Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH GERIATRI

( TEORI PROSES PENUAAN )

Disusun Oleh :

NURUL HIDAYATI
PO.714241192012

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR
ALIH JENJANG D.IV FISIOTERAPI
2019/2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah Azza Wa Jalla, yang telah
melimpahkan Rahmat beserta Hidayah-Nya sehingga penyusunan Makalah geriatri dapat
terselesaikan dengan baik. Makalah ini dibuat untuk mendukung sistem pembelajaran pada

.
mata kuliah Geriatri Makalah ini bisa terselesaikan dengan baik .

Akhir kata, saya sangat berharap dengan adanya penyusunan makalah ini beserta
segala keterbatasan dan kekurangannya dapat memberikan sedikit kontribusi untuk
menambah keilmuan kita dalam mata kuliah ini pada pendidikan yang sedang kami jalani.
Besar harapan kami agar para Dosen pembimbing mata kuliah ini dapat menuntun dan
memberikan pelajaran dengan penuh kesabaran atas segala keterbatasan kami ini. Oleh
karena itu sebelum dan sesudahnya kami menghaturkan banyak terima kasih atas peran
serta semua pihak yang telah membantu.

Penulis

Nurul Hidayati
BAB I

PENDAHULUAN

A. LANJUT USIA

Menurut UU Kesehatan nomor 23 tahun 1992 ayat 1 ”Manusia usia lanjut

(glowing old) adalah seseorang yang karena usianya mengalami perubahan biologis,

fisik, sikap, perubahan akan memberikan pengaruh pada keseluruhan aspek kehidupan

termasuk kesehatan ”.

Berdasarkan defenisi secara umum, seseorang dikatakan lanjut usia (lansia) apabila

usianya 65 tahun ke atas. Lansia bukan suatu penyakit, namun merupakan tahap

lanjut dari suatu proses kehidupan yang ditandai dengan penurunan kemampuan tubuh

untuk beradaptasi dengan stres lingkungan. Lansia adalah keadaan yang ditandai oleh

kegagalan seseorang untuk mempertahankan keseimbangan terhadap kondisi stres

fisiologis. Kegagalan ini berkaitan dengan penurunan daya kemampuan untuk hidup

serta peningkatan kepekaan secara individual (Efendi, 2009).

Hurlock (2002) menyatakan bahwa tahap perkembangan ini terbagi menjadi

usia lanjut dini yang b umur 60 – 70 tahun dan usia lanjut yang dimulai pada usia

sampai akhir kehidupan. Pandangan tentang definisi dikemukakan Santrock

(2002) tentang perbedaan panda lansia menurut orang barat dan orang

Indonesia. Pand barat, yang tergolong lansia adalah orang yang sudah beru ke atas,

sedangkan yang berumur 60 tahun ke atas pandangan tentang lansia bagi orang

Indonesia.
BAB II

PEMBAHASAN

1. TEORI BIOLOGI
Teori biologi menjelaskan proses fisik penuaan, termasuk perubahan fungsi
dan struktur, usia dan kematian (Cristofalo, 1996 dalam Stanley 2006). Perubahan
yang terjadi dalam tubuh termasuk perubahan molekuler dan sirkuler dalam sistem
organ serta kemampuan tubuh untuk berfungsi secara adekuat dalam melawan
penyakit. Teori biologi mencakup teori genetik ,teori seluler, teori imunitas, teori
radikal bebas dan teori wear and tear.
a) Teori genetik
Menururt teori genetik, menua terprogram secara genetik untuk spesies-
spesies tertentu. Menua terjadi sebagai akibat dari perubahan biokimia yang
diprogram oleh molekul-molekul DNA dan setiap sel pada saatnya akan mengalami
mutasi, sebagai contoh yang khas dalah mutasi dari sel-sel kelamin (terjadi
penurunan kemampuan fungsi sel). Terjadi penggumpalan pigmen atau lemak
dalam tubuh yang disebut teori akumulasi dari produk sisa, sebagai contoh adalah
adanya pigmen lipofusin di sel otot jantung dan sel susunan saraf pusat pada lanjut
usia yang mengakibatkan terganggunya fungsi sel itu sendiri (Siti, Mia, Rosidawati,
Jubaedi, Batubara, 2012). Menurut teori genetika, penuaan adalah suatu proses
yang secara tidak sadar diwariskan seiring dengan berjalannya waktu untuk
mengubah sel atau struktur jaringan tersebut (Cristofalo, 1996 dalam Stanley 2006).
b) Teori seluler
Kemampuan sel hanya dapat membelah dalam jumlah tertentu dan
kebanyakan sel–sel tubuh “diprogram” untuk membelah 50 kali. Jika sel
pada lansia dari tubuh dan dibiakkan di laboratrium, lalu diobrservasi,
jumlah sel–sel yang akan membelah, jumlah sel yang akan membelah akan
terlihat sedikit. Pada beberapa sistem, seperti sistem saraf, sistem
musculoskeletal dan jantung, sel pada jaringan dan organ dalam sistem itu
tidak dapat diganti jika sel tersebut dibuang karena rusak atau mati. Oleh
karena itu, sistem tersebut beresiko akan mengalami proses penuaan dan
mempunyai kemampuan yang sedikit atau tidak sama sekali untuk tumbuh dan
memperbaiki diri (Azizah, 2011).
c) Teori imunitas
Teori imunitas menggambarkan suatu kemunduran dalam sistem imun yang
berhubungan dengan penuaan. Ketika bertambahnya usia seseorang, pertahanan
tubuh mereka terhadap organisme asing mengalami penurunan. Hal ini
mengakibatkan tubuh mereka lebih rentan untuk menderita berbagai penyakit
(Burnet, 1970 dalam Stanley, 2006) Menurut teori ini sistem imun menjadi efektif
dengan bertambahnya usia dan masuknya virus kedalam tubuh yang dapat
menyebabkan kerusakan organ tubuh (Siti, Mia, Rosidawati, Jubaedi, Batubara,
2012). Ketika seseorang mengalami penuaan, tubuh kehilangan kemampuan untuk
membedakan proteinnya sendiri dengan protein asing. Sistem imun menyerang dan
menghancurkan jaringannya sendiri pada kecepatan yang meningkat secara
bertahap (Potter & Perry, 2005).
d) Teori radikal bebas
Radikal bebas dapat terbentuk dari alam bebas. Ketidakstabilan radikal bebas
mengakibatkan oksidasi oksigen (Siti, Mia, Rosidawati, Jubaedi, Batubara, 2012).
Secara spesifik, terjadinya oksidasi lemak, protein, dan karbohidrat dalam tubuh
menyebabkan formasi radikal bebas. Teori ini menyatakan bahwa penuaan
disebabkan akumulasi kerusakan ireversibel akibat senyawa pengoksidasi ini
(Potter & Perry, 2005). Radikal bebas ini menyebabkan sel-sel tidak dapat
melakukan regenerasi (Siti, Mia, Rosidawati, Jubaedi, Batubara, 2012).
e) Teori Wear and Tear
Teori wear and tear pada prinsipnya menyatakan tubuh menjadi lemah lalu
meninggal sebagai akibat dari penggunaan dan kerusakan yang terakumulasi. Teori
ini telah lama diperkenalkan oleh Dr. August Weismann, seorang ahli biologi dari
Jerman pada tahun 1882. Menurut teori ini, tubuh dan sel yang terdapat pada
makhluk hidup menjadi rusak karena terlalu sering digunakan dan disalahgunakan.
Kerusakan tidak terbatas pada organ, melainkan juga terjadi ke tingkatan sel
(Pangkahila, 2011). Hal ini menyatakan bahwa walaupun seseorang tidak pernah
merokok, minum alkohol, dan hanya mengkonsumsi makanan alami, dengan
menggunakan organ tubuh secara biasa saja, pada akhirnya akan berujung pada
terjadinya suatu kerusakan. Penyalahgunaan organ tubuh akan membuat kerusakan
terjadi lebih cepat. Karena itu, tubuh akan menjadi tua, dimana sel juga merasakan
pengaruhnya, terlepas dari seberapa sehat gaya hidupnya. Sistem pemeliharaan
pola hidup yang baik pada masa muda dinilai dapat berpengaruh terhadap
perbaikan tubuh sebagai kompensasi terhadap pengaruh penggunaan dan kerusakan
normal berlebihan (Pangkahila, 2011a). Dengan menjadi tua, tubuh berangsur
kehilangan kemampuan dalam memperbaiki kerusakan karena penyebab apa pun.
Banyak orang tua meninggal karena penyakit yang pada masa mudanya dapat
ditolak. Teori ini meyakini bahwa pemberian suplemen yang tepat dan pengobatan
yang tidak terlambat dapat membantu mengembalikan proses penuaan dengan
mekanismenya adalah merangsang kemampuan tubuh untuk melakukan perbaikan
dan mempertahankan organ tubuh dan sel (Pangkahila, 2011).

2. TEORI SOSIOLOGI
a) Teori interaksi sosial
Teori ini mencoba menjelaskan mengapa lanjut usia bertindak pada suatu sistem
tertentu, yaitu atas dasar hal-hal yang dihargai masyarakat. Kemampuan lanjut usia
untuk terus menjalin interaksi sosial merupakan kunci untuk mempertahankan
status sosialnya atas dasar kemampuannya untuk melakukan tukar menukar. Pada
lanjut usia, kekuasaan dan prestisenya berkurang, sehigga menyebabkan interaksi
sosial mereka juga berkurang, yang tersisa hanyalah harga diri dan kemampuan
mereka untuk mengikuti perintah (Siti, Mia, Rosidawati, Jubaedi, Batubara, 2012).
Pokok-pokok teori interaksi sosial adalah sebagai berikut :
a) Masyarakat terdiri atas aktor-aktor sosial yang berupaya mencapai tujuannya
masing-masing
b) Dalam upaya tersebut terjadi interaksi sosial yang memerlukan biaya dan waktu
c) Untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai, seorang aktor harus mengeluarkan
biaya
d) Aktor senantiasa berusaha mencari keuntungan dan mencegah terjadinyakerugian
e) Hanya interaksi ekonomis saja yang dipertahankan olehnya.
b) Teori aktivitas.

Teori ini menyatakan bahwa penuaan yang sukses bergantung bagaimana seorang

lansia merasakan kepuasan dalam melakukan aktivitas serta mempertahankan

aktivitas tersebut lebih penting dibandingkan kuantitas dan aktivitas

yang dilakukan. Seseorang yang dimasa mudanya aktif dan terus memelihara

keaktifannya setelah menua. Sense of integrity yang dibangun dimasa mudanya

tetap terpelihara sampai tua. Teori ini menyatakan bahwa pada lanjut usia yang
sukses adalah meraka yang aktif dan ikut banyak dalam kegiatan social (Azizah,

2011).

c) Kepribadian berlanjut (Continuity Theory)

Dasar kepribadian atau tingkah laku tidak berubah pada lanjut usia. Identity

pada lansia yang sudah mantap memudahkan dalam memelihara hubungan dengan

masyarakat, melibatkan diri dengan masalah di masyarakat, kelurga dan

hubungan interpersonal (Azizah, 2011).

d) Teori Pembebasan (Disengagement Theory)

Teori ini menyatakan bahwa dengan bertambahnya usia, seseorang secara pelan

tetapi pasti mulai melepaskan diri dari kehidupan sosialnya atau menarik diri dari

pergaulan sekitarnya (Azizah, 2011).


BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Teori biologi menjelaskan proses fisik penuaan, termasuk perubahan fungsi dan
struktur, usia dan kematian (Cristofalo, 1996 dalam Stanley 2006). Perubahan yang
terjadi dalam tubuh termasuk perubahan molekuler dan sirkuler dalam sistem organ
serta kemampuan tubuh untuk berfungsi secara adekuat dalam melawan penyakit.
Teori biologi mencakup teori genetik ,teori seluler, teori imunitas, teori radikal
bebas dan teori wear and tear.
Teori Psikologi penurunan dari intelektalitas yang meliputi persepsi, kognitif,
memori dn belajar pada lanjut usia menyeba sulit untuk dipahami dan
berinteraksi. Dengan adany fungsi sistem sensorik, maka akan terjadi
pula kemampuan untuk menerima, memproses, dan meres sehingga terkadang
akan muncul aksi/reaksi yang stimulus yang ada (Siti, Mia, Rosidawati, Jubaedi,
Batu).
DAFTAR PUSTAKA

1. Aging and The Sexual Response Cycle.2003. Available at


http//www.soc.ucsb.edu /sexinfo/?article=anatomy&refid=00 8. Accessed
July, 2 2004
2. Pangkahila J A, 2002. Perubahan Faali pada lansia. Buku ajar kuliah
Geriatri. F K Udayana. Pangkahila J A, 2006.
3. Physical Exercises Slowing Down Aging Process. Anti-Aging Seminar di
Pangkahila J A, 2013.
4. Pelatihan Olahraga Menunjang Penampilan dan Fungsi Seksual. Seminar
Farmakologi, Universitas Udayana, 13 April 2013
SOAL SOAL

1. Barang Yang dipakai terus menerus akan rusak, demikian pula tubuh manusia
kalau terus menerus dipakai juga akan rusak. Teori menua ini dikemukakan
oleh...

a. Eror Teori

b. Free Radikal

c. Imunne Theori

d. Cross Linkage

e. Wear and Tear Teori

2. Orang menjadi tua karena proses :

1. Tear and wear

2. Perubahan genetic

3. Beban psikologis

4. Proses Biologis

Proses yang tepat adalah...

a. 1,2, dan 3

b. 1 dan 3

c. 2 dan 4

d. Hanya 4

e. Semua benar

3. 1. Keturunan

2. Hemodinamik
3. Metabolisme

4. Aerodinamik

Yang termasuk faktor-faktor yang berperan dalam proses penuaan adalah...

a. 1,2 dan 3

b. 1 dan 3

c. 2 dan 4

d. Hanya 4

e. Semua benar

4. 1. Menarik diri dari lingkungan berhubungan dengan perasaan tidak

mampu

2. Gangguan pola napas berhubngan dengan penyempitan jalan napas

3. Isolasi social menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah

4. Reaksi berkabung atau berduka berhubungan dengan ditinggal

Pasangan

Masalah keperawatan yang umumnya ditemukan pada lansia antara lain...

a. 1, 2, dan 3

b. 1 dan 3

c. 2 dan 4

d. Hanya 4

e. Semua benar

5. Agar jadi Lansia yang sehat dan bermakna, keculia...

a. Tidak dapat menerima dirinya sebagai Lansia.


b. Mengembangkan perspektif yang lebih jelas tentang Lansia

c. Mengembangkan sumber yang berarti tetapi banyak aktivitas.

d. Mengembangkan hubungan yang bermakna.

e. Betul semua

6.Kemampuan sel dalam jumlah waktu tertentu dan kebanyakan sel diprogram untuk
membelah 50 kali adalah teori proses menua menurut ....

a. Teori sintesis protein


b. Teori keracunan oksigen
c. Teori neuroendokrin
d. Teori seluler
e. Teori jam genetik

7.Dibawah ini yang termasuk teori biologi adalah ....

a. Teori seluler
b. Aktifitas
c. Kepribadian berlanjut
d. Teori pembebasan
e. Kepribadian

8.Perhatikan pernyataan berikut :

1) Kehilangan peran
2) Tingkah laku
3) Hambatan kontak sosial
4) Penurunan hormon
5) Berkurangnya komitmen

Pernyataan di atas yang termasuk dari teori pembebasan terjadinya kehilangan


ganda(TRIPLE LOST) adalah ....
a. 1,2,4
b. 2,4,5
c. 1,3,5
d. 1,2,5
e. 3,4,5

9. Jaringan seperti kulit dan kartilago kehilangan elastisitasnya pada lansia.


Pernyataan tersebut termasuk ke dalam teori penuaan ....
a. Teori pembebasan
b. Teori sintesis protein
c. Teori seluler
d. Teori kepribadian
e. Teori neuroendrokrin

10. Orang ini memiliki integritas baik, menikmati hidupnya, toleransi tinggi dan
fleksibel. Biasanya tipe ini tidak banyak mengalami gejolak, tenang, dapat
menerima fakta proses menua menghadapi masa pensiun dengan bijaksana dan
menghadapi kematian dengan penuh kesiapan fisik dan mental. Pernyataan diatas
termasuk tipe kepribadian....
a. Tipe kepribadian mandiri
b. Tipe kepribadian konstruktif
c. Tipe kepribadian tergantung
d. Tipe kepribadian bermusuhan
e. Tipe kepribadian kritik diri

Anda mungkin juga menyukai