Anda di halaman 1dari 9

BAB II

GAMBARAN UMUM

A. GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT


1. VISI, MISI, MOTO, NILAI RUMAH SAKIT RS PKU MUHAMMADIYAH
GOMBONG
a. VISI
Rumah sakit dengan pelayanan islami, prima dan terpercaya.
b. MISI
1) Mengembangkan fungsi dakwah sebagai Amal Usaha Muhammadiyah di
bidang Kesehatan.
2) Meningkatkan kesejahteraan, penampilan, pelayanan dan seluruh sumber
daya Rumah Sakit.
3) Mewujudkan Rumah Sakit Kelas B Pendidikan Utama.
4) Berperan serta aktif dalam pelayanan kesehatan kepada seluruh
masyarakat termasuk Kaum Dhuafa.
c. TUJUAN
1) Terselenggaranya pelayanan kesehatan yang islami.
2) Tercapainya kepuasan pelanggan.
3) Terlaksananya paradigma tamu dalam pelayanan pelanggan di seluruh
unit.
4) Terwujudnya kemandirian pelayanan spesialistik.
5) Terlaksananya fungsi pendidikan, pelatihan, penelitian dan pengembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan.
6) Terwujudnya seluruh pegawai menjadi Kader Muhammadiyah.
B. GAMBARAN UMUM RUANG PERAWAT
1. GAMBARAN RUANG PERAWATAN
Ruang Salma merupakan bangsal rawat inap perawatan kelas II dengan seluruh
system Keperawatan Medikal Bedah (KMB). Jumlah perawat diruang salma yaitu
13 perawat, yang terdiri dari 1 kepaala ruang, 1 perawat primer dan 13 perawat
associate.
FASILITAS PELAYANAN RUANG KEPERAWATAN

Ruang Salma merupakan ruang khusus perawatan kelas II sebagai ruang keperawatan
medical bedah RS PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG. Ruang perawatan ini terdiri dari
14 kamar. Setiap kamar berisi 2 pasien, 2 tempat tidur, 2 lemari, 2 meja (tidak semua kamar),
2 kursi (tidak semua kamar), dan kamar mandi dalam. Diruang salma tidak memiliki ruang
isolasi tetapi ketika ada pasien isolasi pasien dimasukan ke ruang kamar kosong, karena
diruang salma semua kamar bisa dijadikan kamar isolasi.

ALKES RUANG SALMA

N BARANG JUMLAH KETERANGAN


O
1. Tensi
2. Stetoskop
3. Termometer
4. Monitor
5. Syringpam
6. Lampu led pembaca rongten
7.

STANDAR RUANG PERAWATAN KELAS II RUMAH SAKIT SWASTA


A. Batasan dan pengertian
a. Ruang pasien rawat inap
Ruang untuk pasien yang memerlukan asuhan dan pelayanan keperawatan dan
pengobatan secara berkesinambungan lebih dari 24 jam. Untuk tiap-tiap Rumah
Sakit akan ruang perawatan dengan nama sendiri-sendirisesuai dengan tingkat
pelayanan dan fasilitas yang diberikan oleh pihak Rumah Sakit kepada pasiennya.
b. Ruang pos perawat
Ruang untuk melakukan perencanaan, pengorganisasian asuhan dan pelayanan
keperawatan (pre dan post conference, pengaturan jadwal), dokumentasi sampai
dengan evaluasi pasien.
c. Ruang konsultasi
Ruang untuk melakukan konsultasi oleh profesi kesehatan kepada pasien dan
keluarganya.
d. Ruang tindakan
Ruangan untuk melakukan tindakan pada pasien baik berupa tindakan invasive
ringan maupun non-invasive.
e. Ruang administrasi
Ruang untuk menyelenggarakan kegiatan administrasi khususnya pelayanan
pasien di ruang rawat inap. Ruang ini berada pada bagian depan ruang rawat inap
dengan dilengkapi loket/counter, meja kerja, lemari berkas/ arsip, dan
telepon/intercom.
Kegiatan administrasi meliputi :
a) Pendataan pasien
b) Pendataan surat pernyataan keluarga pasien (apabila diperlukan tindakan
bedah)
c) Rekam medis pasien
f. Ruang dokter
Ruang dokter terdiri dari 2 ruangan, yaitu kamar kerja dan kamar istirahat/ kamar
jaga. Pada kamar kerja harus dilengkapi dengan beberapa peralatan dan funitur.
Sedangkan pada kamar istirahat hanya diperlukan sofa dan tempat tidur. Ruang
dokter dilengkapi dengan bak cuci tangan/ wastafel dan toilet.
g. Ruang perawat
Ruang istirahat perawat/ petugas lainnya setelah melaksanakan kegiatan
pelayanan pasien/ tugas jaga. Ruang perawat harus diatur sedemikian rupa untuk
mempermudah semua pihak yang memerlukan pelayanan pasien sehingga apaila
ada keadaan darurat dapat segera diketahui untuk diambil tindakan terhadap
pasien.
h. Ruang loker
Ruang ganti pakaian dokter, perawat dan petugas rawat inap.
i. Ruang kepala rawat inap
Ruang kepala rawat inap melakukan manajemen asuhan dan pelayanan
keperawatan, diantaranya pembuatan program kerja dan pembinaan.
j. Ruang linen bersih
Ruang untuk menyimpan bahan-bahan linen bersih yang akan digunakan dirung
rawat.
k. Ruang linen kotor
Ruang untuk menyimpan bahan-bahan linen kotor yang telah digunakan diruang
rawat inap sebelum dibawa keruang cuci (laundry).
l. Spoolhoek
Fasilitas untuk membuang kotoran bekas pelayanan pasien khususnya yang
berupa cairan. Spoelhoek dala, bentuk bak atau kloset dengan leher angsa (water
seal) pada ruang spoelhoek juga harus disediakan kran air bersih untuk mencuci
tempat cairan/ cuci tangan. Ruang tempat spoelhoek ini harus menghadap keluar/
berada diluar area rawat inap kearah koridor kotor. Spoelhoek dihubungkan ke
septic tank khusus/ jaringan IPAL.
m. Kamar mandi/ toilet
Fasilitas diatur sesuai kebutuhan, dan harus dijaga kebersihannya karena dengan
kamar mandi/ toilet yang bersih citra rumah sakit khususnya ruang rawat inap
akan baik. Terdiri dari toilet pasien dan toilet staf.
n. Pantry
Tempat untuk menyiapkan makanan dan minuman bagi mereka yang ada diruang
rawat inap Rumah Sakit.
o. Ruang janitor
Ruang tempat menyimpan dan mencuci alat-alat pembersih ruang rawat inap.
p. Gudang kotor
Gudang adalah ruang tempat penyimpanan barang-barang/ bahan-bahan dan
peralatan untuk keperluan ruang rawat inap.
q. Gudang kotor
Gudang adalah ruangan tempat penyimpanan barang-barang/bahan-bahan bekas
pakai.
r. Bangunan gedung
Suatu kontruksi bangunan yang diletakan secara tetap dalam suatu lingkungan,
diatas tanah/ perairan ataupun dibawah tanah/ perairan, tempat manusia
melakukan kegiatannya, baik untuk tempat tinggal, berusaha, maupun kegiatan
sosial dan budaya.
s. Bangunan ruang di rumah sakit
Suatu gabungan atau kumpulan dari ruangan-ruangan/ kamar-kamar di unit rumah
sakit yang saling berhubungan dan terkait satu sama lain dalam rangka pencapaian
tujuan pelayan kesehatan.

BAB III

PERSYARATAN TEKNIS
BANGUNAN RUANG RAWAT INAP

a. Lokasi
a) Bangunan rawat inap harus terletak pada lokasi yang tenang, aman dan nyaman,
tetapi tetap memiliki kemudahan aksesbilitis/ pencapaian dari sarana penunjang
rawat inap.
b) Bangunan rawat inap terletak jauh dari tempat-tempat pembuangan kotoran, dan
bising dari mesin/ generator.
b. Denah
a) Persyaratan umum
1) Pengelompokan ruang berdasarkan kelompok aktivitas yang sejenis hingga
tiap kegiatan tidak bercampur dan tidak membingungkan pemakai bangunan.
2) Perletakan ruangannya terutama secara keseluruhan perlu adanya hubungan
antar ruang dengan skala prioritas yang diharuskan dekat dan sangat
berhubungan/ membutuhkan.
3) Akses pencapaian kesetiap blok/ ruangan harus dapat dicapai dengan mudah.
4) Kecepatan bergerak merupakan salah satu kunci keberhasilan perancangan,
sehingga blok unit sebaiknya sirkulasinya dibuat secara linier/ lurus
(memanjang).
5) Jumlah kebutuhan ruang harus disesuaikan dengan kebutuhan jumlah pasien
yang akan ditampung.
6) Sinar matahari pagi sedapat mungkin masuk kedalam ruangan.
7) Alur petugas dan pengunjung dipisah.
8) Besaran ruang dan kapaasitas ruang dapat memenuhi persyaratan minimal
seperti ditunjukkan dalam tabel.
Kebutuhan minimal luas ruangan pada ruang rawat inap

No Nama ruang Luas (+) Satuan


1. Ruang perawatan :
VIP, kelas I, II dan III 15 M2
2. Ruang pos perawat 20 M2
3. Ruang konsultasi 12 M2
4. Ruang tindakan 10 M2
5. Ruang administrasi 7.2 M2
6. Ruang dokter 20 M2
7. Ruang perawat 12 M2
8. Ruang ganti/ locker 24 M2
9. Ruang kepala rawat inap 9 M2
10. Ruang linen bersih 20 M2
11. Ruang linen kotor 20 M2
12. Spolhoek 9 M2
13. Kamar mandi/ toilet 12 M2
14. Pantry 18 M2
15. Ruang janitor/ service 9 M2
16. Gudang bersih 18 M2
17. Gudang kotor 18 M2

b) Persyaratan khusus
1) Tipe ruang rawat inap
a) Ruang rawat inap 1 tempat tidur setiap kamar (VIP)
b) Ruang rawat inap 2 tempat tidur setiap kamar (kelas 1)
c) Ruang rawat inap 4 tempat tidur setiap kamar (kelas 2)
d) Ruang rawat inap 6 tempat tidur setiap kamar (kelas 3)
2) Khusus untuk pasien-pasien tertentu harus dipisahkan (ruang isolasi), seperti:
a) Pasien yang menderita penyakit menular
b) Pasien dengan pengobatan yang menimbulkan bau (seperti penyakit tumor,
gangren, diabetes dsb).
c) Pasien yang gaduh gelisah (mengeluarkan suara dalam ruangan).
c) Pos perawatan (nurse station)
Lokasi pos perawatan sebaiknya tidak jauh dari ruang rawat inap yang dilayaninya
sehingga pengawasan terhadap pasien menjadi lebih efektif dan efisien.

Obat dan bahan habis pakai yang diperlukan.

Obat dan bahan habis pakai yang diperlukan oleh ruangan salma diatur oleh farmasi rawat
inap, dimana apotik tersebut mengatur kebutuhan obat yang diperlukan ruang salma dan
diruang salma sudah menggunakan daftar standarisasi obat tahun 2019. Yang diantaranya
obat diruang salma sbb:

SOP

Buku Standar Operasional Prosedur diruang salma


Administrasi dan penunjang Rekam Medik

Berdasarkan hasil observasi didapatkan bahwa ruangan salma

Anda mungkin juga menyukai