
dengan memberi pengalaman belajar, bukan Study. Journal of Procedia - Social and
hanya di dalam kelas tatap muka saja, tapi lebih Behavioral Sciences, (28), 948 – 956.
dari itu. Pembelajaran saat ini dituntut untuk

Anda mungkin juga menyukai