Rina Karina-FKIK PDF
Rina Karina-FKIK PDF
Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar SARJANA KEDOKTERAN
Disusun Oleh :
RINA KARINA
1110103000091
1. Laporan penelitian ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk
Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya asli saya atau
merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima
Rina Karina
ii
PENGARUH EKSTRAK BAWANG PUTIH (Allium sativum) TERHADAP
PERTUMBUHAN BAKTERI Streptococcus mutans
SECARA IN VITRO
Laporan Penelitian
Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran dan
Ilmu Kesehatan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana
Kedokteran (S.Ked)
Oleh :
Rina Karina
NIM : 1110103000091
iii
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Laporan penelitian ini berjudul PENGARUH EKSTRAK BAWANG PUTIH
(Allium sativum)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Streptococcus
mutans SECARA IN VITRO yang diajukan oleh Rina Karina (NIM :
1110103000091), telah diujikan salam sidang di Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan pada 10 September 2013. Laporan ini telah diterima sebagai salah satu
syarat memperoleh gelar Sarjana Kedokteran (S.Ked) pada Program Studi
Pendidikan Dokter.
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan nikmat, rahmat dan hidayah-Nya kepada manusia. Terutama nikmat
akal yang menuntut manusia untuk memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya dan
menjadikan manusia sebagai makhluk yang paling sempurna.
Shalawat dan salam penulis sanjungkan bagi Nabi Muhammad SAW, yang
telah mengajarkan ilmu dari Allah kepada umatnya sehingga membawa kita
menuju kepada kepintaran.
Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada Prof. DR. (hc). dr. M.K.
Tadjudin, SpAnd. dan dr. Witri Ardini, M.Gizi, SpGK, selaku Dekan Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan dan ketua Program Studi Pendidikan Dokter UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Ucapan terima kasih penulis juga sampaikan kepada Mba Novi dan Pak
Bacok selaku laboran dan OB yang telah membantu penulis dalam penelitian di
laboratorium Mikrobiologi FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
v
Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya untuk kedua
orang tua Ibunda Hesti Hendayani dan Ayahanda Krismi Widodo, SH., yang telah
memberikan dukungan serta kasih sayang terhadap penulis selama penelitian ini.
Serta untuk kakakku Kartika Karolina yang tersayang.
Penulis
vi
ABSTRAK
Rina Karina. Program Studi Pendidikan Dokter. Pengaruh Ekstrak Bawang Putih
(Allium sativum) terhadap Pertumbuhan Bakteri Streptococcus mutans secara in
Vitro. 2013
Penggunaan bawang putih sebagai obat telah sering digunakan masyarakat dalam
mengobati berbagai penyakit khususnya yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Bawang
putih (Allium sativum) mengandung alisin yang memiliki aktivitas antibakteri terhadap
bakteri Streptococcus mutans dengan menghambat sintesis protein dan asam nukleat
bakteri. Streptococcus mutans adalah bakteri penyebab karies gigi. Penelitian ini
dilakukan untuk mengetahui pengaruh ekstrak bawang putih (Allium sativum) terhadap
pertumbuhan Streptococcus mutans. Ekstrak bawang putih dengan konsentrasi 25%,
75%, dan 100% diuji aktivitas antibakterinya terhadap pertumbuhan bakteri
Streptococcus mutans menggunakan metode disc diffusion pada medium agar darah.
Didapatkan hasil bahwa semakin besar konsentrasi maka semakin besar hambatan
terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans (zona hambat yang terbentuk pada
konsentrasi 25%; 75%; 100% sebesar 8.33; 10; 12 mm). Berdasarkan analisis data dengan
uji Kruskall-wallis dan uji Mann-whitney menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang
bermakna antara berbagai konsentrasi ekstrak bawang putih terhadap pertumbuhan
bakteri Streptococcus mutans. Dapat disimpulkan bahwa konsentrasi ekstrak bawang
putih 100% memiliki aktivitas antibakteri yang lebih kuat dibandingkan pada konsentrasi
ekstrak bawang putih 25% dan 75%.
Kata kunci : Bawang putih, Streptococcus mutans, disc diffusion
ABSTRACT
Rina Karina. Medical Education Study Program. Effect of Garlic Extract (Allium
sativum) on the Growth Streptococcus mutans in Vitro.2013
Garlic as herbs has been frequently used for treating diseases especially bacterial
infection diseases. Garlic (Allium sativum) contains Allicin that has antibacterial activity
against Streptococcus mutans by inhibiting the synthesis of protein and nucleic acids.
Streptococcus mutans is a bacteria that can cause dental caries. This research was
conducted to determine the effect of garlic extract (Allium staivum) on the growth of
Streptococcus mutans. Garlic extract in 25%, 75%, and 100% concentrations was applied
against the growth of Streptococcus mutans. These concentrations were tested by using
the disc diffusion method on blood agar. The greater concentration of the extract garlic
produces the greater inhibition on the growth of Streptococcus mutans (inhibition zone at
the concentration of 25%, 75%, 100% at 8.33; 10; 12 mm). Based on data analysis,
Kruskall-Wallis and Mann-Whitney test showed that various concentrations of garlic
extract have significant differences with Streptococcus mutans’ growth. The conclusion
of this study is the garlic extract in 100% concentration has greater antibacterial activity
than the garlic extract in 25% and 75% concentrations.
Keywords: Garlic, Streptococcus mutans, disc diffusion
vii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PERNYATAAN .............................................................................. ii
LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................. iii
LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................. iv
KATA PENGANTAR ....................................................................................... v
ABSTRAK ......................................................................................................... vii
ABSTRACT ....................................................................................................... vii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xi
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xii
DAFTAR BAGAN ............................................................................................. xiii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 2
1.3 Hipotesis........................................................................................................ 2
1.4 Tujuan Penelitian .......................................................................................... 2
1.5 Manfaat Penelitian ........................................................................................ 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................... 4
2.1 Landasan Teori .............................................................................................. 4
2.1.1 Morfologi dan Klasifikasi Bawang Putih (Allium sativum) ................ 4
2.1.2 Kandungan Kimiawi Bawang Putih 5
2.1.3 Manfaat Bawang Putih 5
2.1.4 Karies Gigi 6
2.1.5 Morfologi dan Klasifikasi Streptococcus mutans 7
viii
2.1.6 Patogenesis Karies Gigi oleh Streptococcus mutans 8
2.1.7 Mekanisme Kerja Antibakteri 11
2.1.8 Metode Pengujian Antibakteri 12
2.2 Kerangka Teori 15
2.3 Kerangka Konsep 15
2.4 Definisi Operasional 16
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 17
3.1 Desain Penelitian 17
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian 17
3.3 Bahan yang Diuji 17
3.4 Sampel Penelitian 17
3.5 Identifikasi Variabel Penelitian 17
3.6 Alat dan Bahan Penelitian 18
3.6.1 Alat Penelitian 18
3.6.2 Bahan Penelitian 18
3.7 Cara Kerja Penelitian 18
3.7.1 Tahap Persiapan 18
3.7.1.1 Sterilisasi Alat dan Bahan 18
3.7.1.2 Persiapan dan Determinasi Bawang Putih 18
3.7.1.3 Pembuatan Ekstrak Bawang Putih (Allium sativum) 19
3.7.1.4 Pembuatan Konsentrasi Ekstrak Bawang Putih 20
3.7.1.5 Pembuatan Stok Bakteri 20
3.7.2 Tahap Pengujian Pengaruh Ekstrak Bawang Putih terhadap
Pertumbuhan Bakteri Streptococcus mutans 20
3.8 Alur Penelitian 21
3.9 Pengolahan dan Analisa Data 21
ix
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 22
4.1 Hasil 22
4.1.1 Pengaruh Ekstrak Bawang Putih (Allium sativum) terhadap
Pertumbuhan Bakteri Streptococcus mutans 22
4.1.2 Pengaruh Ekstrak Bawang Putih (Allium sativum) terhadap
Pertumbuhan Bakteri Streptococcus mutans dengan Uji Kruskall-Wallis
dan Mann Whitney 23
4.2 Pembahasan Pengaruh Ekstrak Bawang Putih (Allium sativum)
terhadap Pertumbuhan Bakteri Streptococcus mutans 24
4.3 Keterbatasan penelitian 25
BAB V PENUTUP 26
5.1 Kesimpulan 26
5.2 Saran 26
DAFTAR PUSTAKA 27
LAMPIRAN 29
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Klasifikasi Respon Hambatan Pertumbuhan Bakteri .................. 13
Tabel 4.1. Hasil Hambatan Pertumbuhan Bakteri Streptococcus mutans .... 22
Tabel 4.2 Hasil Analisis Multikomparasi dengan Uji Mann-Whitney......... 24
xi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
xii
DAFTAR BAGAN
Halaman
Bagan 2.2 Kerangka Teori ............................................................................ 15
Bagan 2.3 Kerangka Konsep ........................................................................ 15
Bagan 3.8 Alur Penelitian ............................................................................. 21
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Sertifikat Pengujian Ekstraksi Bahan ............................................ 29
Lampiran 2 Surat Hasil Determinasi Tumbuhan .............................................. 30
Lampiran 3 Hasil Uji Statistik .......................................................................... 31
Lampiran 4 Alat dan Bahan Penelitian ............................................................. 37
Lampiran 5 Daftar Riwayat Hidup.................................................................... 38
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
1.3 Hipotesis
A. Tujuan Umum
B. Tujuan Khusus
Untuk mengetahui seberapa besar hambatan ekstrak bawang putih
(Allium sativum) terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans
dengan pemberian ekstrak bawang putih dalam konsentrasi 25%, 75%
dan 100%.
3
A. Bagi Peneliti
Menerapkan ilmu pengetahuan yang telah didapat selama menjalani
pendidikan.
Meningkatkan pengetahuan mengenai daya hambat bawang putih
(Allium sativum) terhadap bakteri Streptococcus mutans.
B. Bagi Institusi
C. Bagi Keilmuan
D. Bagi Sosial
.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
5
Karies gigi merupakan penyakit destruktif pada jaringan keras gigi yang
terjadi akibat infeksi oleh Streptococcus mutans dan bakteri lainnya. Tanda
penyakit karies gigi adalah adanya demineralisasi jaringan keras gigi. Karies
gigi paling banyak diderita oleh anak-anak.10
Lebih dari 750 spesies bakteri terdapat pada rongga mulut dan
berhubungan dengan berbagai penyakit.5 Bakteri yang paling banyak
menyebabkan penyakit mulut adalah bakteri golongan Streptococcus.
Streptococcus mutans merupakan bakteri patogen penyebab utama karies
gigi. Organisme ini pertama kali diisolasi oleh Clarke pada tahun 1924 yang
berasal dari plak gigi. Nama mutans dipilih karena kecenderungan morfologi
sel berbentuk kokus dan batang.13
A. Metode Difusi
Pada metode ini, aktivitas zat antibakteri ditentukan dengan mengukur zona
hambat yang terbentuk. Zona hambat tersebut menunjukkan adanya
penghambatan pertumbuhan bakteri oleh zat antibakteri. Terdapat 3 cara
dalam metode difusi, yaitu :
Metode ini menggunakan parit yang dibuat pada lempeng agar yang telah
diberi bakteri. Kemudian parit diisikan dengan zat antibakteri yang ingin
diuji. Lempeng agar kemudian diinkubasi dan diamati zona hambat yang
terbentuk pada sekeliling parit.21
13
Pada metode ini, media agar yang telah diberi bakteri kemudian dibuat
beberapa lubang. Lubang-lubang tersebut diisi dengan berbagai zat
antibakteri yang akan diuji. Setelah media agar diinkubasi, diamati zona
hambat yang terbentuk pada sekeliling lubang.21
B. Metode Dilusi
Alisin
Definisi
No Variabel Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur
Operasional
2.
Konsentrasi Bawang putih yang Mikropipet Jumlah Kategorik
ekstrak telah dilarutkan ekstrak
bawang putih dengan etanol 96% sesuai
dengan berbagai dengan
konsentrasi berbagai
konsentrasi
4.
Kontrol Kontrol positif Tidak ada Jumlah Kategorik
positif yaitu berupa kertas cakram 1
cakram yang berisi buat
antibiotik
amoksisilin
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Bahan yang diuji dalam penelitian ini adalah bawang putih yang dibeli di
pasar Ciputat yang kemudian dijadikan ekstrak menggunakan pelarut etanol
96% yang dilakukan oleh Balai penelitian Tanaman Rempah dan Obat
(BALITRO) Bogor.
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah ekstrak bawang putih dengan
konsentrasi 25%, 75%, dan 100%. Variabel terikat adalah pertumbuhan
bakteri Streptococcus mutans di media agar darah.
17
18
Alat yang digunakan pada penelitian ini, antara lain tabung reaksi,
ose, bunsen, mikropipet, pinset, vortex, cawan petri, korek api, swab
kapas, tisu, rak tabung, penggaris, kamera, baki, autoclave, alat tulis,
label, laminar air flow, inkubator.
4.1 Hasil
22
23
Penelitian lain yang dilakukan oleh Fani et al., (2007) mengenai aktivitas
hambatan ekstrak bawang putih terhadap pertumbuhan Streptococcus mutans
menggunakan metode disc diffusion dan broth dilution didapatkan hasil
bahwa ekstrak bawang putih dapat menghambat pertumbuhan bakteri
Multidrug Resistence Streptococcus mutans dengan rentang Konsentrasi
Hambat Minimal 4-32 μg/ml pada metode broth dilution dan rentang zona
hambat terkecil sebesar 22-26 mm pada metode disc diffusion. Hasil yang
didapatkan pada penelitian tersebut berbeda dengan penelitian ini karena
dipengaruhi oleh perbedaan jenis bawang putih yang diuji, media
pertumbuhan bakteri, konsentrasi ekstrak yang diuji, dan pelarut yang
digunakan dalam ekstrak.
2. Tidak diukurnya jumlah kadar bahan aktif pada ekstrak bawang putih yang
digunakan pada penelitian.
PENUTUP
5.1 Simpulan
1. Ekstrak bawang putih (Allium sativum) dengan metode disc diffusion dapat
menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans dengan zona
hambat rata-rata konsentrasi 25% sebesar 8,33 mm, konsentrasi 75%
sebesar 10 mm, dan konsentrasi 100% sebesar 12 mm.
5.2 Saran
26
27
DAFTAR PUSTAKA
2. Tsao SM, Yin MC. In vitro antimicrobial activity of four diallyl sulphides
occurring naturally in garlic and Chinese leek oil. J Med Microbiol. 2001;
50: 646 – 649.
6. Fani, M., Kohanteb, J., Dayaghi, M., Inhibitory activity of garlic (Allium
sativum) extract on multidrug-resistant Streptococcus mutans. J Indian Soc
Pedod Prevent Dent; 2007.
8. Meyers, Michelle. Garlic: an herb society of America guide. The herb society
of America. 2006.
10. Longo, Fauci, et al. Harrison’s principles of internal medicine. 18th ed. USA:
Mc Graw-Hill. 2012.
11. Lamont, R.J., Jenkinson H.F. 2010. Oral microbiology at a glance. USA:
Wiley-Blackwell.
14. Samaranayake L. Essential microbiology for dentistry. 3rd ed. USA: Churchill
Livingstone Elsevier; 2006.
15. Central for Disease Control and Prevention. Public Health Image Library.
(cited 23 Agustus 2013). Available from : URL :
http://phil.cdc.gov/phil/details.asp?pid=1043
16. Smith DJ. Caries vaccines for the twenty-first century. Journal of Dental
Education 2003; 67(10): 1130–7.
18. Martin A. Taubman & David A. Nash. The scientific and public-helath
imperative for a vaccine against dental caries. Nature Reviews Immunology
6: 2006:555-563.
19. Brooks GF, Butel JS, Carroll KC, Morse SA. Jawetz, Melnick, & Adelberg's
Medical Microbiology. 24th Ed. USA : Mc Graw Hill. 2007 ; 224 – 7.
22. Ahmad, Iqbal, et al. Modern Phytomedicine: turning medical plants into
drugs. German: Wiley-VCH. 2006.
LAMPIRAN 1
LAMPIRAN 2
LAMPIRAN 3
Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk
zona hambat
3.273 4 10 .058
Ranks
K(-) 3 2.00
Total 15
a,b
Test Statistics
zona hambat
Chi-Square 13.745
Df 4
4. Uji Mann-Whitney
Ranks
Total 6
b
Test Statistics
zona hambat
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 6.000
Z -2.087
Ranks
Total 6
b
Test Statistics
zona hambat
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 6.000
Z -1.993
Ranks
Total 6
b
Test Statistics
zona hambat
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 6.000
Z -2.121
Ranks
Total 6
b
Test Statistics
zona hambat
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 6.000
Z -1.993
Ranks
Total 6
b
Test Statistics
zona hambat
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 6.000
Z -2.087
Ranks
Total 6
b
Test Statistics
zona hambat
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 6.000
Z -2.121
Ranks
Total 6
35
b
Test Statistics
zona hambat
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 6.000
Z -2.236
Ranks
konsentrasi
ekstrak N Mean Rank Sum of Ranks
Total 6
b
Test Statistics
zona hambat
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 6.000
Z -2.023
Ranks
konsentrasi
ekstrak N Mean Rank Sum of Ranks
Total 6
36
b
Test Statistics
zona hambat
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 6.000
Z -2.121
Ranks
konsentrasi
ekstrak N Mean Rank Sum of Ranks
Total 6
b
Test Statistics
zona hambat
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 6.000
Z -2.121
LAMPIRAN 4
inkubator autoclave
LAMPIRAN 5