Anda di halaman 1dari 22

Pertumbuhan Ekonomi

Agustin W, S.T., M.M.


Universitas
Islam Jakarta
Materi
01 Pengertian Pertumbuhan Ekonomi

02 Pentingnya Pengukuran Ekonomi

Faktor-faktor Penentu Pertumbuhan


03 Ekonomi

04 Teori-teori Pertumbuhan Ekonomi

05 Masalah Kependudukan
Pertumbuhan Ekonomi Dalam
06 Pandangan Islam
Universitas
Islam Jakarta

01 Pengertian Pertumbuhan Ekonomi


Universitas
Pertumbuhan ekonomi (Economic Growth) adalah perkembangan kegiatan dalam
Islam Jakarta

perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksikan dalam masyarakat
bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat.
Pertambahan potensi memproduksi sering kali lebih besar dari pertambahan produksi
yang sebenarnya. Dengan demikian perkembangan ekonomi
Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan ekonomi adalah proses
perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan
yang lebih baik selama periode tertentu.
Universitas
Islam Jakarta

02 Pentingnya Pengukuran Ekonomi


Universitas
Islam Jakarta 1. Pertumbuhan Ekonomi dan Peningkatan Kesejahteraan

Suatu penduduk negara dikatakan makin sejahtera jika setidaknya output


per kapita meningkat. Dalam literatur ekonomi makro, tingkat kesejahteraan
itu diukur dengan produk domestik bruto (PDB) per kapita. Makin tinggi
PDB per kapita, makin sejahtera masyarakat. Agar PDB perkapita terus
meningkat, maka perekonomian harus terus tumbuh dan harus lebih tinggi
dibanding tingkat pertambahan pendduk. Jika pertambahan penduduk suatu
negara 2,5 % pertahun, maka pertumbuhan PDB harus lebih besar dari 2,5%
per tahun. Ukuran perbaikan kesejahteraan tidaklah hanya dilihat
berdasarkan perkembangan yang dicapai perekonomian tersebut, tetapi juga
perekonomian lain yang lebih maju.
Universitas
Islam Jakarta
2. Pertumbuhan ekonomi dan Kesempatan kerja

1. Rasio Kesempatan kerja – output

Menurut Arthur Okun,tingkat pengangguran yang minimal (4% per tahun)


akan tercapai bila seluruh kapasitas kerja produksi terpakai, biasa disebut
kesempatan kerja penuh (full employment). Konsekuensi pemikiran Okun
adalah pentingnya menjaga perekonomian agar berada didalam keadaan
kesempatan kerja penuh.

L = cQ
Dari persamaan di atas dapat kita ketahui bahwa untuk menambah
kesempatan kerja, output harus bertumbuh, sebab setiap satu unit pertambahan
output akan menambah kesempatan kerja sebanyak c unit. Makin besar nilai c,
maka jumlah kesempatan kerja yang tersedia akibat bertambahnya satu unit output
akan makin besar.
Lanjutan…
Universitas
Islam Jakarta

2. Angka Elastisitas Kesempatan Kerja


Alat analisis lain yang digunakan untuk melihat hubungan antara kesempatan kerja
dan pertumbuhan ekonomi adalah angka elastisitas kesempatan kerja. Angka ini
menunjukkan berapa persen kesempatan kerja akan bertambah, untuk setiap satu persen
pertumbuhan ekonomi.

ŋL = (ΔL/L)/(ΔQ/Q) = (ΔL/L) x (Q/ΔQ)


Dimana :
ŋL = elastisitas kesempatan kerja
L = kesempatan kerja
ΔL/L = persentase perubahan kesempatan kerja
Q = output
ΔQ/Q = persentase perubahan output
Universitas
Islam Jakarta
3. Pertumbuhan Ekonomi dan Perbaikan Distribusi Pendapatan

Distribusi pendapatan yang baik adalah yg makin merata. Tetapi


tanpa adanya pertumbuhan, yang terjadi justru pemerataan
kemiskinan. Pertumbuhan ekonomi hanya akan menghasilkan
perbaikan distribusi pendapatan bila memenuhi paling tidak dua
syarat, yaitu memperluas kesempatan kerja dan meningkatkan
produktivitas. Dengan meluasnya kesempatan kerja, maka akses
rakyat untuk memperoleh penghasilan makin besar.
Universitas
Islam Jakarta
Persiapan Bagi Tahapan Kemajuan Selanjutnya

Pertumbuhan ekonomi merupakan tangga untuk mencapai tahapan


kemajuan ekonomi selanjutnya. Sebab, sebuah perekonomian yang
mampu terus menerus tumbuh dalam jangka panjang (setidak
tidaknya dalam tempo lima puluh tahun), umumnya telah memiliki
kemampuan untuk menjadi modern. Untuk menunjang pertumbuhan
jangka panjang, dibutuhkan bukan saja tenaga kerja, bahan baku,
teknologi, melainkan juga kelembaga kelembagaan ekonomi sosial
yang modern. Kelembagaan-kelembagaan tersebut misalnya pasar,
keuntungan, uang, hak milik, kepastian hukum dan demokrasi.
Universitas
Islam Jakarta

Faktor-faktor Penentu Pertumbuhan


03 Ekonomi
Universitas
Islam Jakarta Sistem Sosial dan Sikap Masyarakat

Perubahan Teknologi dan Inovasi


Sumber Daya Manusia

Sumber Daya Alam Informasi

Pembentukan Modal

Manajemen dan Kewirausahaan


Universitas
Islam Jakarta

04 Teori-teori Pertumbuhan Ekonomi


Universitas
Islam Jakarta

PETUMBUHAN EKONOMI : hanya menyangkut ukuran fisik yang berupa


peningkatan produksi barang dan jasa
• UKURAN PERTUMBUHAN EKONOMI
1. PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB) : jumlah barang dan jasa akhir yang
dihasilkan oleh suatu perekonomian dalam satu tahun dan dinyatakan dalam harga
pasar.
2. PRODUK DOMESTIK BRUTO PERKAPITA ATAU PENDAPATAN
PER KAPITA : jumlah PDB nasional dibagi dengan jumlah penduduk atau PDB
rata-rata.
3. PRODUK NASIONAL PRODUK (PNB) : memperhitungkan pendapatan bersih
dari faktor produksi milik orang asing.
4. PENDAPATAN PER JAM KERJA
5. HARAPAN HIDUP WAKTU LAHIR
Universitas
Islam Jakarta

05 Masalah Kependudukan
Universitas
Islam Jakarta

Negara Indonesia yang memiliki semua sumber daya alam maupun sumber daya manusia
sepertinya belum muncul ke permukaan 100%, masih banyak yang belum tergali, sehingga
Negara Indonesia terkesan lambat dalam proses pembangunannya. Dengan jumlah penduduk
yang terus meningkat setiap tahunnya, Negara Indonesia belum mampu menyejahterakan
semua penduduknya. Berbagai dampak atas banyaknya penduduk yang belum sejahtera akan
mengakibatkan berbagai persoalan yang berhubungan dengan kependudukan.
Universitas
Islam Jakarta

Pertumbuhan Ekonomi Dalam


06 Pandangan Islam
Sebagaimana yang kita ketahui, negara Indonesia masih memiliki
Universitas
Islam Jakarta
banyak warga negara yang miskin. Warga negara yang miskin
membutuhkan sekali modal untuk dapat meningkatkan kesejahteraan
hidupnya. Di dalam Islam, terdapat instrumen ekonomi yang dapat
mengentaskan kemiskinan dan menciptakan pertumbuhan ekonomi yaitu
zakat, infaq, dan shadaqah.
Dalam menjalankan kegiatan kewirausahaannya, orang fakir dan miskin
harus mencontoh Rasulullah SAW. Rasulullah melalui tuntunan Al Quran
dan teladan Sunnah Nabawiyyah senantiasa menegaskan agar kita memiliki
keyakinan yang tinggi dalam meraih keberhasilan ekonomi. Minimal
ada lima landasan Qurani yang dapat meneguhkan keyakinan ini.
1. Allah telah menyediakan rezeki bagi setiap hamba-Nya. “ Dan tidak ada satu pun binatang
Universitas
Islam Jakarta
yang melata di bumi melainkan Allah memberi rezeki kepadanya dan Dia ( Allah )
mengetahui tempat kediaman binatang itu dan tempat menyimpannya ( sesudah mati ).
Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata ( Lauh Mahfuz ) “ ( Q.S. Hud ( 11 ) : 6 ).
Dengan keyakinan ini, kita harus bergairah untuk mengusahan agar rezeki dapat diperoleh.
2. Mencari rezeki atau berusaha adalah perintah Allah yang harus dikerjakan. “ Apabila telah
ditunaikan shalat, bertebaranlah kamu di muka bumi dan carilah ( rezeki ) karunia Allah
dan ingatlah kepada Allah sebanyak-banyaknya agar kamu mendapat keberuntungan.” ( QS
Al-Jumuah ( 62 ) : 10 ) Dengan dasar keyakinan itu, hendaknya kita menjadikan ikhtiar
sebagai bagian dari beribadah kepada-Nya.
3. Memaksimalkan potensi dan kemampuan diri demi meraih hasil yang lebih baik. “ Dan
sesungguhnya manusia itu hanya akan memperoleh apa yang diusahakannya.” ( QS An
Najm ( 53 ) : 39 )
Universitas
Islam Jakarta

3. Semangat dalam berusaha, optimis dan pantang menyerah. ”


Janganlah kamu bersikap lemah ( pesimis ), dan janganlah ( pula )
kamu bersedih hati, padahal kamu adalah orang-orang yang paling
tinggi ( derajatnya ), jika kamu orang-orang yang beriman. “ ( Q.S.
Ali Imran ( 3 ) : 139 )
4. Bertawakal kepada Allah dalam mencari penghasilan. “ Mereka
menjawab, cukuplah Allah ( menjadi penolong kami ) dan Dia
adalah sebaik-baik Pelindung. Maka mereka kembali dengan nikmat
dan karunia ( yang besar dari ) Allah, mereka tidak mendapat
bencana apa-apa, mereka mengikuti keridaan Allah. Dan, Allah
mempunyai karunia yang besar.” ( Q.S. Ali Imran ( 3 ) : 173-174 )
Universitas
Islam Jakarta

Inti dari pertumbuhan ekonomi dalam Islam ialah tidak


hanya meningkatnya GDP suatu negara tetapi juga yang
lebih penting lagi ialah berkurangnya orang-orang miskin di
suatu negara dan terciptanya peningkatan kesejahteraan
hidup secara merata bagi seluruh warga negara khususnya
para fakir dan miskin.
Universitas
Islam Jakarta

THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai