Anda di halaman 1dari 14

9 TOPIK NGOBROL

@kedaicintakamu

“Asli min bingung kalau udah sama dia harus ngomong apa!” 

Oke tenang.. Berikut mimin akan berikan kamu 9


​ jurus ngobrol 
yang bisa kamu pakai kapanpun dan dimanapun! 

Tinggal dipilih dan bisa digunakan berbagai variasi juga kok. 

Mari kita mulai…. 

Kadang kamu suka bingung nggak, sih, harus ngomong apa ketika 
mau ngobrol dengan orang baru, terlebih ngobrol sama gebetan? 

Apalagi waktu PDKT. 

Coba kamu pikir lagi deh, apa yang bikin kamu susah untuk ngobrol 
sama orang lain?  

Biasanya kamu bingung untuk c


​ ari topik ​yang mau diobrolin 
karena takut ​awkward w
​ aktu kamu berdua sama-sama diam, 
atau karena kamu menganggap dirimu introvert. 

Sebenarnya seorang yang introvert juga menyukai berinteraksi, 


hanya saja secara ​1 on 1 interaction​, sedangkan seorang ekstrovert 
biasanya lebih suka berinteraksi ke banyak orang sekaligus.  

Mengutarakan ide maupun bertukar pikiran merupakan salah 


satu keunggulan manusia dibanding makhluk hidup lainnya.  
Tidak ada manusia yang dilahirkan untuk jadi pendiam, bahkan 
seorang bayi saja sudah berkomunikasi dengan cara menangis. 
Selama kamu berada di lingkungan yang memungkinkan untuk 
berinteraksi sosial, maka kamu harus lebih banyak berbicara 
dengan orang lain.  

Kalau kamu mau lihai ngobrol, kamu perlu melakukan sesuatu 


yang baru dan berbeda untuk dapat hasil yang baru pula dan 
berguna. Supaya kamu tidak pusing mencari topik, berikut ada 
sembilan ide yang merupakan kerangka yang bisa kamu pakai 
untuk membuat topik sesuai dengan keadaan di sekitarmu.  

Inilah 9 topik ngobrol yang bisa kamu gunakan, yuk mulai 


kencangkan sabuk pengaman 😉  
 

1. Bicarakan Fakta  

Ketika mau membuka obrolan, otakmu pasti berpikir keras untuk 


mencari topik menarik yang harus diobrolkan. Sebenarnya kamu 
tidak perlu khawatir. 

Kamu bisa memilih benda yang ada di sekitarmu dan mengolah 


obrolan seputar fakta yang terkait dengan itu.  

Misalnya ketika kamu sedang berada di sebuah kafe dengan 


temanmu dan kamu berdua memesan kopi serta cemilan.  

Pesanan kamu berdua tersebut bisa menjadi sebuah topik 


obrolan.  
CONTOH TOPIK:  

Kamu : Eh, menurut kamu jenis kopi di dunia ini ada berapa?  

Dia : Ada banyak deh. Ada kopi Aceh Gayo, Kopi Bali, Kopi Toraja.. 
Apa lagi ya?  

Kamu : Ih, bukan itu. Sebenernya cuma ada dua jenis kopi.  

Dia : Apa aja tuh?  

Kamu : Iya. cuma ada Arabica sama Robusta.  

Gampang, ‘kan? Memang. ​Ngobrol itu nggak boleh ribet. K


​ amu 
harus mulai dari yang sederhana dan ada di kehidupan 
sehari-hari. Pilar pertama, bicarakan fakta, mengharuskan kamu 
untuk tahu fakta-fakta umum di sekelilingmu. 

Tidak perlu harus tahu secara detail, cukup yang umum saja, kok.  

2. Bicarakan Perasaan  

Hampir dari kita semua pasti pernah berada di momen di man 


lawan bicara kita lebih banyak diam ketimbang kita. Pernah? 

Kalau pun ngomong, pasti hanya yang penting-penting saja dan 


singkat.  

Kalau itu terjadi, maka masalahnya ada dua hal. P


​ ertama​, dia lagi 
sibuk memikirkan masalahnya sendiri.​ Yang kedua​, ada yang 
salah dengan teknik bicara kamu. 
Kalau yang pertama memang tidak bisa diperbaiki, sementara 
yang kedua bisa kamu pelajari.  

Caranya mudah kok!  

Kamu harus menggali unsur perasaan dalam topik apapun yang 


sedang dibicarakan. Misalnya perasaan suka, kagum, takjub, 
bingung, gembira, sedih, acuh tak acuh, kesal, dan sebagainya. 
Setiap orang pasti ingin berkomentar kalau dipancing mengenai 
opini atau perasaannya.  

CONTOH TOPIK:  

Kamu : Aduh, aku sebel kalau pesen kopi di kafe X pasti 


kemanisan. Aku sukanya yang agak pahit. Padahal tiap pesen 
udah bilang kalau gula dan krimnya dikurangin. Punya kamu 
enak nggak, kopinya?  

Dia : Punyaku malah kepahitan nih, tapi masih enak sih.  

Kamu : Oh, kamu suka manis?  

Dia : Yang penting sih, jangan terlalu pahit aja. Bisa susah tidur 
soalnya.  

Kamu : Eh, emang ada hubungannya, antara kopi pahit sama 


susah tidur?  

Salah satu kunci keberhasilan pilar kedua ini adalah k


​ amu jangan 
segan untuk mengutarakan perasaanmu sendiri. K
​ alau kamu 
tidak suka, jangan segan untuk bilang tidak. Begitu pun ketika 
kamu bahagia, ungkapkan itu. 
Di satu titik, pasti lawan bicara kamu akan s
​ etuju ​atau ​tidak 
setuju ​dengan pendapatmu. Sehingga dia jadi terpancing untuk 
mengutarakan perasaannya juga.  

3. Bicarakan Pengalaman  

Obrolan yang sebentar biasanya kurang menciptakan kesan 


pertama yang baik. Bagaimana kamu bisa membuat seseorang 
jadi terkesan, kalau kamu berdua hanya bergantian bicara dua 
hingga tiga kali saja?  

Kalau kamu ingin obrolan yang berbobot dan membuat orang 


tertarik, kamu perlu bercerita tentang pengalaman kamu 
mengenai apapun yang telah terjadi. 

Apabila kamu berdua punya pengalaman yang serupa, itu 


merupakan bonus yang dapat membuat interaksi semakin 
menyenangkan seperti bicara dengan sahabat lama.  

Ketika cerita pengalaman, berikan info yang detail, padat, dan 


jelas. ​Begitu juga kalau bertanya, arahkan dia agar bercerita 
secara detail.  

CONTOH TOPIK:  

Kamu : Dulu waktu kuliah, aku sering mampir ke sini bareng 


temen-temen lain. 

Kalau bolos juga ke sini. Lumayan jauh, sih, dari kampus. Jadi 
nggak bakal ketauan dosen. Kamu pasti pernah bolos juga kan, 
waktu kuliah?  

Dia : Pernah sih, tapi nggak sering.  

Kamu : Kalau bolos biasanya kamu kabur ke mana?  

Dia : Cuma diem di kos. Kecuali ada yang ngajak bolos di luar, baru 
deh aku ikut jalan.  

Kamu : Terus hal nekad apa yang pernah kamu lakuin waktu bolos 
di luar?  

Kalau kamu merasa kesulitan, ingatlah lagi pengalaman yang 


berhubungan dengan benda-benda di sekitar kamu. Misalnya 
gelas. Mungkin saja kamu pernah memecahkan gelas waktu 
kamu kecil dan berakibat dimarahi oleh ibumu.  

4. Bicarakan E
​ quation   

Latihan ini cocok untuk kamu yang sudah mahir membuka 


obrolan tapi masih sering terhambat di tengah-tengah. Kenapa? 
Karena kamu membicarakan hal yang sama berulang-ulang. 
Akibatnya kamu bingung mau berbicara apa lagi karena semua 
informasi sudah dikeluarkan.   

Untuk mencegahnya, kamu bisa menggunakan ​equation a


​ lias 
persamaan untuk mengembangkan topik yang berkaitan.  

 
CONTOH TOPIK:  

Kamu : Kadang aku bosen deh, makan nasi, jadi seharian aku 
ganti makan kentang rebus. Keseringan makan nasi bikin eneg. 
Pasti kamu juga pernah deh, bosen makan nasi.  

Dia : Aku sih, makan nasi terus. Kalau nggak makan nasi sama aja 
nggak makan.  

Kamu : Terus kalau lagi sakit?  

Dia : Aku ganti pakai roti. Kalau kentang, kan, harus dimasak dulu.  

Kamu : Terus kamu biasanya suka roti tawar atau roti manis?  

Dari contoh di atas, obrolan dapat berkembang namun 


membahas hal-hal yang berbeda. Tapi masih berhubungan 
dengan topik yang dibicarakan. ​Topiknya masih sama, tapi 
objeknya berbeda.  

Dibanding mengganti topik, lebih baik mengganti objek obrolan. 


Semakin sering kamu berlatih, semakin tinggi pula s​ kill 
mengobrol kamu. 

Kita semua tahu, mengobrol adalah kegiatan yang memerlukan 


interaksi kedua belah pihak. Kalau hanya kamu yang berbicara 
dan dia hanya mendengarkan, itu namanya kamu berpidato. Lalu, 
bagaimana supaya dia menanggapi dan responsif?  

 
5. Beri Pancingan: Setuju atau Tidak Setuju  

Kalau lawan bicaramu mengeluarkan pendapat, kamu bisa pilih 


untuk setuju atau tidak setuju. Semua tentu punya 
konsekuensinya masing-masing, namun k
​ amu disarankan untuk 
memilih tidak setuju. K
​ enapa?  

Kalau kamu selalu setuju, maka topik tersebut biasanya cepat 


selesai dan basi.  

Tidak ada pertentangan, tidak ada tukar pikiran. Obrolan akan 


terasa hampa dan setelah itu kamu akan bingung mau bahas 
apa.  

Untuk menciptakan itu, harus ada sedikit konflik agar topik tidak 
segera habis. Tapi nada suaramu jangan sampai mengintimidasi, 
ya!  

CONTOH TOPIK:  

Kamu : Aku lebih suka kopi, soalnya kalau minum teh nggak 
ngefek di kepala.  

Dia : Jangan kebanyakan minum kopi, deh. Nggak bagus buat 


lambung.  

Kamu : Iya sih, bener. Tapi itu kan cuma buat yang sakit maag aja. 

Kebanyakan minum teh juga nggak bagus buat ginjal. Kamu 


sehari biasanya habis berapa gelas teh?  

Perlu diingat, hindari kata-kata frontal atau merendahkan. Agar 


terdengar sopan, gunakan kata tapi atau namun. Kamu boleh 
bilang “Aku nggak setuju” di awal kalimat, tapi ucapkan dengan 
santai, ya!  

6. ​Flee  

Flee ​atau melarikan diri merupakan trik yang sederhana tapi 


punya efek yang besar. Yang kamu perlu hanya ​mengulang 
beberapa kata dan menjadikannya pertanyaan. ​Tujuannya, yaitu 
membuat lawan bicara jadi meneruskan atau memperpanjang 
apa yang baru disampaikan.  

CONTOH TOPIK:  

Kamu : Aku lebih doyan kopi daripada teh. Lumayan ngebantu 


kalau harus begadang  

Dia : jangan keseringan minum kopi, nggak bagus buat lambung.  

Kamu : N
​ ggak bagus g
​ imana?  

Dia : Kafein bisa bikin lambung iritasi. Apalagi kalau diminum 


waktu perut kosong.  

Kamu : Oh, bisa bikin ​lambung iritasi? (​ dan seterusnya...)  

Trik melarikan diri ini efektif karena bisa membuat lawan 


bicaramu merasa diperhatikan dan akhirnya sibuk berbicara 
sendiri. 

Kamu jadi tidak perlu berpikir panjang lebar untuk topik 


selanjutnya. Kamu hanya perlu mendengar omongannya dengan 
sungguh-sungguh.  

 
7. ​Compliment  

Semua orang suka dipuji, kan? ​Compliment ​atau pujian bisa 


membuat orang lain, terutama lawan bicaramu menjadi 
tersanjung dan merasa lebih dihargai. 

Sehingga kamu wajib memasukkan pujian disetiap obrolanmu.  

CONTOH TOPIK:  

Kamu : Suasana kafenya bagus, nih. Nggak berisik kayak kafe yang 
di sana. Kamu sering ke sini?  

Dia : Sering, kok. Aku seminggu sekali pasti ke sini.  

Kamu : Kamu kayaknya hafal kafe-kafe sekitar sini, ya? Orang 


kayak kamu pasti punya banyak temen.  

Dia : Ah, nggak juga kok. Temenku nggak banyak.  

Anda : Ah, aku nggak percaya. Masa orang supel kayak kamu 
temennya nggak banyak?  

Kamu bisa berkreasi menambahkan kata-kata pujian versimu, tapi 


pastikan itu tidak terdengar berlebihan dan terkesan dibuat-buat. 
Ingat, ya, w
​ ajahmu harus tersenyum ketika memujinya. S
​ ebuah 
senyuman dapat membuat efek pujian meningkat berkali-kali 
lipat. Kamu juga bisa berlatih tersenyum sebelum mencoba trik 
ini.  

 
8. Bicarakan Hobi  

Setiap orang punya hobi yang berbeda-beda. Apa pun yang 


berhubungan dengan hobi, baik itu games, travelling, membaca, 
musik, merupakan ​topik yang menyenangkan bagi banyak 
orang.  

Apalagi kalau kamu sudah cukup berpengalaman dan tahu 


banyak tentang hobi yang mereka tekuni, pasti obrolan akan 
makin asik.  

CONTOH TOPIK:  

Kamu : Coba kamu bayangin, kalau kamu punya waktu 24 jam 


untuk ngelakuin apa pun yang kamu suka. Apa yang bakal kamu 
lakuin?  

Dia : Aku mau ngutak-atik sepeda. Sepedaku kayaknya butuh 


banyak perbaikan, deh.  

Kamu : Memangnya kamu nggak pernah bawa sepeda itu ke 


bengkel khusus sepeda?  

Dia : Ah, aku kurang suka kalau ada campur tangan orang lain 
yang nyentuh sepedaku. Takut makin parah.  

Kamu : Kalau mau pergi ke mana-mana, gimana? Kamu naik 


sepeda atau sepeda yang naikin kamu?  

 
9. Bicarakan Masa Kecil  

Ada banyak hal yang bisa dikulik dari topik masa kecil. Misalnya 
teman masa kecil, jajanan jadul kesukaan, guru sekolah yang 
galak, hingga mainan-mainan jadul. 

Kamu tidak perlu cerita panjang lebar kalau ternyata kehidupan 


masa kecilmu kurang bahagia. ​Cukup bicarakan hal yang 
menyenangkan saja.  

CONTOH TOPIK:  

Kamu : Waktu aku masih SD dulu, aku punya tamagochi itu 


rasanya udah seneng banget dan berasa keren! Dulu waktu kecil 
kamu mainannya apa aja?  

Dia : Mainan aku sih, sederhana aja. Kayak kelereng sama 


layangan.  

Kamu : Wah, kulitmu pasti gosong gara-gara kebanyakan main di 


lapangan.  

Dia : Tapi aku menang terus kalau taruhan kelereng atau adu 
layangan. Terus aku jual lagi buat nambah uang saku.  

Kamu : Wah, aku nggak nyangka kamu berbakat jadi bandar judi.  

 
 

Nah, kalau kamu pakai salah satu cara di atas, kamu bisa 
mengobrol hingga beberapa hari ke depan. T
​ idak ada 
alasan lagi untuk tidak mengobrol dengan doi, ya!  

Happy Loving!​ 💓
​Klik disini untuk mengetahui cara mendapatkan dia secara lebih lengkap

Anda mungkin juga menyukai