Anda di halaman 1dari 20

Pertambangan Mineral Bauksit

PT. Kurnia Jaya Raya

BAB IV
RUANG LINGKUP STUDI

4.1. DAMPAK PENTING YANG DITELAAH


Ruang lingkup studi mencakup telaah terhadap serangkaian rencana
kegiatan yang diperkirakan akan menimbulkan dampak penting,
identifikasi komponen / parameter lingkungan yang akan terkena dampak
penting, lingkup rona lingkungan awal serta penentuan batas wilayah
studi.
Ruang lingkup studi telah ditetapkan oleh anggota tim yang diawali
dengan proses pelingkupan (scooping) dengan cara menelaah secara
teliti keterkaitan antara kegiatan proyek dengan rona lingkungan di
wilayah studi.
Pada proses identifikasi dampak rencana kegiatan yang akan
menimbulkan dampak besar dan penting adalah sebagai berikut :
A. Tahap Pra Konstruksi
1. Pengurusan perizinan tidak menimbulkan dampak pada semua
komponen
2. Sosialisasi proyek akan menimbulkan dampak sosial yang
diperkirakan akan muncul sehubungan dengan sosialisasi
tersebut antara lain : perubahan persepsi masyarakat.
3. Eksplorasi akan berakibat pada perubahan iklim mikro,
menurunnya ketersediaan air bersih, menurunnya kualitas air
permukaan, munculnya genangan dan banjir, adanya perubahan
bentang alam, kegiatan inipun diperkirakan akan berpengaruh
terhadap keanekaragaman flora dan fauna, keanekaragaman
biota perairan, terjadinya kecelakaan kerja dan meningkatnya
pola penyakit masyarakat.
4. Program comodity devlopment (CD) munculnya perubahan
prespsi masyarakat baik positif maupun negatif, perubahan
sistem nilai dan perubahan sistem nilai.
5. Pembebasan lahan akan berpengaruh terhadap perubahan
persepsi masyarakat.
B. Tahap Konstruksi
1. Mobilisasi tenaga kerja akan berengaruh terhadap perubahan
persepsi masyarakat, perubahan struktur dan komposisi
penduduk, perubahan sistem nilai dan perkembangan
kelembagaan.
2. Mobilisasi peralatan berpengaruh terhadap perubahan iklim
mikro, menurunnya kualitas udara ambien dan meningkatnya
kebisingan, terjadinya kecelakaan kerja, menurunnya kesehatan

Laporan Utama Analisis Dampak Lingkungan Hidup (LU-ANDAL) IV – 1


Pertambangan Mineral Bauksit
PT. Kurnia Jaya Raya

lingkungan, meningkatnya pola penyakit masyarakat.


3. Pembangunan jalan tambang kegiatan ini diperkirakan akan
berdampak terhadap meningkatnya kualitas udara dan
meningkatnya kebisingingan, menurunnya kualitas air
permukaan, terjadinya genangan dan banjir, perubahan bentang
alam, meningkatnya erosi dan sedimentasi, menurunnya tingkat
kesuburan tanah, kegiatan pembangunan jalan tambang inipun
akan berpengaruh terhadap keanekaragaman flora, fauna dan
jenis biota air, meningkatnya aktivitas pertanian, meningkatnya
pendapatan masyarakat, meningkatnya sarana perhubungan dan
transportasi, perubahan mata pencaharian, terjadinya
kecelakaan kerja dan menurunnya tingkat kesehtan lingkungan.
4. Pembersihan Lahan, dampak potensial yang dapat terjadi
dengan adanya kegiatan pembersihan lahan ini adalah
perubahan iklim mikro, penurunan kualitas udara amben dan
meningkatnya kebisingan, menurunnya kualitas air permukaan,
adanya genangan dan banjir, perubahan bentang alam,
meningkatnya laju erosi dan sedimentasi, menurunnya tingkat
kesuburan tanah, keanekaragaman jenis flora, fauna dan biota
air, meningkatnya aktivitas perekonomian, meningkatnya
pendapatan masyarakat, terjadinya kecelakaan kerja, menurunya
tingkat kesehatan lingkungan serta meningkatnya pola penyakit
masyarakat.
5. Pembangunan Sarana dan prasarana akan menyebabkan
peningkatan jumlah debu dan emisi gas buang kendaraan berat
disekitar proyek, menurunya kualitas air permukaan,
meningkatnya laju erosi tanah dan sedimentasi, menurunya
tingkat kusuburan tanah, terjadinya perubahan terhadap
keanekaragaman jenis flora, fauna serta biota air, meningkatnya
sarana perhubungan dan transportasi, perubahan mata
pencahariandan terjadinya kecelakaan kerja.
6. Pemmbangungan dermaga akan berdampak terhadap
perubuhan iklim mikro, menurunnya kualitas udara ambien dan
meningkatkan kebisingan, menurunnya kualitas air bersih dan
permukaan, meningkatkan aktivitas perekonomian dan
pendapatan masyarakat, meningkatkan sarana perhubungan dan
transportasi, perubahan mata pencaharian masyarakat serta
terjadinya kecelakaan kerja.
C. Tahap Operasi
1. Pemindahan top soil dan penutup tanah kegiatan ini diperkirakan
akan berdampak terhadap perubahan iklim mikro, menurunnya
kualitas udara ambien dan meningkatnyan kebisingan,
menurunnya ketersediaan air bersih, meningkatnya laju erosi
tanah dan sedimentasi, menurunnya tingkat kesuburan tanah
meningkatnya aktivitas perekonomian dan pendapatan
masyarakat.

Laporan Utama Analisis Dampak Lingkungan Hidup (LU-ANDAL) IV – 2


Pertambangan Mineral Bauksit
PT. Kurnia Jaya Raya

2. Penambangan bauksit akan berdampak terhadap menurunnya


kualitas udara ambien dan meningkatnya kebisingan sebagai
akibat dari emisi gas buang dan suara mesin serta getaran dari
peralatan dalam kegiatan penambangan, menurunnya kualitas
air permukaan, keanekaragaman jenis flora, fauna dan biota
perairan serta terjadinya kecelakaan kerja.
3. Penagangkutan ore akan berdampak terhadap menurunnya
kualitas udara dan meningkatnya kebisingan, meningkatnya
aktivitas perekonomian dan pendapatan masyarakat, terjadnya
kecelakaan kerja, menurunnya tingkat kesehatan lingkungan,
dan meningkatnya pola penyakit masyarakat.
4. Pencucian bijih bauksit akan berakibat menurunkan ketersediaan
air bersih dan kualitas air permukaan, meningkatnya aktivitas
perekonomian dan pendapatan masyarakat serta terjadinya
kecelakaan kerja.
5. Kolam IPAL diperkirakan akan berdampak terhadap menurunnya
kualitas udara ambien dan meningkatnya kebisingan,
menurunnya kualitas air permukaan, meningkatnya aktivitas
perekonomian dan pendapatan masyarakat serta terjadinya
kecelakaan kerja.
6. Pengangkutan dari washplan ke dermaga akan berdampak
terhadap menurunnya kualitas udara ambien dan meningkatnya
kebisingan, meningkatnya aktivitas perekonomian dan
pendapatan masyarakat, terjadinya kecelakaan kerja,
menurunnya tingkat kesehatan lingkungan, meningkatnya pola
penyakit masyarakat.
7. Penyimpanan bauksit tercuci akan berdampak terhadap
peningkatan aktivitas perekonomian dan pendapatan
masyarakat.
8. Pencampuran akan berdampak terhadap peningkatan aktivitas
perekonomian dan pendapatan masyarakat serta terjadinya
kecelakaan kerja.
9. Pemuatan (loading) akan berdampak terhadap peningkatan
aktivitas perekonomian dan pendapatan masyarakat serta
terjadinya kecelakaan kerja.
D. Tahap Pasca Operasi
1. Rehabilitasi lahan bekas tambang akan berdampak terhadap
perubahan iklim mikro, menurunnya kualitas udara ambien dan
meningkatnya kebisingan, menurunnya tingkat kesuburan tanah,
meningkatnya aktivitas perekonomian dan pendapatan
masyarakat, perubahan persepsi masyarakat, terjadinya
kecelakaan kerja dan meningkatnya pola penyakit masyarakat.
2. Pemanfaatan lahan bekas tailing pond akan berdampak terhadap
menurunnya kualitas udara ambien dan meingkatkan kebisingan,
meningkatnya kativitas perekonomian dan meningkatnya
pendapatan masyarakat.

Laporan Utama Analisis Dampak Lingkungan Hidup (LU-ANDAL) IV – 3


Pertambangan Mineral Bauksit
PT. Kurnia Jaya Raya

3. Pemutusan hubungan kerja diperkirakan akan berdampak


terhadap perubahan persepsi masyarakat, perubahan struktur
masyarakat dan perubahan pola fikir.
Dari kegiatan-kegiatan tersebut di atas maka komponen lingkungan yang
terkena dampak dari kegiatan penambangan bauksit
PT. Kurnia Jaya Raya adalah sebagai berikut :
1. Komponen Lingkungan Fisik Kimia
a. Perubahan iklim mikro
b. Menurunnya kualitas udara ambien dan meningkatnya
kebisingan
c. Hidrologi :
- Menurunnya ketersediaan air bersih
- Menurunnya kualitas air permukaan
- Munculnya genangan dan banjir
d. Fisiografi :
- Perubahan bentang alam
e. Tanah :
- Meningkatnya laju erosi dan sedimentasi
- Menurunnya kesuburan tanah
2. Komponen Lingkungan Biologi
a. Keanekaragaman jenis flora
b. Keanekaragaman jenis fauna
c. Keanekaragaman jenis biota air
3. Komponen Lingkungan Sosial Ekonomi Budaya
Sosial Ekonomi
a. Meningkatnya aktivitas perekonomian
b. Meningkatnya pendapatan masyarakat
c. Meningkatnya sarana perhubungan dan transportasi
d. Perubahan mata pencharian
Sosial Budaya
a. Perubahan persepsi masyarakat
b. Perubahan struktur komposisi penduduk
c. Perubahan pola fikir
d. Perkembangan kelembagaan desa
4. Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Masyarakat
a. Terjadinya kecelakaan kerja
b. Menurunnya tingkat kesehatan lingkungan
c. Meningkatnya pola penyakit masyarakat
Untuk lebih jelasnya identifikasi dampak pada setiap tahapan kegiatan
disajikan pada Tabel 4.1. berikut :

Laporan Utama Analisis Dampak Lingkungan Hidup (LU-ANDAL) IV – 4


Pertambangan Mineral Bauksit
PT. Kurnia Jaya Raya

TABEL 4.1.
Matrik Identifikasi Dampak Potensial Kegiatan Penambangan Bauksit
PT. Kurnia Jaya Raya

Laporan Utama Analisis Dampak Lingkungan Hidup (LU-ANDAL) IV – 5


Pertambangan Mineral Bauksit
PT. Kurnia Jaya Raya

4.1.1. Evaluasi Dampak Potensial


Pada tahap ini dilakukan evaluasi terhadap dampak-dampak potensial
yang diperkirakan akan menjadi dampak penting hipotetik pada kegiatan
pembangunan penambangan bauksit PT. Kurnia Jaya Raya. Bagi
dampak-dampak potensial yang tidak relevan kemudian dihilangkan dari
daftar dampak potensial hasil pelingkupan awal.
4.1.1.1. Dampak Potensial Terhadap Lingkungan Fisik Kimia
a. Perubahan Iklim Mikro
Kegiatan pembangunan sarana dan prasarana akan berakibat
hilangnya sebagian tanaman atau vegetasi penutup tanah
sehingga dapat menyebabkan berubahnya iklim mikro, namun
setelah vegetasi kembali tumbuh maka suhu dan kelembaban
udara di dalam areal akan kembali normal. Kegiatan ini akan
berdampak pada perubahan terhadap suhu dan kelembaban nisbi
udara.
Derajat kepentingan dampak terhadap suhu dan kelembaban nisbi
udara tergolong bersifat Tidak Penting, karena :
- Jumlah manusia yang terkena dampak : tidak ada
- Luas wilayah persebaran dampak : tidak luas, yaitu hanya
disekitar areal yang akan dibuka dan dilewati jalur
penambangan.
- Intensitas dan lamanya dampak berlangsung : tidak lama yaitu
hanya pada saat kegiatan berlangsung.
- Banyaknya komponen lain yang terkena dampak : tidak
banyak/sedikit.
- Sifat kumulatif dampak : tidak ada
- Berbalik atau tidak berbaliknya dampak : berbalik.
b. Menurunnya Kualitas Udara Ambien dan Kebisingan
Dengan beroperasinya kegiatan penambangan diperkirakan akan
menimbulkan dampak terhadap penurunan kualitas udara akibat
mobilisasi peralatan dan kendaraan dalam pertambangan.
Derajat kepentingan dampak terhadap kualitas udara tergolong
bersifat Penting (3P), karena :
- Jumlah manusia yang terkena dampak : Banyak (P).
- Luas wilayah persebaran dampak : seluruh Kabupaten
Sanggau (P).
- Banyaknya komponen lain yang terkena dampak : Banyak (P).

Laporan Utama Analisis Dampak Lingkungan Hidup (LU-ANDAL) IV – 6


Pertambangan Mineral Bauksit
PT. Kurnia Jaya Raya

c. Hidrologi
Menurunnya Ketersediaan Air Bersih
Akibat aktivitas pencucian bijih bauksit akan menyebabkan
penurunan ketersediaan air bersih. Air yang dibutuhkan untuk
proses pencucian bijih bauksit ini lebih kurang 3 – 4 meter kubik
per 1 ton bijih bauksit. pencucian yang bertujuan untuk
memisahkan material-material yang menganggu/menempel pada
bongkah bijih bauksit, seperti tanah, pasir dan lain-lain. Alat
pencucian yang dipakai berupa nozzle yang berfungsi
menyemprotkan air ke material untuk memisahkan material yang
menempel diendapan bijih.
Derajat kepentingan dampak terhadap ketersediaan air bersih
tergolong bersifat Tidak Penting (1P), karena :
- Luas wilayah persebaran dampak : luas, yaitu areal yang
merupakan sumber air bagi masyarakat (P).
Menurunnya Kualitas Air Permukaan
Kualitas air permukaan sangat dipengaruhi oleh sifat fisik dan sifat
kimia air. Sifat fisik dan kimia air permukaan ini sangat
berpengaruh pada kondisi kualitas air permukaan diwilayah studi.
Akibat adanya kegiatan Pertambangan PT. Kurnia Jaya Raya,
akan menyebabkan penurunan kualitas air permukaan. Pada
tahap konstruksi, kegiatan yang berpotensi menyebabkan
penurunan kualitas air permukaan adalah dari kegiatan
pembangunan sarana dan prasarana, serta kegiatan
pembangunan pelabuhan. Sedangkan pada tahap operasi meliputi
kegiatan pencucian bijih bauksit, kegiatan instalasi pengolahan air
limbah (IPAL), kegiatan penyimpanan bauksit tercuci, serta
kegiatan pencampuran.
Derajat kepentingan dampak terhadap kualitas air permukaan
tergolong bersifat Penting (3P), karena :
- Jumlah manusia yang terkena dampak : banyak, yaitu seluruh
masyarakat yang menggunakan sumber air di lokasi proyek
(P).
- Luas wilayah persebaran dampak : luas, yaitu areal yang
merupakan sumber air bagi masyarakat (P).
- Banyaknya komponen lainnya yang terkena dampak : banyak
antara lain akan menurunkan tingkat kesehatan masyarakat
setempat, serta komponen lainnya yang saling berkaitan (P).
Munculnya Genangan dan Banjir
Dengan pembersihan lahan menyebabkan vegetasi yang tumbuh
di atas permukaan tanah hilang sehingga air hujan yang turun
akan langsung mengenai tanah dan cepat mengalami kejenuhan
yang menimbulkan genangan jika air hujan terus menerus turun

Laporan Utama Analisis Dampak Lingkungan Hidup (LU-ANDAL) IV – 7


Pertambangan Mineral Bauksit
PT. Kurnia Jaya Raya

genangan tersebut dapat berubah menjadi aliran permukaan jika


semakin besar maka terjadi banjir. Selain itu, akibat pembangunan
jalan tambang, pembangunan sarana dan prasarana ditahap
konstruksi, serta kegiatan pemindahan top soil dan tanah penutup,
kegiatan penambangan bauksit ditahap operasi juga akan
menimbulkan potensi munculnya genangan dan banjir karena
terjadinya laju erosi dan sedimentasi.
Derajat kepentingan dampak terhadap munculnya genangan/banjir
tergolong bersifat Tidak Penting (1P), karena :
- Luas wilayah persebaran dampak : cukup luas, yaitu diareal
proyek yang terkena kegiatan (P).
d. Geomorfologi/ Fisiografi
Perubahan Bentang Alam
Kegiatan pertambangan bauksit PT. Kurnia Jaya Raya akan
merubah bentang alam disekitar, karena dengan kegiatan ini
mengubah bentuk muka tanah dan mengambil kandungan bauksit
dalam tanah. Kegiatan operasi tambang diprakirakan
menimbulkan dampak terhadap perubahan bentang alam.
Kegiatan seperti pengupasan dan pengelolaan tanah pucuk (top
soil), batuan penutup, penimbunan tanah penutup dan
penambangan yang akan dilakukan secara bertahap selama umur
tambang. Penataan lahan bekas tambang akan dilakukan segera
setiap blok penambangan selesai ditambang. Perubahan morfologi
seperti sudut, panjang dan bentuk lahan sebagai konsekuensi
operasi tambang akan mempengaruhi komponen-komponen
lingkungan lainnya seerti perubahan arah dan aliran air
permukaan, erosi tanah dan lain sebagainya. Pada masa pasca
operasi, kegiatan reklamasi dan rehabilitasi akhir lahan bekas
tambang diusahakan berjalan dengan baik sehingga kondisi
permukaan tanah dapat mendekati kondisi sebelum operasi
tambang. Lokasi tambang akan direhabilitasi dan ditanam kembali.
Begitu hal ini selesai dilakukan, tanaman yang tumbuh akan
mengurangi tingkat erosi ke tingkat alami. Namun hal ini tetap
tidak sesempurna pada kondisi rona awal sebelumnya.
Derajat kepentingan dampak terhadap perubahan bentang alam
tergolong bersifat Penting (3P), karena :
- Luas wilayah persebaran dampak : cukup luas, yaitu diareal
proyek yang terkena kegiatan (P).
- Banyaknya komponen lain yang terkena dampak, seperti
perubahan kualitas air, terjadinya erosi, selanjutnya dapat
memicu terjadinya banjir dan genangan.
- Dampak bersifat tidak dapat berbalik

Laporan Utama Analisis Dampak Lingkungan Hidup (LU-ANDAL) IV – 8


Pertambangan Mineral Bauksit
PT. Kurnia Jaya Raya

e. Tanah
Meningkatnya Laju Erosi Tanah dan Sedimentasi
Kegiatan Pertambangan PT. Kurnia Jaya Raya, akan merubah
struktur dan komposisi tanah disebagian besar areal wilayah studi
dari kondisi rona awalnya. Kegiatan pembersihan lahan yang
dilanjutkan dengan pembangunan jalan tambang akan
menyebabkan perubahan bentang alam di wilayah studi.
Hilangnya tanaman penutup tanah (land cover), hilangnya tajuk
pada tanaman keras akan menyebabkan air hujan langsung jatuh
ke bawah atau ke tanah sehingga cenderung akan meningkatkan
laju aliran permukaan (run off) yang sekaligus membawa partikel/
agregat tanah sehingga memungkinkan terjadinya erosi.
Derajat kepentingan dampak terhadap Laju Erosi Tanah dan
Sedimentasi tergolong bersifat Penting (3P), karena :
- Jumlah manusia yang terkena dampak : cukup banyak, yaitu
masyarakat disekitar areal proyek (P).
- Luas wilayah persebaran dampak : meliputi sepanjang jalur
penambangan di dalam areal proyek (P).
- Banyaknya komponen lainnya yang terkena dampak : banyak,
antara lain mengurangi jenis mikrobiologi karena berpengaruh
pada sifat fisik air yang ada di lokasi (P).
Menurunnya Kesuburan Tanah
Kegiatan Pertambangan PT. Kurnia Jaya Raya akan dapat
merubah kesuburan tanah, karena kegiatan tersebut merubah
bentuk fisik tanah dengan menggali tanah. Adapun kegiatan yang
merubah bentuk fisik tanah anatara lain adalah kegiatan
pembangunan jalan tambang, pembersihan lahan, pembangunan
sarana dan prasarana, pemindahan top soil dan tanah penutup,
kegiatan penambangan bauksit, pengangkutan bijih bauksit, serta
kegiatan pengangkutan dari washplan ke pelabuhan. Namun,
berdasarkan hasil proses pencucian bijih bauksit, tanah bekas
pencucian masih bisa di manfaatkan sebagai cocok tanam.
Derajat kepentingan dampak terhadap perubahan kesuburan
tanah tergolong bersifat Tidak Penting (2P), karena :
- Luas wilayah persebaran dampak : cukup luas, yaitu sebagian
besar wilayah (P).
- Intensitas dan lamanya dampak berlangsung : Lama, yaitu
selama perusahaan masih berlangsung (P).
4.1.1.2. Dampak Potensial Terhadap Lingkungan Biologi
a. Keanekaragaman Jenis Flora Darat
Kegiatan penambangan akan mengakibatkan terjadinya kualitas
dan kuantitas bagi jenis vegetasi atau flora. Kondisi ini selanjutnya

Laporan Utama Analisis Dampak Lingkungan Hidup (LU-ANDAL) IV – 9


Pertambangan Mineral Bauksit
PT. Kurnia Jaya Raya

dapat menghilangkan/ menurunkan keberadaan keanekaragaman


jenis flora. Hilangnya keanekaragaman jenis vegetasi akan
berdampak pada hilangnya atau berpindahnya satwa liar ketempat
lain yang lebih mendukung daya lingkungannya.
Derajat kepentingan dampak terhadap keanekaragaman jenis flora
tergolong bersifat Penting (3P), karena :
- Luas wilayah persebaran dampak : cukup luas, yaitu sebagian
besar wilayah yang meliputi areal yang merupakan tempat
habitat mereka berkembang biak (P).
- Intensitas dan lamanya dampak berlangsung : cukup lama
(P).
- Banyaknya komponen lainnya yang terkena dampak : banyak,
antara lain mengurangi jenis satwa karena berkurangnya jenis
vegetasi yang ada di lokasi (P).
b. Keanekaragaman Jenis Fauna Darat
Pada tahap konstruksi, pembangunan prasarana dan sarana, akan
menurunkan keanekaragaman jenis fauna. Karena dengan
hilangnya jenis flora/vegetasi di wilayah studi juga akan
berdampak terhadap terhadap perubahan keanekaragaman jenis
fauna.
Derajat kepentingan dampak terhadap keanekaragaman jenis
fauna tergolong bersifat Penting (3P), karena :
- Luas wilayah persebaran dampak : cukup luas, yaitu sebagian
besar wilayah yang meliputi areal yang merupakan tempat
habitat mereka berkembang biak (P)
- Intensitas dan lamanya dampak berlangsung cukup lama (P).
- Banyaknya komponen lingkungan hidup lainnya yang terkena
dampak, antara lain dapat mengurangi jenis yang dilindungi
(P).
c. Keanekaragaman Jenis Biota Air
Pada tahap konstruksi kegiatan Pertambangan
PT. Kurnia Jaya Raya, secara tidak langsung juga akan merubah
keanekaragaman jenis biota air. Menurunnya keanekaragaman
jenis biota air diakibatkan karena menurunnya kualitas air
permukaan disekitar lokasi kegiatan.
Derajat kepentingan dampak terhadap keanekaragaman jenis
biota tergolong bersifat Penting (3P), karena :
- Luas wilayah persebaran dampak : cukup luas, yaitu sebagian
besar wilayah yang meliputi areal yang merupakan tempat
habitat mereka berkembang biak (P)
- Intensitas dan lamanya dampak berlangsung cukup lama (P).

Laporan Utama Analisis Dampak Lingkungan Hidup (LU-ANDAL) IV – 10


Pertambangan Mineral Bauksit
PT. Kurnia Jaya Raya

- Banyaknya komponen lingkungan hidup lainnya yang terkena


dampak, sehingga cukup penting (P).

4.1.1.3. Dampak Potensial Terhadap Lingkungan Sosial Ekonomi Budaya


Sosial Ekonomi
a. Meningkatnya Aktivitas Perekonomian
Meningkatnya aktivitas perekonomian dalam masyarakat setempat
dikarenakan tersedianya sarana dan prasarana pendukung
operasional kegiatan pertambangan, serta peluang membuka
usaha untuk memenuhi keperluan tenaga kerja (membuka warung
penyedia kebutuhan sehari-hari dan warung makan)
menyebabkan semakin terbuka dan ramainya wilayah tersebut
bagi perekonomian lokal dan dampaknya dapat meluas sampai ke
seluruh wilayah studi.
Derajat kepentingan dampak terhadap aktivitas perekonomian dan
perdagangan bersifat Penting (3P), karena :
- Jumlah manusia yang terkena dampak cukup banyak yakni
sebagian besar masyarakat desa dan sekitarnya yang terlibat
dalam kegiatan proyek (P).
- Luas wilayah persebaran dampak cukup luas yang meliputi
semua desa yang ada di areal studi (P).
- Intensitas dan lamanya dampak berlangsung, intensitas
dampak tergolong tinggi dan lamanya dampak berlangsung
relatif cukup lama, yaitu selama proyek berlangsung (P).
b. Meningkatnya Pendapatan masyarakat
Adanya perubahan pendapatan pada masyarakat yaitu khususnya
pada masyarakat yang menjadi tenaga kerja yang terlibat
langsung dari kegiatan ini. Kenaikan pendapatan secara tidak
langsung juga akan dapat dinikmati oleh penduduk lokal yang
membuka usaha untuk memenuhi keperluan tenaga kerja di
kegiatan Penambangan.
Derajat kepentingan dampak terhadap pendapatan masyarakat
bersifat Penting (3P), karena :
- Jumlah manusia yang terkena dampak cukup banyak yakni
sebagian besar masyarakat desa dan sekitarnya yang terlibat
dalam kegiatan proyek (P).
- Luas wilayah persebaran dampak cukup luas yang meliputi
semua desa yang ada di areal studi (P).
- Intensitas dan lamanya dampak berlangsung, intensitas
dampak tergolong tinggi dan lamanya dampak berlangsung
relatif cukup lama, yaitu selama proyek berlangsung (P).

c. Meningkatnya Pola konsumsi masyarakat

Laporan Utama Analisis Dampak Lingkungan Hidup (LU-ANDAL) IV – 11


Pertambangan Mineral Bauksit
PT. Kurnia Jaya Raya

Pola konsumsi masyarakat berubah seiring dengan adanya


perubahan/ peningkatan pendapatan yang diterima, semakin
tinggi pendapatan yang diterima maka akan semakin tinggi tingkat
konsumsi masyarakat ditandai dengan adanya peningkatan
jumlah barang dan jasa yang dapat meningkatkan kesejahteraan.
Derajat kepentingan dampak terhadap pola konsumsi masyarakat
bersifat Tidak Penting (2P), karena :
- Luas wilayah persebaran dampak cukup luas yang meliputi
semua desa yang ada di areal studi (P).
- Intensitas dan lamanya dampak berlangsung, intensitas
dampak tergolong tinggi dan lamanya dampak berlangsung
relatif cukup lama, yaitu selama proyek berlangsung (P).
d. Perubahan Mata Pencaharian
Dengan dilakukannya tahapan kegiatan pada tahap prakontruksi
yaitu pada rencana eksplorasi tambang merupakan kesempatan
bagi masyarakat setempat untuk turut berpartisipasi sebagai
tenaga kerja fisik, dan memberikan peluang bagi masyarakat
lainnya untuk membuka usaha di sekitar lokasi kegiatan baik
secara insidental maupun secara kontinyu.
Derajat kepentingan dampak terhadap mata pencaharian bersifat
Tidak Penting (2P), karena :
- Luas persebaran dampak cukup luas, yaitu seluruh desa
diwilayah studi (P).
- Intensitas dan lamanya dampak yang berlangsung, intensitas
dampak tergolong tinggi dan lamanya dampak berlangsung
cukup lama (selama perusahaan berlangsung) (P).
e. Meningkatnya Kesempatan kerja dan berusaha
Rencana penambanganI merupakan kesempatan bagi masyarakat
setempat untuk turut berpartisipasi sebagai tenaga kerja fisik
bangunan dan eksplorasi, dan memberikan peluang bagi
masyarakat lainnya untuk bekerja dan berusaha, seperti berjualan
bahan pokok kepada karyawan yang bekerja.
Derajat kepentingan dampak terhadap kesempatan kerja dan
berusaha bersifat Tidak Penting (3P), karena :
- Jumlah manusia yang terkena dampak cukup banyak, yaitu
sebagian besar masyarakat desa dan sekitarnya yang terlibat
dalam kegiatan perusahaan (P).
- Luas persebaran dampak cukup luas, yaitu seluruh desa
diwilayah studi (P).
- Intensitas dan lamanya dampak berlangsung, intensitas
dampak tergolong tinggi dan lamanya dampak berlangsung
relatif cukup lama (selama perusahaan berlangsung) (P).

Laporan Utama Analisis Dampak Lingkungan Hidup (LU-ANDAL) IV – 12


Pertambangan Mineral Bauksit
PT. Kurnia Jaya Raya

Sosial Budaya
a. Perubahan Persepsi Masyarakat
Adanya rencana kegiatan penambangan mineral bauksit
diperkirakan akan menimbulkan dampak terhadap persepsi
masyarakat, khususnya masyarakat di desa sekitar wilayah studi,
karena adanya proses penambangan yang merubah struktur lahan
sekitar areal mereka.
Derajat kepentingan dampak terhadap persepsi masyarakat
bersifat Penting (2P), karena :
- Jumlah manusia yang terkena dampak cukup banyak, yaitu
sebagian besar masyarakat desa dan sekitarnya yang terlibat
dalam kegiatan perusahaan (P).
- Luas wilayah persebaran dampak cukup luas yaitu meliputi
semua desa yang ada di areal studi (P).
b. Perubahan Struktur Masyarakat
Kegiatan Pertambangan PT. Kurnia Jaya Raya selanjutnya akan
memberikan dampak terhadap perubahan struktur masyarakat
dikarenakan adanya mobilisasi tenaga kerja.
Derajat kepentingan dampak terhadap struktur masyarakat
bersifat Penting (2P), karena :
- Jumlah manusia yang terkena dampak cukup banyak, yaitu
masyarakat yang ada dilokasi kegiatan (P)
- Intensitas dan lamanya dampak berlangsung cukup lama yaitu
selama proyek ini berlangsung sehingga dianggap penting
(P).
c. Perubahan Sistem Nilai
Kegiatan Pertambangan PT. Kurnia Jaya Raya diperkirakan akan
berpengaruh terhadap perubahan sistem nilai yang berlaku di
dalam masyarakat. Masyarakat di desa-desa studi sebelum ada
Kegiatan Pertambangan PT. Kurnia Jaya Raya, berbeda dengan
setelah adanya kegiatan. Diperkirakan dengan Kegiatan
Pertambangan PT. Kurnia Jaya Raya akan terjadi perubahan
terhadap sistem nilai tersebut.
Derajat kepentingan dampak terhadap sistem nilai penduduk
bersifat Tidak Penting (1P), karena :
- Luas wilayah persebaran dampak cukup luas yang meliputi
semua desa yang ada (P)
d. Perubahan Pola Pikir Masyarakat
Kegiatan Pertambangan PT. Kurnia Jaya Raya diperkirakan akan
berpengaruh terhadap perubahan pola pikir masyarakat.

Laporan Utama Analisis Dampak Lingkungan Hidup (LU-ANDAL) IV – 13


Pertambangan Mineral Bauksit
PT. Kurnia Jaya Raya

Derajat kepentingan dampak terhadap pola pikir penduduk


bersifat Tidak Penting (1P), karena :
- Intensitas dan lamanya dampak berlangsung cukup lama yaitu
selama akses pelayanan sumber air bersih ini berlangsung
sehingga dianggap penting (P).
e. Perkembangan Kelembagaan Masyarakat
Diharapkan dapat menjalin hubungan baik dan kerjasama
(mutualisme) dengan masyarakat di sekitar lokasi kegiatan,
melalui wadah kelembagaan desa yang telah ada guna
mendukung kegiatan pertambangan PT. Kurnia Jaya Raya.
Diharapkan di masa-masa mendatang dengan kegiatan
penambangan ini akan terbentuk lembaga-lembaga desa maupun
lembaga perkenomian yang berkembang seiring dengan
ekspektasi peningkatan pendapatan dengan adanya rencana
kegiatan ini, yang dapat memberikan nilai tambah baik langsung
maupun tidak langsung terhadap kesejahteraan masyarakat
melalui program Community Social Responbility (CSR).
Derajat kepentingan dampak terhadap kelembagaan desa bersifat
Tidak Penting (1P), karena :
- Intensitas dan lamanya dampak berlangsung cukup lama yaitu
selama akses pelayanan sumber air bersih ini berlangsung
sehingga dianggap penting (P).

4.1.1.4. Dampak Potensial Terhadap Kesehatan Lingkungan dan


Kesehatan Masyarakat :
a. Terjadinya Kecelakaan Kerja
Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan bagian yang tak
terpisahkan dari suatu proyek yang berpotensi terjadinya
kecelakaan kerja seperti pertambangan. Kecelakaan kerja pada
penambangan mineral bauksit sering terjadi pada proses
pengangkutan, baik pengangkutan dari pemuatan tambang hingga
pada pencucian ke dermaga. Dalam mengantisipasi hal ini devisi
yang menangani masalah K3 yang tergabung dalam devisi HSE
yaitu saffety harus memberikan rambu-rambu kelajuan yang harus
diterapkan pada kendaraan yang bermuatan bauksit 40 km/jam
dan yang tidak bermuatan 50 km/jam. Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3) cukup berpengaruh pada karyawan
pertambangan dan akan menjadi dampak penting secara hipotetik.
Derajat kepentingan dampak terhadap kesehatan dan
keselamatan kerja (K3) bersifat Penting (3P), karena :
- Jumlah manusia yang terkena dampak cukup banyak, yakni
karyawan yang bekerja di pertambangan bauksit (P).
- Intensitas dan lamanya dampak berlangsung relatif cukup
lama selama penambangan berlangsung (P).
- Sifat kumulatif dampak (P).

Laporan Utama Analisis Dampak Lingkungan Hidup (LU-ANDAL) IV – 14


Pertambangan Mineral Bauksit
PT. Kurnia Jaya Raya

b. Menurunnya Tingkat Kesehatan Kesehatan Lingkungan


Adanya kegiatan disekitar wilayah akan berdampak pada
lingkungan dan masyarakat sekitar kegiatan. Menurunnya tingkat
kesehatan lingkungan mempunyai dampak luas terhadap
persebaran penyakit pada wilayah tersebut.
Derajat kepentingan dampak terhadap kesehatan lingkungan
bersifat Tidak Penting (1P), karena :
- Luas wilayah persebaran dampak cukup luas meliputi
cakupan desa yang ada di areal studi (P).
c. Meningkatnya Pola Penyakit Masyarakat
Derajat kesehatan masyarakat sangat tergantung kepada
pemahaman masyarakat akan pentingnya lingkungan yang sehat
dan bersih, sedangkan peran serta pemerintah akan terasa benar
dalam penyediaan sarana dan prasarana kesehatan maupun
peningkatan kesadaran masyarakat melalui penyuluhan dan
aktivitas kemasyarakatan lainnya. Kegiatan yang dapat
menimbulkan berbagai masalah kesehatan antara lain antara lain
menurunnya kualitas sanitasi lingkungan pada tahap konstruksi
selama masa konstruksi kemungkinan berpotensi menurunkan
kualitas sanitasi lingkungan yang disebabkan kurang terpenuhinya
kebutuhan air bersih, MCK, dan adanya sampah padat yang
bertebaran di tempat-tempat tertentu serta perubahan
keseimbangan ekosistem nyamuk dari kegiatan pembangunan
sarana dan prasarana. Keseimbangan ekosistem nyamuk dapat
terusik jika terjadi perubahan pada lingkungan fisik dan biologis,
sehingga menyebabkan terjadinya penyediaan tempat perindukan
yang lebih luas yang dapat mengakibatkan timbulnya berbagai
jenis penyakit sehingga mengganggu kesehatan manusia.
Derajat kepentingan dampak terhadap kesehatan masyarakat
bersifat Penting (4P), karena :
- Jumlah manusia yang terkena dampak cukup banyak, yakni
karyawan yang bekerja di pertambangan bauksit serta
masyarakat sekitar (P)
- Luas wilayah persebaran dampak cukup luas meliputi semua
desa yang ada di areal studi (P).
- Intensitas dan lamanya dampak berlangsung relatif cukup
lama (P).

Laporan Utama Analisis Dampak Lingkungan Hidup (LU-ANDAL) IV – 15


Pertambangan Mineral Bauksit
PT. Kurnia Jaya Raya

TABEL 4.2.
Matrik Dampak Penting Hipotetik Kegiatan Penambangan Bauksit
PT. Kurnia Jaya Raya

Keterangan
No. Komponen Lingkungan
Dampak
KOMPONEN FISIK – KIMIA
a. Perubahan Iklim Mikro TP
b. Menurunnya Kualitas Udara Ambien dan Meningkatnya Kebisingan P
c. Hidrologi
- Menurunnya Ketersediaan Air Bersih TP
- Menurunnya Kualitas Air Permukaan P
- Munculnya Genangan dan banjir TP
d. Fisiografi
- Perubahan Bentang Alam P
e. Tanah
- Meningkatnya Laju Erosi Tanah dan Sedimentasi P
KOMPONEN BIOLOGI
a. Keanekaragaman Jenis flora P
b. Keanekaragaman Jenis Fauna P
c. Keaneka Ragaman Jenis Biota Air P
KOMPONEN SOSIAL EKONOMI BUDAYA
SOSIAL EKONOMI
a. Meningkatnya Aktivitas Perekonomian P
b. Meningktanya Pendapatan Masyarakat P
c. Meningkatnya Pola Konsumsi Masyarakat TP
d. Meningkatnya Sarana Perhubungan dan Transportasi TP
e. Perubahan Mata Pencaharian TP
f. Meningkatnya Kesempatan Kerja dan Berusaha TP
SOSIAL BUDAYA
a. Perubahan Persepsi Masyarakat P
b. Perubahan Struktur dan Komposisi Penduduk P
c. Perubahan Sistem Nilai TP
d. Perubahan Pola Pikir TP
e. Perkembangan Kelembagaan Desa TP
KOMPONEN KESEHATAN LINGKUNGAN DAN MASYARAKAT
a. Terjadinya Kecelakaan Kerja P
b. Menurunnya Tingkat Kesehatan Lingkungan TP
c. Meningkatnya Pola Penyakit Masyarakat P

4.1.2. Klasifikasi dan Prioritas


Kegiatan ini merupakan tahap akhir proses pelingkupan. Metode yang digunakan
untuk mengelompokan/mengklasifikasi dampak penting agar diperoleh prioritas
dampak penting yang dapat mencerminkan atau menggambarkan secara utuh
dan lengkap mengenai :
a. Keterkaitan antar rencana usaha dan atau kegiatan dengan komponen
lingkungan hidup yang mengalami perubahan mendasar (dampak penting);
b. Keterkaitan antar berbagai dampak penting yang telah dirumuskan.
Pengklasifikasian yang dilakukan dengan mengelompokkan dampak penting
hipotetik atas beberapa kelompok menurut keterkaitannya satu sama lain,
serta menurut tingkat kepentingannya ditinjau dari aspek ekonomi, sosial
dan ekologis, yang kemudian menjadi prioritas dampak penting lingkungan.
Hasil Pelingkupan Dampak Potensial dan Prioritas Dampak Penting Hipotetik,
Gambar Diagram Alir Proses Pelingkupan Penambangan Bauksit
PT. Kurnia Jaya Raya :

Laporan Utama Analisis Dampak Lingkungan Hidup (LU-ANDAL) IV – 16


Pertambangan Mineral Bauksit
PT. Kurnia Jaya Raya

GAMBAR 4.1.
Diagram alir proses pelingkupan

Laporan Utama Analisis Dampak Lingkungan Hidup (LU-ANDAL) IV – 17


Pertambangan Mineral Bauksit
PT. Kurnia Jaya Raya

4.1.2.1. Hasil Proses Pelingkupan


Dari hasil proses pelingkupan maka didapat dampak penting hipotetik
kegiatan Penambangan Bauksit PT. Kurnia Jaya Raya, yakni sebagai
berikut :
A. Dampak Penting Hipotetik Terhadap Lingkungan Fisik Kimia.
1. Menurunya Kualitas Udara Ambien dan meningkatnya
Kebisingan
2. Hidrologi
Menurunnya Kualitas Air Permukaan
3. Fisiografi
Perubahan Bentang Alam
4. Tanah
Meningkatnya Laju Erosi Tanah dan Sedimentasi
Perubahan Kesuburan Tanah
B. Dampak Penting Hipotetik terhadap Lingkungan Biologi
1. Berkurangnya Keanekaragaman Jenis Flora
2. Berkurangnya Keanekaragaman Jenis Fauna
3. Berkurangnya Keanekaragaman Jenis Biota Air
C. Dampak Penting Hipotetik terhadap Lingkungan Sosial
Ekonomi dan Budaya
Sosial Ekonomi
1. Meningkatnya Aktivitas Perekonomian
2. Meningkatnya Pendapatan Masyarakat
Sosial Budaya
1. Perubahan Sikap dan Persepsi Masyarakat
2. Perubahan Struktur Masyarakat
D. Dampak Penting Hipotetik terhadap Kesehatan Masyarakat dan
Kesehatan Lingkungan
1. Terjadinya Kecelakaan Kerja
2. Meningkatnya Pola Penyakit Masyarakat

4.1.2.2. Prioritas Dampak Penting Hipotetik


Kegiatan ini merupakan tahap akhir proses pelingkupan. Dampak
penting hipotetik yang didapatkan dikelompokkan berdasarkan
keterkaitannya secara holistik dan berdasarkan urutan
kepentingannya, baik dari segi ekonomi, sosial dan ekologi, sehingga

Laporan Utama Analisis Dampak Lingkungan Hidup (LU-ANDAL) IV – 18


Pertambangan Mineral Bauksit
PT. Kurnia Jaya Raya

didapatkan urutan prioritas dampak penting hipotetik dari kegiatan


penambangan Bauksit PT. Kurnia Jaya Raya.
Prioritas dampak penting hipotetik kegiatan penambangan bauksit
PT. Kurnia Jaya adalah sebagai berikut :
a. Menurunnya Kualitas Air Permukaan
b. Perubahan Persepsi Masyarakat
c. Meningkatnya Laju Erosi Tanah dan Sedimentasi
d. Perubahan Bentang Alam
e. Menurunnya Kualitas Udara Ambien dan Meningkatnya
Kebisingan
f. Terjadinya Kecelakaan Kerja
g. Meningkatnya Pola Penyakit Masyarakat
h. Meningkatnya Aktivitas Perekonomian
i. Meningkatnya Pendapatan Masyarakat
j. Perubahan Struktur Masyarakat
k. Menurunnya Keanekaragaman Jenis Flora
l. Menurunnya Keanekaragaman Jenis Fauna
m. Menurunnya Keanekaragaman Jenis Biota Air

4.2. WILAYAH STUDI DAN BATAS WAKTU KAJIAN


Penarikan batas wilayah studi dilakukan dengan memperhatikan
komponen dampak besar dan penting lingkungan yang perlu ditelaah
secara cermat dan mendalam serta potensi persebaran dampak terhadap
lingkungan. Oleh karena itu dalam menentukan batas wilayah studi
ANDAL kegiatan Pertambangan PT. Kurnia Jaya Raya perlu
mempertimbangkan 5 (lima) faktor, yaitu: batas proyek/kegiatan, batas
ekologis, batas sosial, dan batas administrative.
4.2.1. Batas Proyek
Batas wilayah proyek/kegiatan merupakan ruang yang berbentuk polygon
dari suatu usaha rencana kegiatan untuk melakukan kegiatan pra
konstruksi/persiapan, serta kegiatan tahap konstruksi/pembangunan. Dari
ruang inilah sumber dampak yang dihasilkan terhadap komponen
lingkungan yang ditelaah.
Batas proyek atau kegiatan yang di maksud adalah batas areal dimana
kegiatan Pertambangan PT. Kurnia Jaya Raya akan dilaksanakan.
Disekitar ruangan yang berbentuk polygon tersebut terdapat satuan
pemukiman dan titik ketinggian yang berbatasan langsung dengan lokasi
kegiatan, yaitu :
- Sebelah Utara : Perkebunan kelapa sawit dan Hutan Produksi (HP)
- Sebelah Selatan : Hutan Produksi (HP) dan Areal Penggunaan Lain
(APL)

Laporan Utama Analisis Dampak Lingkungan Hidup (LU-ANDAL) IV – 19


Pertambangan Mineral Bauksit
PT. Kurnia Jaya Raya

- Sebelah Barat : Sungai Kapuas dan Perkebunan Kelapa sawit


- Sebelah Timur : Hutan Produksi (HP)
4.2.2. Batas Ekologis
Pertimbangan batas ekologis dalam studi ANDAL ini berdasarkan
karakteristik Daerah Aliran Sungai yang alirannya melewati kegiatan
Pertambangan PT. Kurnia Jaya Raya baik berupa anak sungai maupun
sungai induknya yaitu DAS Sungai Kapuas.

4.2.3. Batas Administrasi


Batas administrasi wilayah studi meliputi kecamatan di Kabupaten
Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat yang berkaitan dengan areal
kegiatan Pertambangan PT. Kurnia Jaya Raya seluruhnya berada pada
wilayah administrasi Kecamatan Toba.

4.2.4. Batas Sosial


Batas wilayah sosial adalah batas kegiatan yang merupakan tempat
berlangsungnya interaksi sosial ekonomi dan budaya, yang diprakirakan
mengalami perubahan akibat aktifitas kegiatan Pertambangan
PT. Kurnia Jaya Raya.
Kelompok-kelompok masyarakat yang diperkirakan terkena dampak
kegiatan Pertambangan PT. Kurnia Jaya Raya meliputi kelompok
masyarakat yang ada di sekitar areal studi dan sekitarnya terutama yang
berada di desa Kampung Baru Kecamatan Toba, Kabupaten Sanggau
Provinsi Kalimantan Barat.

4.3. BATAS WAKTU KAJIAN


Batas waktu kajian dalam studi AMDAL Penambangan bauksit
PT. Kurnia Jaya Raya adalah dengan pertimbangan akan terjadinya
perubahan kualitas rona lingkungan awal pada komponen biotis, abiotis,
dan sosial ekonomi budaya serta kesehatan masyarakat. Batasan waktu
kajian adalah batas waktu kajian yang akan digunakan dalam melakukan
prakiraan dan evaluasi dampak dalam kajian ANDAL. Batas waktu
tersebut minimal dilakukan selama umur rencana usaha dan/atau
kegiatan berlangsung. sesuai umur ekonomis potensi cadangan yang
terdapat di areal lokasi tambang yaitu sekitar 10 tahun.

Laporan Utama Analisis Dampak Lingkungan Hidup (LU-ANDAL) IV – 20

Anda mungkin juga menyukai