Anda di halaman 1dari 4

Edisi 140

15 Ramadhan 1441 H/
8 Mei 2020 M

MEMBUMIKAN AL-QURAN

A
l- Quran adalah S u n g g u h K a m i l a h Ya n g Quran wajib dilakukan jika
mukjizat Nabi telah menurunkan al-Quran. kita berharap selalu berada
Mu h a m m a d Su n g g uh Kami p ula Yan g di jalan yang lurus. Sejarah
saw. yang paling istimewa. menjadi Penjaganya (QS al- mencatat, kejayaan umat
Kemukjizatan al-Quran tidak Hijr [15]: 9). Islam berbanding lurus
ter bat as oleh r uang dan dengan tingkat inter ak si
waktu. Berbeda dengan M e n go m e n t a r i a y a t mereka dengan al- Quran.
mukjizat para rasul lainnya. di atas, Syaikh Wahbah az- Jika interak si umat Islam
Mukjizat mereka ber laku Zuhaili menyatakan, “Kalimat dengan al- Quran tinggi
hanya saat mereka hidup. ‘Sung guh Kami pula Yang maka kejayaan, kesuksesan
menjadi Penjaganya,’ yakni dan kebahagiaan di dunia
Mu k j iz a t Na b i Mu s a
dari kepunahan, penambahan da n a k h i r a t su da h p a s t i
as. dalam membelah lautan,
dan pengurangan. Al-Quran menjadi milik mereka.
misalnya, hanya terjadi dan
adalah hujjah Kami atas para Sebaliknya, jika mereka
disaksikan oleh orang-orang
makhluk hingga Hari Kiamat. jauh dar i al - Qur an mak a
yang hidup pada zamannya.
Kami menurunkan adz-Dzikra kesedihan, kekhawatiran dan
Adapun kemuk jizat an al -
(al-Quran) sebagai petunjuk, kesengsaraan sudah pasti
Quran berlaku hingga saat
rahmat, obat dan cahaya.” akan menimpa mereka di
ini meski Rasulullah saw.—
sebagai pembawanya—telah (Lihat: Az-Zuhaili, Tafsir al-
lama wafat. Allah SW T Wajiz, Surat al-Hijr [15]: 9).
Waktu Zhuhur
berfirman: 15 Ramadhan 1441 H/
َ َّ ْ ّ ْ َ ْ َ َّ Wajib Selalu Berinteraksi 8 Mei 2020 M
‫﴿إِنا ن ُن ن َّزلَا ٱذلِك َر ِإَونا ُلۥ‬ dengan al-Quran untuk Jakarta & Sekitarnya
َ ُ َ َ 11.52 WIB
﴾‫حٰفِظون‬ ‫ل‬ Inter ak si dengan al -

Tidak dibaca saat khatib sedang khutbah


Halaman 2

dunia maupun di akhirat (As- Allah SWT telah dengan tidak memperhatikan
Sa’di, Taysir Karim ar-Rahman gamblang menjelaskan al - Q u r an . Meng i man i al -
fi Tafsir Kalam al-Mannan, bahwa al- Quran adalah Qu r an, te t api tidak mau
1/50). p e t u n j u k (a l - H u d a) b a g i mempelajarinya. Mempelajari
manusia. Namun, masih saja kandungan al-Quran, tetapi
Nabi Muhammad saw.
ada manusia yang mencari jarang sekali membacanya.
pernah mengingatkan bahwa
jalan selain al-Quran. Mereka Sering membaca al-Quran,
membaca al- Quran adalah
tidak mengacuhkan al-Quran. tetapi tidak men-tadabburi-
cara paling mudah untuk
Mereka tidak mau mengimani nya. Kadang merenungi
me r aih cin t a A llah S W T.
al- Quran. Mereka merasa makna dan memahami ayat-
Sabda beliau, “Siapa saja
terganggu dengan bacaan ayat al-Quran, tetapi enggan
yang mengharapkan cinta
al-Quran. Mereka menolak mengamalkannya. Tidak
Allah dan Rasul-Nya hendaklah
isi dan aturan yang ada di menghalalkan apa yang telah
memb ac a al - Quran.” (HR
da la m a l - Q u r a n . Me r e k a dihalalkan al-Quran. Tidak
Ibnu Adi, Abu Nu’aim dan al-
dengan berani mengatakan menghar amkan apa yang
Baihaqi).
al-Quran sudah tidak sesuai diharamkan al-Quran. Tidak
Bahkan Abdullah bin lagi dengan perkembangan menjadikan al-Quran sebagai
Mas’ud ra. berkata, “Siapa zaman. Bahkan mereka sumber aturan dan hukum
saja yang mencintai al- berani mengatakan bahwa untuk mengatur kehidupan.
Quran akan mencintai Allah al- Quran mengekang Mencar i ketenangan dan
dan Rasul- Nya.” (HR ath - kebebasan (HAM). Tindakan penyelesaian masalah bukan
Thabarani). merek a jelas mer upak an dar i al- Qur an. Semua itu
Buk ti ter besar cint a tindakan yang lancang adalah perilaku Hajr al-Qur’an
seseorang pada al- Quran kepada Allah SWT dan Rasul- (mencampakkan al-Quran).
adalah dengan ber us aha Nya. A l - Ha f izh Ibn K a t si r
memahami, merenungi mengatakan bahwa Allah
Dosa Besar Mencampakkan
dan memikirkan makna- S W T telah mengabar k an
al-Quran
maknanya. Sebaliknya, tentang keluhan Rasul-Nya
bukti kelemahan cinta P e r i l a k u atas perilaku kaumnya:
menc ampak k an al - Qur an َ َّ ّ َ َ ُ ُ َّ َ َ َ
‫ب إِن ق ْو ِم‬
seseorang pada al- Quran
(H a j r a l - Q u r ’a n) a d a l a h ِ ‫﴿ وقال الرسول يا ر‬
adalah ber paling dar i al-
َ ُ ْ َ َ ُ َ َّ
Quran dan tidak merenungi d o s a b e s a r. A l l a h S W T ﴾ ‫اتذوا هذا الق ْرآن َم ْهجورا‬
ً ُ
maknanya. Imam al-Qurthubi mencela orang-orang yang
Tuhanku, sungguh kaumku
mengatakan, men-tadabburi berperilaku demikian. Banyak
telah menjadikan al- Quran
al- Quran adalah wajib. perilaku yang termasuk Hajr
ini seb a gai se su atu yan g
Dengan jalan tadabbur-lah al-Qur’an (mencampakkan al-
dicampakkan (QS al-Furqan
diketahui makna-makna al- Quran).
[25]: 30).
Quran yang sesungguhnya Tidak meyakini
(Al-Qurthubi, Jami’ Ahkam al- kebenaran al-Quran. Tidak K e l u h a n i t u
Qur’an, 5/290). mau mendengarkan dan te r uc a p k a r e n a p e r i la ku

Tidak dibaca saat khatib sedang khutbah


Halaman 3

umatnya yang tidak mau Quran. Semua itu, menurut teng gelam dalam lumpur
memperhatikan dan I b n u K a t s i r, t e r m a s u k kesesatan yang nyata (QS
mendengar k an al - Qur an. perilaku mencampakkan al- an-Nisa’ [4]: 60). Dadanya
Allah SWT berfirman: Quran (Lihat: Ibn Katsîr, Tafsir ter asa sempit dan sesak
َ َ َ َ َ َّ َ َ َ
‫ِين كف ُروا ل ت ْس َم ُعوا‬
al-Qur’an al-‘Azhim, 6/108). meskipun dia memiliki
‫﴿وقال ال‬
ُْ َّ َ َ َْ ْ َ ْ ُْ َ َ Ibn Qayyim al- harta yang berlimpah
‫آن والغوا فِيهِ لعلكم‬ ِ ‫ل ِهذا القر‬ (QS al-An’am [6]: 125). Dia
َ َْ Jauziyah pun menyebutkan
﴾‫تغل ُِبون‬ sejumlah perilaku Hajr al- terkekang dalam kehidupan
Q u r ’â n (m e n c a m p a k k a n yang sempit lagi sulit dan
Orang-orang kafir
a l - Q u r a n) s e p e r t i : t i d a k kelak ak an dibang k i tk an
berkata, “Janganlah kalian
mau mendengarkan al- pada Ha r i K ia ma t dala m
mendengarkan al- Quran
Quran; tidak mengamalkan keadaan but a (QS T haha
d a n b u a t l a h h i r u k- p i k u k
kandungannya; tidak [20]: 124). Matahatinya buta
t e r h a d a p nya a ga r k a l i a n
menghalalkan apa yang sehingga tidak memahami
menang.” (QS Fushshilat [41]:
dihalalkan al- Quran; tidak kebenaran (QS al-Hajj [22]:
26).
menghar amkan apa yang 4 6) . Ha t i ny a b e r t a m b a h
Jika al-Quran dibacakan, telah diharamkan al- keras sehingga tidak terkesan
mereka merasa risih. Mereka Quran meski membaca saat mendengar ancaman
lalu membuat gaduh atau dan mengimani al- Quran; ataupun kabar yang baik
perkataan lain yang secara tidak berhukum dan tidak (Q S a l - H a d i d [ 5 7] : 1 6) .
sengaja dilakukan agar menjadikan al-Quran sebagai Tindakannya zalim lagi hina
al - Qur an tidak didengar. landasan hukum, baik dalam (QS as-Sajdah [32]: 22). Setan
Pe r b u a t a n i n i t e r m a s u k m a s a l a h u s h u l ( p o k o k) menjadi teman setianya dan
dalam kategori Hajr al-Qur’an a t a u p u n f u r u’ (c a b a n g) ; selalu menyertai dia dalam
(mencampakkan al-Quran). tidak mentafakuri dan setiap gerak-geriknya (QS
men -tadabbur- i al- Qur an; az-Zukhruf [43]: 36). Allah
Dem ik ian pula tidak
tidak berupaya mengetahui menjadikan dia lupa terhadap
mengamalkan al- Quran.
apa yang Allah kehendaki dirinya sendiri sehingga dia
Tidak melaksanakan
dalam al- Quran; tidak tergolong ke dalam barisan
perintah-perintah al-Quran.
menjadikan al-Quran sebagai o r a n g - o r a n g f a s i k (Q S
Tidak menjauhi larangan-
obat penyembuh bagi al-Hasyr [59]: 19). Imam al-
larangan al-Quran. Berpaling
berbagai macam penyakit Baghawi mengatakan bahwa
dar i al- Qur an ke hal lain
(seper ti lebih senang dan hati dan fisik; atau (lebih fasik itu adalah orang yang
tenang mendengar dan meng ut amak an) menc ar i keluar dar i ketaatan dan
melantunkan syair, musik, obat penyembuh selain bermaksiat kepada Allah SWT
lagu atau nyanyian) selain al- Qur an (Ibn Qay yim al- (Al-Baghawi, Ma’alim at-Tanzil,
al-Quran. Sibuk mempelajari Jauziyah, Al-Fawa’id, 1/82). 4/25).
perkataan, permainan, T i n d a k a n Itulah bahaya dari
pembicaraan atau tuntunan menc ampak k an al - Qur an tindakan mencampakkan al-
yang diambil dari selain al- akan mejadikan pelakunya Quran.

Tidak dibaca saat khatib sedang khutbah


Halaman 4

S e b a l i k n y a , Momentum Membumikan al- A l l a h S W T. J i k a p u a s a


ada kewajiban untuk Quran R a m a d h a n b e n a r- b e n a r
mengamalkan al- Quran. Ramadhan adalah menghasilkan ketak waan
Ibnul Qayyim dalam Bulan al-Quran. Karena itu kepada pelakunya, sejatinya
Z â d a l - M a ’â d b e r k a t a , mereka akan berhukum
sejatinya Bulan Ramadhan
“Sebagian salafush shalih pada al-Quran. Ketakwaan—
dijadikan oleh kaum Muslim
mengatakan, sesungguhnya tentu dengan mengamalkan
momentum untuk kembali
al-Quran diturunkan al- Quran dan berhukum
membumikan al- Quran.
untuk diamalkan. Karena pada al-Quran—pasti akan
Caranya tentu dengan
itu jadikanlah aktivitas menghasilkan rahmat dan
mengamalkan seluruh isi al-
membaca al-Quran sebagai kerbekahan dari Allah SWT.
Quran sekaligus berhukum
wujud pengamalannya. Allah SWT berfirman:
َ ‫﴿ول َ ْو أَ َّن أَ ْه َل الْ ُق َرى‬
pada al-Quran. Jika
‫آم ُنوا‬ َ
Ahlul Quran adalah
Ramadhan saja bisa mulia
orang yang memahami َ َ َ
ْ ‫َو َّات َق ْوا ل َف َت‬
karena al- Quran tur un di
‫ح َنا َعليْ ِه ْم بَ َرك ٍت م َِن‬
dan mengamalkan al-
َّ َ َ َ ْ
‫ك ْن كذبُوا‬ ِ ‫الس َماءِ َوال ْر ِض َول‬ َّ
dalamnya, apalagi manusia.
Qur an walaupun ia tidak
ُ َْ َ ََ
Manusia ak an mu lia j ik a
َ ْ ُ َ
﴾‫فأخذناه ْم ب ِ َما كنوا يَكس ُِبون‬
menghapalkannya.
semua aktivitas kehidupan
Sebaliknya, orang yang
mereka diatur dengan
menghapal al-Quran, Andai penduduk negeri-negeri
hukum-hukum al-Quran.
namun tidak memahami beriman dan bertakwa, pasti
dan mengamalkan Karena itu berhukum Kami akan menurunkan
kandungannya (meskipun pada al-Quran adalah sebuah kepada mereka keberkahan
dia sangat perhatian keniscayaan. Tidak boleh dari langit dan bumi. Akan
dalam pengucapan huruf- tidak. Umat Islam secara tetapi, mereka mendustakan
h u r u f n y a) , t i d a k l a y a k keseluruhan wajib berhukum (ayat-ayat Kami). Karena itu
menyandang predikat pada al- Quran. Berhukum Kami menyiksa mereka karena
sebagai Ahlul Quran (Ibnu al- pada al-Quran adalah wujud apa yang mereka perbuat itu
Qayyim, Zâd al-Ma’âd, I/338). nyata ketak waan kepada (TQS al-A’raf [7]: 96). []

Hikmah
Allah SWT berfirman:
ً ‫ني إ َّل َخ َس‬
َ َّ ُ َ َ َ َ ْ ُ ْ ٌ َ ْ َ َ ٌ َ َ ُ َ ْ ُ ْ َ ُ ّ َ ُ َ
﴾‫ارا‬ ِ ‫اء ورحة ل ِلمؤ ِمن ِني ول ي ِزيد الظال ِ ِم‬ ‫آن ما هو شِف‬
ِ ‫نل مِن القر‬
ِ ‫﴿ون‬
Kami menurunkan al-Quran adalah sebagai obat dan rahmat bagi kaum Mukmin. Tidaklah
bertambah bagi kaum yang zalim itu selain kerugian. (TQS al-Isra’ [17]: 82). []

Buletin Dakwah KAFFAH, terbit setiap Jum'at. Penerbit: Lembaga Kajian Islam Kaffah. Alamat:
Wisma NH Lt-1, Jl. Raya Pasar Minggu Kav. 2 B-C Pancoran Jakarta Selatan 12780. Marketing:
Infaq Rp.
Mursyid Aziz 08787-444-1924 (WA/SMS only). Infaq Pemesanan
300/eks. Rp. 300/eks.minimal 100 eks
Pemesanan minimal 100 eks

Simpan baik-baik lembaran ini, di dalamnya ada ayat-ayat al-Quran

Anda mungkin juga menyukai