Anda di halaman 1dari 10

MANAJEMEN PENDIDIKAN

“Manajemen Keuangan Pendidikan”

Oleh :

Kelompok 5

Waskito Wibisono 332018006

Dosen pengampu:

1. Drs. Sunardi, M.Pd

2. Winda Lestari, S.Pd., M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

2019/2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah senantiasa penulis ucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT
yang hingga saat ini masih memberikan nikmat iman dan kesehatan, sehingga
penulis diberikan kesempatan yang luar biasa ini yaitu kesempatan untuk
menyelesaikan tugas penulisan makalah tentang ”Manajemen Keuangan
Pendidikan”.
Sholawat serta salam tidak lupa selalu dihaturkan untuk junjungan nabi agung
kita, yaitu nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjuk Allah SWT
untuk kita semua, yang merupakan petunjuk yang paling benar, yakni syariah
agama Islam yang sempurna dan merupakan suatu karunia yang paling besar bagi
seluruh alam semesta.
Adapun penulisan makalah ini merupakan bentuk dari pemenuhan tugas mata
kuliah “Manajemen Pendidikan”. Penulis harap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi setiap pembaca
Palembang, 11 Mei 2020

Penulis

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Biaya merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam
penyelenggaraan pendidikan. Biaya pendidikan itu sendiri adalah keseleruhan
biaya yang berasal dari masyarakat, orang tua, dan pemerintah baik itu bersifat
uang maupun bersifat non uang(gagasan atau jasa).
Kemudian pembiayaan pendidikan pada dasarnya merupakan suatu
proses mengalokasikan sumber-sumber pada kegiatan-kegiatan atau program-
program pelaksanaan operasional pendidikan. Lalu seperti apa jenis-jenis dan
sumber-sumber pembiayaan pendidikan, akan dibahas dalam makalah ini.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa pengertian manajemen keuangan pendidikan ?
1.2.2 Apa saja sumber-sumber keuangan sekolah ?
1.2.3 Bagaimana penggunaan dana pendidikan ?
1.3 Tujuan
Tujuan penulis membuat makalah ini adalah :
1.3.1 Untuk mengetahui apa pengertian manajemen keuangan pendidikan.
1.3.2 Untuk mengetahui apa saja sumber-sumber keuangan sekolah.
1.3.3 Untuk mengetahui bagaimana penggunaan dana pendidikan.
1.3.4

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Manajemen Keuangan Pendidikan


Manajemen keuangan merupakan salah satu substansi manajemen sekolah
yang akan turut menentukan berjalannya kegiatan pendidikan di sekolah.
Sebagaimana yang terjadi dalam substansi manajemen pendidikan pada
umumnya, kegiatan manajemen pendidikan dilakukan melalui proses
perencanaan, pengorganisasian, pengawasan atau pengendalian. Beberapa
kegiatan manajemen keuangan yaitu memperoleh dan menetapkan sumber-
sumber pendanaan, pemanafaatan dana, pelaporan, pemeriksaan, dan
pertanggung jawaban
Kata “manajemen” (management) mempunyai beberapa arti,
tergantung pada konteksnya. Ada beberapa pendapat para ahli mengenai
pengertian manajemen keuangan, antara lain:
a) Menurut Silalahi (2002: 87) manajemen adalah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengisian staf, pemimpinan, dan pengontrolan untuk
optimasi penggunaan sumber-sumber dan pelaksanaan tugas-tugas dalam
mencapai tujuan organisasional secara efektif dan efisien”.
b) Menurut Syarifudin (2005: 41) manajemen adalah proses bekerja sama
antara individu dan kelompok serta sumber daya yang lainnya dalam
mencapai tujuan organisasi sebagai aktivitas manajemen.
c)   Menurut Maysarah dikutip oleh Sulistyorini (2009: 130-131)
manajemen keuangan adalah suatu proses melakukan kegiatan mengatur
keuangan dengan menggerakkan tenaga orang lain. Kegiatan ini dapat
dimulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan sampai dengan
pengawasan. Dalam manajemen keuangan di sekolah tersebut dimulai
dengan perencanaan anggaran sampai dengan pengawasan dan
pertanggung jawaban keuangan.
d)  Menurut Depdiknas manajemen keuangan merupakan tindakan
pengurusan/ ketatausahaan keuangan yang meliputi pencatatan,
perencanaan, pelaksanaan, pertanggungjawaban dan pelaporan. Dengan

2
demikian, manajemen keuangan sekolah dapat diartikan sebagai
rangkaian aktivitas mengatur keuangan sekolah mulai dari perencanaan,
pembukuan, pembelanjaan, pengawasan dan pertanggungjawaban
keuangan sekolah.
e)   Menurut Mulyasa (2006: 8) manajemen pendidikan pada hakikatnya
menyangkut tujuan pendidikan, manusia yang melakukan kerjasama
proses sistemik dan sistematik, serta sumber-sumber yang
didayagunakan.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas, dapat diambil kesimpulan
bahwa manajemen keuangan pendidikan adalah proses yang dilakukan
oleh suatu lembaga pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan yang
diinginkan dengan mengembangkan sumber daya dan potensi yang
dimiliki oleh sistem pendidikan tersebut secara efektif dan efisien
terutama dalam bidang keuangan.

2.2 Sumber-Sumber Keuangan Sekolah


Sistem Pendidikan Nasional ditetapkan melalui undang-undang berupa
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 dan ditetapkan
pada tanggal 27 Maret 1989. Pada bab VIII pasal 33-36 dijelaskan mengenai
sumber daya pendidikan. Kategori pembiayaan pendidikan terdiri dari
beberapa bagian:
1) APBN dan APBD merupakan biaya langsung yang terkait dengan
penggajian guru, administrator, staf sekolah, pembelian peralatan, materi
pelajaran dan gedung sekolah. Dana pendidikan selain gaji dan biaya
pendidikan kedinasan dialokasikan minimal 20% dari APBD. Dana
APBD berasal dari APBD Provinsi dan APBD Kabupaten/Kota. Dana
tersebut tergantung pada kemampuan keuangan pemerintah setempat dan
daerah lain. Dana pendidikan yang berasal dari APBD diperuntukkan
sama dengan dana yang berasal dari APBN, yakni bisa untuk pendanaan
rutin dan untuk pendanaan pembangunan, tergantung pada kebutuhan
sekolah. Untuk pendanaan rutin contohnya membayar gaji guru
bantu/tenaga honorer. Untuk pendanaan pembangunan direalisasikan

3
untuk rehabilitasi gedung, sarana olahrada dan sejenisnya. Dana APBN
pun dapat digunakan untuk Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang
setiap daerah mendapatkan jatah yang sama dan dana APBD digunakan
untuk Bantuan Operasional Pembangunan (BOP). Sedangkan dana rutin,
yaitu dana yang dipakai membiayai kegiatan rutin seperti tambahan gaji
guru, pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat, biaya
pemeliharaan, dsb.
2)  Dana Penunjang Pendidikan berupa beasiswa yang diterima oleh peserta
didik untuk menunjang biaya pendidikannya.
3) Dana dari Masyarakat yang berupa bantuan/sumbangan BP3 (sekarang
menjadi SPP) yaitu dana untuk peserta didik seperti untuk pembayaran
seragam, buku, ATK, transport. Selain sumbangan SPP juga ada dana
pembangunan, ialah dana yang dipakai membiayai pembangunan dalam
berbagai bidang seperti sarana prasarana, alat belajar, media, dsb.
4) Sumbangan dari Pemerintah Daerah setempat ialah sumbangan yang
diterima oleh sekolah dari pemerintah daerah setempat dimana sekolah
tersebut berada.
5)  Bantuan lain-lain adalah bantuan yang diterima oleh sekolah dari
berbagai pihak selain APBN dan APBD, Dana Penunjang Pendidikan,
Dana dari Masyarakat, Sumbangan dari Pemerintah Daerah setempat.
Bantuan tersebut berasal dari kerjasama sekolah dengan instansi lain atau
yang sejenis. Diantaranya ialah bantuan yang berasal dari luar negeri.

Selain penjelasan di atas ada pula sumber-sumber pendapatan sekolah seperti:


1. Pemerintah APBN
– APBD Propinsi
– APBD Kabupaten/Kota
2. Orang Tua Siswa/Komite Sekolah
– Sumbangan Pelaksanaan Pendidikan (SPP)
– Bantuan Pengembangan Pendidikan (BPP)
– Biaya Pendaftaran Murid Baru
– Biaya Ujian Akhir Semester

4
– Biaya Ujian Akhir Sekolah
– Iuran Ekstra Kurikuler
– Iuran Perpustakaan
– Bantuan-bantuan lain yang ditentukan sekolah.
3. Yayasan Penyelenggara
– Biaya Operasional Sekolah
– Biaya Pengembangan Sekolah
4. Donatur
– Bantuan sukarela masyarakat umum insidental
– Bantuan sukarela masyarakat umum rutin
– Bantuan alumni
5. Hasil Usaha Sekolah
– Kantin Sekolah
– Koperasi Sekolah
– Unit Usaha sekolah
– Penyewaan gedung dan fasilitas milik sekolah
6. Lain-lain
– Bunga tabungan sekolah
– Sesuai dengan kebijakan dan ketentuan sekolah masing-masing
2.3 Penggunaan Dana Pendidikan
Dalam melaksanakan anggaran pendidikan, hal yang perlu dilakukan
adalah kegiatan membukukan atau accounting. Pembukuan mencakup dua hal
yaitu : pengurusan yang menyangkut kewenangan menentukan kebijakan
menerima atau mengeluarkan uang, serta tindak lanjutnya, yakni menerima,
menyimpan dan mengeluarkan uang. Jenis pengurusan ke dua disebut juga
dengan pengurusan bendaharawan. Ada beberapa komponen yang perlu
dibiayai dengan menggunakan uang dari dana belajar. Komponen-komponen
tersebut meliputi :
1. Honorium untuk pemimpin/penanggung jawab edukatif.
2. Honorium untuk sumber belajar.
3. Honorium untuk pemimpin umum lembaga diklusemas.
4. Honorium untuk pinata usaha dan pembantu-pembantunya.

5
5. Biaya perlengkapan dan peralatan.
6. Biaya pemeliharaan prasarana dan sarana.
7. Biaya sewa/kontrak.
8. Dana untuk pengembangan usaha lembaga diklusemas.
9. Biaya-biaya lain untuk pengembanagn dan biaya tak teduga.
Selain itu terdapat usaha-usaha yang bersifat pengabdian terhadap masyarakat
yang menbutuhkan dana, kegiatan itu antara lain :
1. Pemberian keringanan uang kursus bagi warga belajar yang kurang
mampu.
2. Usaha-usaha untuk meningkatkan kemampuan mengajar tenaga
sumber belajar
3. Kegiatan-kegiatan yang bersifat pengabdian bagi kepentingan
masyarakat sekitar.
4. Kesediaan mengelola kejar usaha atau magang diklusemas.

6
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. manajemen keuangan pendidikan adalah proses yang dilakukan oleh
suatu lembaga pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan yang
diinginkan dengan mengembangkan sumber daya dan potensi yang
dimiliki oleh sistem pendidikan tersebut secara efektif dan efisien terutama
dalam bidang keuangan.
2. Adapun sumber-sumbernya :
 APBN dan APBD
 Dana Penunjang Pendidikan berupa beasiswa yang diterima oleh
peserta didik untuk menunjang biaya pendidikannya.
 Dana dari Masyarakat yang berupa bantuan/sumbangan BP3 (sekarang
menjadi SPP)
 Sumbangan dari Pemerintah Daerah setempat
 Bantuan lain-lain
3. Ada beberapa komponen yang perlu dibiayai dengan menggunakan uang
dari dana belajar. Komponen komponen tersebut meliputi :
1. Honorium untuk pemimpin/penanggung jawab edukatif.
2. Honorium untuk sumber belajar.
3. Honorium untuk pemimpin umum lembaga diklusemas.
4. Honorium untuk pinata usaha dan pembantu-pembantunya.
5. Biaya perlengkapan dan peralatan.
6. Biaya pemeliharaan prasarana dan sarana.
7. Biaya sewa/kontrak.
8. Dana untuk pengembangan usaha lembaga diklusemas.
9. Biaya-biaya lain untuk pengembanagn dan biaya tak teduga
3.2 Saran
Dalam mengelolan biaya pendidikan sebaiknya lembaga pendidikan
menerapkan prinsip-prinsip pengelolaan pendidikan mulai dari tahap perencanaan,
penggunaan biaya pendidikan, pengawasan serta pertanggungjawaban atas biaya
pendidikan

7
Daftar Pustaka

“Manajemen keuangan pendidikan”, blogspot.com. 09 Desember 2015, 10 mei


2020, http://zainabkhoirullailah.blogspot.com/2015/12/manajemen-keuangan-
pendidikan.html

“Jenis-jenis dan sumber-sumber keuangan/pembiayaan pendidikan”, blogspot.com.


Maret 2016, Maret 2020, http://nuraisah1796.blogspot.com/2016/03/jenis-jenis-dan-
sumber-sumber.html

Anda mungkin juga menyukai