Anda di halaman 1dari 46

6

BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Definisi Sistem

Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa sistem

adalah perangkat unsur yang saling berkaitan sehingga membentuk suatu

totalitas. Sistem berasal dari bahasa latin (systema) dan bahasa Yunani

(sustema) yang berarti suatu kesatuan yang terdiri atas komponen atau

elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi,

materi, atau energi. Sistem juga merupakan kesatuan bagian–bagian yang

saling berhubungan yang berada dalam suatu organisasi, produk, benda,

alat, atau kegiatan (Ramli, 2013)

2.2 Definisi Manajemen

Ramli (2013) kata manajemen ada yang mengatakan berasal dari

bahasa Perancis kuno (menagement) yang memiliki arti “seni melaksanakan

dan mengatur”. Ada juga yang menyebut dari bahasa latin manus yang

berarti “tangan”.

Terdapat berbagai pendapat, teori dan definisi mengenai

manajemen. Mary Parker Follet mendefinisikan manejemen sebagai seni

menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa

seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk

mencapai tujuan organisasi.Ricky W .Griffin mendefinisikan manajemen

sebagai sebuah proses perencanaan , pengorganisasian, pengkoordinasian,


2

dan pengendalian sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara

efektif dan efisien .Efektif berarti bahwa tujuan dapat sesuai dengan

perencaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan

secara benar, terorganisir,dan sesuai jadwal (Ramli, 2013)

2.3 Kebijakan Lingkungan

Kebijakan lingkungan merupakan penggerak untuk menerapkan

dan menyempurnakan sistem manajemen lingkungan perusahaan, sehingga

kebijakan ini dapat memelihara dan secara potensial menyempurnakan kinerja

lingkungan. Untuk itu kebijakan perusahaan harus mencerminkan komitmen

manajemen puncak untuk mematuhi hukum yang berlaku dan penyempurnaan

berkelanjutan.

Uraian resmi dari kebijakan lingkungan merupakan suatu unsur

yang mendasar karena menyangkut misi, keyakinan, pandangan, dan

komitmen perusahaan terhadap lingkungan (Dwiningtyastuti, 2009)

2.4 Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001

Sistem Manajemen Lingkungan atau Environment Management

System (ESM) merupakan bagian dari keseluruhan sistem manajemen yang

meliputi struktur organisasi, rencana kegiatan, tanggung jawab, latihan atau

praktek, prosedur, proses dan sumber daya untuk pengembangan,

penerapan, evaluasi dan pemeliharaan kebijakan lingkungan. (ISO

14001:1996)

Standar ini sesuai dengan persyaratan ISO untuk standar sistem

manajemen. Persyaratan tersebut meliputi struktur tingkat tinggi, teks inti


3

yang identik, dan istilah umum dengan definisi inti, dirancang untuk

memudahkan pengguna yang menerapkan beberapa standar sistem

manajemen ISO. Standar ini tidak memuat persyaratan khusus untuk sistem

manajemen lain, seperti mutu, kesehatan dan keselamatan kerja, energi atau

manajemen keuangan. Namun, standar ini memungkinkan suatu organisasi

untuk menggunakan pendekatan umum dan pendekatan berbasis resiko

untuk mengintegrasikan sistem manajemen lingkungan dengan persyaratan

sistem manajemen lainnya. (ISO 14001 : 2015)

Manajemen lingkungan merupakan manajemen yang tidak statis melainkan

sesuatu yang dinamis, sehinggan diperlukan adaptasi atau penyesuaian bila

terjadi perubahan di perusahaan, yang mencangkup sumber daya, proses dan

kegiatan perusahaan. Diperlukan pula penyesuaian seandainya terjadi

perubahan diluar perusahaan, misalnya perubahan peraturan perundangd-

undangan dan pengetahuan yang disebabkan oleh perkembangan teknologi.

(Hadiwiardji, 2014)

2.5 Keuntungan Menerapkan Sistem Manajemen Lingkugan

Manajemen Lingkungan merupakan manajemen yang tidak statis

melainkan suatu yang dinamis, sehingga diperlukan penyesuaian bila terjadi

perubahan di perusahaan yang mencakup sumber daya, proses dan kegiatan

perusahaan. Diperlukan pula penyesuaian seandainya terjadi perubahan di

luar perusahaan, misalnya perubahan peraturan perundangan dan

pengetahuan yang disebabkan oleh perkembangan teknologi.

Berbagai manfaat dapat diperoleh bila menerapkan ISO 14001,


4

3yang sekaligus dapat dianggap sebagai keuntungan dari manajemen

lingkungan. Manfaat yang paling penting adalah perlindungan lingkungan.

Dengan mengikuti persyaratan yang ada akan membantu pula dalam

mematuhi peraturan perundang-undangan dan sistem manajemen yang

efektif.

Perbaikan lingkungan yang berkesinambungan mempunyai

kesamaan konsep dengan manajemen lingkungan total. Hal tersebut

menyajikan konsepbahwa sistem selalu bisa dikendalikan dan selalu ada

cara yang lebih efektif dari segi biaya untuk mengurangi dampak terhadap

lingkungan lebih jauh selama ada indikator-indikator yang kreatif dalam

perusahaan yang diperbolehkan menyatakan ide-ide mereka. ( Kuhre, 1996 )

2.6 Klousul Standar ISO 14001

Standar ISO 14001 merupakan dokumen spesifikasi sistem

manajemen lingkungan. Standard ini memuat unsur-unsur yang harus

dipenuhi oleh perusahaan yang ingin memperoleh sertifikasi atas

pelaksanaan standar ISO 14001. Unsur-unsur yang dirinci dalam ISO 14001

harus diterapkan, didokumentasikan dan dilaksanakan sehingga lembaga

sertifikasi Sistem Manajemen Lingkungan, selaku pihak ketiga dapat

memberikan sertifikat Sistem Manajemen Lingkungan kepada perusahaan

berdasarkan bukti yang dapat dipertanggungjawabkan bahwa perusahaan

tersebut telah menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan dengan baik.

( ISO 14001, 2015)

Berikut penjabaran dari masing-masing unsur Sistem Manajemen


5

Lingkungan :

2.6.1 Ruang Lingkup

Standar ini merupakan persyaratan untuk sistem manajemen

lingkungan suatu organisasi yang dapat digunakan oleh organisasi

untuk meningkatkan kinerja lingkungannya. Standar ini dimaksudkan

untuk digunakan oleh organisasi dalam upaya untuk mengelola

tanggung jawab lingkungan dengan cara sistematis yang memberikan

kontribusi pada pilar lingkungan dari pembangunan berkelanjutan.

Standar ini membantu organisasi mencapai hasil yang diharapkan dari

sistem manajemen lingkungan, yang memberikan manfaat bagi

lingungan, bagi organisasi itu sendiri dan pihak berkepentingan. Hasil

yang diharapkan dari penerapan sistem manajemen lingkungan yang

berkonsisten dengan kebijakan lingkungan meliputi :

- Meningkatkan kinerja lingkungan

- Memenuhi kewajiban penaatan

- Mencapai sasaran lingkungan

Standar ini dapat diterapkan untuk setiap organisasi, tanpa

memandang ukuran, jenis dan sifat, dan berlaku untuk aspek

lingkungan dan kegiatan, produk dan jasa sehingga organisasi yang

menentukan aspek lingkungan tersebut dapat mengendalikan atau

mempengaruhinya.

2.6.2 Acuan Normatif

Tidak ada acuan normatif


6

3.6.3 Istilah dan Definisi

Untuk keperluan dokumen ini, istilah dan definisi berikut berlaku.

1) Istilah terkait dengan organisasi dan kepemimpinan

a. Sistem Manajemen

kumpulan unsur organisasi (3.1.4) yang saling terkait dan

berinteraksi untuk menetapkan kebijakan, sasaran (3.2.5) dan

proses (3.3.5) untuk mencapai sasaran tersebut.

Catatan 1 Suatu sistem manajemen dapat menangani disiplin

tunggal atau beberapa disiplin (contoh mutu, lingkungan kesehatan,

dan keselamatan kerja, energi, manajemen keungan).

Catatan 2 Unsur sistem mencakup struktur organisasi, peran dan

tanggung jawab, perencanaan dan operasional, evaluasi kinerja dan

perbaikan.

Catatan 3 Ruang lingkup sistem manajemen dapat mencakup

keseluruhan organisasi, fungsi organisasi spesifik dan

teridentifikasi, atau satu atau lebih fungsi antar stu kelompok

organisasi

b. Sistem Manajemen Lingkungan

Bagian sistem manajemen (3.1.1) yang digunakan untuk mengelola

aspek lingkungan (3.2.2) memenuhi kewajiban penataan (3.2.9)

dan menangani resiko dan peluang (3.2.1)

c. Kebijakan lingkungan

Maksud dan arah suatu organisasi (3.1.4) terkait dengan kinerja


7

lingkungan (3.4.1), sebagaimana dinyatakan secara resmi oleh

manajemen puncak (3.1.5)

d. Organisasi

Personil atau kelompok orang yang memiliki fungsi tersendiri

dengan tanggung jawab, wewenang dan hubungan untuk

mencapai sasarannya (3,2,5)

Catatan 1 Konsep organisasi mencakup, tapi tidak terbatas pada,

pedagang perorangan, perusahaa, korporasi, firma, otoritas,

kemitraan, badan atau institusi amal, atau bagian atau kombinasi

daripadanya, baik berupa perseroan terbatas ataupun tidak,

perusahaan publik ataupun privat.

e. Manajemen Puncak

personil atau kelompok orang yang mengarahkan dan

mengendalikan organisasi (3.1.4) di level tertinggi.

Catatan 1 Manajemen puncak memiliki kekuasaan untuk

mendelegasikan kewenangan dan penyediaan sumber daya di

dalam organisasi.

Catatan 2 Jika lingkup sistem manajemen (3.1.1) mencakup

hanya sebagian organisasi, pengertian manajemen puncak

mengacu pada siapa yang mengarahkan dan mengendalikan

bagian organisasi tersebut.

f. Pihak Berkepentingan

Personil atau organisasi (3.1.4) yang dapat mempengaruhi,


8

dipengaruhi atau menganggap dirinya terpengaruh oleh suatu

keputusan atau kegiatan

Contoh pelanggan, masyarakat, pemasok, regulator, lembaga

swadaya masyarakat, investor dan karyawan.

Catatan 1 Untuk “menganggap dirinya terpengaruh” berarti

persepsi telah dibuat diketahui oleh organisasi.

2) Istilah Terkait dengan Perencanaan

a. Lingkungan

Keadaan sekeliling dimana suatu organisai (3.1.4) beroprasi,

termasuk udara,air,tanah,sumber daya alam,flora,fauna,

manusia dan hubungan di antara mereka.

Catatan 1 Keadaan sekeliling dapat diperluas dari dalam

suatu organisasi hingga sistem lokal,regional dan global.

Catatan 2 Keadaan sekelling dapat didedikasikan dengan hal-

hal seperti keanekaragaman hayati, ekosistem, iklim atau

karakteristik lain.

b. Aspek Lingkungan

Unsur kegiatan atau produk atau jasa dari organisasi ( 3.2.1)

Catatan 1 Suatu aspek lingkungan dapat menyebabkan

dampak lingkungan (3.2.4). Suatu aspek lingkungan penting

adalah aspek lingkungan yang memiliki satu atau lebih

dampak lingkungan penting.

Catatan 2 Aspek lingkungan penting ditentukan oleh


9

organisasi dengan menggunakan satu atau lebih kriteria.

c. Kondisi Lingkungan

Keadaan atau karakteristik lingkungan (3.2.1) yang

ditentukan pada suatu titik waktu tertentu.

d. Dampak Lingkungan

Perubahan pada lingkungan (3.2.1) baik yang merugikan atau

menguntungkan. Keseluruhan atau sebagian disebabkan oleh

aspek lingkungan (3.2.2) suatu organisasi (3.1.4).

e. Sasaran

Hasil yang ingin dicapai Catatan 1 Sasaran dapat bersifat

strategis,taktis atau obsevasi.

Catatan 2 Sasaran dapat berkaitan dengan disiplin berbeda

(seperti keuangan, kesehatan dan keselamatan, dan tujuan

lingkungan) dan dapat diterapkan pada tingkat yang berbeda

(seperti strategis,keseluruhan oerganisasi, proyek,

produk,jasa dan proses (3.3.5).

Catatan 3 Suatu sasaran dapat dinyatakan dengan cara lain,

misalnya sebagai hasil yang diharapkan, suatu maksud, suatu

kriteria oprasional, sebagai satu sasaran lingkungan (3.2.6)

atau dengan penggunaan kata lain dengan arti yang sama

(misalnya tujuan atau target).

f. Sasaran Lingkungan

Sasaran (3.2.5) ditetapakn oleh organisasi (3.1.4) konsisten


10

dengan kebijakan lingkungan (3.1.3).

g. Pencegahan Pencemaran

Penggunaan proses (3.3.5) praktik, teknik,bahan, produk, jasa

atau energi untuk menghindari, mengurangi atau

menegendalikan (secara terpisah atau kombinasi)

pembentukan, emisi, atau buangan setiap jenis pencemar atau

limbah, agar dapat mengurangi dampak lingkungan (3.2.4)

yang merugikan.

Catatan 1 Pencegahan pencemaran dapat mencangkup

pengurangan atau penghilangan pada sumbernya, proses,

perubahan produk atau jasa, penggunaan sumber daya secara

efisiensi penggantian bahan dan energi, guna ulang

pengambilan uang, daur ulang, reklamasi atau pengolahan.

h. Persyaratan

Kebutuhan atau harapan yang dinyatakan, umumnya tersirat

atau wajib.

Catatan 1 “umumnya tersirat” berarti, hal ini merupakan

kebiasaan atau praktik umum untuk organisasi (3.1.4) dan

pihak berkepntingan (3.1.6) sesuai kebutuhan dan harapan

yang dipertimbangkan tersirat.

Catatan 2 Suatu persyaratan yang ditetapkan adalah sesuatu

yang disnyatakan, sebagai contoh dalam infornasi

terdokumentasi (3.3.2)
11

Catatan 3 Persyaratan selain persyaratan hukum menjadi

wajib ketika organisasi memutuskan untuk menaatinya.

i. Kewajiban penaatan (istilah yang dipilih) persyaratan hukum

dan persyaratan lainnya (istilah yang dihilangkan).

Persyaratan (3.2.8) hukum yang harus ditaati oleh suatu

organisasi (3.1.4) dan persyatan lain yang harus atau dipilih

oleh suatu organisasi untuk ditaati.

Catatan 1 Kewajiban penaatan terkait dengan sistem

manajemen lingkungan (3.1.2).

Catatan 2 Kewajiban penaatan dapat timbul dari persyaratan

yang berlaku, atau komitmen sukarela, seperti standar

organisasi dan industri, kontrak kerjasama, ketentuan teknis

dan perjanjian dengan kelompok masyarakat atau lembaga

swadaya masyarakat.

j. Risiko

Pengaruh ketidakpastian

Catatan 1 Pengaruh adalah penyimpangan dari yang

diharapkan-positif atau negatif.

Catatan 2 Ketidakpastian adalah keadaan yang berkaitan,

walaupun hanya sebagian, dengan kekurangan informasi,

pemahaman atau pengetahuan mengenai suatu kejadian,

konsekuensi atau kemungkinan kejadian.

Catatan 3 Risiko sering dikarakteristikan dengan acuan untuk


12

kejadian potensial (seperti didefinisikan dalam ISO Guide

73:2009, 3.5.1.3) dan konsekuensi (sebagaimana

didefinisikan dalam ISO Guide 73:2009, 3.6.1.1).

k. Risiko dan Peluang

Pengaruh yang berpotensi merugikan(ancaman) dan pengaruh

yang berpotensi menguntungkan (peluang).

3) Istilah terkait dengan dukungan dan operasional

a. Kompetensi

Kemampuan menggunakan pengetahuan dan keterampilan

untuk mencapai hasil yang diharapkan.

b. Informasi Terdokumentasi

Informasi yang disyaratkan untuk dikendalikan dan

dipelihara oleh organisasi (3.1.4) dan media penyimpanan.

Catatan 1 Informasi terdokumentasi dapat dalam berbagai

format dan media dari berbagai sumber.

Catatan 2 Informasi terdokumentasi dapat merujuk pada:

Sistem Manajemen Lingkungan (3.1.2), termasuk proses

(3.3.5) terkait;

Infomasi yang disusun dalam rangka oprasiona organisasi

(dapat dirujuk sebagai dokumentasi);

Bukti sebagai hasil yang dicapai (dapat dirujuk sebagai

rekaman).
13

c. Daur Hidup

Tahapan dalam sistem produk (atau jasa) yang berurutan

dan saling terkait, mulai dari pengadaan atau pembuatan

bahan baku dari sumber daya alam sampai dengan

pembuangan akhir.

Catatan 1 Tahapan daur hidup termasuk pengadaan bahan

baku, desain, produksi transportasi/pengiriman,

penggunaan, pengolahan akhir dan pembuangan akhir.

{sumber: ISO 14044:2026, 3.1, modifikasi- kata (atau jasa)

ditambahakan ke definisi dan catatan 1.)

d. Pengalihan Keluar (kata kerja)

Membuat pengaturan di mana suatu organisasi (3.1.4)

external melakukan bagian dari fungsi atau proses (3.3.5)

organisasi dari sistem manajemen (3.1.1), meskipun fungsi

atau proses yang dialihkan keluar masuk ke dalam lingkup.

e. Proses

Serangkaian kegiatan yang saling berhubungan atau

berinteraksi yang merubah masukan menjadi keluaran

Catatan 1 Proses dapat didokumentasikan atau tidak.

4) Istilah terkait evaluasi dan perbaikan kinerja

a. Audit

Proses (3.3.5) yang sistematis, independen dan

terdokumentasi untuk memperoleh bukti audit dan


14

mengevaluasinya secara objektif untuk menentukan tingkat

pemenuhan kriteria audit.

Catatan 1 Audit internal dilakukan oleh organisasi ( 3.1.4)

sendiri, atau oleh pihak luar atas nama organisasi

Catatan 2 Suatu audit dapat menjadi audit kombinasi

(kombinasi dua atau lebih disiplin)

Catatan 3 Independensi dapat diperagakan dengan bebas dari

tanggung jawab atas kegiatan yang diaudit atau bebas dari

prasangka dan konflik kepentingan.

Catatan 4 “Bukti audit” terdiri dari rekaman, pernyataan atau

fakta atau informasi lainnya yang relevan dengan kriteria

audit dan dapat diverifikasi: dan “kriteria audit” adalah

rangkaian kebijakan, prosedur atau persyartan (3.2.8) yang

digunakan sebagai referensi pembanding terhadap bukti audit

seperti didefinisikan dalam ISO 19011: 2011 klausul 3.3 dan

3.2.

b. Kesesuaian

Pemenuhan dari suatu persyaratan (3.2.8)

c. Ketidaksesuaian

Tidak terpenuhinya suatu persyaratan (3.2.8)

Catatan 1 Ketidaksesuaian berhubungan dengan persyaratan

di dalam standar ini dan tambahan persyaratan sistem

manajemen lingkungan (3.1.2) yang ditetapkan oleh


15

organisasi (3.1.4)

d. Tindakan Korektif

Tindakan untuk menghilangkan penyebab ketidaksesuaian

(3.4.3) dan mencegah terulang kembali

Catatan 1 Penyebab ketidaksesuaian dapat lebih dari satu.

e. Perbaikan Kelanjutan

Kegiatan berulang untuk meningkatkan kinerja (3.4.10)

Catatan 1 Peningkatan kinerja berhubungan dengan

menggunakan sistem manajemen lingkungan (3.1.2) untuk

meningkatkan kinerja lingkungan (3.4.1.1) konsisten

kebijakan lingkungan (3.1.3) organisasi (3.1.4)

Catatan 2 Kegiatan tidak perlu dilakukan di semua tempat

secara bersamaan, atau tanpa jeda.

f. Efektifitas

Sejauh mana rencana kegiatan terealisasi dan hasil yang

direncanakan tercapai.

g. Indikator

Representasi yang terukur dari kondisi atau status

operasional, manajemen atau kondisi.

[sumber ISO 14031 2013, 3.15]

h. Pemantauan

Menentukan status dari suatu sistem, proses (3.3.5) atau

kegiatan
16

Catatan 1 Untuk menentukan status,perlu dilakukan

pemeriksaan, pengawasan atau pengamatan kritis.

i. Pengukuran

Proses (3.3.5) untuk menentukan suatu nilai

j. Kinerja

Hasil yang terukur

Catatan 1 Kinerja dapat berhubungan dengan temuan

kuantitatif dan kualitatif

Catatan 2 Kinerja dapat berhubungan dengan kegiatan

manajemen

3.6.4 Konteks Organisasi

a. Memahami Organisasi dan konteksnya

Organisasi harus menentukan isu internal dan eksternal yang

releven dengan tujuan dan yang dapat berpengaruh pada

kemampuan untuk mencapai hasil yang diharapkan dari sistem

manajemen lingkungan. Isu tersebut harus mencangkup kondisi

lingkungan yang terpengaruh oleh atau mampu mempengaruhi

organisasi.

b. Memahami kebutuhan dan harapan pihak berkepentingan

Organisasi harus menentukan:

a) Pihak berkepentingan yang relevan dengan sistem

manajemen lingkungan

b) Kebutuhan dan harapan (persyaratan) yang relevan dari pihak


17

berkepentingan

c) Kebutuhan dan harapan yang relevan dari pihak

berkepentingan menjadi kewajiban penataan bagi organisasi.

c. Menentukan lingkup sistem manajemen lingkungan

Untuk menentukan lingkup, organisasi harus menentukan batasan

dan pemberlakuan sistem manajemen lingkungan.

Ketika menentukan lingkup, organisasi harus mempertimbangkan:

a) Isu internal dan eksternal yang dimaksud pada 4.1;

b) Kewajiban penataan yang dimaksud pada 4.2;

c) Unit, fungsi dan batasan fisik organisasi;

d) Kegiatan, produk dan jasa organisasi;

e) Kewenangan dan kemampuan organisasi untuk

melakukan pengendalian dan memberikan oengaruh.

Setelah lingkup didefinisikan, seluruh kegiatan, produk dan

jasa organisasi di dalam lingkup perlu dimasukan di dalam

sistem manajemen lingkungan.

Lingkup harus dipelihara sebagai informasi terdokumentasi

dan tersedia untuk pihak berkepentingan.

d. Sistem Manajemen Lingkungan

Untuk mencapai hasil yang diharapkan, termasuk meningkatkan

kinerja lingkungannya, organisasi harus menetapkan, memelihara

dan memperbaiki suatu sistem manajemen lingkungan secara

berkelanjutan, termasuk proses dan interaksinya yang diperlukan,


18

sesuai dengan persyaratan standar ini.

Organisasi harus mempertimbangkan pengetahuan yang diperoleh

pada 4.1 dan 4.2 ketika menetapkan dan memelihara sistem

manajemen lingkungan.

3.6.5 Kepemimpinan

a. Kepemimpinan dan komitmen

Manajemen puncak harus memperagakan kepemimpinan dan

komitmen terhadap sistem manajemen lingkungan dengan:

a) Mengambil akuntabilitas atas keefektifan sistem manajemen

lingkungan;

b) Memastikan kebijakan dan sasaran lingkungan ditetapkan dan

selaras dengan konteks dan arahan strategis organisasi;

c) Memastikan integrasi persyaratan sistem manajemen

lingkungan ke dalam proses bisnis organisasi;

d) Memastikan sumber daya yang diperlukan untuk sistem

manajemen lingkungan tersedia;

e) Melakukan komunikasi mengenai pentingnya manajemen

lingkungan yang efektif dan kesesuaian terhadap persyaratan

sistem manajemen lingkungan;

f) Memastikan sistem manajemen lingkungan mencapai hasil

yang diharapkan

g) Mengarahkan dan mendukung personil untuk berkontribusi

pada keefektifan sistem manajemen lingkungan;


19

h) Mempromosikan perbaikan berkelanjutan;

i) Mendukung peran manajemen yang relevan untuk

memperagakan kepemimpinan dalam bidang tanggung jawab.

b. Kebijakan Lingkungan

Pernyataan kebijakan adalah suatu deklarasi yang

ditandatangani oleh pemimpin organisasi yang menyatakan bahwa

perlindungan lingkungan menjadi prioritas utama. Sekurangnya

presiden dari perusahaan harus menandatangani karena hubungan

mereka yang penting. Tanpa penunjukan komitmen dari

manajemen puncak ini, aparat perusahaan lainnya tidak akan peduli

pada usaha pengelolaan lingkungan yang dilakukan.

Manajemen puncak perlu memeperlihatkan dukungan

sepenuhnya atas kebijakan yang dibuat dengan beberapa cara.

Disamping menandatangani kebijakan menunjukan dukungan

dengan menyediakan dana yang cukup juga sangat penting. Bila

kekurangan dana perusahaan makaa pengelolaan lingkungan akan

terhenti. Dukungan terhadap kebijakan yang dibuat dapat ditunjukan

oleh tindakan-tindakan. Misalnya jika direktur ingin mencatat

sesuatu menggunakan kertas yang sudah terpakai tetapi halaman

belakangnya masih kosong, itu berarti dia peduli lingkungan.

Selain itu untuk dapat menerapkan Sistem Manajemen

Lingkungan dengan baik bukan saja diperlukan adanya komitmen


20

manajemen puncak namun diperlukan pula adanya komitmen dari

seluruh karyawan, meskipun komitmen manajemen puncak

merupakan unsur yang paling penting.

Selanjutnya, tentang kebijakan lingkungan di dalam

standar ISO 14001 menyebutkan :

a) Sesuai dengan sifat, skala dan dampak lingkungan dari

kegiatan, produk atau jasanya.

b) Mencakup suatu komitmen untuk penyempurnaan

berkelanjutan dan pencegahan pencemaran.

c) Mencakup suatu komitmen untuk mematuhi perundang-

undangan dan peraturan lingkungan yang relevan dan dengan

persyaratan lain yang bisa dilakukan oleh organisasi.

d) Memberikan suatu kerangka untuk menyusun dan mengkaji

tujuan dan sasaran lingkungan.

e) Didokumentasikan, diterapkan dan dipelihara serta

dikomunikasikan ke semua karyawan.

f) Tersedia untuk umum. ( ISO 14001, 2004 )

c. Peran, Tanggung jawab kewenangan organisasi

Manajemen puncak harus memastikan bahwa tanggung jawab dan

kewenangan untuk peran yang frelevan telah ditetapkan dan

dikomunikasikan didalam organisasi.

Manajemen puncak harus menetapkan tanggung jawab dan

kewenangan untuk:
21

a) Memastikan bahwa sistem manajemen lingkungan memenuhi

persyaratan standar ini;

b) Melaporkan kinerja sistem manajemen lingkungan, termasuk

kinerja lingkungan, kepada manajemen puncak.

3.6.6 Perencanaan

1. Tindakan yang ditujukan pada risiko dan peluang

Umum

Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara

proses yang dibutuhkan untuk memenuhi persyaratan 6.1.1

sampai 6.1.4

Ketika merencanakan sistem manajemen lingkungan,

organisasi harus mempertimbangkan:

a) Isu yang dimaksud pada 4.1;

b) Persyaratan yang dimaksud pada 4.2;

c) Lingkup dari sistem manajemen lingkungan organisasi.

Dan menentukan risiko dan peluang yang terkait dengan

aspek lingkungan organisasi (lihat 6.1.2) kewajiban

penataan (6.1.3) dan isu serta persyaratan lain yang perlu

diidentifikasi pada 4.1 dan 4.2 yang perlu ditangani untuk:

a. Memberikan jaminan bahwa sistem manajemen

lingkungan dapat mencapai hasil yang diharapkan;

b. Mencegah atau mengurangi pengaruh yang tidak

diharapkan, termasuk potensi kondisi lingkungan eksternal


22

yang mempengaruhi organisasi;

c. Mencapai perbaikan berkelanjutan.

Dalam lingkup sistem manajemen lingkungan, organisasi

harus menentukan potensi situasi darurat, termasuk yang

menimbulkan dampak lingkungan:

a. Risiko dan peluang yang pernah ditangani;

b. Proses yang diperlukan dalam 6.1.1 sampai 6.1.4, sejauh

yang diperlukan untuk memperoleh keyakinan bahwa

proses tersebut dilaksanakan seperti yang telah

direncanakan.

Aspek Lingkungan

Aspek lingkungan adalah unsur dari suatu kegiatan, produk

atau jasa dari organisasi yang dapat berinteraksi dengan

lingkungan. Dalam pengertian ini aspek lingkungan yang

penting adalah aspek lingkungan yang mempunyai atau dapat

mempunyai dampak penting terhadap lingkungan bagi

operasi di perusahaan di sekeliling perusahaan. Dengan kata

lain, suatu perusahaan mengidentifikasi dampak

lingkungannya bila perusahaan tersebut mengakses apa yang

dapatmenyebabkan perubahan pada lingkungan untuk setiap

kegiatan, tugas atau langkah dari prosesnya.

Ketika menetukan aspek lingkungan organisasi harus

memperhitungkan:
23

a. Perubahan kegiatan, produk dan jasa, termasuk

pengembangan baru atau yang sudah direncanakan, serta

kegiatan produk dan jasa atau yang dimodifikasi.

b. Kondisi abnormal dan situasi darurat yg dapat terjadi.

Organisasi harus menentukan aspek yang mempunyai atau

dapat mempunyai dampak lingkungan penting, yaitu aspek

lingkungan penting, dengan menggunakan kriteria yang

telah ditetapkan.

Organisasi harus melakukan komunikasi aspek lingkungan

penting kepada berbagai tingkatan dan fungsi organisasi,

bila sesuai.

Organisasi harus memelihara informasi terdokumentasi:

a. Aspek lingkungan dan dampak lingkungan terkait

b. Kriteria yang digunakan untuk menentukan aspek

lingkungan penting organisasi

c. Aspek lingkungan penting

Kewajiban Penaatan

Organisasi harus:

a) Menentukan dan memiliki akses kepada kewajiban

penaatan yang terkait dengan aspek lingkungan organisasi.

b) Menentukan bagaimana kewajibaan penaatan tersebut

dapat diterapkan di organisasi.

c) Memperhitungkan kewajiban penaatan pada saat


24

menetapkan, menerapkan, memelihara dan memperbaiki

secara berkelanjutan sistem manajemen lingkungan

organisasi.

Tindakan Perencanaan

Organisasi harus merencanakan:

a) Melaksanakan tindakan untuk menangani:

1. Aspek lingkungan penting

2. Kewajiban penaatan

3. Risiko dan peluang yang telah diidentifikasi pada 6.1.1

b) Bagaimana untuk:

Mengintegrasikan dan menerapkan tindakan pada proses

sistem manajemen lingkungannya (lihat 6.2 klausul 7, 8,

9.1) atau proses bisnis lainnya.

Mengevaluasi keefektifan dari tindakannya (lihat 9.1)

Ketika merencanakan tindakan tersebut, organisasi harus

mempertimbangkan pilihan teknologi dan keuangan

organisasi, serta persyaratan bisnis dan oprasional.

2. Sasaran lingkungan dan perencanaan untuk mencapai sasaran

a. Sasaran Lingkungan

Organisasi harus menetapkan sasaran lingkungan pada

fungsi dan tingkatan yang relevan dengan

memperhitungkan aspek lingkungan peting organisasi

dan kewajiban penaatan yang terkait, serta


25

mempertimbangkan risiko dan peluang.

Sasaran yang harus:

Konsisten dengan kebijakan lingkungan

Terukur

Dipantau

Dikomunikasikan

Dimutakhirkan jika sesuai

b. Tindakan perencanaan untuk mencapai sasaran

lingkungan

Ketika merencanakan bagaimana untuk mencapai

sasaran lingkungan, organisasi harus menentukan:

Apa yang akan dikerjakan.

Sumber daya apa yang akan diperlukan.

Siapa yang akan bertanggung jawab.

Kapan akan diseslesaikan.

Bagaimana hasilnya akan dievaluasi, termasuk

indikator untuk memantau kemajuan ke arah

pencapaian sasaran lingkungan organisasi yang terukur

(lihat 9.1.1)

3.1.7 Dukungan

a. Sumber daya

Organisasi harus menetukan dan menyediakan sumber daya yang

diperlukan untuk menetapkan, menerapkan, memelihara dan


26

memperbaiki sistem manajemen lingkungan secara berkelanjutan.

b. Kompetensi

Organisasi harus:

1. Menentukan kompetensi yang dibutuhkan bagi person yang

melaksanakan pekerjaan dibawah kendali organisasi yang

dapat mempengaruhi kinerja lingkungan organisasi dan

kemampuan untuk memenuhi kewajiban penaatan organisasi

2. Memastikan bahwa personil yang melaksanakan pekerjaan

dibawah kendali organisasi kompeten berdasarkan pendidikan,

pelatihan, atau pengalaman yang sesuai

3. Menentukan kebutuhan pelatihan yang terkait dengan aspek

lingkungan dan sistem manajemen lingkungan organisasi

4. Jika dapat diberlukan, melaksanakan tindakan untuk

memperoleh kompetensi yang dibutuhkan, dan mengevaluasi

keefektifan dari tindakan yang dilakukan.

Organisasi harus menyimpan informasi terdokumentasi yang

sesuai sebagai bukti kompetensi.

c. Kepedulian

Organisasi harus memastikan personil yang melaksanakan

pekerjaan dibawah kendali organisasi peduli terhadap:

1. Kebijakan lingkungan

2. Aspek lingkungan peting dan dampak lingkungan terkait, yang

berhubungan dengan pekerjaan mereka. Dampak lingkungan


27

dapat bersifat aktual atau potensial

3. Kontribusi terhadap keefektifan sistem manajemen lingkungan,

termasuk manfaat dari peningkatan kinerja lingkungan

4. Implikasi bila tidak sesuaian dengan persyaratan sistem

manajemen lingkungan, termasuk tidak memenuhi

kewajibaan penaatan organisasi.

d. Komunikasi

1. Umum

Organisasi harus menetapkan,menerapkan dan memelihara

proses yang diperlukan untuk komunikasi internal dan

eksternal yang relevan dengan sistem manajemen lingkungan,

termasuk:

i. Apa yang akan dikomunikasikan.

ii. Kapan berkomunikasi.

iii. Dengan siapa berkomunikasi.

iv. Bagaimana berkomunikas.

Ketika menetapkan proses komunikasinya, organisasi harus:

i. Memperhitungkan kewajiban penaatannya.

ii. Memastikan informasi lingkungan yang dikomunikasikan.

konsisten dengan informasi yang dihasilkan dalam sistem

manajemen lingkungan, dan dapat diandalkan.

Organisasi harus menanggapi komunikasi yang relevan

pada sistem manajemen lingkungan.


28

Organisasi harus menyimpan informasi terdokumentasi

sebagai bukti dari komunikasinya, jika sesuai.

2. Komunikasi Internal

Organisasi harus:

a. Melakukan komunikasi secara internal tentang informasi

yang relevan dengan sistem manajemen lingkungan

diantara berbagai tingkat dan fungsi organisasi, termasuk

perubahan pada sistem manajemen lingkungan, jika

sesuai.

b. Memastikan proses komunikasinya yang memungkinkan

personil yang melaksanakan pekerjaan dibawah kendali

organisasi untuk berkontribusi terhadap perbaikan

berkelanjutan.

3. Komunikasi eksternal

Organisasi harus melakukan komunikasi secara eksternal

tentang informasi yang relevan dengan sistem manajemen

lingkungan, sebagaimana ditetapkan oleh proses

komunikasi organisasi dan disyaratkan oleh kewajiban

penaatan organisasi.

e. Informasi Terdokumentasi

Umum

Sistem manajemen lingkungan organisasi harus mencukupi:

a. Informasi terdokumentasi yang disyaratkan oleh standar


29

ini

b. Informasi terdokumentasi yang ditentukan oleh

organisasi sebagaimana yang diperlukan untuk

keefektifan sistem manajemen lingkungan.

a). Ukuran dan jenis kegiatan, proses, produk dan jasa

dari organisasi

b). Kebutuhan untuk memperagakan pemenuhan

terhadap kewajiban penaatan organisasi

c). Kompleksitas proses dan interaksinya

d). Kompetensi personil yang bekerja dibawah kendali

organisasi.

Pembuatan dan pemutakhiran

Ketika membuat dan memutakhirkan informasi

terdokumentasi, organisasi harus memastikan kesesuaian.

a. Identifikasi dan deskripsi (misal judul,tanggal, penulis,

atau nomor acuan)

b. Format (misal bahasa,versi piranti lunak, grafik) dan

media (misal kertas elektronik)

c. Tinjauan dan persetujuan untuk kecukupan dan

kesesuaian

Pengendalian informasi terdokumentasi

Informasi terdokumentasi yang disyaratkan oleh sistem

manajemen lingkungan dan standar ini harus dikendalikan


30

untuk memastikan

a. Ketersediaan dan kesesuaian untuk digunakankapan dan

dimana jika diperlukan

b. Cukup terlindungi (misal dari hilangnya

kerahasiaan,penggunaan yang tidak tepat,atau hilangnya

integritas.

3.1.8 Operasi

A. Perencanaan dan pengendalian operasional

organisasi harus menetapkan,menerapkan, mengendalikan dan

memelihara proses yang diperlukan untuk memenuhi persyaratan

sistem manajemen lingkungan, dan untuk menerapkan tindakan

yang ditetapkan dalam 6.1 dan 6.2 dengan:

a. menetapkan kriteria operasi untuk proses

b. menerapkan pengendalian proses, menurut kriteria operasio

rganisasi harus memastikan proses yang dialihkan keluar telah

dikendalikan atau dipengaruhi. Jenis dan keluasan pengendalian

atau pengaruh yang diterapkan pada proses harus ditetapkan

dalam sistem manajemen lingkungan.

B. Kesiagaan tanggap darurat

organisasi harus:

a. bersiaga untuk tanggap dengan tindakan yang terencana untuk

mencegah atau mitigasi dampak lingkungan yang merugikan

dari situasi darurat


31

b. tanggap terhadap situasi darurat aktual

c. melaksanakan tindakan untuk mencegah atau mitigasi

konsekuensi dari situasi darurat, sesuai dengan besaran

kedaruratan dan potensi dampak lingkungan

d. menguji secara periodik tindakan tanggap darurat yang telah

direncanakan, sejauh yang dapat dilakukan

e. meninjau dan merevisi secara periodik proses dan tindakan

tanggap darurat yang telah direncanakan, khususnya setelah

terjadi situasi darurat atau setelah dilakukan pengujian

f. menyediakan informasi yang relevan dan pelatihan yang

terkait dengan kesiagaan dan tanggap darurat, jika sesuai

kepada pihak berkepentingan, termasuk personil yang bekerja

dibawah kendali organisasi

3.1.9 Evaluasi Kinerja

A. Pemantauan, pengukuran, analisi dan evaluasi

1. Umum

Organisasi harus menentukan:

a. Apa yang perlu untuk dipantau dan diukur

b. Metode untuk memantau, mengukur, menganalisis dan

evaluasi jika dapat diberlakukan untuk memastikan keabsahan

hasil

c. Kriteria yang akan digunakan oleh organisasi untuk

mengevaluasi kinerja lingkungan dan indikator yang sesuai


32

d. Kapan pemantauan dan pengukuran harus dilaksanakan

e. Kapan hasil pemantauan dan pengukuran harus dianalisis dan

dievaluasi

Organisasi harus memastikan bahwa pemantauan dan

pengukuran menggunakan peralatan yang terkalibrasi atau

terverivikasi dan terpelihara jika sesuai.

2. Evaluasi penaatan

organisasi harus:

a. menentukan frekuensi dari evaluasi penaatan

b. mengevaluasi penaatan dan melaksanakan tindakan jika

diperlukan

c. memelihara pengetahuan dan pemahaman dari status penaatan

organisasi

organisasi harus menyimpan informasi terdokumentasi sebagai

bukti hasil evaluasi penaatan.

B.Audit Internal

1. Umum

Organisasi harus melakukan internak pada interval waktu

yang direncanakan untuk menyediakan informasi apaka

sistem manajemen lingkungan:

a. Sesuai dengan:

b. Diterapkan dan dipelihara secara efektif

2. Program Audit Internal


33

Ketika menetapkan program audit internal, organisasi

harus mempertimbangkan kepentingan lingkungan dari

proses yang menjadi perhatian,perubahan yang

mempengaruhi organisasi dan hasil audit terdahulu

Organisasi harus:

a. Menetapakn kriteria lingkup audit untuk audit

b. Memelihara auditor dan melaksanakan audit untuk

memastikan objektivitas dan ketidak berpihakan dalam

proses audit

c. Memastikan hasil audit dilaporkan kepada manajemen

yang relevan

3. Tinjauan Manajemen

Manajemen puncak harus meninjau sistem manajemen

lingkungan pada organisasi.

Tinjauan manajemen harus mencangkup pertimbangan

untuk:

a. Status tindakan dari tinjauan manajemen sebelumnya

b. Perubahan pada isu internal dan eksternal, keinginan

pihak berekepentingan, aspek lingkungan penting

organisasi, risiko dan peluang

c. Sejauh mana sasaran lingkungan telah tercapai

d. Informasi tentang kinerja lingkungan


34

organisasi,termasuk kecenderungan dalam

ketidaksesuaian dan korektif, hasil pemantauan dan

pengukuran, pemenuhan kewajiban penaatan

organisasi, hasil audit.

e. Kecukupan sumber daya

f. Komunikasi yang relevan dari pihak berkepentingan

g. Peluang untuk perbaikan berkelanjutan

3.6.10 Perbaikan

1. umum

organisasi harus menentukan peluang oerbaikan dan menerapkan

tindakan yang diperlukan untuk mencapai hasil yang diharapkan

dari sistem manajemen lingkungan

2. ketidaksesuaian dan tindakan korektif

a. beraksi terhadap ketidaksesuaian

b. mengevaluasi kebutuhan tindakan untuk menghilangkan

penyebab ketidaksesuaian, supaya tidak terjadi kembali

ditempat lain

c. menerapkan setiap tindakan yang diberlakukan

d. meninjau keefektifan setiap tindakan korektif yang

dilaksanakan

e. melakukan perubahan pada sistem manajemen lingkungan, jika

diperlukan.

3. perbaikan berkelanjutan
35

organisasi harus memperbaiki secara berkelanjutan kesesuaian,

kecukupan dan keefektifan dari sistem manajemen lingkungan

untuk meningkatkan kinerja lingkungan.

2.7 KRITERIA PROPER HIJAU DAN EMAS

Tujuan Proper adalah mendorong perusahaan meningkatkan

pengelolaan lingkungannya dan meningkatkan peran perusahaan dalam

melakukan pengelolaan lingkungan hidup, sekaligus menimbulkan efek

stimulan dalam pemenuhan peraturan lingkungan dan nilai tambah terhadap

pemeliharaan sumber daya alam, konservasi energi dan community

development. 

Dari penilaian Proper, perusahaan akan memperoleh penilaian sesuai

bagaimana pengelolaan lingkungannya. Penilaian tersebut menggunakan

nilai warna, yaitu warna emas, hijau, biru, merah dan hitam. Proper warna

emas, hijau, dan biru menunjukkan nilai yang sudah baik, dengan nilai emas

adalah yang terbaik. Sedangkan untuk nilai merah masih kurang baik, dan

hitam adalah yang paling buruk. Penilaian Proper ini secara garis besar

dibagi menjadi dua jenis, yaitu wajib atas rekomendasi KLHK (mandatory)

dan penilaian secara mandiri (self-assessment). Penilaian secara mandiri

berarti perusahaan tersebut tidak termasuk dalam kategori wajib mengikuti

program Proper, namun secara inisiatif sendiri mengikuti program ini. 


36

Kriteria Penilaian Proper :

 Disusun berdasarkan Peraturan perundang-undangan yang berlaku.

 Kriteria Penilaian Proper merupakan bentuk evaluasi terhadap upaya

penataan peraturan LH oleh setiap pelaku usaha/kegiatan

 Kriteria Penilaian Proper dibuat secara terintegrasi dan bersifat multi

media

Perusahaan yang memperoleh nilai emas artinya perusahaan sudah

menerapkan pengelolaan lingkungan secara menyeluruh, melampaui yang

dipersyaratkan oleh peraturan perundangan terkait, dan dilakukan terus

secara kontinu. Dengan mencapai nilai Proper emas, hijau atau biru, maka

akan meningkatkan prestise perusahaan tersebut di mata publik, dan juga

akan meningkatkan ‘nilai jual’ perusahaan tersebut di dunia usaha. Namun

jika sebuah perusahaan mendapat dua kali warna hitam secara berturut-turut,

perusahaan dapat dituntut atau bahkan izin usaha perusahaan juga akan

dihentikan. 

Penilaian dalam PROPER adalah penaatan terhadap pengendalian

pencemaran air, udara, pengelolaan limbah B3, dan penerapan RKL-

RPL/UKL-UPL. Selain itu, dinilai pula sistem manajemen lingkungan,

pemanfaatan limbah, konservasi sumberdaya dan pelaksanaan CSR nya.

A. KRITERIA PENILAIAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN

1. Ketentuan Umum
37

Dalam penilaian proper ini, suatu unit bisnis dianggap memiliki

Sistem Manajemen Lingkungan (SML) jika :

a. Aspek – aspek lingkungan yang dikelola dalam sistem tersebut

diidentifikasi berdasarkan dampak dari kegiatan, produk atau juga

yang dihasilkan oleh unit bisnis yang bersangkutan. Jika unit bisnis

tersebut merupakan anak perusahaan dari suatu induk koprasi,

maka harus dibuktikan bahwa aspek-aspek lingkungan yang

dikelola memang spesifik untuk unit bisnis yang bersangkutan

b. Aspek-aspek lingkungan yang dikelola dalam sistem manajemen

lingkungan mencangkup seluruh kegiatan utama dalam unit bisnis

yang bersangkutan. Jika cakuupan sistem manajemen lingkungan

hanya sebagian kecil atau bukan kegiatan utama. Maka unit bisnis

tersebut tidak sanggup memiliki sistem manajemen lingkungan.

2. Aspek Penilaian

1. Kebijakan a. Kebijakan lingkungan mempertimbangan 0- - - - -1

Lingkungan karakteristik, skala dan dampak dari

kegiatan.

b. Kebijakan lingkungan mencakup komitmen 0- - - - -1

untuk perbaikan terus menerus dan

pencegahan pencemaran (pollution

prevention).

c. Kebijakan lingkungan mencakup komitmen 0- - - - -1

untuk taat terhadap peraturan lingkungan


38

d. Kebijakan lingkungan tercermin dalam 0- - - - -1

penetapan tujuan dan sasaran lingkungan.

e. Terdapat bukti yang menunjukan bahwa 0- - - - -1

kebijakan lingkungan ditandatangani oleh

pucuk pimpinan dikomunikasikan kepada

semua orang yang bekerja pada atau atas

nama organisasi dan tersedia bagi

masyarakat luas
2. Perencaaan a. Aspek lingkungan

1) Dapat menunjukan bahwa aspek 0- - - - -1

lingkungan telah dilakukan secara

tersetruktur dengan mempertimbangkan

dampak dari kegiatan , produk atau jasa

yang dihasilkan organisasi .

2) Dapat menyebutkan aspek ingkungan 0- - - - -1

utama yang sedang dikelola minimal

selama 2 tahun terakhir.

3) Dapat menunjukan bahwa proses 0- - - - -2

penetapan aspek lingkungan

didokementasikan dan dipelihara

kemutakhirannya

b. Pemenuhan Peraturan

1) Perushaan telah menggunakan

ketaatannya dalam :
39

a) Pengendalian pencemaran air 0- - - - -1

b) Pengendalian pencemaran udara 0- - - - -1

c) Pengelolaan limbah B3 0- - - - -1

2) Perusahaan telah memasukan hasil 0- - - - -1

temuan proper sebagai salah satu penetapan

aspek lingkingan yang perlu dikelola.

3) Dapat menunjukan bukti bahwa tujuan

dan sasaran, salah satunya, ditetapkan

berdasarkan masukan dari masyarakat atau

dari pemerintah atau dari konsumen

perusahaan

4) tujuan dan sasaran yang ditetapkan

mencerminkan penerapan prinsip

penceahan pencemaran/ kerusakan

lingkungan (pollution prevention)

c. Tujuan dan Sasaran 0- - - - -1

1) Perusahaan telah menetapkan tujuan dan

sasaran lingkungan secara kualitatif terhadap

aspek-aspek lingkungan utama sebagaimana

tercantum dalam angka a. 2).

2) Memiliki rancangan strategis (jangka 0- - - - -2

panjang) untuk mencapai tujuan dan

sasaran.
40

3) Dapat menunjukan bukti bahwa tujuan 0- - - - -1

dan sasaran, salah satunya, ditetapkan

berdasarkan masukan dari masyarakat atau

dari pemerintah atau dari konsumen

perusahaan

4) tujuan dan sasaran yang ditetapkan 0- - - - -1

mencerminkan penerapan prinsip

penceahan pencemaran/ kerusakan

d. Program Manajemen Lingkungan

Telah menetapkan program yang jelas untuk

mencapai tujuan dan sasaran lingkungan

mencangkup :

1)Penunjukan penanggung jawab untuk 0- - - - -1

mencapai tujuan dan sasaran yag di tetapkan

(baik secara fungsional maupun struktur

organisasi).

2) Medtode dan jadwal waktu untuk 0- - - - -1

mencapai tujuan dan sasaran tersebut.

3) Dapat menunjukan adanya EMS manual 0- - - - -2

yang mengcover seluruh dampak kegiatan


3. Implementasi a. Struktur dan tanggung jawab 0- - - - -1

1)Memiliki struktur dengan kewenangan,

tanggung jawab dan akuntabilitas yang jelas

untuk melaksanakan EMS


41

2)menyediakan sumberdaya yang memadai

untuk melaksankan EMS

a)Manusia (personal memiliki latar belakang 0- - - - -1

pendidikan dan pelatihan yang relevan

dengan pelaksanaan EMS)

b)Dapat menunjukan ketersediaan dana 0- - - - -1

untuk pelaksanaan EMS)

3)Bagian manajemen yang menangani EMS 0- - - - -1

melapor langsung ke puncak pemimpin

b.Pelatihan, Kesadaran dan Kompetensi 0- - - - -1

1)Dapat menunjukan daftar kebutuhan 0- - - - -1

Training yang berkaitan dengan lingkungan

minimal selama 2 tahun terakhir untuk

seluruh departemen.

2) Dapat menunjukan nama personel, jenis 0- - - - -1

pelatihan dan asal departemen yang telah

memperoleh pelatihan lingkungan minimal

selama 2 tahun terakhir,

3)Dapat menunjukan prosedur untuk

meningkatkan kesadaran lingkungan

karyawan atau kontraktor.

4)Dapat menunjukan bahwa karyawan atau

kontraktor yang melaksankan pengelolaan


42

lingkungan di bawah adalah kompeten,

dengan menunjukan bukti latar belakang

pendidikan , pelatihan dan pengalaman yang

relavan.

a) pengendalian pencemaran air 0- - - - -2

b)pengendalian pencemaran udara 0- - - - -2

c)pengelolaan limbah B3 0- - - - -2

d)sistem manajemen lingkungan 0- - - - -2

c. Komunikasi

1)Dapat menunjukan bukti bahwa temuan 0- - - - -1

proper telah di komunikasikan kepada pihak-

pihak yang terkait untuk di tindak lanjuti.

2)Dapat menunjukan bukti bahwa temuan 0- - - - -1

proper telah di komunikasikan kepada

pimpinan tertinggi di perusahaan tersebut

d.Dokumentasi EMS 0- - - - -2

Dapat menunjukan bahwa temuan dan

tindaklanjutanproper selama menimal 2

tahun berturut-turut terdokumentasi dengan

baik dan dapat dilacak dengan mudah

e. Kontrol Dokumen

Dapat menunjukan bukti bahwa laporan

pengelolaan lingkungan di bawah telah


43

Dilaporkan kepada intansi yang relevan dan

disetujui oleh manajemen yang mempunyai

wewenang, minimal selama 2 tahun berturut-

turut:

1)Laporan Pemantauan Air Limbah 0- - - - -1

2) Laporan Pemantauan Emisi 0- - - - -1

3)Laporan Pengelolaan Limbah B3 0- - - - -1

4)Laporan Pelaksanaan RKL/RPL atau 0- - - - -1

UKL/UPL

f. Kontrol Operasional 0- - - - -2

Dapat menunjukan bukti bahwa perusahaan

telah mempunyai prosedur untuk “memaksa”

kontraktor melaksanakan pengelolaan aspek

lingkungan sesuai dengan EMS yang

dimiliki perusahaan.

g.Sistem Tanggap Darurat

1)Dapat menunjukan bahwa perusahaan 0- - - - -2

telah memiliki prosedur untuk

mengidentifikasi potensi bahaya dan

mengembangkan sistem tanggap darurat

untuk mengatasinya

2)Dapat menunjukan bahwa sistem tanggap 0- - - - -2

darurat telah di-review secara regulasi dalam


44

kurun waktu 2 tahun terakhir.

3)Dapat menunjukan catatan terjadinya 0- - - - -2

kecelakaan ataukondisi darurat selama dua

tahun terkahir

4)Dapat menunjukan bahwa kejadian 0- - - - -2

kecelakaan atau kondisi darurat selama dua

tahun terakhir mengalami penurunan.


4. Checking and a. Pemantauan dan Pengukuran 0- - - - -1

Corrective action 1)Dapat menunjukan metodelogi atau

prosedur untuk memantau atau mengukur

pencapaian target dan sasaran yang

ditetapkan dalam EMS,

2)Dapat menunjukan metodologi atau

prosedur untuk memantau ataumengukur

ketaatan terhadap peraturan

a)Pemantauan Air Limbah 0- - - - -1

b)Laporan Pemantauan Emisi 0- - - - -1

c)Laporan Pengelolaan Limbah B3 0- - - - -1

d)Laporan Pemantauan Lingkungan sesuai 0- - - - -1

dengan RKL/RPL atau UKL/UPL

3)Pemantauan Air Limbah di lakukan oleh 0- - - - -1

laboratorium yang terakreditasi atauyang

ditunjuk Gubernur

b. ketidaksesuaian , upaya perbaikan dan


45

pencegahan

1) Dapat menunjukan bukti bahwa hasil 0- - - - -1

pemantauan dievaluasi secara reguler dan

tidak di temukan ketidak sesuaian

ditindaklanjuti dengan upaya perbaikan

2)Dapat menunjukan bukti bahwa temuan 0- - - - -4

proper telah ditindak lanjuti secara paripurna

c. Catatan 0- - - - -1

1)Dapat menunjukan bahwa

pendokumentasian hasil pemantauan

lingkungan telah dilakukan dengan baik

d. Audit EMS 0- - - - -3

1)Dapat menunjukan bukti Audit Internal

dilaksankan secara reguler dengan

menunjukan waktu, pelaksanaan dan

ringkasan hasil audit yang telah dilaksanakan

minimal 1 tahun terakhir

2) Dapat menunjukan bukti bahwa audit 0- - - - -4

eksternal telah dilakukan sesuai dengan

jadwal dan ringkasan temuan hasil audit


5. Review oleh Dapat menujukan bukti bahwa pimpinan 0- - - - -4

manajemer puncak telah melakkan review pelaksanaan

EMS untuk memastikan keberlanjutan

suitability adequacy dan effectiveness


46

6. Rentang a. Aspek lingkungan yang dikelola dalam 1

pengaruh sistem manajemn lingkungan hanya dalam

lingkup perusahaan memiliki aspek penting

dalam sistem manajemen lingkungan

b.Aspek lingkungan yang dikelola dalam 7

sistem manajemen lingkungan hanya dalam

lingkup perusahaan memiliki aspek penting

dalam sistem manajemen lingkungan telah

mencakup pengaturan oleh supplyer (input)

/konsumen (output)
7. Sertifikasi a. Sertifiksi dilakukan oleh :

1) Pihak Ketiga Independen 15

2) sertifikaasi oleh group perusahaan induk 10

3)Masih dalam proses sertifikasi 5

4)belom tersertifikasi 0

Anda mungkin juga menyukai