Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

KEPERAWATAN KOMUNITAS

DISUSUN OLEH :

ADE NOVIRA (70300117033)

KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena berkat
limpahan rahmat, hidayah serta inayah-Nya makalah saya yang berjudul “Makalah
keperawatan komunitas” dapat terselsaikan. Tak lupa pula kita kirimkan shalawat
serta salam kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW sebagai sosok teladan bagi
seluruh umat islam.

Penyusunan makalah ini dalam rangka memenuhi kewajiban saya sebagai


mahasiswa untuk melaksanakan tugas yang telah diberikan oleh dosen dan terus
mencoba untuk menimba ilmu. Oleh karena itu kami mengucapkan banyak terima
kasih kepada dosen yang telah senantiasa memberikan bimbingan serta arahan kepada
kami.

Dalam penyusunan makalah ini, saya menyadari bahwa makalah kami ini
belum sempurna dan tidak luput dari kesalahan. Saya dari tim penyusun
mengharapkan kritik dan saran sehingga saya dapat meminimalisir kesalahan. Saya
juga berharap semoga apa yang saya sajikan di makalah ini dapat bermanfaat dan
menambah pengetahuan para pembaca. Akhir kata sekian dan terima kasih.

Wassalamu ‘alaikum wr. wb.

Makassar, 07 Maret 2020

Penyusun

i
DAFTAS ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN 1

A.Latar Belakang 1

B.Tujuan 2

BAB II PEMBAHASAN 3

A. Indicator Utama status kesehatan anak dan remaja 3

C.Masalah etika terkait kesehatan anak dan remaja 3

D.Program umum dan strategi pencegahan untuk kesehatan anak 6

E. Aplikasi proses keperawatan kelompok dan remaja 7

DAFTARPUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan bagian integral dari kehidupan manusia, bertolak dari
latar belakang manusia yang berbeda-beda. Hal ini mengakibatkan banyak
faktor yang terjadi dan berhubungan dengan masalah kesehatan. Di dalam
komunitas masyarakat suatu daerah bila di klasifikasikan berdasarkan
kelompok khusus, yang sangat rentan terhadap kondisi kesehatan terganggu
adalah kelompok khusus anak usia sekolah. Salah satu upaya yang
dilaksanakan adalah meningkatkan pola hidup masyarakat yang sehat dengan
melakukan kegiatan keperawatan pada komunitas atau masyarakat yang
didalamnya terdapat kelompok khusus anak sekolah.
B. Tujuan

1.Mengetahui Indikator utama kesehatan anak dan remaja

2. Mengetahui masalah etika terkait kesehatan anak dan remaja

3. Mengetahui program umum dan strategi pencegahan untuk kesehatan anak

4. Mengetahui aplikasi proses keperawatan kelompok anak dan remaja

iii
BAB II

PEMBAHASAN

1. Indicator Utama status kesehatan anak dan remaja


Indikator kesehatan anak meliputi prevalensi berat badan lahir rendah
(BBLR), persentase kunjungan neonatus, persentase puskesmas yang
melaksanakan penjaringan kesehatan untuk peserta didik kelas satu,
persentase puskesmas yang melaksanakan penjaringan kesehatan untuk
peserta didik kelas tujuh dan sepuluh, dan persentase puskesmas yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan peduli remaja (PKPR).
Indikator utama kesehatan anak dan remaja adalah mengidentifikasi
masalah kesehatan anak,mengidentifikasi masalah kesehatan remaja ,mampu
menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan anak dan
remaja,mampu mengetahui strategi untuk meningkatkan kesehatan anak dan
remaja ,menjelaskan berbagi tanggung jawab untuk meningkatkan kesehatan
anak dan remaja,mengidentifikasi hukum dan etika dalam kesehatan anak dan
remaja.
2. Masalah etika terkait kesehatan anak dan remaja
Hukum dan etika dalam kesehatan anak dan remaja

Dalam setiap pertemuan dengan klien, keputusan perawat atau pilihan


keluarga memiliki potensi untuk mempengaruhi kesehatan dan kesejahteraan
keluarga atau masyarakat luas untuk menjadi lebih baik atau lebih buruk. Orang
sering berasumsi bahwa profesional kesehatan, khususnya perawat, diselaraskan
dengan implikasi etis dari keputusan mereka. Selain itu, masyarakat percaya
bahwa perawat menyadari konsekuensi hukum dari tindakan dan keputusan

iv
mereka, keputusan klien mereka, dan keputusan dari sistem kesehatan dan hukum.
Pada kenyataannya, tekanan yang selalu secara alami berubah dari melayani
kebutuhan kesehatan masyarakat meninggalkan sedikit waktu untuk
merefleksikan implikasi etis dan moral situasi tertentu. Dalam beberapa kasus, hal
itu mungkin tampak lebih mudah untuk menghindari keputusan sulit. Pendekatan
etis untuk pengambilan keputusan memungkinkan perawat kesehatan masyarakat
untuk mengevaluasi klien atau kebutuhan populasi secara lebih jujur, lengkap,
dan mengambil tindakan yang tepat. Memahami lingkungan hukum akan
membantu perawat membuat keputusan dan secara efektif membantu klien
dengan proses pengambilan keputusan mereka.

Masalah Etika

Sifat kompleks kesehatan masyarakat dan lingkungan pelayanan kesehatan


sering menyajikan konflik kepentingan dan nilai-nilai. Sementara itu, perawat dan
profesional kesehatan lainnya harus bekerja di dalam sistem untuk meningkatkan
kesehatan anak dan remaja di negara yang memiliki banyak perbedaan besar.
Perbedaan tersebut antara lain ras dan budaya, dan ada dikotomi besar, seperti
kemakmuran pada beberapa orang dan kemiskinan pada banyak orang lainnya.
Untuk perawat perinatal, misalnya, dilema etika mungkin timbul karena dia
adalah seorang advokat untuk dua klien: wanita hamil dan janinnya. Ruang
lingkup dilema etika dan hukum sangat luas. Kotak wawasan etika berisi masalah
etika khusus yang berhubungan dengan kesehatan anak dan remaja.

Masalah etika terkait kesehatan anak dan remaja

Keputusen alokasi: Mengingat waktu dan sumber daya yang terbatas, apa
tingkat perawatan yang harus perawat tawwarkan pada anak dan keluarganya?
Konflik ibu-janin: Kadang-kadang ada yang menentang mesalah etika untuk
wanita hamil dan janinnya. Misalnya, apakah manfaat memperpanjang kehamilan
membenarkan risiko komplikasi bagi wanita hamil atau apakah pengobatan yang
diperintahkan pengadilan untuk penyalahgunaan zat pada wanita hamil menimpa

v
hak otonomi bagi wanita harnil. Otonomi klien: Dalam setiap kasus tertentu,
siapakah yang harus membuat keputusan pelayanan kesehatan untuk klien muda,
terutama ketika menentang pendapat yang muncul? Klien? Orang tua atau wali?
Perawat atau profesional kesehatan lainnya? Pada usia berapa anak menjadi
cukup dewasa untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan seperti itu?
Hukum apa yang diberikan negara yang telah mempengaruhi otonomi klien
remaja? Apa yang harus perawat kesehatan masyarakat lakukan jika ia percaya
keputusan klien atau orang tua klien tidak dalam kepentingan terbaik bagi klien?

Privasi dan kerahasiaan: Apakah sebuah intervensi sesuai jika perawat


mengidentifikasi ketidakpatuhan, pengabaian, atau penyiksaan? Apakahsebuah
intervensi tepat jika dalam melakukannya perawat harus membuka kerahasiaan?
Kapan dan bagaimana seharusnya perawat mengambil tindakan? kesehatan
masyarakat Sistem "Gaming": Ketika aturan sistem pelayanan kesehatan tempak
menghambat kemampuan perawat untuk melayani kepentingan klien, apakah itu
diterima untuk menghindar: sistem?Jika demikian. apa biaya moral dan hukum?
Kompetensi budaya: Perawat akan menghadapi definisi budaya yang berbeda dari
apa yang bisa dan apa yang tidak bisa diterima oleh etika. Bagaimana seharusnya
perawat kesehatan masyarakat menanggapi kelompok klien atau penduduk yang
tidak berbagi pandangan budaya yang sama dalam kesehatan? Apa dasar hukum
perawat, jika ada, untuk menanggapi dengan cara tertentu? Kesenjangan
kesehatan dan akses ke pelayanan kesehatan: Apa tanggung jawab perawat dalam
memastikan bahwa perempuan dan anak-anak memiliki akses ke pelayanan
kesehatan? Bagaimana perawat dapat mempengaruhi keputusan kebijakan yang
berdampak pada pelayanan kesehatan masyarakat? Diagnosis prenatal dan
pemeriksaan bayi baru lanir: Apa konsekuensi potensia! jangka panjang dari
mengidentifikasi kondisi genetik? Apakah orang tua sepenuhnya diberitahu
tentang konsekuensi negatif dari diagnosis genetik, termasuk stigmatisasi,
diskriminasi, dan efek psikologis? Masalah-masalah ini selalu melibatkan
pertimbangan nlai dan menantang batasan perawat dalam tugas profesional dan

vi
pribadi. Mereka juga membutuhkan perawat kesehatan masyarakat untuk tetap
mengikuti perubahan legislatif di tingkat ilokal, negara bagian, dan tingkat
nasional dan berpartisipasi dalam kegiatan profesional yang dapat membantu nya
tetap berada dalam hal-hal penting. Dengan mengakui implikasi etis dari
perawatan dan saran yang mereka berikan atau tindakan yang mereka ambil,
perawat dapat mencakup tugas mereka untuk mempromosikan kesehatan dan
kesejahteraan klien individu dan masyarakat lebih lengkap, melindungi klien
mereka dari bahaya, dan berjuang untuk kelayakan pelayanan kesehatan dan
keadilan bagi semua klien. Menyadari nilai yang terdapat dalam dialog bersama
dengan rekan-rekan mengenai masaiah etika pengambilan keputusan dan
memahami implikasi hukum yang mungkin terjadi dari keputusan mereka adalah
sama-sama penting. Pilihannya bisa kompleks; Oleh karena itu menerima
bimbingan dari badan etika atau mencari pendapat kedua bisa menjadi penting
untuk membuat pilihan yang tepat. Pada skala yang lebih luas, perspektif etika
seorang perawat kesehatan masyarakat dapat meningkatkan setiap diskusi tentang
perawatan klien individu dan kesehatan masyarakat secara keseluruhan dan juga
dapat mempengaruhi aran kebijakan kesehatan publik negara tersebut.

3. Program umum dan strategi pencegahan untuk kesehatan anak


Adapun program umum dan strategi pencegahan untuk kesehatan anak,
diantaranya :
a. Promosi kesehatan dan pencegahan penyakit
b. Berbagi tanggung jawab untuk meningkatkan kesehatan anak dan remaja
c. Peran orang tua

d. Peran masyarakat

e. Peran swasta

f. Peran pemerintah

g. Peran perawat kesehatan komunitas

vii
Peran perawat ,antara lain; sebuah advokat untuk meningkatkan respons
individu dan masyarakat terhadap kebutuhan anak-anak,Seseorang peneliti
untuk strategi yang efektif untuk melayani perempuan dan anak-
anak,seorang peserta dalam program yang didanai public,sebuah promotor
intervensi sosial yang meningkatkan situasi kehidupan keluarga berisiko
tinggi,seorang mitra dengan professional lain untuk meningkatkan
pelayanan kolaborasi dan koordinasi

4. Aplikasi proses keperawatan kelompok dan remaja


A. Pengkajian

Pengkajian pada agregat anak sekolah menggunakan pendekatan Community as


partner meliputi : data inti komunitas dan subsystem.

Kegiatan pengkajian yang dilakukan dalam pengumpulan data meliputi :

1. Data Inti
a. Riwayat atau sejarah perkembangan komunitas
Data dikaji melalui wawancara kepada tokoh formal dan informal di
komunitas dan studi dokumentasi sejarah komunitas tersebut.
b. Data Demografi
Kajilah jumlah komunitas berdasarkan : usia, jenis kelamin, status
perkawinan, ras atau suku, bahasa, tingkat pendapatan, pendidikan, pekerjaan,
agama dan komposisi keluarga.

c. Vital Statistik
Jabarkan atau uraikan data tentang: angka kematian kasar atau CDR,
penyebab kematian, angka pertambahan anggota, angka kelahiran.

2. Status Kesehatan Komunitas


Status kesehatan komunitas dapat dilihat dari biostatistik dan vital statistik antara
lain: dari angka mortalitas, morbiditas, IMR, MMR, cakupan imunisasi.

viii
Adapun pengkajian selanjutnya dijabarkan sebagaimana dibawah ini :

a. Keluhan yang dirasakan saat ini oleh komunitas


b. Tanda – tanda vital : tekanan darah, nadi, respirasi rate, suhu tubuh.
c. Kejadian penyakit (dalam satu tahun terakhir) :
1) ISPA
2) Penyakit asma
3) TBC paru
4) Penyakit kulit
5) Penyakit mata
6) Penyakit rheumatic
7) Penyakit jantung
8) Penyakit gangguan jiwa
9) Kelumpuhan
10) Penyakit menahun lainnya
d. Riwayat penyakit keluarga
e. Pola pemenuhan kebutuhan sehari – hari :
1) Pola pemenuhan nutrisi
2) Pola pemenuhan cairan elektrolit
3) Pola istirahat tidur
4) Pola eliminasi
5) Pola aktivitas gerak
6) Pola pemenuhan kebersihan diri
f. Status psikososial
g. Status pertumbuhan dan perkembangan
h. Pola pemanfaatan fasilitas kesehatan
i. Pola pencegahan terhadap penyakit dan perawatan kesehatan
j. Pola perilaku tidak sehat seperti : kebiasaan merokok, minum kopi yang
berlebihan, mengkonsumsi alkohol, penggunaan obat tanpa resep,
penyalahgunaan obat terlarang, pola konsumsi tinggi garam, lemak dan purin.

ix
3. Data lingkungan fisik
a. Pemukiman
1) Luas bangunan
2) Bentuk bangunan : rumah, petak, asrama, pavilion
3) Jenis bangunan : permanen, semi permanen, non permanen
4) Atap rumah : genteng, seng, kayu, asbes
5) Dinding : tembok, kayu, bambu
6) Lantai : semen, keramik, tanah
7) Ventilasi : ± 15 – 20% dari luas lantai
8) Pencahayaan : kurang, baik
9) Penerangan : kurang, baik
10) Kebersihan : kurang, baik
11) Pengaturan ruangan dan perabot : kurang, baik
12) Kelengkapan alat rumah tangga : kurang, baik

b. Sanitasi
1) Penyediaan air bersih (MCK)
2) Penyediaan air minum
3) Pengelolaan jamban : bagaimana jenisnya, berapa jumlahnya dan
bagaimana jarak dengan sumber air
4) Sarana pembuangan air limbah (SPAL)
5) Pengelolaan sampah : apakah ada sarana pembuangan sampah,
bagaimana cara pengelolaannya : dibakar, ditimbun, atau cara lainnya
6) Polusi udara, air, tanah, atau suaran/kebisingan
7) Sumber polusi : pabrik, rumah tangga, industry

x
c. Fasilitas
1) Peternakan, pertanian, perikanan dan lain – lain
2) Pekarangan
3) Sarana olahraga
4) Taman, lapangan
5) Ruang pertemuan
6) Sarana hiburan
7) Sarana ibadah

d. Batas – batas wilayah


Sebelah utara, barat, timur dan selatan

e. Kondisi geografis
f. Pelayanan kesehatan dan sosial
1) Pelayanan kesehatan
a) Sumber daya yang dimiliki (tenaga kesehatan dari kader)
b) Jumlah kunjungan
c) Sistem rujukan

2) Fasilitas sosial (pasar, toko, swalayan)


a) Lokasi
b) Kepemilikan
c) Kecukupan

3) Ekonomi
a) Jenis pekerjaan
b) Jumlah penghasilan rata – rata tiap bulan
c) Jumlah pengeluaran rata – rata tiap bulan
d) Jumlah pekerja dibawah umur, ibu rumah tangga dan lanjut usia

xi
4) Keamanan dan transportasi
a) Keamanan
(1) System keamanan lingkungan
(2) Penanggulangan kebakaran
(3) Penanggulangan bencana
(4) Penanggulangan polusi, udara dan air tanah

b) Transportasi
(1) Kondisi jalan
(2) Jenis transportasi yang dimiliki
(3) Sarana transportasi yang ada

5) Politik dan pemerintahan


a) Sistem pengorganisasian
b) Struktur organisasi
c) Kelompok organisasi dalam komunitas
d) Peran serta kelompok organisasi dalam kesehatan

6) Sistem komunikasi
a) Sarana umum komunikasi
b) Jenis alat komunikasi yang digunakan dalam komunitas
c) Cara penyebaran informasi

7) Pendidikan

xii
a) Tingkat pendidikan komunitas
b) Fasilitas pendidikan yang tersedia (formal dan non formal)
(1) Jenis pendidikan yang diadakan di komunitas
(2) Sumber daya manusia, tenaga yang tersedia
b) Jenis bahasa yang digunakan
8) Rekreasi
a) Kebiasaan rekreasi
b) Fasilitas tempat rekreasi
a. Jenis Data
Jenis data secara umum dapat diperoleh dari data subyektif dan obyektif.

1) Data subyektif
Yaitu data yang diperoleh dari keluhan atau masalah yang dirasakan oleh
individu, keluarga, kelompok dan komunitas, yang diungkapkan secara
langsung melalui lisan.

2) Data obyektif
Data yang diperoleh melalui suatu pemeriksaan, pengamatan dan
pengukuran.

b. Sumber Data
1) Data primer
Data yang dikumpulkan oleh pengkaji dalam hal ini mahasiswa atau
perawat kesehatan masyarakat dari individu, keluarga, kelompok dan
komunitas berdasarkan hasil pemeriksaan atau pengkajian.
2) Data sekunder
Data yang diperoleh dari sumber lain yang dapat dipercaya, misalnya :
kelurahan, catatan riwayat kesehatan pasien atau medical record (Wahit,
2005).

xiii
B. Diagnosis Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah respon individu pada masalah kesehatan baik yang
aktual maupun potensial. Masalah aktual adalah masalah yang diperoleh pada
saat pengkajian, sedangkan masalah potensial adalah masalah yang mungkin
timbul kemudian. Jadi diagnosa keperawatan adalah suatu pernyataan yang jelas,
padat dan pasti tentang status dan masalah kesehatan yang dapat diatasi dengan
tindakan keperawatan. Dengan demikian diagnosis keperawatan ditetapkan
berdasarkan masalah yang ditemukan. Diagnosa keperawatan akan memberi
gambaran masalah dan status kesehatan masyarakat baik yang nyata (aktual), dan
yang mungkin terjadi (Mubarak, 2009).
C. Rencana Asuhan Keperawatan
Perencanaan keperawatan adalah penyusunan rencana tindakan
keperawatan yang akan dilaksanakan untuk mengatasi masalah sesui dengan
diagnosis keperawatan yang telah ditentukan dengan tujuan terpenuhinya
kebutuhan klien (Mubarak, 2009). Jadi perencanaan asuhan keperawatan
kesehatan masyarakat disusun berdasarkan diagnosa keperawatan yang telah
ditetapkan dan rencana keperawatan yang disusun harus mencakup perumusan
tujuan, rencana tindakan keperawatan yang akan dilakukan dan kriteria hasil
untuk menilai pencapaian tujuan (Mubarak, 2009).

D. Implementasi
Pelaksanaan merupakan tahap realisasi dari rencana asuhan keperawatan
yang telah disusun. Dalam pelaksanaan tindakan keperawatan, perawat kesehatan
masyarakat harus bekerjasama dengan anggota tim kesehatan lainya. Dalam hal
ini melibatkan pihak Puskesmas, Bidan desa dan anggota masyarakat (Mubarak,
2009).

E. Evaluasi
Evaluasi memuat keberhasilan proses dan keberhasilan tindakan keperawatan.
Keberhasilan proses dapat dilihat dengan membandingkan antara proses dengan
pedoman atau rencana proses tersebut. Sedangkan keberhasilan tindakan dapat

xiv
dilihat dengan membandingkan antara tingkat kemandirian masyarakat dalam
perilaku kehidupan sehari-hari dan tingkat kemajuan kesehatan masyarakat
komunitas dengan tujuan yang telah ditetapkan atau dirumuskan sebelumnya
(Mubarak, 2009)

xv
DAFTAR PUSTAKA.

Sahar junaiti,Agus Setiawandan Nimade riasmini.Keperawatan komunitas dan


keluarga .Ed 1.Elsevier Sinbgapore.2019.

xvi

Anda mungkin juga menyukai