Anda di halaman 1dari 7

II.

4 Dampak Potensial

 Prakonstruksi

Perubahan Persepsi Masyarakat

 Konstruksi

1. Penurunan Kualitas udara

2. Peningkatan Kebisingan

3. Penurunan Kualitas Air Laut

4. Peningkatan Kuantitas Air Permukaan

5. Peningkatan Volume Sampah Padat

6. Perubahan Pola Arus

7. Perubahan Abrasi dan Sedimentasi

8. Perubahan Morfologi Pantai

9. Gangguan Mangrove

10. Gangguan Fauna

11. Gangguan Biota Laut

12. Terbukanya Kesempatan kerja

13. Terbukanya Kesempatan berusaha

14. Gangguan Estetika Lingkungan

15. Gangguan Sanitasi Lingkungan

16. Gangguan Aktivitas Nelayan

17. Gangguan Kamtibmas


18. Perubahan Persepsi Masyarakat

19. Gangguan Transportasi Laut

20. Gangguan Transportasi Darat

 Pascakonstruksi

1. Peningkatan Kuantitas Air Permukaan

2. Perubahan Pola Arus

3. Perubahan Abrasi dan Sedimentasi

4. Perubahan Morfologi Pantai

5. Gangguan Kamtibmas

6. Perubahan Persepsi Masyarakat

7. Gangguan Transportasi Laut

8. Gangguan Transportasi Darat

II.5 Evaluasi Dampak Potensial

Dampak-dampak potensial di atas kemudian dievaluasi untuk menentukan apakah


perlu dikaji

lebih lanjut dalam Prakiraan Dampak. Evaluasi dilakukan dengan modifikasi metode Block
(Block,1999) berupa evaluasi masing-masing dampak berdasarkan 3 (tiga) kriteria: tingkat
keseriusandampak, peluang dampak terdeteksi dan frekuensi dampak. Definisi operasional
3 (tiga) kriteria tersebut disajikan pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2. Definisi Operasional Skor Dampak Penting Hipotetik

Skor Keseriusan Dampak Peluang Dampak Frekuensi


Dampak
Terdeteksi
1 Tidak serius ≤ 10 %
Jarang, 1x per 6
bulan
2 Kurang serius 11 – 30 % Kadang-kadang, 1x
per 3 bulan
3 Sedang dapat dipulihkan 31 – 69 % Berulang, 1x per
bulan
4 Serius sulit dipulihkan 70 – 89 % Sering, 1x per
minggu
5 Sangat Serius/Katastrofik ≥ 90 % Kontinu, > 1x per
minggu
Penilaian sifat penting menggunakan hasil perkalian skor ketiga kriteria tersebut, dengan
median kemungkinan nilai perkalian sebagai batasan suatu dampak potensial dikatakan
dampak penting hipotetik atau tidak. Tiga kriteria yang dipakai masing-masing mempunyai
5 (lima) kemungkinan nilai, dengan demikian ada 30 nilai perkalian yang mungkin dengan
median 24,5. Dengan demikian suatu dampak potensial dikatakan termasuk dampak
penting hipotetik bila nilai hasil perkalian ketiga kriteria tersebut ≥ 25. Matriks hasil
evaluasi dampak potensial tahap prakonstruksi, konstruksi dan Pascakonstruksi masing-
masing disajikan pada Tabel 4.3, Tabel 4.4 dan Tabel 4.5.

Tabel 4.3. Hasil Evaluasi Dampak Potensial Tahap Prakonstruksi


Termasuk
Nilai Nilai Peluang Nilai Nilai
Dampak
Dampak Potensial Keseriusan Dampak Frekuensi Hasil
Penting
Dampak Terdeteksi Dampak Perkalian
Hipotetik
Perubahan Persepsi masyarakat 3 4 3 36 Ya

Tabel 4.4. Hasil Evaluasi Dampak Potensial Tahap Konstruksi


Termasuk
Nilai Nilai Peluang Nilai Nilai
Dampak
Dampak Potensial Keseriusan Dampak Frekuensi Hasil
Penting
Dampak Terdeteksi Dampak Perkalian
Hipotetik
Penurunan Kualitas udara 3 3 4 36 Ya
Peningkatan Kebisingan 3 4 4 48 Ya
Penurunan Kualitas Air Laut 3 3 4 36 Ya
Peningkatan Kuantitas Air Permukaan 3 1 1 3 Tidak
Perubahan Pola Arus 4 3 5 60 Ya
Perubahan Abrasi dan Sedimentasi 4 2 5 40 Ya
Peningkatan Volume Sampah Padat 3 4 4 48 Ya
Perubahan Morfologi Pantai 4 2 3 24 Tidak
Gangguan Mangrove 4 2 4 32 Ya
Gangguan Fauna 4 2 3 24 Tidak
Gangguan Biota Laut 4 2 3 24 Tidak
Terbukanya Kesempatan kerja 3 5 2 30 Ya
Terbukanya Kesempatan berusaha 3 5 1 15 Tidak
Gangguan Estetika Lingkungan 3 2 3 18 Tidak
Gangguan Sanitasi Lingkungan 2 2 3 12 Tidak
Gangguan Aktivitas Nelayan 3 5 5 75 Ya
Gangguan Kamtibmas 4 5 2 40 Ya
Perubahan Persepsi Masyarakat 3 3 4 36 Ya
Gangguan Transportasi Darat 3 4 4 48 Ya
Gangguan Transportasi Laut 3 4 4 48 Ya

Tabel 4.5. Hasil Evaluasi Dampak Potensial Tahap Pascakonstruksi


Termasuk
Nilai Nilai Peluang Nilai Nilai
Dampak
Dampak Potensial Keseriusan Dampak Frekuensi Hasil
Penting
Dampak Terdeteksi Dampak Perkalian
Hipotetik
Peningkatan Kuantitas Air Permukaan 3 1 1 3 Tidak
Perubahan Pola Arus 4 3 5 60 Ya
Perubahan Abrasi dan Sedimentasi 4 2 5 40 Ya
Perubahan Morfologi Pantai 4 2 3 24 Tidak
Gangguan Kamtibmas 2 3 2 12 Tidak
Perubahan Persepsi Masyarakat 3 3 3 27 Ya
Gangguan Transportasi Laut 3 2 3 18 Tidak
Gangguan Transportasi Darat 3 2 3 18 Tidak

II.6 Dampak Penting Hipotetik

Dampak penting hipotetik berdasarkan hasil evaluasi dampak potensial adalah sebagai berikut:

1. Tahap Prakonstruksi

a. Perubahan Persepsi Masyarakat

Kegiatan penetapan lokasi pada tahap prakonstruksi akan berdampak terhadap


persepsi masyarakat akibat kekhawatiran masyarakat terkena dampak negatif proyek.
2. Tahap Konstruksi

a. Penurunan Kualitas Udara

Kegiatan mobilisasi alat dan bahan konstruksi akan berdampak terhadap kualitas udara
akibat emisi gas kendaraan dan debu yang dihasilkan dari kegiatan tersebut.

b. Peningkatan Kebisingan

Kegiatan mobilisasi alat dan bahan dan pembangunan jembatan penghubung akan
berdampak terhadap kebisingan akibat aktivitas kendaraan pengangkut alat dan bahan
konstruksi serta proses pemancangan konstruksi jembatan penghubung.

c. Penurunan Kualitas Air Laut

Kegiatan pengurugan/reklamasi, pembuatan tanggul/breakwater, pengerukan muara


sungai dan aktivitas buruh konstruksi akan berdampak terhadap kualitas air laut.

d. Penurunan Perubahan Pola Arus

Kegiatan pengurugan/reklamasi dan pembuatan tanggul/breakwater pada tahap


konstruksi akan berdampak terhadap pola arus.

e. Perubahan Abrasi dan Sedimentasi

Kegiatan pengurugan/reklamasi, pembangunan tanggul/breakwater pada tahap


konstruksi akan berdampak terhadap abrasi dan sedimentasi.

f. Peningkatan Volume Sampah Padat

Aktivitas buruh konstruksi proyek sebanyak ± 500 – 1.000 orang akan menghasilkan
sampah padat berupa sisa-sisa makanan dan kemasan minuman dan kebutuhan buruh
sehari-hari.

g. Gangguan Mangrove

Kegiatan pengurugan/reklamasi, pembangunan tanggul/breakwater dan aktivitas buruh


konstruksi akan berdampak terhadap kehidupan mangrove di hutan lindung Kapuk
akibat perubahan kualitas air laut dan gangguan vegetasi mangrove akibat aktivitas
buruh konstruksi.
h. Terbukanya Kesempatan Kerja

Kegiatan rekrutmen tenaga kerja konstruksi proyek sebanyak 500 – 1.000 orang
akan berdampak terhadap kesempatan kerja bagi masyarakat sekitar (Kelurahan
Kapuk Muara dan Kamal Muara).

i. Gangguan Aktivitas Nelayan

Kegiatan pengurugan/reklamasi, pembuatan jembatan penghubung dan


pengerukan muara sungai pada tahap konstruksi akan berdampak terhadap
aktivitas nelayan.

j. Gangguan Kamtibmas

Kegiatan mobilisasi alat dan bahan, pengurugan/reklamasi, pengerukan muara


sungai dan aktivitas buruh konstruksi pada tahap konstruksi proyek sebanyak ±
500 – 1.000 orang akan berdampak terhadap kamtibmas. Kegiatan-kegiatan
tersebut akan berdampak terhadap kualitas udara, kebisingan, pengotoran badan
jalan/estetika lingkunan, sanitasi lingkungan dan kelancaran lalu lintas yang
pada akhirnya akan berdampak terhadap kamtibmas.

k. Perubahan Persepsi Masyarakat

Kegiatan rekrutmen tenaga kerja konstruksi proyek sebanyak ± 500 – 1.000


orang, mobilisasi alat dan bahan, pengurugan/reklamai, pembangunan tanggul/
breakwater, pembuatan jembatan penghubung, pengerukan muara sungai dan
aktivitas buruh konstruksi akan berdampak terhadap persepsi masyarakat yang
merupakan dampak turunan dari dampak primer yang tidak dikelola dengan
baik.

l. Gangguan Tranportasi Darat

Kegiatan mobilisasi alat dan bahan pada tahap konstruksi proyek akan
berdampak terhadap transportasi darat pada badan-badan jalan di sekitar lokasi
proyek akibat aktivitas kendaraan pengangkut.
m. Gangguan Transportasi Laut

Kegiatan mobilisasi alat dan bahan, pengurugan/reklamasi, pembangunan


tanggul/ breakwater, pembuatan jembatan penghubung dan pengerukan muara
sungai pada tahap konstruksi proyek.

3. Tahap Pascakonstruksi

a. Perubahan Pola Arus

Keberadaan tanggul pulau/breakwater dan keberadaan lahan reklamasi pada


tahap pascakonstruksi akan berdampak terhadap pola arus.

b. Perubahan Abrasi dan Sedimentasi

Keberadaan tanggul pulau/breakwater dan keberadaan lahan reklamasi pada


tahap pascakonstruksi akan berdampak terhadap abrasi dan sedimentasi.

c. Perubahan Persepsi Masyarakat

Pada tahap pascakonstruksi proyek, keberadaan lahan reklamasi dan


demobilisasi peralatan akan berdampak terhadap persepsi masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai