Anda di halaman 1dari 3

PENATALAKSANAAN STROKE

No. Dokumen : CVII/SOP/ /UKP


No. Revisi :
SOP
Tgl Terbit : 1 Oktober 2018
Halaman : 1/3
UPT PUSKESMAS
dr.Ina Azani
KECAMATAN
NIP.197104272007012004
WARINGINKURUNG
Stroke adalah defisit neurologis yang terjadi mendadak, lebih dari 24 jam dan
disebabkan oleh faktor vaskuler.
Stroke dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Pengertian a. Stroke hemmoragik, biasanya disertai dengan sakit kepala, muntah, penurunan
kesadaran, tekanan darah tinggi
b. Stroke non hemoragik, biasanya tidak disertai sakit kepala hebat, muntah,
penurunan kesadaran, dan tekanan darah tidak tinggi.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melaksanakan penegakkan
2. Tujuan
diagnosis stroke dan melakukan penatalaksanaan pasien stroke
SK Kepala UPT Puskesmas Kecamatan Waringinkurung
3. Kebijakan
Nomor: 440/CVII/ /Kapus/2018 tentang penatalaksanaan stroke / infark serebral
Stroke adalah defisit neurologis yang terjadi mendadak, lebih dari 24 jam dan
disebabkan oleh faktor vaskuler.
Stroke dibedakan menjadi dua, yaitu:
4. Referensi c. Stroke hemmoragik, biasanya disertai dengan sakit kepala, muntah, penurunan
kesadaran, tekanan darah tinggi
d. Stroke non hemoragik, biasanya tidak disertai sakit kepala hebat, muntah,
penurunan kesadaran, dan tekanan darah tidak tinggi.
Alat
1. APD
2. Tensimeter
3. Stetoskop
4. Termometer
5. Senter / Penlight
6. Oksigen
5. Alat dan Bahan
Bahan
1. ATK
2. Obat-obatan
3. Rekam Medik
4. Register
5. Resep
6. Inform consent
6. Langkah-langkah 1. Petugas memastikan alat dan bahan sudah siap
2. Petugas memberi salam, senyum, sapa
3. Petugas mempersilahkan pasien masuk ke ruangan
4. Petugas menanyakan keluhan utama pada pasien/ keluarga pasien apakah
ada kelumpuhan anggota gerak satu sisi (hemiparesis), gangguan sensorik
satu sisi tubuh, hemianopsi( buta mendadak), penglihatan ganda (diplopia) ,
vertigo, susah berbicara (afasia), sulit menelan (disfagia), pelo (disartria),
ataksia, kejang atau penurunan kesadaran.
5. Petugas menanyakan pada pasien/ keluarga pasien apakah pernah
mempunyai riwayat stroke sebelumnya, riwayat hipertensi, riwayat DM,
riwayat dislipedemi, kebiasaan merokok dan konsumsi alcohol.
6. Petugas melakukan cuci tangan sebelum melakukan pemeriksaan pada
pasien dan memakai APD
7. Petugas melakukan pemeriksaan keadaan umum, kesadaran dan tanda
vital (nadi, suhu, dan frekuensi pernapasan)
8. Petugas melakukan pemeriksaan fisik dari kepala sampai ujung kaki.
9. Petugas melakukan pemeriksaan neurologis
a) Kesadaran: kualitatif dan kuantitatif (GCS)
b) Tanda rangsang meningeal: kaku kuduk, lasseque, kernig, brudzinsky
c) Saraf kranialis : saraf I-XII
d) Motorik: kekuatan, tonus, reflex fisiologis, dan reflek patologis
e) Sensorik
f) Pemeriksaan fungsi luhur
g) Pada pasien dengan kesadaran menurun, perlu dilakukan
pemeriksaan reflex batang otak meliputi reflex kornea, reflex pupil
terhadap cahaya, reflex okulosefalik, reflex respirasi.
10. Petugas mencuci tangan dan melepas APD
11. Petugas menegakkan diagnosa stroke yang didapat dari anamnesa dan
pemeriksaan fisik.
12. Petugas memberikan informed consent untuk tindakan medis yang akan
dilakukan kepada pasien dan ditandatangani oleh pasien atau keluarga
pasien
13. Petugas memberikan terapi untuk pengobatan stroke:
a) Stabilisasi pasien dengan tindakan ABC
b) Pertimbangkan intubasi jika kesadaran stupor, koma, atau gagal
nafas
c) Pasang jalur infuse IV dengan larutan NaCL0,9% dengan kecepatan
20 ml/jam (jangan menggunakan cairan hipotoniss seperti dekstrosa
5% dalam air salin dan SALIN 0,45% karena dapat memperberat
edema otak)
d) Berikan O2 : 2-4 liter/menit via nasal canul
e) Jangan memberikan makanan atau minuman lewat mulut
f) Untuk stroke haemoragik:
a) Menurunkan tekanan darah untuk mencegah perdarahan
ulang pada orang yang dasaranya normotensi diturunkan
samapi sistolik 160 mmHg, pada orang dengan hipertensi
sedikit lebih tinggi
b) Tekanan dalam rongga tengkorak diturunkan dengan cara
meninggikan posisi kepala 15-30% sejajar dengan bahu.
g) Persiapkan pasien untuk dirujuk setelah kondisi lebih stabil
12. Petugas memberikan penjelasan mengenai rencana terapi kepada keluarga
pasien. Petugas memberikan penjelasan bahwa pasien memerlukan
pelayanan kesehatan sekunder yang memiliki dokter spesialis saraf
sehingga setelah pasien dalam keadaan stabil, pasien akan dirujuk ke
pelayanan kesehatan sekunder.
13. Petugas mencatat dalam rekam medik

7. Bagan Alir

Petugas Petugas
Petugas memastikan memberi mempersilahk
alat dan bahan siap salam, an pasien
senyum, masuk ke
sapa ruangan

Petugas
Petugas menanyakan Petugas
mencuci riwayat menanyakan
tangan dan penyakit keluhan
memakai pasien kepada utama pasien
APD keluarga
Petugas
melakukan Petugas Petugas
pemeriksaan melakukan melakukan
keadaan umum, pemeriksaan pemeriksaan
kesadaran dan fisik neurologis
tanda vital

Petugas Petugas
memberikan Petugas mencuci
informed menegakkan tangan dan
consent diagnosa melepas
APD

Petugas Petugas
memberikan memberi Petugas mencatat
terapi untuk penjelasan dalam rekam medik
pengobatan tentang terapi
stroke pengobatan

8. Hal-hal yang Observasi Keadaan umum dan tanda-tanda fisik


perlu diperhatikan
1. Poli Umum
2. UGD
9. Unit terkait 3. Farmasi
4. Laboratorium

1. Rekam medik
2. Register
10. Dokumen terkait
3. Resep

No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl. Mulai Perubahan

11. Rekaman historis


perubahan

Anda mungkin juga menyukai