Bab 2
POTENSIAL LISTRIK DAN
KAPASITOR
listrik E (r ) . Gaya yang dialami muatan tersebut adalah
F (r ) qE (r ) (2.1)
r2
W12 F (r ) dr
r1
r2
q E (r ) dr
r1
Dengan menggunakan definisi bahwa kerja oleh gaya konservatif sama dengan
negatif perubahan energy potensial maka kita dapat menulis
U W12
r2
U (r2 ) U (r1 ) q E (r ) dr
r1
atau
r2
U (r2 ) U (r1 ) q E (r ) dr (2.2)
r1
dengan
U (r1 ) adalah energi potensial listrik pada posisi acuan r1 dan
U (r2 ) adalah energi potensial listrik pada posisi acuan r2 .
125
Bab 2 Potensial Listrik dan Kapasitor
q
r2
r1
Gambar 2.1 Muatan dipindahkan dari posisi r1 ke posisi r2 yang berada dalam ruang yang mengandung
medan listrik. Diperlukan kerja untuk memindahkan muatan tersebut. Energi potensial didefinisikan sebagai
negnegatif erja yang dilakukan.
1 Q
EQ rˆ (2.3)
4 o r 2
r
U (r ) U (r1 ) q EQ dr
r1
126
Bab 2 Potensial Listrik dan Kapasitor
r
dr EQ
q
r1
Karena EQ dan dr sejajar (membentuk sudut 0o) maka
EQ dr EQ dr cos 0 o EQ dr . Dengan demikian, persamaan sebelumnya
r 1 Q
U (r1 ) q dr
r1
4 o r 2
r
qQ dr
4 o r1 r 2
U (r1 )
r
qQ 1
U (r1 ) r
4 o r1
qQ 1 1
U (r1 )
4 o r1 r
qQ 1 1
U (r ) 0
4 o r
127
Bab 2 Potensial Listrik dan Kapasitor
1 qQ
(2.4)
4 o r
Contoh 2.1
Sebuah bola konduktor dengan jari-jari R memiliki muatan Q. Jika
sebuah muatan q berada pada permukaan bola, energi potensialnya adalah
Uo. Berapa energi potensial muatan q di luar bola pada jarak sembarang dari
pusat bola?
Jawab
Kuat medan listrik di luar bola dapat dihitung dengan mudah
menggunakan hukum Gauss. Kuat medan listrik tersebut adalah
1 Q
E rˆ
4 o r 2
Energi potensial yang dimiliki muatan q pada jarak r dari pusat bola adalah
r
U (r ) U (r1 ) qE dr
r1
r
U (r1 ) qE dr
r1
r
1 Q qQ dr
r
U (r1 ) q
4 o r1 r 2
dr U (r1 )
r1
4 o r 2
1 1
r
qQ 1 qQ
U (r1 ) r U (r1 ) 4 r r
4 o r1 o 1
qQ 1 1
U (r ) U o R r
4 o
Contoh 2.2
Sebuah partikel bermuatan +e dan dua partikel bermuatan –e
ditempatkan pada garis lurus seperti pada Gambar 2.3. Tentukan
perbandingan x dan y sehingga energi potensial sistem keseluruhan nol.
-e +e +e
x y
Jawab
Energi potensial total semua partikel adalah
e2 e2 e2
V k k k
x y x y
1 1 1
0
x y x y
( y x)( x y) xy
0
xy ( x y)
( y x)( x y) xy 0
atau
y 2 xy x 2 0
129
Bab 2 Potensial Listrik dan Kapasitor
2
y y
1 0
x x
1 1 4
z1, 2
2
Karena jarak bernilai positif maka akar positif saja yang kita ambil. Jadi
solusi yang benar adalah
y 1 5
z
x 2
U (r )
V (r )
q
r
U (r1 )
dr
qE
r1
q q
r
V (r1 ) E dr (2.5)
r1
di mana V (r1 ) U (r1 ) / q . Tampak di sini bahwa potensil listrik semata-mata
bergantung pada medan listrik dan tidak bergantung pada muatan yang
130
Bab 2 Potensial Listrik dan Kapasitor
1 Q
E rˆ
4 o r 2
Potensial listrik pada jarak r dari partikel tersebut kita hitung menggunakan
persamaan (2.9). Medan listrik E dan dr sejajar, sehingga
E dr E dr cos 0o E dr . Dengan demikian,
r
V (r ) V (r1 ) E dr
r1
r
1 Q
V (r1 ) dr
r1
4 o r 2
r
Q dr
V (r1 )
4 o r
r1
2
r
Q 1
V (r1 )
4 o r r1
Q 1 1
V (r1 )
4 o r1 r
Dengan menetapkan bahwa pada jarak tak berhingga besar potensial sama
dengan nol maka,
Q 1 1
V ( r ) V ( )
4 o r
131
Bab 2 Potensial Listrik dan Kapasitor
Q 1
0 0
4 o r
1 Q
(2.6)
4 o r
Gambar 2.4 (kanan) Profil perubahan poensial listrik pada berbagai titik di bidang yang sama dengan tempat
muatan berada. Muatan berada di pusat koordinat. (kanan) Kurva yang menyakatan lokasi dengan potensial
konstan (kurva ekipotensial).
ii) Jarak muatan q2 ke titik P: R2 r r2
iii) Jarak muatan q3 ke titik P: R3 r r3
q3
q1
q3
r2
r1 r3
y
r
P
Gambar 2.5 Menentukan potensial listrik yang dihasilkan oleh sejumlah titik muatan.
1 q1 1 q1
i) Potensial yang dihasilkan muatan q1: V1
4 o R1 4 o r r1
133
Bab 2 Potensial Listrik dan Kapasitor
1q2 1 q2
ii) Potensial yang dihasilkan muatan q2: V2
4 o R2 4 o r r2
1 q3 1 q3
iii) Potensial yang dihasilkan muatan q3: V3
4 o R3 4 o r r3
V V1 V2 V3
1 q1 1 q2 1 q3
4 o r r1 4 o r r2 4 o r r3
Secara umum potensial listrik pada posisi r yang dihasilkan sejumlah
muatan titik adalah
1 qi
V (r )
4 o
r r
i
(2.7)
i
dengan ri adalah posisi partikel bermuatan qi.
Agar lebih paham dengan potensial yang dihasilkan sejumlah titik, mari
kita lihat contoh berikut ini.
Contoh 2.3
Tiga partikel berada pada posisi seperti pada Gambar 2.6. Muatan
masing-masing partikel adalag q1 = 2 C, q2 = 4 C, dan q3 = -5 C. Berapa
potensial listrik di titik P.
Jawab
Pertama kita mencari koordinat posisi masing-masing muatan serta
posisi P. Tampak dari gambar
r1 2 ˆj m, r2 2iˆ 3 ˆj m, r3 4iˆ ˆj m, r 4iˆ 4 ˆj m
R1 r r1
(4iˆ 4 ˆj ) (2 ˆj )
134
Bab 2 Potensial Listrik dan Kapasitor
42 22 20 m
R2 r r2
(4iˆ 4 ˆj ) (2iˆ 3 ˆj )
2 2 7 2 53 m
R3 r r3
(4iˆ 4 ˆj ) (4iˆ ˆj ) m
3 ˆj 3 m
(meter)
P
q1
q3
(meter)
q2
1 q1
V1
4 o R1
135
Bab 2 Potensial Listrik dan Kapasitor
(2 10 6 )
(9 109 ) 4025 Volt
20
1 q2
V2
4 o R2
(4 10 6 )
(9 109 ) 4945 Volt
53
1 q3
V3
4 o R3
(5 10 6 )
(9 109 ) 15000 Volt
3
V = V1 + V2 + V3
= 4025 + 4945 – 15000
= – 6030 Volt
136
Bab 2 Potensial Listrik dan Kapasitor
Gambar 2.7 (atas) Profil potensial (kiri) dan kurva ekipotensial (kanan) yang dihasilkan muatan +q yang berada
pada koordinat (0,0) dan muatan -2q yang berada pada koordinat (1,0). (bawah) Profil potensial (kiri) dan kurva
ekipotensial (kanan) yang dihasilkan empat muatan, masing-masing +q yang berada pada koordinat (0,0), -q
pada koordinat (1,0), +q pada koordinat (1,1), dan –q pada koordinat (0,1). Semua Gambar dibuat menggunakan
perintak plot pada Wolfram alpha
-q +q
Apabila dilihat dari jauh, dua muatan momen dipol tampak sangat
berdekatan (hampir berimpit) sehingga muatan total momen dipol yang
terukur nol. Namun, jika diamati dari dekat, momen dipol tampak sebagai
dua muatan yang terpisah.
Kita ingin menentukan potensial di sekitar suatu momen dipol.
Untuk mudahnya, lihat skema pada Gambar 2.9. Kita akan hitung potensial
pada jarak r dari pusat momen dipol (titik tengah antara dua muatan) yang
membentuk sudut dengan sumbu momen dipol (sumbu vertikal). Tampak
dari Gambar. 2.9.
i) Jarak titik pengamatan ke muatan –q adalah r1
ii) Jarak titik pengamatan ke muatan +q adalah r2
Kita cari hubungan antara r1, r2, dan r dengan bantuan Gambar 2.9.
r1
r r2
1
2
r1 r2
-q d/2 d/2 +q
Gambar 2.9 Menentukan potensial di titik P yang dihasilkan oleh dipol listrik
138
Bab 2 Potensial Listrik dan Kapasitor
r1 r r1
r2 r r2
d
r1 cos1
2
d
r2 cos 2
2
Jika jarak titik pengamatan sangat besar dibandigkan dengan d maka kita
dapat melakukan aproksimasi 1 2 sehingga
d
r1 cos
2
d
r2 cos
2
1 q
V1
4 o r1
1 q
V2
4 o r2
V V1 V2
1 q 1 q
4 o r1 4 o r2
q 1 1
4 o r2 r1
139
Bab 2 Potensial Listrik dan Kapasitor
q r1 r
2
4 o r1r2 r1r2
q r1 r2
4 o r1r2
q r r1 r r2
4 o r1r2
q r1 r2
4 o r1r2
d d
cos cos
q 2
2
4 o r1r2
q d cos
4 o r1r2
q d cos
V
4 o r 2
1 (qd ) cos
4 o r2
1 p
V cos (2.8)
4 o r 2
Contoh 2.4
Jarak antara karbon (+) dan oksigen (-) dalam grup CO adalah 1,2
10-10 m. Hitunglah:
a) muatan q pada atom karbon dan atom oksigen,
b) potensial pada jarak 9,0 10-10 m dari dipol pada arah sejajar sumbu
dengan oksigen merupakan atom terdekat titik pengamatan.
Jawab
a) Berdasarkan Tabel 1, momen dipol grup CO adalah = 8,0 10-30 C m.
Dari soal diberikan d = 1,2 10-10 m. Dengan demikian, muatan atom C
adalah
8,0 10 30
q = + 6,7 10-12 C
d 1,2 10 12
Muatan atom O sama besar dengan muatan atom C, tetapi berlawanan
tanda. Jadi muatan atom O adalah - 6,7 10-12 C
1 (8 10 30 )
V cos (9 10 9 ) cos180 o 0,09 V
4 o r 2 (9 10 10 ) 2
p
r 2 cos (2.9)
4 0V
Kita dapat mencari nilai r pada berbagai nilai untuk satu nilai potensial
(nilai potensial konstan). Dari nilai dan nilai r yang diperoleh maka kita
dapat mencari koordinat x r cos dan y r sin . Kemudian kita buat
kurva y sebagai fungsi x. Pada kurva tersebut nilai potensial konstan. Kurva
tersebut dinamakan kurva ekipotensial. Kurva tersebut dapat digambar
dengan mudah menggunakan excel.
Gambar 2.10 adalah contoh kurva ekipotensial pada berbagai nilai
4 0V / p (tertulis pada urva). Makin besar V maka kurva makin kecil.
Artinya kurva dengan potensial yang besar lebih dekat ke momen dipol.
Potrnsial tersbesar berada pada sumbu momen dipol dan terkecil pada
sumbu tegak lurus modem dipol.
2.5
y [-]
0,1
1.5
0,2
0,5
0.5
1,0
0 1 2 3 x [-]
-0.5
-1.5
-2.5
Gambar 2.10 Kurva ekipotensial yang dihasilkan momen dipol. Ekipotensial artinya potensial sama besar. Pada
kurva yang sama besar potensial sama.
E
0
x
V(0)
Gambar 2.11 Medan listrik yang dihasilkan pelat tak berhingga arahnya tegak lurus pelat karena sifat simetri.
Setiap titik pada pelat memiliki sifat yang sama. Ke mana pun kita bergerak sepanjang pelat maka kita
mendeteksi medan yang arahnya sama. Ini hanya mungkin terjadi jika arah medan tegak lurus pelat.
Persoalan ini dapat dilihat hanya dalam kasus satu dimensi. Kita
akan mencari potensial pada titik sembarang yang berjarak x dari pelat
143
Bab 2 Potensial Listrik dan Kapasitor
seperti diilustraskan pada Gambar 2.11. Potensial pelat kita anggap V(0).
Dengan menggunakan persamaan (2.5) maka kita dapatkan
x
V ( x) V (0) Edx
0
x
2 0 0
V (0) dx
x
V (0) (2.10)
2 0
1 2
x d-x
P
V1(0)
Gambar 2.12 Variabel-variabel untuk menentukan potensial listrik antara dua pelat tak berhingga.
Dengan demikian, potensial pada berbagai titik di antara dua pelat menjadi
x
V ( x) V1 (0) Ei dx
0
1 2
V1 (0) x (2.11)
2 0
Pelat kedua berada pada posisi x = d sehingga potensial pelat kedua menjadi
V2 V (d )
1 2
V1 (0) d
2 0
1 2
d x-d
P
x
V1(0) V2(0)
x
V ( x) V2 Ekn dx
d
145
Bab 2 Potensial Listrik dan Kapasitor
1 2
V2 (d x)
2 0
1 2 2
V ( x) V1 (0) d 1 (d x)
2 0 2 0
Kasus menarik adalah jika dua pelat memiliki muatan yang sama
besar tetapi berbeda tanda, atau 2 = - 1. Ada kasus ini maka potensial di
antara dua pelat menjadi
1 ( 1 )
V ( x) V1 (0) x
2 0
1
V1 (0) x
0
1 ( 1 ) ( 1 )
V ( x) V1 (0) d 1 (d x)
2 0 2 0
1
V1 (0) d
0
Berarti pada ruang di sebelah kana pelat kedua potensial listrik berharga
konstan. Mengapa demikian? Jika dua pelat memiliki muatan yang sama
dan berlawanan tanda maka kuat medan listrik di luar pelat nol. Kuat medal
listrik nol menyebabkan potensial berharga konstan.
1
E (r )
2 0 r
r
V (r ) V ( R) Edr
R
r dr
2 0 R R
V ( R)
r
V ( R) ln (2.11)
2 0 R
V (r ) V (r ) V ( R)
r
ln (2.12)
2 0 R
Gambar 2.14 adalah plot beda potensial sebagai fungsi jarak dari sumbu
kawat.
147
Bab 2 Potensial Listrik dan Kapasitor
r/R
0
V [dinyatakan dalam /20]
0 5 10 15 20 25
-0.5
-1
-1.5
-2
-2.5
-3
-3.5
Gambar 2.14 Perbedaan potensial sebagai fungsi jarak dari sumbu kawat. Beda potensial dinyakatan dalam
satuan / 2 0 sedangkan jarak dari sumbu kawat dinyatakan dalam satuan R.
V ˆ V ˆ V
E ( x, y, z ) iˆ j k (2.13)
x y z
148
Bab 2 Potensial Listrik dan Kapasitor
V
Ex
x
V
Ey
y
V
Ez
z
iˆ ˆj kˆ
x y z
V ( x, y, z ) E ( x, y, z )
Gambar 2.15 Langkah mencari kuat medan listrik jika potensial listrik diketahui. Kuat medan listrik sama dengan
negative dari gradient potensial.
1p cos
V ( r , )
4 o r 2
p x
V ( x, y , z )
4 o ( x y 2 )3 / 2
2
p x
Ex
4 o x ( x y 2 )3 / 2
2
149
Bab 2 Potensial Listrik dan Kapasitor
p 1 3 x(2 x)
4 o ( x y )
2 2 3/ 2
2 ( x y 2 )5 / 2
2
p ( x2 y2 ) 3x 2
2 5/ 2
4 o ( x y )
2 2 5/ 2
(x y )
2
p ( y 2 2x2 )
4 o ( x 2 y 2 )5 / 2
p ( y2 2x2 )
4 o r5
p y x
2 2
1
2
4 o r 3 r r
1 p
4 o r 3
sin 2 2 cos2
p x
Ey
4 o y ( x y 2 )3 / 2
2
p 3 x(2 y )
4 o 2 ( x 2 y 2 )5 / 2
p 3xy
2 5/ 2
4 o ( x y )
2
p 3xy
4 o r 5
1 3 p x y
4 o r 3 r r
1 3p
sin cos
4 o r 3
150
Bab 2 Potensial Listrik dan Kapasitor
p x
Ez 0
4 o z ( x y 2 )3 / 2
2
ET Ex2 E y2 Ez2
Gambar 2.16 adalah contoh kurva kuar medan pada berbagai sudut. Kuat
simetri terhadap sumbu yang melewati sudut 90o. Sumbu tersebut adalah
sumbu x.
ET
2
Kuat medan [satuan p/40r3]
1
Ey
0
30 60 90 120 150 180
-1 Sudut [derajat]
Ex
-2
Gambar 2.16 Komponen kuat medan dan kuat besar kuat medan total yang dihasilkan momen dipol sebagai
fungus sudut dari sumbu dipol. Kuat medan dinyakatan dalam satuan p/40r3 dan sudut dinyakatan dalam
satuan derajat.
Contoh 2.4
Potensial yang dihasilkan muatan titik memenuhi persamaan (2.6),
yaitu
1 q
V (r )
4 0 r
151
Bab 2 Potensial Listrik dan Kapasitor
Jawab
Mengingat r 2 x 2 y 2 z 2 maka kita dapat menyatakan V dalam
koordinat Cartesian berikut ini
1 q
V ( x, y, z )
4 0 x y2 z2
2
q 1
Ex
4 o x ( x y z 2 )1 / 2
2 2
q 1 2x
2 3/ 2
4 o 2 ( x y z )
2 2
q x
4 o ( x y z 2 )3 / 2
2 2
q y
Ey
4 o ( x y z 2 )3 / 2
2 2
q z
Ez
4 o ( x y z 2 )3 / 2
2 2
q 1
4 o ( x y 2 z 2 )
2
152
Bab 2 Potensial Listrik dan Kapasitor
1 q
4 o r 2
p E (2.14)
di mana
p adalah momen dipol yang dihasilkan
E adalah medan luar yang diterapkan
sebuah konstanta pembanding yang bergantung pada jenis bahan.
Konstanta sering disebut polarisabilitas. Konstanta ini mengukur
seberapa mudah suatu material dipolarisasi dengan menggunakan
medan listrik dari luar.
Gambar 2.17 adalah ilustrasi bagaimana menghasilkan polarisasi
material. Ketika telah terbentuk momen dipol dalam material maka
terbentuk medan listrik induksi, E’, yang arahnya melawan medan listrik
luar yang digunakan untuk menghasilkan polarisasi. Kehadiran medan
listrik induksi melemahkan medan listrik luar tersebut di dalam material.
Medan listrik efektif dalam material menjadi E – E’.
153
Bab 2 Potensial Listrik dan Kapasitor
p p p
- + - + - +
p p p
- + - + - +
p p p
- + - + - +
E’
Gambar 2.17 (kiri) Kondisi atom-atom atau molekul-molekul penyusun material sebelum diberikan medan listrik
luar. Muatan positif dan negative berimpit sehingga tidak terbentuk momen dipol. (kanan) Ketika diberikan
medan listrik luar maka terbentuk momen-monel dipol di dalam material. Besar momen dipol yang dihasilkan
sebanding dengan medan listrik luar yang diterapkan. Akibat munculnya momen-momen dipol tersebut maka
tercipta medan listrik induksi yang arahnya berlawanan dengan medan listrik luar yang diterapkan.
Jika terdapat N buah momen dipol maka momen dipol total yang
dihasilkan adalah
M Np
NE (2.15)
Misalkan volum baha dielektron adalah V maka momen dipol total per
satuan volum adalah
M
P
V
N
E
V
nE (2.16)
E ' P (2.17)
Ed E E ' (2.18)
Ed E nEd
atau
(1 n ) Ed E
1 n (2.20)
E
Ed (2.21)
d
V
o
Begitu pula potensial lirtsik di sekitar muatan titik yang ditempatkan dalam
medium dengan kosntanta dielektrik adalah
1Q
V
4 o r
Contoh 2.5
Dua buah kulit silinder dengan jari-jari a1 dan a2 dipasang
konsentris. Slinder dalam mengandung kerapatan muaan per satuan
panjang 1 dan silinder kedua mengandung kerpatan muatan per satuan
panjang 2. Pada ruang antara dua silinder diisi penuh dengan bahan
156
Bab 2 Potensial Listrik dan Kapasitor
Jawab
Persoalan kita diilustrasikan pada Gambar 2.18
a1
a2
1 1
E (r ) pada a1 < r < a2
2 0 r
1 1 2
E (r ) pada r > a2
2 0 r
1 1
E (r ) pada a1 < r < a2
20 r
157
Bab 2 Potensial Listrik dan Kapasitor
r
V (r ) V (a1 ) Edr
a1
1 r dr
20 a r
V (a1 )
1
1 r
V (a1 ) ln
20 a1
1 a
V (a2 ) V (a1 ) ln 2
20 a1
r
V (r ) V (a2 ) Edr
a2
1 2 r dr
2 0 a r
V (a2 )
2
1 2 r
V (a2 ) ln
2 0 a2
1 a 2 r
V (a1 ) ln 2 1 ln
20 a1 2 0 a2
1 r
V (r ) V (a1 ) ln , untuk a1 < r < a2
20 a1
1 a 2 r
V (r ) V (a1 ) ln 2 1 ln , untuk r > a2
20 a1 2 0 a2
159
Bab 2 Potensial Listrik dan Kapasitor
r2
r2
r2
W F dr (qE ) dr q E dr
r1 r1 r1
Berdasarkan teorema usaha energi, kerja yang dilakukan gaya luar sama
dengan perubahan energi kinetik. Jadi, W dapat diganti dengan
W K2 K1
r2
r2
r E dr r E dr V2 V1
1 1
Dengan demikian, persamaan (2.36) dapat ditulis menjadi
K2 K1 U1 U 2
atau
K1 U1 K2 U 2
160
Bab 2 Potensial Listrik dan Kapasitor
Contoh 2.6
Sebuah elektron lepas dari katoda menuju anoda dengan laju awal
nol. Beda potensial antara anoda dan katoda adalah 100 kV. Berapa laju
elektron saat mencapan anoda? Muatan elektron adalah -1,6 10-19 C dan
massanya 9,1 10-19 kg.
Jawab
Dari soal kita dapatkan sejumlah informasi sebagai berikut. V1 = 0
sehingga U1 = qV1 = (1,6 10-19) 0 = 0 J. V2 = 100 kV = 105 V sehingga U2 =
qV2 = (-1,6 10-19) 105 = -1,6 10-14 J. K1 = 0 dan K2 = (1/2) mv2 = (1/2) 9,1
10-31 v2 = 4,55 10-31 v2. Dengan menggunakan hukum kekekalan
energi mekanik maka
K2 = K1 + U1 – U2
161