Selain desentralisasi, system insentif atas kinerja juga penting dalam penerapan
pengendalian hasil
o Pengendalian Hasil & Masalah pengendalian :
Pengendalian hasil merupakan pengendalian yang bersifat preventif dalam
mengatasi berbagai masalah pengendalian, yaitu :
Pemahaman karyawan mengenai apa yang harus mereka kerjakan &
hasilkan.
Motivasi karyawan (memaksa karyawan harus bekerja keras)
Keterbatasan individu (memaksa karyawan untuk memiliki keahlian
tertentu)
Feedback atas pengendalian yang sedang dijalani untuk menilai strategi,
organisasi dan karyawan.
- Result Control
o Tipe pengendalian preventif untuk hampir seluruh permasalahan pengendalian
hasil yang terdefinisikan dengan baik akan memacu pegawai melakukan yang
mereka mampu dalam mencapai tujuan.
- Elemen Pengendalian Hasil
Memerlukan 4 elemen yang bertahap :
o Defining Performance Dimension (Mendefinisikan dimensi kinerja)
Perusahaan perlu menentukan focus pada suatu dimensi kinerja agar dapat
menentukan hasil yang harus diukur. Selain perlu menentukan apa yang
perusahaan inginkan untuk diukur, juga harus memastikan bahwa pengukuran
yang dilakukan sudah sesuai.
o Measuring Performance (pengukuran kinerja)
Pengukuran merupakan elemen penting dalam system pengendalian hasil.Objek
dari pengukuran adalah kinerja yang khusus dari entitas organisasi/seseorang
karywan pada periode tertentu.
o Setting Performance Targets. (pengaturan target kinerja)
Target harus rinci untuk setiap aspek dimensi kinerja yang diukur. Performance
targets dapat mempengaruhi perilaku melalui du acara =
1) Meningkatkan motivasi dengan menyediakan tujuan yang jelas bagi karyawan
2) Target kinerja membuat karyawn dapat menilai dirinya sendiri.
o Providing Rewards or Punishment (pemberian penghargaan)
Imbalan dapat dibagi menjadi 2, yaitu :
1) Imbalan Ekstrinsik, berupa uang atau non uang seperti penghargaan pegawai
terbaik.
2) Imbalan Intrinsik, dihasilkan secara internal melalui adanyan rasa puas atas
pencapaian hasil. Punishment dapat berupa= demosi, tidak mendapat approval
dari atasan, kehilangan pekerjaan.
- Kondisi yang menentukan efektivitas pengendalian hasil
Pengendalian akan maksimal apabila 3 kondisi berikut terpenuhi :
1) Organisasi tahu hasil yang diinginkan
2) Kemampuan mempengaruhi hasil (hasil dapat dikendalikan dengan
meningkatkan kinerja karyawan)
3) Kemampuan mengukur hasil yang dapat dikendalikan secara efektif.
Agar efektif pengukuran hasil haruslah :
1) Tepat (Precise) ; hasil yang diukur dapat dikendalikan
2) Objektif ; bebas dari prasangka
3) Tepat waktu (Timeliness) ; Kerja pegawai dinilai dalam jangka waktu yang
tidak terlalu panjang
4) Dapat di pahami (Understandable) ; Pegawai paham apa yang dinilai dari
mereka dan pegawai paham apa yang harus dilakukan untuk mendapatkan
penilaian yang baik.
BAB 3 : ACTION, PERSONEL AND CULTURAL CONTROLS
- Action Controls -> Hal / Pengendalian yang terkait dalam memastikan bahwa para
pegawai melaksanakan / tidak melaksanakan tindakan tertentu yang bermanfaat (atau
membahayakan) bagi organisasi.
- Personel Controls -> Pengendalian yang berisi segala tindakan yang dilakukan ileh para
manager untuk menjadikan para pegawainya melaksanakan tugas secara mandiri dengan
memuaskan dengan inisiatif mereka sendiri.
- Action Controls memiliki empat bentuk dasar yaitu :
o Behavioral Constraint
Bentuk negative dari actions controls yang dimaksudkan agar menjadi
tidak mungkin atau lebih sulit bagi pegawai untuk melakukan sesuatu
yang tidak boleh dilakukan.
Dapat diterapkan secara fisik (Password, limited access, finger print, dll)
ataupun administrative (decision making, authority, pemisahan tugas, dll).
o Preaction Reviews
Meneliti action plans dari para pegawai yang dikendalikan, peneliti akan
menyetujui/tidak menyetujui rencana tindakan yang diajukan kemudian meminta
untuk disesuaikan/meminta renca yang lebih cermat sebelum persetujuan akhir
diberikan.
o Action Accountability
1) Mendefinisikan tindakan apa yang diterima atau ditolak.
2) Mengkomunikasikan definisi dari para pegawai.
3) Melakukan observasi/penyelidikan apa yang terjadi.
4) Memberikan penghargaan untuk tindakan yang baik atau menghukum kepada
mereka yang melakukan penyimpanan (bias dalam bentuk checklist, rules dan
prosedurs, SOP, Profesional Judgement).
o Redundancy
Penunjukan lebih banyak pegawai untuk melaksanakan tugas yang sangat perlu
back up systems.Biasanya diterapkan pada computer facilities, critical operations.
- Pencegahan VS DeteksI
Pengendalian tindakan dapat diklasifikasikan berdasarkan tujuannya sebagai pencegahan
atau deteksi perilaku yang tidak diinginkan. Pengendalian yang dapat mencegah hal yang
tidak diinginkan apabila efektif akan menjadi pengendalian terkuat karena biaya atas
perilaku yang tdak diinginkan tidak akan terjadi. Pengendalian jenis deteksi berbeda
karena daplikasikan setelah perilaku yang tidak diinginkan terjadi.Pengendalian ini dapat
efektif jika deteksi tepat waktu sehingga dapat menghentikan perilaku yang tidak
diinginkan da koreksi atas efek dari perilaku tersebut.
BAB 4 Keketatan Sistem Pengendalian
Keuntungan dari System Pengendalian Internal (SPI) berasal dari peningkatan
kemungkinan yang mana tujuan organisasi akan dicapai berkaitan dengan apa yang diharapkan
jika SPI tidak tepat. Keuntungan ini dapat dijelaskan dalam hal keketatan SPI atau kelonggaran
karena semakin ketat SPI akan menghasilkan tingkat kepastian lebih tinggi dimana karyawan
akan bekerja seperti yang diharapkan perusahaan.
- Pengendalian Hasil Ketat
Definisi dari hasil yang diinginkan
Bagi Pengendalian manajemen dipertimbangkan ketat dalam system control hasil
dimensi. Dimensi hasil harus kongruen dengan tujuan organisasi yang benar. Target
performa harus spesifik , dengan umpan balik dalam selisih waktu singkat hasil yang
diinginkan harus efektif.
Kongruen
Bab 2 mendiskusi kongruen sebagai salah satu factor yang mempengaruhi
kefektifan dari pengendalian hasil.Untuk jenis organisasi dan untuk area spesifik dalam
organisasi itu merupakan asusmsi yang beralasan yang mana tujuan sebenarnya
dimengerti.
Kekhususan dan Ketepatan Waktu
Pengendalian hasil ketat juga teragantung pada memiliki target kinerja yang
dijelaskan dalam hal tertentu dan secara bertahap yang relative singkat. Pada beberapa
area kinerja target yang detail dan spesifik dan terukur tidak layak.
Komunikasi dan Internalisasi
Jelas untuk pengendalian hasil menjadi ketat, target kinerja harus
dikomunikasikan secara efektif dan internal oleh pihak yang bertanggung jawab atas
prestasi mereka.
Kelengkapan
Kelengkapan adalah syarat terakhir atas pengendalian hasil.Penting sekali kalai
pengendalian baik terpengaruh secara eksklusif, melalui pengendalian hasil.
- Pengendalian Tindakan Ketat
Kendala Perilaku
Kendala perilaku dapat memproduksi pengendalian ketat pada beberapa cara pada
sebuah organisasi. Kendala fisik datang dari banyak bentuk, mulai dari kunci sederhana
di deck untuk menguraikan perangkat lunak dan system keamanan elektromik.
Ulasan Pratindakan
Ulasan pratindakan kadang - kadang menyebabkan SPI dipertimbangkan ketat
jika review sering, rinci, dan dilakukan rajin. Pengulas berpengatahuan.Ulasan
pratindakan biasanya ketat di daerah – daerah yang melibatkan alokasi sumber daya yang
besar karena banyak investasi yang tidak mudah reversible dan dapat dengan sendirinya
mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan suatu organisasi.
Akuntabillitas Tindakan
Akuntabilitas tindakan memproduksi pengendalian ketat dengan cara sangat mirip
dengan pengendalian hasil ketat.
Penguatan Tindakan
Akhirnya, pengendalian dapat dibuat lebih ketat dengan membuat imbalan atau
hukuman lebih signifikan terpengaruh karyawan.
Kesimpulan
Pada bab ini difokuskan ke karakteristik SPI : Keketatannya. Pengendalian ketat
didefinisikan disini dalam hal tingkat tinggi jaminan bahwa karyawan akan berperilaku seperti
keinginan perusahaan. Para manajer harus melaksanakan pengendalian ketat, menggunakan
setiap desain yang dibahas pada bab ini, jika para manajer mempunyai pengetahuan yang baik
terhadap satu atau lebih obyek pengendalian (tindakan, hasil, personal/budaya) berkaitan denga
tujuan organisasi.
BAB 5 Biaya Sistem Pengendalian
Manajer dikenakan biaya saku langsung dengan meninvestasikan pada Sistem
Pengendalian Manajemen (SPM) dengan imbalan keuntungan primer. Probabilitas yang lebih
tinggi yang mana karyawan akan bekerja keras dan mengarahkan energy mereka untuk melayani
organisasi.
- Biaya dari Saku
Biaya dari saku mengacu pada biaya langsung, moneter dari implementasi SPM. Biaya
ini seharusnya berpengaruh pada keputusan tentang antara keuntungan jenis tertentu dari
pengendalian membenarkan biaya dan apakah satu atau bentuk lain dari pengendalian
harus dilaksanakan.
- Kelebihan Kualifikasi
Penyebab utama ketua perpindahan dalam system pengendalian hasil adalah
kecenderungan untuk berkonsentrasi pada bidang hasil yang konkrit dan terukur bukan
tidak berwujud, hasil area yang sulit untuk diukur yang mungkin bahkan lebih penting
untuk keberhasilan organisasi.
- Gamesman Ship
Kita gunakan istilah gamesman ship untuk mengacu pada umumnya atas tindakan yang
membuat karyawan meningkatkan indicator kinerja mereka tanpa menghasilkan efek
ekonomi yang positif untuk organisasi.
- Penciptaan Sumber Daya Kendali
Tumpukan melibatkan konsumsi atas sumber daya organisasi dengan karyawan lebih dari
apa yang dibutuhkan yaitu, konsumsi sumber daya oleh karyawan yang tidak dapat
dibenarkan dengan mudah dalam hal kontribusinya terhadap tujuan organisasi.
- Manipulasi Data
Manipulasi data adalah bentuk lain dari gamesman ship yang mana adalah efek samping
yang umum dari system pengendalian jenis akuntabilitas. Manipulasi melibatkan upaya
pada bagian dari karyawan yang dikendalikan untuk terlihat baik dengan memalsukan
indicator pengendalian.
- Penundaan Operasi
Penundaan operasi biasanya konsekuen tidak dapat dihindarkan dari tinjauan pra tindakan
jenis kendali tindakan dan beberapa bentuk kendala perilaku.Penundaan seperti yang
disebabkan dengan membatasi akses ke gudang, dengan membutuhkan persetujuan tanda
tangan atasan, atau dengan meminta mengetik password sebelum menggunakan system
computer, biasanya minor.Bagaimanapun juga, Pengendalian lainnya yang menyebabkan
penundaan juga bias major.
Kesimpulan
Perancang pengendalian system harus menyadari kemungkinan menciptakan berbagai
efek samping yang berbahaya karena mereka berusaha menciptakan lingkungan pengendalian
yang baik. Efek samping ini bias signifikan
BAB 6 Mendesain dan Mengevaluasi Sistem Pengendalian Manajemen
Bab – bab sebelumnya menggambarkan berbagai manajemen control yang bisa
digunakan dan bagaimana mereka mempengaruhi perilaku. Bab ini mendiskusi kerangka umum
yang dapat digunakan untuk merancang Sistem Pengendalian Manajemen (SPM) atau untuk
memperbaiki system yang ada.
- Memahami Tindakan atau Hasil yang diinginkan
Salah satu cara untuk memahami apa yang harus dikendalikan adalah untuk
mengidentifikasi tindakan – tindakan utama yang harus dilakukan dalam rangka memberikan
probabilitas terbesar keberhasilan. Tindakan ini sangat berbeda antara organisasi dan diantara
peran yang berbeda dalam sebuah organisasi.
- Memahami Tindakan Kemungkinan atau Hasil
Bagian kedua dari analisis situasional melibatkan pemahaman apa tindakan atau hasil
yang mungkin. Manajer harus menyelidiki potensi untuki masing – masing masalah
pengendalian : kurangnya arah, masalah motivasional, atau keterbatasan pribadi.
- Keputusan 1 : Pilihan Kontrol
Jenis yang berbeda dari pengendalian manajement tidak sama efektif utnuk mengatasi
setiap masalah pengendalian manajemen. Set spesifik pengendalian manajemen yang
akan dipilih dari alternative yang layak harus orang – orang yang akan memberikan
keuntungan bersih terbesar. (contoh : keuntungan berkurang biaya)
- Pribadi / Budaya Pengendalian Sebagai Pertimbangan Awal
Dalam memutuskan diantara banyak alternative pengendalian manajemen, manajer harus
mulai dengan mempertimbangkan apakah control pribadi atau budaya akan cukup.
Pengendalian Pribadi/budaya layak dipertimbangkan pertama karena memiliki relative
sedikit efek samping yang berbahaya dan relative biaya suku rendah.
- Keputusan 2 : Pilihan Pengendalian Ketat
Keputusan apakah Pengendalian harus ketat atau longgar dalam organisasi tertentu, atau
daerah dalam organisasi, tergantung pada jawaban dari tiga pertanyaan :
1) Apa keuntungan potensial dari pengendalian ketat ? ;
2) Berapa biayanya ? ;
3) Apakah ada kemungkinan efek samping berbahaya ?.
Chapter 7 Financial responsibility centers
Banyak organisasi menggunakan system pengendalian hasil dari keuangan untuk mengatur
perilaku karyawannya. System pengendalian hasil keuangan, hasilnya didefinisikan dalam istilah
moneter dan pada umumnya dalam istilah pengukuran akuntansi seperti pendapatan, biaya, laba
atau return, system pengendalian hasil keuangan memiliki tiga komponen utama yaitu
1. Pusat pertanggung jawaban keuangan
2. Perencanaan dan penganggaran
3. Kontak insentif
2. Pengukuran kinerja yang dimaksud dilakukan denngan menghitung smua efek dari
inssiatif operasi terhadap berbagai pasar, produk/jasa, atau aktivitas dalam satu
pengukuran sehingga dapat meningkatkan komparabilitas dari efek tiap inisiatif
3. Pengukuran keuangan relative tepat dan objektif, pengukuran keuangan pada umumnya
memberikan informasi yang signifikan daripada informasi kuantitatif lainnya seperti
pengukuran kepuasan pelanggan.
4. Biaya penerapan lebih kecil dari yang lainnya, hal ini disebabkan oleh komponen
pengendalian hasil keuangan sudah ada dalam organisasi tersebut rutin menyusun
pertanggungjawaban keuangan untuk dilaporkan kepada pemerintah, kreditur investor,
dan pihak lain
Anggaran Statis
Pada perusahaan yang menggunakan anggaran sebagai alat pengendalian pengeluaran
maka keberadaan anggaran menjadi sangat urgent.Anggaran Statis merupakan anggaran yang
direncanakan untuk membiayai sejumlah aktivitas tertentu dimana cakrawala waktu yang
digunakan hanya suatu saat tertentu saja.Berdasarkan aktivitas terpilih dimana aktivitas ini bisa
dihitung dari jam kerja langsung, jam mesin atau lain sebagainya, kemudian ditentukan
anggarannya.
Diistilahkan statis karena anggaran itu tidak terbuka peluang untuk dirubah kembali karena
sekali sudah ditetapkan maka secara definitif sudah berlaku dan tidak boleh direvisi lagi.Evaluasi
terhadap anggaran dapat dilakukan dengan membandingkannya terhadap realisasi setelah periode
anggaran selesai.
Dimensi perilaku dari anggaran
a. Anggaran aktivitas statis yaitu aktivitas yang menimbulkan biaya mengonsumsi sumber daya
dan sumberdaya yang di konsumsi bergantung pada permintaan output aktivitas
b. Anggaran fleksibel (aktivity flexible budgeting) aktivitas adalah prediksi biaya aktivitas
nantinya jika terdapatperubahan pada output aktivitas
BAB 9 Incentive Compensation Systems
Bab ini akan membahas mengenai kompensasi bagi manajemen. Kompensasi merupakan
mekanisme penting dalam pemberian penghargaan terhadap anggota organisasi dalam
mendorong dan memotivasi anggota mencapai tujuan organisasi.
1. Gaji
2. Benefit (biasanya selain dalam bentuk dana pensiun dan manfaat kesehatan, juga
berbagai bentuk penghasilan tambahan lainnya).
3. Kompensasi insentif
Ketiga komponen di atas saling berkait, tapi kompensasi insentif secara khusus berkaitan
dengan fungsi pengendalian manajemen. Kompensasi tersebut berbeda dengan dua jenis
kompensasi yang lain yaitu gaji atau upah dan berbagai jenis tunjangan. Kompensasi insentif
akan diterima anggota organisasi apabila realisasi laba, volume produksi, volume penjualan atau
hasil penjualan berada diatas anggaran. Perbedaan lainnya antara insentif dengan gaji dan
tunjangan-tunjangan adalah dalam pembagian jumlah yang akan diterima oleh manajer dan
karyawan.
Rencana kompensasi insentif dapat dibagi menjadi dua yaitu : (1) rencana kompensasi jangka
pendek dan (2) kompenasi insentif jangka panjang.
Carryovers.
Merupakan rencana insentif jangka pendek, dimana diatur agar setiap tahun dibagi bonus, dan
bonus yang dibagikan tidak tergantung pada beasrnya laba. Misalnya, pemberian gaji ke-13.
Keuntungan dari metode ini adalah:
1. Fleksibel yaitu pemberian bonus tidak ditentukan secara otomatis formula dan dipengaruhi
oleh judgement dewan komisaris.
2. Mengurangi anggapan bahwa bonus didasarkan pada formula tertentu.
Kelemahannya adalah tidak secara langsung menggambarkan kinerja sesungguhnya saat ini.
1. Stock Option, yaitu hak untuk membeli sejumlah saham dengan harga yang disetujui pada
saat opsi itu dilakukan ( biasanya harga pasar atau 95% dari harga pasar saat ini) selama
periode tertentu di masa yang akan datang.
2. Phantom Stock, yaitu memberi penghargaan kepada manajer dengan sejumlah saham
secara akuntansi saja.
3. Stock Appreciation Rihgts, yaitu hak untuk menerima pembayaran kas didasarkan pada
peningkatan nilai saham sajak saat pemberian hadiah hingga perioe yang telah
ditentutakan dimasa mendatang.
4. Performance Shares, yaitu memberikan penghargaan jumlah saham tertentu pada
manajer apabila tujuan jangka panjang telah tercapai.
5. Performance Unit. Penghargaan atas kinerja yaitu menerima bonus berupa kas atas
tercapainya target jangka panjang tertentu.
Kategori pertama, dari ringkasan pengukuran meliputi pengukuran kinerja pasar, yaitu
orang yabng mencerminkan perubahan harga saham atau imbal hasil pemegang saham.Kategori
kedua, meliputi pengukuran berbasis akuntansi, yang dapat didefinisikan baik dalam istilah
residu atau istilah rasio.
Hal ini umumnya disepakati untuk memaksimalkan nilai perusahaan, suatu subjek dari
beberapa kendala seperti kepatuhan terhadap hokum dan peraturan yang memadai bagi
karyawan, Pelanggan, dan stake holder lainnya. Nilai konsep ini penting untuk tujuan
pengendalian manajemen karena menunjukkan bahwa karyawan dapat meningkatkan nilai
perusahaan atau badan dimana mereka bekerja dengan meningkatkan ukuran dari arus masa
depan, dengan mempercepat penerimaan dari arus kas tersebut atau dengan membuat mereka
lebih pasti atau kurang beresiko.
Pengukuran Kinerja Pasar
Salah satu cara untuk memulai perubahan nilai pasar adalah dengan menggunakan
pengukuran kinerja pasar, yang didasarkan pada perubahan nilai perusahaan atau jika dividen
yang dinilai kembali ke pemegang saham. Nilai yang diciptakan diukur langsung untuk setiap
periode sebagai jumlah dividen yang diberikan kepada pemegang saham dalam periode
pengukuran plus/minus. Dengan semua keunggulan pengukuran kinerja pasar, apa ada yang
tidak suka? Berikut keterbatasan kinerja pasar.
Pertama, ada kendala kelayakan.Pengukuran kinerja pasar hanya tersedia bagi perusahaan
– perusahaan public yang diperdagangkan.Mereka tidak tersedia baik untuk pribadi diadakan
perusahaan atau anak perusahaan yang dimiliki seluruhnya atau divisi, dan mereka tidak berlaku
untuk organisasi nirlaba.
Kedua, Pengukuran kinerja pasar memberikan masalah pengendalian.Pada umumnya,
dapat diepengaruhi sampai batas yang signifikan dengan hanya beberapa manajer puncak dalam
organisasi, mereka yang memiliki kekuatan untuk membuat keputusan penting.
Ketiga, dengan pengukuran kinerja pasar adalah bahwa nilai pasar tidak selalu reflektif kinerja
yang terealisasi.
Keempat, dengan pengukuran kinerja pasar adalah kegagalan kongruensi potensial. Pasar
tidak selalu mendapat informasi tentang rencana perusahaan dan prospe, karenanya arus kas
masa depan dan risiko.
Pertama, laba dan keuntungan akuntansi dapat diukur secara tepat waktu yang relative
tepat dan objektif. Kedua, dibandingkan dengan besaran lain yang dapat diukur dengan tepat dan
objektif secara tepat waktu, seperti arus kas, pengiriman, atau penjualan, langkah – langkah
akuntansi adalah relative kongruen dengan tujuan organisasi memaksimalkan keuntungan.
Ketiga, Pengukuran akuntansi biasanya dapat dikendalikan lebih besar untuk manajer yang
sedang mengevaluasi kinerja.Keempat, pengukuran akuntansi harus dimengerti. Akuntansi
adalah program standar dalam setiap sekoalh bisnis dan manajer telah menggunakan pengukuran
sejak lama dan mereka yang akrab dengan apa tindakan mewakili dan bagaimana mereka dapat
dipengaruhi.
Pengukuran Sisa Pendapatan Sebagai Solusi Tepat Atas Masalah Pengukuran ROI.
Sejumlah peneliti dan konsultan berpendapat bahwa penggunaan ukuran sisa pendapatan
mengatasi keterbatasan subioptimasi dari ROI.Sisa pendapatan dihitung dengan mengurangkan
dari laba biaya modal untuk aktiva yang terikat dalam investasi. Modal ini dikenakan tarif sama
dengan biaya rata – rata tertimbang dari korporasi modal. Mengukur sisa pendapatan memang
memecahkan masalah suboptimasi. Residual biaya pendapatan dapat dibuat sama dengan
memutuskan tingkat pengembalian yang berlaku pada pusat – pusat tanggung jawab mereka.
Mereka termotivasi untuk berinvestasi dalam semua proyek yang menjanjikan tingkat
pengendalian internal lebih tinggi dari atau setidaknya sama dengan biaya modal. Salah satu
perusahaan konsultan, Stern stewart& Co, menyarankan ukuran yang disebut Economic Value
Added (EVA) yang menggabungkan beberapa modifikasi standar akuntansi modal dalam ukuran
pendapatan jenis jasa. Rumus EVA adalah EVA laba operasi setelah pajak – (total modal
dimodifikas x biaya rata – rata tertimbang modal).
Harus diakui, meskipun namanya EVA bukan penghasilan ekonomi.Secara khusus, EVA
masih mencerminkan terutama hasil penjumlahan transaksi diselesaikan secara periode tersebut,
dan yang penting EVA masih berfokus pada masa lalu. Sementara pendapatan ekonomi
mencerminkan perubahan potensi arus kas masa depan. Dengan demikian, EVA akan menjadi
indicator yang sangat buruk bagi perubahan nilai untuk organisasi yang terasal proporsi yang
signifikan dari mulai mereka dari pertumbuhan di masa depan.
BAB 11 Combination of measures and other remedies to the Myopia Problem
Myopia dapat disebut sebagai disfungsi efek yang ditimbulkan dari system pengendalian
atas financial result perusahaan. Namun masih banyak manajer yang menggunakan financial
results control untuk menggunakannya dalam hal yang baik, dan mengambil satu atau beberapa
kombinasi dari 6 tindakan perbaikan. Tindakan tersebut adalah :
1. Mengganti ukuran akuntansi dengan Value driver performance
2. Mengganti apa yang akan diukur
3. Menggunakan preaction review untuk mengembangkan pengendalian dan investasi
jangka panjang.
4. Menyesuaikan pengukuran akuntansi agar lebih merefleksikan pendapatan ekonomi.
5. Memperluas wilayah kinerja yang diukur dan dibebankan penghargaan.
6. Mengurangi tekanan untuk keuntungan jangka pendek.
Mengatasi Masalah Myopia
Ada 2 langkah yang harus diambil untuk mengatasi masalah myopia secara
efektif.Pertama, manajer harus memahami bagaimana reaksi pasar saham terhadap pengumuman
laba. Dikarenakan adanya reaksi yang cukup tegas pada setiap pengumuman laba oleh pasar
saham manajer umumnya akan mengambil langkah selanjutnya yaitu mencoba untuk
menghasilkan, mempertahankan pola pertumbuhan data serta mencapai atau melampaui biaya
untuk hamper diseluruh kategori cost. Terdapat beberapa interpretasi yang diungkapkan oleh
akademisi, konsultasi, manajemen dan komentator bisnis terkait 2 respon utama diatasi.
1. Jika manajemen mengumumkan keputusan yang tepat, pasar akan cenderung
memberikan penghargaan bergantung pada beberapa lama dampak dari laba yang
ditimbulkan, meski efek keuntungan dalam jangka pendek akan lemah.
2. Pasar saham telah menyampaikan pesan secara jelas bahwa ukuran utama bukanlah
EPS tetapi long term cash yang akanmengarahkan pada long term stock performance.
3. Harga saham didorong oleh prospek jangka panjang perusahaan bukan short term
outlook.
4. Investor mengevaluasi perusahaan bukan atas dasar laba yang dilaporkan tapi dari
expected cash flow yang dimiliki.
Measure asset of Value drivers
Kombinasi pengumuman yang paling sering digunakan adalah market dan accounting
measures, contoh : Jeff immelt, CEO di general electric memperoleh bonus tahunan 180.000
saham GE dengan market value $6 juta dollar, namun ia akan mendapatkan setengahnya jika
operating cash flow GE sudah disesuaikan untuk mengecilkan dampak dan unusual event dan
bertumbuh sebesar 10 % tahun pada periode 2006 – 2007
Kombinasi pengukuran lainnya adalah penggunaan kombinasi yang melibatkan hasil
pengukuran akuntansi khusus, elemen keungan yang sudah dipisahkan atau keduanya dengan
saha satu dari pengukuran non financial seperti kualitas produk dan kepuasan
konsumen.Kombinasi ini dapat sesederhana memasukkan parameter dari keduanya kedalam
kontrak insentif.Contohnya : ketika bonus manajer sebesar 50 % dari ROA & 50 % dari
pertumbuhan penjualan.
Sistem kombinasi yang baru saja dipublikasikan adalah Kaplan 2 north Balance scorecard
yang ditujukan untuk kombinasi pengukuran jangka pendek, berikut 4 perspektif :
1. Financial perspective
Bagaimana cara kita memandang perspektif shareholder ?pengukuran yang masih
kategori ini adalah operating income & ROE
2. Customers Perspective
Bagaimana pelanggan meliaht perusahaan? Contoh pengukuran adalah on-time
delivery dan persen penjualan produk baru
3. Internal Perspective
Keuntungan apa yang dinilai? Pengukuran dalam kategori ini adalah waktu siklus
hasil dan efisiensi.
4. Innovation dan learning perspective
Measure change in shareholder value directly
Cara lain yang dapat mengatasi masalah myopia adalah dengan mencoba mengukur
pendapatan ekonomi atau peningkatan nilai pemegang saham secara langsung dengan Present
Value dari estimasi future cash flow. Namun hal lain dapat dikendalikan dengan memiliki
estimasi yang sudah disiapkan atau sudah direview ileh pihak ketiga yang independen. Pihak
tersebut harus diberikan akses ke beberapa informasi perusahaan dan proses ini akan menahan
biaya yang cukup jelas.
Control Investment Reaction Review
Untuk mengontrol myopia investasi, beberapa perusahaan merasa bahwa pengendalian
hasil keuangan berguna untuk meningkatkan penghargaan operasional jangka pendek saja.
Biaya untuk investasi jangka panjang dianggap dibawah income statement yang menjadi
tanggung jawab manajer.Pendekatan ini memiliki 2 keterbatasan utama, salah satunya bahwa
tidak ada perbedaan yang jelas antara pengeluaran operasional dan pengeluaran
pengembangan.Keterbatasan lainnya adalah membatasi pengambilan keputusan akhir terkait
pengeluaran pengembangan mereka yang mendanai manajemen perusahaan.
Use “improved” Accounting Profit Measure
Pendekatan keempat untuk mengurangi myopia adalah investasi dengan melibatkan
pengubahan aturan pengukuran untuk membuat pengukuran laba akuntansi lebih baik.
Hal ini dimaksudkan untuk menjadikannya lebih kongruen dengan pendapatan ekonomi
hal ini juga membahas deviasi antara laba akuntansi dengan laba ekonomi.
Disisi lain perbaikan ini akan membuat pengakuan keuntungan dan kerugian menjadi
lebih cepat sehingga membuat indicator kinerja yang lebih tepat waktu. Perubahan nilai akan
dicatat sesegera ia dapat diukur dan diestimasi, namun perubahan ini tetap sejalan dengan
GAAP. Jika terjadi penyimpangan maka akan menyebabkan perbedaan antara laporan kinerja
untuk pengendalian manajemen dengan tujuan laporan keungan dan aka nada harga tambahan
untuk perbaikannya.
Extend the Measurement Horizon
Alternatif selanjutnya dengan memperpanjang periode pengukuran agar dapat
meningkatkan kesesuaian dengan akuntansi kinerja, semakin lama periode pengukuran maka
semakin kongruenlah ukuran kinerja akuntansi dengan pendapatan ekonomi.
Setiap ukuran akan dilakukan penyesuaian untuk menghilangkan efek dari kejadian yang
tidak biasa. Selain itu isu lainnya yang akan dibahas dalam merancang rencana insentif jangka
panjang sebagai standar dapat menyebabkan masalah berupa manajer yang akan konservatif
dalam pikiran dan aspirasi mereka.
Pada chapter ini akan dibahas mengenai masalah evaluasi kinerja ketika tindakan
dipengaruhi oleh factor – factor yang tidak terkendali. Kemudian membahas berbagai metode
organisasi yang dapat digunakan untuk menerapkan prinsip pengendalian dan lain-lain.
Prinsip Pengendalian
Organisasi yang menanggung akuntabilitas karyawannya akan menanggung beban untuk
factor yang tidak dapat dikendalikan karena sebagian besar karyawan adalah “Risk Averse” yang
artinya seorang karyawan akan lebih memilih pilihan yang pasti hasilnya dan dengan resiko yang
kecil dan dengan kata lain Risk Aversion menjadi argument utama yang mendukung prinsip
pengendalian.
Untuk mengimbangi resiko perusahaan harus menyediakan risk bearing untuk karyawan
dengan nilai yang lebih tinggi dari kompensasi dan jika mereka gagal melakukannya maka
perusahaan akan menanggung biayanya dalam bentuk lain, seperti hilangnya motivasi karyawan,
ketidakmampuan merekrut karyawan berbakat dan mungkin akan kehilangan omset.
Selanjutnya perusahaan yang menanggung tanggun jawab karyawan untuk factor yang
tak terkendali akan menanggung biaya atau perilaku karyawan yang dirancang untuk
menurunkan dampak pengaruh dari factor tak terkendali, namun dengan mengorbankan
pekerjaan mereka.
Faktor pertama mencangkup factor ekonomi dan kompetitif yang berdampak pada satu
atau lebih perhitungan.Salah satu hasil perhitungan penting adalah laba dan dipengaruhi oleh
berbagai factor perubahan.Faktor perubahan tersebut adalah permintaan konsumen, harga pokok,
jasa, atau factor bisnis lainnya.
Faktor kedua adalah bencana alam, ada banyak macam bencana alam yang dapat
mengganggu jalannya bisnis suatu organisasi, dampak yang ditimbulkan juga dapat beragam,
dapat menyebabkan terhentinya bisnis sementara atau juga kehilangan asset.
Tipe factor ketiga adalah factor yang disebabkan oleh kebergantungan interpedensi
menandakan bahwa organisasi atau seseorang tersebut tidak mandiri. Dengan demikian, hasil
yang diukur terpengaruhi oleh orang lain dalam organisasi. Interpedensi pada area produksi atau
penyedia jasa dibagi dalam 3 tipe : pemusatan, sekuensial, dan reciprocal.
Auditor
- Proses : a). Fase Perencanaan = Mengembangkan pemahaman kelompok
b). Proses Audit = Mendapatkan, mengevaluasi bukti objektif.
c). Penilaian = Berdasarkan bukti
d). Komunikasi = Menyimpulkan hasil pengguna yang tertarik.
- Audit Eksternal : A). Dipekerjakan oleh perusahaa layanan professional
B). Independen dari manajemen
c). Berpengalaman dan berlisensi oleh asosiasi
D). Internal Auditor : mata dan telinga dari manajemen
E). Jenis Umum : a). Audit Keungan
b). Audit Kepatuhan : Prosedur, aturan, hokum,
kebijakan.
c). Audit Kinerja : Kinerja yang baik, kualitas, efisiensi.
- Nilai Audit : a). menambahkan kredibilitas
b). Meberikan antisipasi
- Faktor yang membuat audit berharga : A. Konsekuensi potensi yang lebih besar.
B. Mekanisme control lainnya yang tidak layak.
- Kerugian : a). Periodic Basic : - Tidak bisa melakukan apa – apa untuk acara diantara
periode.
b). Tekanan Pekerjaan atau pembelaan diri dapat mempengaruhi otonomi audit
dan menyebabkan audit yang negative.
c). Audit yang mahal
BAB 15 Management Control – Related Ethical issues and Analysis
Etik : Perilaku yang dapat diterima secara moral
Mengapa etik sulit : a). orang yang rasional bertindak untuk memaksimalkan keinginan
pribadinya b). Tujuan utama dari perusahaan adalah untuk
memaksimalkan nilai pemegang saham
c). Perilaku Etis : Nilai memaksimalkan suatu nilai
1). Pentingya analisa Etik yang Baik
- Perilaku yang tidak etis biaya besar : Masyarakat harus membuat peraturan ekstra
- Etik yang baik adalah perekat yang menyatukan organisasi dan masyarakat.
- Manajer senior harus menjadi contoh moral yang baik.
2). Model Etika
a) Utilirianism
- Kebenaran dari tindakan dinilai semata – mata atas dasar konsekuensinya
- diterima untuk waktu yang lama.
- Batasan : - mengukur baik – baik adalah hasil yang sulit
- mudah untuk mengorbankan kesejahteraan orang lain dari jumlah
yang banyak
3). A). Hak dan Kewajiban
- Tiap individu memiliki hak moral tertentu dalam kebijakan mereka
- Hak harus diberikan atau setidaknya tidak mengganggu.
- Batasan : Sulit untuk mendapatkan kesepakatan mengenai apa yang harus memiliki
hak.
B). Keadilan / Kewajaran
- Orang – orang harus diperlakukan sama
Etik = prilaku yang dapat diterima secara secara moral
Mengapa etik sulit
a. Bertindak untuk memaksimalkan keinginan pribadinya
b. Tujuan utama dari perusahaan adalah untuk memaksimalkan suatu nilai
c. Prilaku etis = nilai memaksimalkan suatu nilai
1. pentingnya analisa etika yang baik
Prilaku yang tidak etis biaya besar – masyarakat harus membuat peraturan ekstra
Etika yang baik adalah perekat yang menyatukan organisasi-organisasi dan
masyarakat.
Manajer senior harus menjadi contoh moral baik
2. model etika
Utilitarisme
- Kebenaran dari tindakan dinilai semata-mata atas dasar dasar konsekuensinya
- Diterima untuk waktu yang lama
- Batasan :
a. mengukur “baik” adalah hal yang sulit
b. mudah untuk mengorbankan kesejahteraan orang lain dari jumlah terbesar orang
keadilan / kewajaran
keutamaan
- niat untuk melakukan apa yang etis yang tepat tanpa memperhatikan kepentingan
- integritas, loyalitas, keberanian.