BAB 1
Prestise Pelanggan
Taking Order
2
PETA KONSEP
BAB III
Pengertian Clear Up
3
PETA KONSEP
BAB IV
Service Courtessy
4
PETA KONSEP
BAB V
5
PENDAHULUAN
A. Deskripsi
Pengetahuan serta ketrampilan mengenai food &
beverage service sangatlah penting bagi para siswa –
siswi SMK. Khususnya untuk jurusan jasa boga. Dalam
modul ini akan membahas yang berkaitan dengan food &
beverage service mulai dari taking order sampai clear
up. Serta juga dibahas hal – hal teknis penunjang dalam
pelaksanaan food & beverage service.
B. Ruang Lingkup
Modul ini khusus membahas mengenai food &
beverage service mulai dari
6
dalam segala hal, lingkungan ruangan yang nyaman,
prestise pelanggan, pelayanan yang baik dan
profesional, musik dan hiburan, sikap dan
penampilan karyawan, seragam kerja karyawan,
peralatan makan yang bersih dan serasi
b. pengertian, tujuan dan urutan dalam taking order.
c. pengertian, tujuan dan urutan clear up.
d. sopan santun dalam pelayanan,
e. pedoman dasar kerja pramusaji di hotel internasional
7
8
Untuk fasilitator :
D. Tujuan Akhir
Setelah mempelajari unit ini peserta didik mampu
menjelaskan, Mengidentifikasi, dan memaplikasikan
mengenai food & beverage service
9
BAB 1
GUEST SATISFACTION
( KEPUASAN PELANGGAN )
10
Tujuan bab ini:
11
Yang dimaksud dengan istilah guest satisfaction ( kepuasan
pelanggan ) di dunia perhotelan adalah kepuasan yang
dirasakan oleh para pelanggan, yaitu terpenuhinya kebutuhan
dan keinginan akan prduk dan jasa layanan makanan dan
minuman. Untuk mencapai hal tersebut, dengan segala upaya
para staf departemen food & beverage berusaha
mewujudkannya, sehingg tujuan departemen food &
beverage dapat tercapai.
12
A. Makanan dan Minuman Bermutu
13
C. Lingkungan Ruangan yang Nyaman
D. Prestise Pelanggan
14
meningkatkan pendapatan bagi hotel yang bersangkutan.
Untuk mencapai hal tersebut di atas, restoran harus
memiliki:
Tata ruang yang apik.
Suasana yang nyaman
Pelayanan yang professional
Harga yang pantas
Pelanggan dari kalangan tertentu
Nama restoran dikenal oleh banyak orang.
Promosi yang tepat sasaran.
15
Menyambut tamu.
Mengantar tamu ke tempat duduk/meja yang
diinginkan.
Menuangkan air es ke gelas goblet, membantu
tamu membuka napkin ( serbet makan ),
memberikan menu.
Melayani order taking ( pemesanan menu )
Memberikan order berdasarkan pesanan ke
bagian dapur, dan mengambil pesanan yang
sudah siap untuk disajikan.
Menyajikan pesanan di meja tamu
Melayani pembayaran.
Mengatasi segala keluhan ( jika ada ).
Memberikan pelayanan sesudah tamu menikmati
hidangan.
Memberikan pelayanan ketika tamu
meninggalkan tempat.
16
Musik dan Hiburan
17
G. Seragam Kerja Karyawan
18
BAB II
TAKING ORDER
19
Tujuan bab ini:
20
A. Pengertian Mengenai Taking Order
21
B. Tujuan Taking Order
22
VIP guest atau regular guest.
Peralatan dan segala sesuatu yang harus
disiapkan.
Cara service ( on plate, bowl, glass, heater )
Cara clear-up.
Cara pembayaran.
Jam/waktu pengantaran pesanan yang diminta.
23
Timing of cooking ( waktu yang dibutuhkan
untuk memasak ).
Tamu VIP atau biasa.
Cara clear-up.
Cara payment.
24
Perubahan hanya dapat dilakukan jauh sebelum
acara berlangsung.
Menu dan tipe service yang dikehendaki.
Harus ada kejelasan yang sudah disepakati dalam
kontrak.
Cara pembayaran.
Susunan acara/progam
25
F. Teknik Melakukan Taking Order
26
memudahkan penyajian makanan dan minuman
sesuai pemesanannya dengan melihat kode
nomor urut tadi tanpa harus menanyakan ke tamu
yang memesannya.
Dalam menulis pesanan tamu di captain order
book, gunakan istilah atau singkatan kata yang
biasa dipakai dan dipahami baik oleh bagian
kitchen, bar maupun pramusaji.
Ulangi pesanan tamu dengan membacakan
kembali untuk meyakinkan kebenaran
pesanannya sebelum diproses lanjut.
Tanyakan apakah bill nantinya dibuat jadi satu
untuk semua pesanan atau terpisah untuk masing
– masing tamu.
27
Contoh giuest bill :5
lembar
Lembar pertama - warna putih : untuk
tamu
Lembar kedua - warna biru :untuk
bagian accounting.
Lembar ketiga - warna merah muda : untuk
bagian kitchen.
Lembar keempat - warna kuning : untuk
bar.
Lembar kelima - warna hijau : untuk
pramusaji
28
29
BAB III
CLEAR UP
30
Tujuan bab ini:
31
A. Pengertian Mengenai Clear-up
32
Clear-up merupakan bagian pelayanan makan dan minum
bagi tamu hotel baik di restoran maupun di kamr hotel
ataupun tempat lainnya. Seperti ruangan banquet di hotel.
33
tamu terkejut, dan untuk meyakinkan bahwa
gelas tersebut benar – benar telah selesai
digunakan.
4. Ambil gelas satu persatu dengan satu tangan
kanan, pegang kakinya atau pada bagian
bawahnya.
5. Pindahkan gelas tersebut ke nampan.
6. Lakukanlah hal yang sam sampai nampan
hamper penuh dengan gelas – gelas tersebut.
7. Khusus banquet catering disesuaikan kondisi
dan situasi saat itu.
34
3. Sebelum mengambil piring, ucapkan permisi
terlebih dahulu agar tamu tidak terkejut, selain
itu untuk meyakinkan bahwa piring telah benar
– benar selesai digunakan.
4. Ambil piring kotor dari sebelah kanan tamu
dengan tangan kanan satu demi satu, dan jangan
menumpuk piring di meja tamu.
5. Pindahkan piring pertama dari tangan kanan ke
tangan kiri. Posisi jari tangan kiri ketika
menerima piring tersebut: dua jari yaitu jari
telunjuk, jari tengah, berada di bawah piring
untuk penyangga, sementara jari yang lain di
atas piring.
6. Ambil garpu dan pisau secara bersamaan
dengan ibu jari yang menekan pangkal garpu,
sedangkan garpu itu sendiri menahan pisau agar
tidak goyah maupun jatuh.
7. Pindahkan piring kotor kedua dari tangan kanan
ke tangan kiri kemudian letakkan di atas
pergelangan tangan kiri dengan posisi
horizontal dan seimbang.
35
8. Sisa makanan yang berada di piring kedua
dipindahkan dengan garpu ke piring pertama.
9. Piring ketiga diambil dan kemudian
dipindahkan ke tangan kiri, disusun di atas
piring kedua yang berada di atas pergelangan
tangan kiri dengan menumpuknya, sedangkan
makanan sisa dikumpulkan ke piring pertama.
10. Lakukan hal yang sam untuk piring keempat
dan seterusnya.
11. Bawalah tumpukan piring dengan satu tangan
kiri ke side stand untuk kemudian diletakkan di
nampan yang telah disiapkan di side stand.
12. Mulailah meletakkan piring kotor pertama
dengan melepaskan ke bawah secara perlahan,
sementara tangan kanan memegang tumpukan
piring tersebut agar tidak jatuh.
13. PePisahkan peralatan – peralatan yang telah di
clear up sesuai jenisnya ketempatnya masing –
masing yang telah disediakan di side stand.
14. Baru kemudian bawalah semuanya ke tempat
pencucian untuk dicuci dan dibersihkan.
36
15. Bawalah kembali peralatan yang bersih ke side
stand sesuai yang diperlukan sebagai parstock (
persediaan dalam jumlah tertentu ).
16. Khusus banquet catering disesuaikan dengan
kondisi dan situasi saat itu.
37
E. Urutan Clear-up Peralatan Lain
38
1. Dalam jamuan resmi atau kenegaraan, clear up
dimulai dari meja utama, kemudian dilanjutkan
dengan meja yang paling dekat dengan meja
utama, demikian seterusnya.
2. Pada banquet, cara clear up tergantung dari
jenis dan tipe banquet nya. Clear up acara
seminar akan berbeda dengan dinner cocktail
party.
3. Pada out-side catering harus disiapkan
kendaraan khusus untuk mengangkut peralatan
yang telah dipakai dalam acara tersebut.
39
G. Clear-up di Room Service
40
BAB IV
PEDOMAN DASAR TEKNIK DAN
TATA KERJA PRAMUSAJI DI
HOTEL INTERNASIONAL
41
Tujuan bab ini:
42
Suatu pedoman teknik dan tata kerja yang bersifat umum
sangat diperlukan oleh seorang pramusaji dalam
melaksanakan tugasnya, sehingga mereka mampu
memberikan pelayanan dan sistem penyajian yang
seragam. Keseragaman dan keteraturan gerak akan
berdampak pada hasil kerja yang optimal.
43
1. Semua tray ( nampan ) Maupin plate ( piring )
selalu dibawa dengan satu tangan yaitu tangan kiri.
2. Gelas minuman water goblet diletakkan di sebelah
kanan di atas dinner knife dengan logo menghadap
ke tempat tamu duduk.
3. Pada waktu di set up di meja, gelas – gelas
minuman diletakkan di sebelah kanan, di atas
peralatan silver dengan logo menghadap ke tempat
tamu duduk.
4. Pada waktu di set up, garpu – garpu diletakkan pada
posisi di sebelah kiri tamu, dimulai dari garpu yang
paling besar di bagian paling dalam dan kemudian
garpu yang lebih kecil di luar, kecuali garpu oyster (
untuk makan kerang ) dan garpu shrimp ( untuk
makan udang ).
5. Letakkan semua pisau pada posisi sebelah kanan
dengan bagian tajam menghadap ke dalam, dimulai
pisau yang besar di dalam, baru kemudian yang
lebih kecil di luar, kecuali pisau roti dan mentega
44
pada posisi sebelah kiri di atas piring roti dan
mentega.
6. Letakkan sendok – sendok di sebelah kanan
berurutan dari yang paling besar di dalam dan yang
paling kecil di luar.
7. Letakkan asbak, vas bunga, tempat gula, tempat
garam dan merica, serta nomor meja di tengah –
tengah meja dengan nomor meja menghadap ke
pintu utama.
8. Sajikan makanan dari sebelah kiri tamu dengan
tangan kiri, posisi kaki kiri setengah langkah ke
depan.
9. Sajikan minuman dari sebelah kanan tamu dengan
tangan kanan dan posisi kaki kanan setengah
langkah ke depan ( minuman dibawa dengan tray
kecil ).
10. Tuang semua minuman dari botol ke gelas dari
sebelah kanan tamu dengan tangan kanan sementara
label minuman menghadap ke tamu dengan posisi
kaki kanan setengah langkah ke depan.
45
11. Tunjukkan botol wine dari sebelah kanan tamu,
telapak tangan kiri memegang bagian dasar botol
anggur sementara telapak tangan kanan memegang
bagian belakang botol.
12. Clear up makanan maupun minuman dilakukan dari
sebelah kanan dengan tangan kanan kecuali untuk
bread and butter plate, finger bowl dan salad bowl
dari sebelah kiri tamu, karena ketiganya terletak di
sebelah kiri tamu.
13. Berikan kartu menu dari sebelah kiri tamu dengan
menu terbuka apabila hanya terdiri dari satu atau
dua lembar, dan ditutup apabila menu terdiri lebih
dari dua lembar.
14. Posisi pada waktu taking order dari sebelah kiri
tamu dalam postur tubuh tegak dengan satu langkah
agak ke samping untuk menjaga jarak yang pantas.
15. Pada saat mengganti asbak kotor, tutup asbak kotor
dengan asbak pengganti yang bersih, kemudian
ambil keduanya dengan tangan kanan. Letakkan
kedua asbak tersebut di tray kecil yang masih
dipegang tangan kiri, dan kemudian tinggalkan
46
asbak yang masih kotor di tray sementara yang
bersih diambil kembali dan diletakkan di meja
sebagai pengganti asbak yang kotor.
16. Clear up wine glass menjelang minuman kopi
disajikan dilakukan dari sebelah kanan tamu dengan
tangan kanan sambil membawa tray kecil, kecuali
dalam acara resmi clear up sesudah tamu
meninggalkan meja makan.
17. Clear up water goblet setelah tamu meninggalkan
meja makan.
18. Sajikan white wine maupun rose wine dalam
keadaan dingin ( 7°-10°C ) dengan mempergunakan
peralatan wine cooler dan wine stand. Champagne
disajikan pada suhu 4°-7°C.
19. Sajikan red wine dalam temperature yang sama
dengan temperature ruangan ( 18°C ) dan wine
tersebut disajikan dalam peralatan wine basket.
20. Peganglah gelas – gelas bergagang pada bagian
gagangnya.
21. Pegang peralatan cutlery pada bagian gagangnya,
tidak pada bagian yang tajam.
47
22. Ulangilah pesanan makanan dan minuman tamu
setelah order diterima dan ditulis, dengan dibacakan
kembali di depan tamu sebelum ditindak lanjuti
untuk meyakinkan akan kebenaran order tamu
tersebut.
23. Bila tamu yang makan lebih dari satu orang,
tanyakan apakah bill dibuat masing – masing atau
jadi satu.
24. Posting bill dengan total harga, apabila merasa
yakin tamu tidak menambah pesanan.
25. Peganglah service set dengan jari telunjuk berada di
antara kedua service set, sedangkan ibu jari di atas
garpu dengan posisi menekan, sementara ketiga jari
lainnya di bawah service spoon dengan posisi
menahan ke atas, sehingga service set dapat
berfungsi sebagai alat untuk
memindahkan/mengambil makanan.
26. Jika akan clear up lebih dari dua buah piring
peganglah piring pertama dengan menjepit ketiga
jari yaitu ibu jari, jari manis, dan kelingking di atas
piring sementara kedua jari lainnya di bawah. Piring
48
kedua dan selanjutnya sampai 5 atau 6 piring
sekaligus dengan satu tangan kiri.
27. Kembalikan uang kembalian dengan menyusun
uang yang paling besar nilainya berada paling
bawah dan disusun ke atas sampai yang paling kecil
dengan menggunakan check tray dan diletakkan di
meja disebelah kiri tamu.
49
BAB V
SERVICE COURTESSY
( SOPAN SANTUN PELAYANAN )
50
Tujuan bab ini:
51
Arti kata courtesy adalah sopan santun atau tata karma.
Perilaku bersopan santun yang terwujud dalam sikap, tutur
kata dan tindakan kita terhadap orang lain.
Service courtesy di dunia perhotelan adalah tata
karma seorang pramusaji dalam melaksanakan pelayanan
makan dan minum kepada pelanggan. Jadi pramusaji tidak
hanya melayani dengan baik, benar, dan professional, tetapi
juga dengan penuh tata karma, sehingga pelanggan yang
berasal dari berbagai bangsa dan latar belakang budaya
merasa puas, senang dan dihargai.
Service courtesy standar yang bagaimana yang bisa
diberikan kepada pelanggan?
52
A.1 Saat Menyambut Tamu di Restoran
Tataplah tamu sambil tersenyum dengan
mengucapkan salam disesuaikan dengan waktu.
Contoh:
“Selamat malam, Bapak/Ibu, apa yang dapat kami
bantu? Perlu meja untuk berapa orang?”
53
yang akan ia sukai, hindarkan sifat menggurui dan
tunjukkan keinginan anda untuk melayaninya.
54
2. Saat Berhadapan dengan Pelanggan yang Sudah
Dikenal
Untuk pelanggan semacam ini service courtesy yang
kita bawakan bersifat khusus, tidak sama antara
pelanggan yang satu dengan yang lain, tentunya
disesuaikan dengan kebiasaan pelanggan yang sudah
kita pahami. Misalnya ada pelanggan yang lebih suka
dipanggil secara non formal sebagai Abang atau Mas
daripada dengan panggilan Bapak. Ada juga pelanggan
yang lebih senang kita mengucapkan salam secara
formal dengan menyebut gelar dan namanya secara
utuh, misalnya “Selamat malam, Profesor Doktor Iskak
Perwira, apa yang dapat kami bantu?” dengan sikap
penuh hormat.
55
berusaha lebih dekat dengan masyarakat pelanggannya
agar dapat memberikan pelayanan yang memuaskan.
56
Pelaksanaan service courtesy dapat dilakukan dengan
baik apabila didasari dengan keinginan untuk melayani
orang lain secara tulus dan keinginan untuk dapt
menyenangkan orang lain, dalam hal ini tentunya
pelanggan. Kunci utamanya adalah bagaimana seorang
pramusaji memandang keberadaan pelanggan di tengah
– tengah kita, sebab way of thingking pramusaji akan
mempengaruhi perilakunya.
57
berlangsung dan produk yang kita hasilkan
sebenarnya memang ditujukan untuk mereka.
3. Pelanggan adalah orang yang kita butuhkan.
Kelangsungan usaha food & beverage sangat
tergantung kepada pelanggan, bukan mereka
yang tergantung kepada kita.
4. Pelanggan adalah bagian dari bisnis kita.
Pelanggan bukan orang lain dalam kegiatan
bisnis kita, bahkan merupakan mitra bisnis kita.
Jadikan kepentingannya sebagai bahan
pertimbangan dalam menentukan kebijaksanaan
agar dapat selalu meningkatkan mutu produk dan
mutu pelayanan yang mengacu kepada guest
need dan guest want.
5. Pelanggan adalah sosok manusia. Sebagaimana
layaknya manusia, pelanggan memiliki perasaan,
prasangka, dan emosi, ingn dikenal, diperhatikan
dan dilayani sesuai harapannya. Hapuskan rasa
lapar dan dahaganya, sejukan suasananya,
tenangkan hatinya serta kendalikan emosinya
dengan perilaku yang menyenangkan.
58
6. Pelanggan adalah orang yang kita turuti dan kita
ikuti. Hindarkan berdebat dengan pelanggan
karena mereka datang bukan untuk adu
argumentasi dan tidak ada satu dalih pun bagi
kita untuk menang. Ikutilah dan turutilah
kemauannya dan apabila tidak ada atau tidak
tersedia permintaannya, hindarkan kata tidak ada
atau tidak tersedia apa yang dimintanya gunakan
kata – kata seperti “Akan kami usahakan” atau
“Akan kami coba”.
7. Pelanggan adalah orang yang mempercayai kita.
Pelanggan datang dengan mempercayakan
harapan dan keinginannya kepada kita.
Wujudkanlah kepercayaan yang diberikannya ini
sebaik – baiknya dan jadikanlah sebagai tugas
dan tanggung jawab yang dapat memberikan
keuntungan bagi perusahaan kita, keluarga kita,
dan mereka.
Dengan mengetahui siapa pelanggan kita
sebenarnya, wujudkan hal seperti tersebut di atas
59
dalam sikap yang sopam, tutur kata yang santun
dan tindakan yang terpuji serta menyenangkan.
60
DAFTAR PUSTAKA
61