Hukum ini berbunyi “Jumlah kuat arus yang masuk dalam titik percabangan sama dengan
jumlah kuat arus yang keluar dari titik percabangan”. Hukum I Kirchhoff tersebut
sebenarnya tidak lain sebutannya dengan hukum kekekalan muatan listrik. Secara matematis
dinyatakan :
Bila digambarkan dalam bentuk rangkaian bercabang maka akan diperoleh sebagai berikut :
Hukum II Kirchoff
Hukum II Kirchoff dipakai untuk menentukan kuat arus yang mengalir pada rangkaian
bercabang dalam keadaan tertutup (saklar dalam keadaan tertutup). Perhatikan gambar
berikut :
Hukum Kirchoff II berbunyi : “Dalam rangkaian tertutup, Jumlah aljabbar GGL (E) dan
jumlah penurunan potensial sama dengan nol”. Maksud dari jumlah penurunan potensial
sama dengan nol adalah tidak ada energi listrik yang hilang dalam rangkaian tersebut, atau
dalam arti semua energi listrik bisa digunakan atau diserap. Dari gambar diatas kuat arus
yang mengalir dapat ditentukan dengan menggunakan beberapa aturan sebagai berikut :
Dedy Sangpencari
0
Tambahkan komentar
May
2
JEMBATAN WHEATSTONE
A. PENGERTIAN
Jembatan Wheatstone adalah alat ukur yang ditemukan oleh Samuel Hunter
Christie pada 1833 dan meningkat kemudian dipopulerkan oleh Sir Charles
Wheatstone pada tahun 1843. Ini digunakan untuk mengukur suatu yang tidak
diketahui hambatan listrik dengan menyeimbangkan dua kali dari rangkaian
jembatan, satu kaki yang mencakup komponen diketahui kerjanya mirip dengan
aslinya potensiometer. Jembatan Wheatstone adalah suatu alat pengukur, alat ini
dipergunakan untuk memperoleh ketelitian dalam melaksanakan pengukuran
terhadap suatu tahanan yang nilainya relatif kecil sekali umpamanya saja suatu
kebocoran dari kabel tanah/ kartsluiting dan sebagainya. Jembatan Wheatstone
adalah alat yang paling umum digunakan untuk pengukuran tahanan yang teliti
dalam daerah 1 sampai 100.000 Ω. Jembatan Wheatstone terdiri dari tahanan R1,
R2, R3, dimana tahanan tersebut merupakan tahanan yang diketahui nilainya dengan
teliti dan dapat diatur.
Hasil kali antara hambatan hambatan berhadapan yang satu akan sama dengan
hasil kai hambatan hambatan berhadapan lainnya jika beda potensial antara c dan d
bernilai nol. Persamaan R1 . R3 = R2 . R4 dapat diturunkan dengan menerapkan
Hukum Kirchoff dalam rangkaian tersebut. Hambatan listrik suatu penghantar
merupakan karakteristik dari suatu bahan penghantar tersebut yang mana adalah
kemampuan dari penghantar itu untuk mengalirkan arus listrik, yang secara
matematis dapat dituliskan:
R = p. (L/A)
Dimana:
R : Hambatan listrik suatu penghantar (Ω)
ρ : Resitivitas atau hambatan jenis (Ω. m)
L : Panjang penghantar (m)
A : Luas penghantar ( m²)
Hukum Ohm
Hukum Ohm menyatakan “Jika suatu arus listrik melalui suatu penghantar, maka
kekuatan arus tersebut adalah sebanding-larus dengan tegangan listrik yang
terdapat diantara kedua ujung penghantar tadi”.
Hukum ini dicetuskan oleh Georg Simon Ohm, seorang fisikawan dari Jerman pada
tahun 1825 dan dipublikasikan pada sebuah paper yang berjudul The Galvanic
Circuit Investigated Mathematically pada tahun 1827.
Hukum Ohm :
Jika luas penampang A yang diperhatikan cukup kecil dan tegak lurus kearah J
(misalnya panjang konduktor besar sekali dibanding dengan luas penampangnya),
maka J dapat dianggap sama pada seluruh bagian penampang hingga I = J . A
maka untuk beda potensial berlaku ΔV = ∫E . dl dan juga integrasi diambil sepanjang
suatu garis gaya ΔV = ∫E . dl
Terlihat bahwa faKtor yang berupa integrasi hanya tergantung dari konduktornya
dan merupakan sifat khusus konduktornya dan biasa disebut sebagai tahanan (R)
atau resistansinya. Dapat dituliskan V = I .
Rumus Hukum Ohm
Secara matematis, hukum Ohm ini dituliskan
Dimana:
I = arus listrik yang mengalir pada suatu penghantar (Ampere)
V = tegangan listrik yang terdapat pada kedua ujung penghantar (Volt)
R = hambatan listrik yang terdapat pada suatu penghantar (Ohm)
Hukum Kirchoff I
Dipertengahan abad 19, Gustav Robert Kichoff (1824-1887) menemukan cara untuk
menentukan arus listrik pada rangkaian bercabang yang kemudian dikenal dengan
hukum Kirchoff. Hukum Kirchoff berbunyi “Jumlah kuat arus yang masuk dalam titik
percabangan sama dengan jumlah kuat arus yang keluar dari titik percabangan.”
Hukum Kirchoff II
Hukum Kirchoff II berbunyi, “Dalam rangkaian tertutup, jumlah aljabar GGL (E) dan
jumlah penurunan potensial sama dengan nol.”
Maksud dari jumlah penurunan potensial sama dengan nol adalah tidak adanya
energi listrik yang hilang dalam rangkaian tersebut atau dalam arti semua energi
bisa digunakan atau diserap.
Bentuk mula-mula dari galvanometer adalah seperti alat yang dipakai Oersted yaitu
jarum kompas yang diletakkan dibawah kawat yang dialiri arus yang akan diukur.
Kawat dan jarum diantara keduanya mengarah utara-selatan apabila tidak ada arus
di dalam kawat. Kepekaan galvanometer semacam ini bertambah apabila kawat itu
dililitkan menjadi kumparan dalam bidang vertical dengan jarum kompas
ditengahnya. Dan instrument semacam ini dibuat oleh Lord Kelvin pada tahun 1890,
yang tingkat kepekaanya jarang sekali dilampaui oleh alat-alat yang ada pada waktu
ini.
D. Prinsip Kerja Jembatan Wheatstone
Salah satunya adalah dalam percobaan mengukur regangan pada benda uji
berupa beton atau baja. Dalam percobaan kita gunakan strain gauge, yaitu
semacam pita yang terdiri dari rangkaian listrik untuk mengukur dilatasi benda uji
berdasarkan perubahan hambatan penghantar di dalam strain gauge. Strain gauge
ini direkatkan kuat pada benda uji sehingga deformasi pada benda uji akan sama
dengan deformasi pada strain gauge. Seperti kita ketahui, jika suatu material ditarik
atau ditekan, maka terjadi perubahan dimensi dari material tersebut sesuai dengan
sifat2 elastisitas benda. Perubahan dimensi pada penghantar akan menyebabkan
perubahan hambatan listrik, ingat persamaan R = ρ.L/A. Perubahan hambatan ini
sedemikian kecilnya, sehingga untuk mendapatkan hasil eksaknya harus
dimasukkan kedalam rangkaian jembatan Wheatstone. Rangkaian listrik beserta
jembatan Wheatstonenya sudah ada di dalam strain gauge.
RS (Resistor standart) à tahanan standart yang telah diketahui nilainya (10Ω,
12 Ω, 15 Ω, 33 Ω, 47 Ω)
RX (Resistor Variable) à (tahanan yang akan ditentukan besarannya) untuk
sebagai resistor yang akan dicari nilainya
Kabel penghubung à untuk menghubungkan arus listrik yang mengalir
Kontak geser à untuk memutuskan atau mengalirkan arus listrik (saklar)
Kawat mikron à sebagai media stabilitas arus listrik (hambatannya konstan)
HUKUM KIRCHOFF
Hukum kirchoff
Pada peralatan listrik, kita biasa menjumpai rangkaian listrik yang bercabang-cabang. Untuk
menghitung besarnya arus listrik yang mengalir pada setiap cabang yang dihasilkan oleh
sumber arus listrik. Gustav Kirchhoff (1824-1887) mengemukakan dua aturan hukum yang
dapat digunakan untuk membantu perhitungan tersebut. Hukum Kirchoff pertama disebut
hukum titik cabang dan Hukum Kirchhoff kedua disebut hukum loop, dan untuk mengetahui
lebih jelasnya silahkan dibaca hingga habis..!!!Hukum kirchoff
Hukum Kirchoff 1Di pertengahan abad 19 Gustav Robert Kirchoff (1824 – 1887)
menemukan cara untuk menentukan arus listrik pada rangkaian bercabang yang kemudian di
kenal dengan Hukum Kirchoff. Hukum ini berbunyi “ Jumlah kuat arus yang masuk dalam
titik percabangan sama dengan jumlah kuat arus yang keluar dari titik percabangan”. Yang
kemudian di kenal sebagai hukum Kirchoff I. Secara matematis dinyatakan :
Bila digambarkan dalam bentuk rangkaian bercabang maka akan diperoleh sebagai berikut:
Hukum Kirchoff 2
Hukum Kirchoff secara keseluruhan ada 2, setelah yang diatas dijelaskan tentang hukum
beliau yang ke 1. Hukum Kirchoff 2 dipakai untuk menentukan kuat arus yang mengalir pada
rangkaian bercabang dalam keadaan tertutup (saklar dalam keadaan tertutup).Perhatikan
gambar berikut!
Hukum Kirchoff 2 berbunyi: "Dalam rangkaian tertutup, Jumlah aljabbar GGL (E) dan
jumlah penurunan potensial sama dengan nol". Maksud dari jumlah penurunan potensial
sama dengan nol adalah tidak ada energi listrik yang hilang dalam rangkaian tersebut, atau
dalam arti semua energi listrik bisa digunakan atau diserap.
Dari gambar diatas kuat arus yang mengalir dapat ditentukan dengan menggunakan beberapa
aturan sebagai berikut:1) Tentukan arah putaran arusnya untuk masing-masing loop2) Arus
yang searah dengan arah perumpamaan dianggap positif3) Arus yang mengalir dari kutub
negatif ke kutup positif di dalam elemen dianggap positif4) Pada loop dari satu titik cabang
ke titik cabang berikutnya kuat arusnya sama5) Jika hasil perhitungan kuat arus positif maka
arah perumpamaannya benar, bila negatif berarti arah arus berlawanan dengan arah pada
perumpamaan.HUKUM OHM
Hukum Ohm
Hukum OHM dikemukakan oleh seorang fisikawan dari Jerman, Georage Simon Ohm pada
tahun 1825. Kemudian Hukum Ohm dipublikasikan pada tahun 1827 melalui sebuah paper
yang berjudul “The Galvanic Circuit Investigated Mathematically.”
Hukum OHM merupakan hukum yang menentukan hubungan antara beda potensial dengan
arus listrik. George Simon Ohm menemukan bahwa perbandingan antara beda potensial di
suatu beban listrik dengan arus listrik yang mengalir pada beban listrik tersebut menghasilkan
angka yang konstan. Konstanta ini kemudian dinamakan dengan hambatan listrik atau
Resistansi (R). Untuk menghargai jasanya maka satuan hambatan dinamakan dengan OHM
(Ω).
Bunyi Hukum OhmHukum Ohm Berbunyi : “Kuatnya arus listrik yang mengalir pada sauatu
beban listrik sebanding lurus dengan tegangan listrik dan berbanding terbalik dengan
hambatan.”Berikut contoh rangkaian Hukum Ohm:
V = Tegangan listrik yang terdapat pada kedua ujung penghantar dalam satuan volt (V).I =
Arus listrik yang mengalir pada suatu penghantar dalam satuan Ampere (A).R = nilai
hambatan listrik (resistansi) yang terdapat pada suatu penghantar dalam satuan Ohm (Ω)
Penerapan Hukum OhmBerikut ini contoh penerapan Hukum Ohm untuk menghidupkan
lampu LED.
Penerapan Hukum OhmPenerapan Hukum Ohm
Menghitung Resistor SeriPada rangkaian beberapa resistor yang disusun seri, maka dapat
diperoleh nilai resistor totalnya dengan menjumlah semua resistor yang disusun seri tersebut.
Hal ini mengacu pada pengertian bahwa nilai kuat arus disemua titik pada rangkaian seri
selalu sama.
Menghitung Resistor ParalelPada rangkaian beberapa resistor yang disusun secara paralel,
perhitungan nilai resistor totalnya mengacu pada pengertian bahwa besar kuat arus yang
masuk ke percabangansama dengan besar kuat arus yang keluar dari percabangan (I in = I
out). Dengan mengacu pada perhitungan Hukum Ohm maka dapat diperoleh rumus sebagai
berikut.
Menghitung Kapasitor SeriPada rangkaian kapasitor yang disusun seri maka nilai kapasitor
totalnya diperoleh dengan perhitungan berikut.
Menghitung Kapasitor ParalelPada rangkaian beberapa kapasitor yang disusun secara paralel
maka nilai kapasitor totalnya adalah penjumlahan dari semua nilai kapasitor yang disusun
paralel tersebut.
Fungsi Hukum OhmFungsi utama dari Hukum Ohm adalah untuk mengetahui hubungan
tegangan dan kuat arus serta dapat digunakan untuk menentukan suatu hambatan beban listrik
tanpa menggunakan alat ukur OhmmeterHUKUM KIRCHOFFTugasku4u | Kumpulan Tugas
| Diposkan oleh Irfandi Rahman
Hukum kirchoff
Pada peralatan listrik, kita biasa menjumpai rangkaian listrik yang bercabang-cabang. Untuk
menghitung besarnya arus listrik yang mengalir pada setiap cabang yang dihasilkan oleh
sumber arus listrik. Gustav Kirchhoff (1824-1887) mengemukakan dua aturan hukum yang
dapat digunakan untuk membantu perhitungan tersebut. Hukum Kirchoff pertama disebut
hukum titik cabang dan Hukum Kirchhoff kedua disebut hukum loop, dan untuk mengetahui
lebih jelasnya silahkan dibaca hingga habis..!!!Hukum kirchoff
Hukum Kirchoff 1Di pertengahan abad 19 Gustav Robert Kirchoff (1824 – 1887)
menemukan cara untuk menentukan arus listrik pada rangkaian bercabang yang kemudian di
kenal dengan Hukum Kirchoff. Hukum ini berbunyi “ Jumlah kuat arus yang masuk dalam
titik percabangan sama dengan jumlah kuat arus yang keluar dari titik percabangan”. Yang
kemudian di kenal sebagai hukum Kirchoff I. Secara matematis dinyatakan :
Hukum Kirchoff 2
Hukum Kirchoff secara keseluruhan ada 2, setelah yang diatas dijelaskan tentang hukum
beliau yang ke 1. Hukum Kirchoff 2 dipakai untuk menentukan kuat arus yang mengalir pada
rangkaian bercabang dalam keadaan tertutup (saklar dalam keadaan tertutup).Perhatikan
gambar berikut!
Hukum Kirchoff 2 berbunyi: "Dalam rangkaian tertutup, Jumlah aljabbar GGL (E) dan
jumlah penurunan potensial sama dengan nol". Maksud dari jumlah penurunan potensial
sama dengan nol adalah tidak ada energi listrik yang hilang dalam rangkaian tersebut, atau
dalam arti semua energi listrik bisa digunakan atau diserap.
Dari gambar diatas kuat arus yang mengalir dapat ditentukan dengan menggunakan beberapa
aturan sebagai berikut:1) Tentukan arah putaran arusnya untuk masing-masing loop2) Arus
yang searah dengan arah perumpamaan dianggap positif3) Arus yang mengalir dari kutub
negatif ke kutup positif di dalam elemen dianggap positif4) Pada loop dari satu titik cabang
ke titik cabang berikutnya kuat arusnya sama5) Jika hasil perhitungan kuat arus positif maka
arah perumpamaannya benar, bila negatif berarti arah arus berlawanan dengan arah pada
perumpamaan.HUKUM OHM
Hukum Ohm
Hukum OHM dikemukakan oleh seorang fisikawan dari Jerman, Georage Simon Ohm pada
tahun 1825. Kemudian Hukum Ohm dipublikasikan pada tahun 1827 melalui sebuah paper
yang berjudul “The Galvanic Circuit Investigated Mathematically.”
Hukum OHM merupakan hukum yang menentukan hubungan antara beda potensial dengan
arus listrik. George Simon Ohm menemukan bahwa perbandingan antara beda potensial di
suatu beban listrik dengan arus listrik yang mengalir pada beban listrik tersebut menghasilkan
angka yang konstan. Konstanta ini kemudian dinamakan dengan hambatan listrik atau
Resistansi (R). Untuk menghargai jasanya maka satuan hambatan dinamakan dengan OHM
(Ω).
Bunyi Hukum OhmHukum Ohm Berbunyi : “Kuatnya arus listrik yang mengalir pada sauatu
beban listrik sebanding lurus dengan tegangan listrik dan berbanding terbalik dengan
hambatan.”Berikut contoh rangkaian Hukum Ohm:
V = Tegangan listrik yang terdapat pada kedua ujung penghantar dalam satuan volt (V).I =
Arus listrik yang mengalir pada suatu penghantar dalam satuan Ampere (A).R = nilai
hambatan listrik (resistansi) yang terdapat pada suatu penghantar dalam satuan Ohm (Ω)
Penjelasan:Berdasarkan hukum Ohm, 1 Ohm didefinisikan sebagai hambatan yang digunakan
dalam suatu rangkaian yang dilewati kuat arus sebesar 1 Ampere dengan beda potensial 1
Volt. Oleh karena itu, kita dapat mendefinisikan pengertian hambatan yaitu perbandingan
antara beda potensial dan kuat arus. Semakin besar sumber tegangan maka semakin besar
arus yang dihasilkan. Jadi, besar kecilnya hambatan listrik tidak dipengaruhi oleh besar
tegangan dan arus listrik tetapi dipengaruhi oleh panjang penampang, luas penampang dan
jenis bahan. Hambatan dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu panjang, luas dan jenis bahan.
Hambatan berbading lurus dengan panjang benda, semakin panjang maka semakin besar
hambatan suatu benda. Hambatan juga berbading terbalik dengan luas penampang benda,
semakin luas penampangnya maka semakin kecil hambatannya. Inilah alasan mengapa kabel
yang ada pada tiang listrik dibuat besar-besar, tujuannya adalah untuk memperkecil hambatan
sehingga tegangan bisa mengalir dengan mudah. Hambatan juga berbanding lurus dengan
jenis benda (hambatan jenis) semakin besar hambatan jenisnya maka semakin besar
hambatan benda itu.
Penerapan Hukum OhmBerikut ini contoh penerapan Hukum Ohm untuk menghidupkan
lampu LED.
Menghitung Resistor SeriPada rangkaian beberapa resistor yang disusun seri, maka dapat
diperoleh nilai resistor totalnya dengan menjumlah semua resistor yang disusun seri tersebut.
Hal ini mengacu pada pengertian bahwa nilai kuat arus disemua titik pada rangkaian seri
selalu sama.
Menghitung Resistor ParalelPada rangkaian beberapa resistor yang disusun secara paralel,
perhitungan nilai resistor totalnya mengacu pada pengertian bahwa besar kuat arus yang
masuk ke percabangansama dengan besar kuat arus yang keluar dari percabangan (I in = I
out). Dengan mengacu pada perhitungan Hukum Ohm maka dapat diperoleh rumus sebagai
berikut.
Menghitung Kapasitor SeriPada rangkaian kapasitor yang disusun seri maka nilai kapasitor
totalnya diperoleh dengan perhitungan berikut.
Menghitung Kapasitor ParalelPada rangkaian beberapa kapasitor yang disusun secara paralel
maka nilai kapasitor totalnya adalah penjumlahan dari semua nilai kapasitor yang disusun
paralel tersebut.
Fungsi Hukum OhmFungsi utama dari Hukum Ohm adalah untuk mengetahui hubungan
tegangan dan kuat arus serta dapat digunakan untuk menentukan suatu hambatan beban listrik
tanpa menggunakan alat ukur Ohmmeter