Anda di halaman 1dari 22

Ns. Priyanto, M.Kep., Sp.KMB.

1
 Perawat adalah profesi yang berkecimpung dengan
manusia baik yang bersifat perseorangan, keluarga,
atau masyarakat, dimana tujuannya untuk
memberikan pelayanan kesehatan baik yang
sifatnya untuk penyembuhan atau pencegahan
terhadap suatu masalah kesehatan tertentu.
 Profesi ini bekerja memberikan pelayanan
kesehatan dengan cara memenuhi kebutuhan dasar
manusia yang mengalami penyimpangan kesehatan.

2
 Perawat bekerja dengan pasien secara menyeluruh,
baik yang meliputi sisi kebutuhan fisik, psikologis,
sosial, dan spiritual yang dirawat itu dari mulai
rentang bayi yang baru lahir sampai lanjut usia,
maka dari itu seorang perawat tidak hanya
memberikan pelayanan kesehatan saja tetapi
psikologis, fisik, sosial, dan spiritual itu sangat lah
penting, memberikan pelayanan kesehatan pada
pasien dengan pemenuhan kebutuhan dasar
manusia untuk mempertahankan keadaan fisik,
emosi, intelektual, sosial, perkembangan, dan
spiritual yang sehat.
3
 Peran perawat sangat penting di dunia kesehatan,
 sebagai perawat yang profesional harus mampu
memberikan pelayanan kesehatan kepada klien dengan
memperhatikan kebutuhan dasar manusia (KDM), dan
mampu memenuhi kebutuhan biologis, sosiologis,
psikologis, dan spiritual yang komprehensif yang ditujukan
kepada individu, kelompok, dan masyarakat. Selain itu
parawat yang profesional harus memiliki visi transcendental.
Peranan perawat tidak sebatas memberikan pengobatan
secara fisik melainkan juga pengobatan psikis (kejiwaan)
pasien. Diyakini, dengan dibantu oleh terapi secara psikis
akan lebih membantu kesembuhan pasien karena kondisi
kejiwaannya lebih tenang.

4
Dalam menjalankan tugas, seorang perawat harus melandasi
kepada pikiran dan perasaan cinta, afeksi, dan komitmen
mendalam kepada pasiennya yang dapat dilakukan dengan
cara:
 Perawat juga bisa membimbing ritual keagamaan sesuai
dengan keyakinan klien, seperti cara bertayamum, salat
sambil tiduran, atau berzikir dan berdoa. “Bila perlu perawat
dapat mendatangkan guru agama pasien untuk dapat
memberikan bimbingan rohani hingga merasa tenang dan
damai.
 Dalam kondisi sakaratul maut perawat berkewajiban
mengantarkan klien agar wafat dengan damai dan
bermartabat.

5
 Tugas seorang perawat, menekankan pasien agar
tidak berputus asa apalagi menyatakan kepada
pasiennya tidak memiliki harapan hidup lagi.
“Pernyataan tidak memiliki harapan hidup untuk
seorang muslim tidak dapat dibenarkan.
 Meski secara medis tidak lagi bisa menanganinya,
tapi kalau Allah bisa saja menyembuhkannya
dengan mengabaikan hukum sebab akibat.

6
 Perawat juga memandu pasiennya untuk mendekatkan diri
kepada Allah SWT hingga kondisinya semakin shaleh yang
bisa mendatangkan ”manjurnya” doa.
 Perawat bisa memberikan bimbingan langsung seperti tukar
pikiran, berdoa bersama, dan bimbingan ibadah.
“Bimbingan tak langsung bisa berupa ceramah, percikan
kata hikmah, buletin, doa tertulis, maupun tuntunan ibadah
secara tertulis.
 Dengan bimbingan itu diharapkan dapat membantu proses
kesembuhan pasien,” timpalnya.

7
Peran perawat dalam
Membimbing ibadah bagi psien
1. Pada awal pertemuan, perawat membacakan doa
menjenguk orang sakit
2. Membimbing pasien ketika tiba waktu solat
3. Membimbing pasien membaca Al-Quran dan membacakan
surat yasin
4. Membimbing pasien untuk berpuasa
5. Membimbing pasien berdoa dan berdzikir
6. Perawat juga harus membimbing pasien yang mendekati
ajalnya dengan menuntun mengucapkan lafal laa ilaha
illalah ( mentalkinkan ).
8
Pada awal pertemuan, perawat membacakan doa
menjenguk orang sakit.

Keutamaan doa ini adalah wujud pasrah pada Alloh yaitu


dengan memuji Allah untuk menyembuhkan penyakit,
bahwa tiada obat kecuali hanya dengan kekuasaan Allah.

9
Membimbing pasien ketika tiba waktu sholat

Al Baqarah 286
10
Membimbing pasien ketika tiba waktu sholat
Al Baqarah 286
Artinya :

11
Cara yang baik untuk dilakukan perawat adalah :
 Mengingatkan pada pasien bahwa sudah tiba waktu untuk
melaksanakan solat
 Menanyakan pada pasien untuk mau melakukan ibadah
sholat atau tidak
 Menanyakan apakah perlu bimbingan untuk melaksanakan
solat atau tidak
 Menanyakan apakah pasien mampu berwudlu atau tidak,
apabila tidak, perawat akan membantu pasien untuk
bertayamum jika pasien tidak boleh kena air , jika boleh kena
air perawat membantu pasien untuk berwudhu dengan air
dan perawat yang membantu harus seseuai dengan pasien
yang dibantu jika pasien perempuan perawatnya juga harus
perempuan dan sebaliknya.

12
–
Tayamum
 Menepuk kedua telapak tangan pada tanah, debu, dll
 Mengusap wajah
 Setelah menepukkan tangan, usapkan kedua telapak
tangan tersebut pada wajah.
 Mengusap tangan sampai pergelangan tangan
 Setelah muka diusap, kemudian kedua telapak tangan itu
mengusap satu sama lain. Termasuk punggung telapak
tangan sampe pergelangan.

13
Doa setelah wudhu

 Jika pasien tidak mampu melaksanakan sholat dengan berdiri, maka bisa
dengan posisi duduk, jika tidak bisa dalam posisi duduk pasien bisa
melakukan dalam posisi berbaring dengan menghadap ke arah kiblat.
Dan untuk pasien yang kondisinya sangat lemah bisa melakukan
solatnya dalam hati. HR. Al-bukhori
14
Membimbing pasien membaca Al-Quran dan
membacakan Surat Yasin

 Arti : “Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu


daripada al-Kitab dan dirikanlah shalat; sesungguhnya
shalat itu mencegah dari yang keji dan yang munkar.
Dan sesungguhnya ingat akan Allah itu adalah lebih
besar. Dan Allah Mengetahui apa pun yang kamu
perbuat.” (QS. Al-Ankabut : 45)
15
Membimbing pasien membaca Al-Quran dan membacakan
Surat Yasin
 Bimbing pasien dengan membaca Al-Quran terutama ayat-ayat
dengan orang sakit, rahmat Allah, dan karunia Allah, dengan begitu
pasien akan termotivasi untuk sembuh. Dan memberikan pengertian
bagi pasien supaya membaca Al-Quran daripada mengeluh atas
penyakit yang dideritanya.
 Dengan membaca al-Quran hati pasien akan jauh lebih tenang dan
selalu berpasrah kepada Allah SWT atas kesembuhannya Jika pasien
dalam keadaan koma atau sekarat bantu dengan perawat membaca
surat yasin jika tidak ada saudara yang menemani pasien.

16
Membimbing pasien untuk berpuasa
 Dalam hal ini jika orang tersebut sakit pada waktu
bulan ramadhan

Artinya :
 “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu
berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang
sebelum kamu agar kamu bertakwa” (Al Baqarah 183)
17
Berkenaan dengan puasa, orang sakit boleh memilih salah
satu dari 3 keadaan :
 Jika orang yang sakit tidak merasa berat dan tidak
membahayakan jika berpuasa, ia wajib berpuasa
 Jika orang yang sakit merasa berat untuk berpuasa,
makruh baginya untuk berpuasa, Jika Allah telah
menyembuhkannya maka ia wajib berpuasa
 Jika berpuasa membahayakan dirinya, maka diharamkan ia
mengerjakanya, Jika Allah telah menyembuhkannya, Ia
wajib berpuasa.

18
Membimbing pasien
berdoa dan berdzikir
Dengan berdzikir akan
memberikan perisai kokoh yang
dapat membentengi seorang
muslim. Sedangkan Allah akan
senantiasa menjaga hamba-
hambaNya dengan zikir ini dan
menolak berbagai macam
musibah, ujian, penyakit, dan
kecelakan dari diri mereka.
Perawat harus membimbing
pasien untuk selalu berdoa dan
berserah diri kepan Allah agar
diberi kesembuhan.

19
Perawat harus membimbing pasien yang mendekati
ajalnya dengan menuntun mengucapkan lafal laa ilaha
illallah (mentalkinkan).
 Diriwayatkan dari Nabi SAW, bahwasanya beliau
bersabda :
 ”Ajarkanlah La Ilaha Illallah kepada orang-orang yang
(menjelang) mati diantara kamu sekalian, karena
sesungguhnya kalimat itu dapat menghancurkan
dosa-dosa sehancur-hancurnya”. ”Wahai Rasulullah,
(bagaimana) jika ia membaca kalimat itu sewaktu
hidupnya? ” Beliau menjawab : ”Kalimat itu lebih
menghancurkan dan lebih menghancurkan”.

20
 Diriwayatkan dari salah seorang sahabat,
 Bahwasanya ia berkata : Barangsiapa yang
mengucapkan La Ilaha Illallah dengan benar-benar
ikhlas dari lubuk hatinya serta membacanya dengan
panjang penuh hormat, niscaya Allah menghapus 4000
dosa besar”.
 Ada seseorang yang bertanya kepadanya : ”Bagaimana
apabila ia tidak mempunyai 4000 dosa?” Sahabat itu
menjawab :”Diampunilah dosa-dosa keluarga dan
tetangganya”.
 Dengan membantu mentalqinkan pasien yang sakaratul
maut akan membantu mempermudah pasien dalam
menghadapi kematiannya. Dan pasien pun dapat
menerima kematian secara damai.
21
22

Anda mungkin juga menyukai