b. Perilaku Etis
Menurut Bandura (1977) perilaku manusia dalam konteks interaksi timbal balik yang
berkesinambungan antara kognitif perilaku dan pengaruh lingkungan. Sebagaian besar
tingkah laku manusia dipelajari melalui peniruan maupun penyajian (modeling). Dalam
buku Kepemimpinan Spiritual telah teruji bahwa seseorang cenderung bertindak dan
meniru perilaku dari orang yang dianggapnya panutan. Yang berarti dimana dalam
konteks organisasi, pengikut atau anggota memiliki kecenderungan menjadikan perilaku
pemimpin sebagai pola panutan untuk bertindak. Jika pemimpin cenderung
memperlihatkan perilaku yang kurang etis maka anggota organisasi cenderung akan
menunjukan perilaku yang kurang etis juga, begitu pula sebaliknya.
d. Kepuasan Kerja
Menurut Robins, kepuasan kerja atau job satisfaction diidentikkan dengan hal-hal yang
bersifat individual. Karena itu, tingkat kepuasan setiap orang berbeda-beda dan hal ini
terjadi apa bila beberapa faktor terpenuhi yaitu kebutuhan individu serta kaitannya dengan
derajat kesukaan dan ketidaksukaan pekerja (Robins, 1999). Dalam lingkungan organisasi
job satisfaction ini juga memiliki dimensi yang berbeda. Dimensinya yaitu jenis pekerjaan
yang digeluti, kepuasan pada kompensasi, kepuasan pada supervisi, kepuasan pada aspek
promosi hingga rekan kerja. Perbedaan aspek inilah yang menyebabkan tingkat job
satisfaction setiap orang akan selalu berbeda. Hal ini karena berhubungan pada keadaan
emosi seseorang; senang atau tidak senang.
e. Komitmen Organisasi
Komitmen organisasi adalah sikap atau bentuk perilaku seseorang terhadap organisasi
dalam bentuk loyalitas dan pencapaian visi, misi, nilai dan tujuan organisasi. Seseorang
dikatakan memiliki komitmen yang tinggi terhadap organisasi, dapat dikenali dengan ciri-
ciri antara lain kepercayaan dan penerimaan yang kuat terhadap tujuan dan nilai-nilai
organisasi, kemauan yang kuat untuk bekerja demi organisasi dan keinginan yang kuat
untuk tetap menjadi anggota organisasi.
f. Kinerja Karyawan
Kinerja karyawan merupakan hasil (output) dari suatu organisasi yang berarti kinerja
tergantung pada kombinasi antara kemampuan, usaha, dan kesempatan yang diperoleh.
Hal ini berarti bahwa kinerja merupakan hasil kerja karyawan dalam bekerja untuk
periode
waktu tertentu dan penekanannya pada hasil kerja yang diselesaikan karyawan dalam
periode waktu tertentu untuk mencapai suatu tujuan organisasi.
2. Analisa isi buku “Organizational Behavior. An Evidence- Based Approach” 12th Edition
a. Part one: ENVIRONMENTAL AND ORGANIZATIONAL CONTEXT
Dua realitas lingkungan utama lainnya yang dihadapi organisasi modern adalah
keanekaragaman dan etika. Ada sejumlah alasan untuk munculnya keragaman dalam
organisasi, termasuk meningkatnya jumlah wanita, minoritas, dan karyawan yang lebih tua
dalam pekerjaan- kekuatan dan keputusan legislatif yang sekarang mengharuskan
organisasi untuk memastikan kesempatan yang sama untuk wanita, minoritas, karyawan
yang lebih tua, dan mereka yang ditantang oleh kecacatan. Ada pendekatan individu dan
organisasi untuk mengelola keanekaragaman. Pendekatan di industri tingkat vidual
meliputi pembelajaran dan empati; di tingkat organisasi, pengujian, pelatihan, mentoring,
dan penggunaan jadwal kerja alternatif dan program kerja / keluarga bisa
diimplementasikan.
Etika terlibat dengan masalah dan pilihan moral dan berurusan dengan benar dan salah
tingkah laku. Sejumlah budaya (keluarga, teman, tetangga, pendidikan, agama, dan
media), organisasi (kode etik, model peran, kebijakan dan praktik, dan penghargaan dan
sistem hukuman), dan kekuatan eksternal (politik, hukum, ekonomi, dan internasional
perkembangan) membantu menentukan perilaku etis. Pengaruh-pengaruh ini, bertindak
interdepen- lembut, melayani untuk membantu mengidentifikasi dan membentuk perilaku
etis dalam organisasi saat ini. Ada semakin banyak bukti dampak positif yang ditimbulkan
perilaku etis dan sosial perusahaan program tanggung jawab ada pada kinerja "bottom-
line".