Anda di halaman 1dari 2

Kita sekarang berada di akhir zaman. Kiamat sudah dekat.

Salah satu tanda kiamat adalah


munculnya Dajjaal. Ada Dajjaal yang sebenarnya sebagaimana disebutkan dalam hadits-
hadits shahih, dan ada pula anak buah Dajjaal atau orang-orang yang memiliki karakter
seperti Dajjaal. Keduanya senantiasa menimbulkan fitnah, kerusakan, dan penyesatan. Bagi
umat Islam yang memahami Islam atau belajar tentang Islam, pasti mendengar berita
tentang Dajjaal. Karena hadits yang membicarakan tentang Dajjaal sangat banyak dan
kebenaran beritanya sampai ke tingkat mutawattir. Dan hadits mutawwatir dipastikan
kebenarannya dan tidak ada yang mengingkarinya dari kalangan ulama.
Datangnya Dajjaal yang kemudian berhadapan dan dibunuh oleh Nabi Isa a.s., merupakan
salah satu tanda-tanda dari hari kiamat. Bahkan Nabi Isa a.s. bukan hanya membunuh
Dajjaal, tetapi menghancurkan salib dan memerangi orang-orang kafir. Nabi Isa a.s. pada
saat itu menjadi pemimpin yang adil dan mengikuti syariat Nabi Muhammad saw. Berita
tentang turunnya Dajjaal dan Nabi Isa a.s. adalah aqidah yang harus diyakini oleh umat
Islam secara keseluruhan, karena bersumber dari hadits shahih dari Rasulullah saw.
Begitu besarnya bahaya fitnah Dajjaal, sampai Rasulullah saw. memerintahkan kepada
umatnya untuk senatiasa berdoa dalam setiap shalat agar terbebas dari fitnah tersebut.
Beliau bersabda, “Jika kalian membaca tasyahud, maka berlindunglah dari empat hal, yaitu
berkata: ‘Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari adzab Jahannam, dari adzab kubur, dari
fitnah kehidupan dan kematian, dan dari buruknya fitnah al-Masih ad-Dajjaal.’” (HR Muslim)
Arti Dajjaal
Dajjaal menurut bahasa berasal dari kata dajala, berarti berdusta dan menutup. Dajala haq
bil batil artinya menutupi atau mencampuradukkan yang hak dengan yang batil. Disebut
dajjaal karena menutupi kebenaran dengan kata-kata dustanya. Sedangkan Dajjaal yang
disebutkan dalam hadits adalah satu mahluk khusus sebangsa manusia yang akan muncul
di hari-hari menjelang kiamat, memfitnah manusia, dan mempunyai karakteristik khusus.

Hadits-hadits tentang Dajjaal


Disebutkan dalam hadits- hadits Rasulullah saw.:
“Selain Dajjaal lebih aku takuti atasmu dari dajjaal. Jika Dajjaal keluar dan aku berada di
hadapan kalian, maka aku melawannya membela kalian. Tetapi jika ia keluar dan aku tidak
di antara kalian, maka setiap orang membela diri sendiri. Allah akan melindungi setiap
muslim. Dajjaal adalah pemuda berambut keriting, mata (kirinya) menonjol, seperti saya
umpamakan dengan Abdul ‘Uzza bin Qathan. Siapa yang menjumpainya, maka bacalah
awal surat al-Kahfi. Dajjaal akan keluar di antara jalan Syam dan Irak. Berjalan membuat
kerusakan di kanan dan di kiri. Wahai hamba-hamba Allah, tetap teguhlah (pada ajaran
Islam).” (HR Muslim)
“Setiap negeri pasti didatangi Dajjaal, kecuali Mekkah dan Madinah.” (HR Muslim).
“Mengikuti Dajjaal 70 ribu orang-orang Yahudi dari Asbahan yang memakai topi.” (HR
Muslim).
“Setiap Nabi pasti memperingatkan kaumnya dengan si buta pendusta. Ingatlah bahwa
Dajjaal adalah buta, dan Rabb kalian Azza wa Jalla tidak buta. Dajjaal ditulis di antara dua
matanya k f r (kafir).” (Muttafaqun alaihi).
“Maukah aku ceritakan berita tentang Dajjaal, sesuatu yang pernah diceritakan setiap nabi
pada kaumnya. Dajjaal adalah buta, dia datang dengan sesuatu seperti surga dan neraka.
Apa yang dikatakan surga adalah neraka.” (Muttafaqun ‘alaihi).
Ciri-Ciri Dajjaal
Banyak lagi hadits-hadits yang menjelaskan ciri-ciri dan karakteristik Dajjaal yang akan
datang di akhir zaman. Dan dari beberapa hadits di atas dapat disimpulkan tentang sifat dan
karakteristik Dajjaal adalah:
¨ Mahluk dari bangsa manusia keturunan Yahudi.
¨ Ciri khas fisiknya: berambut keriting, mata kanannya buta, mata kirinya menonjol, di
antaranya tertulis kafir.
¨ Senantiasa berdusta dan menipu manusia agar menjadi kafir dan menjadi pengikutnya.
¨ Aktivitasnya membuat kerusakan di bumi.
¨ Pengikut setianya orang-orang Yahudi dan orang-orang kafir.
¨ Senantiasa keliling dunia, kecuali Mekkah dan Madinah.
¨ Datang membawa keajaiban yang dapat menyihir dan menipu manusia, dengan harta,
kekuasaan, dan wanita.
¨ Dajjaal akan berhadapan dan dibunuh oleh Nabi Isa a.s.
Fitnah Dajjaal
Dajjaal hadir untuk membuat fitnah yang menyebabkan orang beriman menjadi sesat dan
kafir. Para pemimpin di sepanjang masa selalu ada yang menjadi musuh para nabi dan para
dai yang mengajarkan kebenaran. Dari mulai Raja Namrud, Fira’aun, dan Abu Jahal, sampai
pemimipin sesat setelah wafatnya Rasulullah saw. Mereka di antaranya pemimpin-pemimpin
dunia yang membantai dan menghancurkan negeri muslim, dan pemimpin-pemimpin dunia
lainnya yang menimbulkan fitnah, menebar kesesatan, dan membuat kerusakan di dunia.
Fitnah Dajjaal, baik yang sebenarnya maupun para pemimpin yang memiliki sifat Dajjaal,
adalah bahaya yang harus dihadapai umat Islam. Fitnah Dajjaal membuat umat Islam
menjadi sesat dan kafir. Dan umat Islam dapat saling bunuh karena fitnah Dajjaal tersebut.
Dajjaal memutarbalikan fakta, sehingga yang benar menjadi salah dan yang salah menjadi
benar, yang haram menjadi halal dan yang halal menjadi haram. Fitnah tersebut didukung
dengan dana, media masa, dan oknum-oknum yang memang telah sesat. Lebih dahsyat lagi
Dajjaal didukung lembaga internasional dan negara-negara adidaya.
Fitnah yang paling bahaya dari Dajjaal adalah yang keluar dari mulutnya. Dan fitnah ini
didukung media masa dan disebarkan keseluruh penduduk dunia. Masuk ke rumah-rumah
keluarga muslim dan menyesatkan mereka. Dajjaal –baik yang sebenarnya atau yang mirip-
mirip– senantiasa mengucapkan kata-kata yang membuat manusia sesat dari agama Allah.
Dajjaal senantiasa memproduk ungkapan sesat, batil, dan kontroversial. Sehingga
kebenaran menjadi kabur dan tidak jelas, sedangkan kebatilan seolah-olah indah dan
menarik. Kebenaran selalu ditutup-tutupi dan dibungkus dengan dusta. Syariat Islam
dianggap kejam dan tidak manusiawi, sedangkan nilai-nilai sekular dianggap baik, adil, dan
paling cocok untuk kehidupan di era modern. Nilai-nilai agama dijauhkan dan direduksi dari
kehidupan sosial dan kenegaraan.s

Kiat-kiat Menghadapi Fitnah Dajjaal


Untuk menghadapi fitnah Dajjaal, maka umat Islam harus berjihad melawan kebatilan.
Ulama harus menjelaskan kepada umat antara yang hak dengan yang batil agar mereka
tidak menjadi bingung dan tidak tersesat. Rasulullah saw. bersabda: “Sebaik-baiknya jihad
adalah perkataan yang benar pada penguasa yang sesat.” (HR Ahmad).
Seluruh bentuk fitnah harus dilawan oleh umat Islam. Fitnah kemusyrikan, fitnah pelecehan
terhadap kehormatan Nabi saw., fitnah pembunuhan, fitnah pornografi dan pornoaksi, fitnah
pelecehan terhadap Islam dan umat Islam, dan fitnah lainnya. Dan fitnah itu harus dilawan
dengan semua bentuk kekuatan yang dimiliki dan bisa dimiliki umat Islam sehingga Islam
menjadi ajaran yang eksis di muka bumi ini. Allah swt. berfirman: ”Dan perangilah mereka,
supaya jangan ada fitnah dan supaya agama itu semata-mata untuk Allah. Jika mereka
berhenti (dari kekafiran), maka sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang mereka
kerjakan.” (Al-Anfal: 39).
Sedangkan kiat praktis yang harus dilakukan oleh umat Islam, yaitu senantiasa membaca
Al-Qur’an dan menghafalkannya. Khususnya surat Al-Kahfi. Rasulullah saw.
bersabda, “Siapa yang hapal 10 ayat pertama surat al-Kahfi, maka dia selamat dari Dajjaal”
(HR Muslim).

Anda mungkin juga menyukai