Anda di halaman 1dari 4

Suatu pendidikan dapat dikatakan berhasil atau jika pengetahuan, sikap

dan keterampilan yang dimiliki oleh guru berguna bagi perkembangan pendidikan
selanjutnya.

Salah satu jenjang pendidikan yang menjadi landasan utama untuk


mencapai tujuan bangsa adalah jenjang pendidikan dasar atau Sekolah Dasar.
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan dari Sekolah
Dasar sampai perguruan tinggi.

Matematika adalah suatu cara untuk menemukan jawaban terhadap


masalah yang dihadapi manusia, suatu cara menggunakan informasi,
menggunakan pengetahuan tentang bentuk dan ukuran, dan menggunakan
pengetahuan tentang menghitung. Pengetahuan tersebut dapat berguna dalam
berbagai kehidupan manusia sehari-hari. Matematika juga mempunyai ciri-ciri
yang berbeda dibandingkan mata pelajaran lainnya. Oleh karena itu,
pengetahuan matematika harus dikuasai sedini mungkin oleh para siswa, dan
guru sangatlah berperan penting dalam pelaksanaan proses pembelajaan.

Rendahnya hasil belajar mata pelajaran matematika siswa disebabkan oleh


beberapa faktor antara lain:

1. siswa menerima pelajaran dengan pasif.


2. kurangnya siswa dalam mengulang pelajaran yang telah dipelajari
sebelumnya.
3. siswa masih kurang berani bertanya kepada guru tentang materi yang belum
dipahami saat pelajaran berlangsung.

Problematika pembelajaran di SD saat ini adalah masih banyak siswa


yang masih menganggap matematika itu sulit dan menakutkan sehingga
menjadi beban bagi siswa setiap kali belajar tentang mata pelajaran matematika.
Mata pelajaran matematika dianggap sebagai mata pelajaran yang banyak
dengan lambang serta banyak rumus yang membingungkan. banyak siswa di
kelas yang motivasi belajarnya rendah terhadap mata pelajaran khususnya pada
mata pelajaran Matematika, hal ini ditandai dengan sikap pasif para siswa saat
mengikuti mata pelajaran matematika, hal ini jelas akan menghambat perolehan
hasil belajar yang maksimal bagi para siswa.

Saat ini masih banyak di jumpai guru yang hanya memberikan tugas
tanpa memberikan contoh terhadap siswa SD, padahal seharusnya guru dalam
proses pembelajaran yang berperan lebih aktif, sedangkan siswa hanya sekedar
menerima informasi dan kurang berperan aktif. Suasana kelas perlu
direncanakan dan dibangun sedemikian rupa sehingga siswa mendapat
kesempatan untuk berinteraksi satu sama lain.

kesulitan-kesulitan guru dalam mengajar mata pembelajaran matematika adalah


sebagai berikut :

1. Guru kurang memahami materi pada pembelajaran matematika

Diperlukannya bimbingan penuh dari guru saat siswa sedang


belajar. Namun, tidak semua guru memiliki pemahaman yang cukup pada
materi yang akan di ajarkan. Di SD contohnya, ada beberapa guru yang
kurang paham di materi tertentu saat mengajar, akibatnya kegiatan
pembelajaran pun menjadi terhambat. Saat guru menjelaskan materi lalu
ada siswa yang bertanya, sedangkan guru tersebut belum terlalu paham
materinya, guru tersebut tidak akan menunda pertanyaan siswa atau
bahkan tidak dapat menjawabnya. Akhirnya, siswa yang bertanya pun ikut
terhambat pemahamannya dalam materi tersebut.

2. Kurang terampilnya guru dalam mengatur suasana hati

ada beberapa guru di SD yang masih belum terampil dalam


mengendalikan suasana hatinya saat mengajar. Mengajar di sekolah dasar
memerlukan kesabaran yang lebih dalam menghadapi siswanya. Siswa di
usia sekolah dasar pun masih belum bisa mengendalikan sikap mereka di
sekolah, sehingga para guru harus memilki kesabaran untuk membimbing
siswanya.

contohnya seperti, pada saat kegiatan belajar, suasana ribut


dIkelas yang tidak dapat dikendalikan oleh guru akan memancing emosi
guru untuk membuat para siswa diam atau memperhatikannya. Atau ada
juga guru yang memiliki masalah namun masih terbawa suasana ke dalam
kelas sehingga tidak dapat fokus saat mengajar di dalam kelas.

3. Guru kurang mampu melaksanakan proses pembelajaran yang membuat


keaktifan siswa

Pembelajaran kreatif dalam proses pembelajaran mampu


membuat siswa mengembangkan kreativitasnya. Itu berarti bahwa
pembelajaran kreatif itu membuat siswa menjadi aktifdan
membangkitkan kreativitasnya sendiri.

diperlukan strategi agar siswa mampu menghasilkan gagasan


yang baru, cara baru, desain baru, model baru atau sesuatu yang lebih
baik dar ipada yang sudah ada sebelumnya. Segala sesuatu yang baru
itu muncul dengan pemicu, di antaranya, karena tumbuh dari informasi
yang baru, penemuan baru, teknologi baru, strategi belajar yang
baru yang lebih bervariatif, sistem kolaborasi dan kompetisi yang baru.

Guru dalam proses pembelajaran guru lebih banyak


menggunakan metode yang sama dalam hal mengajar, dengan alasan
karena sudah terbiasa jadi lebih mudah dalam menyampaikan materi.
Padahal untuk menumbuhkan kreatifitas siswa, salah satu pemicunya
adalah strategi/metode pembelajaran guru yang variatif. Jadi diharapkan
guru mempersiapkan perangkat pembelajaran yang mampu
mengembangkan kreativitas siswa.

4. Guru kurang mampu melakukan proses pembelajaran yang membuat


peserta didik termotivasi dalam penyelesaian masalah dalam pembelajaran
matematika

Dalam hal ini, guru harus lebih keras lagi. Pemilihan metode
mengajar juga perlu diperhatikan. Di Sekolah SD, ada beberapa guru
dapat dikatakan salah dalam memilih metode mengajar. Mereka masih ada
guru yang menggunakan metode ceramah, metode ini berpusat pada guru.
Saat kegiatan belajar, siswa hanya memperhatikan guru memberikan
materi.

Sehingga siswa tidak perlu repot-repot untuk memecahkan


masalah dalam soal matematika karena guru yang akan menyelesaikan
atau menjawabnya. Guru harusnya memberikan kesempatan untuk
mengajak siswa berfikir lebih dalam untuk menyelesaikan soal matematika.

Jika siswa terbiasa berfikir untuk menyelesaikan sebuah


masalah, maka tugas guru selanjutnya hanya membimbing mereka apakah
itu benar atau tidak.

5. Kurangnya kesiapan guru dalam menyediakan media pembelajaran sebagai


penunjang dalam proses belajar

Penggunaan media merupakan bagian yang perlu diperhatikan


guru dalam kegiatan pembelajaran. Namun pada saat ini masih ada guru
yang kurang memperhatikan media pembelajarannya saat mengajar.

Media pembelajaran dibuat dengan harapan dapat dipahami oleh


siswa, mempermudah siswa untuk memahami pembelajaran. Namun saat
ini masih saja ada guru yang bahkan menggunakan media yang sudah
digunakan tahun sebelumnya pada tahun berikutnya. Hal ini tentu perlu
disesuaikan untuk digunakan pada pembelajaran yang baru karena
karakteristik siswa dari tahun ke tahun tentunya tidak sama sehingga guru
sebaiknya mempunyai kreativitas dan keterampilan untuk membuat media
pembelajaran yang baru sesuai dengan karakteristik peserta didik. Hal ini
menunjukkan bahwa guru dalam menggunakan media pembelajaran
kurang bervariasi, seharusnya media yang tersedia dapat dikembangkan
lagi agar lebih baik untuk diterapkan pada pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai