Anda di halaman 1dari 4

Nama : Rafli Arief Fauzan

NIM : 1183010107

Kelas : HK 4 C

UTS Hukum Kewarisan Islam II

1. Buat contoh Aul, Raad, Munsakhoh, dan Muqaamah


Jawab
a. Contoh Aul
Pewaris meninggalkan:
1. janda (a)
2. dua orang anak perempuan (b dan c)
3. ibu (d)
4. bapak (e)

Maka pembagian warisannya akan seperti:

a = 1/8
b dan c = 2/3
d = 1/6
e = 1/6

Jumlah perolehan semua ahli waris = 3/24 +16/24+4/24+4/24 = 27/24.


Kemudian, bagian tersebut di aul-kan dengan cara menyamakan penyebutnya dengan
pembilangnya sehingga sekarang menjadi 27/27. Selanjutnya dibagikan menurut penyebutnya
semula sehingga menjadi

a = 3/24 menjadi 3/27


b dan c = 16/24 menjadi 16/27
d = 4/24 menjadi 4/27
e = 4/24 menjadi 4/27
Jumlah = 27/27 =1
b. Contoh raad
pewaris meninggalkan:
1.    ibu (a)
2.    seorang anak perempuan (b)
3.    janda ( c)
Maka pembagian warisannya akan seperti:
A = 1/6
B = 1/2
C = 1/8
Jumlah = 4/24 + 12/24 + 3/24 = 19/24
Jadi, masih tersisa 24/24 – 19/24 = 5/24. Sisa bagi ini dirad-kan kepada a, b dan c, sehingga a, b
dan c masing-masing akan mendapat tambahan dari sisa bagi yang 5/24 itu berimbang dengan
berapa bagian yang telah diperolehnya masing-masing dalam pembagian pertama tadi.
Perbandingan perolehan mereka dalam pembagian pertama adalah 4:12:3 diambil dari perolehan
mereka di atas tadi, yaitu 4/24 : 12/24 : 3/24. Jumlah angka 4+12+3= 19 dijadikan angka pembagi
tadi.
Dengan demikian,
a mendapat tambahan 4/19 x 5/24 = 20/456
b mendapat tambahan 12/19 x 5/24 = 60/456
c mendapat tambahan 3/19x 5/24 = 15/456
Jadi pembagian terakhir adalah :
a = 1/6 +20/456 = 76/456 + 20/456 = 96/456
b = ½ +60/456 = 228/456 + 60/456 = 288/ 456
c = 1/8 +15/456 = 57/456 + 15/456 = 72/456
c. Contoh Munasakhoh
Seorang meninggal dengan mening-galkan ahli waris dua orang anak laki-laki (Rahmat dan
Ruslan), dan dua orang anak perempuan (Fatimah dan Aisyah).
Harta peninggalan sebanyak Rp. 80.000.000,-,
sebelum harta warisan di bagi tiba-tiba Rahmat menyusul mati dengan tidak meninggalkan ahli
waris selain Ruslan, Fatimah dan Aisyah.
Maka cara penyele-saiannya cukup dengan mengadakan pembagian satu kali saja, yakni:
Ruslan berbanding dengan Fatimah dan Aisyah. = 2 : 1:1 = 4
Ruslan = 2/4 X Rp. 80.000.000,- = Rp. 40.000.000,-
Fatimah = 1/4 X Rp. 80.000.000,- = Rp. 20.000.000,-
Aisyah = 1/4 X Rp. 80.000.000,- = Rp. 20.000.000,-
Seandainya Rahmat mempunyai harta peninggalan sebanyak Rp. 25.000.000,- maka harta
peninggalannya akan dibagi-bagikan menjadi: Ruslan = 2/4 X Rp. 25.000.000,- = Rp.
12.500.000,-
d. Contoh Muqasamah
Apabila ahli warisnya kakek dan dua orang saudara laki-laki sekandung, dengan tirkah Rp.
120.000.000
Cara penyelelesainnya kakek memilih yang menguntungkan:
1) Kakek memilih 1/3 bagian, maka kakek mendapat 1/3 × Rp. 120.000.000 = Rp.
40.000.000
Saudara, karena berdua maka mendapat 2/3 bagian, maka saudara mendapat
2/3 × Rp. 120. 000.000 = Rp. 80.000.000
2) Kakek memilih muqasamah, maka bagian kakek 1/2,  maka kakek mendapat ½ x Rp.
120.000= Rp. 60.000.000
Saudara juga mendapat 1/2, maka saudara memilih 1/2 x Rp. 120.000.000=
60.000.000
2. Buat resume terkait takharuj atau perdamaian
Jawab
a. Pengertian
takharuj adalah suatu perjanjian damai antar para ahli waris atas keluarnya atau mundurnya salah
seorang ahli waris atau sebagaian ahli waris untuk tidak menerima hak bagiannya dari harta warisan
peninggalan pewaris dengan syarat mendapat imbalan tertentu berupa sejumlah uang atau barang dari
ahli waris lain.
b. Bentuk-Bentuk Takharuj
1. Perjanjian dua pihak.
Pembagian harta warisan dalam bentuk ini adalah terdapat dua pihak, pihak pertama
adalah ahli waris yang menyatakan diri keluar dari hak untuk menerima warisan dan
menyerahkan bagian warisannya kepada pihak kedua atau ahli waris lain. Selanjutnya pihak
kedua (ahli waris lain) menyerahkan sesuatu sebagai tebusan atas harta warisan yang telah
diserahkan kepada ahli waris pihak pertama.
2. Perjanjian jual beli.
Takharuj dalam bentuk ini adalah seakan-akan terjadi trasanki jual beli. Pihak ahli waris
pertama yang telah menyerahkan bagian harta warisannya kepada pihak ahli waris kedua
menerima pembelian atau harta yang diberikan oleh pihak ahli waris yang kedua.
3. Perjanjian tukar menukar.
Al-takharuj juga dapat berbentuk tukar menukar barang harta warisan atau barter.
Dalam bentuk ini, pihak yang telah menyatakan keluar atau mundur dari menerima harta
warisan pewaris menerima tebusan atau barter sebagai alat penukar dari harta warisan yang
seharusnya menjadi bagiannya.
c. Adapun cara pembagiannya adalah:
1. Para ahli waris yang berhak menerima harta warisan pewaris terlebih dahulu ditentukan besar
bagian masing-masing termasuk ahli waris yang keluar atau mengundurkan diri.
2. Pihak ahli waris yang mundur/keluar ditetapkan besar bagiannya dari harta warisan pewaris.
3. Bagian ahli waris yang keluar atau mundur dibayar atau ditebus atau dibarter oleh ahli waris
yang tidak mengundurkan diri.
4. Sisa yang dijadikan barter atau tebusan, dibagi oleh ahli waris yang tidak keluar menurut
besar bagian masing-masing.
d. Apabila salah seorang ahli waris ada yang menyatakan mengundurkan diri, atau menyatakan
hanya akan mengambil sebagian saja dari hak warisnya, maka ada dua cara yang dapat menjadi
pilihannya. Pertama, ia menyatakannya kepada seluruh ahli waris yang ada, dan cara kedua, ia
hanya memberitahukannya kepada salah seorang dari ahli waris yang ditunjuknya dan bersepakat
bersama.
Seseorang wafat dan meninggalkan ayah, anak perempuan, dan istri. Kemudian sebagai
misal, pewaris meninggalkan sebuah rumah, dan uang sebanyak Rp 42 juta. Kemudian istri
menyatakan bahwa dirinya hanya akan mengambil rumah, dan menggugurkan haknya untuk
menerima bagian dari harta yang berjumlah Rp 42 juta itu. Dalam keadaan demikian, maka
warisan harta tersebut hanya dibagikan kepada anak perempuan dan ayah. Lalu jumlah bagian
kedua ahli waris itulah yang menjadi pokok masalahnya. Rincian pembagiannya seperti berikut:
Pokok masalahnya dari dua puluh empat (24), kemudian kita hilangkan (ambil) hak istri,
yakni seperdelapan dari dua puluh empat, berarti tiga (3) saham. Lalu sisanya (yakni 24 - 3 = 21)
merupakan pokok masalah bagi hak ayah dan anak perempuan. Kemudian dari pokok masalah itu
dibagikan untuk hak ayah dan anak perempuan. Maka, hasilnya seperti berikut:

Nilai per bagian adalah 42.000.000: 21 = 2.000.000


Bagian anak perempuan adalah 12 x 2.000.000 = 24.000.000
Bagian ayah 9 x 2.000.000 = 18.000.000
Total = 24.000.000 + 18.000.000 = 42.000.000

Anda mungkin juga menyukai