Benarkah?
16 Dec 2019 | Anita Djie
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Banyak orang di Indonesia percaya bahwa jika tertusuk paku yang berkarat maka
kita bisa terkena tetanus? Tapi benarkah demikian atau hal ini hanyalah mitos?
Baca Juga
Penyebab Tetanus
Terlepas dari penyebab lukanya – tertusuk paku berkarat, paku baru, cakaran
binatang, dan penyebab luka lainnya - Anda bisa terinfeksi tetanus jika
bakteri Clostridium tetani ini berhasil masuk ke peredaran darah.
Saat spora bakteri penyebab tetanus masuk ke dalam luka, spora tersebut akan
berkembang menjadi bakteri yang memproduksi racun yang bernama
tetanospasmin. Racun ini mengganggu saraf yang mengendalikan otot penggerak
tubuh dan menimbulkan gejala tetanus, seperti kejang dan kekakuan pada otot.
Pada dasarnya bakteri penyebab tetanus tidak aktif (dormant) saat berada di
lingkungan minim oksigen (seperti kondisi pada paku berkarat). Bakteri ini pun
masih dalam keadaan spora. Namun ketika spora bakteri ini terpapar oksigen di
dalam darah, maka ia mulai aktif, berkembang, dan melepaskan racun
tetanospasmin yang menyebabkan tetanus.
Biasanya, gejala tetanus akan muncul 14 hari setelah memasuki luka tusukan paku.
Oleh karenanya, Anda perlu segera mendapatkan vaksinasi atau antiracun bila
belum menjalani vaksinasi tetanus atau belum melengkapi vaksinasi tetanus.
Baca Juga
Umumnya, orang yang terkena tetanus adalah orang-orang yang belum pernah
divaksin dengan vaksin tetanus atau tidak menjalani vaksinasi tetanus secara
lengkap. Untungnya, penyakit tetanus tidak bisa ditularkan.
Ketika Anda terkena penyakit yang memicu kekakuan otot ini, Anda harus segera
mengunjungi dokter, karena bakteri penyebab tetanus tidak bisa dimusnahkan
dengan antiseptik saja. Anda perlu mengunjungi dokter untuk segera disuntikkan
antiracun tetanus, yaitu tetanus immune globulin.
Kejang-kejang dan kekakuan otot yang dialami akan ditangani dengan pemberian
pelemas otot, antikejang, atau obat pemblokir sinyal saraf ke otot. Dokter juga
dapat memberikan obat penenang untuk mengatasi kejang otot atau memberikan
morfin ketika otot tertentu tidak bekerja, seperti otot jantung dan pernapasan.
Apabila luka tertusuk paku terlalu besar, dokter bisa melakukan pembedahan
untuk mengambil jaringan-jaringan otot yang terinfeksi atau rusak dalam rangka
untuk mengeluarkan kotoran-kotoran yang berpotensi memicu tetanus.
Tentunya, penyakit tetanus bisa dicegah dengan vaksinasi dini dan menjalani
vaksinasi lanjutan. Vaksinasi pertama umumnya perlu dilakukan saat masih anak-
anak sebanyak lima kali dan dimulai saat Anda berusia usia dua bulan. Setelahnya,
Anda perlu menerima vaksinasi lanjutan setiap 10 tahun