Anda di halaman 1dari 10

TUGAS RESUM

PENURUNAN/PEWARISAN SIFAT

(Diajukan untuk memenuhi mata kuliah Konsep Dasar Sains II)


Dosen Pembimbing:
Shofia Hidayah, M.Pd.

Oleh :
MOH.Rizal Lukman Hakim
NIM : 1811000012

UNIVERSITAS NURUL JADID

FAKULTAS AGAMA ISLAM

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)

PAITON PROBOLINGGO

2020
1
Pewarisan sifat atau yang lebih dikenal dengan Hereditas merupakan suatu pewarisan
sifat dari induk kepada keturunannya. Ilmu yang mempelajari tentang pewarisan sifat
disebut dengan Genetika. Genetika adalah ilmu keturunan yang mempelajari bagaimana
sifat-sifat pada organisme diturunkan kepada keturunannya. Pewarisan sifat itu dapat
ditentukan oleh Kromosom dan Gen.
A. Teori Pewarisan Sifat.
1. Teori Embrio
Teori ini dikemukakan oleh Willam Harvey, 1578-1657 yang menyatakan bahwa
semua hewan berasal dari telur. Pernyataan ini diperkuat oleh Raider de Graff (1641-
1673) peneliti pertama yang mengenal bersatunya sel sperma dengan sel telur. Sel
sperma dan Sel telur yang akan membentuk embrio. Rainer de Graff menyatakan bahwa
Ovarium pada burung sama dengan Ovarium pada kelinci.
2. Teori Preformasi
Teori ini dikemukakan oleh Jan Swammerdan, 1637-1689 yang menyatakan
bahwa telur mengandung semua generasi yang akan dating sebagai miniatur yang telah
terbentuk sebelumnya.
3. Teori Epigenesis Embriologi
Teori ini dikemukakan oleh CF.Wolf , 1738-1794, yang menyatakan bahwa ada
kekuatan vital dalam tubuh organisme dan kekuatan ini menyebabkan pertumbuhan
embrio menurut pola perkembangan sebelumnya.
4. Teori Plasma Nutfah
Teori ini dikemukakan oleh J.B. Lamarck, 1744-1829 yang menyatakan sifat
yang terjadi karena rangsangan yang terjadi dari luar (Lingkungan) terhadap struktur
dan fungsi organ yang diturunkan pada generasi berikutnya.
5. Teori Pengenesis
Teori ini dikemukakan oleh C.R Darwin 1882-1980 yang menyatakan bahwa
setiap bagian tubuh dewasa menghasilkan benih-benih kecil yang disebut gemuaia.
B. Hukum Pewarisan Sifat.
Dari teori-teori yang menjelaskan tentang Pewarisan sifat di atas masih belum ada
yang menjelaskan adanya hukum yang mengatur penurunan sifat. Kemudian seorang
Biarawan dari Austria yang bernama Gregor Mandel (1822- 1844) melakukan berbagai
percobaan tentang penyilangan dengan berbagai jenis tanaman. Mendel melakukan
2
penyilangan terhadap Kacang Ercis (Pisum Sativum) yang mempunyai sifat sebagai
berikut:
1. Memiliki pasangan-pasangan sifat yang kontras
2. Dapat melakukan Autogami atau perkawinan sendiri
3. Mudah disilangkan
4. Mempunyai keturunan yang banyak
5. Mempunyai daur hidup yang pendek
Dalam percobaannya Mendel melakukan perkawinan silang dengan
menyerbukkan sendiri antara dua variates Ercis berbunga ungu dengan Ercis berbunga
putih sebagai induk-induknya. Turunan hasil persilangan ini disebut Hibrid. Sedangkan
proses perkawinan silang sendiri disebut Hibridisasi.
Dari hasil percobaan yang diperolehnya, Mendel menyusun beberapa HIpotesis,
yaitu:
a. Setiap sifat pada organisme dikendalikan oleh satu pasang faktor keturunan, satu dari
induk jantan dan satu dari induk betina.
b. Setiap pasang faktor keturunan menunjukkan bentuk alternatif sesamanya. Misalnya
tinggi atau rendah, bulat atau keriput, kuning atau hijau. Kedua bentuk alternatif ini
disebut alel.
c. Bila pasangan faktor itu terdapat bersama-sama dalam satu tanaman, faktor dominasi
akan menutup faktor resesif.
d. Pada waktu pembentukan gamet, pasangan faktor atau masing-masing alel akan
memisah secara bebas.
e. Individu murni memiliki alel sama, yaitu dominin saja atau resesif saja.
Dari hasil Hipotesis diatas. Mendel membuat hukum yang terkenal dengan
Hukum Mendel I (Hukum Segregasi), yaitu: Bahwa alel-alel akan berpisah secara bebas
dari diploid menjadi haploid pada saat pembentukan gamet. Dan Hukum Mandel II
(Hukum kebebasan untuk memilih/pengelompokan secara bebas), yaitu: Bahwa dalam
suatu perkawinan/persilangan yang menyangkut dua atau lebih pasangan sifat berbeda
maka pewarisan dari masing-masing pasangan faktor sifat- sifat tersebut adalah bebas
sendiri.
Alel dominan disimbolkan dengan huruf kapital, sedangkan alel resesif
disimbolkan dengan huruf kecil. Organisme yang memiliki pasangan alel identik disebut
3
homozigot, sedangkan jika organisme mempunyai alel yang berbeda disebut heterozigot.
Alel homozigot dapat berupa homozigot dominan ataupun resesif. Susunan genetik dari
suatu sifat yang dikandung oleh suatu organisme disebut genotip, sedangkan suatu sifat
yang di ekspresikan oleh suatu oragnisme (bentuk luar suatu organisme) disebut fenotip.
C. Kromosom.
Kromosom berasal dari kata Cromo (Warna) dan Soma (Badan) merupakan
bagian terpenting dari sel, yaitu tempat gen berada yang terdiri dari Molekul DNA dan
berbagai protein terkait yang merupakan informasi genetik suatu organisme. Pada
belalang, jangkrik, dan kecoa mempunyai sistem X-0. 0 berarti tidak adanya kromosom
seks. Organism betina mempunyai kromosom XX dan organisme jantan hanya
mempunayai satu kromosom (X0). Organism jantan akan menghasilkan gamet jantan
dengan konfigurasi kromosom X dengan atau tanpa kromosom seks. Pada burung, ayam,
ikan, dan kupu-kupu mempunyai system Z-
W. Organisme jantan hanya mempunyai genotip ZZ, sedangkan organisme betina akan
mempuyai genotip ZW. Jenis kelamin ditentukan oleh telur pembawa kromosom Z atau
W.
Suatu organisme dapat tidak mempunyai kromosom seks. Contohnya jenis
kelamin pada kebanyakan semut dan lebih ditentukan oleh jumlah kromosom.
Organisme betina berkembang dari telur yang dibuahi sehingga bersifat diploid (2n),
sedangkan organisme jantan berkembang dari telur yang tidak dibuahi (bersifat
haploid/n). Kromosom hanya dapat diamati ketika sel aktif membela, yaitu pada saat
kondensasi DNA dengan menggunakan Mikroskop Elektron.
1. Stuktur Kromosom
Kromosom akan tampak jelas jika sel sedang membelah. Kromosom terdiri dari
Sentromer (kinetokor) dan Lengan. Sentromer merupakan kepala Kromosom. Bagian ini
bergantung pada serabut gelondong pada saat pembelahan. Adapun Lengan Kromosom
merupakan bagian kromosom yang mengandung kromonema dan gen. Lengan
dibungkus oleh selaput matriks.
2. Bentuk Kromosom
Berdasarkan letak sentromernya kromosom dibedakan menjadi 4bentuk, yaitu
matasentrik, submetasentrik, akrosentrik, dan telosentrik.
a. Metasentrik, yaitu sentromer terletak di tengah bentuknya seperti huruf V.
4
b. Submetasentrik, letak sentromer mengarah ke salah satu ujung kromosom, bentuknya
seperti huruf J.
c. Akrosentrik, letak sentromer dekat ujung kromosom sehingga membagi kromosom
menjadi 2 lengan, yaitu satu pendek dan lengan yang lainnya sangat panjang.
d. Telosentirk, letak sentromer di ujung kromosom sehingga kromosom hanya mempunyai
satu lengan.
3. Macam-macam Kromosom
Menurut pekerjaannya kromosom dibedakan atas 2 yaitu:
a. Autosom, yaitu : Kromosom yang tidak ada hubungannya dengan penentuan jenis
kelamin. Diberi simbol A.
b. Gonosom atau Seks Kromosom, yaitu: Kromosom yang berperan dalam mentukan jenis
kelamin organisme.
D. Gen
Gen merupakan unit yang menentukan sifat suatu organisme dan dapat
diwariskan dikarenakan di dalam Gen terdapat informasi genetik yang memuat enzim
dan protein yang berperan dalam proses metabolisme. Gen dalam kromosom terdapat
pada lokus.
Istilah Gen pertama kali diperkenalkan oleh W.Johansen. Gen berfungsi untuk
mengatur perkembangan dan metabolisme individu dan menyampaikan informasi
genetik kepada generasi berikutnya.
 Sifat-sifat Gen, yaitu:
 Sebagai materi tersendiri yang terdapat dalam kromosom.
 Mengandung informasi genetika.
 Menduplikasikan diri pada peristiwa pembelahan sel.
 Struktur Kimia Gen
Factor keturunan adalah Gen yang terdapat dalam Kromosom, sedangkan
Kromosom terdapat dalam inti sel. Bahan dasar sel adalah protein inti atau
nucleoprotein yang dibangun oleh senyawa protein dan nukleat. Asam nukleat sangat
banyak, tapi yang erat kaitannya dalam proses penentuan sifat- sifat adalah DNA
(Deoxyribo Nucleic Acid) dan RNA (Ribo Nucleic Acid).
1. DNA
DNA terletak pada gen-gen di dalam kromosom. Oleh karena kromosom terdapat
5
di dalam nukleus, maka DNA banyak ditemukan di dalam nukleus sel. Molekul DNA
juga ditemukan mitokondria, plastida, dan sentriol. DNA merupakan pembawa informasi
genetik yang terdiri dari pasangan rangkaian nukleotida yang terpilin (dauble heliks).
Komponen dasar penyusun DNA adalah sebagai berikut :
 Gugusan gula (deoksiribosa/pentose).
 Gugusan fosfat.
 Basa nitrogen terdiri dari purin meliputi adenin (A) dan guanin (G) serta pirimidin
meliputi sitosin (S) dan timin (T).
Sifat-sifat DNA, yaitu:
 Memiliki sifat yang menarik dan unik. Jumlah adenin yang terdapat di dalam DNA suatu
organisme sama dengan jumlah timin. Jumlah sitosin akan sama dengan jumlah guanin.
 Jumlah dan susunan atau urutan basa berbeda pada setiap spesies.
 Stabil dan tidak mudah terurai. Dengan sifat ini maka DNA mampu mempertahankan
sifat sel yang mantap.
 Mampu melakukan penggandaan diri (Replikasi). Replikasi merupakan peristiwa sintesis
DNA yang terjadi karena adanya sintesis rantai nukleotida baru dari rantai nukleotida
lama. Pada beberapa organisme seluler. Replikasi DNA terjadi di dalam inti sel dan
terjadi sebelum sel membelah.
2. RNA
RNA berbentuk rantai tunggal yang disintesis oleh DNA melalui proses
transkripsi. Komponoen penyusun RNA adalah sebagai berikut:
 Gugusan gula (Ribosa)
 Gugusan fosfat
 Basa nitrogen terdiri dari purin meliputi adenin (A) dan guanin (G); serta piramidin
meliputi sitosin (S) dan urasil (U).
Macam-macam RNA, yaitu:
 RNA duta atau RNA messenger (mRNA) mengandung kode-kode genetic berupa urutan
basa nitrogen.
 RNA transfer (tRNA) merupakan RNA terpendek yang bertugas menrjemahkan kodon
tRNA. tRNA berfungsi untuk mengikat asam-asam amino yang akan disusun menjadi
protein di dalam ribosom.
 RNA ribosom (rRNA) merupakan RNA yang terdapat di dalam ribosom. RNA
6
berbentuk rantai pendek dan tunggal, mempunyai komposisi gula
ribose dan basa nitrogen purin: Adenin (A) dan Guanin (G), Pirimidin: Sitosin (S) dan
Urasil (U).
E. Bahan Genetik.
Pada saat sel mengadakan pembelahan, terjadi duplikasi bahan genetik yang
terdapat di dalam kromosom sehingga masing-masing sel anakan akan mengandung
informasi genetik yang identik dengan induknya.
Secara umum kromosom tersusun atas nucleoprotein, yaitu persenyawaan antara
asam nukleat (asam organik yang banyak terdapat di dalam sel) dan protein seperti
histon atau protamin. Bagian yang membawa informasi genetik hanyalah asam nukleat
saja. Asam nukleat dibedakan atas asam deoksiribonukleat (AND) dan asam ribonukleat
(ARN).
1. Asam Deoksiribonukleat (ADN)
ADN adalah bahan genetik yang memberi informasi genetic dari sel ke sel dan
dari satu generasi ke generasi berikutnya. Asam nukleat mempunyai kemampuan unik
untuk memproduksi dirinya sendiri secara langsung sehingga memungkinkah
membentuk duplikat dan mentransmisikan ADN ke seluruh sel tubuh dari generasi ke
generasi secara tepat. ADN memberikan pola cetakan untuk protein dan enzim yang
secara langsung mengontrol perkembangan, proses biokimia, anatomi, fisiologi, dan
tingkah laku organism.
Chargaff (1974) mengemukakan bahwa komposisi ADN adalah spesies- spesifik.
Dengan menggunakan kromatografi kertas, ia menemukan bahwa masing-masing spesies
mempunyai perbedaan rasio basa nitrogennya. Ia juga mendeterminasikan bahwa jumlah
adenin sama dengan jumlah timin, sedangkan jumlah guanin sama dengan jumlah
sitosin. Determinasi ini popular dengan nama hokum chargaff.
Berdasarkan pengamatan para pakar genetika diduga ada tiga kemungkinan
replikasi molekul ADN pada organisme eukariotik, yaitu sebagai berikut.
1. Semikonservatif, dua pita spiral dari heliks ganda memisahkan diri. Tiap pita tunggal
dari heliks ganda parental ini berlaku sebagai pencetak untuk membentuk pita pasangan
yang baru.
2. Konservatif, heliks ganda parental tetap utuh, tetapi keseluruhannya dapat mencetak
heliks ganda baru.
7
3. Dispersif, kedua pita dari heliks ganda parental terputus-putus. Segmen- segmen ADN
parental dan segmen-segmen ADN baru saling bersambungan dan menghasilkan dua
heliks ganda baru.
2. Asam Ribonukleat (ARN)
Molekul ARN dapat berbentuk pita tunggal atau ganda, tetapi tidak terpilin. Tiap
pita ARN adalah polinukleotida, artinya terdiri dari banyak ribonukleotida. Dalam pita
nukleotida ARN, tulang punggung tersusun dari deretan ribosa dan fosfat. Ada tiga
macam ARN yang mempunyai peranan sangat penting dalam sintesis protein, yaitu
ARNd (duta), ARNt (transfer), dan ARNr (ribosom). Dalam proses sintetis protein,
ARNd setelah menerima informasi genetik dari ARN segera meninggalkan inti sel untuk
menempel pada ribosom. ARNt mengikat asam amino dari kumpulan asam amino yang
terdapat di sitoplasma dan membawanya ke ARNd yang telah siap di ribosom,
sedangkan ARNr bertugas untuk menyintesis protein.
F. Sintesis Protein
Sintesis protein melibatkan dua peristiwa penting proses transkripsi, yaitu
pemindahan informasi genetik dari AND ke ARN dan proses translasi, yaitu pemindahan
informasi genetik dari ARN ke protein.
1. Transkripsi
Pada organisme eukariotik, ADN kromosom terdapat di dalam inti, sedangkan
protein dibuat di dalam sitoplasma sehingga ADN tidak mungkin berperan langsung
dalam sintesis protein. Sebagai gantinya, satu buah pita heliks ganda ADN dipakai
untuk mencetak pita tunggal ARNd (duta) dengan bantuan enzim ARN polimerase.
Proses ini disebut transkripsi. Pita ARN yang
mencetak ARNd disebut pita sens, sedangkan pita komplementernya pita
komplementernya yang tidak mencetak ARNd disebut pita antisens. ARNd yang telah
selesai dicetak akan meninggalkan ADN, keluar dari inti sel dan menempel pada
ribosom yang terdapat di dalam sitoplasma.
2. Translasi
Pada proses translasi dibedakan menjadi beberapa peristiwa penting seperti
berikut.
a. Penempelan ARNd pada ribosom 30S dan pembentukan poliribosom. Ribosom pada
organisme eukariotik mempuyai ukuran 80S,
8
sedangkan pada bakteri ukurannya 70S, yang dibedakan menjadi bagian kecil disebut
subunir 30S dan bagian yang besar disebut subunir 50S. Sebelum berlangsungnya
sintesis protein, ribosom 30S dan 50S masih terpisah. Mula-mula ARNd keluar dari inti
sel dan menempel pada ribosom 30S dengan bantuan faktor inisiasi dan GTP (guanosine
triphosphate).
b. Pengikatan asam amino oleh RNAt (transfer).
ARNt akan mengikat asam amino yang terdapat di dalam sitoplasma. Asam
amino-asam amino tersebut harus diaktifkan terlebih dahulu dengan ATP (adenosine
triphosphate).
c. Permulaan sintesis protein.
Permulaan sintesis protein pada bakteri ditandai dengan terbentuknya ribosom
70S. Dengan terbentuknya ribosom 70S maka memanjangkan rantai polipeptida
dimungkinkan dengan terjadinya penambahan asam amino dan menggesernya ribosom
serta ARNd dengan kodon triplet-nya serta dengan hadirnya molekul-molekul GTP.
G. Hereditas Pada manusia
Dalam mempelajari genetika pada manusia, dipelajari dengan menggunakan
cara-cara sebagai berikut, yaitu:
1. Pedigree (Peta silsilah), yaitu catatan asal-usul sesuatu sifat dari nenek moyang hingga
anak cucu beberapa generasi berturut-turut .
2. Meneliti genetika pada hewan yang mungkin mempunyai sifat atau karakter yang dapat
diterapkan pada manusia.
3. Mempelajari peristiwa penurunan sifat pada anak kembar.
 Jenis Kelamin.
Jenis kelamin pada manusia ditentukan oleh sepasang kromosom Seks, yaitu
kromosom X untuk perempuan dan kromosom Y untuk laki-laki. Susunan kromosom
perempuan bersifat homogametic (XX) dan laki-laki bersifat heterogametic (YY).
 Kelainan dan Penyakit Menurun.
Kelainan atau cacat tubuh dan yang diwariskan orang tua kepada anak dapat
terjadi karena adanya perubahan susunan gen yang tidak sempurna. Penyakit yang
sifatnya menurun memiliki ciri-ciri tidak dapat disembuhkan, tridak menular, biasanya
dikendalikan oleh gen resesif dan dapat dicegah agar tidak terjadi pada generasi
berikutnya.
9
Kelainan atau penyakit yang diturunkan dapat diwariskan melalui autosom
maupun kromosom seks. Pewarisan kromosom dapat dapat melalui Kromosom X dan Y.
kelainan yang diwariskan melalui autosom, misalnya albinisme dan gangguan mental
(debil,imbisil,dan idiot). Kelainan yang diwariskan melalui kromosom X adalah buta
warna, hemophilia, tidak bergeraham,ompong, dan tidak beremail. Kelainan melalui
kromosom Y , yaitu hipertrichosis.
H. Ayat Al-Qur’an Yang Berhubungan Dengan Pewarisan Sifat
27. Dan dialah yang menciptakan (manusia) dari permulaan, Kemudian mengembalikan
(menghidupkan)nya kembali, dan menghidupkan kembali itu adalah lebih mudah bagi-
Nya. dan bagi-Nyalah sifat yang Maha Tinggi di langit dan di bumi; dan dialah yang
Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

10

Anda mungkin juga menyukai