Puji dan Syukur kami sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas Berkat
dan Rahmat-Nya sehingga dapat tersusunnya laporan tentang spektrofotometer
uv-visible ini. Laporan tentang spektrofotometer uv-visible ini dibuat dengan
maksud untuk memberikan data-data dan analisa yang telah dilakukan selama
praktikum dengan modul spektrofotometer uv-visible.
Diharapkan laporan ini telah memenuhi ketentuan seperti yang ditetapkan
oleh kepala laboratorium kimia analisa instrument. Kami menyadari bahwa masih
banyak kekurangan dalam penyusunan laporan ini,karena itu kritik dan saran yang
membangun sangat diharapkan.
Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada asisten mata kuliah
Praktikum Kimia Analisa Instrument PTKI Medan yang telah membantu atas
dibuatnya laporan ini,semoga laporan ini dapat bermanfaat
Kelompok I
DAFTAR ISI
Halaman
COVER
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN.......................................................i
LEMBAR ASISTENSI...................................................................................ii
KATA PENGANTAR ...................................................................................iii
DAFTAR ISI ..................................................................................................iv
DAFTAR TABEL...........................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR......................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Tujuan Percobaan Praktikum...........................................................1
1.2 Prinsip Percobaan............................................................................1
1.3 Landasan Teori................................................................................1
1.3.1 Identifikasi Dan Uji Aktivitas Senyawa Flavonoid Dari Ekstrak
Daun Trembesi (Albizia saman (Jacq.) Merr) Sebagai
Antibakteri Escherichia Coli..................................................1
1.3.2 Spektrophotometry..............................................................16
1.3.3 Spekktropotometer UV & UV-Visible..................................17
Halaman
BAB V PENGOLAHAN DATA....................................................................29
Halaman
Tabel 1.1. Hasil uji aktivitas antibakteri ekstrak daun trembesi dalam
konsentrasi 10 % (b/v)........................................................................ 5
Halaman
Gambar 1.1. Hasil Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Air, N-Heksana, Etilasetat,
Dan N-Butanol Daun Trembesi Terhadap E. coli Pada Konsentrasi
10 %............................................................................................ 11
Gambar 1.2. Hasil Uji KHM Aktivitas Antibakteri Ekstrak N-Butanol
Daun Trembesi Terhadap E. coli................................................ 13
Gambar 1.3. Proses Penyerapan Cahaya Oleh Zat Dalam Sel Sampel Cahaya
Sebelum Melewati Sel Sampe Lebih Terang Atau Lebih Banyak Di
Banding Cahaya Setelah Melewati Sel Sampel…………...… 19
BAB I
PENDAHULUAN
Peralatan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah seperangkat alat
gelas dengan berbagai ukuran, corong pisah, statif dan klem,
pengaduk kaca, tabung reaksi, neraca, pipet tetes, blender, pisau, kain
kasa, kertas saring Whatman No. 1, penguap putar vakum (rotary
vacuum evaporator), autoklaf, inkubator, preforator, alat sentrifugasi,
mistar, alat vorteks, kaca arloji, cawan petri, aluminium foil, kapas,
penangas air, seperangkat alat kromatografi lapis tipis dan
kromatografi preparatif, lampu UV, seperangkat alat spektrofotometer
ultraviolet-visibel (UV-Vis), dan inframerah.
Cara Kerja
Gambar 1.1. Hasil Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Air, N-Heksana, Etilasetat,
Dan N-Butanol Daun Trembesi Terhadap E. coli Pada Konsentrasi 10 %
Gambar 1.3. Proses Penyerapan Cahaya Oleh Zat Dalam Sel Sampel Cahaya
Sebelum Melewati Sel Sampel Lebih Terang Atau Lebih Banyak Di Banding
Cahaya Setelah Melewati Sel Sampel
1.3.3. Spektrophotometer UV dan UV – Visibel
Pengukuran absorbansi atau transmittansi dalam spektroskopi
ultaviolet dan daerah tampak digunakan untuk analisis kualitatif dan
kuantitatif spesies kimia. Absorbansi spesies ini berlangsung dalam
dua tahap, yang pertama yaitu M + hv – M*, merupakan eksitasi
spesies akibat absorbsi foton (hv) dengan waktu hidup terbatas (10-8 –
10-9 detik). Tahap kedua adalah relaksasi dengan berubahnya M*
menjadi spesies baru dengan reaksi fotokimia. Absorbsi dalam daerah
ultraviolet dan daerah tampak menyebabkan eksitasi elektron ikatan.
Puncak absorbsi (λmax) dapat dihubungkan dengan jenis ikatan-ikatan
yang ada dalam spesies. Spektroskopi absorbsi berguna untuk
mengkarakterisasikan gugus fungsi dalam suatu molekul dan untuk
analisis kuantitatif. Spesies yang mengabsorbsi dapat melakukan
transisi meliputi: (a) elektron π, σ, n; (b) elektron-elektron d dan f; (c)
transfer muatan elektron.
Daerah sinar tampak pada spektrum (artinya, tampak oleh mata
manusia) berhubungan dengan cahaya yang panjang gelombangnya
mencapai 400 – 800 nm. Cahaya ultraviolet menpunyai panjang
gelombang lebih pendek sekitar 200 – 400 nm. Banyaknya energi yang
berkaitan dengan cahaya ini ialah 37 – 75 kkal/mol untuk daeah sinar
tampak dan 75 – 150 kkal/mol untuk daerah sinar UV. Sistem gugus
atom yang menyebabkan terjadinya absorpsi cahaya disebut
chromophore / kromofer. Kromofor yang menyebabkan terjadinya
transisi σ menjadi σ* ialah sistem yang mempunyai elektron pada
orbital molekul σ. Orbital s atom A dan B berinteraksi antara satu
dengan yang lainnya menghasilkan dua orbital molekul dalam molekul
AB. Satu orbital yang dihasilkan berenergi lebih rendah dan satu
orbital lainnya mempunyai energi lebih tinggi dari orbital s asalnya.
1.3.4. Hukum Lambert
Bila suatu cahaya monokromatis masuk kedalam larutan setebal b
maka sebagian energi akan diserap oleh molekul – molekul dalam
larutan. Pengurangan intensitas cahaya berbanding lurus dengan tebal
larutan.
1.3.5. Hukum Beer
Intensitas cahaya monokromatis yang masuk kedalam larutan,
maka sebagian energi akan diserap oleh molekul – molekul dalam
larutan. Pengurangan intensitas cahaya berbanding lurus dengan
pertambahan kadar zat dalam larutan.
1.3.6. Hukum Lambert Beer
Hukum Lamber – Beer merupakan gabungan kedua hukum diatas
yang menetapkan hubungan antara intensitas cahaya yang masuk
dengan intensitas cahaya yang keluar, merupakan fungsi dari teba
larutan dan kadar zar dalam larutan.
BAB II
PROSEDUR KERJA
Gambar 3.1.1 Labu Ukur Gambar 3.1.2 Beaker Gambar 3.1.3 Botol
(100 mL) Glass (250 mL) Semprot
Gambar 3.1.4 Pipet Tetes Gambar 3.1.5 Pipet Ukur Gambar 3.1.6 Bola Isap
DATA PENGAMATAN
a. Data Stock
Tabel 4.1. Data Pengamatan Stock
Vol.
Vol. Vol. Vol. Vol. O. Vol.
Buffer
No Sampel Stock HCl HONH2HCl Phenon- Aquade
Asetat
10 ppm 1:1 10% trolin st
pH 10
(ml) (ml) (ml) (ml) (ml) (ml)
Larutan
1 Fe 3+ 1 0,1 1 1 5 5 37,9
ppm
Larutan
2 Fe 3+ 3 0,3 1 1 5 5 37,9
ppm
Larutan
3 Fe 3+ 5 0,5 1 1 5 5 37,9
ppm
Larutan
4 Fe 3+ 7 0,7 1 1 5 5 37,9
ppm
Larutan
5 Fe 3+ 9 0,9 1 1 5 5 37,9
ppm
b. Pengamatan Stock
1. Larutan stock Fe 3+ 0,1 ppm + HCl 1:1 larutan tidak berwarna
didiamkan
Larutan tidak berwarna + HONH2HCl 10% larutan tidak
5 menit
berwarna
a. Data Sampel
Tabel 4.2. Data Pengamatan Sampel
Vol.
Vol. Vol. Vol. O. Vol.
Vol.H Buffer
Nama Sampe HONH2H Phenon- Aqua
NO Cl 1:1 Asetat
Sampel l Cl 10% trolin dest
(ml) pH 10
(ml) (ml) (ml) (ml)
(ml)
Air isi
1 10 1 1 5 5 28
ulang
2 Amoz 10 1 1 5 5 28
3 Air sungai 10 1 1 5 5 28
4 Aqua 10 1 1 5 5 28
b. Pengamatan Sampel
BAB V
PENGOLAHAN DATA
0,1175
b=
365
b=0,00003219
Maka nilai a :
ΣY ΣX
ý= ; x=
n n
0,0163 25
ý= ; x́ =
6 6
ý=0,0027 ; x́ =4,167
Jadi :
a= y−b x
a=0,0027−0,0003219 ( 4,167 )
a=0,00357
Maka dari hasil perhitungan yang diperoleh di dapat persamaan regresi:
y = a + bx menjadi y = 0,00357 + 0,0003219 x
6(0,0875)−( ( 25 ) ( 0,0163 ) )
R= 2 2
√ [ ( 6 ( 165 ) ) −( 25 ) ][ ( 6 ( 0,00005091 ) )−( 0,0163 ) ]
0,525−0,4075
R=
√ [ 990 ] −625 x [ 0,000305−0,000265 ]
−0,3550
R=
√ 365 x( 0,00004046)
0,1175
R=
√ 0,01476
0,1175
R=
0,1214
R=0,9678
KONSENTRAS
NO. SAMPEL I ABSORBANSI
(ppm)
1 Air Sungai 0,791 0,00395
2 Air Isi Ulang 0,575 0,00335
3 Aqua 0,0571 0,0015
4 Amoz 0,254 0,0025
c) Sampel Aqua
1
0.9
0.8
0.7
0.6
0.5 Absorbansi
Konsentrasi (ppm)
0.4
0.3
0.2
0.1
0
1 2 3 4 5
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan dapar disimpulkan bahwa :
1. Didapat persamaan regresi y= a + bx menjadi
y=0 ,001375+ 0 , 0063219 x.
2. Dari pengolahan data diperoleh koefisien korelasi R=0,9861 dan
koefisien determinasi R2=88,095
3. Dari percobaan diperoleh R= (+) maka absorbansi berbanding lurus
dengan konsentrasi.
6.2. Saran
Dalam pelaksanaan praktikum UV-VIS sebaiknya dilakukan dengan baik
dalam proses penambahan setiap larutan terhadap sampel yang akan diuji
sebaiknya dengan baik dan sesuai dengan prosedur yang telah diberikan agar
didapatkan hasil yang diinginkan dan dapat berjalan dengan baik proses
praktikumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Kadek,I Pater Suteja, dkk. 2016. Indentifikasi dan Uji Aktivitas Senyawa
Flavonoid dari Ekstrak Daun Trembesi (Albizia saman (Jacq.) Merr)
Sebagai Antibakteri Escherichia coli. Jurnal MIPA. Universitas Udayana :
Bali