Anda di halaman 1dari 1

Fungi

Penampilan fungi atau cendawan tidak asing lagi bagi kita semua. Kita telah melihat pertumbuhan
berwarna biru dan hijau pada buah jeruk dan keju; pertumbuhan berwarna putih seperti bulu pada
roti, dan selai basi jamur di lapangan dan di hutan. Kesemua ini merupakan tubuh berbagai
cendawan. Jadi cendawan mempunyai berbagai macam penampilan, bergantung pada spesiesnya.
Telaah mengenai cendawan disebut mikologi. Cendawan terdiri dari kapang dan khamir. Kapang
bersifat filamentous, sedangkan khamir biasanya uniseluler. (Sukarminah, 2008)

Fungi atau cendawan adalah organisme heterotrofik, mereka memerlukan senyawa organik untuk
nutrisinya. Bila mereka hidup dari benda organik mati yang terlarut, mereka disebut saprofit. Saprofit
menghancurkan sisa-sisa tumbuhan dan hewan yang kompleks, menguraikannya menjadi zat-zat
kimia yang lebih sederhana, yang kemudian dikembalikan ke dalam tanah , dan selanjutnya
meningkatkan kesuburannya. Jadi mereka dapat sangat menguntungkan bagi manusia. Sebaliknya
mereka juga dapat merugikan kita bilaman mereka membusukkan kayu, makanan, dan bahan-
bahan lain. (Sukarminah, 2008)

Cendawan saprofit juga penting dalam fermentasi industri, misalnya pembuatan bir, minuman
anggur, dan produksi antibiotik seperti penisilin. Peragian adonan dan pemasakkan beberapa keju
juga bergantung pada kegiatan cendawan. (Sukarminah, 2008)

Beberapa fungi, meskipun saprofik, dapat juga menyerbu inang yang hidup lalu tumbuh dengan
subur di situ sebagai parasit. Sebagai parasit, mereka menimbulkan penyakit pada tumbuhan dan
hewan, termasuk manusia. Akian tetapi diantara sekitar 500.000 spesies cendawan, hanya kurang
lebih 100 yang patogenik terhadap manusia. Kematian karena infeksi oleh cendawan selain penyakit
kulit sangat tinggi. Hal ini boleh jadi disebabkan oleh diagnosis yang terlambat atau yang salah
selama penyakit itu menjalar atau karena tidak ketersediaannya antibiotik-antibiotik nontosik yang
secara medis tepat guna. Banyak cendawan patogenik, misalnya Hitoplasma capsulatum, yang
menyebabkan hitoplasmosis (infeki mikosis pada sistem retikulumendotelium yang meliputi banyak
organ), dapat juga hidup sebagai saprofit. Fungi seperti itu menunjukkan dimorfisme, artinya mereka
dapat ada dalam bentuk benang (filamen) seperti halnya kapang. Fase khamir timbul bilaman
organisme itu hidup sebagai parasit atau pathogen dalam jaringan, sedangkan bentuk kapang bila
organisme itu merupakan saprofit dalam tanah atau dalam medium laboratorium. Identifikasi di
laboratorium untuk cendawan-cendawan patogenik sering kali tergantung kepada dapat tidaknya
dimorfisme ini dipertunjukkan. (Sukarminah, 2008)

Anda mungkin juga menyukai