Anda di halaman 1dari 9

28/04/2016

MIX DESAIN BETON


LANGKAH-LANGKAH PERHITUNGAN :
Langkah-Langkah Perhitungan Mengacu pada Standar SK.SNI T-15-
1990-03 yang diadopsi dari cara DOE (Departement of Environment)
Building Research Establishment, Britain. Sebagai berikut :

1. Tentukan kuat tekan beton yang direncanakan sesuai dengan


syarat teknik atau yang di kehendaki oleh pemilik. Kuat tekan (f’c)
ini ditentukan pada umur 28 hari.

2. Hitung deviasi standar (S) berdasarkan data lalu.


Dimana :
S = standar deviasi
xi = adalah kuat tekan beton yang
didapat dari hasil pengujian untuk
masing-masing benda uji,
x = kuat tekan rata-rata
n = jumlah data

3. Hitung nilai tambah margin (m).

m = 1.64s Dimana :
m = nilai tambah
S = standar deviasi, jika tidak ada maka
m = 12 Mpa

1
28/04/2016

4. Hitung kuat tekan rata-rata yang ditargetkan (m).


f’cr = f’c + m Dimana :
f’cr = kuat tekan rata-rata yang
ditargetkan
f’c = kuat tekan beton yang diisyaratkan
m = nilai tambah

5. Tetapkan Type semen yang digunakan, misalnya semen portland


type I
6. Tentukan Jenis Aggregat yang digunakan, untuk aggregat halus
dan aggregat kasar.

7. Tentukan FAS, gunakan gambar 8.4.1 atau 8.4.2 ikuti langkah-


langkah berikut :

2
28/04/2016

3
28/04/2016

8. Tetapkan FAS maksimum menurut Tabel 8.19. Dari langkah (7)


dan (8) pilih yang paling rendah

9. Tetapkan nilai slump. Jika tidak ada data yang lalu, ambil
dariTabel 8.21

10. Tetapkan Ukuran butir nominal agregat maksimum,


11. Tentukan nilai kadar air bebas dari Tabel 8.21,
gabungan = 2/3 Wh + 1/3 Wk, dimana Wh = kadar air bebas
aggregat halus, Wk = kadar air bebas aggregat kasar
12. Hitung jumlah semen yang besarnya dihitung dari kadar air
bebas dibagi Faktor Air Semen (FAS), yaitu langkah (11) , (8)

4
28/04/2016

13. Jumlah semen maksimum diabaikan jika tidak ditetapkan.


14. Tentukan jumlah semen minimum dari Tabel, 8.19 .dan untuk
lingkungan khusus Tabel 8.20.1 dan8.20.2

5
28/04/2016

15. Tentukan FAS yang disesuaikan. Jika jumlah semen berubah


karena jumlahnya lebih kecil dari jumlah semen minimum
atau lebih besar dari jumlah semen maksimum, maka FAS
harus dihitung kembali. Jika jumlah semen yang dihitung dari
langkah (12)berada diantara maksimum dan minimum, atau
lebih besar dari minimum namun tidak melebihi jumlah
maksimum kita bebas memilih jumlah semen yang akan kita
gunakan.

16. Tentukan Berat Jenis Relatif Aggregat Gabungan :

BJ SSD Psr = Berat Jenis SSD Pasir


(aggregat Halus)
BJ SSD Krk = Berat Jenis SSD Kerikil
(aggregat Kasar)

6
28/04/2016

17. Tentukan berat Volume beton Basah menurut Gambar 8.6,


berdasarkan nilai berat jenis agregat gabungan dan kadar air
bebas (Langkah 1 1). :

18. Hitung penggunaan aggregat total per meter kubik beton yaitu
berat jenis beton dikurangi dengan berat semen ditambah air.
Langkah (19) – (15)-(11).

19. Hitung penggunaan aggregat halus per meter kubik beton yaitu
kadar aggregat total dikalikan prosentase aggregat halus.

20. Hitung penggunaan aggregat kasar per meter kubik beton yaitu
kadar aggregat total dikalikan prosentase aggregat kasar.

7
28/04/2016

21. Hitung koreksi penggunaan air aggregat dengan metode


rasional.

Dimana :
Abs psr = penyerapan air pasir
Abs krk = penyerapan air kerikil
Wp = kadar air pasir
Wk = kadar air kerikil

22. Hitung kebutuhan adukan untuk percobaan

23. Pencampuran, uji slump test dan pencetakan


24. Pengujian Kuat tekan pada umur 3, 7, 14, 21 dan 28 hari

8
28/04/2016

Anda mungkin juga menyukai