Anda di halaman 1dari 29

Inflasi Dan Pengangguran

Agustin W, S.T., M.M.


Universitas
Islam Jakarta
Materi

01 Masalah Inflasi

Your Text Here

02 Masalah Pengangguran

03 Inflasi dan Pengangguran Dalam Pandangan Islam


Universitas
Islam Jakarta

Inflasi dan pengangguran merupakan dua masalah utama ekonomi


dalam suatu masyarakat. Kedua masalah tersebut harus dihadapi
dengan sungguh-sungguh, karena jika tidak akan membawa dampak
sosial-ekonomi dan politik yang sangat luas. Inflasi merupakn gejala
ekonomi yang selalu menarik dan banyak menyita waktu untuk
dibahas, terutama karena berkaitan dengan dampaknya yang luas
terhadap ekonomi secara keseluruhan. Pengangguran(unemployment)
merupakan maslah ekonomi yang dihadapi baik oleh negara-negara
maju.
Universitas
Islam Jakarta

01 Masalah Inflasi
Universitas
Islam Jakarta
Pengertian Inflasi
Inflasi merupakan suatu gejala kenaikan harga
barang-barang yang bersifat umum dan berlangsung
secara terus-menerus. Pengertian tersebut
mengandung tiga unsur yang harus dipenuhi agar
dapat dinyatakan telah terjadi inflasi, yaitu:
1) kenaikan harga,
2) bersifat umum, dan
3) berlangsung terus-menerus.
Jenis-jenis Inflasi
• Atas Dasar Penyebab Kenaikan Harga
Universitas
Islam Jakarta

a. Inflasi Tarikan Permintaan (Demand Pull Inflation)


A
Inflasi tarikan permitaan ini timbul ketika
S
perekonomian sedang mengalami pertumbuh

Tingkat Harga
P
an yang pesat. Meluasnya kesempatan kerja
P 2 AD
mengakibatkan tingkat pendapatan dan pola P F
AD 3

2
konsumsi masyarakat meningkat, sehingga 1

pada akhirnya mendorong permintaan


0 Y Y Y2
agregat (AD) melebihi penawaran atau Pendapatan
1 F Nasional

kemampuan produksi barang dan jasa suatu Riil


Gambar 13.1 Inflasi Tarikan Permintaan
perekonomian.
b. Inflasi Dorongan Biaya (Cost Push
Inflation)
Universitas
Islam Jakarta

Inflasi dorongan biaya,sering juga disebut


AS AS2 AS1
inflasi sisi penawaran (supply side inflation), juga
3

sering disebut inflasi guncangan penawaran (supply P

Tingkat Harga
shock inflation), adalah inflasi yang terjadi sebagai P
4
P
3
AD2
akibat kenaikan biaya produksi yang cepat P2
AD1
dibandingkan dengan produktivitas dan efisiensi, 1
AD3
sehingga mengakibatkan perusahaan mengurangi
penawaran barang dan jasa ke pasar. Misalnya
0 Y Y 2 YF = Y
kenaikan upah minimum provinsi (UPM) dan BBM
Pendapatan
1 Nasional
1 Riil
akan menyebabkan biaya produksi barang-barang
Gambar 13.2 Inflasi Dorongan Biaya
dan jasa output sector industry menjadi lebih mahal
, sehingga mengurangi penawaran agregat.
Universitas
d. Inflasi Kekakuan Struktur (Structural Inflation)
Islam Jakarta

c. Inflasi Diimpor (Import Inflation) Inflasi kekakuan struktur, adalah bentuk inflasi yang

Inflasi dapat juga terjadi akibat akibat terjadi karena llamban berpindahnya penggunaan

kenaikan harga barang-barang impor yang sumber daya dari sector yang lamban berkembang ke

menjadi komponen penting kegiatan sector yang punya potensi berkembang lebih cepat.

produksi perusahaan dalam negeri, misalnya Dalam keadaan seperti ini, terjadinya perubahan pola

kenaikan harga BBM impor dan komponen- permintaan dan biaya tidak diikuti dengan penyesuaian

komponen impor lainnya. Kenaikan harga yang cepat (penyesuaian yang terjadi lamban).

BBM dunia ini dapat menyebabkan


terjadinya “stagflasi”, yaitu inflasi yang
terjadi ketika tingkat pengangguran tinggi di
berbagai Negara.
Universitas
Islam Jakarta

AS2
AS1
Tingkat Harga

P2

P1
AD

0 Y1 Y2 YF

Pendapatan Nasional Riil

Gambar 13.3 Inflasi Diimpor dan Stagflasi


Universitas
• Atas Dasar Laju Kenaikan
Islam Jakarta

a. Inflasi Lamban b. Hiperinflasi c. Inflasi Moderat


adalah proses inflasi sulit dikendali-
(Inflation Inertial) kan dan tidak mampu
kenaikan harga sangat
adalah proses cepat dan menyebabkan menurunkannya pada
kenaikan harga-harga tingkat harga menjadi tingkat yang sangat
dengan gerakan yang dua/beberapa kali lipat rendah. Secara rata-
lamban. dalam masa singkat. rata di sebagian negara
tingkat inflasi berkisar
antara 5-10 persen.
Dampak Sosial dari Inflasi
Universitas
Islam Jakarta

1. Dampak Inflasi Pada Petumbuhan Ekonomi

Inflasi yang tinggi dapat menghambat laju pertumbuhan


ekonomi, sebab kenaikan biaya yang terus-menerus membawa
kegiatan produktif menjadi tidak menguntungkan. Dalam
keadaan ini, pemilik modal biasanya lebih memilih
menggunakan uangnya untuk tujuan spekulasi.
Dampak Sosial dari Inflasi
Universitas
Islam Jakarta

2. Dampak Inflasi Pada Individu dan Masyarakat

Di samping menimbulkan dampak buruk terhadap kegiatan


ekonomi, inflasi juga dapat menimbulkan dampak buruk
terhadap individu dan masyarakat. Bagi individu, inflasi akan
menurunkan pendapatan riil terutama bagi yang berpenghasilan
tetap. Pada umumnya kenaikan upah tidak secepat kenaikan
harga-harga, sehingga inflasi akan menurunkan upah riil orang-
orang yang berpenghasilan tetap.
Kebijakan Mengatasi Inflasi
❖ Kebijakan Moneter
Universitas
Islam Jakarta

❖ Kebijakan Fiskal
Kebijakan moneter adalah serangkaian peraturan
Kebijakan ini dilakukan pemerintah dengan
dan ketentuan yang dikeluarkan oleh otoritas moneter
jalan mengurangi pengeluaran. Langkah ini
(Bank Sentral) dengan tujuan untuk mengendalikan
menimbulkan efek yang cepat dalam
jumlah uang beredar. Agar suatu perekonomian
mengurangi pengeluaran dalam perekonomian.
tumbuh lebih cepat, bank sentral dapat memberikan
lebih banyak kredit kepada sistem perbankan melalui
; 1) operasi pasar terbuka (open market operation),
yaitu menambah uang beredar, 2) menurunkan
persyaratan nisbah cadangan wajib (resave
requirement ratio), dan 3) menurunkan tingkat
diskonto (discount rate).
Universitas
Islam Jakarta

P AS

P1 E1

P2 E2 AD1

P0 E0 AD2

AD0

Y
Y0 YF Y1

Gambar 13.4 Kebijakan Moneter dan Inflasi


Kurva Philips
1. Kurva Philips Jangka Pendek
Universitas
Islam Jakarta
Δ W/W
Kurva Philips berguna untuk Δ P/P
9

Kenaikan upah
menganalisis gerakan jangka pendek

tahunan (%)
Inflasi Harga-harga (% per tahun)
7 8
tentang pertukaran pengangguran,
6 7
sumbu vertikal sebelah kiri adalah
5 6
tingkat inflasi harga tahunan, sedang 5
4
sumbu vertikal sebelah kanan 3 4

menunjukkan inflasi upah. Jika kita 2 3

bergerak ke kiri pada kurva Philips 1 2


Kurva Philips
0 1
dengan mengurangi pengangguran,
maka tingkat harga dan upah meningkat
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
dan sebagai indikasinya kurva semakin
Gambar 13.5 Kurva Philips Jangka Pendek
tinggi.
2. Kurva Philips Jangka Panjang
Universitas
Islam Jakarta

Kurva ini pada dasarnya menunjukkan hubungan antara tingkat pengangguran alamiah dan inflasi
upah dalam perekonomian tersebut. Dengan tingkat pengangguran alamiah dimaksudkan adalah
perbandingan antara jumlah pengangguran nominal dan structural dengan jumlah angkatan kerja. Pada
titik A, kita misalkan tingkat pengangguran sebesar 5 persen dan tingkat inflasi upah sebesar 2 persen.
Untuk menekan pengangguran, misalkan menjadi 4 persen, pemerintah melakukan ekspansi melalui
kebijakan “fiskal” dan “moneter”. Dengan kebijakan ekspansi fiskal dan moneter ini, output nasional dan
kesempatan kerja meningkat, pengangguran berkurang meski inflasi kini naik menjadi 3 persen (titik B).
Kebijakan ekspansi ini dapat mendorong kenaikan tingkat upah. Jika kenaikan ini terus berlangsung,
maka akan berakibat penurunan keuntungan, bahkan perusahaan-perusahaan mengalami kerugian (kecuali
yang dapat meningkatkan efisiensi) yang disusul dengan pengurangan pegawai, sehingga pengangguran
kembali meningkat missal menjadi 5 persen (titik C). Keadaan di atas akan terus berulang seperti ditunjuk
kan pada titik D dan E.
Inflasi

Universitas
Islam Jakarta
5

D
4 E

B
3 C

A
2

Kurva Philips
1

0
1 2 3 4 5
Pengangguran (%)
Gambar 13.6 Kurva Philips Jangka Panjang
Universitas
Islam Jakarta

02 Masalah Pengangguran
Pengertian Pengangguran
Universitas
Islam Jakarta

Secara umum, pengangguran diartikan sebagai suatu


keadaan dimana seseorang yang tergolong dalam
kategori angkatan kerja (labor force) tidak memiliki
pekerjaan dan secara aktif sedang mencari pekerjaan.
Angkatan kerja itu sendiri adalah jumlah orang yang
bekerja dan tidak bekerja, yang berada dalam kelompok
umur tertentu (di Indonesia misalnya, yang termasuk
dalam angkatan kerja adalah mereka yang berumur 10
tahun ke atas; sedangkan di Amerika Serikat adalah
mereka yang berumur antara 15-64 tahun).
Untuk lebih jelasnya kita dapat melihat Gambar 13.7 berikut ini:
Universitas
Islam Jakarta Total Penduduk

Usia Kerja Bukan Usia Kerja

15-64 Tahun 0-14 Tahun + ≥ 65 Tahun

Bukan Angkatan Kerja (B


Angkatan Kerja
ukan Pengangguran)

Usia kerja dan mencari kerja

Bekerja Tidak Bekerja

1. ≥ 35 Jam/Minggu Pengangguran

2. < 35 Jam/Minggu (Underemployed)

Gambar 13.7 Struktur Penduduk Berdasarkan Usia


Jenis-jenis Pengangguran
Universitas
Islam Jakarta
1. Sebab Terjadinya Pengangguran

a. Pengangguran Friksional c. Pengangguran Struktural

Pengangguran friksional (disebut juga Pengangguran structural adalah jenis


pengangguran normal atau transisi) adalah pengangguran yang terjadi sebagai akibat
jenis pengangguran yang timbul sebagai adanya perubahan di dalam struktur pasar
akibat adanya perubahan di dalam syarat- tenaga kerja yang menyebabkan terjadinya
syarat kerja, yang terjadi seiring dengan ketidaksesuaian penawaran dan permintaan
tenaga kerja.
perkembangan ekonomi yang pesat.

b. Pengangguran Siklikal d. Pengangguran Teknologi


Menurunnya permintaan agregat ini Pengangguran dapat pula terjadi karena
menyebabkan perusahaan-perusahaan penggantiaan penggunaan tenaga manusia oleh
mengurangi pegawainya, bahkan menutup mesin-mesin dan bahan kimia. Di banyak
usahanya, akibatnya pengangguran akan pabrik, robot telah menggantiksn tenaga kerja
bertambah. manusia.
2. Ciri Pengangguran
Universitas
a. Pengangguran Terbuka c. Pengangguran Musiman
Islam Jakarta

Pengangguran terbuka timbul sebagai Pengangguran musiman ini terutama terdapat


akibat pertambahan lapangan pekerjaan di sector pertanian dan perikanan. Pada musim
lebih rendah dibanding pertambahan hujan penyadap karet dan nelayan tidak dapat
jumlah tenaga kerja. Akibatnya, terdapat melakukan pekerjaan dan terpaksa mereka harus
semakin banyak tenaga kerja yang tidak menganggur. Begitu juga pada musim kemarau
dapat memperoleh pekerjaan. para petani padi tidak dapat menggarap
b. Pengangguran Tersembunyi sawahnya.
Pengangguran tersembunyi ini terutama d. Setengah Menganggur
terjadi pada sector pertanian dan jasa.
Setiap kegiatan ekonomi memerlukan Di negara-negara sedang berkembang
tenaga kerja yang dipengaruhi berbagai migrasi atau perpindahan penduduk dari desa
faktor, antara lain; besar-kecilnya ke kota menunjukkan angka sangat tinggi.
perusahaan, jenis kegiatan perusahaan, Namun demikian, tidak semua orang yang
mesin-mesin yang digunakan dan tingkat pindah ke kota mendapatkan pekerjaan.
produksi yang dicapai.
Dampak Pengangguran
Universitas
Islam Jakarta

a. Dampak Pengangguran Terhadap Perekonomian

1) Pengangguran menyebabkan masyarakat tidak dapat


memaksimumkan tingkat kesejahteraan yang mungkin dapat
dicapainya.
2) Pengangguran menyebabkan penerimaan pajak (tax revenue)
pemerintah berkurang.
Universitas
Islam Jakarta

b. Dampak Pengangguran Terhadap Individu dan Masyarakat

1) Pengangguran menyebabkan kehilangan mata pencaharian dan


pendapatan.
2) Pendapatan dapat menyebabkan kehilangan keterampilan.
3) Pengangguran dapat pula mengakibatkan ketidakstabilan sosial
dan politik.
Universitas
Islam Jakarta

03 Inflasi dan Pengangguran Dalam Pandangan Islam


Universitas
Islam Jakarta

Dalam sistem ekonomi Islam relatif tidak dikenal inflasi, karena


mata uang yang digunakan adalah dinar dan dirham yang
nilai yang stabil dan dibenarkan oleh Islam.
Penurunan nilai dinar atau dirham memang masih mungkin
terjadi, yaitu ketika nilai emas yang menopang nilai nominal dinar
itu mengalami penurunan. Di antaranya akibat ditemukannya emas
dalam jumlah besar, tapi keadaan kecil sekali kemungkinannya.
Kebijakan Fiskal Islami
Universitas
Islam Jakarta

Kebijakan fiskal mempunyai peran yang penting, hal ini didasarkan pada alasan-
alasan sebagai berikut: Pertama, tingkat bunga yang tidak mempunyai peran sama sekali
dalam ekonomi Islam. Kedua, Islam tidak membolehkan perjudian karena dapat
menimbulkan berbagai praktik yang mengandung spekulasi (untung-untungan).

Tujuan kebijakan fiskal dalam Islam adalah untuk menciptakan stabilitas ekonomi,
tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi, dan pemerataan pendapatan. Dalam
mencapai tujuan pembangunan ekonomi, terdapat beberapa instrumen yang dapat
digunakan, yaitu:

1. Penggunaan kebijakan fiskal dalam menekan laju inflasi.


2. Penggunaan kebijakan fiskal dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi.
Kebijakan Moneter Islami
Universitas
Islam Jakarta

Dalam mendorong pertumbuhan ekonomi sekaligus stabilitas, Islam tidak


menggunakan instrumen bunga atau ekspansi moneter melalui pencetakan uang baru
atau defisit anggaran. Yang dilakukan adalah mempercepat perputaran uang dan
pembangunan infrastruktur sector riil. Kebijakan moneter Rasulullah SAW, selalu terkait
dengan sector riil. Hasilnya adalah pertumbuhan ekonomi sekaligus stabilitas.
Universitas
Islam Jakarta

Thank You

Anda mungkin juga menyukai