Anda di halaman 1dari 2

Kebangkitan

Konsep Kebangkitan dalam Perjanjian Lama


Dalam PL, kebangkitan seseorang dari kematian dinyatakan paling sedikit sebanyak 8
kali (Ay. 19:26; Mzm. 17:15; 49:15; 73:24; Yes. 26:19; 53:10-12; Dan. 12:2, 14).1[17]
Beberapa pernyataan PL menyatakan kebangkitan dalam pengertian pemeliharaan hukum
bukan kondisi setelah mati dari individu (bnd. Hos. 6:1-3; 13:14; Yeh. 37:1-4) dalam pengertian
pembebasan dari kematian (pembuangan) kepada kehidupan (restorasi nasional).
Pertanyaan mendasar dinyatakan dalam Ay. 14:14 “jika manusia mati, dapatkah ia hidup
lagi?” jawabannya adalah bahwa Allah adalah “Penebus” dan pembebasan itu adalah kondisi
setelah mati, yang merupakan sebuah pengakuan tentang kepercayaan terhadap hidup setelah
kematian (Ay. 19:25-27). Pernyataan yang sama terdapat juga dalam Mazmur (49:15; 16:10;
73:24) yang didasarkan atas keyakinan akan kuasa Allah terhadap kematian. Nabi-nabi juga
menambahkan kepercayaan terhadap kebangkitan (mis. Yes. 25:8; 26:19). Hal ini berklimaks
dalam Dan. 12:1-3, 13. “Dan banyak dari antara orang-orang yang telah tidur di dalam debu
tanah, akan bangun, sebagian untuk mendapat hidup yang kekal, sebagian untuk mengalami
kehinaan dan kengerian yang kekal” (Dan. 12:2); “tetapi engkau... bangkit untuk mendapat
bagianmu...” (Dan. 12:13).2[18]
Walaupun PL cenderung melihat kehadiran Allah dalam kehidupan sehari-hari, namun
dia tidak diam terhadap isu kebangkitan sebagai kebangkitan individu yaitu kehidupan setelah
kematian. Dalam babak selanjutnya dalam masa intertestamental, konsep kebangkitan
mengalami kemajuan.

Konsep Umum Kebangkitan dalam Perjanjian Baru


Ada 5 jenis kebangkitan yang dapat dibedakan dalam penggunaan PB, yaitu:
1.kebangkitan fisik yang lalu dari orang-orang tertentu kepada kehidupan fana yang diperbaharui
(Luk. 7:14-15; Yoh. 11:43-44; Ibr. 11:35);
2. kebangkitan tubuh Kristus yang lalu kepada imortalitas (Rm. 6:9)
3. kebangkitan rohani yang lalu dari orang-orang percaya kepadda kehidupan baru dalam Kristus
(Kol. 2:12);
4. kebangkitan orang percaya di masa depan kepada imortalitas (2 Kor. 15:42, 52)
5. kebangkitan pribadi orang-orang tidak percaya di masa depan untuk penghukuman (Yoh. 5:29;
Kis. 24:15).
Kebangkitan adalah pembangkitan orang-orang oleh Allah dari hakikat kematian kepada
kehidupan yang baru dan tidak berakhir dalam kehadiran-Nya, di mana kebangkitan Kristus
adalah janji dan paradigma dari kebangkitan tubuh orang-orang percaya (1 Kor. 6:14; 15:20, 23,
48-49; Kol. 1:18).
Hanya sedikit karakter kebangkitan tubuh yang disebutkan dalam Alkitab. Kebangkitan
adalah dari Allah (1 Kor. 15:38; 2 Kor. 5:1-2); “tubuh rohani” (1 Kor. 15:44, 46; bukan berarti
hanya roh), bebas dari dosa dan tanpa naluri fisik (1 Kor. 15:42-43), bebas dari penyakit atau
kekurangan, seperti-malaikat (Mrk. 12:25; Luk. 20:36), tanpa nafsu seksual dan kuasa prokreasi,

1 [17] M. J. Harris, “Resurrection, General” in Op.Cit., p. 581

2 [18] G. R. Osborne, “Resurrection I: Gospels” in The IVP Dictionary of the New Testament, Daniel G. Reid (Ed.),
Leicester: IVP, 2004, pp. 896-897
dan tidak mati; itu surgawi (1 Kor. 15:40, 47-49). Yoh. 5:29 membedakan ‘kebangkitan yang
memimpin kepada hidup’ dari ‘kebangkitan untuk penghukuman’.3[19]

3 [19] M. J. Harris, “Resurrection, General” in Op.Cit., pp. 581-582

Anda mungkin juga menyukai