Anda di halaman 1dari 3

Dongeng yang pertama datang dari daerah Pasundan, Jawa Barat, yaitu Sangkuriang atau

cerita rakyat Tangkuban Perahu. Berkisah tentang Dayang Sumbi, seorang putri kerajaan
yang jelita. Dayang Sumbi mempunyai seorang anak laki-laki yang sangat gemar berburu.
Sangkuriang berburu ditemani oleh seekor anjing titisan dewa yang bernama Tumang.

Suatu hari, Dayang Sumbi merasa tidak enak badan, lalu sang anak, Sangkuriang bertanya
“Ibu ingin makan apa? Agar Ibu cepat pulih dan sehat kembali”. Dayang Sumbi pun berkata,
“Ibu ingin hati rusa, nak!”. Lalu pergilah Sangkuriang dan Tumang ke dalam hutan untuk
berburu rusa. Setelah sekian lama berburu dan tak menemukan seekor hewan buruan,
akhirnya Sangkuriang menemukan seekor babi hutan. Sangkuriang pun menyuruh Tumang
untuk mengejar dan menangkap babi hutan itu, akan tetapi Tumang tidak mau. Karena
merasa kesal Sangkuriang menakut-nakuti Tumang dengan panah, dan tanpa sengaja panah
itu mengenai Tumang.

Advertisement

Karena takut dimarahi sang ibu, Sangkuriang pulang ke rumah dan berpura-pura telah
mendapat hati rusa, padahal itu adalah hati Tumang yang mati tertusuk panah. Dayang Sumbi
merasa curiga karena Sangkuriang tidak pulang bersama Tumang. Akhirnya Sangkuriang
berkata jujur kalau hati yang tadi ia berikan adalah hati Tumang. Dayang Sumbi naik pitam,
saking marahnya ia memukul dahi sangkuring dengan centong nasi yang terbuat dari
tempurung kelapa. Sangkuriang merasa kesakitan dan ketakutan, ia pun pergi meninggalkan
rumah dan tak pernah pulang kembali.

Tahun berganti tahun, Sangkuriang telah berubah menjadi seorang pemuda tampan dan
gagah, Dayang sumbi pun tetap cantik dan tak bertambah tua. Tanpa sengaja Sangkuriang
dan Dayang Sumbi bertemu kembali. Mereka tidak saling kenal lalu jatuh cinta. Suatu hari,
saat sedang menyisir rambut Sangkuriang, Dayang Sumbi melihat ada tanda luka di dahi
Sangkuriang. Akhirnya Dayang Sumbi pun tahu bahwa Sangkuriang adalah anaknya.
Sangkuriang melamar ibunya, karena sang ibu tidak mau menikah dengan Sangkuriang, ia
pun meminta Sangkuriang membuat sebuah perahu sebagai syarat.

Setelah perahu itu jadi, Dayang Sumbi tetap tidak mau menikah dengan Sangkuriang, dan ia
memberi tahu bahwa Sangkuriang adalah anaknya. Karena marah akhirnya Sangkuriang
menendang perahu itu. Dan sekarang perahu itu dikenal dengan gunung Tangkuban Perahu.

Dongeng yang pertama datang dari daerah Pasundan, Jawa Barat, yaitu Sangkuriang atau
cerita rakyat Tangkuban Perahu. Berkisah tentang Dayang Sumbi, seorang putri kerajaan
yang jelita. Dayang Sumbi mempunyai seorang anak laki-laki yang sangat gemar berburu.
Sangkuriang berburu ditemani oleh seekor anjing titisan dewa yang bernama Tumang.

Suatu hari, Dayang Sumbi merasa tidak enak badan, lalu sang anak, Sangkuriang bertanya
“Ibu ingin makan apa? Agar Ibu cepat pulih dan sehat kembali”. Dayang Sumbi pun berkata,
“Ibu ingin hati rusa, nak!”. Lalu pergilah Sangkuriang dan Tumang ke dalam hutan untuk
berburu rusa. Setelah sekian lama berburu dan tak menemukan seekor hewan buruan,
akhirnya Sangkuriang menemukan seekor babi hutan. Sangkuriang pun menyuruh Tumang
untuk mengejar dan menangkap babi hutan itu, akan tetapi Tumang tidak mau. Karena
merasa kesal Sangkuriang menakut-nakuti Tumang dengan panah, dan tanpa sengaja panah
itu mengenai Tumang.

Advertisement

Karena takut dimarahi sang ibu, Sangkuriang pulang ke rumah dan berpura-pura telah
mendapat hati rusa, padahal itu adalah hati Tumang yang mati tertusuk panah. Dayang Sumbi
merasa curiga karena Sangkuriang tidak pulang bersama Tumang. Akhirnya Sangkuriang
berkata jujur kalau hati yang tadi ia berikan adalah hati Tumang. Dayang Sumbi naik pitam,
saking marahnya ia memukul dahi sangkuring dengan centong nasi yang terbuat dari
tempurung kelapa. Sangkuriang merasa kesakitan dan ketakutan, ia pun pergi meninggalkan
rumah dan tak pernah pulang kembali.

Tahun berganti tahun, Sangkuriang telah berubah menjadi seorang pemuda tampan dan
gagah, Dayang sumbi pun tetap cantik dan tak bertambah tua. Tanpa sengaja Sangkuriang
dan Dayang Sumbi bertemu kembali. Mereka tidak saling kenal lalu jatuh cinta. Suatu hari,
saat sedang menyisir rambut Sangkuriang, Dayang Sumbi melihat ada tanda luka di dahi
Sangkuriang. Akhirnya Dayang Sumbi pun tahu bahwa Sangkuriang adalah anaknya.
Sangkuriang melamar ibunya, karena sang ibu tidak mau menikah dengan Sangkuriang, ia
pun meminta Sangkuriang membuat sebuah perahu sebagai syarat.

Setelah perahu itu jadi, Dayang Sumbi tetap tidak mau menikah dengan Sangkuriang, dan ia
memberi tahu bahwa Sangkuriang adalah anaknya. Karena marah akhirnya Sangkuriang
menendang perahu itu. Dan sekarang perahu itu dikenal dengan gunung Tangkuban Perahu.

Dongeng yang pertama datang dari daerah Pasundan, Jawa Barat, yaitu Sangkuriang atau
cerita rakyat Tangkuban Perahu. Berkisah tentang Dayang Sumbi, seorang putri kerajaan
yang jelita. Dayang Sumbi mempunyai seorang anak laki-laki yang sangat gemar berburu.
Sangkuriang berburu ditemani oleh seekor anjing titisan dewa yang bernama Tumang.

Suatu hari, Dayang Sumbi merasa tidak enak badan, lalu sang anak, Sangkuriang bertanya
“Ibu ingin makan apa? Agar Ibu cepat pulih dan sehat kembali”. Dayang Sumbi pun berkata,
“Ibu ingin hati rusa, nak!”. Lalu pergilah Sangkuriang dan Tumang ke dalam hutan untuk
berburu rusa. Setelah sekian lama berburu dan tak menemukan seekor hewan buruan,
akhirnya Sangkuriang menemukan seekor babi hutan. Sangkuriang pun menyuruh Tumang
untuk mengejar dan menangkap babi hutan itu, akan tetapi Tumang tidak mau. Karena
merasa kesal Sangkuriang menakut-nakuti Tumang dengan panah, dan tanpa sengaja panah
itu mengenai Tumang.

Advertisement

Karena takut dimarahi sang ibu, Sangkuriang pulang ke rumah dan berpura-pura telah
mendapat hati rusa, padahal itu adalah hati Tumang yang mati tertusuk panah. Dayang Sumbi
merasa curiga karena Sangkuriang tidak pulang bersama Tumang. Akhirnya Sangkuriang
berkata jujur kalau hati yang tadi ia berikan adalah hati Tumang. Dayang Sumbi naik pitam,
saking marahnya ia memukul dahi sangkuring dengan centong nasi yang terbuat dari
tempurung kelapa. Sangkuriang merasa kesakitan dan ketakutan, ia pun pergi meninggalkan
rumah dan tak pernah pulang kembali.

Tahun berganti tahun, Sangkuriang telah berubah menjadi seorang pemuda tampan dan
gagah, Dayang sumbi pun tetap cantik dan tak bertambah tua. Tanpa sengaja Sangkuriang
dan Dayang Sumbi bertemu kembali. Mereka tidak saling kenal lalu jatuh cinta. Suatu hari,
saat sedang menyisir rambut Sangkuriang, Dayang Sumbi melihat ada tanda luka di dahi
Sangkuriang. Akhirnya Dayang Sumbi pun tahu bahwa Sangkuriang adalah anaknya.
Sangkuriang melamar ibunya, karena sang ibu tidak mau menikah dengan Sangkuriang, ia
pun meminta Sangkuriang membuat sebuah perahu sebagai syarat.

Setelah perahu itu jadi, Dayang Sumbi tetap tidak mau menikah dengan Sangkuriang, dan ia
memberi tahu bahwa Sangkuriang adalah anaknya. Karena marah akhirnya Sangkuriang
menendang perahu itu. Dan sekarang perahu itu dikenal dengan gunung Tangkuban Perahu.

Anda mungkin juga menyukai