Anda di halaman 1dari 15

TUGAS MODUL 4

PRAKTIKUM PENELITIAN OPERASI (OR)

“OPTIMALISASI PRODUKSI GORENGAN DENGAN


MENGGUNAKAN METODE GOAL PROGRAMMING”

(STUDI KASUS : UMKM PARTAI PERINDO DI KERMIL)

Disusun oleh :

Arya Haditiya 1411600097

M. Agus Cahyono 1411600111

PROGRAM STUDY TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA

2019
I. PENDAHULAN

1.1. Latar Belakang

Dunia bisnis merupakan pasar bagi seluruh pelaku bisnis, dunia yang tengah dihadapkan
pada globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan yang
beroperasi di Indonesia. Dalam dunia bisnis, usaha, dan industri manajemen sering mengalami
masalah yang berhubungan dengan penetapan optimal dari bermacam-macam sumber yang
produktif dan personalia yang mempunyai tingkat efisiensi yang berbeda untuk tugas berbeda
pula (Alvin Susanto, 2006).

Pertumbuhan Usaha Masyarakat Kecil Menengah (UMKM) dalam negeri lebih


didominasi oleh industri makanan, salah satunya produk gorengan yang menunjukan bahwa
minat masyarakat terhadap produk ini terus bertambah. Hal ini mengindikasikan bahwa usaha
gorengan masih dapat terus berkembang dan merupakan salah satu pasar potensial untuk
mencapai keuntungan optimal. Makanan merupakan kebutuhan utama manusia dalam menjalani
kehidupan setiap hari. Seiring berjalannya waktu munculah berbagai variasi makanan, salah
satunya produk gorengan.

Pertumbuhan produksi gorengan pada UMKM Partai Perindo berkembang dengan pesat
dan mendorong upaya memaksimalkan pendapatan dan meminimalkan biaya produksi. Oleh
karena itu, Agar produksi roti untuk setiap jenis rasa mencapai optimal maka penulis
menggunakan metode Goal Programming.

Dengan mempertimbangkan pengunaan metode Goal Programming ini sangat sesuai


dengan masalah yang dihadapi oleh UMKM gorengan Partai Perindo. Untuk itulah penulis
memilih judul, “Optimalisasi Produksi Gorengan dengan menggunakan metode Goal
Programming (Studi Kasus UMKM Gorengan Partai Perindo di Kermil)”.
1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahan yang akan dibahas pada penelitian ini
adalah Bagaimana memaksimalkan penggunaan bahan baku dan meminimalkan biaya produksi.

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal dan biaya
produksi yang minimal dari UMKM Gorengan Partai Perindo di Kermil.

1.4. Batasan Masalah

Untuk menghindari terlalu meluasnya masalah pengambilan kesimpulan dalam penelitian


ini maka permasalahan di batasi sebagai berikut :

1. Jumlah karyawan dianggap tetap

2. Data yang di ambil pada bulan Oktober 2019.


II. METODE PENELITIAN

2.1. Prosedur Penelitian

1. Memulai penelitian

2. Pengambilan data

3. Membuat model matematika

Model matematika adalah suatu cara sederhana untuk menerjemahkan suatu masalah
kedalam bahasa matematika dengan menggunakan persamaan, pertidaksamaan, atau
fungsi.( https://novtani.wordpress.com/tag/model-matematika)

4. Menggunakan metode Goal Programming

Goal programming merupakan modifikasi atau variasi khusus dari program linear
yang sudah kita kenal. Analisis Goal Programming bertujuan untuk meminimumkan jarak
antara atau deviasi terhadap tujuan, target atau sasaran yang telah ditetapkan dengan
usaha yang dapat ditempuh untuk mencapai target atau tujuan tersebut secara memuaskan
sesuai dengan syarat ikatan yang ada, yang membatasinya berupa sumber daya yang
tersedia, teknologi yang ada, kendala tujuan, dan sebagainya. (Charles, D and Simpson,
T., 2002)

Model umum dari program tujuan ganda (tanpa faktor prioritas di dalam strukturnya)

adalah sebagai berikut:

𝑚
M in im u m k a n 𝑍 = ∑ 𝑊 𝑖( 𝑑 𝑖+ + 𝑑 𝑖− )
𝑖= 1

= ∑ 𝑚𝑖= 1 𝑊 𝑖
+
+𝑊 𝑖
+
+𝑊 𝑖

Kendala = ∑𝑛 𝑎 𝑖𝑗 𝑋 𝑗 + 𝑑− + 𝑑+ = 𝑏𝑖
𝑗=1 𝑖 𝑖
Untuk i = 1,2, … … , 𝑚
Tujuan
𝑛

= ∑ 𝑔 𝑘𝑗 𝑋 𝑗 ≤ 𝑎𝑡𝑎𝑢 ≥ 𝐶𝑘
𝑗=1

U n t u k k = 1 ,2 , … … , 𝑝
Kendala Fungsional ; 𝑠𝑗 = 1, 2 , … … , 𝑛

Keterangan :

𝑑 𝑖 − 𝑑𝑎𝑛 𝑑 𝑖 + = Jumlah unit deviasi yang kelebihan (+) atau kekurangan (-) terhadap

tujuan (𝑏1)

𝑊 𝑖 + 𝑑𝑎𝑛 𝑊 𝑖 − = Timbangan atau pinalti (ordinal atau cardinal) yang diberikan

terhadap suatu unit deviasi yang kekurangan (-) atau kelebihan (+)
terhadap tujuan (𝑏𝑖)

𝑎𝑖𝑗 = koefisien teknologi fungsi kendala mutu, yaitu yang berhubungan dengan tujuan
perubah pengambilan kepuusan (𝑋𝑗)

𝑋𝑗 = Peubah pengambilan keputusan atau kegiatan

𝑏𝑖 = tujuan atau target yang ingin dicapai

𝑔𝑘𝑗 = Koefesien teknologi fungsi kendala biasa

𝐶𝑘 = Jumlah sumber daya k yang tersedia


III. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Hasil

3.1.1. Pengumpulan Data

UMKM Gorengan Partai Perindo adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam
industri makanan ringan, perusahaan ini berawal dari Usaha Masyarakat Kecil Menengah
(UMKM) yang dikelola oleh bapak Ahmad Toni, awal bergerak tumbuh usaha Gorengan
yaitu melakukan penjualan hasil produksi berdasarkan pesanan, potensi usaha gorengan ini
sangat besar karena peminat gorengan di Kermil semakin hari semakin banyak. Data yang
diambil berupa data bahan baku, data biaya produksi, data biaya bahan baku.

3.1.2. Bahan baku

Adapun jumlah persediaan bahan baku UMKM Gorengan di Kermil adalah sebagai
berikut :

No. Bahan Baku Jumlah Persediaan/hari

1 Terigu 30000 g

2 Minyak goreng 300 g

3 Tahu 100 g

4 Tempe 100 g

5 Ubi 50 g

6 Sayuran 20 g

7 Pisang 150 g

8 Ketela/pohong 100 g

9 Penyedap rasa 10 g

10 Gas elpiji 3 kg
Sumber:UMKM Gorengan di Kermil (partai Perindo)

3.1.3. Data Biaya Produksi


Biaya yang termasuk dalam biaya produksi adalah biaya bahan baku dan biaya
tenaga kerja.

3.1.3.1. Data Biaya Tenaga Kerja

UMKM Gorengan di Kermil memiliki 2 orang tenaga kerja langsung. Tenaga


kerja langsung disini adalah tenaga kerja yang langsung berhubungan dengan proses
produksi. Perhitungan jumlah tenaga kerja langsung adalah dengan memperhatikan
jumlah tenaga kerja, upah tenaga kerja dan jumlah hari kerja tiap bulannya.

Upah tenaga kerja per orang setiap bulan sebesar Rp. 800.000, jumlah hari kerja
tiap bulannya 26 hari sehingga jumlah upah tenaga kerja per bulan Rp. 1.600.000,
selanjutnya kita akan mencari biaya tenaga kerja per hari.

upahtenaga kerja per bulan


Biaya tenaga kerja per hari = ................................. (1)
jumlah harikerja perbulan

Dari persamaan (1) diperoleh hasilnya adalah Rp. 61.500 per hari. Dan untuk
mencari berapa biaya tenaga kerja per satu buah roti kita masukan biaya tenaga kerja
per hari dibagi dengan jumlah gorengan yang diproduksi sebesar 1000 buah.

biaya tenaga kerja per hari


Biaya tenaga kerja per satu buah Roti = ................ (2)
jumlah produksi roti

Dari persamaan (2) diperoleh hasilnya adalah Rp. 61,5


3.1.3.2. Data Biaya Bahan Baku untuk 1 jenis gorengan

Untuk mencari berapa bahan baku yang terpakai untuk satu buah gorengan, maka
digunakan rumus perhitungannya sebagai berikut :

kebutuhanbahan baku per hari(gr)


1 Jenis rasa =
jumlah jenis rasa

Berdasarkan persamaan (3) didapatkan hasil kebutuhan bahan baku untuk 1 jenis
rasa, selanjutnya untuk 1 buah gorengan hasil persamaan (3) dibagi dengan jumlah
untuk setiap jenis rasa.

Adapun perhitungan untuk semua pemakaian bahan baku per jenis rasa per hari,
dapat dilihat dari perhitungan diatas, untuk selengkapnya dapat dilihat pada tabel 2.

Jenis Gorengan

No. Bahan Baku (gr)


Tahu Pohong/ketela
Tempe Ubi Molen
isi
1 Tepung terigu 12.5 12.5 12.5 12.5 12.5
2 Minyak goreng 5.5 5.5 5.5 5.5 5.5
3 Tahu 1 - - - -
4 Tempe - 1 - - -
5 Ubi - - 1 - -
6 Sayuran 1.5 - - - -
7 Pisang - - - 1 -
8 Ketela - - - - 1
9 Penyedap rasa 2.25 2.25 2.25 2.25 2.25
10 Gas elpiji 7.5 7.5 7.5 7.5 7.5
Adapun perhitungan untuk semua biaya bahan baku yang dikeluarkan oleh UKM
Ibaraki Bakery untuk 1 buah roti dapat dilihat pada tabel

No. Nama Barang/Gorengan Harga persediaan/hari


1 Tahu isi Rp. 350,-
2 Tempe Rp.350,-
3 Ubi Rp.370,-
4 Molen Rp.400,-
5 Pohong Rp.250,-

3.1.4. Hasil perhitungan biaya produksi per buah

Hasil perhitungan biaya produksi per buah menggunakan rumus :

Biaya produksi per buah = tenaga kerja per buah + biaya bahan baku per buah…..(3)

Dari persamaan (3) di atas didapatkan biaya produksi per buah untuk masing-masing
jenis roti dapat dilihat pada tabel

Jenis Harga tenaga Harga bahan Biaya produksi/ 1 buah jenis


Gorengan kerja/buah roti baku/gorengan Gorengan

Tahu isi Rp.61,5 Rp. 350,- Rp. 411.5,-


Tempe Rp. 61,5 Rp.350,- Rp.411.5,-
Ubi Rp. 61,5 Rp.370,- Rp.461,5,-
Molen Rp. 61,5 Rp.400,- Rp.461.5,-
Pohong Rp. 61,5 Rp.250,- Rp.311.5,-
.
3.1.5. Hasil perhitungan penjualan

Keuntungan = harga jual per buah – biaya produksi per buah

Dari persamaan di atas didapatkan keuntungan dari masing-masing jenis roti dapat
dilihat pada tabel.

Biaya produksi/biji
Jenis gorengan Harga jual/biji Total
gorengan
Tahu isi Rp.600,- Rp. 411.5,- Rp.188.,-5
Tempe Rp.600,- Rp.411.5,- Rp.188.,-5
Ubi Rp.600,- Rp.461,5,- Rp.138.5,-
Molen Rp.600,- Rp.461.5,- Rp.138.5,-
Pohong Rp.600,- Rp.311.5,- Rp.288.5,-

Dalam satu hari UMKM gorengan di kermil dapat menjul produk gorengannya
sebagai berikut pada table di bawah ini:

Total keuntungan/hari = banyak produk/hari – keuntungan/1gorengan

Banyak Keuntungan/1gorenga
Jenis gorengan Total
gorengan/hari n
Tahu isi 250 Rp.188.,-5 Rp.94.250,-
Tempe 250 Rp.188.,-5 Rp.56.550
Ubi 150 Rp.138.5,- Rp.13.850
Molen 200 Rp.138.5,- Rp.138.5,-
Pohong 150 Rp.288.5,- Rp.288.5,-

3.1.6. Penentuan model matematika goal programming


Sebelum membentuk model matematik, terlebih dahulu menentukan variabel
keputusan. Dalam menyatakan variabel keputusan (𝑋𝑗) dinyatakan dengan :

 Variabel Keputusan

𝑋1 = Banyaknya produksi tahu goreng per hari

𝑋2 = Banyaknya produksi tempe goreng per hari

𝑋3 = Banyaknya produksi ubi goreng per hari

𝑋4 = Banyaknya produksi molen goreng per hari

𝑋5 = Banyaknya produksi pohong goreng per hari

 Fungsi ujuan

𝒁 (max) =
𝑷𝟏(𝑑1− 𝑑1+) + 𝑷𝟐(𝑑2− 𝑑2+) + 𝑷𝟑(𝑑3− 𝑑3+) + 𝑷𝟒(𝑑4− 𝑑4+) + 𝑷𝟓(𝑑5− 𝑑5+)+
𝑷𝟔(𝑑6− 𝑑6+) + 𝑷𝟕(𝑑7−𝑑7+) + 𝑷𝟖(𝑑8− 𝑑8+) + 𝑷𝟗(𝑑9−𝑑9+)+ 𝑷𝟏𝟎(𝑑10− 𝑑10+)
 Variabel deviational

𝑑1− = 𝑑𝑒𝑣𝑖𝑎𝑠𝑖 𝑚𝑖𝑛𝑢𝑠 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑡𝑢𝑗𝑢𝑎𝑛 𝑘𝑒 1 (𝑇𝑒𝑝𝑢𝑛𝑔 𝑇𝑒𝑟𝑖𝑔𝑢)

𝑑1+ = 𝑑𝑒𝑣𝑖𝑎𝑠𝑖 𝑝𝑙𝑢𝑠 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑡𝑢𝑗𝑢𝑎𝑛 𝑘𝑒 1 (𝑇𝑒𝑝𝑢𝑛𝑔 𝑇𝑒𝑟𝑖𝑔𝑢)

𝑑2− = 𝑑𝑒𝑣𝑖𝑎𝑠𝑖 𝑚𝑖𝑛𝑢𝑠 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑡𝑢𝑗𝑢𝑎𝑛 𝑘𝑒 2 (Minyak goreng)

𝑑2+ = 𝑑𝑒𝑣𝑖𝑎𝑠𝑖 𝑝𝑙𝑢𝑠 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑡𝑢𝑗𝑢𝑎𝑛 𝑘𝑒 2 (Minyak goreng)

𝑑3− = 𝑑𝑒𝑣𝑖𝑎𝑠𝑖 𝑚𝑖𝑛𝑢𝑠 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑡𝑢𝑗𝑢𝑎𝑛 𝑘𝑒 3 (Tahu)

𝑑3+ = 𝑑𝑒𝑣𝑖𝑎𝑠𝑖 𝑝𝑙𝑢𝑠 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑡𝑢𝑗𝑢𝑎𝑛 𝑘𝑒 3 (Tahu)

𝑑4− = 𝑑𝑒𝑣𝑖𝑎𝑠𝑖 𝑚𝑖𝑛𝑢𝑠 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑡𝑢𝑗𝑢𝑎𝑛 𝑘𝑒 4 (Tempe)

𝑑4+ = 𝑑𝑒𝑣𝑖𝑎𝑠𝑖 𝑝𝑙𝑢𝑠 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑡𝑢𝑗𝑢𝑎𝑛 𝑘𝑒 4 (Tempe)

𝑑5− = 𝑑𝑒𝑣𝑖𝑎𝑠𝑖 𝑚𝑖𝑛𝑢𝑠 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑡𝑢𝑗𝑢𝑎𝑛 𝑘𝑒 5 (Ubi)

𝑑5+ = 𝑑𝑒𝑣𝑖𝑎𝑠𝑖 𝑝𝑙𝑢𝑠 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑡𝑢𝑗𝑢𝑎𝑛 𝑘𝑒 5 (Ubi)

𝑑6− = 𝑑𝑒𝑣𝑖𝑎𝑠𝑖 𝑚𝑖𝑛𝑢𝑠 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑡𝑢𝑗𝑢𝑎𝑛 𝑘𝑒 6 (Sayuran)

𝑑6+ = 𝑑𝑒𝑣𝑖𝑎𝑠𝑖 𝑝𝑙𝑢𝑠 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑡𝑢𝑗𝑢𝑎𝑛 𝑘𝑒 6 (Sayuran)

𝑑7− = 𝑑𝑒𝑣𝑖𝑎𝑠𝑖 𝑚𝑖𝑛𝑢𝑠 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑡𝑢𝑗𝑢𝑎𝑛 𝑘𝑒 7 (Pisang)

𝑑7+ = 𝑑𝑒𝑣𝑖𝑎𝑠𝑖 𝑝𝑙𝑢𝑠 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑡𝑢𝑗𝑢𝑎𝑛 𝑘𝑒 7 (Pisang)

𝑑8− = 𝑑𝑒𝑣𝑖𝑎𝑠𝑖 𝑚𝑖𝑛𝑢𝑠 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑡𝑢𝑗𝑢𝑎𝑛 𝑘𝑒 8 (Ketela/pohong)

𝑑8+ = 𝑑𝑒𝑣𝑖𝑎𝑠𝑖 𝑝𝑙𝑢𝑠 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑡𝑢𝑗𝑢𝑎𝑛 𝑘𝑒 8 (Ketela/pohong)

𝑑9− = 𝑑𝑒𝑣𝑖𝑎𝑠𝑖 𝑚𝑖𝑛𝑢𝑠 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑡𝑢𝑗𝑢𝑎𝑛 𝑘𝑒 9 (𝑃enyedap rasa)

𝑑9+ = 𝑑𝑒𝑣𝑖𝑎𝑠𝑖 𝑝𝑙𝑢𝑠 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑡𝑢𝑗𝑢𝑎𝑛 𝑘𝑒 9 (𝑃enyedap rasa)

𝑑10− = 𝑑𝑒𝑣𝑖𝑎𝑠𝑖 𝑚𝑖𝑛𝑢𝑠 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑡𝑢𝑗𝑢𝑎𝑛 𝑘𝑒 10 (Gas elpiji)

𝑑10+ = 𝑑𝑒𝑣𝑖𝑎𝑠𝑖 𝑝𝑙𝑢𝑠 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑡𝑢𝑗𝑢𝑎𝑛 𝑘𝑒 10 (Gas elpiji)


 Hard Constrains
Pembatas yang tidak boleh di langar
X1 + X2 + X3 + X4 + X5 ≤ 26 (Jumlah hari kerja yang boleh digunakan)

 Goal Constrains/soft constrain


12,5X1+ 12,5X2 + 12,5X3 + 12,5X4 + 12,5X5 + 𝑑1− 𝑑1+ = 30000
5,5X1+ 5,5X2 + 5,5X3 + 5,5X4 + 5,5X5+ 𝑑2− 𝑑2+= 300
X1+ 𝑑3− 𝑑3+ = 100
X2 + 𝑑4− 𝑑4+ =100
X3+ 𝑑5− 𝑑5+ = 50
1,5X1+ 𝑑6− 𝑑6+ = 20
X4 + 𝑑7− 𝑑7+ = 150
X5 + 𝑑8− 𝑑8+ = 100
2,25X1+ 2,25X2 + 2,25X3 + 2,25X4 + 2,25X5 + 𝑑9− 𝑑9+ = 10
7,5X1+ 7,5X2 + 7,5X3 + 7,5X4 + 7,5X5 + 𝑑10− 𝑑10+ = 3000

 Kendala non negatif :


𝑋1, 𝑋2, 𝑋3,𝑋4, 𝑋5, 𝑑1−, 𝑑1+, 𝑑2−, 𝑑2+, 𝑑3−, 𝑑3+, 𝑑4−, 𝑑4+, 𝑑5−, 𝑑5+, 𝑑6−, 𝑑6+,
𝑑7−, 𝑑7+, 𝑑8−, 𝑑8+, 𝑑9−, 𝑑9+,𝑑10− , 𝑑10 ≥ 0
DAFTAR PUSATAKA

Alvin Susanto, 2006. Penelitian Operasional dalam dunia bisnis, Program Studi Teknik Informatika,
ITB Bandung
Charles, D and Simpson, T., 2002. Goal Programming Aplication in Multidisciplinary Design
Optimization.
Data Produksi UKM Ibaraki Bakery bulan Oktober 2015. https://novtani.wordpress.com/tag/model-
matematika. (Diakses pada tanggal 20 April 2016).
LAMPIRAN

 Foto kegiatan untuk pengumpulan data

Anda mungkin juga menyukai