Anda di halaman 1dari 22

Nama : Gita Christina Manurung

NIM : K5420034
Kelas : B
BAB II
RUANG LINGKUP STUDY
1. Proses Pelingkupan
Pelingkupan merupakan proses awal dalam AMDAL Rencana Pembangunan Rumah
Sakit Pendidikan UNS Surakarta, untuk menentukan lingkup permasalahan dan
mengidentifikasi dampak penting hipotetik yang terkait dengan rencana kegiatan. Tahapan
proses pelingkupan beserta metodenya adalah sesuai bagan alir berikut :

Diagram Alir : Tahapan Proses Pelingkupan sesuai Permen LH No. 08 Tahun 2006 (dengan
modifikasi)

2. Identifikasi Dampak Potensial


Identifikasi dampak potensial dimaksudkan untuk mengidentifikasi segenap dampak
lingkungan baik primer maupun sekunder yang mungkin timbul akibat kegiatan pembangunan
RSP-UNS di Kabupaten Sukoharjo. Seluruh dampak potensial yang mungkin timbul
diinventarisasi tanpa mempertimbangkan besar/kecilnya dampak dan penting/tidak pentingnya
dampak. Proses identifikasi dilakukan dengan metode interaksi kelompok (brainstorming)
antar tim penyusun, konsultasi masyarakat, telaah pustaka, survey lapangan dan matrik
interaksi sederhana.

3. Penyusunan Matrik Interaksi Sederhana


Setelah mendapatkan informasi secara detil tentang rencana kegiatan RSP-UNS, maka
disusun komponen komponen lingkungan yang diperkirakan akan terkena dampak Identifikasi
dampak potensial didapatkan dari Komponen Kegiatan dan komponen lingkungan dituangkan
dalam diagram proses pelingkupan
Matriks Identifikasi Dampak Potensial
Tahapan dan Komponen Kegiatan Penyebab Dampak
Komponen
Pra
No Lingkungan Konstruksi Operasi
Konstruksi
Terkena Dampak
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
A Fisik-kimia:
1. Kualitas Udara √ √ √ √ √ √
2. Kebisingan √ √ √ √ √
3. Partikel Debu √ √ √ √ √
4. Getaran √ √
Hidrologi √ √
5.
(kuantitas air)
6. Kualitas Air √ √ √ √
Transportasi
B.
(Lalulintas):
Kepadatan √ √ √ √
1.
lalulintas
Resiko kecelakaan √ √ √
2.
lalulintas
3. Kerusakan Jalan √ √ √ √
C. Biologi:
1. Biota darat √ √
2. Biota Perairan √ √
3. Satwa Liar √ √
D. Sosial Ekonomi:
Peluang Kerja dan √ √ √ √ √
1.
Berusaha
Pendapatan √ √ √ √ √ √
2.
Masyarakat
E. Sosial Budaya:
Persepsi Negatif √ √ √ √ √
1.
Masyarakat
Penyakit Sosial √ √ √ √
2.
Masyarakat
Sikap dan persepsi √ √ √ √ √
3.
masyarakat
Kesehatan
F.
Masyarakat
1. Pola Penyakit √ √
Sanitasi √ √
2.
Lingkungan
Identifikasi Dampak Potensial

Tahap Sumber Dampak Identifikasi dampak potensial


Pra 1. Survei 1. Timbulnya Keresahan masyarakat
Konstruksi Pendahuluan dan
perijinan 2. Timbulnya Sikap dan persepsi masyarakat
2. Sosialisasi 3. Timbulnya Keresahan masyarakat
proyek 4. Timbulnya Sikap dan persepsi masyarakat
5. Peningkatan harga tanah sekitar proyek
Konstruksi 3. Rekruitmen 6. Peningkatan Jumlah dan kepadatan
tenaga kerja penduduk
konstruksi 7. Peningkatan Kesempatan kerja
8. Peningkatan Pendapatan
9. Penurunan Kamtibmas
10. Timbulnya Sikap dan persepsi masyarakat
4. Pembongkaran 11. Gangguan kehidupan Mikrobiologi air
bangunan lama 12. Penurunan Sanitasi lingkungan
13. Peningkatan Partikel Debu
14. Peningkatan Kebisingan
15. Peningkatan Getaran
16. Peningkatan Gangguan Lalulintas
17. Timbulnya Kerusakan jalan
18. Peningkatan Pola Penyakit (ISPA)
5. Pembukaan dan 19. Peningkatan Partikel Debu
pematangan lahan 20. Peningkatan Kebisingan
21. Peningkatan Getaran
22. Peningkatan Gangguan Lalulintas
23. Timbulnya Kerusakan jalan
24. Peningkatan Pola Penyakit (ISPA)
25. Hilangnya satwa liar
26. Gangguan kehidupan Biota darat
27. Peningkatan runoff, erosi dan sedimentasi
28. Gangguan habitat fauna
6. Mobilisasi 29. Peningkatan Partikel Debu
peralatan dan bahan 30. Peningkatan Kebisingan
bangunan 31. Peningkatan Getaran
32. Peningkatan Gangguan Lalulintas
33. Timbulnya Kerusakan jalan

34. Peningkatan Pola Penyakit (ISPA)


35. Peningkatan Gangguan Lalulintas
36. Timbulnya Kerusakan jalan
37. Timbulnya Sikap dan persepsi masyarakat
38. Peningkatan Partikel Debu
7. Pembangunan 39. Peningkatan Kualitas udara
basecamp tenaga 40. Peningkatan Kebisingan
kerja, bahan dan 41. Peningkatan Getaran
alat 42. Peningkatan Gangguan Lalulintas
43. Timbulnya Kerusakan jalan
44. Peningkatan Pola Penyakit (ISPA)
45. Peningkatan Gangguan Lalulintas
46. Timbulnya Kerusakan jalan
47. Timbulnya Sikap dan persepsi masyarakat

Konstruksi 8. Pembangunan 48. Peningkatan Kualitas Udara


fisik RS Pendidikan 49. Peningkatan Kebisingan
dan 50. Peningkatan Partikel Debu
kelengkapannya 51. Peningkatan Getaran
52. Penurunan kuantitas air tanah
53. Penurunan Kualitas Air
54. Peningkatan Kepadatan lalulintas
55. Peningkatan Resiko kecelakaan lalulintas
56. Peningkatan Kerusakan Jalan
57. Gangguan kehidupan Biota darat
58. Gangguan kehidupan Biota Perairan
59. Gangguan kehidupan Satwa Liar
60. Peningkatan Peluang Kerja dan Berusaha
61. Peningkatan Pendapatan Masyarakat
62. Timbulnya Persepsi Negatif Masyarakat
63. Timbulnya Penyakit Sosial Masyarakat
64. Timbulnya Sikap dan persepsi masyarakat
65. Timbulnya Pola Penyakit
66. Penurunan Sanitasi Lingkungan
Operasi 9. Rekruitmen 67. Peningkatan Peluang Kerja dan Berusaha
Karyawan RS 68. Peningkatan Pendapatan Masyarakat
Pendidikan UNS, 69. Timbulnya Persepsi Negatif Masyarakat
Lab.Riset, Kantor 70. Timbulnya Penyakit Sosial Masyarakat
Administrasi 71. Timbulnya Sikap dan persepsi masyarakat

10. Operasi Rumah 72. Peningkatan Kualitas Udara


Sakit Pendidikan 73. Peningkatan Kebisingan
UNS, Lab Riset, 74. Peningkatan Partikel Debu
Cafe dan Fastfood, 75. Penurunan kuantitas air tanah
dan Kantor 76. Penurunan Kualitas Air
Administrasi 77. Peningkatan Kepadatan lalulintas
78. Peningkatan Resiko kecelakaan lalulintas
79. Peningkatan Kerusakan Jalan
80. Gangguan kehidupan Biota darat
81. Gangguan kehidupan Biota Perairan
82. Peningkatan Peluang Kerja dan Berusaha
83. Peningkatan Pendapatan Masyarakat
84. Timbulnya Persepsi Negatif Masyarakat
85. Timbulnya Penyakit Sosial Masyarakat
86. Timbulnya Sikap dan persepsi masyarakat
87. Timbulnya Pola Penyakit
88. Penurunan Sanitasi Lingkungan

4. Evaluasi Dampak Potensial


1) Tahap Pra Konstruksi
 Sikap dan Persepsi Masyarakat
Survei pendahuluan dan pengurusan perijinan oleh tim studi di lokasi sekitar rencana
pembangunan RSP-UNS dapat menimbulkan persepsi negatif maupun positif dari
penduduk setempat. Namun, masyarakat sudah memaklumi bahwa lahan yang
dibangun adalah milik pemerintah yang dikuasakan kepada Universitas Sebelas Maret.
 Keresahan Masyarakat
Kegiatan sosialisasi rencana pembangunan RSP-UNS akan menimbulkan kekhawatiran
masyarakat terhadap timbulnya pencemaran udara maupun limbah cair. Hal ini dapat
memicu keresahan masyarakat khususnya di Desa Makamhaji.
 Sikap dan Persepsi Negatif dari Masyarakat
Pembangunan dan pengoperasian RSP-UNS akan menimbulkan persepsi negatif berupa
kekhawatiran akan resiko limbah yang dibuang tanpa pengolahan terlebih dahulu.
Kekhawatiran terhadap pencemaran limbah ini apabila dibiarkan akan menimbulkan
keresahan, sehingga kegiatan sosialisasi proyek akan berdampak penting hipotetik
terhadap keresahan masyarakat.

2) Tahap Konstruksi
a. Rekrutmen Tenaga Kerja Konstruksi
 Sikap dan Persepsi Masyarakat
Sikap dan persepsi masyarakat akibat kegiatan rekruitmen tenaga kerja dapat bersifat
positif maupun negatif tergantung pada kesempatan kerja dan pengaruh terhadap
peningkatan pendapatan masyarakat. Rekruitmen tenaga kerja akan berdampak penting
hipotetik terhadap sikap dan persepsi masyarakat.
 Peningkatan Peluang Kerja, Berusaha dan Pendapatan
Rekruitmen sejumlah ±201 tenaga kerja konstruksi akan berdampak pada peningkatan
peluang kerja, berusaha dan pendapatan. Peningkatan peluang kerja, berusaha dan
pendapatan tenaga kerja akan menimbulkan dampak penting hipotetik.
b. Pembongkaran Bangunan Lama
Pembongkaran bangunan lama, akan meningkatkan kebisingan dan timbulan debu.
Karena pada lokasi pembangunan masih terdapat bangunan yang digunakan untuk
perkuliahan mahasiswa FKIP UNS maka kegiatan ini akan mengganggu proses belajar
mengajar. Pembongkaran bangunan lama ini diperkirakan akan menimbulkan dampak
penting hipotetik
c. Pembukaan dan Pematangan Lahan
 Erosi dan Sedimentasi
Pematangan lahan akan membuat lahan menjadi terbuka dari vegetasi. Aliran air
permukaan pada saat hujan yang tidak ditahan oleh vegetasi akan meningkatkan erosi
permukaan (sheet erosion) dan selanjutnya akan mengendapkan partikel tanah pada tempat
tertentu (sedimentasi). Kegiatan ini diperkirakan menghasilkan dampak penting hipotetik.
d. Mobilisasi Peralatan dan Bahan Bangunan
1. Meningkatnya Gangguan Lalu Lintas
Kegiatan mobilisasi dan demobilisasi peralatan dan material untuk kegiatan konstruksi
RS. Pendidikan, diperkirakan akan mengakibatkan gangguan terhadap lalu lintas yang
disebabkan oleh kendaraan pengangkut material yang berjumlah cukup banyak. Dengan
demikan maka dapat dikatakan dampak gangguan lalu lintas merupakan dampak
penting hipotetik.
2. Meningkatnya Kerusakan Jalan
Banyaknya kendaraan pengangkut material yang lalu-lalang akan berpotensi
mengakibatkan kerusakan jalan yang digunakan sebagai rute pengangkutan material.
Kerusakan jalan selama waktu konstruksi termasuk kategori dampak penting hipotetik.
3. Timbulnya Keresahan Masyarakat
Keresahan masyarakat akan timbul sebagai dampak lanjutan dari gangguan lalu lintas,
potensi kecelakaan jalan, penurunan kualitas udara (gas NOx, HC, dan CO), partikel
debu, dan peningkatan kebisingan. Keresahan masyarakat merupakan dampak penting
hipotetik.
4. Timbulnya Sikap dan Persepsi Masyarakat
Sikap dan persepsi masyarakat juga merupakan dampak lanjutan dari adanya gangguan
keresahan masyarakat. Dengan adanya keresahan masyarakat, maka keresahan
masyarakat merupakan dampak penting hipotetik.
5. Peningkatan Pola Penyakit ISPA
Peningkatan penyakit ISPA merupakan dampak lanjutan dari peningkatan partikel debu
akibat ceceran tanah atau material pada saat pengangkutan khususnya pada wilayah
yang dekat dengan pemukiman. Dampak peningkatan penyakit ISPA akibat kegiatan
mobilisasi/demobilisasi peralatan/material dikategorikan dampak penting hipotetik.
e. Pembuatan Basecamp Tenaga Kerja, Bahan dan Alat
 Penurunan Kualitas Udara
Pembangunan base camp, jalan kerja, bahan dan alat yaitu kegiatan pembongkaran,
pengurugan dan pemadatan akan menggunakan berbagai alat berat diperkirakan akan
menurunkan kualitas udara akibat meningkatnya konsentrasi partikel debu, gas NO 2,
SO2, dan CO khususnya pada wilayah yang dekat dengan pemukiman. Penurunan
kualitas udara merupakan dampak penting hipotetik.
 Meningkatnya Pendapatan Masyarakat
Pembangunan dan pengoperasian RSP-UNS akan membuka peluang kerja dan
berusaha yang akan berdampak lanjutan pada peningkatan pendapatan masyarakat.
Dengan demikian rekrutmen tenaga kerja dalam kegiatan pembuatan basecamp tenaga
kerja, bahan dan alat akan menimbulkan dampak penting hipotetik terhadap
pendapatan.
 Memperburuk Sanitasi Lingkungan
Kedatangan tenaga kerja dari luar wilayah memerlukan tempat tinggal sementara,
sehingga dibangun basecamp untuk para pekerja. Dengan demikian rekrutmen tenaga
kerja akan menimbulkan dampak penting hipotetik terhadap sanitasi lingkungan.
 Mikrobiologi Air
Mobilisasi tenaga kerja dari luar wilayah berjumlah ± 201 orang, akan berpotensi
menurunkan kualitas lingkungan melalui bertambahnya jumlah mikroba pathogen
dalam air tanah dan sumur penduduk dan mikroba pathogen lainnya. Oleh karena itu,
mobilisasi tenaga kerja akan menimbulkan dampak penting hipotetik berupa
peningkatan mikroba pathogen pada wilayah studi.
f. Pembangunan RS Pendidikan dengan Kelengkapannya.
 Penurunan Kualitas Udara
Pengangkutan material bangunan menggunakan truk, dumtruck, dan trailer, akan
memberikan dampak berupa peningkatan partikel debu, gas buangan. Peningkatan
partikel debu dan buangan gas akibat mobilisasi/demobilisasi peralatan dan material
merupakan dampak penting hipotetik.
 Peningkatan Kebisingan dan Getaran
Pengangkutan material menggunakan truk, dumptuck, dan trailer selain meningkatkan
partikel debu dan gas buang juga akan meningkatkan kebisingan dan getaran terutama
di sepanjang jalur yang berdekatan dengan pemukiman. Peningkatan kebisingan dan
getaran akibat kegiatan mobilisasi/ demobilisasi peralatan/ material merupakan dampak
penting hipotetik.

3) Fase Operasi
a. Rekrutmen Karyawan Rumah Sakit, Laboratorium Riset, Kantor Administrasi.
 Sikap dan Persepsi Masyarakat
Dampak terhadap sikap dan persepsi masyarakat akibat kegiatan rekrutmen tenaga
kerja RSP-UNS sebanyak 456 orang dapat bersifat positif maupun negatif
tergantung pada kesempatan kerja dan pengaruhnya terhadap pendapatan
masyarakat. Rekrutmen tenaga kerja juga akan menimbulkan dampak penting
hipotetik dalam bentuk terbukanya peluang kerja bagi masyarakat di sekitar wilayah
studi.
b. Operasi Rumah Sakit Pendidikan UNS, Laboratorium Riset, Cafe dan Fastfood dan
Kantor Administrasi
 Pencemaran Air
Kegiatan operasional RSP-UNS akan menghasilkan limbah cair yang berasal dari
kegiatan medis, laboratorium riset, dan dari limbah cafe serta fastfood dengan tingkat
pencemaran yang tinggi. Pencemaran air akibat pengoperasian RSP-UNS tergolong
dampak penting hipotetik.
 Pencemaran Udara
Pengoperasian RSP-UNS akan menghasilkan limbah gas yang berasal dari
pembakaran limbah padat dari kegiatan medis, laboratorium riset pada tungku
incenerator. Dampak yang ditimbulkan akibat limbah gas termasuk dampak penting
hipotetik.
 Kepadatan Lalu Lintas
Pengoperasian RSP-UNS yang terletak di Jl. Utama Solo-Yogya dan Solo-Semarang
diprediksikan akan meningkatkan kepadatan dan gangguan lalu lintas. Dampak
terhadap peningkatan kepadatan dan gangguan lalu lintas ini termasuk dampak
penting hipotetik.
 Kualitas Udara, Kebisingan dan Getaran
Pemakaian unit pembangkit tenaga listrik cadangan (genset) dan unit incenerator akan
memberikan dampak berupa peningkatan konsentrasi total partikulat NO ×, SO2, dan
CO, peningkatan kebisingan dan getaran. Dampak yang ditimbulkan akibat
pengoperasian unit pembangkit tenaga listrik cadangan (genset) dan unit incenerator
adalah dampak penting hipotetik.
 Kuantitas Air Permukaan
Dengan adanya RSP-UNS dimungkinkan terjadinya peningkatan jumlah air
permukaan karena terjadinya peningkatan air larian (run off), sehingga berpengaruh
terhadap debit air selokan yang ada di sebelah selatan lokasi rencana kegiatan.
Dampak yang ditimbulkan akibat utilitas merupakan dampak penting hipotetik.
 Sikap Dan Persepsi Masyarakat
Dampak sikap dan persepi masyarakat diperkirakan merupakan dampak lanjutan dari
adanya dampak kebisingan yang sangat berpengaruh pada penduduk terutama di
sekitar RSP-UNS. Dampak yang ditimbulkan akibat utilitas adalah dampak penting
hipotetik.
Bagan Alir Evaluasi Dampak Penting Pembangunan Rumah Sakit Pendidikan UNS di
Kabupaten Sukoharjo

Tabel Rangkuman Hasil Pelingkupan


Prioritas Dampak
No Dampak Potensial Dampak Penting Hipotetik
Penting Hipotetik
1. Timbulnya Keresahan 1. Timbulnya Sikap dan 1. Peningkatan
masyarakat persepsi masyarakat pencemaran limbah,
2. Timbulnya Sikap dan 2. Peningkatan Kesempatan penurunan kualitas
persepsi masyarakat kerja udara ambient,
3. Peningkatan harga tanah 3. Peningkatan Pendapatan penurunan kuantitas air
sekitar proyek masyarakat tanah, meningkatnya
4. Peningkatan Jumlah dan 4. Penurunan Kamtibmas gangguan lalulintas dan
kepadatan penduduk resiko kecelakaan serta
5. Peningkatan Kesempatan 5. Penurunan Sanitasi peningkatan resiko
kerja lingkungan infeksi nosokomial pada
6. Peningkatan Pendapatan 6. Peningkatan Partikel tahap pengoperasian
masyarakat Debu dan Kebisingan RS. Pendidikan UNS.
7. Penurunan Kamtibmas 7. Peningkatan Getaran 2. Meningkatnya peluang
8. Gangguan kehidupan 8. Peningkatan Gangguan kerja, berusaha dan
Mikrobiologi air Lalulintas pendapatan masyarakat,
9. Penurunan Sanitasi 9. Timbulnya Kerusakan peningkatan run off,
lingkungan jalan erosi dan sedimentasi,
10. Peningkatan Partikel Debu 10. Peningkatan Pola penurunan kualitas
Penyakit (ISPA) udara ambient, kualitas
11. Peningkatan Kebisingan 11. Penurunan kuantitas air air, gangguan habitat
tanah fauna air dan gangguan
12. Peningkatan Getaran 12. Peningkatan runoff, erosi kesehatan dan
dan sedimentasi kenyamanan penduduk
13. Peningkatan Gangguan 13. Gangguan habitat fauna pada tahap konstruksi
Lalulintas 3. Timbulnya persepsi
14. Timbulnya Kerusakan jalan 14. Peningkatan Pencemaran negatif dari masyarakat
air akibat kekhawatiran
15. Peningkatan Pola Penyakit 15. Peningkatan limpasan air tidak terkelolanya
(ISPA) permukaan limbah rumah sakit dan
16. Hilangnya satwa liar 16. Penurunan Kualitas udara meningkatnya harga
17. Gangguan kehidupan Biota 17. Timbulnya limbah B3 tanah di sekitar rencana
darat pembangunan RS.
18. Timbulnya Identifikasi Pendidikan UNS pada
dampak potensial tahap konstruksi
19. Penurunan kuantitas air
tanah
20. Penurunan Kualitas Air
21. Peningkatan Kepadatan
lalulintas
22. Peningkatan Resiko
kecelakaan lalulintas
23. Gangguan kehidupan Biota
Perairan
24. Gangguan kehidupan Satwa
Liar
25. Peningkatan Peluang Kerja
dan Berusaha
26. Timbulnya Persepsi Negatif
Masyarakat
27. Timbulnya Penyakit Sosial
Masyarakat
28. Peningkatan pencemaran air
29. Peningkatan runoff, erosi
dan sedimentasi
30. Gangguan habitat fauna
Nama : Gita Christina Manurung
NIM : K5420034
Kelas : B
BAB II
RUANG LINGKUP STUDY
1. Proses Pelingkupan
Pelingkupan merupakan proses awal dalam AMDAL Rencana Pembangunan Rumah
Sakit Pendidikan UNS Surakarta, untuk menentukan lingkup permasalahan dan
mengidentifikasi dampak penting hipotetik yang terkait dengan rencana kegiatan. Tahapan
proses pelingkupan beserta metodenya adalah sesuai bagan alir berikut :

Diagram Alir : Tahapan Proses Pelingkupan sesuai Permen LH No. 08 Tahun 2006 (dengan
modifikasi)

2. Identifikasi Dampak Potensial


Identifikasi dampak potensial dimaksudkan untuk mengidentifikasi segenap dampak
lingkungan baik primer maupun sekunder yang mungkin timbul akibat kegiatan pembangunan
RSP-UNS di Kabupaten Sukoharjo. Seluruh dampak potensial yang mungkin timbul
diinventarisasi tanpa mempertimbangkan besar/kecilnya dampak dan penting/tidak pentingnya
dampak. Proses identifikasi dilakukan dengan metode interaksi kelompok (brainstorming)
antar tim penyusun, konsultasi masyarakat, telaah pustaka, survey lapangan dan matrik
interaksi sederhana.

3. Penyusunan Matrik Interaksi Sederhana


Setelah mendapatkan informasi secara detil tentang rencana kegiatan RSP-UNS, maka
disusun komponen komponen lingkungan yang diperkirakan akan terkena dampak Identifikasi
dampak potensial didapatkan dari Komponen Kegiatan dan komponen lingkungan dituangkan
dalam diagram proses pelingkupan
Matriks Identifikasi Dampak Potensial
Tahapan dan Komponen Kegiatan Penyebab Dampak
Komponen
Pra
No Lingkungan Konstruksi Operasi
Konstruksi
Terkena Dampak
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
A Fisik-kimia:
1. Kualitas Udara √ √ √ √ √ √
2. Kebisingan √ √ √ √ √
3. Partikel Debu √ √ √ √ √
4. Getaran √ √
Hidrologi √ √
5.
(kuantitas air)
6. Kualitas Air √ √ √ √
Transportasi
B.
(Lalulintas):
Kepadatan √ √ √ √
1.
lalulintas
Resiko kecelakaan √ √ √
2.
lalulintas
3. Kerusakan Jalan √ √ √ √
C. Biologi:
1. Biota darat √ √
2. Biota Perairan √ √
3. Satwa Liar √ √
D. Sosial Ekonomi:
Peluang Kerja dan √ √ √ √ √
1.
Berusaha
Pendapatan √ √ √ √ √ √
2.
Masyarakat
E. Sosial Budaya:
Persepsi Negatif √ √ √ √ √
1.
Masyarakat
Penyakit Sosial √ √ √ √
2.
Masyarakat
Sikap dan persepsi √ √ √ √ √
3.
masyarakat
Kesehatan
F.
Masyarakat
1. Pola Penyakit √ √
Sanitasi √ √
2.
Lingkungan
Identifikasi Dampak Potensial

Tahap Sumber Dampak Identifikasi dampak potensial


Pra 1. Survei 1. Timbulnya Keresahan masyarakat
Konstruksi Pendahuluan dan
perijinan 2. Timbulnya Sikap dan persepsi masyarakat
2. Sosialisasi 3. Timbulnya Keresahan masyarakat
proyek 4. Timbulnya Sikap dan persepsi masyarakat
5. Peningkatan harga tanah sekitar proyek
Konstruksi 3. Rekruitmen 6. Peningkatan Jumlah dan kepadatan
tenaga kerja penduduk
konstruksi 7. Peningkatan Kesempatan kerja
8. Peningkatan Pendapatan
9. Penurunan Kamtibmas
10. Timbulnya Sikap dan persepsi masyarakat
4. Pembongkaran 11. Gangguan kehidupan Mikrobiologi air
bangunan lama 12. Penurunan Sanitasi lingkungan
13. Peningkatan Partikel Debu
14. Peningkatan Kebisingan
15. Peningkatan Getaran
16. Peningkatan Gangguan Lalulintas
17. Timbulnya Kerusakan jalan
18. Peningkatan Pola Penyakit (ISPA)
5. Pembukaan dan 19. Peningkatan Partikel Debu
pematangan lahan 20. Peningkatan Kebisingan
21. Peningkatan Getaran
22. Peningkatan Gangguan Lalulintas
23. Timbulnya Kerusakan jalan
24. Peningkatan Pola Penyakit (ISPA)
25. Hilangnya satwa liar
26. Gangguan kehidupan Biota darat
27. Peningkatan runoff, erosi dan sedimentasi
28. Gangguan habitat fauna
6. Mobilisasi 29. Peningkatan Partikel Debu
peralatan dan bahan 30. Peningkatan Kebisingan
bangunan 31. Peningkatan Getaran
32. Peningkatan Gangguan Lalulintas
33. Timbulnya Kerusakan jalan

34. Peningkatan Pola Penyakit (ISPA)


35. Peningkatan Gangguan Lalulintas
36. Timbulnya Kerusakan jalan
37. Timbulnya Sikap dan persepsi masyarakat
38. Peningkatan Partikel Debu
7. Pembangunan 39. Peningkatan Kualitas udara
basecamp tenaga 40. Peningkatan Kebisingan
kerja, bahan dan 41. Peningkatan Getaran
alat 42. Peningkatan Gangguan Lalulintas
43. Timbulnya Kerusakan jalan
44. Peningkatan Pola Penyakit (ISPA)
45. Peningkatan Gangguan Lalulintas
46. Timbulnya Kerusakan jalan
47. Timbulnya Sikap dan persepsi masyarakat

Konstruksi 8. Pembangunan 48. Peningkatan Kualitas Udara


fisik RS Pendidikan 49. Peningkatan Kebisingan
dan 50. Peningkatan Partikel Debu
kelengkapannya 51. Peningkatan Getaran
52. Penurunan kuantitas air tanah
53. Penurunan Kualitas Air
54. Peningkatan Kepadatan lalulintas
55. Peningkatan Resiko kecelakaan lalulintas
56. Peningkatan Kerusakan Jalan
57. Gangguan kehidupan Biota darat
58. Gangguan kehidupan Biota Perairan
59. Gangguan kehidupan Satwa Liar
60. Peningkatan Peluang Kerja dan Berusaha
61. Peningkatan Pendapatan Masyarakat
62. Timbulnya Persepsi Negatif Masyarakat
63. Timbulnya Penyakit Sosial Masyarakat
64. Timbulnya Sikap dan persepsi masyarakat
65. Timbulnya Pola Penyakit
66. Penurunan Sanitasi Lingkungan
Operasi 9. Rekruitmen 67. Peningkatan Peluang Kerja dan Berusaha
Karyawan RS 68. Peningkatan Pendapatan Masyarakat
Pendidikan UNS, 69. Timbulnya Persepsi Negatif Masyarakat
Lab.Riset, Kantor 70. Timbulnya Penyakit Sosial Masyarakat
Administrasi 71. Timbulnya Sikap dan persepsi masyarakat

10. Operasi Rumah 72. Peningkatan Kualitas Udara


Sakit Pendidikan 73. Peningkatan Kebisingan
UNS, Lab Riset, 74. Peningkatan Partikel Debu
Cafe dan Fastfood, 75. Penurunan kuantitas air tanah
dan Kantor 76. Penurunan Kualitas Air
Administrasi 77. Peningkatan Kepadatan lalulintas
78. Peningkatan Resiko kecelakaan lalulintas
79. Peningkatan Kerusakan Jalan
80. Gangguan kehidupan Biota darat
81. Gangguan kehidupan Biota Perairan
82. Peningkatan Peluang Kerja dan Berusaha
83. Peningkatan Pendapatan Masyarakat
84. Timbulnya Persepsi Negatif Masyarakat
85. Timbulnya Penyakit Sosial Masyarakat
86. Timbulnya Sikap dan persepsi masyarakat
87. Timbulnya Pola Penyakit
88. Penurunan Sanitasi Lingkungan

4. Evaluasi Dampak Potensial


1) Tahap Pra Konstruksi
 Sikap dan Persepsi Masyarakat
Survei pendahuluan dan pengurusan perijinan oleh tim studi di lokasi sekitar rencana
pembangunan RSP-UNS dapat menimbulkan persepsi negatif maupun positif dari
penduduk setempat. Namun, masyarakat sudah memaklumi bahwa lahan yang
dibangun adalah milik pemerintah yang dikuasakan kepada Universitas Sebelas Maret.
 Keresahan Masyarakat
Kegiatan sosialisasi rencana pembangunan RSP-UNS akan menimbulkan kekhawatiran
masyarakat terhadap timbulnya pencemaran udara maupun limbah cair. Hal ini dapat
memicu keresahan masyarakat khususnya di Desa Makamhaji.
 Sikap dan Persepsi Negatif dari Masyarakat
Pembangunan dan pengoperasian RSP-UNS akan menimbulkan persepsi negatif berupa
kekhawatiran akan resiko limbah yang dibuang tanpa pengolahan terlebih dahulu.
Kekhawatiran terhadap pencemaran limbah ini apabila dibiarkan akan menimbulkan
keresahan, sehingga kegiatan sosialisasi proyek akan berdampak penting hipotetik
terhadap keresahan masyarakat.

2) Tahap Konstruksi
a. Rekrutmen Tenaga Kerja Konstruksi
 Sikap dan Persepsi Masyarakat
Sikap dan persepsi masyarakat akibat kegiatan rekruitmen tenaga kerja dapat bersifat
positif maupun negatif tergantung pada kesempatan kerja dan pengaruh terhadap
peningkatan pendapatan masyarakat. Rekruitmen tenaga kerja akan berdampak penting
hipotetik terhadap sikap dan persepsi masyarakat.
 Peningkatan Peluang Kerja, Berusaha dan Pendapatan
Rekruitmen sejumlah ±201 tenaga kerja konstruksi akan berdampak pada peningkatan
peluang kerja, berusaha dan pendapatan. Peningkatan peluang kerja, berusaha dan
pendapatan tenaga kerja akan menimbulkan dampak penting hipotetik.
b. Pembongkaran Bangunan Lama
Pembongkaran bangunan lama, akan meningkatkan kebisingan dan timbulan debu.
Karena pada lokasi pembangunan masih terdapat bangunan yang digunakan untuk
perkuliahan mahasiswa FKIP UNS maka kegiatan ini akan mengganggu proses belajar
mengajar. Pembongkaran bangunan lama ini diperkirakan akan menimbulkan dampak
penting hipotetik
c. Pembukaan dan Pematangan Lahan
 Erosi dan Sedimentasi
Pematangan lahan akan membuat lahan menjadi terbuka dari vegetasi. Aliran air
permukaan pada saat hujan yang tidak ditahan oleh vegetasi akan meningkatkan erosi
permukaan (sheet erosion) dan selanjutnya akan mengendapkan partikel tanah pada tempat
tertentu (sedimentasi). Kegiatan ini diperkirakan menghasilkan dampak penting hipotetik.
d. Mobilisasi Peralatan dan Bahan Bangunan
1. Meningkatnya Gangguan Lalu Lintas
Kegiatan mobilisasi dan demobilisasi peralatan dan material untuk kegiatan konstruksi
RS. Pendidikan, diperkirakan akan mengakibatkan gangguan terhadap lalu lintas yang
disebabkan oleh kendaraan pengangkut material yang berjumlah cukup banyak. Dengan
demikan maka dapat dikatakan dampak gangguan lalu lintas merupakan dampak
penting hipotetik.
2. Meningkatnya Kerusakan Jalan
Banyaknya kendaraan pengangkut material yang lalu-lalang akan berpotensi
mengakibatkan kerusakan jalan yang digunakan sebagai rute pengangkutan material.
Kerusakan jalan selama waktu konstruksi termasuk kategori dampak penting hipotetik.
3. Timbulnya Keresahan Masyarakat
Keresahan masyarakat akan timbul sebagai dampak lanjutan dari gangguan lalu lintas,
potensi kecelakaan jalan, penurunan kualitas udara (gas NOx, HC, dan CO), partikel
debu, dan peningkatan kebisingan. Keresahan masyarakat merupakan dampak penting
hipotetik.
4. Timbulnya Sikap dan Persepsi Masyarakat
Sikap dan persepsi masyarakat juga merupakan dampak lanjutan dari adanya gangguan
keresahan masyarakat. Dengan adanya keresahan masyarakat, maka keresahan
masyarakat merupakan dampak penting hipotetik.
5. Peningkatan Pola Penyakit ISPA
Peningkatan penyakit ISPA merupakan dampak lanjutan dari peningkatan partikel debu
akibat ceceran tanah atau material pada saat pengangkutan khususnya pada wilayah
yang dekat dengan pemukiman. Dampak peningkatan penyakit ISPA akibat kegiatan
mobilisasi/demobilisasi peralatan/material dikategorikan dampak penting hipotetik.
e. Pembuatan Basecamp Tenaga Kerja, Bahan dan Alat
 Penurunan Kualitas Udara
Pembangunan base camp, jalan kerja, bahan dan alat yaitu kegiatan pembongkaran,
pengurugan dan pemadatan akan menggunakan berbagai alat berat diperkirakan akan
menurunkan kualitas udara akibat meningkatnya konsentrasi partikel debu, gas NO 2,
SO2, dan CO khususnya pada wilayah yang dekat dengan pemukiman. Penurunan
kualitas udara merupakan dampak penting hipotetik.
 Meningkatnya Pendapatan Masyarakat
Pembangunan dan pengoperasian RSP-UNS akan membuka peluang kerja dan
berusaha yang akan berdampak lanjutan pada peningkatan pendapatan masyarakat.
Dengan demikian rekrutmen tenaga kerja dalam kegiatan pembuatan basecamp tenaga
kerja, bahan dan alat akan menimbulkan dampak penting hipotetik terhadap
pendapatan.
 Memperburuk Sanitasi Lingkungan
Kedatangan tenaga kerja dari luar wilayah memerlukan tempat tinggal sementara,
sehingga dibangun basecamp untuk para pekerja. Dengan demikian rekrutmen tenaga
kerja akan menimbulkan dampak penting hipotetik terhadap sanitasi lingkungan.
 Mikrobiologi Air
Mobilisasi tenaga kerja dari luar wilayah berjumlah ± 201 orang, akan berpotensi
menurunkan kualitas lingkungan melalui bertambahnya jumlah mikroba pathogen
dalam air tanah dan sumur penduduk dan mikroba pathogen lainnya. Oleh karena itu,
mobilisasi tenaga kerja akan menimbulkan dampak penting hipotetik berupa
peningkatan mikroba pathogen pada wilayah studi.
f. Pembangunan RS Pendidikan dengan Kelengkapannya.
 Penurunan Kualitas Udara
Pengangkutan material bangunan menggunakan truk, dumtruck, dan trailer, akan
memberikan dampak berupa peningkatan partikel debu, gas buangan. Peningkatan
partikel debu dan buangan gas akibat mobilisasi/demobilisasi peralatan dan material
merupakan dampak penting hipotetik.
 Peningkatan Kebisingan dan Getaran
Pengangkutan material menggunakan truk, dumptuck, dan trailer selain meningkatkan
partikel debu dan gas buang juga akan meningkatkan kebisingan dan getaran terutama
di sepanjang jalur yang berdekatan dengan pemukiman. Peningkatan kebisingan dan
getaran akibat kegiatan mobilisasi/ demobilisasi peralatan/ material merupakan dampak
penting hipotetik.

3) Fase Operasi
a. Rekrutmen Karyawan Rumah Sakit, Laboratorium Riset, Kantor Administrasi.
 Sikap dan Persepsi Masyarakat
Dampak terhadap sikap dan persepsi masyarakat akibat kegiatan rekrutmen tenaga
kerja RSP-UNS sebanyak 456 orang dapat bersifat positif maupun negatif
tergantung pada kesempatan kerja dan pengaruhnya terhadap pendapatan
masyarakat. Rekrutmen tenaga kerja juga akan menimbulkan dampak penting
hipotetik dalam bentuk terbukanya peluang kerja bagi masyarakat di sekitar wilayah
studi.
b. Operasi Rumah Sakit Pendidikan UNS, Laboratorium Riset, Cafe dan Fastfood dan
Kantor Administrasi
 Pencemaran Air
Kegiatan operasional RSP-UNS akan menghasilkan limbah cair yang berasal dari
kegiatan medis, laboratorium riset, dan dari limbah cafe serta fastfood dengan tingkat
pencemaran yang tinggi. Pencemaran air akibat pengoperasian RSP-UNS tergolong
dampak penting hipotetik.
 Pencemaran Udara
Pengoperasian RSP-UNS akan menghasilkan limbah gas yang berasal dari
pembakaran limbah padat dari kegiatan medis, laboratorium riset pada tungku
incenerator. Dampak yang ditimbulkan akibat limbah gas termasuk dampak penting
hipotetik.
 Kepadatan Lalu Lintas
Pengoperasian RSP-UNS yang terletak di Jl. Utama Solo-Yogya dan Solo-Semarang
diprediksikan akan meningkatkan kepadatan dan gangguan lalu lintas. Dampak
terhadap peningkatan kepadatan dan gangguan lalu lintas ini termasuk dampak
penting hipotetik.
 Kualitas Udara, Kebisingan dan Getaran
Pemakaian unit pembangkit tenaga listrik cadangan (genset) dan unit incenerator akan
memberikan dampak berupa peningkatan konsentrasi total partikulat NO ×, SO2, dan
CO, peningkatan kebisingan dan getaran. Dampak yang ditimbulkan akibat
pengoperasian unit pembangkit tenaga listrik cadangan (genset) dan unit incenerator
adalah dampak penting hipotetik.
 Kuantitas Air Permukaan
Dengan adanya RSP-UNS dimungkinkan terjadinya peningkatan jumlah air
permukaan karena terjadinya peningkatan air larian (run off), sehingga berpengaruh
terhadap debit air selokan yang ada di sebelah selatan lokasi rencana kegiatan.
Dampak yang ditimbulkan akibat utilitas merupakan dampak penting hipotetik.
 Sikap Dan Persepsi Masyarakat
Dampak sikap dan persepi masyarakat diperkirakan merupakan dampak lanjutan dari
adanya dampak kebisingan yang sangat berpengaruh pada penduduk terutama di
sekitar RSP-UNS. Dampak yang ditimbulkan akibat utilitas adalah dampak penting
hipotetik.
Bagan Alir Evaluasi Dampak Penting Pembangunan Rumah Sakit Pendidikan UNS di
Kabupaten Sukoharjo

Tabel Rangkuman Hasil Pelingkupan


Prioritas Dampak
No Dampak Potensial Dampak Penting Hipotetik
Penting Hipotetik
1. Timbulnya Keresahan 1. Timbulnya Sikap dan 1. Peningkatan
masyarakat persepsi masyarakat pencemaran limbah,
2. Timbulnya Sikap dan 2. Peningkatan Kesempatan penurunan kualitas
persepsi masyarakat kerja udara ambient,
3. Peningkatan harga tanah 3. Peningkatan Pendapatan penurunan kuantitas air
sekitar proyek masyarakat tanah, meningkatnya
4. Peningkatan Jumlah dan 4. Penurunan Kamtibmas gangguan lalulintas dan
kepadatan penduduk resiko kecelakaan serta
5. Peningkatan Kesempatan 5. Penurunan Sanitasi peningkatan resiko
kerja lingkungan infeksi nosokomial pada
6. Peningkatan Pendapatan 6. Peningkatan Partikel tahap pengoperasian
masyarakat Debu dan Kebisingan RS. Pendidikan UNS.
7. Penurunan Kamtibmas 7. Peningkatan Getaran 2. Meningkatnya peluang
8. Gangguan kehidupan 8. Peningkatan Gangguan kerja, berusaha dan
Mikrobiologi air Lalulintas pendapatan masyarakat,
9. Penurunan Sanitasi 9. Timbulnya Kerusakan peningkatan run off,
lingkungan jalan erosi dan sedimentasi,
10. Peningkatan Partikel Debu 10. Peningkatan Pola penurunan kualitas
Penyakit (ISPA) udara ambient, kualitas
11. Peningkatan Kebisingan 11. Penurunan kuantitas air air, gangguan habitat
tanah fauna air dan gangguan
12. Peningkatan Getaran 12. Peningkatan runoff, erosi kesehatan dan
dan sedimentasi kenyamanan penduduk
13. Peningkatan Gangguan 13. Gangguan habitat fauna pada tahap konstruksi
Lalulintas 3. Timbulnya persepsi
14. Timbulnya Kerusakan jalan 14. Peningkatan Pencemaran negatif dari masyarakat
air akibat kekhawatiran
15. Peningkatan Pola Penyakit 15. Peningkatan limpasan air tidak terkelolanya
(ISPA) permukaan limbah rumah sakit dan
16. Hilangnya satwa liar 16. Penurunan Kualitas udara meningkatnya harga
17. Gangguan kehidupan Biota 17. Timbulnya limbah B3 tanah di sekitar rencana
darat pembangunan RS.
18. Timbulnya Identifikasi Pendidikan UNS pada
dampak potensial tahap konstruksi
19. Penurunan kuantitas air
tanah
20. Penurunan Kualitas Air
21. Peningkatan Kepadatan
lalulintas
22. Peningkatan Resiko
kecelakaan lalulintas
23. Gangguan kehidupan Biota
Perairan
24. Gangguan kehidupan Satwa
Liar
25. Peningkatan Peluang Kerja
dan Berusaha
26. Timbulnya Persepsi Negatif
Masyarakat
27. Timbulnya Penyakit Sosial
Masyarakat
28. Peningkatan pencemaran air
29. Peningkatan runoff, erosi
dan sedimentasi
30. Gangguan habitat fauna

Anda mungkin juga menyukai