Anda di halaman 1dari 11

MODUL PERKULIAHAN

Kewirausahaan 1
Business Model
(Key Partners, Key Resources, Key
Activities,and Cost Structures)

Fakultas Program Studi Kode MK Disusun Oleh


Teknik Teknik Komputer
11 Dr. Ir.Robert Edward MM.,MT

Abstrak Kompetensi
Modul ini menjelaskan Mahasiswa dapat memahami
mengenai Business Model pentingnya Business Model
Business Model

Jika dilihat pada bisnis yang akan kami buat, maka transformasi bisnis model
yang digunakan adalah offer-driven yaitu menciptakan nilai proporsi yang baru dan
akan mempengaruhi building blocks yang lainnya. Berikut ini akan dijabarkan
penjelasan mengenai nine building blocks yang diterapkan pada bisnis model restoran
kami.

Kewirausahaan 1 Pusat Bahan Ajar dan eLearning


2 Dr. Ir. Robert Edward MM.,MT. http://www.mercubuana.ac.id
Gambar Template Business Model Canvas

Key Resources
Merupakan sumber daya milik organisasi yang digunakan untuk mewujudkan proposisi
nilai. Sumber daya umumnya berwujud manusia, teknologi, peralatan, channel maupun
brand.
Menurut Osterwalder & Pigneur (2010, hal 34), key resources merupakan asset yang
sangat penting yang diperlukan untuk membuat bisnis dapat berjalan. Setiap model
bisnis membutuhkan sumber daya. Sumber daya utama dikategorikan menjadi empat
bagian yaitu
1. Physics, yaitu meliputi gedung, mesin, tanah, kendaraan.
2. Intellectual, yaitu meliputi hak intelektual, hak paten, merek.
3. Human, yatu sumber daya manusia yang merupakan bgian penting dalam sebuah
perushaan, pada industry kreatif dan padat karya sumber daya utamanya adalah
manusia itu sendiri, maka perusahaan berusaha menciptakan suasana yang
kondusif diperusahaan tersebut untuk mempertahankan sumber daya manusianya.
4. Financial, yaitu keuangan yang mencerminkan kinerja dari sebuah perusahaan
atau perputaran uang yang terjadi dalam perusahaan tersebut. Tanpa adanya
dukungan modal yang kuat, maka bisnis tidak akan berjalan dengan baik.

Key Activities
Merupakan kegiatan utama organisasi untuk dapat menciptakan proposisi nilai. Menurut
Osterwalder & Pigneur (2010, hal. 36-37), key activities mendeskripsikan aktifitas penting
yang harus dilakukan perusahaan agar bisnis modelnya dapat berjalan dengan baik. Key
activities dapat dikategorikan menjadi 3, yakni :
1. Produksi, aktivitas ini berhubungan dengan desain, membuat dan menyampaikan produk
dengan jumlah tertentu atau kualitas yang baik. Biasanya produksi didominasi oleh
perusahaan manufacturing.
2. Solusi masalah, tipe key activities yang berhubungan dengan langsung dengan solusi baru
untuk masalah pada individu. Konsultasi di rumah sakit sebagai contoh. Konsultasi ini
memberikan solusi yang berbeda pada tiap individu.
3. Platform / network, bisnis model yang didominasi oleh platform/network.

Menurut Osterwalder & Pigneur (2010, hal 36), key activities menggambarkan
aktifitas penting yang dilakukan oleh perusahaan agar bisnis yang dilakukan dapat

Kewirausahaan 1 Pusat Bahan Ajar dan eLearning


3 Dr. Ir. Robert Edward MM.,MT. http://www.mercubuana.ac.id
bekerja dengan baik. Key Activities dapat dikategorikan menjadi tiga bagian menurut
(Osterwalder & Pigneur, 2010, hal 37) yaitu :
1. Production, aktifitas yang berhubungan dengan perancangan, pembuatan, dan
pengiriman produk.

2. Pemecahan masalah, aktifitas yang berhubungan dengan masalah yang timbul dari
produk tersebut. Perusahaan harus mengatasi masalah yang timbul tidak hanya
pada prduk tetapi perusahaan juga harus dapat memenuhi keinginan dari pelanggan
agar produk mereka dapat diterima oleh pelanggan.
3. Platform / Jaringan, model bisnis yang aktifitas utamanya berubungan dengan
jaringan dan sebagian besar perusahaan yang bergerak di bidang teknologi
informasi.

Key Partnership
Merupakan sumberdaya yang diperlukan oleh organisasi untuk mewujudkan proposisi
nilai, tetapi tidak dimiliki oleh organisasi tersebut. Pemanfaatan Key Partnership oleh
perusahaan dapat berbentuk outsourcing, join venture, joint operation, atau aliansi strategis.
Partnership atau kemitraan adalah kesepakatan dan kerjasama antara dua belah pihak untuk
mencapai suatu kepentingan bersama. Sudah menjadi strategi umum perusahaan untuk
menjalin partnership yang ditujukan agar memiliki daya saing yang tinggi dari rivalnya.
Menurut buku Osterwalder & Pigneur (2010, hal 38) kemitraan dapat dibedakan menjadi
empat jenis, yaitu :
1) Strategic alliances between non-competitor
2) Cooperation
3) Joint ventures to develop new bussinesses
4) Buyer supplier relationships to assure reliable supplies
Menurut Osterwalder & Pigneur (2010, hal 38) perusahaan membentuk aliansi atau
kerja sama karena berbagai alasan. Biasanya perusahaan menciptakan untuk
mengoptimalkan bisnis, mengurangi terjadinya resiko, dan untuk memiliki daya saing
yang tinggi dengan para kompetitornya. Kemitraan dapat dibagi menjadi empat jenis
yaitu :

1. Strategic alliance between non competitor.


2. Cooperation.
3. Joint venture to develop new business.

Kewirausahaan 1 Pusat Bahan Ajar dan eLearning


4 Dr. Ir. Robert Edward MM.,MT. http://www.mercubuana.ac.id
4. Buyer supplier relationship to assure reliable supplies.

Terdapat tiga motivasi utama dalam membangung sebuah kemitraan yang baik yaitu :
1. Optimization and economic of scale yaitu untuk mengoptimalkan alokasi dari
sumber daya dan aktivitas bisnis.
2. Reduction of risk and uncertainty yaitu kerjasamayang bertujuan untuk
mengurani resiko dalam persaingan yang kompetitif dan memiliki ciri dari
ketidakpastian.
3. Acquisition of particular resources and activity yaitu perusahaan yang memiliki
sumber dayanya sendiri dan melakukan kegitan bisnis mereka sesuai dengan
model bisnisnya.

Cost Structure
Merupakan komposisi biaya untuk mengoperasikan organisasi mewujudkan proposisi
nilai yang diberikan kepada pelanggan. Struktur biaya yang efisien, menjadi kunci besarnya
laba yang diperoleh organisasi. dalam bukunya Business Model Generation, Osterwalder &
Pigneur (2010, hal 40-41), dalam block Cost Structure ini dijelaskan seluruh biaya yang akan
muncul dalam menjalankan sebuah bisnis model. Biaya yang dijelaskan biasanya adalah pos-
pos biaya paling penting.
Dalam aktivitas usaha untuk men-deliver Value Propositions kepada pelanggan, menjaga
Customer Relationships dan men-generate Revenue, seluruhnya memerlukan biaya. Biaya-
biaya itu dapat dihitung dengan mudah setelah Key Resources, key Activities dan Key
Partnerships telah ditentukan. Pertanyaan-pertanyaan yang perlu dijawab dalam pos Cost
Structure dalam 9 building blocks ini adalah biaya apa saja yang paling penting dan
dibutuhkan untuk menjalankan suatu bisnis model, mana biaya yang paling mahal dan Key
Activities apa yang paling mahal.
Menurut Osterwalder & Pigneur (2010, hal 40) struktur biaya menggambarkan
semua biaya yang dibutuhkan untuk menjalankan suatu model bisnis. Biaya dapat
diperhitungkan dengan baik jika aktifitas utama, sumber daya utama, dan kemitraan
telah ditentukan. Cost structure dari bisnis model dapat dibedakan menjadi dua bagian
yaitu :
1. Cost Driven yaitu bisnis model yang berfokus pada penekanan biaya serendah
mungkin. Pendekatan ini bertujuan untuk mempertahankan struktur biaya agar lebih
ramping, menggunakan proposisi nilai dengan harga rendah.

2. Value Driven yaitu perusahaan yang tidak terlalu mementingkan biaya yang akan

Kewirausahaan 1 Pusat Bahan Ajar dan eLearning


5 Dr. Ir. Robert Edward MM.,MT. http://www.mercubuana.ac.id
muncul dalam mendesain sebuah bisnis model, dan lbih fokus terhadap penciptaan
nilai.
Cost structure memiliki karakteristik sebagai berikut :

1. Fixed Cost yaitu merupakan biaya tetap yang tidak berubah dan tidak
terpengaruh dari penjualan yang dihasilkan.
2. Variable Cost merupakan biaya yang dapat berubah sesuai dengan barang yang
dihasilakan.
3. Economies of Scale adalah perusahaan dapat meminimalisasi biaya produksi
karena memproduksi barang dalam jumlah yang besar dibandingkan saat
perusahaan tersebut hanya dapat memproduksi brang mereka dengan kapasitas
yang kecil.
4. Economies of Scope adalah keunggulan biaya yang lebih murah saat operasi
perusahaan menjadi lebih beesar dengan memperluas area industry mereka baik
di dalam maupun luar negeri.

Key Partners, Key Resources, Key Activities


and Cost Structures
Cafe Ngopi merupakan ide bisnis yang ingin kami dirikan di kemudian hari. Cafe
Ngopi sendiri memiliki arti yakni Cafe Ngobrol Pintar. Banyaknya usaha cafe yang
berkembang di daerah kampus Universitas Negeri Jember membuat kami mendapatkan ide
untuk menciptakan cafe tetapi dengan tema yang berbeda. Dimana pada umumnya cafe hanya
digunakan oleh para muda/mudi mahasiswa/mahasiswi untuk nongkrong ngobrol sana-sini
dan sharing masalah kuliah atau sebagainya dengan ditemani secangkir kopi, tetapi ide cafe
yang ingin kami dirikan memiliki perbedaan. Perbedaan tersebut adalah cafe yang akan kami
dirikan menyediakan buku-buku majalah, novel dan komik-komik yang up to date yang
memang dibutuhkan oleh para muda/mudi terutama mahasiswa/mahasiswi.
Berikut adalah BMC dan design cafe yang kami buat dari rencana bisnis Cafe Ngopi

Kewirausahaan 1 Pusat Bahan Ajar dan eLearning


6 Dr. Ir. Robert Edward MM.,MT. http://www.mercubuana.ac.id
Customer Segment
Lokasi Cafe Ngopi adalah berada di Jl.Mastrib Jember. Karena memang lingkungan
cafe tersebut adalah berada di lingkungan pendidikan, maka kami memilih customer segment
adalah ditujukan kepada mahasiswa, pelajar, dan umum. Tingginya minat pelajar untuk
nongkrong dan sharing bersama teman-teman adalah salah satu alasan kami memilih lokasi di
jl.Mastrib Jember. Selain ditinjau dari lokasi, buku yang kami sediakan adalah buku-buku
bacaan umum, majalah, novel, serta komik jadi masyarakat umum pun kami targetkan untuk
menjadi customer yang dapat menikmati hidangan cafe dan bacaan-bacaan yang mendukung
di Cafe Ngopi.

Value Proposition

Kewirausahaan 1 Pusat Bahan Ajar dan eLearning


7 Dr. Ir. Robert Edward MM.,MT. http://www.mercubuana.ac.id
Value proposition kami adalah dengan menyediakan buku-buku umum yang dapat
dibaca oleh siapapun pengunjung Cafe Ngopi, majalah dan koran yang up date setiap hari,
serta komik yang bisa dipinjam untuk di bawa pulang. Tentunya untuk peminjaman komik ini
akan kami beri jangka waktu peminjaman dan denda bagi yang terlambat mengembalikan,
hal ini diterapkan untuk menciptakan kedisiplinan dalam peminjaman buku. Bacaan-bacaan
ini akan kami letakkan di rak-rak yang berada di dalam ruangan. Nilai tambah lain dari Cafe
Ngopi adalah memberikan kenyamanan tempat, dimana desain tempat yang kami harapkan
adalah meja dan kursi yang ada di luar ruangan dan lesehan santai dengan dilengkapi meja
berada di dalam ruangan. Kami menyediakan lesehan untuk memberikan kenyamanan kepada
pengunjung yang datang dalam jumlah banyak atau rombongan yang berniat untuk membaca
atau diskusi dan sharing tentang perkuliahan atau yang lain.

Channel
Cara kami mengenalkan Cafe Ngopi adalah hanya melalui mulut ke mulut dari para
pelanggan. Lokasi Cafe Ngopi berada di Jl.Mastrip Jember, para pelanggan dapat langsung
datang ke lokasi untuk menikmati nyamannya sharing bersama teman ditemani dengan
secangkir kopi. Atau jika pelanggan ingin datang sendiri sangat disarankan karena pelanggan
yang datang sendiri juga dapat menikmati secangkir kopi disertai komik atau novel seru yang
layak untuk dibaca.

Customer Relationship
Membership, free item dan website adalah cara kami menjaga hubungan dengan
pelanggan. Guna membership adalah untuk pelanggan yang berlangganan dalam peminjaman
buku-buku atau novel. Membership dapat dimanfaatkan untuk mendapatkan tarif peminjaman
yang lebih murah dari tarif normal. Free Item diberikan kepada pelanggan Cafe Ngopi yang
datang dalam jumlah rombongan untuk diskusi. Tentunya free item ini kami berikan jika
rombonggan pelanggan tersebut melakukan order 10 cangkir kopi, akan kami berikan free
item 1 cangkir kopi. Dan yang terakhir adalah website. Tujuan membuatan website adalah
untuk pelanggan mengetahui daftar bacaan yang tersedia di Cafe Ngopi. Pelanggan yang
kurang nyaman dengan pelayanan Cafe Ngopi juga dapat memberikan saran dan kritikan
pada website guna perbaikan Cafe Ngopi.

Revenue Stream

Kewirausahaan 1 Pusat Bahan Ajar dan eLearning


8 Dr. Ir. Robert Edward MM.,MT. http://www.mercubuana.ac.id
Pendapatan Cafe Ngopi berasal dari peminjaman buku bacaan, berasal dari penjualan
minuman terutama kopi dan penjualan makanan seperti pisang bakar, roti bakar, dan
makanan ringan lain. Cafe Ngopi juga akan menerima makanan dari penjual lain yang ingin
menitipkan dengan bagi hasil laba.

Key Resourcess
Buku, bahan baku minuman, dan dan bahan baku makanan ringan adalah sumber daya
utama kami dalam berbisnis. tentunya harus ada tenaga kerja yang mampu dalam memasak
dan menyajikan orderan pelanggan dengan sopan. Peralatan seperti meja, kursi, alat masak,
komputer untuk kasir, rak buku juga menjadi sumber daya yang kami butuhkan dalam
pembuatan bisnis Cafe Ngopi.

Key Activities
Dalam menjalankan usaha Cafe Ngopi yang menyediakan buku bacaan, tentu aktifitas
utama kami adalah penjualan makanan dan minuman serta peminjaman buku bacaan. Tidak
lupa diskusi komunitas adalah termasuk dalam aktifitas utama kami. Karena Cafe Ngopi akan
kami desain senyaman mungkin untuk memberikan nilai tambah bagi pelanggan hingga
dijadikan solusi tempat untuk para komunitas sharing.

Key Partnership
Cafe Ngopi tidak akan bisa berdiri tanpa adanya hubungan yang mendukung dari
pihak lain. Suplier bahan baku makanan dan minuman menjadi partner utama kami, karena
dari merekalah kami mendapat bahan baku untuk kami berjualan. Tentunya kami memilih
suplier bahan baku yang memang memiliki kualitas yang baik untuk. Toko buku adalah cara
kami mendapatkan bacaan yang update. Dengan menciptakan hubungan dengan toko buku
kami berusaha mencari bacaan yang menarik. Komunitas dan buyer adalah pelanggan yang
nantinya menjadikan usaha kami tetap berjalan. Dan partner yang terakhir adalah radio,
karena kami juga akan mempromosikan Cafe Ngopi dari radio.

Cost Structure.
Biaya-biaya yang kami butuhkan adalah biaya sewa tempat, karena kami tidak
memiliki lahan pribadi untuk membuat, sehingga sewabangunan yang menjadi solusi kami
untuk menciptakan usaha. Biaya tenaga kerja kami butuhkan untuk memberikan gaji kepada
para karyawan setiap satu bulan sekali. Biaya pembelian peralatan pasti akan kami keluarkan
dalam jumlah banyak ketika di awal pembuatan cafe dan untuk bulan-bulan berikutnya kami

Kewirausahaan 1 Pusat Bahan Ajar dan eLearning


9 Dr. Ir. Robert Edward MM.,MT. http://www.mercubuana.ac.id
akan mengeluarkan biaya pemeliharaan atau perawatan peralatan. Biaya promosi melalui
radio juga tentunya menjadi biaya yang harus kami keluarkan. Dan yang terakhir adalah
biaya untuk penunjang operasi dan biaya variabel cost, biaya ini tentu akan kami keluarkan
setiap harinya guna untuk memenuhi kebutuhan persedian dapur Cafe Ngopi.
Bisnis Model Kanvas (BMC) memiliki sembilan elemen, yaitu mencakup Customer
Segment, Value Proposition, Channel, Customer Relationship, Revenue Stream, Key
Resourcess, Key Activities, Key Partnership dan Cost Structure.
Dengan BMC kami dapat mengetahui bagaimana dan dengan cara apa bisnis Cimory
yang didirikan oleh Bambang Sutantio ini dijalankan dan siapa saja yang terkait baik itu
dalam proses produksi, pemasaran serta bagaimana produsen menjaga hubungan dengan para
pelanggannya dalam menjaga keberlangsungan aktivitas perusahaan. Selain itu juga kita bisa
mengetahui manfaat dari minuman cimory yoghurt ini dimana minuman tersebut
mengandung manfaat dari susu dan buah-buahan yang menjadi ahan utama dalam pembuatn
produk tersebut.
Cafe Ngopi merupakan bisnis yang kami harapkan dapat terlaksana dengan penerapan
BMC yang dapat memudahkan kami dalam mengetahui aspek-aspek terpenting dalam
pembuatan bisnis.

Kewirausahaan 1 Pusat Bahan Ajar dan eLearning


10 Dr. Ir. Robert Edward MM.,MT. http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
• Materi Tim Dosen Kewirausahaan, “Modul Kuliah Kewirausahaan 1”, Pusat
Pengembangan Kewirausahaan, 2019
• Suryana ,2012, Ekonomi Kreatif, Ekonomi Baru Mengubah Ide dan Menciptakan
Peluang, Salemba Empat, Jakarta
• Piliang , Yasraf Amir, 2019 , Medan Kreatifitas, Memahami Dunia gagasan, Cantrik
Pustaka, Jogjakarta
• Habibie, Ilham, 2016, Sinergi antara Kewirausahaan dan Teknologi untuk Akselerasi
Kemajuan Bangsa, The habibie Center
• Dewobroto, Wisnu Sakti, 2019, Materi TOT Kewirausahaan 4.0, UMB
• Design Thinking For Innovatioan : Research and Practise , 2016, Springer
Internasional Publising.

Kewirausahaan 1 Pusat Bahan Ajar dan eLearning


11 Dr. Ir. Robert Edward MM.,MT. http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai