Anda di halaman 1dari 7

Nama : Sartika Salsadilla

Kelas : XII AP 1
Tugas Bahasa Indonesia

Gempa yang terjadi di Lombok

Gempa Bumi kembali terjadi di Lombok Nusa Tenggara Barat, saat sebelumnya pada
tahun 2013 telah terjadi gempa dengan kekuatan 5,4 SR. Berdasarkan Badan Meteorologi,
Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan gempa pertama di Lombok Nusa Tenggara
Barat terjadi pada Minggu (29/07/2018) dengan kekuatan 6,4 SR. Hanya berjarak sepekan,
pada Minggu (5/08/2018) pukul 18.46 WIB, lindu kembali mengguncang wilayah yang sama
dengan kekuatan lebih besar, yakni 7,0 SR. Gempa kedua ini merupakan gempa utama
(mainshock) yang berpusat di kedalaman 15 km, berlokasi di 8.37 LS, 116.48 BT dan
tergolong gempa dangkal, akibat deformasi batuan yang bergerak naik. Gempa ini juga
sempat menyebabkan gelombang tsunami kecil setinggi 10 cm hingga 13 cm.

Pada Minggu (19/08/2018) gempa baru kembali mengguncang dengan pusat gempa
berada di 8.05 LS, 116.49 BT atau 43 km Timur Laut Lombok Utara di kedalaman 10 km.
Pusat Vulaknologi Mitigasi Bencana Geologi Kementerian ESDM mencatat ada enam kali
gempa di hari Minggu (19/08/2018). Gempa pertama terjadi pukul 11.06 WIB dengan
kekuatan 5,4 magnitudo pada kedalaman 10 km, berjarak 25 km arah timur laut Lombok
Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB).Gempa kedua berlangsung empat menit kemudian atau
pukul 11.10 WIB dengan kekuatan gempa mencapai 6 magnitudo pada kedalaman 10
kilometer, berjarak 32 kilometer arah timur laut Lombok Timur. Kemudian, gempa ketiga
terjadi pukul 21.56 WIB dengan kedalaman 10 kilometer berkekuatan 6,9 magnitudo. Hanya
berselang beberapa menit, gempa kembali terjadi pukul 22.16 WIB dengan kedalaman 10
kilometer berkekuatan magnitudo 5,6. Disusul gempa kelima pada pukul 22.28 WIB dengan
kedalaman 10 km berkekuatan magnitudo 5,8. Gempa keenam berkekuatan magnitudo 5,0

GEMPA DI LOMBOK 1
dengan kedalaman 10 kilometer terjadi pukul 23.25 WIB. Getaran gempa terasa hingga
Lombok Utara, Mataram, Lombok Barat, Sumbawa Besar, Praya, Denpasar, Tabanan.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG) mencatat, total keseluruhan
gempa bumi yang mengguncang Lombok selama satu bulan terakhir berjumlah 1.973 gempa
bumi. Sampai tanggal 30 Agustus pukul 07:00 WIB, BMKG mencatat ada 595 Foreshock.
Gempa susulan tanggal 5 Agustus sebanyak 914 gempa dan gempa susulan tanggal 19
Agustus berjumlah 462 gempa.

Kepala Bidang Gempa Bumi dan Tusnami Badan Geologi Kementrian ESDM, Sri
Hidayati mengatakan, gempa ini disebabkan sumber gempa bumi berasosiasi dengan zona
pensesaran naik busur belakang (Flores back- arc Thrust) yang berarah relatif barat-timur.
Seluruh pusat gempa berada di darat. Sebagian besar daerah tersebut, tersusun oleh batuan
sedimen dan batuan metamorf berumur pratersier hingga tersier, batuan gunung api berumur
tersier hingga kuarter, dan aluvium berumur resen.

Data sementara BNPB terkait kerusakan rumah di tujuh kabupaten di Pulau Lombok
dan Sumbawa adalah sebanyak 83.392 unit dan 32.129 rumah rusak sudah terverifikasi. Dari
yang telah terverifikasi, 16.231 rumah mengalami rusak berat dan sisanya rusak sedang dan
ringan. Menurut Sutopo, angka tersebut masih mungkin bertambah karena proses verifikasi
terus dilakukan.

Menurut data dari Kementrian Sosial pada Senin (20/08/2018), dari 481 jiwa seluruh
korban meninggal di NTB telah dapat diverifikasi, 471 jiwa di Lombok Utara Verifikasi akhir
tersebut ditetapkan bersama Sekda, Pangdam dan Kapolda. Sedangkan dari Kemensos
dihadiri Sekretaris Direktorat Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial (Sesditjen
Linjamsos). Ia menyebutkan hingga Minggu 19 Agustus 2018 malam korban meninggal
terverifikasi di Kecamatan Kayangan Lombok Utara 175 jiwa, Kecamatan Bayan Lombok
Utara 16 jiwa, Kecamatan Gangga Lombok Utara 114 jiwa, Kecamatan Tanjung Lombok
Utara 86 jiwa, dan Kecamatan Pemenang Lombok Utara 80 jiwa. Data ini akan terus
bertambah mengingat banyaknya gempa susulan yang terjadi.

Baru-baru ini gempa susulan kembali mengguncang Lombok Utara, Nusa Tenggara
Barat pada Minggu (2/09/2018) pukul 07.15 WIB dengan berkekuatan 5,3 Skala Richter
(SR). Seperti dilansir Kantor berita Antara, informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi
dan Geofisika (BMKG) Pusat menyebutkan episenter gempa berada di 8.05 Lintang Selatan
(LS) dan 116.40 Bujur Timur (BT) dengan kedalaman 14 km atau 38 km Timur Laut (TL)
Lombok Utara, 54 km Barat Laut (BL) Lombok Timur, 67 km Timur Laut Mataram, 70 km
Barat Laut (BL) Pulau Panjang NTB.

Gempa yang terjadi di Lombok, Nusa Tenggara Barat ini diharapkan tidak terjadi lagi
dikarenakan banyaknya kerugian dari segi materi dan moriil. Sampai saat ini masyarakat
Lombok masih berada di pengungsian. Pihak pemerintah dan bantuan dari berbagai pihak
pun turut andil dalam upaya penanganan bencana ini. Berbagai posko-posko gempa didirikan
dan bantuan dana pun berdatangan.

GEMPA DI LOMBOK 2
Tugas 2 Membuat struktur teks sejarah dan tahapannya

Orientasi adalah awal atau pengenalan dari sebuah cerita atau peristiwa sejarah.
Urutan Peristiwa atau insiden adalah rekaman peristiwa sejarah yang pernah terjadi. Urutan
peristiwa ini biasanya disampaikan secara kronologis (berurutan).
Reorientasi adalah bagian yang biasanya berisi komentar dari penulis tentang peristiwa
sejarah yang diceritakan di dalam teks.

No. Struktur Teks Informasi dalam Teks


1 Orientasi Gempa Bumi kembali terjadi di Lombok Nusa Tenggara
Barat, saat sebelumnya pada tahun 2013 telah terjadi
gempa dengan kekuatan 5,4 SR. Berdasarkan Badan
Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG)
menyebutkan gempa pertama di Lombok Nusa Tenggara
Barat terjadi pada Minggu (29/07/2018) dengan kekuatan
6,4 SR. Hanya berjarak sepekan, pada Minggu (5/08/2018)
pukul 18.46 WIB, lindu kembali mengguncang wilayah
yang sama dengan kekuatan lebih besar, yakni 7,0 SR.
Gempa kedua ini merupakan gempa utama (mainshock)
yang berpusat di kedalaman 15 km, berlokasi di 8.37 LS,
116.48 BT dan tergolong gempa dangkal, akibat deformasi
batuan yang bergerak naik. Gempa ini juga sempat
menyebabkan gelombang tsunami kecil setinggi 10 cm
hingga 13 cm.

2 Urutan peristiwa Pada Minggu (19/08/2018) gempa baru kembali


sejarah mengguncang dengan pusat gempa berada di 8.05 LS,
Tahap 1 116.49 BT atau 43 km Timur Laut Lombok Utara di
kedalaman 10 km. Pusat Vulaknologi Mitigasi Bencana
Geologi Kementerian ESDM mencatat ada enam kali
gempa di hari Minggu (19/08/2018). Gempa pertama
terjadi pukul 11.06 WIB dengan kekuatan 5,4 magnitudo
pada kedalaman 10 km, berjarak 25 km arah timur laut
Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB).Gempa kedua
berlangsung empat menit kemudian atau pukul 11.10 WIB
dengan kekuatan gempa mencapai 6 magnitudo pada
kedalaman 10 kilometer, berjarak 32 kilometer arah timur
laut Lombok Timur. Kemudian, gempa ketiga terjadi pukul
21.56 WIB dengan kedalaman 10 kilometer berkekuatan
6,9 magnitudo. Hanya berselang beberapa menit, gempa
kembali terjadi pukul 22.16 WIB dengan kedalaman 10

GEMPA DI LOMBOK 3
kilometer berkekuatan magnitudo 5,6. Disusul gempa
kelima pada pukul 22.28 WIB dengan kedalaman 10 km
berkekuatan magnitudo 5,8. Gempa keenam berkekuatan
magnitudo 5,0 dengan kedalaman 10 kilometer terjadi
pukul 23.25 WIB. Getaran gempa terasa hingga Lombok
Utara, Mataram, Lombok Barat, Sumbawa Besar, Praya,
Denpasar, Tabanan.
3 Urutan peristiwa Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG)
sejarah mencatat, total keseluruhan gempa bumi yang
Tahap 2 mengguncang Lombok selama satu bulan terakhir
berjumlah 1.973 gempa bumi. Sampai tanggal 30 Agustus
pukul 07:00 WIB, BMKG mencatat ada 595 Foreshock.
Gempa susulan tanggal 5 Agustus sebanyak 914 gempa
dan gempa susulan tanggal 19 Agustus berjumlah 462
gempa.
4 Urutan peristiwa Kepala Bidang Gempa Bumi dan Tusnami Badan Geologi
sejarah Kementrian ESDM, Sri Hidayati mengatakan, gempa ini
Tahap 3 disebabkan sumber gempa bumi berasosiasi dengan zona
pensesaran naik busur belakang (Flores back- arc Thrust)
yang berarah relatif barat-timur. Seluruh pusat gempa
berada di darat. Sebagian besar daerah tersebut, tersusun
oleh batuan sedimen dan batuan metamorf berumur
pratersier hingga tersier, batuan gunung api berumur tersier
hingga kuarter, dan aluvium berumur resen.
5 Urutan peristiwa Data sementara BNPB terkait kerusakan rumah di tujuh
sejarah kabupaten di Pulau Lombok dan Sumbawa adalah
Tahap 4 sebanyak 83.392 unit dan 32.129 rumah rusak sudah
terverifikasi. Dari yang telah terverifikasi, 16.231 rumah
mengalami rusak berat dan sisanya rusak sedang dan
ringan. Menurut Sutopo, angka tersebut masih mungkin
bertambah karena proses verifikasi terus dilakukan.
6 Urutan peristiwa Menurut data dari Kementrian Sosial pada Senin
sejarah (20/08/2018), dari 481 jiwa seluruh korban meninggal di
Tahap 5 NTB telah dapat diverifikasi, 471 jiwa di Lombok Utara
Verifikasi akhir tersebut ditetapkan bersama Sekda,
Pangdam dan Kapolda. Sedangkan dari Kemensos dihadiri
Sekretaris Direktorat Jenderal Perlindungan dan Jaminan
Sosial (Sesditjen Linjamsos). Ia menyebutkan hingga
Minggu 19 Agustus 2018 malam korban meninggal
terverifikasi di Kecamatan Kayangan Lombok Utara 175
jiwa, Kecamatan Bayan Lombok Utara 16 jiwa, Kecamatan
Gangga Lombok Utara 114 jiwa, Kecamatan Tanjung
Lombok Utara 86 jiwa, dan Kecamatan Pemenang Lombok
Utara 80 jiwa. Data ini akan terus bertambah mengingat
banyaknya gempa susulan yang terjadi.
7 Urutan peristiwa Baru-baru ini gempa susulan kembali mengguncang
sejarah Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat pada Minggu
Tahap 6 (2/09/2018) pukul 07.15 WIB dengan berkekuatan 5,3
Skala Richter (SR). Seperti dilansir Kantor berita Antara,
informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan
GEMPA DI LOMBOK 4
Geofisika (BMKG) Pusat menyebutkan episenter gempa
berada di 8.05 Lintang Selatan (LS) dan 116.40 Bujur
Timur (BT) dengan kedalaman 14 km atau 38 km Timur
Laut (TL) Lombok Utara, 54 km Barat Laut (BL) Lombok
Timur, 67 km Timur Laut Mataram, 70 km Barat Laut
(BL) Pulau Panjang NTB.
8 Reorientasi Gempa yang terjadi di Lombok, Nusa Tenggara Barat ini
diharapkan tidak terjadi lagi dikarenakan banyaknya
kerugian dari segi materi dan moriil. Sampai saat ini
masyarakat Lombok masih berada di pengungsian. Pihak
pemerintah dan bantuan dari berbagai pihak pun turut andil
dalam upaya penanganan bencana ini. Berbagai posko-
posko gempa didirikan dan bantuan dana pun berdatangan.

Tugas 3
Membuat soal dan jawaban mengenai Teks laporan gempa di lombok

1. Apa yang dimaksud dengan orientasi?


Jawab :
Orientasi adalah awal atau pengenalan dari sebuah cerita atau peristiwa sejarah.

2. Apa yang kamu ketahui mengenai Urutan peristiwa yang ada pada struktur teks
sejarah ?
Jawab :
Urutan Peristiwa atau insiden adalah rekaman peristiwa sejarah yang pernah terjadi.
Urutan peristiwa ini biasanya disampaikan secara kronologis (berurutan).

3. Apa yang kamu ketahui mengenai orientasi pada struktur teks laporan dan
Reorientasi adalah bagian yang biasanya berisi komentar dari penulis tentang peristiwa
sejarah yang diceritakan di dalam teks.
4. Jelaskan mengenai gempa pertama yang terjadi di lombok tahun 2018 ini?
Jawab :
Berdasarkan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan
gempa pertama di Lombok Nusa Tenggara Barat terjadi pada Minggu (29/07/2018)
dengan kekuatan 6,4 SR.

5. Jelaskan kronologi mengenai enam gempa susulan yang terjadi pada tanggal 19 Agustus
2018?
Jawab :

GEMPA DI LOMBOK 5
Gempa pertama terjadi pukul 11.06 WIB dengan kekuatan 5,4 magnitudo pada
kedalaman 10 km, berjarak 25 km arah timur laut Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat
(NTB).Gempa kedua berlangsung empat menit kemudian atau pukul 11.10 WIB dengan
kekuatan gempa mencapai 6 magnitudo pada kedalaman 10 kilometer, berjarak 32
kilometer arah timur laut Lombok Timur. Kemudian, gempa ketiga terjadi pukul 21.56
WIB dengan kedalaman 10 kilometer berkekuatan 6,9 magnitudo. Hanya berselang
beberapa menit, gempa kembali terjadi pukul 22.16 WIB dengan kedalaman 10
kilometer berkekuatan magnitudo 5,6. Disusul gempa kelima pada pukul 22.28 WIB
dengan kedalaman 10 km berkekuatan magnitudo 5,8. Gempa keenam berkekuatan
magnitudo 5,0 dengan kedalaman 10 kilometer terjadi pukul 23.25 WIB. Getaran gempa
terasa hingga Lombok Utara, Mataram, Lombok Barat, Sumbawa Besar, Praya,
Denpasar, Tabanan.

6. Ada berapa total keseluruhan gempa yang mengguncang Lombok selama satu bulan
terkahir?
Jawab :
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG) mencatat, total keseluruhan
gempa bumi yang mengguncang Lombok selama satu bulan terakhir berjumlah 1.973
gempa bumi. Sampai tanggal 30 Agustus pukul 07:00 WIB, BMKG mencatat ada 595
Foreshock. Gempa susulan tanggal 5 Agustus sebanyak 914 gempa dan gempa susulan
tanggal 19 Agustus berjumlah 462 gempa.

7. Apa penyebab dari gempa yang dijelaskan pada laporan tersebut?


Jawab :
Kepala Bidang Gempa Bumi dan Tusnami Badan Geologi Kementrian ESDM, Sri
Hidayati mengatakan, gempa ini disebabkan sumber gempa bumi berasosiasi dengan
zona pensesaran naik busur belakang (Flores back- arc Thrust) yang berarah relatif barat-
timur. Seluruh pusat gempa berada di darat. Sebagian besar daerah tersebut, tersusun
oleh batuan sedimen dan batuan metamorf berumur pratersier hingga tersier, batuan
gunung api berumur tersier hingga kuarter, dan aluvium berumur resen.

8. Berdasarkan data sementara ada berapa jumlah kerusakan rumah akibat gempa ini?
Jawab :
Data sementara BNPB terkait kerusakan rumah di tujuh kabupaten di Pulau Lombok dan
Sumbawa adalah sebanyak 83.392 unit dan 32.129 rumah rusak sudah terverifikasi. Dari
yang telah terverifikasi, 16.231 rumah mengalami rusak berat dan sisanya rusak sedang
dan ringan. Menurut Sutopo, angka tersebut masih mungkin bertambah karena proses
verifikasi terus dilakukan.

9. Hingga tanggal 20 agustus 2018, ada berapa total korban jiwa yang sudah terverifikasi?
Jawab :
Menurut data dari Kementrian Sosial pada Senin (20/08/2018), dari 481 jiwa seluruh korban
meninggal di NTB telah dapat diverifikasi, 471 jiwa di Lombok Utara Verifikasi akhir tersebut
ditetapkan bersama Sekda, Pangdam dan Kapolda. Sedangkan dari Kemensos dihadiri Sekretaris
Direktorat Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial (Sesditjen Linjamsos). Ia menyebutkan
hingga Minggu 19 Agustus 2018 malam korban meninggal terverifikasi di Kecamatan Kayangan

GEMPA DI LOMBOK 6
Lombok Utara 175 jiwa, Kecamatan Bayan Lombok Utara 16 jiwa, Kecamatan Gangga Lombok
Utara 114 jiwa, Kecamatan Tanjung Lombok Utara 86 jiwa, dan Kecamatan Pemenang Lombok
Utara 80 jiwa. Data ini akan terus bertambah mengingat banyaknya gempa susulan yang terjadi.

10. Sebutkan isi reorientasi yang terdapat pada laporan teks gempa tersebut?
Jawab :
Gempa yang terjadi di Lombok, Nusa Tenggara Barat ini diharapkan tidak terjadi lagi
dikarenakan banyaknya kerugian dari segi materi dan moriil. Sampai saat ini masyarakat
Lombok masih berada di pengungsian. Pihak pemerintah dan bantuan dari berbagai pihak pun
turut andil dalam upaya penanganan bencana ini. Berbagai posko-posko gempa didirikan dan
bantuan dana pun berdatangan.

GEMPA DI LOMBOK 7

Anda mungkin juga menyukai