Semua Pasti Selingkuh v2-RB PDF

BACA INI DULU!
© 2017 Kelas Cinta
Silakan memperbanyak dan menyebarluaskan dokumen ini dengan tidak

mengubah apa pun dari seluruh isi dokumen ini. Dilarang mengubah,
mengutip, memperjualbelikan isi dokumen ini tanpa seijin Kelas Cinta.
Buku elektronik ini adalah produk GRATIS. Apabila Anda membayar

untuk produk ini berarti Anda sudah menjadi korban penipuan. Harap
laporkan ke contact@kelascinta.com
Informasi pada buku eletronik ini bersifat hiburan dan pengetahuan

saja. Anda bertanggung jawab sepenuhnya mempertimbangkan dengan
akal sehat setiap informasi yang ada pada ebook ini dan dalam setiap
tindakan Anda.
KELAS CINTA
Website kelascinta.com
Email contact@kelascinta.com
Instagram kelascintacom
Facebook facebook.com/kelascintacom
Twitter @kelascintacom
SEMUA PASTI SELINGKUH | LEX DEPRAXIS 2

DAFTAR ISI
KELAS CINTA PREMIUM E-BOOK
SEMUA PASTI SELINGKUH

PENDAHULUAN ................................................................... 6
BAB 1 – SELINGKUH ADALAH AKIBAT, BUKAN PENYEBAB! ... 10
Tidak Usah Tuding-Tudingan ................................................ 15
Insting Berselingkuh ............................................................. 19
Bahaya Curhat Ke Pihak Ketiga ............................................ 23
BAB 2 – EKOSISTEM SELINGKUH .......................................... 30
Batasi Intensitas, Bukan Pergaulannya ................................. 33
Ekslusivitas Merupakan Tungku Perapian Cinta ................... 36
Eskalasi Yang Perlahan Tapi Pasti .......................................... 39
Memahami Jenis-Jenis Selingkuh ......................................... 43
Perselingkuhan Pasti Terjadi, Tapi Bisa ‘Diaborsi’ ................. 49
BAB 3 – RECONNECT AND RECOVERY .................................. 58
Stop Momentumnya Dengan Mengaku Ke Pasangan .......... 59
Membangun Kembali Keintiman ......................................... 63
EPILOGUE ........................................................................... 79

Bukan hanya sekedar satu atau dua tips saja, ada ratusan pola pikir,
paradigma dan tips yang bisa Anda kerjakan dan praktekkan yang
akan memastikan Anda siap mendapatkan cintanya dibawah 7 detik!
PENDAHULUAN

Apa yang Anda rasakan saat dengar kata ‘selingkuh’?
Kecewa? Marah? Frustasi? Merasa dikhianati?
Semua orang mengaku benci ketidaksetiaan, namun

perselingkuhan selalu terjadi di sekeliling kita. Anda
bisa lihat itu sehari-hari di banyak media massa, dari
curhatan sahabat dan rekan-rekan keluarga, dsb.
Rupanya sekedar benci saja tidak cukup menghalangi

kita dari berselingkuh.
Dalam sesi Relationship Coaching, saya sering bertemu

klien yang terkejut dan tidak mengerti mengapa dirinya
atau pasangannya bisa jadi tega berselingkuh.
Selingkuh itu seperti kanker; bisa

menyerang siapa saja.. tidak peduli
sedewasa, sesetia, atau sesayang
apapun sebuah pasangan.
Jangan terbuai dengan keharmonisan hubungan yang

sedang Anda jalani. Bisa jadi ada kejutan di tengah
ketenangan hubungan, dan ‘serigala lapar’ bisa saja
masuk tiba-tiba. Perselingkuhan seringkali terjadi
tanpa ada penyebab ataupun tanda-tandanya. Bahkan
penelitian menyatakan sebagian orang berselingkuh
walaupun merasa bahagia dengan pasangannya!
Walaupun e-book ini biasanya dibaca orang yang

khawatir diselingkuhi ataupun sudah diselingkuhi,
saya sebenarnya menulis ini untuk orang-orang yang
gemar mengaku dirinya tidak mungkin selingkuh.
Itu klaim yang arogan! Saat Anda merasa tidak mungkin

tergoda selingkuh, pada detik itu pula Anda sedang
mulai mendekati momen perselingkuhan. Selingkuh
bukan soal tidak mampu meneguhkan hati, melainkan
ada banyak faktor KEADAAN dan KEPRIBADIAN yang
akan saya jelaskan di bab berikutnya.
Saya paham Anda menjadi takut dan was-was setelah

membaca paragraf di atas, tapi buang semua ketakutan

itu untuk sementara waktu. Istirahatkan otak sebentar
sebelum kamu menjadi paranoid dengan hubungan
yang sedang kamu jalani. Bila belum punya pasangan,
e-book ini pun bisa menjadi pedoman yang berguna
bagi hubungan Anda kelak.
Saya akan menjelaskan semua fakta perselingkuhan

beserta cara meminimalisirnya. Jangan hanya
baca e-book ini tanpa diskusi dan praktek dengan
pasangan. Bila Anda mempraktekkannya, Anda akan
bisa membangun hubungan yang harmonis dengan
pasangan tanpa cemas akan perselingkuhan.
Semua pengetahuan dalam e-book ini bersifat umum

untuk dibaca pria dan wanita. Bila ada tips yang khusus
untuk pria atau wanita saja, maka saya akan beritahu.
Bila Anda ada kebingungan, langsung KLIK INI untuk

tanya-jawab via LINE Messenger dengan saya. Nah,
tanpa perlu panjang lebar.. yuk maju ke bab pertama!

UNTUK WANITA MODERN

B A B - 1

SELINGKUH ADALAH AKIBAT,
BU KA N P E N Y E BAB!
“Akibat apa?” Anda mungkin kebingungan. “Bukannya
selingkuh itu penyebab kerusakan hubungan?”
Saya ingin Anda baca dengan lantang sambil benar-

benar meresapi kalimat ini:
Selingkuh adalah akibat dari

kedunguan kedua pasangan.
Semoga Anda tidak tersinggung dan jadi berhenti
membaca. Karena jika Anda demikian, yah Anda
sendiri yang rugi kehilangan pelajaran berharga yang
akan menyelamatkan hubungan dan pernikahan Anda.
Eh, kok masih lanjut baca?
Berarti Anda tidak tersinggung ya.

Bagus lah, saya akan jelaskan maksud kalimat tadi.
Di setiap hubungan cinta, pasti ada sejumlah masalah

kecil dan internal. Banyak orang enggan membicarakan
masalah tersebut bersama pasangannya dan malah
membangun hubungan dengan pihak lainnya.
Akibatnya masalah kecil itu terus bertumpuk, dan
ada masalah-masalah lain yang bermunculan. Ketika
semua masalah itu sudah kusut dan bingung mau
diselesaikan darimana, mereka jadi menyalahkan
pasangannya sebagai penyebab itu semua.
Betul ‘kan?
Itu ketololan yang sepele, tetapi

banyak terjadi di pasangan yang
masih berpacaran maupun yang sudah
menikah.
Alih-alih membicarakannya dengan pasangan, mereka
malah membicarakannya dengan orang lain. Mereka

merasa kalau pasangannya jadi sumber masalah
dan tidak lagi perhatian, sehingga mereka mencari
kelegaan dari orang lain. Alhasil, benih-benih cinta
terlarang pun muncul dan tinggal tunggu waktu
terjadilah perselingkuhan.
Kedunguan seperti itu yang membuat saya yakin bahwa

selingkuh adalah AKIBAT dari masalah sebelumnya
yang tidak terselesaikan dengan baik.
Selingkuh adalah ‘solusi’ (atau lebih tepatnya distraksi)

yang lebih mudah (dan menyenangkan) ketimbang
membereskan masalah bersama pasangan, apalagi
jika sudah bertahun-tahun menjalani hubungan.
Pepatah mengatakan “Diam itu emas,” namun para ahli

sepakat bahwa hal itu adalah kesalahan besar dalam
hubungan. Nancy B. Irwin, seorang pakar terapi dari
Hypnosis Motivation Institute, mengatakan demikian:

Konflik internal muncul akibat dari
komunikasi yang tidak tersalurkan,
harapan yang tidak terpenuhi atau niat
yang terhalangi.
Ia juga mengatakan kalau cara terbaik menghindari
konflik dalam hubungan adalah bersikap tegas dan
sejelas mungkin saat berkomunikasi dengan pasangan.
Apa maksudnya?
Itu berarti Anda wajib rajin berdiskusi dalam segala hal

dengan pasangan. Jangan pernah menyembunyikan
masalah. Utarakan saja semua yang Anda pikirkan.
Pasangan Anda juga harus berani mengutarakan
pikirannya. Diskusikan masalah-masalah tersebut
berdua sesering mungkin, agar Anda tidak perlu bocor
dan berdiskusi dengan orang lain.
Terdengar mudah ya?

Iya, tapi dengan minimnya pendidikan, literasi, dan
kemampuan komunikasi orang Indonesia, tidak
banyak orang yang berani rutin berdiskusi masalah-
masalah hubungan mereka. Apalagi jika Anda terbiasa
mengelola hubungan dengan dalil relijius yang tidak
logis; ketimbang berdiskusi, Anda lebih suka berdoa
dan berharap langit menyelesaikan masalah kalian.
Dengar baik-baik ucapan saya:
ITU TIDAK AKAN TERJADI!
Dalam Relationship Revolution (pelajaran untuk pria &

wanita), dibahas bagaimana komunikasi adalah kunci
penting dalam membangun dan mempertahankan
hubungan. Apapun kondisinya (LDR, kurang didukung
orangtua, penuh drama, tidak intim lagi, dsb),
ketiadaan komunikasi akan memperparah keadaan.
Saya undang Anda belajar secara terperinci lewat
delapan keping DVD ini.

1. STOP! TIDAK USAH TUDING-TUDINGAN, KARENA
PRIA DAN WANITA SAMA SAJA!
“Lebih banyak mana antara pria atau wanita yang
selingkuh?”
Pertanyaan itu sudah sering kita dengar di warung

kopi. Dr. Boyke Dian Nugraha, seorang seksolog
dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia,
pernah meneliti dua ratus orang untuk mengetahui
lebih banyak mana antara pria atau wanita yang
berselingkuh. Hasilnya? Empat dari lima pria ternyata
diam-diam menjalin hubungan dengan wanita selain
pasangannya. Perbandingan selingkuh pria dan wanita
pun berbanding 5:2.
Data tersebut sering digunakan wanita untuk

menyalahkan pria. Pria dianggap lebih brengsek dari
wanita. Namun, apa benar begitu?
Saya sering mendengar kalau pria adalah makhluk yang

mudah dikendalikan oleh nafsu birahi sehingga lebih
sering selingkuh dibanding wanita. Bahkan Samuel
Janus, Ph.D., seorang psikoterapi dari University of
Virginia, pernah menulis sebuah buku berjudul “The
Janus Report on Sexual Behavior” yang mencatat
bahwa 35% pria (1 dari 3) mengaku pernah selingkuh
dari kekasihnya, sementara 26% (1 dari 4) wanita yang
mengaku telah berselingkuh.
Angka-angka di atas sepertinya mengkonfirmasi

bahwa pria lebih banyak berselingkuh daripada pria.
Namun studi lebih lanjut dan pengalaman lapangan
saya menunjukkan bahwa pria dan wanita memiliki
rasio yang kurang lebih seimbang dalam hal nafsu,
seksualitas, dan perselingkuhan. Dr. Helen Fisher,
seorang antropolog di Rutgers University, berkata:
“Pria berpikir bahwa wanita adalah makhluk yang jujur,
padahal wanita selalu berpura-pura jujur di depan
pria.” Beliau berpendapat kalau stereotip perbedaan
rasio selingkuh pria dan wanita sebenarnya hanya
ilusi belaka.

Pria sebenarnya tidak seliar yang dia
tampilkan dan wanita tidak sealim yang
dia perlihatkan.
Para peneliti di University of Colorado pernah
melakukan survei yang melibatkan 4.884 wanita yang
sudah menikah. Para peneliti tersebut menyurvei
dengan menggunakan dua jenis metode: wawancara
tatap muka dan kuesioner melalui komputer. Saat
diwawancara, hanya 1% wanita yang mengaku
selingkuh dari suaminya. Namun, kuesioner komputer
mencatat bahwa jumlah wanita yang selingkuh
ternyata lebih dari 6%. Hal itu membuktikan bahwa
banyak wanita yang berbohong saat diwawancara
langsung, sedangkan mereka tidak ragu-ragu bersikap
jujur saat menjawab kuesioner di komputer.
Jadi, survei di Indonesia itu rasanya kurang bisa dijadikan

patokan valid bahwa pria lebih banyak berselingkuh
ketimbang wanita. Saya yakin ada banyak wanita

yang berbohong atau memodifikasi jawabannya saat
diwawancara. Jika wanita di Amerika saja yang begitu
liberal saja bisa menutupi perselingkuhan sampai
50%, lalu bagaimana dengan wanita di Indonesia
yang jauh lebih tertutup dari wanita luar negeri?
Saya yakin bila pria dan wanita sama-sama menjawab

dengan jujur, perbandingannya tidak berbeda jauh.
Wanita Indonesia sering menyangkali histori

perselingkuhannya agar terhindar dari menghindari
stigma negatif dan tekanan sosial. Boro-boro mengaku
selingkuh, mau inisiatif PDKT duluan saja susahnya
setengah mati. Mau chat duluan takut dianggap
agresif. Mau ajak kencan duluan takut dianggap
murahan. Mau menggoda duluan takut dianggap
kegatelan. Makanya saya menulis buku The Lovable
Lady Formula (khusus wanita) untuk membangkitkan
kekuatan dalam diri wanita. Ini adalah buku yang wajib
Anda rekomendasikan kepada teman-teman wanita
Anda yang masih single.

2. INSTING BERSELINGKUH SUDAH TERTANAM
ALAMI DI DALAM SETIAP MANUSIA
David Buss dan Cari Goetz, peneliti dari University of
Texas dan California State University, menulis jurnal
berjudul “The Mate Switching Hypothesis” tentang
studi relasi manusia dilihat dari sisi psikologi. Mereka
menyimpulkan bahwa manusia secara naluriah sulit
sekali bertahan dengan satu pasangan saja seumur
hidup. Manusia telah berevolusi untuk terus menguji
hubungannya dan mencari pilihan yang lebih baik di
tempat lain.
Ribuan tahun lalu, kehidupan jauh lebih brutal

daripada sekarang. Banyak manusia yang mati
sebelum mencapai usia tua. Entah karena mereka
dimangsa hewan buas, terkena bencana alam, atau
karena diserang manusia lain. Hal itu membuat nenek
moyang manusia selalu menyimpan pasangan lain
yang berfungsi sebagai cadangan kalau pasangan
mereka meninggal dunia.

Insting bertahan hidup yang sudah tertanam ribuan
tahun inilah yang menjadi dasar perilaku selingkuh
di masa sekarang. Pria dan wanita di zaman modern
masih memiliki insting tersebut. Mereka mencari
pasangan lain untuk berjaga-jaga apabila hubungan
mereka kandas di tengah jalan. Hal itu menjadi insting
alami manusia, seperti dibahas dalam Buat Wanita
Tertarik Pada Anda (khusus pria).
Nah, masalah internal yang terlalu lama dipendam

(walaupun kecil dan sepele) bisa membangkitkan
insting purba tersebut dan membuat Anda TANPA
SADAR melakukan hal-hal pasif yang merusak
hubungan. Misalnya: Anda mendadak bersikap dingin
terhadap pasangan atau malas-malasan saat dia
mengajak jalan.
Hal-hal pasif tersebut bisa semakin meningkat ke

hal-hal yang lebih aktif. Misalnya: tahu-tahu Anda
membatalkan janji kencan tanpa alasan yang jelas
atau mendadak Anda susah dihubungi. Akibatnya,

Membeberkan semua konsep yang perlu Anda ketahui, dan unsur-unsur yang
harus Anda miliki untuk menjadi pria Glossy berkualitas yang diinginkan wanita.
dia jadi marah karena merasa Anda menjauhinya dan
tidak mempedulikannya.
Ketika hubungan bermasalah, kita secara tidak sadar

ingin melakukan sesuatu yang bertentangan dengan
keinginan pasangan. Mengapa bisa begitu? Karena
kita merasa terbawa oleh emosi dan jeratan emosi itu
membuat kita sulit berkomunikasi.
Itu semua adalah bentuk frustasi

terhadap pasangan. Kita tidak mampu
membicarakannya baik-baik.
Akibatnya kita melakukan hal-hal yang tidak
mengenakkan hati pasangan. Dengan kata lain, kita
caper dan bertingkah seperti anak kecil.
Memang ada beberapa penelitian yang mengakui

kalau sikap seperti itu efektif untuk melepas frustasi.
Namun, bertingkah caper SAMA SEKALI TIDAK
MENYELESAIKAN MASALAH. Palingan hanya merasa

tenang sesaat saja. Selebihnya, rasa frustasi tersebut
akan muncul kembali dan kita bertingkah caper lagi.
Begitu seterusnya sampai akhir zaman.
Seiring dengan waktu, kelakuan caper seperti itu

intensitasnya semakin meningkat. Kita bisa menjalin
keakraban dengan pihak ketiga tanpa rasa bersalah
sama sekali. Ketimbang membicarakan masalah itu
ke pasangan, kita lebih memilih curhat ke orang lain
secara diam-diam.
Padahal curhat dengan orang

lain saat kondisi hubungan yang
bermasalah adalah pangkal dari segala
perselingkuhan.
3. BAHAYA CURHAT KE PIHAK KETIGA

Sebenarnya boleh-boleh saja curhat tentang kejelekan
pasangan ke orang lain, tapi biasanya sih Anda sendiri
yang nantinya akan jadi semakin stres.

Kenapa bisa begitu?
Curhatnya tidak salah kok. Itu bagus karena bermanfaat

untuk melepas tekanan di pikiran. Namun, kalau isi
curhatnya dipenuhi dengan banyak mengeluh dan
menjelekkan pasangan, itu sama saja Anda sedang
menghunus pisau yang mencabik-cabik keintiman
Anda dan pasangan.
Selama curhat, Anda tentu merasa nyaman karena ada

orang yang dengerin dan mendukung kamu. Namun,
sisi negatifnya adalah Anda jadi

semakin sebal atau mungkin membenci
pasangan sendiri.
Saat bertemu dengannya, Anda otomatis masuk
ke defensive mode/battle mode dan mengganggap
pasangan adalah musuh yang harus dihindari. Anda
jadi malas berdiskusi dan cepat emosi ke pasangan
karena merasa sudah sering membahas masalah yang

sama berulang-ulang. Padahal kenyataannya Anda
lebih sering membahas masalah itu dengan orang lain.
Semakin anda malas mengobrol

dengan pasangan, semakin jauh pula
jarak di antara kalian berdua.
Anda jadi stres dan butuh curhat lebih banyak ke
orang lain. Sebenarnya tidak terlalu bermasalah jika
Anda curhat ke teman-teman sejenis, tapi kalau Anda
curhat ke lawan jenis… hmmm saya yakin itu akan
berubah jadi lebih dari sekedar curhat.
Curhat ke lawan jenis bisa membangkitkan sexual

chemistry yang menggelapkan pikiran. Anda mendadak
lupa kalau Anda sudah berjanji setia pada pasangan.
Awalnya curhat colongan, eh tahu-tahu berbonus

curhat celup-celupan. Maunya tukar pikiran, eh malah
jadi berlanjut tukar cairan.

One thing led to another, begitu kira-kira istilahnya di
bahasa Inggris.
Sering dengar begitu ‘kan?
Yang mengerikan adalah Anda mungkin tidak merasa

bersalah setelah perselingkuhan itu. Anda merasa
berselingkuh itu wajar karena Anda-lah pihak yang
teraniaya dan pasangan Anda adalah pihak yang
salah. Anda pernah dengar kisah seperti ini ‘kan?
Makanya saat ada kekecewaan dalam hubungan dan

ketidakpuasan terhadap pasangan, saya menyarankan
Anda untuk BERDISKUSI SESEGERA MUNGKIN agar
masalah itu tidak kusut berbahaya di lain waktu.
Semakin Anda menunda membicarakan masalah
internal, semakin Anda MEMBERI KESEMPATAN ke
diri sendiri dan pasangan untuk menikmati segala
‘fasilitas kenyamanan’ dari pihak ketiga.

Sekali lagi saya ingatkan bahwa
SEGALA SESUATU AKAN SELINGKUH

PADA WAKTUNYA.
Tugas Anda sekarang adalah jangan mempermudah
dan mendorong hal itu terjadi. Ada banyak sekali hal-
hal lain yang Anda dan pasangan perlu persiapkan
agar hubungan jadi lebih aman dari peluang selingkuh.
Semua akan saya bahas lengkap dalam e-book ini.
Anda sudah paham bahwa selingkuh adalah akibat

bukan penyebab ‘kan?
Dalam bab berikutnya, saya akan bahas ekosistem

atau kondisi-kondisi hubungan YANG MENYEBABKAN
seseorang tergelincir dalam selingkuh.

Pelajaran tambahan yang sangat terkait dengan
bahasan bab ini:
Kenapa Masalah Hubungan Biasanya Soal Komunikasi?

Karena Komunikasi Memang Tidak Semudah Yang Anda
Pikirkan
Cara Menghadapi Hubungan Yang Masalahnya Sama

Begitu-Begitu Terus
Korelasi Antara Tingkat Kemapanan dan Potensi

Perselingkuhan

KHUSUS PRIA
B A B - 2

EKOSISTEM
S E L I N GKUH
Dari bab sebelumnya, Anda sudah tahu bahwa
Selingkuh adalah akibat dari kedua

pasangan yang sama-sama dungu dan
tidak mau saling terbuka.
Masalah internal yang dibiarkan bertumpuk-tumpuk
tanpa dicari solusinya dapat mengakibatkan salah
satu atau kedua pihak itu berselingkuh. Selain itu,
ketimbang berdiskusi dengan pasangan, mereka
malah curhat ke lawan jenis lain sehingga pintu
perselingkuhan semakin terbuka lebar.
Mengapa saya sebut dungu?
Ya karena ketidakmauan mereka untuk berdiskusi tadi.

Pasangan seolah hanya menjadi pajangan hidup tanpa
bisa diajak diskusi. Padahal sebagian besar masalah
romansa dapat diselesaikan bila kedua belah pihak
berani mengutarakan uneg-uneg di kepalanya.
Jalur menuju selingkuh dimulai ketika masalah tidak

(bisa) dibicarakan tuntas di rumah, sehingga salah
satu merasa perlu melepas stress di luar sana ataupun
sering membicarakannya dengan kenalan, teman,
atau orang lain di luar hubungan.
“Apa aku harus ngelarang pasangan keluar dan bermain

dengan teman-temannya?” tanya Anda dengan wajah
memelas. “Teman-temannya sering mengajaknya
jalan sampai larut malam. Dia pasti bisa macam-
macam di luar. Eh pasanganku itu populer loh, berarti
resiko selingkuhnya lebih besar ‘kan? Baiklah, besok
aku ambil hapenya terus lempar ke sungai Kalijodo.
Aku mesti borgol dia seharian di kamar. Gak mau tahu,
pokoknya dia gak boleh bergaul sama yang lain.”
Izinkan saya mengambil pengeras suara dan berteriak

di telinga Anda.

BUKAN BEGITU CARANYA!
Anda dan pasangan tetap harus bergaul dengan

banyak orang meski sudah berpacaran atau menikah.
Kebanyakan orang membatasi pergaulannya setelah
punya pacar atau menikah. Mereka mendadak jarang
berkumpul lagi bersama teman-temannya. Kalau
ditanya mengapa, alasannya karena ingin menjaga
hati pasangannya ataupun ingin memagari hubungan
dari perselingkuhan.
Itu salah besar!
Membatasi pergaulan sama dengan bunuh diri. Anda

perlu bergaul dengan banyak orang untuk melepas
tekanan di pikiran. Anda juga memerlukan bantuan
mereka apabila suatu saat nanti Anda dan pasangan
mengalami bencana atau kesulitan besar.
Mengisolasi diri dari pergaulan justru membuat

Anda sendirian menghadapi stres, dan bisa berakibat

depresi berkepanjangan. Saya tidak mau melihat
Anda berjalan kaki di pinggir jalan sambil tertawa-
tawa sendirian.
Dan satu hal yang harus Anda tahu, Anda salah jika
berpikir pergaulan memicu perselingkuhan.
Membatasi waktu bergaul tidak

membuat hubungan Anda jadi aman,
justru malah makin stres penyakitan.
Jadi jika pergaulan tidak perlu diawasi dan dikekang,
apa saja sih yang perlu diperhatikan agar bisa
memperkecil potensi selingkuh?
Ada tiga sifat utama: Intensif (kebiasaan), Eksklusif

(kerahasiaan), dan Eskalatif (keberlanjutan). Saya
akan jelaskan satu per satu.

1. INTENSITAS PERGAULANNYA YANG DIBATASI,
BUKAN LUAS PERGAULANNYA!
Meski sayang dan cinta mati sama pasangan, pria
mudah tergoda untuk memulai selingkuh dan wanita
mudah tergelincir tahu-tahu sudah selingkuh. Untuk
mencegah itu, yang perlu dibatasi adalah intensitas
pergaulan dengan seorang lawan jenis, bukan
mengurangi luas pergaulannya.
Seseorang disebut intensif belajar apabila dia sering,

rajin, atau banyak menghabiskan waktu dan tenaga
untuk belajar. Demikian juga seseorang disebut
intensif bersahabat apabila dia sering, rajin, atau
banyak menghabiskan waktu dan tenaga untuk
membina keakraban. Semakin intensif bergaul dengan
seseorang, semakin intim obrolannya, dan semakin
bertumbuh juga perasaannya.
Apa saja contoh-contoh tipikal yang memprediksikan

pergaulan intensif dengan teman lawan jenis lain?

> Punya beberapa jadwal rutin aktivitas bersama
dengannya, misalkan pulang kerja bareng, atau
makan siang bersama, atau gabung di kelas/gym
yang sama.
> Rajin mengajaknya diskusi tentang masalah-

masalah internal hubungan, baik untuk mencari
solusi maupun simpati.
> Sering berkeluh kesah tentang kekurangan dan

kelemahan pasangan, walau sebenarnya tidak ada
maksud menjelekkan.
> Rajin membalas chat dan meluangkan waktu

dengannya, walau sedang ada kesibukan lain.
> Beberapa kali memprioritaskan kepentingan dia

dibanding kepentingan diri sendiri, bahkan kadang
sampai mengorbankan kepentingan pasangan.
> Ada banyak panggilan tersendiri, bisa berupa

candaan atau ungkapan keakraban/kemesraan.
> Rutin mengobrol dengannya, apalagi sampai
mengalahkan atau bahkan menghilangkan rutinitas
mengobrol dengan pasangan sendiri.
> dsb.
Ini adalah kunci pertama yang harus disadari dan juga

paling mudah dirasakan. Karena ketika seseorang
membina hubungan yang intensif dengan orang lain,
pasti hubungan utamanya akan otomatis mengalami
penurunan intensitas.
Pasti Anda merasa ada sesuatu yang berkurang.

Misalnya karena Anda rajin diskusi dengan seorang
teman lawan jenis, Anda merasa sudah puas dan tidak
perlu lagi diskusi dengan pasangan di rumah.
Masing-masing contoh di atas itu tidak sepenuhnya

salah. Intensitas hubungan tidak semerta-merta
menciptakan perselingkuhan, kecuali bila ia digabung
dengan dua poin lainnya.

2. EKSLUSIVITAS MERUPAKAN TUNGKU PERAPIAN
CINTA
Menurut KBBI, eksklusif berarti khusus, spesial, atau
terpisah dari hal lainnya. Eksklusif juga bisa berarti
dibatasi/ditutupi agar tidak diketahui oleh orang lain.
Dalam pembahasan ekosistem selingkuh ini, eksklusif
bisa berarti membatasi pasangan agar tidak ikut
terlibat/dekat dengan sang lawan jenis lain, bisa juga
berarti menyembunyikan/menyamarkan kedekatan
dengan teman lain jenis tersebut.
Contoh-contoh pasangan yang bersikap eksklusif

dengan teman lawan jenisnya:
> Punya topik favorit yang hanya dibicarakan dengan

dia, tapi tidak dengan pasangan karena malas atau
pasangan tidak mengerti/kompeten.
> Menolak permintaan pasangan, namun
menyediakannya ketika dia meminta hal yang sama.
> Enggan bercerita pada pasangan apa saja yang

dilakukan/diobrolkan dengan dia.
> Mengurangi atau menutupi beberapa informasi

tentang dia ketika pasangan bertanya detil.
> Keberatan memperkenalkan pasangan pada dia dan

keberatan menjadikan mereka akrab/bersahabat.
> Keberatan melibatkan pasangan ketika sedang ada

aktivitas dengan dia.
> Memiliki alat komunikasi tersembunyi/tersendiri

(nomor lain, handphone lain) untuk berkomunikasi
dengan dia.
> Menyamarkan nama dan identitas dia, atau

menghapus jejak komunikasi dengannya.
> Memiliki kegiatan dan candaan khusus dengan

dia yang tidak begitu dimengerti pasangan, dan jadi
defensif atau sensitif bila pasangan minta diceritakan.
> dsb.
Ada banyak sekali varian contoh perilaku eksklusif ini,

tapi saya yakin Anda pasti sudah mengerti konsepnya.
Analogi sederhananya begini: pasangan Anda dan
teman lawan jenisnya itu seperti hidup dalam dunia
sendiri yang tidak bisa diketahui, dimengerti, ataupun
dimasuki oleh Anda.
Bila intensitas membuat Anda merasa kehilangan

keintiman dengan pasangan, eksklusivitas ini membuat
Anda merasa semakin terpisah atau berjarak dengan
pasangan. Biasanya kedua hal ini memang sepaket,
yang satu menyebabkan kemunculan yang lain.
3. ESKALASI YANG PERLAHAN TAPI PASTI

Poin ketiga ini sangat sederhana: eskalasi berarti
adanya peningkatan atau pertambahan pada dua
poin sebelumnya. Seseorang menyatakan kisah atau
menampilkan perilaku yang SEMAKIN intensif dan
eksklusif dengan teman lawan jenisnya.
Misalkan sebelumnya mereka hanya makan siang

bareng, tapi kini mereka juga sering lembur dan
pulang kantor bareng. Sebelumnya pasangan masih
mau bercerita tentang obrolan dengan teman barunya
itu, tapi kini hanya menjawab pendek seadanya saja.
Sebelumnya mereka hanya sibuk mengurus kerjaan
kantor, tapi kini mereka sering diskusi kemungkinan
melakukan bisnis sampingan. Sebelumnya pasangan
santai dan masa bodo dengan gadjets-nya, tapi kini
dia jadi memasang password di beberapa tempat.
Anda paham maksud saya ‘kan?
Intensitas dan eksklusivitasnya

berlanjut. Bisa bertambah banyak
jumlahnya, bisa bertambah sering
frekuensinya.
Agar lebih jelas, saya minta Anda bayangkan contoh
skenario umum berikut.
Anggaplah Anda memiliki seorang teman lawan jenis

baru. Anda dan dia sudah sering ketemu dan membahas
ini-itu setiap hari. Lama kelamaan kalian tidak sekedar
mengobrol tentang hal-hal remeh, tetapi sudah berani
membicarakan masalah pribadi masing-masing. Anda
tidak malu-malu menceritakan kekurangan pasangan
di depannya. Tidak hanya mengobrol, posisi duduk
kalian pun kadang saling menempel berdekatan
seperti orang yang baru pacaran.
Karena semakin sering mengobrol, Anda terpaksa

menyembunyikan ‘teman akrab’ ini dari pantauan
pasangan: nomor kontak disamarkan, chat mesra
dihapus, dan foto-foto dipindahkan ke kartu memori
khusus. Persahabatan yang mulanya terbuka kini
semakin tertutup. Dari yang awalnya bertemu di
restoran, sekarang bertemu di hotel pinggiran.
Dari contoh tersebut bisa kita lihat bagaimana progresi

hubungan pertemanan berkembang jadi sesuatu yang
lebih menggairahkan/menyenangkan:

1. Hubungan teman biasa-biasa itu akhirnya jadi
terasa makin akrab/intim (intensif) karena kedua
pihak rajin berbicara satu sama lain. Mereka hampir
setiap saat mendiskusikan masalah dan bercanda
gurau, sehingga keduanya semakin lengket.
2. Lama-kelamaan hubungan akrab itu harus

disembunyikan agar tidak membangkitkan
kecemburuan pasangan. Keakraban itu menjadi
keindahan rahasia (eksklusif) yang memiliki sensasi
tersendiri, karena terasa seperti tantangan dan
permainan kucing-kucingan dengan pasangan.
3. Bila keintiman itu dirahasiakan, maka tidak ada

lagi yang bisa menghambat terjadi peningkatan
(eskalatif) dari hari ke hari. Dari yang mulanya
curhat di tempat terang menjadi curhat di tempat
gelap. Ngapain berduaan di tempat gelap? Anda
pasti sudah tahu dong… main catur. :p

Seseorang belum tentu berselingkuh jika dia memenuhi
kondisi Intensif, Eksklusif, dan Eskalatif itu. Tapi
itu adalah ekosistem yang tepat

atau subur untuk terjadi sebuah
perselingkuhan.
Tinggal tunggu saja persis tanggal mainnya.
4. MEMAHAMI JENIS-JENIS SELINGKUH

Jika perselingkuhan adalah kota tujuan, maka ada
dua jalur utama menuju sana. Dr. Gary Brase, pakar
psikologi dari Kansas State University, menulis di
Journal Evolutionary Psychology bahwa selingkuh
bisa terjadi lewat jalur hati dan jalur fisik. Menurut
saya, seiring perjalanan waktu jalur pertama itu
akan merapat dan menyatu dengan jalur kedua, dan
demikian juga sebaliknya.
Selingkuh hati –atau sering disebut selingkuh

emosional- adalah ketika seseorang menjalin keintiman
emosional dengan lawan jenis lain yang dipelihara
sekian lama dan juga disembunyikan. Sementara
selingkuh fisik adalah ketika keintiman emonional
tersebut sudah diekspresikan dalam bentuk kontak
fisik, seperti bergandengan, rangkulan, ciuman,
sampai ke berhubungan badan.
Jenis yang pertama hampir pasti mendahului jenis

yang kedua. Jenis yang kedua pun biasanya akan
menimbulkan yang pertama. Jadi terserah mana
duluan yang terjadi, ujung-ujungnya sih akan terjadi
semuanya.
Dr. Gary Brase dan rekan-rekan sesama peneliti lainnya

juga melakukan studi dengan menggunakan 477 orang
dewasa sebagai peserta penelitian. Hasil penelitian
tersebut ditulis dalam jurnal berjudul “Explaining Sex
Difference to Relationship Infidelities: Comparisons
of the Roles of Sex, Gender, Belief, Attachment, and
Sociosexual Orientation”.

Apa yang mereka temukan dari penelitian itu
sungguh mengejutkan: terdapat perbedaan yang
siginifikan antara pria dan wanita dalam memandang
perselingkuhan.
Di dalam jurnal tersebut dikatakan bahwa wanita

lebih rela jika pasangannya selingkuh melalui
hubungan seksual dengan wanita lain daripada
berselingkuh hati dengan wanita tersebut. Dalam hal
ini, hubungan seksual dilihat hanya sebagai hubungan
fisik dan itu tidak termasuk hubungan emosional. Dua
pertiga wanita dari penelitian itu mengatakan bahwa
selingkuh hati lebih menyakitkan daripada selingkuh
fisik. Mereka masih bisa menoleransi bila pasangannya
pernah berhubungan seks dengan wanita lain.
Namun, hal itu berbeda dengan pria. Mereka justru

tidak menerima bila pasangannya berhubungan seks
dengan pria lain. Mereka menganggap kalau selingkuh
hati jauh lebih baik ketimbang selingkuh fisik.

Perbedaan yang mencolok, tapi dapat disimpulkan
kalau pria dan wanita memiliki sudut pandangnya
masing-masing dalam menilai perselingkuhan.
Selingkuh hati tumbuh ketika muncul kenyamanan dan

keterbukaan yang lebih ke lawan jenis lain daripada
ke pasangan sendiri. Kenyamanan dan keterbukaan
itu semakin tumbuh seiring seseorang sering curhat
membahas kejelekan dan masalah hubungannya ke
lawan jenis lain. Setelah capek membahas kejelekan
pasangan, dia maunya mengobrol yang asik-asik saja
sambil makan, ngopi, atau tidur bareng.
Bisa dilihat polanya: mulai dari sekadar curhat-

curhatan, sering beraktivitas santai bareng yang tidak
diketahui pasangan, hingga akhirnya semakin banyak
kegiatan asik berdua lainnya.
Itu semua dilakukan dengan penuh

kerahasiaan.

Anda masih ingat ini pola apa ‘kan?
Yep, benar sekali, itu adalah ekosistem perselingkuhan

Intensif-Ekslusif-Eskalatif yang sudah Anda baca
tadi. Dan ngerinya, ketiga kondisi sudah terjadi tanpa
perlu sampai ke selingkuh fisik, alias baru selingkuh
hati. Tidak perlu bergandengan dan berciuman untuk
membuat hati seseorang jadi mendua.
Apa indikator hati yang sudah mendua?
Pertama, ketika ada rasa enggan untuk mengakhiri

hubungan yang intensif-eksklusif-eskalatif tersebut
dengan sang lawan jenis lain. Anda punya banyak
alasan untuk tidak menyudahinya. Entah karena
urusan kerjaan, atau teman sepergaulan, atau
membantu teman. Pokoknya ada saja pembelaan
diri Anda.
Kedua, ketika Anda keberatan untuk segera

menghentikan, walau pasangan Anda sudah
keberatan dan terpukul sedih. Anda jadi rela
membiarkan pasangan merasa tidak nyaman demi
mempertahankan si teman baru itu. Jika hati Anda
tidak mendua, Anda pasti bisa dengan ringan tangan
menyunat hal-hal yang melukai hati pasangan.
Saya ingin Anda ingat-ingat masa di awal jadian

dan berpacaran dulu. Anda bisa mati-matian
mengorbankan segala sesuatu demi membahagiakan
pasangan, ‘kan?
Jadi kalau sekarang Anda ngotot mempertahankan

keakraban dengan orang lain meski itu mengorbankan
semua waktu dengan pasangan, itu artinya Anda
sedang jatuh cinta lagi (dan memeliharanya) dengan
orang lain!
Pada titik ini ketidaksetiaan jelas sudah terjadi.

Mungkin hanya sebatas selingkuh hati, tapi tinggal
menunggu waktu saja sampai jadi selingkuh fisik.

5. PERSELINGKUHAN PASTI TERJADI, TAPI BISA
‘DIABORSI’
Saya ingin menutup bab ini dengan sekali lagi
mengingatkan bahwa Anda boleh saja super pede
dalam banyak hal, tapi JANGAN PERNAH super pede
tidak bakal selingkuh!
Keintiman itu seperti memasak air hangat. Kalau

Anda tidak batasi, suatu saat airnya akan mendidih.
Saat kamu merasa ‘cuma teman’ dengan lawan jenis,
itu sama seperti sedang ‘masak air’. Kalau dibiarkan
terus-menerus, kehangatan itu akan mendidih jadi
keintiman dengan buih-buih cinta.
Sama seperti katak yang berendam di panci air hangat,

Anda juga tidak akan merasa ketika airnya perlahan
makin panas mendidih. Kalau air sudah mendidih,
Anda dan si-cuma-teman biasa itu sudah terjerumus
ke selingkuh hati ataupun fisik. Itu sebabnya jangan
sombong sesumbar, “Saya anti selingkuh, saya paling
bisa jaga diri/hati!”
Kesombongan bisa semakin
mendekatkan Anda dan pasangan
dengan perselingkuhan.
Anda sudah lihat sendiri bagaimana dengan mudahnya
seseorang terjerumus pada kondisi Intentif-Eksklusif-
Eskalatif dengan lawan jenis lain. Jika Anda atau
pasangan berada di ekosistem yang subur untuk
selingkuh, saya jamin Anda akan tergoda mencicipi
kehangatan ekstra itu. Tidak peduli seberapa besar
cinta pada pasangan, Anda tetap berpotensi besar
berselingkuh.
Orang biasanya merasa sombong

tidak akan selingkuh karena belum
pernah berada dalam ekosistem yang
memungkinkannya selingkuh.
Misalnya, dia sehari-hari lebih banyak di dalam rumah
tanpa bergaul dengan siapa-siapa. Bila ekosistemnya

tidak ada, maka gairah gatal dan isengnya juga tidak
ada. Namun, apa dia benar-benar anti selingkuh? Jelas
tidak. Dia hanya belum menemukan ekosistemnya
saja.
Selingkuh (pelan-pelan) terjadi ketika Anda kebiasaan

menjawab dengan sensi dan defensif “Cuma temen aja
kok, tenang aja lah!” setiap kekasih bertanya itu siapa.
Selingkuh (pelan-pelan) terjadi ketika Anda kebiasaan
curhat tentang kekurangan pasangan ke lawan jenis
lainnya. Selingkuh (pelan-pelan) terjadi ketika Anda
kebiasaan ngeladenin lawan jenis tanpa keterlibatan
kekasih. Selingkuh (pelan-pelan) terjadi bila Anda
kebiasaan mengeluh dan membanding-bandingkan
kekasih Anda dengan orang lain.
Makanya menurut saya perselingkuhan pasti terjadi,

hanya soal kapan Anda menyadarinya dan sejauh
mana itu sudah terjadi. Ya bisa saja sih dihindari, tapi
yang lebih sering terjadi adalah menghentikan atau
‘mengaborsi’ perselingkuhan tersebut.

Bagaimana caranya?
Dengan cara menghindari terciptanya ekosistem

selingkuh yang sudah saya bahas tadi.
Batasi hubungan intensif dengan lawan jenis lain.

Beberkan keakraban dengan lawan jenis lain agar
kalian tidak jadi eksklusif. Buang kesempatan-
kesempatan yang memungkinkan terjadi eskalasi.
Anda dan pasangan perlu terbiasa

saling terbuka dengan lingkaran
pergaulan masing-masing.
Anda wajib mampu berbaur dengan teman-temannya
dan begitu pula sebaliknya pasangan perlu mengenal
dan berbaur dengan teman-teman Anda. Dengan
begitu, kalian bisa santai bergaul karena sudah saling
kenal semua.
Anda tidak perlu parno cemburuan karena pasangan

punya banyak teman lawan jenis di mana-mana. Justru
Anda harus bangga karena itu tandanya dia keren!
Katherine Hertlein, PH.D., seorang asisten profesor

terapi keluarga dan perkawinan di Universitas of
Nevada, mengatakan bahwa: “Menghabiskan waktu
untuk melakukan sesuatu bersama-sama merupakan
hal yang sangat penting dalam memperkokoh
hubungan. Jika salah satu orang asik dengan
kehidupannya sendiri dan teman-temannya, maka
hal tersebut akan mengurangi keintiman dari kedua
pihak.”
Saling terbuka mengenalkan sahabat dan kenalan

lawan jenis ke pasangan bisa membuat hubungan
jadi adem dan nyaman. Anda tidak perlu dihantui
kekhawatiran.
Rasa cemburu timbul karena Anda

tidak mengenal orang-orang yang
berada di lingkungan pasangan.
Kalau selama ini Anda dan pasangan sudah saling
terbuka, saya beri kalian empat jempol! Teruskan
PELIHARA kebiasaan itu. Jangan dibiarkan kendor.
Namun bagaimana bila sudah terlanjur selingkuh?

Apa hubungan Anda bisa diselamatkan?
Jawabannya adalah IYA.
Tarik napas dalam-dalam sambil membuka bab

terakhir di halaman berikut.

bahasan bab ini:
Orang Ketiga Bukan Penyebab Hubungan Rusak, Tetapi

Hubungan Rusak Makanya Orang Ketiga Masuk
Alasan Biologis dan Psikologis Kenapa Segala Sesuatu

Selingkuh Pada Waktunya
Realita Yang Tidak Disadari: Selingkuhan Seringkali

Selingkungan

Membuat Dia Jatuh Cinta Dan Bermesraan Dengan Anda Bahkan
Sebelum Bertemu Muka! Ebook ini akan membantu Anda melakukan
itu semua. BAHKAN LEBIH!
B A B - 3

RECONNECT AND
REC OVERY
Meski manusia bukan makhluk monogami, selingkuh
tetap dipandang sebagai perilaku yang sangat
merusak hubungan. Dampak buruknya bisa mengenai
ke orang-orang terdekat, termasuk keluarga, saudara,
dan anak. Hubungan yang tadinya berjalan harmonis
akan mendadak pecah berantakan dan kritis.
Satu-satunya cara untuk mengakhiri itu semua adalah

dengan memutus lingkaran setan perselingkuhan.
Nah apa yang harus dilakukan kalau Anda sudah

berselingkuh?
Saya akui caranya tidak mudah, karena memerlukan

kekuatan dan keberanian yang luar biasa. Namun
bila Anda dan pasangan berhasil melakukannya, saya
jamin hubungan kalian berdua akan jadi jauh lebih
kokoh dan mengagumkan daripada sebelumnya.
1. STOP MOMENTUMNYA DENGAN MENGAKU KE
PASANGAN
Langkah pertama yang WAJIB dilakukan adalah
mengakui bahwa Anda telah berselingkuh.
Terdengar mengerikan? Memang iya.
Pasangan Anda tentu akan terkejut bahkan terluka

mendengar pengakuan itu. Responnya bisa beragam.
Dalam beberapa kasus, ada yang sampai pasangannya
menjerit-jerit histeris dan ada juga yang kalem. Apapun
reaksinya,
Anda hanya bisa meminta maaf dan

ucapkan penyesalan sepenuh hati.
Barangkali pasangan akan meminta waktu untuk
memproses emosinya. Dia akan bergantian antara
sedih, marah, dan jijik terhadap Anda. Hatinya akan
sedemikian terluka dan kehilangan kekuatan untuk
mempercayai apapun yang Anda ucapkan atau
janjikan. Tidak jarang juga dia jadi merusak atau
menyakiti dirinya sendiri akibat perbuatan Anda.
Saya harus ingatkan pada Anda: ini adalah tahap yang

paling berat dan mengerikan. Anda akan tergoda
untuk mengubah dan memanipulasi jalan ceritanya
agar pasangan tidak terlalu sakit hati.
Jangan lakukan itu. Ungkapkan sejujurnya dan apa

adanya. Karena bila pasangan menemukan kejanggalan
atau bukti Anda berdusta pada saat pengakuan,
maka hubungan kalian kemungkinan sudah tidak bisa
diselamatkan lagi.
Selain mengaku, Anda juga harus bisa dengan tegas

dan jelas menunjukkan bahwa hubungan terlarang itu
sudah total berakhir. Berikan bukti-bukti pendukung.
Setelah emosinya mereda dan entah bagaimana dia
tetap menginginkan Anda, ungkapkan kalau Anda
membutuhkan bantuannya agar hal yang sama tidak
terulang lagi.

Ungkapan tersebut bisa menambah keyakinan
pasangan bahwa Anda benar-benar menyesal, ingin
berubah, dan siap menerima konsekuensinya apabila
dia ternyata ingin mengakhiri hubungan ini. Apabila
nantinya pasangan memaafkan dan ingin memperbaiki
hubungan bersama-sama, sepakati kebiasaan saling
terbuka tentang pergaulan agar tidak muncul
ekosistem intensif-ekslusif-eskalatif dengan pihak
ketiga lainnya.
Nah, kasus di atas berlaku bila Anda yang selingkuh.

Tapi bagaimana bila pasangan Anda yang tiba-tiba
datang dan mengaku sudah selingkuh? Anda pasti
kaget setengah mati seperti tersambar petir di siang
bolong. Kecurigaan Anda selama ini terbukti dan dia
mengakui semuanya itu. Anda mengalami guncangan
emosi mahadahsyat yang efeknya tidak hanya pada
diri Anda dan orang-orang yang Anda sayangi, tapi
juga pada studi dan karir Anda.
Pengakuan pasangan Anda bukanlah sesuatu yang

mudah untuk dihadapi. Anda benar-benar harus mindful
dalam menyikapi situasi ini. Mindful berarti Anda bisa
mengontrol diri dan situasi agar tetap tenang, serta
tidak mudah terpancing emosi baik itu marah maupun
sedih. Dalam kelas Strengthening Relationship using
Mindfulness (untuk pria & wanita) dijelaskan bahwa
kemampuan untuk mindful ini tidak bisa didapatkan
secara instan, karena syarat utamanya adalah terbiasa
mengapresiasi hal-hal kecil yang terjadi dalam diri dan
hidup Anda. Makanya Anda wajib belajar dari kelas itu
mulai sekarang juga untuk mengantisipasi datangnya
hari-hari tidak mengenakkan itu.
Yang Anda harus ingat adalah selingkuh hati

terjadi secara halus banget dan Anda tidak akan
menyadarinya. Itu sebabnya kalian perlu menjaga
transparansi ekosistem sosial masing-masing. Itu
saya sebut dengan reconnect:
kalian harus belajar saling terbuka dan

terhubung lagi dari awal.
Bila kalian menyatukan teman pergaulan masing-
masing, maka ekosistem selingkuhnya jadi minim.
Bukannya nol, tapi cukup minim saja sehingga relatif
aman.
Menjaga transparansi pergaulan jauh lebih

sehat daripada membatasi pergaulan. Tidak ada
pengekangan. Adanya malah kebersamaan dan
keterlibatan kedua pihak untuk mengatasi masalah.
Ibaratnya Anda dan pasangan adalah MLM couple
team yang bekerja sama merekrut pelanggan dan
bukannya sibuk jalan masing-masing seolah musuhan!
2. MEMBANGUN KEMBALI KEINTIMAN

Saya yakin Anda pernah merasakan penurunan
keintiman dalam hubungan sehingga Anda mencari
keintiman ke orang lain.
Empat orang peneliti bernama Lisa Firestone, Joyce

Catlett, Shirley Glass, dan Ayala Malach Pines pernah

mengungkapkannya dalam sebuah konvensi American
Psychological Association di Washington, D.C:
a. Kekasih yang kita pilih menentukan tingkat

keintiman yang akan terjadi dalam hubungan
tersebut.
Kita biasanya memilih pasangan yang mengingatkan

akan sosok figur yang kita sukai di masa kecil. Bila
Anda menemukan seseorang yang sesuai dengan
figur yang Anda idamkan, maka semakin tinggi
pula tingkat keintiman kalian. Namun, bila Anda
menemukan pasangan yang tidak sesuai dengan
figur tersebut, maka tingkat keintiman kalian pun
menurun.
b. Ada rasa takut akan keintiman.
Barangkali Anda memiliki trauma atau kejadian

negatif di masa lalu sehingga cenderung tertutup
dan membatasi diri dalam melakukan hal-hal intim
ke pasangan. Misalnya Anda pernah diselingkuhi

kemudian ditinggalkan begitu saja oleh mantan di
masa lalu, dan Anda seperti mengalami déjà vu.
Anda merasakan tanda-tanda itu sedang muncul
di pasangan Anda sekarang sehingga Anda menjadi
sangat posesif dan insecure, padahal sebenarnya dia
tidak ingin meninggalkan Anda.
Atau Anda dulu sering dibully sehingga Anda terlalu

sensitif dan susah diajak bergurau karena Anda tidak
suka dengan ledekan yang dilontarkan pasangan,
meskipun maksud dia adalah murni bercanda dan
mencairkan suasana agar lebih intim.
Itu bisa membuat pasangan menjadi malas untuk

meladeni Anda. Rasa takut itu mematikan gairah
dan cinta dalam hubungan, jadi jangan sampai
terjadi. Anda harus mengkomunikasikannya kepada
pasangan seperti dijelaskan dalam Black Shadows
in Relationship (untuk pria & wanita) supaya kalian
berdua bisa bekerjasama mengatasi masalah itu.

c. Keintiman menghilang karena ada pihak ketiga
dalam hubungan.
Saya sudah bahas ini dalam bab sebelumnya.

Semakin hubungan ekstra itu dipelihara, maka
semakin menurun pula tingkat keintiman di dalam
hubungan yang sesungguhnya.
d. Kurang terlibat dalam kegiatan anggota keluarga

dan sahabat kekasih bisa menurunkan keintiman.
Bagaimana bisa intim ke pasangan kalau Anda tidak

pernah mau terlibat di pergaulannya? Anda dan dia
seolah menjalani kehidupan sendiri-sendiri. Hal itu
bisa membuat hubungan kalian menjadi semacam
selingan saja dan tidak menjadi fokus utama dalam
kehidupan.
Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa keintiman

tidak mendadak menghilang begitu saja. Semua
itu pasti ada sebabnya dan terjadi secara perlahan-
lahan. Tugas Anda sekarang adalah mengenalinya dan

mengambil tindakan untuk berubah. Itu yang saya
sebut dengan recovery atau memperoleh kembali
keintiman seperti awal-awal kenal dan berpacaran
dulu.
Ingat-ingat lagi kegiatan yang

membuat kalian saling jatuh cinta, lalu
lakukan itu semua.
Saya beri beberapa contoh ya:
a. Ajak kencan seperti dulu, tapi kali ini jauh lebih

mesra.
Ajak pasangan ke tempat kencan favoritnya. Saran

saya kurangi kencan di bioskop, karena kalian tidak
bisa berbicara bebas di situ. Ajaklah dia ke kafe,
restoran, atau tempat di mana kalian bisa berbicara
dengan bebas tanpa terusik oleh orang lain. Matikan
ponsel Anda atau nyalakan dalam silent mode.
Notifikasi yang masuk bisa mengganggu kencan
kalian berdua. Hanyutlah dalam pembicaraan yang
seru. Bila sudah puas kencan mengobrol, cari ide
kencan yang bersifat kegiatan atau permainan fisik
agar kalian bisa menyalakan physical chemistry
sepanjang berinteraksi.
b. Saling bergantian ikut kegiatan masing-masing.
Waktu pertama kali jatuh cinta dengannya, Anda

pasti tidak ingin jauh-jauh darinya, bukan? Seiring
dengan berjalannya waktu, Anda pasti jenuh bersama
dirinya terus menerus. Siapa sih yang tidak jenuh
melihat wajah yang sama setiap hari? Akhirnya Anda
mulai mengurangi kebersamaan itu dan mencari
‘kebersamaan’ ke orang lain.
Sekarang adalah saat yang tepat untuk ikut ke

kegiatannya lagi. Ikut ngumpul bersama teman-
temannya atau ikut beraktivitas di kegiatan-kegiatan
sosial yang dia jalani. Tidak perlu sungkan untuk
menghabiskan waktu bersama keluarganya. Bila
Anda semakin akrab dengan keluarganya, maka
kadar keintiman kalian semakin bertambah.
Perlu dicatat bahwa tidak ada unsur paksaan dalam
hal ini. Terkadang pasangan Anda butuh bersenang-
senang dengan para sahabatnya tanpa kehadiran
Anda dan itu harus dihormati. Tidak perlu ngotot
untuk terus bersamanya setiap hari, karena itu
posesif dan kekanak-kanakan.
Ajaklah pasangan untuk ikut masuk ke dunia Anda.

Perkenalkan dia dengan teman-teman dan keluarga.
Anda tidak perlu memaksanya untuk ikut kegiatan
Anda. Bila dia menolak ajakan, ulangi saja ajakan itu
berkali-kali lagi di lain waktu.
c. Jangan ngedrama!
Tidak peduli apakah Anda pria atau wanita,

berdrama saat proses recovery ini akan mempersulit
dan memperlama proses perbaikan, bahkan bisa
berakibat fatal. Besar kemungkinan hubungan kalian
yang sudah retak itu jadi bertambah patah dan
hancur berkeping-keping.

Contoh drama yang paling umum dilakukan adalah:
> Marah pada pasangan, tapi tidak menjelaskan isi

poin-poin kemarahannya karena ingin dia mengerti
sendiri.
> Mendiamkan pasangan dan menolak total semua

bentuk komunikasi sampai lebih dari seminggu
berturut-turut.
> Menyambung-nyambungkan semua masalah

yang pernah ada dan baru muncul dengan
ketidaksetiaan pasangan.
> Menuntut pasangan untuk membuktikan

penyesalan dan menebus kesalahannya, tapi tidak
beri tahu spesifik apa yang diminta sebagai bukti/
tebusan.
> Berhenti dari pekerjaan, bolos, ataupun

meninggalkan tanggung jawab lainnya.
> Menyakiti diri sendiri seperti memukuli badan,
tidak makan, tidak istirahat, mengkonsumsi alkohol
atau obat-obatan, mengancam bunuh diri, dsb.
Jika Anda marah dan tersakiti namun masih ingin
melanjutkan hubungan,
berdrama seperti di atas justru malah

menghancurkan hubungan.
Makanya pikir baik-baik,sebenarnya Anda ingin
memperbaiki atau ingin menyudahi? Jika ingin
menyudahi, ya langsung saja menyatakan putus
atau cerai tanpa perlu diskusi lagi dan drama-drama
tersebut. Itu adalah cara berpikir yang dewasa dan
sehat.
Ketika drama tidak terhindarkan lagi, biasanya yang

sering terjadi adalah miskomunikasi. Pria biasanya
mudah tersulut amarah sehingga mengeluarkan
kata-kata kasar atau makian dengan nada-nada
tinggi, sementara wanita mau menjelaskan isi
hatinya saja harus muter-muter dulu entah kemana.
Ini membuat komunikasi menjadi mati sehingga
Anda dan pasangan tidak bisa memahami maksud

masing-masing. Yang sering terjadi kemudian adalah
diem-dieman berharap masalah itu reda sendiri.
Padahal masalah itu tidak reda, tapi tidur sambil
menunggu masalah lain untuk muncul lalu dibawa-
bawa supaya kobaran api drama semakin membesar.
Jadi bila Anda punya masalah seperti ini, Anda harus
belajar cara-cara brillian dalam mengkomunikasikan
masalah yang sedang terjadi, seperti yang diajarkan
dalam kelas Excellent Communication in Relationship
(untuk pria & wanita). Kelas tersebut memberikan
tips-tips praktis supaya Anda dan pasangan tetap
bisa berkomunikasi di tengah carut-marut konflik
dan badai emosi sehingga bisa menemukan solusi
yang pas untuk Anda berdua.
Saya sangat mengerti betapa sulitnya mengatur

emosi bila terjadi ketidaksetiaan dan perselingkuhan
dalam hubungan. Semuanya terasa begitu campur
aduk, sampai-sampai Anda sendiri juga bingung mau
mulai memperbaiki seperti apa. Pada saat hubungan
baik-baik saja, apa yang Anda baca dalam e-book ini

terlihat logis dan mudah dilakukan. Namun saat Anda
mengalami sendiri proses reconnect and recovery
dari perselingkuhan, seluruh poin-poinnya hilang
terlupakan karena Anda dan pasangan sama-sama
tenggelam dalam badai emosi sendiri.
Selingkuh adalah pelanggaran yang

sangat kompleks
sehingga kebanyakan pasangan jadi berputar-putar
dalam badai, saling menyerang satu sama lain tanpa
pernah ada ujungnya. Tidak mau berpisah/bercerai,
tapi tidak bisa memaafkan dan memperbaiki juga,
boro-boro jadi hangat dan akrab lagi. Itu sebabnya ada
banyak couples yang datang ke untuk sesi Relationship
Coaching agar mereka dituntun berjalan dalam proses
reconnect & recovery di tengah terpaan badai yang
mengerikan ini.
Saya akan beri panduan langkah demi langkah agar

kembali tercipta 5K dalam hubungan:

1. Memperbaiki Komitmen yang sudah terlanggar,
serta meng-update-nya dengan poin-poin baru agar
tidak terulang lagi.
2. Memulihkan Kepercayaan yang sempat hilang

dan menjadikannya lebih kuat daripada sebelumnya
tanpa perlu jadi posesif.
3. Memandu Komunikasi agar Anda dan pasangan

bisa berdiskusi tanpa semakin menyakiti satu sama
lain ataupun memperparah keadaan.
4. Menetapkan Kompromi seperti apa saja yang perlu

dilakukan selama beberapa bulan pasca pengakuan
selingkuh agar hubungan bisa kembali sehat.
5. Mengembalikan Keintiman sesegera mungkin

sebelum apinya total padam karena perdebatan
yang tidak kunjung selesai.
Selain menciptakan 5K di atas, Anda dan pasangan

akan belajar cara untuk menyembuhkan trauma yang
terjadi akibat perselingkuhan itu.

Korban yang diselingkuhi tentu
mengalami trauma, tapi pelaku
selingkuh juga biasanya terkena
trauma akibat pelanggarannya itu.
Justru karena sama-sama trauma itulah yang membuat
mereka sulit sekali berdiskusi dengan baik. Saya akan
beri langkah-langkah self-healing untuk meredakan
guncangan kejiwaan yang menyesakkan hati Anda dan
pasangan.
Seluruh sesi Relationship Coaching di atas akan

dilakukan bareng berdua dengan pasangan, namun
tidak jarang sesi pertama hanya salah satu pihak saja
yang datang.
Saya akan membantu pihak yang datang itu dengan

langkah-langkah awal perbaikan serta cara membujuk
pasangannya hadir di sesi berikutnya. Jika kedua
orang mau hadir dan bekerjasama, maka segala badai

konflik bisa diredakan dengan jauh lebih cepat dan
hubungannya berangsur-angsur kembali harmonis.
Bila Anda sudah lelah berputar-putar di drama

perselingkuhan dan ingin lekas kembali bahagia seperti
dahulu, hubungi saya di 0813-1539-0915 (telp/SMS/
WA) sekarang juga. Staf saya akan mempertemukan
Anda dengan saya (khusus di Jakarta) ataupun
mengobrol via audio/video call (bila di luar Jakarta).
Lakukan hanya bila Anda serius ingin memperbaiki

hubungan ya. Jika Anda sudah setengah hati, atau
bahkan tidak yakin mau melanjutkan hubungan, lebih
baik tidak usah lakukan poin-poin dalam e-book ini.
Sebenarnya semakin cepat berkonsultasi, semakin

baik.. agar Anda atau pasangan tidak keburu
melakukan kesalahan-kesalahan tambahan yang
makin memperkeruh suasana.

bahasan bab ini:
Pertanyaan Cerdas Yang Harus Didiskusikan Untuk

Menghentikan Perselingkuhan
Silent Treatment Tidak Menyelesaikan Masalah, Malah

Bikin Tambah Parah
Kekeliruan Yang Orang Biasanya Lakukan Ketika

Berusaha Menyelesaikan Masalah

EPILOGUE

Anda sudah di ujung e-book fenomenal ini.
Satu pertanyaan saya: apakah Anda membacanya

sendiri saja atau membaca bersama pasangan?
Sama seperti proses reconnect & recovery harus

dilakukan dua orang, demikian juga proses
membentengi selingkuh harus dilakukan dua orang.
Percuma saja hanya Anda seorang yang memahami
perselingkuhan. Pasangan juga harus sadar dan
menjaga diri agar tidak terpeleset godaan itu.
Dengan membaca bersama-sama, kalian jadi

kompak memiliki perspektif yang terbaik seputar
realita perselingkuhan, cara meminimalisir, dan
cara memperbaikinya. Banyak orang berusaha mati-
matian untuk setia tapi malah terjerumus di lubang
pengkhianatan. Semua itu didasari kesombongan
bahwa dirinya tidak bakal selingkuh seperti orang lain.
Realitanya semua orang berpotensi untuk selingkuh.

Apabila ekosistem selingkuh sudah
tercipta, maka siap-siap saja pasti
akan ada hati yang segera terluka.
Itu adalah rumus yang tidak akan terbantahkan.
Saya tantang Anda mendiagnosa JUTAAN KISAH
SELINGKUH DI SELURUH DUNIA, pasti semuanya
terkait tiga kondisi Intensif-Eksklusif-Eskalatif.
Semoga materi dalam e-book ini bisa mendorong

Anda dan pasangan bersikap lebih dewasa dan berani
dalam bertindak. Bila Anda telah selingkuh dan ingin
mengakhirinya, mulai dengan memberanikan diri
jujur ke pasangan tentang ketidaksetiaan itu. Begitu
pula sebaliknya. Kalau pasangan Anda mengaku telah
selingkuh, maka Anda belajar menanggapi dengan
tegas dan sehat tanpa perlu marah-marah berlebihan.
Anda sudah paham selingkuh adalah akibat dari kedua

pihak yang lalai dan membiarkan tercipta ekosistem

selingkuh. Itu adalah kesalahan kalian berdua,
makanya jangan terlalu berlama berkelahi. Fokuslah
bekerjasama diskusi, hubungi saya untuk bantuan
konsultasi agar kalian mudah berdiskusi menemukan
solusi dengan nyaman.
Akhir kata, terima kasih sudah membaca sampai

habis dan berusaha untuk menjadi pribadi yang lebih
baik dari sebelumnya. Karena e-book ini gratis, Anda
BEBAS MEMBAGIKANNYA ke teman dan keluarga
yang membutuhkan.
Jika masih ada kebingungan seputar selingkuh, saya

siap membantu Anda. Silakan kirim pertanyaan via
klik medsos berikut ini: FACEBOOK atau TWITTER .
Atau bila ingin chatting langsung dengan saya, Anda

bisa klik dan panggil saya di sini: LINE MESSENGER.
Selamat merawat dan memperbaiki hubungan!

E-BOOK UNTUK PRIA

Semua Pasti Selingkuh v2-RB PDF

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Semua Pasti Selingkuh v2-RB PDF

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

BACA INI DULU!

© 2017 Kelas Cinta

Silakan memperbanyak dan menyebarluaskan dokumen ini dengan tidak

Buku elektronik ini adalah produk GRATIS. Apabila Anda membayar

Informasi pada buku eletronik ini bersifat hiburan dan pengetahuan

SEMUA PASTI SELINGKUH | LEX DEPRAXIS 2

KELAS CINTA PREMIUM E-BOOK

SEMUA PASTI SELINGKUH

BAB 1 – SELINGKUH ADALAH AKIBAT, BUKAN PENYEBAB! ... 10

Tidak Usah Tuding-Tudingan ................................................ 15

Insting Berselingkuh ............................................................. 19

Bahaya Curhat Ke Pihak Ketiga ............................................ 23

BAB 2 – EKOSISTEM SELINGKUH .......................................... 30

Batasi Intensitas, Bukan Pergaulannya ................................. 33

Ekslusivitas Merupakan Tungku Perapian Cinta ................... 36

Eskalasi Yang Perlahan Tapi Pasti .......................................... 39

Memahami Jenis-Jenis Selingkuh ......................................... 43

Perselingkuhan Pasti Terjadi, Tapi Bisa ‘Diaborsi’ ................. 49

BAB 3 – RECONNECT AND RECOVERY .................................. 58

Stop Momentumnya Dengan Mengaku Ke Pasangan .......... 59

Membangun Kembali Keintiman ......................................... 63

SEMUA PASTI SELINGKUH | LEX DEPRAXIS 4

KELAS CINTA PREMIUM E-BOOK

SEMUA PASTI SELINGKUH

Semua orang mengaku benci ketidaksetiaan, namun

Rupanya sekedar benci saja tidak cukup menghalangi

Dalam sesi Relationship Coaching, saya sering bertemu

Selingkuh itu seperti kanker; bisa

SEMUA PASTI SELINGKUH | LEX DEPRAXIS 8

Walaupun e-book ini biasanya dibaca orang yang

Itu klaim yang arogan! Saat Anda merasa tidak mungkin

Saya paham Anda menjadi takut dan was-was setelah

SEMUA PASTI SELINGKUH | LEX DEPRAXIS 9

Saya akan menjelaskan semua fakta perselingkuhan

Semua pengetahuan dalam e-book ini bersifat umum

Bila Anda ada kebingungan, langsung KLIK INI untuk

SEMUA PASTI SELINGKUH | LEX DEPRAXIS 10

SEMUA PASTI SELINGKUH | LEX DEPRAXIS 11

SEMUA PASTI SELINGKUH

Saya ingin Anda baca dengan lantang sambil benar-

Selingkuh adalah akibat dari

Eh, kok masih lanjut baca?

Berarti Anda tidak tersinggung ya.

SEMUA PASTI SELINGKUH | LEX DEPRAXIS 13

Di setiap hubungan cinta, pasti ada sejumlah masalah

Itu ketololan yang sepele, tetapi

SEMUA PASTI SELINGKUH | LEX DEPRAXIS 14

Kedunguan seperti itu yang membuat saya yakin bahwa

Selingkuh adalah ‘solusi’ (atau lebih tepatnya distraksi)

Pepatah mengatakan “Diam itu emas,” namun para ahli

SEMUA PASTI SELINGKUH | LEX DEPRAXIS 15

Itu berarti Anda wajib rajin berdiskusi dalam segala hal

Terdengar mudah ya?

SEMUA PASTI SELINGKUH | LEX DEPRAXIS 16

Dengar baik-baik ucapan saya:

ITU TIDAK AKAN TERJADI!

Dalam Relationship Revolution (pelajaran untuk pria &

SEMUA PASTI SELINGKUH | LEX DEPRAXIS 17

Pertanyaan itu sudah sering kita dengar di warung

Data tersebut sering digunakan wanita untuk

Saya sering mendengar kalau pria adalah makhluk yang

Angka-angka di atas sepertinya mengkonfirmasi

SEMUA PASTI SELINGKUH | LEX DEPRAXIS 20