Anda di halaman 1dari 41

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan ilmu akuntansi saat ini sangat pesat. Perkembangan ini

ditandai dengan penerapan ilmunya yang tidak saja dilakukan oleh

perusahaan tetapi juga sudah mulai diterapkan pada dunia pemerintahan

(sektor publik). Perkembangan ini merupakan penanda bahwa ilmu akuntansi

memegang peran penting dalam perekonomian dunia saat ini.

Negara adalah salah satu organisasi terbesar yang tidak terlepas dari

sistem perekonomian. Suatu Negara dikatakan maju apabila memenuhi salah

satu indicator yaitu perekonomian yang maju. Dalam menjalankan

perekonomian tersebut, tidak terlepas dari penyajian tentang keuangan atau

yang disebut sebagai akuntansi. Akuntansi menyajikan informasi yang

bersifat keuangan. Berdasarkan informasi keuangan inilah, pemerintah suatu

Negara dapat mengambil keputusan yang tepat untuk perekonomian

negaranya. (Plato).

Di Indonesia, akuntansi di sector pemerintahan ini dikenal dengan nama

Akuntansi Sektor Publik. Berdasarkan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006,

sistem akuntansi pemerintahan daerah sekurang-kurangnya meliputi prosedur

1
2

akuntansi penerimaan kas, prosedur akuntansi pengeluaran kas, prosedur

akuntansi aset tetap/ barang milik daerah, dan prosedur akuntansi selain kas.

Prosedur akuntansi penerimaan kas pada Satuan Kerja Perangkat Daerah

(SKPD) meliputi serangkaian proses mulai dari pencatatan, pengikhtisaran,

sampai dengan pelaporan keuangan yang berkaitan dengan penerimaan kas

dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBD yang dapat dilakukan

secara manual atau menggunakan aplikasi komputer. Prosedur akuntansi

pengeluaran kas pada SKPD meliputi serangkaian proses mulai dari

pencatatan, pengikhtisaran, sampai dengan pelaporan keuangan yang

berkaitan dengan pengeluaran kas dalam rangka pertanggungjawaban

pelaksanaan APBD yang dapat dilakukan secara manual atau menggunakan

aplikasi komputer. Prosedur akuntansi aset pada SKPD meliputi pencatatan

dan pelaporan akuntansi atas perolehan, pemeliharaan, rehabilitasi,

perubahan klasifikasi, dan penyusutan terhadap aset tetap yang dikuasai/

digunakan SKPD. Pemeliharaan aset tetap yang bersifat rutin dan berkala

tidak dikapitalisasi. Sedangkan untuk prosedur pengadaan barang dan jasa,

secara garis besar dibagi menjadi dua kelompok yaitu melalui swakelola dan

melalui pemilihan penyedia. Swakelola Pengadaan Barang/Jasa melalui

swakelola adalah cara memperoleh barang/jasa yang dikerjakan sendiri oleh

Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah (K/L/PD), Kementerian/

Lembaga/Perangkat Daerah lain, organisasi kemasyarakatan atau kelompok


3

masyarakat. Pemilihan Penyedia, Pengadaan Barang/Jasa melalui penyedia

adalah cara memperoleh barang/jasa yang disediakan oleh Pelaku Usaha.

Dalam hal ini K/L/PD memilih penyedia untuk mendapatkan barang/jasa

yang diinginkan. Proses pengadaan dimulai dari pemilihan penyedia dengan

melalui proses yaitu persiapan pemilihan penyedia, perencanaan pemilihan

penyedia, melakukan pemilihan penyedia, pelaksanaan kontrak pengadaan,

pengawasan dan pengendalian pengadaan, penyerahan hasil pengadaan.

Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang selanjutnya disebut dengan

Pengadaan Barang/Jasa adalah kegiatan untuk memperoleh Barang/Jasa oleh

Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah/Institusilainnya yang

prosesnya dimulai dari perencanaan kebutuhan sampai diselesaikannya

seluruh kegiatan untuk memperoleh Barang/Jasa. Dalam hal ini proses yang

dimaksud diatur dalam Peraturan Presiden RI Nomor 16 Tahun 2018

Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Pengadaan barang/jasa yang

dilakukan pemerintah dimaksudkan untuk mendapatkan barang/jasa dengan

criteria tepat harga, tepat (sesuai) kualitas, tepat kuantitas (volume), rekanan

dan cara pengadaan yang tepat, dan kesepakatan lainnya sesuai dengan

perjanjian yang dilakukan sehingga pengguna dapat memanfaatkan

barang/jasa dimaksud. (Manajemen pengadaan barang dan jasa pemerintah/I

Putu Jati Arsana, S.T., M.T.)


4

Sebagaimana yang dimaksudkan diatas, maka dilakukan penelitian terkait

prosedur pengadaan barang dan jasa di Kelurahan Baru, Kecamatan Reok

Kabupaten Manggarai. Disamping itu, bagian-bagian yang terlibat dalam

pembelian harus menjalankan tugas dan fungsinya sesuai prosedur yang

berlaku. Mengingat begitu pentingnya prosedur pengadaan barang / jasa

maka penulis berkeinginan untuk menulis hal tersebut di atas seperti yang

berlaku di Kelurahan Baru Reok dengan judul “Prosedur Pengadaan Barang /

Jasa Di Kelurahan Baru, Kecamatan Reok, Kabupaten Manggarai”,

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, dapat dirumuskan

masalah sebagai berikut:

Apakah prosedur pengadaan barang dan jasa pada Kelurahan Baru,

Kecamatan Reok sudah sesuai dengan peraturan Presiden RI Nomor 16

Tahun 2018 ?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah prosedur pengadaan

Barang atau Jasa di Kelurahan Baru, Kecamatan Reok sudah sesuai dengan

peraturan yang berlaku. (ini dilengkapi dengan nomor peraturan yang ingin

diacu maksudnya disesuaikan dengan rumusan masalahnya)


5

1.4 Kegunaan Laporan

Adapun kegunaan atau manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini

adalah:

1.4.1 Kegunaan Teoritis

Penelitian ini dilakukan untuk pengembangan materi akutansi mengenai

prosedur pengadaan barang dan jasa. Bukan seperti ini kegunaan teoritis,

coba liat penelitian dari Anik. Saya lampirkan.

1.4.2 Kegunaan Aplikatif

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pembaca,

memperluas wawasan tentang prosedur pengadaan barang dan jasa.

Selain itu, pembahasan dalam tulisan ini juga dapat menjadi acuan bagi

pembaca dan instansi untuk menyelesaikan masalah yang terjadi

berkaitan dengan prosedur pengadaan barang dan jasa dalam instansi

pemerintahan.

1.5 Metodologi Penelitian

1.5.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kantor Kelurahan Baru, Kecamatan

Reo, Kabupaten Manggarai.


6

1.5.2 Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah tentang prosedur pengadaan barang /

jasa dikantor Keluran Baru, Kec Reok Kabupaten Manggarai.

1.5.3 Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data

kualitatif. Data yang ditampilkan berupa penjelasan verbal yang tidak

dapat dianalisis dalam bentuk angka atau bilangan.

1.5.4 Sumber Data

1.5.4.1 Data Primer

1) Observasi

Teknik observasi digunakan untuk menggali data dari

sumber data yakni berupa tempat atau lokasi.

2) Dokumentasi

Dokumentasi merupakan sumber data yang digunakan

untuk melengkapi penelitian, baik berupa tertulis ataupun

gambar (foto).

1.5.4.2 Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari orang

yang melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada


7

(Hasan, 2002). Data sekunder diperoleh dari referensi buku,

jurnal, maupun website tentang sistem informasi akuntansi

khususnya tentang prosedurpengadaanbarangdanjasa.

Dokumen-dokumen dan catatan akuntansi yang berkaitan

dengan transaksi yang ada pada kantor Kelurahan Baru, Kec.

Reok.

1.5.5 Teknik Pengumpulan Data

1.5.5.1 Wawancara

Wawancara merupakan dialog yang dilakukan

pewawancara untuk memperoleh informasi dari narasumber

(Arikunto, 2013). Teknik wawancara pada penelitian kualitatif

yaitu wawancara mendalam sambil bertatap muka antara

pewawancara dengan informan.

1.5.5.2 Dokumentasi

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah

berlalu (Sugiono, 2012). Dokumen berupa tulisan, gambar,

atau karya-karya monumental dari seseorang. Tulisan yang

dimaksud misalnya biografi, catatan harian, sejarah

kehidupan, peraturan, dan kebijakan. Dokumen yang

berbentuk gambar misalnya foto dan sketsa. Dokumen ini


8

merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan

wawancara pada penelitian kualitatif.

1.5.5.3 Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan adalah teknik mengumpulkan

informasi melalui buku-buku ilmiah, karangan ilmiah, tesis,

dan sumber tulisan lainnya yang relevan dengan topik atau

masalah yang sedang diteliti.

1.5.5.4 Observasi

Teknik observasi digunakan untuk menggali data

dari sumber data yakni berupa tempat atau lokasi.

1.5.6 Teknik Analisa Data

Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

teknik analisis data deskriptif kualitatif yaitu mendeskripsikan prosedur

yang ada pada instansi pemerintah dengan teori yang sudah diperoleh.

Teknik ini membandingkan teori dengan praktek dengan pembuatan

tabel, lalu menjabarkan secara tulisan serta kalimat penjelas. Data yang

dikumpulkan bersifat kualitatif.


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pengadaan Barang dan Jasa


2.1.1 Menurut Keppres No 54, 2010 tentang Pengadaan Barang dan Jasa

Pengadaan barang dan jasa merupakan suatu kegiatan

pengadaan dalam hal untuk mendapatkan barang dan jasa. Pengadaaan

barang dan jasa pada sektor pemerintahan terbilang sulit karena

pembiayaannya berkaitan erat dengan APBN/APBD sehingga segala

proses yang terjadi harus dapat dipertanggung jawabkan dengan

sejelas-jelasnya. Sementara itu, pengadaan barang dan jasa pada

sektor non pemerintah atau perusahaan, proses pengadaan yang

dilaksanakan cenderung cukup mudah dan tidak serumit pada proses

pengadaan barang dan jasa pemerintah. Pada pengadaan di sektor non

pemerintah, aturan-aturan pengadaan barang dan jasa cenderung

mengacup ada kebijakan instansi atau perusahaan masing-masing.

Dalam pelaksanaan proses pengadaan baik pada sector pemerintah

maupun non pemerintah harus menganut nilai dasar ataupun prinsip

dasar pengadaan barang atau jasa.

9
10

2.1.2 Menurut Bab 1 KetentuanUmumPasal 1 Perpres 16 Tahun 2018

Pengadaan barang/jasa adalah kegiatan untuk memperoleh

barang/jasa oleh Kementrian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat

Daerah/Institusi lainnya yang prosesnya dimulai dari perencanaan

kebutuhan sampai diselesaikannya seluruh kegiatan untuk

memperoleh barang/jasa. Kegiatan pengadaan barang/jasa tersebut

dibiayai dengan APBN/APBD, baik yang dilaksanakan

secara swakelola maupun oleh Penyedia barang/jasa.

(Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan

Barang / Jasa Pemerintah.)

2.2 Tujuan Pengadaan Barang dan Jasa

Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah mempunyai peran penting dalam

mensukseskan pembangunan nasional dalam rangka peningkatan pelayanan

publik baik pusat maupun daerah. Adapun tujuan dalam sistem pengadaan

barang/jasa pemerintah berdasarkan Perpres No. 16 tahun 2018, yaitu:

1) Menghasilkan barang/jasa yang tepat dari setiap uang yang dibelanjakan,

diukur dari aspek kualitas, jumlah, waktu, biaya, lokasi, dan penyedia.

2) Meningkatkan penggunaan produksi dalam negeri.

3) Meningkatkan peran serta usaha  mikro, usaha kecil, dan usaha menengah.
11

4) Meningkatkan peran pelaku usaha nasional.

5) Mendukung pelaksanaan penelitian dan pemanfaatan barang/jasa

hasil penelitian.

6) Meningkatkan keikutsertaan industri kreatif.

7) Mendorong pemerataan ekonomi.

8) Mendorong pengadaan berkelanjutan.

(Sustain, Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintahan,2018)

2.3 Prinsip-Prinsip Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah

Pengadan barang/jasa pemerintah menerapkan prinsip-prinsip dasar

merupakan hal mendasar yang harus menjadi acuan, pedoman dan harus

dijalankan dalam Pengadaan Barang/Jasa. Berdasarkan Perpres No. 16 Tahun

2018, pengadaan barang/jasa pemerintah menerepkan prinsip-prinsip sebagai

berikut:

2.3.1 Efisien

Pelaksanaan pengadaan barang/jasa harus memperhatikan penggunaan

dana APBN/APBD yang  terbatas untuk mencapai sasaran yang

ditetapkan dalam waktu sesingkat-singkatnya dan dapat

dipertanggungjawabkan.
12

2.3.2 Efektif

Dalam pengadaan barang/jasa harus didasarkan pada kebutuhan yang

telah ditetapkan (yang ingin dicapai) dan dapat memberikan manfaat

yang tinggi dan sebenar-benarnya sesuai dengan sasaran yang

dimaksud.

2.3.3 Transparansi

K/L/PD menyampaikan semua informasi dan ketentuan mengenai

pengadaan barang/jasa, termasuk syarat teknis administrasi pengadaan,

tata cara evaluasi, hasil evaluasi, penetapan calon penyedia barang/jasa,

yang sifatnya terbuka kepada seluruh peserta penyedia barang/jasa,

serta bagi masyarakat luas pada umumnya.

2.3.4 Bersaing

Memberikan kesempatan kepada semua penyedia barang dan jasa yang

setara dan memenuhi persyaratan sesuai ketentuan, untuk menawarkan

barang/jasanya berdasarkan etika dan norma pengadaan yang berlaku

dan tidak terjadi kecurangan dan praktek KKN.

2.3.5 Adil/Tidak Diskriminatif

Pemberian perlakuan yang sama bagi semua calon penyedia barang/jasa

yang berminat mengikuti pengadaan barang/jasa dan tidak mengarah

untuk memberikan keuntungan kepada pihak tertentu dengan cara dan

atau alasan.
13

2.3.6 Akuntabel

Pertanggung jawaban pelaksanaan pengadaan barang/jasa kepada pihak

yang terkait dan masyarakat berdasarkan etika, norma dan ketentuan

peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam arti bahwa

pengadaan barang/jasa harus mencapai sasaran, baik secara fisik,

maupun keuangannya serta manfaat atas pengadaan tersebut terhadap

tugas umum pemerintahan dan/atau pelayanan masyarkat sesuai dengan

prinsip-prinsip serta ketentuan yang berlaku dalam pengadaan

barang/jasa. Adapun manfaat memahami prinsip-prinsip dasar

pengadaan barang/jasa adalah (a) mendorong praktek Pengadaan

Barang/Jasa yang baik, (b) menekan kebocoran anggaran (clean

governance).

(Adrian Sutedi, Pengadaan Barang & Jasa dan Berbagai

Permasalahannya: 2012).

2.4 Pihak-Pihak Yang Terlibat Dalam Pengadaan Barang dan Jasa

Pemerintah

Hal ini menunjukkan bahwa pengadaan barang dan jasa merupakan

suatu kegiatan untuk mendapatkan atau mewujudkan barang dan jasa yang

diinginkan dengan cara dan waktu sesuai peraturan yang berlaku serta
14

dilaksanakan oleh pihak-pihak yang memiliki keahlian dalam melakukan

proses pengadaan.

Menurut Perpres No. 16 Tahun 2018 terdapat pihak yang terlibat

dalam proses pengadaan barang dan jasa, yakni : Pengguna Anggaran (PA)

1) Pengguna anggaran (PA) adalah pejabat pemegang kewenangan

anggaran Kementrian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah.

2) Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)

Pejabat yang ditetapkan oleh PA untuk menggunakan APBN atau

ditetapkan oleh Kepala Daerah untuk menggunakan APBD.KPA

pada Kementerian/Lembaga/Institusi pusat lainnya merupakan

pejabat yang ditetapkan oleh PA. Sedangkan KPA pada Pemerintah

Daerah merupakan pejabat yang ditetapkan oleh Kepala Daerah

atau usul PA. KPA untuk dana dekonsetrasi dan tugas pembantuan

ditetapkan oleh PA pada K/L/I pusat lainnya atau usul Kepala

Daerah. KPA memiliki kewenangan sesuai pelimpahan oleh PA.

3) Pejabat Pembuat Komitmen (PKK)

PPK merupakan pejabat yang bertanggung jawab atas pelaksanaan

pengadaan barang/jasa. Atas dasar itulah, PPK bertugas dan

memiliki wewenang untuk menyusun spesifikasi teknis barang/jasa

yang akan diprogramkan, menetapkan HPS (Harga Perkiraan

Sendiri) sebagai batas atas harga kontrak yang diperbolehkan,


15

menandatangani ikatan perjanjian/kontrak pengadaan dengan

penyedia barang/jasa, mengawasi pelaksanaan kontrak, serta

membuat keputusan apabila terjadi sengketa/permasalahan dalam

pelaksanaan kontrak.

4) Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa

Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa (UKPBJ) adalah unit kerja

organisasi pemerintah di Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah

yang menjadi pusat keunggulan Pengadaan Barang/Jasa. UKPBJ

diisi oleh pejabat pengadaan dengan status pegawai negeri sipil

(PNS) yang merupakan personel yang memiliki sertifikat keahlian

pengadaan barang/jasa yang melaksanakan pengadaan barang/jasa.

5) Pejabat Pengadaan

Pejabat Pengadaan adalah pejabat administrasi/pejabat

fungsional/personel yang bertugas melaksanakan Pengadaan

Langsung, Penunjukan Langsung, dan/atau E-purchasing.

6) Penyedia barang dan jasa

Penyedia barang dan jasa adalah badan usaha atau orang

perseorangan yang menyediakan barang/pekerjaan konstruksi/jasa

konsultasi/jasa lainnya.

(Sartono, Pengadaan Barang dan Jasa, 2011)


BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

3.1 Identitas Kantor Lurah Reok

Kantor Lurah Reok yang terletak di jalan Kampung Baru

Reo,dimana pada awal ditetapkannya sebagai Kantor Lurah Reok yang

dipimpin oleh Bapak Lourensius Hatul merupakan lurah pertama di

kelurahan Reok. Pada tahun 2018 pemimpin Lurah Reok digantikan oleh

Bapak Yosef Sudarso S.E yang menjabat sampe sekarang. Bapak Yosef

Sudarso merupakan lurah ke- 3 di Kelurahan Reok. Jumlah karyawan dalam

kantor lurah reok tidaklah banyak, yaitu yang terdiri dari Lurah, Sekertaris

Lurah, Kasi Trantib, Staf, dan Operator. Kantor Lurah Reok dibuka setiap

hari kerja dari jam 8.00 hingga jam 13.00 dan hari Sabtu Kantor Lurah Reok

tidak dibuka.

3.2 Struktur Organisasi Kantor Lurah Reok

Struktur organisasi adalah suatu susunaan dari berbagai bagian serta

posisi pada karyawan kerja yang terdapat dalam Kantor Lurah Reok dengan

menjalankan aktivitas kerja yang bertujuan untuk mencapai hasil kerja yang

baik. Dalam suatu struktur organisasi dapat dilihat dengan jelas pemisahan

16
17

kegiatan pekerjaan berdasarkan tugas masing-masing dan adanya hubungan

aktivitas dan fungsi yang dibataskan.Dalam struktur organisasi yang berjalan

dengan baik harus memaparkan hubungan antara karyawan dengan atasan

atau lurah.

Berikut merupakan susunaan organisasi dan paparan tugas dari


tiap-tiap bagian dalam struktur organisasi Kantor Lurah Baru Reok :

STRUKTUR KEPENGURUSAN

TP PKK : KELURAHAN BARU

LURAH
(Yosef Sudarso, SE)

SEKERTARIS

(Siti Hadijah)

KASI TRANTIB OPERATOR STAF

(SitiRugaiya, A.Md) (Elsanora G. Tatun, S.Pd) (Suharni)

Sumber : Kantor Kelurahan Baru

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Kantor Lurah Reok (2021)


18

1. Kepala Lurah

a. Bertanggung jawab penuh atas kegiatan yang dijalankan di Kantor

Lurah Baru Reok.

b. Bertanggung jawab mengawasi pelaksanaan semua kegiatan di

Kantor Lurah Baru Reok.

c. Mengontrolisasi dokumen-dokumen yang mendukung berjalannya

kegiatannya kegiatan.

d. Menentapkan dan membuat keputusan yang berhubungan dengan

kegiatan Kantor Lurah Baru Reok.

2. Sekertaris Lurah

Sekertaris lurah bertanggung jawab untuk membantu lurah

melaksanakan semua kegiatan yang dijalankan di Kelurahan Baru

Reok.

3. Kasi Trantib

Kasi Trantib yang bertanggung jawab penagihan uang pajak bagi semua

masyarakat yang berada di Kelurahan Baru Reok.

4. Staff

Staf yang bertanggung jawab dengan keluar masuknya surat di Kantor

Lurah Baru Reok.

5. Operator
19

Operator bertanggung jawab untuk mendata semua warga yang ada di

Kelurahan Baru Reok.

3.3 Aktivitas Kegiatan Kantor Lurah Reok

Kegiatan yang dijalankan Kantor Lurah BaruReok adalah mengurus

surat pengantar untuk mengurus surat-surat penting di capil seperti : Kartu

Keluarga dan KTP. Kantor lurah juga sebagai tempat pembayaran pajak

warga dan sebagai tempat pengambilan bantuan bagi warga Kelurahan

BaruReok. Aktivitas kegiatan Kantor Lurah Baru Reok bekerja setiap hari

senin-jumat dari jam 8.00 hingga jam 13.00 siang dan pada hari sabtu Kantor

Lurah Baru Reok libur.

3.4 Sistem Yang Digunakan Oleh Kantor Lurah Reok

Pengadaan barang/jasa pada Kelurahan Baru, Kecamatan Reok

Kabupaten Manggarai menggunakan dana Anggaran Pendapatan Belanja

Daerah (APBD) yang bersumber dari pinjaman atau hibah dalam negeri yang

diterima Pemerintah Daerah. Cara yang digunakan oleh Kelurahan Baru,

Kecamatan Reok Kabupaten Manggarai menggunakan sistem akuntansi

dengan cara swakelola, lelang dan lansung untuk pengadaan barang dan jasa

yang dibutuhkan kantor lurah.


BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Fungsi Yang Terkait Di Bidang Kelurahan Baru Reo Tahun 2020

Pengadaan barang/jasa pada Kelurahan Baru, Kecamatan Reok

Kabupaten Manggarai menggunakan dana Anggaran Pendapatan Belanja

Daerah (APBD) yang bersumber dari pinjaman atau hibah dalam negeri yang

diterima Pemerintah Daerah. Cara yang digunakan oleh Kelurahan Baru,

Kecamatan Reok Kabupaten Manggarai dalampengadaan barang atau jasa

yaitu melalui :

4.1.1 Swakelola

Swakelola dalam bidang pengadaan adalah pengadaan barang

atau jasa yang pekerjaannya direncanakan, dikerjakan dan atau diawasi

sendiri oleh kementerian, lembaga, daerah, institusi sebagai

penanggung jawab anggaran, instansi pemerintah lain dan atau

kelompok masyarakat. Pekerjaan yang dilakukan oleh Kerurahan Baru

Reok yaitu fokus pada pembangunan.

4.1.2 Pemeriksaan Langsung

Berdasarkan hasil wawancara dengan Pak Yosef Sudarso

(Kepala Lurah) ada kebijakan lain yang dijadikan patokan oleh

Kelurahan Barudalam melakukan pengadaan barang dan jasa di Kantor

20
21

Lurah Baru Kec Reok, yaitu memeriksa lansung keadaan barang yang

mau di pergunakan agar anggaran yang dikeluarkan tidak terbuang sia-

sia.

4.2 Prosedur Pengadaan Barang Kantor Kelurahan Baru

Peningkatan kesejahteraan manusia menjadi fokus sentral dari

pembangunan, dimana pembangunan masyarakat yang menentukan tujuan

sumber-sumber pengawasan dan mengarahkan proses-proses pelaksanaan

pembangunan. Langkah awal yang di lakukan pemerinta Kelurahan Baru Reo

dalam pembangunan di Kelurahan Baru Reo adalah dengan membentuk Tim

Pengelola Kegiatan yang ditetapkan oleh Kepada Kelurahan Baru Reo

disetujui oleh pemerintah Kelurahan Baru dan berbagai unsur masyarakat, hal

ini sesuai dengan apa yang diatur dalam Peraturan Kepala Lembaga

Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Tim Pengelola Kegiatan akan

bertanggung jawab dengan Proyek Pengadaan Barang atau Jasa. Penetapan

Tim Pengelola Kegiatan kemudian ditetapkan dengan surat keputusan yang

ditandatangani Kepala Kelurhan Baru Reo, dan kemudia Tim Pengelola

Kegiatan yang akan bertanggungjawab mulai dari persiapan, pelaksanaan,

pengawasan, penyerahan, pelaporan dan pertanggungjawaban hasil pekerjaan.


22

a. Tahan Perencanaan

Bagan Alur Prosedur Peengadaan Barang dan Jasa Tahap

Perencanaan Kelurahan Baru Reo:

Mulai

Jadwal pelaksanaan

Rencana penggunaan tenaga kerja,


peralatan, peralatan.

Gambar rencana
kerja

Perkiraan Biaya

(RAB)

1
23

Tahap perencanaan terdiri dari :

1) Jadwal pelaksanaan;

2) Rencana penggunaan tenaga kerja, bahan, peralatan;

3) Gambar rencana kerja (untuk pekerjaan konstruksi); dan

4) Perkiraan Biaya (RAB).

Pelaksanaan swakelola oleh Tim Pengelola Kegiatan meliputi

kegiatan yaitu yang pertama persiapan atau perencanaan, pada tahap

persiapan Tim pengelola kegiatan harus menyususn Rencana

Anggaran biaya sebagai perkiraan biaya-biaya yang akan

dikeluarkan untuk pembelian material, biaya upah dan biayalainya

yang akan dibutuhkan dalam pembangunan. Rancangan anggaran

biaya untuk pembangunan jalan di Kelurahan Baru Reo total yang

direncanakan dari dana Kelurahan Rp. 242.000.000, pembangunan

Rabat Beton Pertama menggunakan Dana Kelurahan Rp.

42.000.000, Pembangunan Rabat Beton Kedua Rp. 100.000.000,

yang terbagi di beberapa dusun.

Menyusun spesifikasi teknis barang dan jasa, hal ini

digunakan apabila diperlukan. Tim Pengelola Kegiatan akan

menyusun secara rinci spesifikasi barang material yang akan dibeli

dan dipergunakan dalam proyek pembangunan sebagai uraian yang


24

terperinci tentang kualitas barang dan jasa yang kemudian akan

dijadikan sebagai sumber dalam seluruh proses pengadaan barang

dan jasa. Menyusun spesifikasi teknis barang dan jasa diperlukan

agar kualitas sesuai yang diharapkan, jumlahnya tepat, tepat waktu,

tepat lokasi dan sumber yang sesuai, dan harga yang efisien.

b. Tahap Pelaksanaan

Bagan Alur Prosedur Peengadaan Barang dan Jasa Tahap Pelaksanaan

Kelurahan Baru Reo:

Pengadaan barang dan Jasa


dilakukan berdasarkan rencana

Kebutuhan barang
dan jasa

Persetujuan

Pelaksanaan pekerjaan

Selesai
25

1) Dilakukan berdasarkan rencana.

2) Kebutuhan Barang dan Jasa pendukung kegiatan swakelola yang

tidak dapat disediakan dengan swadaya, dilakukan melalui

penyedia oleh Tim Pengelola Kegiatan

3) Untuk pekerjaan konstruksi : ditunjuk satu orang

penanggungjawab teknis dari anggota TPK yang mampu;

4) Dapat dibantu dinas terkait setempat; dan

5) Pelaksanaan pekerjaan dapat dibantu pekerja (tukang/mandor).

Pelaksanaan pengadaan barang dan jasa dilaksanakan oleh

tim pengelola kegiatan adalah proses pemenuhan kebutuhan barang

dan jasa, sampai dengan pelaksanaan pembangunan. Seluruh

belanja, di dalam pasal 24 ayat 3 semua penerimaan dan

pengeluaran desa harus didukung oleh bukti yang lengkap dan sah.

Bukti transaksi adalah dokumen pendukung yang berisi data

transaksi yang dibuat setelah melakukan transaksi untuk kebutuhan

pencatatan keuangan. Di dalam suatu transaksi harus terdapat bukti

yang didalamnya minimal memuat data dari pihak yang

mengeluarkan atau yang membuat. Bukti transaksi yang baik

adalah bukti yang di dalamnya memuat pihak secara jabatan yang

membuat, yang memverifikasi, yang menyetujui dan yang

menerima.
26

4.3 Catatan Akuntansi yang Digunakan

Kelurahan Baru Reok masih menggunakan sistem pencatatan

keuangan yang manual dan juga sederhana, yaitu melakukan pencatatan

menggunakan mc.exel dan juga alat tulis berupa buku folio bergaris (lampiran

2) dalam menulis laporan transaksi harian yang mencatat setiap transaksi

pemasukan dan pengeluaran.

4.3.1 Pembangunan Rabat Beton

Pembangunan Rabat Beton di Kelurahan Baru Reo tahun 2020

dengan penggunaan Dana Kelurahan Baru Reo menghabiskan total

biaya Rp34,801,590 untuk membangun Rabat Beton sepanjang lebar 3

meter.

4.1.2. Pembangunan Jalan

Pengadaan barang dan jasa dalam pembangunan jalan di

Kelurahan Baru reo mengunakan prinsip efektifitas karena harus

diusahakan dengan menggunakan dana dan daya yang minimum untuk

mencapai kualitas dan sasaran dalam waktu yang ditetapkan atau

menggunakan dana yang telah ditetapkan untuk mencapai hasil dan

sasaran dengan kualitas yang maksimum.

Pembukaan Jalan Di Kelurahan Baru Reo Dusun Jati sepanjang

200 meter x 3 meter x 0,12 meter dengan penggunaan Dana Kelurahan


27

Baru Reomeng habiskan total biaya Rp 86.534.588 dari Dana

Kelurahan Rp. 100.000.000.

4.4 Dokumen yang Digunakan untuk Pengandaan Barang

Dokumen yang digunakan untuk pengandaan barang berupa Kwitansi

(lampiran 3). Tahapan selanjutnya adalah pengawasan, penyerahan, pelaporan,

dan pertanggung jawaban hasil pekerjaan yang semua itu dilaksanakan oleh

Tim Pengelola Kegiatan.

4.5 Pengendalian Internal yang Dilaksanakan

Pengendalian internal yang dilaksanakan di kantor kelurajhan baru

dpat diliohat dalm tabel berikut:

Tabel 4.1 Pengendalian Internal di Kantor Kelurahan Baru

No Teori Kenyataan di Kantor


Kelurahan Baru
1 Pelaksanaan pengadaan barang/jasa harus
memperhatikan penggunaan dana
APBN/APBD yang  terbatas untuk Dilakukan
mencapai sasaran yang ditetapkan dalam
waktu sesingkat-singkatnya dan dapat
dipertanggung jawabkan.
2 Dalam pengadaan barang/jasa harus
didasarkan pada kebutuhan yang telah Dilakukan
ditetapkan (yang ingin dicapai) dan dapat
memberikan manfaat yang tinggi dan
28

sebenar-benarnya sesuai dengan sasaran


yang dimaksud.
3 K/L/PD menyampaikan semua informasi
dan ketentuan mengenai pengadaan
barang/jasa, termasuk syarat teknis Tidak Dilakukan,karena
administrasi pengadaan, tata cara evaluasi, kurangnya pastisipasi
hasil evaluasi, penetapan calon penyedia masyarakat dalam
barang/jasa, yang sifatnya terbuka kepada menghadiri evaluasi
seluruh peserta penyedia barang/jasa, serta pengadaan barang/jasa
bagi masyarakat luas pada umumnya.
4 Memberikan kesempatan kepada semua
penyedia barang dan jasa yang setara dan
memenuhi persyaratan sesuai ketentuan,
untuk menawarkan barang/jasanya Dilakukan
berdasarkan etika dan norma pengadaan
yang berlaku dan tidak terjadi kecurangan
dan praktek KKN.
5 Pemberian perlakuan yang sama bagi semua
calon penyedia barang/jasa yang berminat
mengikuti pengadaan barang/jasa dan tidak
mengarah untuk memberikan keuntungan Dilakukan
kepada pihak tertentu dengan cara dan atau
alasan.
6 Pertanggung jawaban pelaksanaan
pengadaan barang/jasa kepada pihak yang
terkait dan masyarakat berdasarkan etika,
norma dan ketentuan peraturan perundang-
undangna yang berlaku. Dalam arti bahwa
pengadaan barang/jasa harus mencapai
29

sasaran, baik secara fisik, maupun


keuangannya serta manfaat atas pengadaan Dilakukan
tersebut terhadap tugas umum pemerintahan
dan/atau pelayanan masyarkat sesuai
dengan prinsip-prinsip serta ketentuan yang
berlaku dalam pengadaan barang/jasa.
7 Servei harga secara langsung maupun tidak Tidak Dilakukan,
langsung dalam proses pengadaan barang.

4.6 Evaluasi

Berdasarkan teori yang dipaparkan pada bab sebelumnya, maka dapat


di katakanbahwa belum sepenuhnya sesuai dengan prinsip pengadaan barang
dan jasa pada pemerintah daerah. Beberapa evaluasi dari prosedur pengadaan
barang dan jasa pada kantor Kelurahan Baru Reok, diantaranya:

Tabel 4.2 Evaluasi Prosedur Pengadaan Barang dan Jasa Kantor Kelurahan
Baru

No Teori Evaluasi
1 Fungsi Yang Terkait Di Bidang Telah sesuai denagan
Kelurahan Baru Reo Tahun 2020 prinsip swakelola.
2 Prosedur Pengadaan Barang Kantor Secara keseluruhan telah
Kelurahan Baru sesuai dengan prinsip
prosedur pengaadaan
barang dan jasa.

3 Catatan Akuntansi yang Digunakan Belum sesuai denagn


prosedur pencatatan yang
baik, misalnya masih
pencatatan transaksi masih
30

menggunakan alat tulis


yaitu buku folio bergaris.
4 Dokumen yang Digunakan untuk Dokemen yang seharusnya
Pengandaan Barang digunakan bukan cuma
kwitansi, melainkan bukti
cek pengeluaran kas,
maupun penerimaan kas.
BAB V

SARAN DAN KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Pengadaan barang/jasa adalah kegiatan untuk memperoleh barang/jasa

oleh Kementrian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah/Institusi lainnya

yang prosesnya dimulai dari perencanaan kebutuhan sampai diselesaikannya

seluruh kegiatan untuk memperoleh barang/jasa. Pengadaan barang/jasa pada

Kelurahan Baru, Kecamatan Reok Kabupaten Manggarai menggunakan dana

Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) yang bersumber dari pinjaman

atau hibah dalam negeri yang diterima Pemerintah Daerah.

Proses pencatatan yang dilakukan oleh Kantor Kelurahan Baru masih

menggunakan sistem manual dan juga sederhana, seperti pencatatan transaksi

menggunakan buku dauble folio dan juga menggunakan mc.exel.Selain itu,

Kantor Kelurahan Baru belum melakukan servei harga secara langsung

maupun tidak langsung dalam proses pengadaan barang dan juga adanya

rangkap kerja/jabatan dari beberapa staff yang ada di Kelurahan Baru.

K/L/PD belum melakukan penyampaikan semua informasi dan

ketentuan mengenai pengadaan barang/jasa, termasuk syarat teknis

administrasi pengadaan, tata cara evaluasi, hasil evaluasi, penetapan calon

31
32

penyedia barang/jasa, yang sifatnya terbuka kepada seluruh peserta penyedia

barang/jasa, serta bagi masyarakat luas pada umumnya.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan oleh peneliti,

maka dapat disarankan untuk Kantor Kelurahan Baru, agar dapat

menyampaikan semua informasi dan ketentuan mengenai pengadaan

barang/jasa, termasuk syarat teknis administrasi pengadaan, tata cara evaluasi,

hasil evaluasi, penetapan calon penyedia barang/jasa, yang sifatnya terbuka

kepada seluruh peserta penyedia barang/jasa, serta bagi masyarakat luas pada

umumnya. Selain itu dalam proses pengadaan barang dan jasa, sebaiknya

dilakukan survei harga. Selain itu, Kantor Lurah juga menambah jumlah staff

yang berkompeten di bidangnya msing-masing, khususnya di bidang

pengadaan barang dan jasa atau harus adanya pengawas untuk rangkap

jabatan dari staff.


DAFTAR PUSTAKA

Akademi Akuntansi Denpasar, 2021. Format Penulisan Laporan PKL Study Bagi

Mahasiswa Program Diploma 3, Denpasar.

Kantor Kelurahan Baru, 2021. Struktur Organisasi Perusahaan, Manggarai.

Peraturan Pemerintah, Keppres No 54, 2010 tentang Pengadaan Barang dan Jasa.

Adrian Sutedi, Pengadaan Barang & Jasa dan Berbagai Permasalahannya, Sinar

Grafika, Jakarta, 2012.

Kurniati Grasia, 2017.Akibat Hukum Pelanggaran Prosedur Pengadaan Barang

dan Jasa Pemerintah dan Perlindungan Hukum terhadap Organisasi

Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah : Universitas Singa perbangsa

karawang.

Abd Ashari, dkk,2019.Analisis Yuridis Prosedur Pengadaan Barang/Jasa

Pemerintah Serta Perlindungan Hukum Terhadap Pelaku Pengadaan

Barang/Jasa : Universitas Mohammadiyah.

Sartono, Pengadaan Barang dan Jasa, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2011.

Palenewen,Meifrid Melbrian. Proses Pengadaan Barang dan Jasa Oleh

Pemerintah Daerah. Diakses 1 Agustus 2021. Dari

https://ilmu.lpkn.id/2021/03/15/proses-pengadaan-barang-dan-jasa-oleh-

pemerintah-daerah/

33
34

Rahmah,Nidaur. Apa itu Pengadaan Barang dan Jasa? Diakses 25 Agustus 2021.

Dari https://www.pengadaanbarang.co.id/2020/01/pengadaan-barang-dan-

jasa.html

Tender Pengadaan. Sekilas Tentang Pengadaan Barang dan Jasa. Diakses tanggal

28 Juli 2021. Dari https://tender.pengadaan.com

/index.php/news/view/14557/Sekilas-tentang-pengadaan-barang-dan-jasa

Ruki,T. Pengadaan Barang dan Jasa untuk Kepentingan Pemerintah. Diakses

tanggal 1 Agustus 2021. Dari https://www.kppu.go.id/docs/

Artikel/PENGADAAN%20BARANG%20DAN%20JASA-untuk%20

peserta%20_230806_.pdf

LPKN. Proses Pengadaan Barang dan Jasa oleh Pemerintah Daerah. Diakses

tanggal 25 Agustus 2021. Dari https://ilmu.lpkn.id/2021/03/15/proses-

pengadaan-barang-dan-jasa-oleh-pemerintah-daerah/
Lampiran 1

Gambar Keterangan

Wawancara bertatap muka antara

pewawancara dengan informan.

Dimana informan disini adalah

bapak Lurah Baru, Kec. Reok.

35
36

Lampiran 2

Gambar Keterangan
Catatan akuntansi yang Pencatatan menggunakan buku folio bergaris
digunakan (pencatatan dan menggunakan mc.exel.
transaksi).
37

Pencatatan menggunakan mc.exel.

Lampiran 3

Dokumen yang Digunakan untuk Kwitansi pembelian pembelian


Pengandaan Barang
pasir urug

Kwitansi pembelian semen


38

Kwitansi pembelian peralatan


pembangunan rabat beton

Kwitansi upah pekerja

Kwitansi pembelian Krikil/batu


pecah

Kwitansi Biaya air kerja


39

Kwitansi Biaya upah mandor


penyiapan badan jalan

Kwitansi biaya Excavator

Kwitansi upah Mandor pembersih


DAMIJA

Kwitansi biaya Pekerja galian


biasa
40

Kwitansi biaya Mandor pekerja


galian biasa

Kwitansi pembelian peralatan


rabat beton
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama. : Yustinus Arifon Doma

Tempat/tanggal lahir : Reo,01 Juni 1997

Jenis kelamin : Laki-laki

Agama : Katolik

Alamat : Dusun Jati Kelurahan Baru 012/006

Daftar Riwayat Pendidikan

SD. : SDK REOK III

SMP : SMPN 1 REOK

SMA : SMAN 7 KUPANG

Nama Orang Tua

Bapak : Vitalis Doma

Pekerjaan : Petani

Ibu : Veronika Mamul

Pekerjaan : Petani

Demikian daftar riwayat hidup ini,semoga dapat dipergunakan sebagaimana

mestinya.

Denpasar, 13 September 2021

Penulis

Yustinus Arifon Doma

41

Anda mungkin juga menyukai