Anda di halaman 1dari 2

CONTOH CERITA DALAM SIMULASI PENGISIAN CPPT METODE S.O.A.P.I.E.

Perawat yang bertugas di ruang M, menerima pasien baru dari IGD pada pukul

09.00 WITA, dengan identitas Tn X, Umur 23 tahun, No RM 33.33.xx. Perawat

melakukan pengkajian pada pasien tersebut dan mendapatkan data sebagai berikut

pasien mau berjabat tangan dengan perawat, pasien mengatakan namanya Tn X, umur

23 tahun dan tinggal di Samarinda. Selama wawancara ekspresi wajah tegang, kontak

mata ada, tatapan mata tajam. Perawat juga mendapatkan data dari keluarga bahwa

pernah MRS 3 bulan yang lalu karena di rumah pasien marah-marah dan memukul

adiknya. Perawat mengukur tanda-tanda vital dengan hasil TD: 120/70 mmHg;

N: 100 kali/menit; RR: 21 kali/ menit; Suhu: 36,20C; BB 68 Kg; TB 160 cm.

Dari data-data tersebut perawat melakukan analisa dan menegakkan diagnosa

keperawatan berdasarkan NANDA-I dalam SAK yang ada. Analisa yang dirumuskan

yaitu RPK terhadap orang lain dengan faktor risiko pola ancaman kekerasan (merusak

objek).

Perawat kemudian membuat perencanaan dengan memilih NOC (Nursing

Outcomes Classification) dari SAK yang ada. NOC yang dipilih yaitu Menahan Diri Dari

Kemarahan. Kemudian menetapkan indikatornya, dari skala (1) “tidak pernah

dilakukan” menjadi (2) “jarang dilakukan” dengan pilihan indikator pasien mampu

membina hubungan saling percaya, mengidentifikasi alasan perasaan marah dan

mengidentifikasi tanda awal marah.


Selanjutnya perawat menetukan perencanaan berdasarkan SAK yang ada

dengan memilih NIC Bantuan Kontrol Marah dengan beberapa aktifitas-aktifitas

keperawatan yaitu:

1.1. Bina hubungan saling peracaya

1.2. Bantu pasien mengidentifikasi penyebab marah

1.3. Bantu pasien mengidentifikasi alasan perasaan marah.

1.10. Berikan obat-obatan sesuai advis dokter

Satu jam kemudian pada pukul 10.00 WITA, perawat melakukan interaksi kedua pada

Tn.X dengan melakukan implementasi sesuai dengan perencanaan 1.1; 1.2; 1.3; dan

pada pukul 13.00 perawat melakukan implementasi 1.10.

Setelah interaksi perawat mendapatkan data-data sebagai berikut:

 Pasien mau berjabat tangan (interpretasi jarang: 2)


 Pasien mau berkenalan (interpretasi jarang: 2)
 Pasien dapat menyebutkan nama perawat (interpretasi jarang: 2)
 Pasien mengatakan marah karena di olok-olok oleh tetangganya yang mengatakan
pasein orang gila (interpretasi jarang: 2)
 Pasien mengatakan tidak ingat apa yang terjadi pada dirinya saat marah dan
mengamuk (interpretasi tidak pernah: 2 )
 Pasien mau minum obat dan tidak muncul efek samping obat (interpretasi jarang: 2)

Pada pukul 14.00 WITA perawat membuat rekomendasi untuk shift sore berupa
pertahankan aktivitas 1.3 dan 1.10.

Anda mungkin juga menyukai