Anda di halaman 1dari 18

STIKes Adi Husada

Jl. Kapasari No. 95 Surabaya

FORMAT PENGKAJIAN
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

A. Data Umum
1. Nama Kepala Keluarga : Tn. F
2. Alamat dan Telepon : Surabaya, 08123456xxxx
3. Komposisi Keluarga :
Status Imunisasi
Hub. Polio DPT Hepatit
No Nama JK Umur Pekerjaan Pendidikan Ket
dgn KK BCG is Campak
1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
1. Tn. F L Ayah 68 Th Swasta SMA TBC
2. Ny. S P Ibu 59 Th IRT SMA
Genogram :
Faktor Usia Faktor Usia Faktor Usia
Tn. G Ny. I Tn. J Ny. F
72thn 70thn 70thn 68th
n

Tn.A Tn. F Tn. J Tn. D


Ny. Ny. S
67th 61 th
70th 68th I 59th
71th

Keterangan:

: Laki-laki : Meninggal dunia

: Perempuan : Tinggal serumah

: Menikah : Pasien/Klien

4. Tipe Keluarga
Tipe keluarga pada keluarga Tn. F adalah tipe keluarga inti yang terdiri dari ayah,
ibu, dan anak (keluarga inti).

5. Suku Bangsa
Suku bangsa yang dianut oleh keluarga Tn. F adalah suku jawa dan tidak ada adat
atau budaya khusus yang mempengaruhi pandangan keluarga terhadap kesehatan dan
tidak ada pantangan dalam makanan.

6. Agama
Agama yang dianut oleh keluarga Tn. F adalah agama islam.
7. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Dari sumber penghasilan keluarga Tn. F hanya mengandalkan gaji dari pensiunan.
Hasil dari pensiunan Tn. F yaitu sekitar ±Rp 1.700.000,-/bulan. Keluarga Tn. F
memiliki pengeluaran untuk membayar listrik ±Rp 300.000,-/bulan dan kebutuhan
pokok ±Rp 500.000,-/bulan.
8. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Keluarga Tn. F jarang melakukan aktivitas rekreasi bersama keluarga karena anak
pertama sibuk bekerja dan anak kedua masih sekolah. Aktivitas berkumpul dengan
keluarga biasanya saat malam hari dan di habiskan dengan makan bersama dan
menonton tv.

B. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga


1. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini (ditentukan dari anak tertua):
Keluarga pada tahap perkembangan keluarga usia lanjut
2. Tahap Perkembangan Keluarga Yang Belum Terpenuhi :
Saat ini Tn. F dan Ny. S sebagai keluarga dengan tahap lanjut usia berusaha untuk
membina hubungan yang lebih erat dengan keluarga dan masyarakat sekitar.
3. Riwayat Keluarga Inti :
Tn. F dan Ny. S menikah kurang lebih 40 tahun dan telah mempunyai 1 orang anak.
Kondisi kesehatan keluarga Tn. F kurng sehat karena Tn. F saat ini menderita
penyakit TBC. Penyakit Tn. F diketahui sejak akhir tahun kemarin melalui
pemeriksaan LAB di Puskesmas Sidotopo Wetan, pengobata sudah dilakukan sejak
terdiagnosa khasus TBC kurang lebih 4 bulan sudah menjalani pengobatan.
4. Riwayat Keluarga Sebelumnya :
Bapak Tn. F sudah meninggal pada usia 72 tahun dikarenakan faktor usia dan tidak
memiliki riwayat penyakit tertentu seperti hipertensi atau DM. Sedangkan orangtua
dari Ny. S sudah meninggal dua-duanya, bapak Ny. S meninggal pada usia 70 tahun
sedangkan ibunya meninggal pada usia 68 tahun dikarenakan faktor usia dan tidak
memiliki riwayat penyakit tertentu seperti hipertensi dan DM.

C. Pengkajian Lingkungan
1. Karakteristik Rumah :
(Denah rumah)

1 5

Keterangan :
1 = Dapur
2 dan 3 = Kamar Tidur
4 = Ruang tamu
5 = kamar mandi
Rumah yang ditempati Tn. F adalah rumah warisan dari orang tua Tn. F dengan
ukuran 6mx10m yang terdiri dari 1 lantai terdapat ruang tamu, 2 kamar tidur, dapur
dan 1 kamar mandi. Rumah Tn. F terlihat berantakan, banyak baju bergantungan,
ventilasi tidak cukup, pencahayaan kurang, sebagian lantai rumah berbahan semen
(plesteran).

2. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW


Tempat tinggal Tn. F berada dilingkungan yang bersih dan memiliki aturan
penduduk setempat atau peraturan suatu perkampungan tersendiri untuk mengikuti
acara yang diselenggarakan pada kampung tersebut seperti acara gotong royong atau
kerjabakti setiap sebulan sekali dan pengajian atau arisan PKK rutin yang diadakan
setiap bulan sekali
3. Mobilitas Geografis Keluarga :
Keluarga Tn. F sudah tinggal kurang lebih 65 tahun yang lalu dari sebelum Tn. F
menikah dengan Ny. S. Dan setelah mereka menikah, Tn. F memutuskan untuk
tinggal di Jl. Kenangan No. 45B. Rumah ini masuk daerah perkampungan yang
cukup sempit, tetapi jalan bisa diakses dengan sepeda motor maupun mobil dan
berjarak sekitar 250m dari jalan raya.

4. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat :


Tn. F terkadang menyempatkan berkumpul bersama cucu meskipun itu hanya
sekedar menonton televisi bersama saat weekend. Karena pada pagi dan siang cucu
Tn. F sibuk dengan perkuliahan, mereka hanya mempunyai waktu senggang disaat
weekend. Tn. F sering berinteraksi dengan masyarakat, lain hanya dengan Ny. S
yang jarang berinteraksi dengan masyarakat sekitar karena Ny. S merupakan tipe
pendiam. Tn.F saat masih sehat sering ikut kerja bakti, tetapi semenjak sakit TBC
sudah tidak mau ikut kerja bakti.

5. Sistem Pendukung Keluarga:


Keluarga Tn. F memiliki kartu BPJS yang sudah aktif sejak kartu BPJS diluncurkan
pertama kali. Kartu BPJS ini sangat membantu keluarga Tn.F terutama untuk
pengobatan Tn. F dengan penyakit TBC nya dan Tn. F biasa kontrol ke puskesmas
dengan menggunakan sepeda motor, jarak dari rumah ke Puskemas sekitar 500m.
Struktur Keluarga
1. Pola Komunikasi Keluarga :
Interaksi dalam keluarga paling sering saat weekend dan saat weekend pola
komunikasi keluarga ini adalah tertutup seperti halnya menghindari masalah dan
tidak pernah mendiskusikan masalah secara bersama-sama, terkadang Tn. F
memendam masalahnya sendiri dan berupaya mencari solusinya sendiri.
2. Struktur Kekuatan Keluarga :
Keluarga Tn. F jarang sekali mengekspresikan dukungan satu sama lain. Respon
keluarga bila anggota keluarganya bermasalah atau sakit jarang untuk memberikan
motivasi atau dukungan satu sama lain.
3. Struktur Peran (Formal dan Informal) :
Tn. F sebagai kepala keluarga sudah tidak mampu mencari nafkah setelah menderita
TBC sedangkan istrinya sebagai ibu rumah tangga yang mengurus kedua cucunya
yang masih kuliah.
4. Nilai dan Norma Keluarga :
Tidak ada adat dan budaya khusus yang mempengaruhi pandangan keluarga terhadap
kesehatan dan tidak ada pantangan dalam makan. Nilai-nilai dan norma yang dianut
saling menghormati antar keluarga.

D. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif:
Keluarga menghiraukan salah satu anggotanya jika ada yang berhasil dan
memenangkan prestasi tertentu dan keluarga berespon biasa dan sedikit menghindar
apabila salah satu keluarga terkena musibah.
2. Fungsi Sosial:
Keluarga Tn.F membiasakan cucu-cucunya bermain dengan tetangganya tidak
pulang larut malam baik yang sudah kuliah maupun yang masih bersekolah, Tn.F
membatasi dibawah jam 9 sudah harus ada dirumah.
3. Fungsi Perawatan Kesehatan:
1. Kemampuan keluarga mengatasi masalah kesehatan
Keluarga mengatakan tidak tahu cara penularan penyakit TBC dan cara
pencegahannya
2. Kemampuan keluarga memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga
Ny.S mengatakan jika penyakit TBC yang diderita oleh suaminya telah dibawah
ke Puskesmas Sidotopo dan mendapat obat rutin tetapi Tn.F tidak rutin
mengkonsumsi obat dari Puskesmas.
3. Kemampuan keluarga merawat keluarga yang mengalami gangguan kesehatan
Ny.S mengatakan tidak mengetahui penyakit dan kurang terpapar informasi
terkait penyakit Tn.F serta tidak mengetahui cara merawat Tn.F dan keluarga
tampak bingung dan menunjukkan perilaku tidak sesuai anjuran dalam merawat
penyakit Tn.F.
Ny.S mengatakan keluarga jarang mengingatkan untuk minum obat dan jarang
mengantar Tn.F untuk rutin kontrol di Puskesmas terkait penyakitnya.
4. Kemampuan keluarga memodifikasi lingkungan keluarga
Tn F mengatakan bahwa rumahnya tidak rapi dikarenakan Ny.S kurang
memperdulikan kewajibannya yang lain.
5. Kemampuan keluarga memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan keluarga
Ny. S mengatakan suaminya yang menderita TBC telah dibawah ke Puskesmas
Sidotopo untuk melakukan pemeriksaan dengan fasilitas BPJS Kesehatan dari
pemerintah
4. Fungsi Reproduksi :
Tn.F memiliki 1 orang anak kandung dan sudah menikah serta memiliki 2 cucu.
5. Fungsi Ekonomi :
Tn. F sudah tidak bekerja dan hanya mengandalkan uang pensiunan perbulan.
Keluarga membeli pakaian hanya saat lebaran. Makanan yang selalu dimakan adalah
nasi, sayur serta ikan. Tn. F memiliki 1 sepeda motor.

E. Tingkat Kemandirian Keluarga


Tingkat Kriteria
1 2 3 4 5 6 7
Kemandirian
Tingkat I
Tingkat II √ √ √
Tingkat III
Tingkat IV

F. Stres dan Koping Keluarga


1. Stressor Jangka Pendek dan Jangka Panjang :
a. Jangka Pendek :
Keluarga Tn.F mengatakan takut tertular penyakit yang diderita Tn.F. Cucu
Tn.F takut penyakit yang diderita Tn.F menurun padanya. Tn.Fmengatakan
khawatir tentang respon keluarga dan orang sekitar yang menjauhinya terkait
penyakit yang dideritanya sekarang.
Jangka Panjang :
Keluarga Tn.F khawatir penghasilan ekonominya tidak mencukupi biaya
kebutuhan sehari-hari, sedangkan Tn.F sedih dan bingung akan penyakitnya.
Karena keluarga jarang terlibat dalam merawatnya.
2. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Situasi / Stressor :
Jika ada masalah keluarga Tn.F jarang membahas masalah tersebut bersama anak
dan istrinya. Pengambilan keputusan biasanya dilaukan oleh Tn.F
3. Strategi Koping Yang Digunakan :
Tn.F mengatakan jika ada masalah terkadang memendam masalah tersebut sendiri
dan terkadang membahas dengan istrinya terkadang juga istrinya memberikan
masukan dan solusi.
4. Strategi Adaptasi Disfungsional :
dari pengkajian yang dilakukan terdapat adanya cara mengatasi masalah secara mal
adaptif.

G. Pemeriksaan Fisik
No Pemeriksaan Tn. F Ny. S
1 Kepala Rambut beruban, tidak ada Rambut bersih berwarna hitam,
kotembe, keadaan rambut bersih, tidak berketombe, tidak ada lesi
tidak ada lesi
2 TTV TD: 110/80mmHg TD: 120/90mmHg
RR: 20x/mnt RR: 17x/mnt
N: 88x/mnt N: 90x/mnt
S: 37,8‫ﹾ‬C S: 36,5‫ﹾ‬C
3 BB, TB 48kg/172cm 48kg/160cm

4 Mata Konjungtiva anemis, tidak Konjungtiva tidak anemis, tidak


menggunakan alat bantu menggunakan alat bantu
kacamata, penglihatan baik, kacamata, penglihatan baik, sclera
sclera tidak ikterik tidak ikterik
5 Hidung Tidak ada pernafasan cuping Tidak ada pernafasan cuping
hidung, penciuman baik, bentuk hidung, penciuman baik, bentuk
simestris, bersih simestris, bersih
6 Mulut Mulut bersih, tidak ada stoma, Mulut bersih, tidak ada stoma,
lidah hiperemik, mukosa bibir lidah bersih, mukosa bibir lembab
kering
7 Leher Tidak terdapat pembesaran JVP Tidak terdapat pembesaran JVP

8 Dada Simetris, wheezing (+), ronchi Simetris, wheezing (-), tidak


(+), tidak terdapat retraksi otot terdapat retraksi otot dada
dada
9 Perut Tidak terdapat nyeri tekan, tidak Tidak terdapat nyeri tekan, tidak
ada keluhan ada keluhan
10 Tangan Sianosis (-), CRT < 3 detik, Sianosis (-), CRT < 3 detik,
perfusi hangat, tidak ada fraktur, perfusi hangat, tidak ada fraktur,
kekuatan otot utuh 5:5 kekuatan otot utuh 5:5
11 Kaki Tidak ada odema, tidak ada Tidak ada odema, tidak ada
fraktur, kekuatan otor utuh 5:5 fraktur, kekuatan otot utuh 5:5

H. Harapan Keluarga
Keluarga berharap terus mendapatkan pelayanan kesehatan yang memadai dari petugas
kesehatan dan pengobatan yang maksimal untuk mengobati penyakitnya.
Keluarga berharap agar semua anggota keluarga Tn. F sehat dan yang sakit segera sehat
kembali. Keluarga berharap agar Tn. F minum obat secara teratur agar dapat sembuh dari
penyakit TBC yang dideritanya.
ANALISA DATA

NO DATA ETIOLOGI MASALAH


1 Ds :
- Keluarga mengatakan bahwasannya Keluarga tidak mampu Defisit Pengetahuan
menyadari suami atau ayahnya sakit, tetapi mengenal masalah
tidak banyak mengetahui tentang penyakit kesehatan
yang diderita.
- Pasien mengatakan tidak banyak
mengkonsumsi obat untuk penyakitnya dan
hanya beli obat diwarung karena tidak banyak
mengetahui penyakitnya.
Do :
- Pasien terdengar batuk dan tampak ada dahak,
terdapat ronchi +/+, pasien tampak
tidakmenggunakan masker, kondisi rumah
pasien tampak berantakan, terasa lembab dan
sirkulasi udaranya kurang baik.
2 Ds :
- Tn. F mengatakan biasanya membuang ludah Keluarga tidak mampu Resiko Infeksi
dihalaman, tidak ada tempat khusus memelihara lingkungan
- Keluarga Tn. F mengatakan kurang mengerti rumah yang sehat
tentang pencegahan TBC
- Keluarga tidak mengerti tentang sanitasi yang
sehat yang dapat mencegah penularan TBC
Do :
- Lantai rumah sebagian terbuat dari tanah,
tampak lembab dan kotor
- Tidak ada tempat khusus untuk membuang
dahak
- Alat makan keluarga tidak ada pemisahan
atau digunakan bersama
- Pencahayan rumah (kamar tidur) kurang
- Tn F dan istri tidur bersama
3 Ds:
- Keluarga px mengatakan Tn.F tidak rutin Keluarga tidak mampu Ketidakpatuhan
minum obat karena Tn.F merasa bosan mengambil keputusan
dengan obat yang setiap hari dikonsumsi mengenai tindakan
Do : kesehatan yang tepat
- Obat masih utuh dan tidak diminum yang
seharusnya habis dalam 1 minggu

4 Ds:
- Keluarga mengatakan Tn. F tidak nafsu Keluarga tidak mampu Risiko defisit nutrisi
makan semenjak Tn.F mengetahui merawat anggota
penyakitnya karena Tn.F tampak cemas keluarga yang sakit
dengan keadaannya saat ini.
Do:
- Tn. F tampak cemas dan tampak lemas. Tn.F
tidak nafsu makan, makan 1 porsi tidak habis,
hanya 2-3 sendok saja.
5 Ds:
- Ny. S mengatakan tidak pernah merawat Tn. Keluarga tidak mampu Penurunan koping
F karena takut tertular, hanya bisa merawat anggota keluarga
menyiapkan makanan saja keluarga yang sakit
Do:
- Keluarga tampak jarang berkomunikasi
6 Ds :
- Tn. F mengatakan tidak rutin meminum obat/ Keluarga tidak mampu Manajemen kesehatan
melakukan terapi TBC menggunakan fasilitas keluarga tidak efektif
- kesehatan di masyarakat
Do :
- Tn. F gagal menerapkan program
perawatan/pengobatan dalam kehidupan
sehari-hari

DIAGNOSA KEPERAWATAN SESUAI ANALISA DATA


1. Defisit pengetahuan b.d keluarga tidak mampu mengenal masalah kesehatan d.d menurunkan
persepsi yang keliru terhadap masalah.
2. Risiko infeksi b.d keluarga tidak mampu memelihara lingkungan rumah yang sehat d.d
kondisi rumah.
3. Ketidakpatuhan b.d keluarga tidak mampu mengambil keputusan mengenai tindakan
kesehatan yang tepat d.d perilaku tidak menjalankan anjuran.
4. Risiko defisit nutrisi b.d keluarga tidak mampu merawat anggota keluarga yang sakit d.d
nafsu makan menurun.
5. Penurunan koping keluarga b.d keluarga tidak mampu merawat anggota keluarga yang sakit
d.d keluarga khawatir tertular penyakit.
6. Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif b.d keluarga tidak mampu menggunakan fasilitas
kesehatan di masyarakat d.d tidak memahami masalah kesehatan yang diderita.
PENILAIAN (SKORING) DIAGNOSIS KEPERAWATAN

No. Dx. Kep Kriteria dan Angka Skor Pembenaran


1. Sifat Masalah : 3/3x1 = 1 Keluarga menyadari bahwasannya
- Aktual (3) suami atau ayahnya sakit, tetapi
tidk banyakmengtahui bagaimana
cara merawat penaykit yang sedang
diderita bahkan oleh TN.F sendiri.
Kemungkinan masalah 1/2x2 = 1 Anak dari TN.F saat ini sedang
dapat diubah : sibuk menjadi owner olshop untuk
- Sebagian (1) membantu biaya pengobatan TN.F
karena keluarga ingin kesembuhan
dan kesejahteraan kesehatan.
Potensi masalah untuk 2/3x1 = 2/3 Keluarga dan TN.F sangat ingin
dicegah : tahu mengetahui cara perawatan
- Cukup (2) program diit untuk penyakit yang
diderita.
Menonjolkan masalah : 2/2x1 = 1 Keluarga menyadari masalah dan
- Segera (2) ingin segera untuk melakukan
pengobatan TN.F agar kesehtaan
dengan cepat dicapai.
Jumlah Skor 3 2/3
2. Sifat Masalah : Klien telah berobat secara teratur
- Aktual (3) 3/3x1 = 1 tapi biasa meludah disembarang
tempat, aktif dalam kegiatan
perkumpulan dimasyarakat
Kemungkinan maslaah 2/2x2 = 4/4 Selama pasien berobat secara
dapat diubah : teratur kemungkinan besar kuman
- Mudah (2) TBC tidak akan aktif tapi perlu
didukung oleh perubahan perilaku
yang tidak hygienis
Potensi masalah untuk 3/3x1 = 1 Penyebaran kuman TB paru dapat
dicegah : dicegah asal keluarga mau hidup
- Tinggi (3) sehat dan hubungan dengan petugas
kesehatan cukup baik
Menonjolkan masalah : 2/2x1 = 1 Keluarga tau bahwa penyakit paru
- rendah (2) yang dialami Tn. F bisa menular
tapi merasa bukan sebagai bahaya

Jumlah Skor 4
3. Sifat Masalah : 2/2x1 = 2/2 Tn. F bosan minum obat
- Risiko (2)

Kemungkinan maslaah 0/2x2 = 0/4 Kelurga enggan untuk merawat Tn.


dapat diubah : F karena penyakitnya menular
- Tidak dapat (0)
Potensi masalah untuk 1/3x1 = 1/3 Keluarga tahu jika Tn. F jarang atau
dicegah : tidak rutin dalam mengkomsumsi
- Cukup (1) obat

Menonjolkan masalah : 0/2x1 = 0/2 Tn. F mengatakan terkadang tidak


- masalah tidak dirasakan merasakan atau berfikir dampak
(0) dari pengobatan yang terlambat

Jumlah Skor 4
4. Sifat Masalah : 3/3x1 = 3/3 Hasil pemeriksaan fisik Tn.F
- Aktual (3) tampak kurus BB:50kg, Tn.F
tampak mengalami gizi kurang
karena Tn.F tidak nafsu makan
Kemungkinan maslaah 2/2x2 = 2 Keluarga mengetahui bahwa Tn.F
dapat diubah : tidak nafsu makan dan sudah
- Mudah (2) mencoba membrikan makanan yang
banyak
Potensi masalah untuk 1/3x1 = 1/3 Keluarga mengetahui Tn.F tidak
dicegah : nafsu makan dan keluarga mencoba
- Rendah (1) untuk memotivasi Tn.F dan
memberikan makan sedikit tapi
sering agar kebutuhan nutrisi TnF
dapat terpenuhi
Menonjolnya masalah : 2/0x2 = 0 Keluarga juga mengatakan karena
- tidak dirasakan (2) adanya faktor ekonomi yang kurang
menurut keluarga masalah harus
ditangani dengan memberikan
makanan yang bergizi kepada Tn. F
Jumlah Skor 6/6
5. Sifat Masalah : 3/3x1 = 1 Masalah adalah keadaan yang
- Aktual sudah terjadi dan perlu dilakukan
tindakan segera

Kemungkinan maslaah 0/2x2 = 0/4 Sumber-sumber yang ada dan


dapat diubah : tindakan untuk memecahkan
- rendah masalah tidak dapat dijangkau
keluarga
Potensi masalah untuk 1/3x1 = 1/3 Masalah dapat dicegah untuk tidak
dicegah : memperburuk keadaan dapat
- tidak dapat dilakukan Ny.S dan keluarga
dengan memperbaiki perilaku hidup
sehat
Menonjolkan masalah : 0/2x1 = 0/2 Keluarga tidak menyadari adanya
- tidak dirasakan masalah dan tidak didukung dengan
pemahaman yang adekuat tentang
karakteristik penyakit
Jumlah Skor 2/9
6. Sifat Masalah : 1/3x1 = 1/3 Keluarga menyatakan menyadari
- potensial jika ada keluargayang sakit dan
keluarga menyadari jika ada
anggota keluarga yang tidak minum
obat
Kemungkinan maslaah 2/2x2 = 2 Keluarga sudah menyediakan
dapat diubah : masker dirumah dan keluarga sudah
- mudah menyediakan obat untuk diminum
secara teratur
Potensi masalah untuk 3/3x1 = 1 Tn.F tidak meminum obat secara
dicegah : teratur maka pengobatan bisa
- tinggi dikatakan tidak efektif
Menonjolkan masalah : 0/2x1 = 0 Keluarga Tn.F sudah membawa
- tidak dirasakan Tn.F untuk berobat karena takut
tertular

Jumlah Skor 3 1/3

DIAGNOSIS KEPERAWATAN SESUAI PRIORITAS

1. Diagnosa 1 Skor 7/4 = Risiko infeksi b.d keluarga tidak mampu memelihara lingkungan
rumah yang sehat d.d kondisi rumah.

2. Diagnosa 2 Skor 6/6 = Risiko defisit nutrisi b.d keluarga tidak mampu merawat anggota
keluarga yang sakit d.d nafsu makan menurun.

3. Diagnosa 3 Skor 4 = Ketidakpatuhan b.d keluarga tidak mampu mengambil keputusan


mengenai tindakan kesehatan yang tepat d.d perilaku tidak menjalankan anjuran.
FORMAT PERENCANAAN
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Dx. Kep Klg Tujuan dan Kriteria hasil Intervensi Ttd

1.Risiko infeksi b.d Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1. Identifikasi faktor yang berkontribusi dengan gangguan yang
keluarga tidak 3x24 jam diharapkan tidak terjadi risiko infeksi. pemeliharaan rumah (mis.manajemen kesehatan yang buruk)
mampu memelihara Kriteria hasil : 2. Fasilitasi dalam mencuci pakaian kotor
lingkungan rumah 1. Kemampuan merubah perilaku meningkat 3. Fasilitasi perbaikan rumah, jika perlu
yang sehat d.d 2. Kemampuan mengenali perubahan status 4. Bantu keluarga menggunakan dukungan sosial
kondisi rumah. kesehatan meningkat 5. Ajarkan strategi menciptakan lingkungan rumah yang aman dan
bersih
6. Anjurkan modifikasi penataan perabotan rumah agar lebih
mudah dicapai

2.Risiko defisit nutrisi Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1. Identifikasi status nutrisi
b.d keluarga tidak 3x24 jam diharapkan tidak terjadi risiko infeksi. 2. Identifikasi makanan yang disukai
mampu merawat Kriteria hasil : 3. Monitor asupan makanan
anggota keluarga 1. Porsi makan yang dihabiskan meningkat 4. Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai
yang sakit d.d nafsu 2. Berat badan meningkat 5. Ajarkan pasien dan keluarga memantau kondisi kekurangan
makan menurun.) 3. Frekuensi membaik nutrisi
4. Nafsu makan meningkat

3.Ketidakpatuhan b.d Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1. Identifikasi kepatuhan menjalani program pengonatan
keluarga tidak 3x24 jam diharapkan pasien dapat mematuhi 2. Buat komitmen menjalani pengobatan dengan baik
mampu mengambil program terapi yang dijalani 3. Buat jadwal pendampingan keluarga untuk bergantian
keputusan mengenai Kriteria hasil : menemani pasien selama menjalani program kesehatan
tindakan kesehatan 1. Pasien mematuhi program perawatan atau 4. Diskusikan hal-hal yang dapat mendukung atau menghambat
yang tepat d.d pengobatan program pengobatan
perilaku tidak 2. Psien menunjukkan perilaku mengikuti 5. Informasikan program pengobatan yang harus dijalani
menjalankan anjuran. program perawatan atau pengobatan 6. Informasikan manfaat yang akan diperoleh jika teratur menjalani
peraturan pengobatan
FORMAT CATATAN TINDAKAN KEPERAWATAN
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Tanggal,
Dx. Keperawatan Implementasi Ttd
jam

1. Diagnosa 1 Skor 7/4 = 1. Mengidentifikasi faktor yang berkontribusi dengan gangguan yang
Risiko infeksi b.d keluarga pemeliharaan rumah (mis.manajemen kesehatan yang buruk)
tidak mampu memelihara 2. Memfasilitasi dalam mencuci pakaian kotor
lingkungan rumah yang 3. Memasilitasi perbaikan rumah, jika perlu
sehat d.d kondisi rumah. 4. Membantu keluarga menggunakan dukungan sosial
5. Mengajarkan strategi menciptakan lingkungan rumah yang aman dan bersih
6. Menganjurkan memodifikasi penataan perabotan rumah agar lebih mudah
dicapai

2. Diagnosa 2 Skor 6/6 = 1. Mengidentifikasi status nutrisi pasien


Risiko defisit nutrisi b.d 2. Mengidentifikasi makanan yang disukai pasien
keluarga tidak mampu 3. Memonitor asupan makanan yang dikonsumsi pasien
merawat anggota keluarga 4. Menyajikan makanan secara menarik dan disukai pasien
yang sakit d.d nafsu makan 5. Mengajarkan pasien dan keluarga memantau kondisi kekurangan nutrisi
menurun.

3. Diagnosa 3 Skor 4 = 1. Mengidentifikasi kepatuhan pasien dalam menjalani program pengonatan


Ketidakpatuhan b.d 2. Membuat perjanjian untuk menjalani pengobatan dengan baik
keluarga tidak mampu 3. Membuat jadwal pendampingan keluarga untuk bergantian menemani pasien
mengambil keputusan selama menjalani program kesehatan
mengenai tindakan 4. Mendiskusikan hal-hal yang dapat mendukung atau menghambat program
kesehatan yang tepat d.d pengobatan pada pasien
perilaku tidak menjalankan 5. Menginformasikan program pengobatan yang harus dijalani pasien
anjuran. 6. Menginformasikan manfaat yang akan diperoleh jika teratur menjalani
peraturan pengobatan
1. Diagnosa 1 Skor 7/4 = 1. Mengidentifikasi faktor yang berkontribusi dengan gangguan yang
Risiko infeksi b.d keluarga pemeliharaan rumah (mis.manajemen kesehatan yang buruk)
tidak mampu memelihara 2. Membantu keluarga menggunakan dukungan sosial
lingkungan rumah yang 3. Mengajarkan strategi menciptakan lingkungan rumah yang aman dan bersih
sehat d.d kondisi rumah. 4. Menganjurkan memodifikasi penataan perabotan rumah agar lebih mudah
dicapai

2. Diagnosa 2 Skor 6/6 = 1. Mengidentifikasi makanan yang disukai pasien


Risiko defisit nutrisi b.d 2. Memonitor asupan makanan yang dikonsumsi pasien
keluarga tidak mampu 3. Menyajikan makanan secara menarik dan disukai pasien
merawat anggota keluarga 4. Mengajarkan pasien dan keluarga memantau kondisi kekurangan nutrisi
yang sakit d.d nafsu makan
menurun.

3. Diagnosa 3 Skor 4 = 1. Mengidentifikasi kepatuhan pasien dalam menjalani program pengonatan


Ketidakpatuhan b.d 2. Mendiskusikan hal-hal yang dapat mendukung atau menghambat program
keluarga tidak mampu pengobatan pada pasien
mengambil keputusan 3. Menginformasikan program pengobatan yang harus dijalani pasien
mengenai tindakan 4. Menginformasikan manfaat yang akan diperoleh jika teratur menjalani
kesehatan yang tepat d.d peraturan pengobatan
perilaku tidak menjalankan
anjuran.

1. Diagnosa 1 Skor 7/4 = 1. Mengajarkan strategi menciptakan lingkungan rumah yang aman dan bersih
Risiko infeksi b.d keluarga 2. Menganjurkan memodifikasi penataan perabotan rumah agar lebih mudah
tidak mampu memelihara dicapai
lingkungan rumah yang
sehat d.d kondisi rumah.

2. Diagnosa 2 Skor 6/6 = 1. Memonitor asupan makanan yang dikonsumsi pasien


Risiko defisit nutrisi b.d 2. Menyajikan makanan secara menarik dan disukai pasien
keluarga tidak mampu
merawat anggota keluarga
yang sakit d.d nafsu makan
menurun.

3. Diagnosa 3 Skor 4 = 1. Mengidentifikasi kepatuhan pasien dalam menjalani program pengonatan


Ketidakpatuhan b.d 2. Menginformasikan manfaat yang akan diperoleh jika teratur menjalani
keluarga tidak mampu peraturan pengobatan
mengambil keputusan
mengenai tindakan
kesehatan yang tepat d.d
perilaku tidak menjalankan
anjuran.
FORMAT EVALUASI KEPERAWATAN
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

No Dx Tanggal, jam Evaluasi


1.
S : keluarga mengatakan paham mengenai risiko infeksi dari penyakit TBC yang diderita oleh
Tn.F
O : keluarga terlihat kooperatif dalam membantu meminimalisir risiko infeksi dari penyakit TBC
A : tindakan keperawatan keluarga tercapai sebagian
P : lanjutkan intervensi.

2. S : keluarga mengatakan mengerti tentang risiko defisit nutrisi dari penyakit TBC
O : keluarga terlihat kooperatif dalam pemberian materi tentang kebutuhan nutrisi
A : tindakan keperawatan keluarga tercapai sebagian
P : lanjutkan intervensi.

3. S : keluarga mengatakan paham akan kepatuhan program terapi penyembuhan dengan


mengkonsumsi obat TBC rutin.
O : keluarga terlihat kooperatif dalam mendengarkan yang telah diajarkan oleh perawat cara
pemberian obat TBC.
A : tindakan keperawatan keluarga tercapai sebagian
P : lanjutkan intervensi

Anda mungkin juga menyukai