II.4 Dampak Potensial
II.4 Dampak Potensial
4 Dampak Potensial
Prakonstruksi
Konstruksi
2. Peningkatan Kebisingan
9. Gangguan Mangrove
Pascakonstruksi
5. Gangguan Kamtibmas
lebih lanjut dalam Prakiraan Dampak. Evaluasi dilakukan dengan modifikasi metode Block
(Block,1999) berupa evaluasi masing-masing dampak berdasarkan 3 (tiga) kriteria: tingkat
keseriusandampak, peluang dampak terdeteksi dan frekuensi dampak. Definisi operasional
3 (tiga) kriteria tersebut disajikan pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2. Definisi Operasional Skor Dampak Penting Hipotetik
Dampak penting hipotetik berdasarkan hasil evaluasi dampak potensial adalah sebagai berikut:
1. Tahap Prakonstruksi
Kegiatan mobilisasi alat dan bahan konstruksi akan berdampak terhadap kualitas udara
akibat emisi gas kendaraan dan debu yang dihasilkan dari kegiatan tersebut.
b. Peningkatan Kebisingan
Kegiatan mobilisasi alat dan bahan dan pembangunan jembatan penghubung akan
berdampak terhadap kebisingan akibat aktivitas kendaraan pengangkut alat dan bahan
konstruksi serta proses pemancangan konstruksi jembatan penghubung.
Aktivitas buruh konstruksi proyek sebanyak ± 500 – 1.000 orang akan menghasilkan
sampah padat berupa sisa-sisa makanan dan kemasan minuman dan kebutuhan buruh
sehari-hari.
g. Gangguan Mangrove
Kegiatan rekrutmen tenaga kerja konstruksi proyek sebanyak 500 – 1.000 orang
akan berdampak terhadap kesempatan kerja bagi masyarakat sekitar (Kelurahan
Kapuk Muara dan Kamal Muara).
j. Gangguan Kamtibmas
Kegiatan mobilisasi alat dan bahan pada tahap konstruksi proyek akan
berdampak terhadap transportasi darat pada badan-badan jalan di sekitar lokasi
proyek akibat aktivitas kendaraan pengangkut.
m. Gangguan Transportasi Laut
3. Tahap Pascakonstruksi