Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS CAPITAL BUDGETING DAN KINERJA KEUANGAN

PERUSAHAAN (STUDI PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC


DI BEI PERIODE 2016 DAN 2017)

Novie Astuti Setianingsih1), Wiwiek Kusumaning Asmoro2),


1,2)
Politeknik Negeri Malang PSDKU Kediri
1)
viecoll77@gmail.com

Abstract

The purpose of this study is to analyze the feasibility of investment using the capital
budgeting method (return period, discount return period, net present value, internal rate of
return, profitability index) and financial company development methods (NPM, OPM,
ROE, ROA, EPS, DER , DAR) to companies that conduct initial public offerings (IPOs) for
the 2016 and 2017 periods using prospectus and financial statements as material for
calculation and analysis, and compare with the company's performance for 5 years after
conducting an IPO. The sample used was 16 companies that conducted IPOs for the 2016
and 2017. Periods. The method used in this study was a pussive sample by taking objects
with criteria in companies that published audited financial statements and publishing a
number of years at least 5 years since conducting an IPO and the company use funds from
the IPO for investment project needs.
The results of the study indicate that from each of these financial ratios is largely in
accordance with the results of the capital budgeting analysis namely several companies
such as PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), PT. Batavia Prosperindo Finance Tbk
(BPFI), PT Berau Coral Energy Tbk (BRAU), PT Bukit Uluwatu Villa Tbk (BUVA), PT BW
Plantation Tbk (BWPT), PT Garda Tujuh Buana Tbk (GTBO), PT Indofood CBP Sukses
Makmur (ICBP )), PT PP Persero Tbk (PTPP), PT. Trikomsel Oke Tbk (TRIO) has agreed
to the investment eligibility criteria and also has a good financial assessment in terms of
each financial ratio and does not produce a negative value, only Agung Podomoro Land
Tbk (APLN) and Bumi Citra Permai Tbk (BCIP) which do not accordingly, because the
budgeting analysis of the two companies has not met the criteria for investment yet has a
good financial valuation and does not produce a negative financial ratio value.

Keywords: Capital budgeting, Company Performance, Investment Feasibility

Abstrak

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kelayakan investasi dengan
menggunakan metode capital budgeting ( payback period, discounted payback period, net
present value, internal rate of return, profitability index) dan metode kinerja keuangan
perusahaan (NPM, OPM, ROE, ROA, EPS, DER, DAR) terhadap perusahaan-perusahaan
yang melakukan initial public offering (IPO) Periode 2016 dan 2017 dengan menggunakan
prospektus dan laporan keuangan sebagai bahan perhitungan dan analisis, serta
dibandingkan dengan kinerja perusahaan tersebut selama 5 tahun setelah melakukan IPO.
Sampel yang digunakan sebanyak 16 perusahaan yang melakukan IPO Periode 2016 dan
2017. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pusposive sampling dengan
pengambilan obyek dengan kriteria pada perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan
yang telah diaudit dan mempublikasikan secara lengkap minimal 5 tahun semenjak
melakukan IPO dan perusahaan tersebut menggunakan dana dari IPO untuk keperluan
proyek investasi.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa hasil dari masing-masing rasio keuangan
tersebut sebagian besar sesuai dengan hasil analisis capital budgeting yaitu beberapa
perusahaan seperti PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), PT. Batavia Prosperindo
192

Finance Tbk (BPFI), PT Berau Coral Energy Tbk (BRAU), PT Bukit Uluwatu Villa Tbk
(BUVA), PT BW Plantation Tbk (BWPT), PT Garda Tujuh Buana Tbk (GTBO), PT
Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP), PT PP Persero Tbk (PTPP), PT. Trikomsel Oke
Tbk (TRIO) telah memenuhi kriteria kelayakan investasi dan juga memiliki kinerja
keuangan yang baik ditinjau dari masing-masing rasio keuangan dan tidak menghasilkan
nilai yang negatif, hanya Agung Podomoro Land Tbk (APLN) dan Bumi Citra Permai Tbk
(BCIP) yang tidak sesuai, karena secara analisis capital budgeting kedua perusahaan
tersebut belum memenuhi kriteria kelayakan investasi namun memiliki kinerja keuangan
yang baik dan tidak menghasilkan nilai rasio keuangan yang negatif.

Kata Kunci: Capital budgeting,Kinerja Perusahaan, Kelayakan Investasi

Pendahuluan intinya, proses capital budgeting


mendefinisikan jumlah dan ukuran aset
Salah satu keputusan paling penting
riil perusahaan, yang pada gilirannya
bagi pengelolaan keuangan yang menjadi
menghasilkan arus kas yang pada
tanggung jawab manajer keuangan adalah
akhirnya menentukan profitabilitas, nilai,
keputusan tentang investasi (investment
dan kelangsungan hidup perusahaan.
decision). Keputusan investasi merupakan
Kelangsungan hidup maupun
keputusan yang paling penting bagi
kemampuan berkembang suatu
pengelolaan keuangan. Semua bagian dari
perusahaan sangat dipengaruhi oleh
aktivitas perusahaan yaitu produksi,
ketersediaan modal. Kebutuhan atas
pemasaran, dan lain-lain, juga sangat
modal yang diperlukan oleh suatu
terpengaruh terhadap keputusan investasi
perusahaan dapat diperoleh antara lain
ini (Rodoni, 2016). Dengan demikian
dengan mengajukan kredit kepada bank,
semua eksekutif terlepas dari tanggung
pinjaman kepada lembaga keuangan atau
jawab utamanya harus mengetahui
menggabungkan, meleburkan maupun
bagaimana keputusan investasi ini
mengalihkan perusahaannya kepada
dilakukan.
perusahaan lain (Sudana, 2011). Namun,
Sebuah perusahaan dapat mengalami
terdapat alternatif lain yang dapat
kerugian atau kehilangan pasar. Banyak
dilakukan dalam mencari tambahan
faktor yang menyebabkan hal tersebut,
modal, yaitu mencari pihak yang bersedia
diantaranya karena terdapat kesalahan
membeli sebagian kepemilikan
dalam manajemen keuangan, terutama
perusahaan. Penjualan kepemilikan dapat
dalam hal penganggaran modal (Capital
dilakukan dengan berbagai cara. Salah
budgeting). Capital budgeting digunakan
satu caranya yaitu melalui penjualan
untuk mempertimbangkan apakah suatu
sebagian dari saham perusahaan dalam
rencana penanaman modal layak atau
bentuk efek kepada masyarakat luas yang
tidak untuk dilaksanakan (Clauss, 2016).
dalam hal ini disebut dengan investor atau
Capital budgeting adalah proses
pemodal.
dimana perusahaan menentukan
Perusahaan yang berniat untuk
bagaimana untuk menanamkan modalnya.
menjual efek (saham) kepada investor
Termasuk dalam proses ini adalah
dapat melakukannya di pasar modal
keputusan untuk berinvestasi ke
melalui penawaran umum saham perdana
perusahaan-perusahaan baru, menilai
atau initial public offering (IPO).
jumlah modal yang telah diinvestasikan
Prospektus merupakan salah satu
dalam investasi yang ada,
ketentuan yang ditetapkan oleh Badan
mengalokasikan dan mendistribusikan
Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM)
modal ke seluruh divisi, dan mengakuisisi
yang harus dipenuhi oleh sebuah
perusahaan lain (Clauss, 2016). Pada

Seminar Nasional Gabungan Bisnis & Sosial Polinema 2019


193

perusahaan yang akan melakukan IPO. penggunaan teknik ini adalah 61 – 80%
Propektus berisi sejumlah informasi dan bahwa indeks profitabilitas adalah
akuntansi dan informasi non-akuntansi teknik yang paling banyak digunakan saat
dari perusahaan yang akan melakukan net nilai sekarang ditemukan menjadi
proses IPO. teknik yang paling sedikit digunakan.
Kinerja perusahaan dapat dinilai Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
melalui laporan keuangan perusahaan pweursahaan publik Palestina di jalur
yang bersangkutan. Berdasarkan laporan Gaza tidak menggunakan weighted
tersebut dapat dihitung sejumlah rasio average cost of capital.
keuangan yang lazim dijadikan dasar
penilaian kinerja perusahaan. Analisis Metode Penelitian
kinerja keuangan perusahaan dapat Penelitian dilakukan terhadap
dihitung dengan menggunakan rasio Net perusahaan-perusahaan yang melakukan
Profit Margin (NPM), Operating Profit go public di BEI (Bursa Efek Indonesia)
Margin (OPM), Return On Equity (ROE), periode 2016 dan 2017. Populasi adalah
Return on Asset (ROA), Earning per seluruh perusahaan yang melakukan go
Share (EPS), Debt to Equity Raio (DER), public di Bursa Efek Indonesia periode
dan Debt to Asset Ratio (DAR) 2016-2017. Teknik sampling yang
diambil adalah teknik sampling purposive
Kajian Literatur sampling.
Tabel 1
Dalam penelitian Sven Olov
Pemilihan Sampel
Daunfeldt dan Fredrik Hartwig (2010),
menghasilkan metode capital budgeting No Kriteria Sampel Jumlah
lebih sering dipakai perusahaan kecil. .
Metode capital budgeting juga 1. Perusahaan yan melakukan 22
IPO pada periode 2016 dan
dipengaruhi oleh leverage, growth 2017
opportunities, dividen pay-out ratio, 2. Perusahaan mengalami (3)
pilihan rasio utang, tingkat kepemilikan delisting
(Konsisten) selama periode
manajemen, penjualan asing industri dan 2009-2017
karakteristik individu dari CEO. 3. Perusahaan tidak (4)
Penggunaan metode capital budgeting mempublikasikan secara
lengkap data laporan keuangan
lebih rendah di perusahaan Swedia selama minimal 5 tahun
dibanding AS dan Perusahaan di Eropa. semenjak melakukan IPO.p
Penelitian Maruf Hasan (2012) 4. Perusahaan yang tidak (2)
menggunakan dana yang
menyimpulkan bahwa sementara ada diperoleh dari IPO untuk
indikasi penggunaan payback Period proyek investasi
dengan Discounted Cash Flow (DCF) Jumlah Perusahaan Yang 13
memenuhi kriteria
teknik, ada kebutuhan untuk lebih sering
penggunaan analisis risiko serta ilmu Tabel 2
manajemen yang ditemukan kurang Daftar Sampel Perusahaan
dalam proses penganggaran modal dari
perusahaan kecil. No. Kode Nama Perusahaan
Penelitian Mohsen Bayan Abushaban Perusahaan
1 BCIP Bumi Citra Permai Tbk
(2013), Hasil penelitian menunjukkan 2 BPFI Batavia Prosperindo Finance
bahwa perusahaan publik Palestina di 3 BRAU Tbk
Jalur Gaza menggunakan teknik 4 BUVA erau Coral Energy Tbk
5 BWPT Bukit Uluwatu Villa Tbk
penganggaran modal ketika memilih 6 GREN BW Plantation Tbk
proyek-proyek investasi, bahwa 7 GTBO Evergreen Invesco Tbk

Seminar Nasional Gabungan Bisnis & Sosial Polinema 2019


194

8 IPOL Garda Tujuh Buana Tbk leverage, yaitu Debt to Equity Ratio
9 KRAS Indopoly Swakarsa Industry
10 NIKL Tbk
(DER) dan Debt to Asset Ratio
11 PTPP Krakatau Steel Tbk (DAR) untuk mengetahui
12 AMRT Pelat Timah Nusantara Tbk kemampuan perusahaan
13 TRIO PP (Persero) Tbk
Sumber Alfaria Trijaya Tbk
mengendalikan tingkat utang mereka
Trikomsel Oke Tbk dan meminimalkan resiko gagal
bayar. Semakin tinggi nilai rasio
Metode Analisis Data yang digunakan profitabilitas semakin bagus untuk
dalam penelitian ini sebagai berikut: perusahaan, sedangkan untuk rasio
1. Analisis Capital Budgeting leverage semakin rendah hasilnya
semakin baik kinerja perusahaan
Menurut Francis J. Clauss (2016), tersebut.
capital budgeting merupakan suatu
metode yang digunakan untuk Hasil dan Pembahasan
menganalisis (mengidentifikasi dan 1. Analisis Capital budgeting
memilih) kelayakan suatu proyek/jenis a. Payback Period
investasi dalam jangka panjang yang Payback period untuk sebuah
akan dilakukan oleh perusahaan dan investasi adalah lamanya waktu yang
diharapkan untuk menghasilkan dibutuhkan untuk mendapatkan kembali
benefit lebih dari satu tahun. Menurut seutuhnya uang yang telah diinvestasikan
Keown et. al. (2011) ada tujuh kriteria dalam perusahaan tersebut.
paling umum yang dapat digunakan Tabel 3
untuk menentukan apakah sebaiknya Payback Period
proyek itu diterima atau ditolak di No. Kode Payback
Perusahaan Period
dalam analisis capital budgeting, 1. BCIP -
yaitu: payback period, discounted 2. BPFI 5,37
payback period, net present value, 3. BRAU 2,27
4. BUVA 1,79
profitability index, internal rate of 5. BWPT 3,48
return, modified internal rate of 6. GREN -
return. Hasil analisis menggunakan 7. GTBO 3,69
8. IPOL -
metode capital budgeting tersebut 9. KRAS -
menghasilkan keputusan apakah 10. NIKL -
proyek investasi tersebut layak 11. PTPP 4,86
12. AMRT 2,19
diterima atau tidak, sesuai dengan 13. TRIO 5,25
kriteria yang telah ditentukan. Sumber : Data Diolah
b. Discounted Payback Period
2. Analisis Kinerja Keuangan Discounted payback period
Perusahaan dikembangkan dari payback period dan
Kinerja keuangan perusahaan- dibuat berdasarkan perhitungan dari nilai
perusahaan yang melakukan IPO di waktu uang. Discounted payback period
analisis menggunakan rasio adalah jumlah waktu yang dibutuhkan
profitabilitas, yaitu Net Profit Margin bagi nilai bersih aliran kas perusahaan
(NPM), Operating Profit Margin saat ini (net cash flow’s present value)
(OPM), Return on Equity (ROE), untuk menghadapi hal yang tidak
Return on Asset (ROA), dan Earning diinginkan terjadi terhadap investasi
per Share (EPS) untuk melihat bersih yang ada.
bagaimana kinerja perusahaan dalam
menghasilkan laba dan rasio Tabel 4

Seminar Nasional Gabungan Bisnis & Sosial Polinema 2019


195

Discounted Payback Period 5. BWPT 8,748


6. GREN 1,103
7. GTBO 0,068
No. Kode Discounted Payback 8. IPOL 1,071
Perusahaan Period 9. KRAS 0,413
1. BCIP 2,37 10. NIKL 0,635
2. BPFI - 11. PTPP 0,862
3. BRAU 5,98 12. AMRT 1,085
4. BUVA 2,80 13. TRIO 1.094
5. BWPT 1,98 Sumber : Data Diolah
6. GREN 5,24
7. GTBO -
8. IPOL 3,92
e. Modified Internal Rate of Return
9. KRAS - (MIRR)
10. NIKL - Internal Rate of Return (IRR)
11. PTPP -
12. AMRT 5,62
adalah metode yang menghitung tingkat
13. TRIO 5,33 bunga (discount rate) yang membuat nilai
Sumber : Data Diolah sekarang dari seluruh perkiraan arus kas
masuk sama dengan nilai sekarang dari
c.
Net Present Value nilai ekspektasi arus kas keluar (Hazen,
Net Present Value (NPV) adalah 2009). IRR merupakan tingkat bunga
penjumlahan dari nilai sekarang arus kas yang membuat nilai NPV yang dihitung
perusahaan ditingkat pengembalian yang menjadi sama dengan nol
diinginkan dikurangi dengan nilai
investasi. Tabel 7
Tabel 5 Modified Internal Rate of Return (MIRR)
Net Present Value No. Kode Perusahan MIRR Discount Rate
No. Kode Net Present Value 1. BCIP 9,4910% 6,83%
Perusahan 2. BPFI -38,1760% 6,83%
1. BCIP 2444531984874,94 3. BRAU 7,0570% 6,83%
2. BPFI --241436088361,25 4. BUVA 34,9541% 6,83%
3. BRAU 3082918704,09 5. BWPT 94,7990% 6,83%
4. BUVA 9032959073950.24 6. GREN 11,1950% 6,83%
5. BWPT 19951471405335,90 7. GTBO -54,3990% 6,83%
8. IPOL 9,2800% 6,83%
6. GREN 5,2491065810388,67 9. KRAS -16,7400% 6,83%
7. GTBO 931539397379,76 10. NIKL -7,7873% 6,83%
8. IPOL 90492283964,91 11. PTPP 1,3490% 6,83%
9. KRAS -965150677346,07 12. AMRT 9,4910% 6,83%
10. NIKL -7272443625013,66 13. TRIO 9,4760% 6,83%
11. PTPP -109718835100,60 Sumber : Data Diolah
12. AMRT 773943953935,26
13. TRIO 143749522965,67 2. Analsis Kinerja Keuangan Perusahaan
Sumber : Data Diolah
a. Net Profit Margin (NPM)
d. Profitability Index Rasio ini menunjukan efektivitas dari
Indeks profitabilitas (PI) atau manajemen dalam mengatur income
rasio manfaat biaya merupakan rasio nilai statement dari suatu perusahaan dengan
sekarang dari arus kas bebas masa depan mengukur operating profit relatif
terhadap pengeluaran awal. terhadap sales, dengan rumus sebagai
Tabel 6 berikut (Ross et.al, 2016):
Profitability Index

No. Kode Profitability


Perusahan Index
1. BCIP 3,009 Tabel 8
2. BPFI 0,136 Net Profit Margin
3. BRAU 1,011
4. BUVA 2,001

Seminar Nasional Gabungan Bisnis & Sosial Polinema 2019


196

Kode 2016 2017 BPFI 9.36 13.75


BRAU 19.64 22.76
Perusahaan
BUVA 3.15 5.42
AMRT 1.37 1.26
BWPT 2.80 0.19
BCIP 14.13 3.13
GREN 0.05 -2.29
BPFI 18.17 25.72
GTBO 2.65 2.44
BRAU 10.03 12.24
IPOL 246.01 32.83
BUVA 10.84 18.72
KRAS -17.59 -18.26
BWPT 8.60 8.27
NIKL -20.02 8.93
GREN 0.19 -9.30
PTPP 22.26 16.52
GTBO 1.79 1.32
TRIO 13.59 4.85
IPOL -6.98 -2.34
KRAS -8.40 -24.70 Sumber : Data Diolah
NIKL -4.39 2.44
PTPP 4.28 5.95 d. Return on Asset (ROA)
TRIO 2.99 3.09 Rasio ini mengukur berapa persentase
Sumber : Data Diolah profit yang dihasilkan oleh perusahaan
dengan jumlah investasi yang
b. Operating Profit Margin (OPM)
ditempatkan. Dengan rumus sebagai
Rasio ini mengukur berupa profit yang
berikut (Ross et.al, 2016)
diperoleh dari penjualan setelah dikurangi
biaya. Dengan rumus sebagai berikut
(Ross et.al, 2016)

Tabel 11
Tabel 9 Return on Asset (ROA)
Operating Profit Margin (OPM)
Kode 2016 2017 Kode 2016 2017
Perusahaan Perusahaan
AMRT 2.80 2.67 AMRT 6.00 3.80
BCIP 25.17 47.57 BCIP 9.72 0.80
BPFI 24.00 26.52 BPFI 9.05 6.24
BRAU 15.88 20.83 BRAU 17.56 10.00
BUVA 22.42 32.65 BUVA 4.63 3.34
BWPT 15.65 14.60 BWPT 9.17 0.08
GREN 18.23 15.52 GREN 0.44 -1.66
GTBO 5.83 6.06 GTBO 7.90 1.41
IPOL 11.06 12.76 IPOL 4.77 -1.48
KRAS -3.77 13.89 KRAS 6.03 -10.35
NIKL -2.71 3.75 NIKL 8.13 2.94
PTPP 10.11 11.23 PTPP 3.70 4.42
TRIO 10.03 9.11 TRIO 8.54 1.28
Sumber : Data Diolah Sumber : Data Diolah
c. Return on Equity (ROE) e. Debt to Equity Ratio (DER)
Rasio ini mengukur berapa return yang Rasio ini menunjukan kinerja dari
dapat diterima oleh stockholders dengan pihak manajemen dalam mengatur jumlah
cara membandingkan net profit dengan utang mereka dibandingkan dengan
common equity. Dengan rumus sebagai jumlah ekuitas yang mereka miliki, atau
berikut (Ross et.al, 2016): dapat dikatakan sebagai balance antara
total hutang dan total ekuitas. Dengan
rumus sebagai berikut (Ross et.al, 2016)

Tabel 10
Return on Equity (ROE) Tabel 12
Debt to EquityRatio (DER)
Kode 2016 2017
Perusahaan Kode 2016 2017
AMRT 19.04 18.52 Perusahaan
BCIP 12.19 2.10

Seminar Nasional Gabungan Bisnis & Sosial Polinema 2019


197

AMRT 3.65 3.25 tersebut sebagian besar sesuai dengan


BCIP 1.36 1.63
BPFI 1.45 1.03
hasil analisis capital budgeting yaitu
BRAU 1.23 1.28 beberapa perusahaan seperti PT Sumber
BUVA 0.89 0.72 Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), PT. Batavia
BWPT 1.36 1.41
GREN 0.36 0.37
Prosperindo Finance Tbk (BPFI), PT
GTBO 0.84 0.83 Berau Coral Energy Tbk (BRAU), PT
IPOL -64.71 -36.82 Bukit Uluwatu Villa Tbk (BUVA), PT
KRAS 1.91 1.07
NIKL 2.40 2.04
BW Plantation Tbk (BWPT), PT Garda
PTPP 5.11 2.74 Tujuh Buana Tbk (GTBO), PT PP
TRIO 2.82 2.79 Persero Tbk (PTPP), PT. Trikomsel Oke
Sumber : Data Diolah Tbk (TRIO) telah memenuhi kriteria
kelayakan investasi dan juga memiliki
Berdasarkan hasil perhitungan
kinerja keuangan perusahaan yang baik
kinerja keuangan perusahaan dapat kita
ditinjau dari masing-masing rasio
lihat bahwa hasil dari masing-masing
keuangan dan tidak menghasilkan nilai
rasio keuangan tersebut sebagian besar
yang negatif, hanya Bumi Citra Permai
sesuai dengan hasil analisis capital
Tbk (BCIP) yang tidak sesuai, karena
budgeting yang sebelumnya yaitu
secara analisis capital budgeting kedua
beberapa perusahaan seperti PT Sumber
perusahaan tersebut belum memenuhi
Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), PT. Batavia
kriteria kelayakan investasi namun
Prosperindo Finance Tbk (BPFI), PT
memiliki kinerja keuangan yang baik dan
Berau Coral Energy Tbk (BRAU), PT
tidak menghasilkan nilai rasio keuangan
Bukit Uluwatu Villa Tbk (BUVA), PT
yang negatif.
BW Plantation Tbk (BWPT), PT Garda
Tujuh Buana Tbk (GTBO), PT PP
Saran
Persero Tbk (PTPP), PT. Trikomsel Oke
Adapun saran dari penulis
Tbk (TRIO) sudah memenuhi kriteria
untuk penelitan berikutnya adalah:
kelayakan investasi dan memiliki kinerja
1. Memperpanjang periode (waktu)
keuangan yang cukup baik ditinjau dari
penelitian agar menambah jumlah
masing-masing rasio keuangan dan tidak
data, sehingga akan mendapatkan
menghasilkan nilai yang negatif, hanya
hasil data yang lebih akurat.
Bumi Citra Permai Tbk (BCIP) yang
2. Melakukan pengembangan
tidak sesuai, karena secara analisis capital
penelitian lebih lanjut mengenai
budgeting perusahaan tersebut belum
metode capital budgeting dan
memenuhi kriteria kelayakan investasi
kinerja perusahaan tidak hanya
namun memiliki kinerja keuangan yang
setelah melakukan IPO tapi juga
baik dan tidak menghasilkan nilai yang
sebelum melakukan IPO di Bursa
negatif. Hal ini bisa disebabkan oleh
Efek Indonesia.
berbagai macam hal dan diperlukan
3. Melakukan proyeksi selama
penelitian lebih lanjut untuk mengetahui
beberapa tahun ke depan terhadap
hal tersebut.
proyek investasi sebelum investasi
tersebut dilakukan, data proyeksi
Simpulan dan Saran bisa dilihat dari data laporan
Simpulan keuangan pada tahun-tahun
Berdasarkan hasil analisis capital sebelumnya dan
budgeting dan kinerja keuangan mempertimbangkan kondisi
perusahaan dapat disimpulkan bahwa ekonomi pada saat ini, serta
hasil dari masing-masing rasio keuangan membuat proyeksi kondisi

Seminar Nasional Gabungan Bisnis & Sosial Polinema 2019


198

ekonomi di tahun-tahun Journal of Financial Management;


mendatang. pg. 36, 1997.
Lowry, Michelle, Micah S.O, dan
Daftar Rujukan Schwert, G.W, “The Variability of
IPO Initial Returns”, The Journal
Arifin, Zaenal, “Potret IPO di Bursa Efek of Finance, 2008.
Indonesia”, Jurnal Siasat Bisnis Mills, Geofrey T., The Impact of Inflation
Vol.14, No. 1, Jakarta, 2016. on Capital Budgeting and
Brigham, F, Eugene, dan Houston, F, Working Capital,Journal of
Joel. (2009) ”Dasar-Dasar Financial and Strategic Decisions,
Manajemen Keuangan”, Edisi Vol. 9, No. 1, Spring 1996.
Sepuluh, Salemba Empat, Jakarta, Payne, J.D., Heath, W.C. and Gale, L.R.
2006. (1999), “Comparative financial
Brigham, F, Eugene, dan Houston, F, practice in the US and Canada:
Joel. (2016). Dasar-Dasar capital budgeting and risk
Manajemen Keuangan. Jakarta: assessment”, Financial Practice
Erlangga. and Education, Vol. 9, No. 10, pp.
Cooper, William D., Morgan, Robert G., 16-24.
Redman, Capital Budgeting Peterson, P.P., and Fabozzi, F.J., Capital
Models: Budgeting: Theory and Practice,
Theory Vs Practice, Journal of Business John Wiley and Sons, 2002.
Forum, 2002. Pike, R. (1989), “Do Sophisticated
Dayananda, D. Richard I., Steve H., Capital Budgeting Approaches
Capital Budgeting: Financial Improve
Appraisal of Investment Project, Investment Decision-Making
Cambridge University Press, Effectiveness?”, The Engineering
2002. Economist, Vol. 34 (2), pp 149-
161.
Hanafi, Mamduh, M., dan Halim, Abdul,
(2005). ”Analisis Laporan Rodoni, Ahmad, “Modul Institusi
Keuangan”, Edisi Kedua, Unit Depositori dan Pasar Modal”,
Penerbit Dan Percetakan AMP- UIN, Jakarta, 2008.
YKPN: Yogyakarta.
Holmén, M., and Pramborg, B. (2009), Rodoni, Ahmad dan Ali, Herni. (2016).
“Capital Budgeting and Political Manajemen Keuangan. Jakarta:
Risk: Mitra Wacana Media.
Husein Umar, 2005, Metode Penelitian Ross, S.A., Westerfield, R.W. and Jaffe,
Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, J.F. (2016). Corporate Finance,
Jakarta: PT. Raja Grafindo 10th ed., McGraw Hill, New
Persada. York.
Lefley, Frank, The sometimes overlooked
discounted payback method,

Seminar Nasional Gabungan Bisnis & Sosial Polinema 2019

Anda mungkin juga menyukai