Anda di halaman 1dari 5

4 Juni 2020

Pengauditan

NAMA : NI KOMANG MEGA PUTRI


SEMESTER/NIM : IV/180908
MATA KULIAH : PENGAUDITAN

BAB 9
MEMPERTIMBANGKAN RESIKO KECURANGAN
1. JENIS-JENIS KECURANGAN
a. Pelaporan Keuangan yang Mengandung Kecurangan
Adalah suatu kesalahan penyajian atau penghilangan suatu jumlah atau
pengunkapan secara disengaja dengan tujuan untuk menipu pengguna
laporan keuangan.
b. Perlakuan Tidak Semestinya Terhadap Aset
Merupakan kecurangan yang menyangkut pencurian aset entitas.
Istilah ini umumnya digunakan untuk pencurian yang melibatkan
pegawai dan pihak internal lain dalam organisasi entitas (biasanya
pada tingkat hirarki lebih tinggi atau lebih rendah).

2. KONDISI-KONDISI PENYEBAB KECURANGAN


a. Insentif/Tekanan  Manajemen perusahaan mendapat intensif untuk
melakukan keuangan.
b. Peluang  Keadaan yang member peluang atau kesempatan bagi
manajemen atau karyawan untuk melakukan kecurangan.
c. Perilaku/Pembenaran  Suatu perilaku, atau seperangkat nilai etis
yang ada yang mengijinkan manajemen atau karyawan untuk
melakukan tindakan tidak jujur, atau mereka berada dalam lingkungan
yang cukup memberi tekanan yang menyebabkan mereka
membenarkan tindakan tidak jujur.

Faktor-faktor Resiko
Faktor-Faktor Resiko
untuk Pelaporan
untuk Perlakuan Tidak
Keuangan yang
Semestinya Terhadap
Mengandung
Aset
Kecurangan
Insentif/tekanan Insentif bagi entitas Kewajiban keuangan
untuk memanipulasi pribadi menciptakan
laporan keuangan yang tekanan kepada mereka
terjadi ketika terdapat yang memiliki akses
pelopran dalam prospek atas asset yang rentan
keuangan entitas, terhadap pencurian.
Peluang - Estimasi akuntansi -Adanya kas dalam
signifikan yang jumlah besar atau
menyangkut persediaan yang kecil
pertimbangan dan bentuknya tapi mahal

Akademi Akuntansi Denpasar


4 Juni 2020
Pengauditan

ketidakpastian yang harganya, atau banyak


sulit untuk diminta.
diverifikasi. -Lemahnya
- Tidak efektifnya dewan pengendalian internal
komisaris dan komite atas asset
audit mengawasi
Perilaku/pembenaran - Komunikasi yang tidak -Tidak peduli dengan
efektif atau tidak tepat kebutuhan untuk
dan dukungan nilai memonitor atau
entitas mengurangi risiko
- Manajemen melakukan pengurangan asset
peralaman yang sangat -Tidak peduli dengan
agresif atau tidak pengendalian internal
realistis kepada analis, dengan melanggar
kreditur, dan pihak pengendalian yang
ketiga lainnya ada.

3. MENILAI RESIKO KECURANGAN


Auditor harus menjaga tingkat akeptisme professional ketika ia
mempertimbangkan sejumlah informasi, termasuk faktor-faktor resiko
kecurangan untuk mengidentifikasi dan merespon resiko kecurangan.
a. Skeptimisme Professional
Auditor harus mempertahankan skeptisisme profesional sepanjang
audit, menyadari kemungkinan bahwa kesalahan penyajian material
yang diakibatkan oleh kecurangan dapat terjadi. Maka dari itu,
diperlukan pengajuan pertanyaan secara berkelanjutan tentang apakah
informasi dan bukti audit yang telah diperoleh memberi petunjuk
bahwa kesalahan penyajian material yang diakibatkan oleh kecurangan
mungkin terjadi.
 Peniliaan kritis dan Bukti Audit
b. Sumber-sumber Informasi untuk Menilai Resiko Kecurangan
 Pembahasan diantara tim audit
 Meminta keterangan dari manajemen
 Meminta keterangan dari pihak-pihak lain dalam entitas
 Meminta keterangan dari auditor internal
 Pemahaman tentang pihak yang bertanggungjawab atas tata
kelola
 Resiko kecurangan
 Prosedur analitis (apakah laporan keuangan konsisten dengan
pemahaman auditor atas entitas, mengindikasikan resiko
kesalahan penyajian material yang diakibatkan oleh kecurangan
yang tidak disadari sebelumnya)
 Informasi lain.

4. MERESPON RESIKO KECURANGAN


a. Menentukan Respon Keseluruhan

Akademi Akuntansi Denpasar


4 Juni 2020
Pengauditan

Mencakup pertimbangan tentang bagaimana pelaksanaan keseluruhan


audit dapat mencerminkan peningkatan skeptisisme profesional.
b. Merancang dan Melaksanakan Prosedur Audit yang Responsif
Terhadap Penilaian Resiko Kesalahan Penyajian Material yang
Diakibatkan oleh Kecurigaan Pada Tingkat Asersi
Respon auditor terhadap hasil penilaian risiko terhadap kesalahan
penyajian material yang diakibatkan oleh kecurangan pada tingkat
asersi yang mencakup perubahan sifat, saat, dan luas prosedur dalam
beberapa cara dibawah ini:
 Sifat prosedur audit yang dilakukan mungkin membutuhkan
perubahan dalam memperoleh bukti audit yang lebih dapat
diandalkan dan relevan atau untuk memperoleh informasi
tambahan yang menguatkan.
 Waktu pelaksanaan prosedur substantive mungkin perlu
dimodifikasi
 Luasnya prosedur yang diterapkan mencerminkan penilaian
risiko keslahan penyajian material yang diakibatkan oleh
kecurangan.
c. Merancang dan Melaksanakan Prosedur Audit yang Responsif
Terhadap Resiko yang terkait dengan pengabaian pengendalian oleh
manajemen
 Menguji ketepatan entri jurnal yang tercatat dalam buku besar
dan penyesuaian lain yag dibuat dalam penyusunan laporan
keuangan, auditor harus:
- Mewawancara individu yang terlibat dalam proses
pelaporan keuangan mengenai aktivitas.
- Memilih entri jurnal dan penyesuaian lain tang dibuat pada
akhir periode pelaporan
- Mempertimbangkan apakah perlu dilakukan pengujian
terhadap entri jurnal dan penyesuaian lain sepanjang
periode pelaporan keuangan
 Menelaah estimasi akuntansi untuk menemukan hal bias dan
mengevaluasi apakah kondisi yang menyebabkan hal bias
tersebut, merupakan kesalahan penyajian material yang
diakibatkan kecurangan. Auditor harus mengevaluasi apakah
pertimbangan dan keputusan yang dibuat manajemen,
mengindikasikan suatu hal bias yang mungkin terjadi pada
manajemen entitas yang mungkin merupakan kesalahan
penyajian material yang diakibatkan oleh kecurangan.
 Mengevaluasi dasar bisnis untuk transaksi signifikan yang
tidak biasa. Indikatornya adalah sebagai berikut.
- Bentuk transaksi yang terlihat terlalu kompleks
- Penilaian resiko kesalahan penyajian material yang
diakibatkan oleh kecurangan
- Pengendalian yang telah diimplementasikan terhadap
entri jurnal dan penyesuaian lainnya
- Proses pelaporan keuangan entitas dan sifat bukti yang
dapat diperoleh

Akademi Akuntansi Denpasar


4 Juni 2020
Pengauditan

- Karakteristik entri jurnal dan penyesuaian lainnya yang


mengandung kecurangan.

5. MEMUTAHIRKAN PROSES PENILAIAN RESIKO


Sebagai auditor, jika mengidentifikasi suatu kesalahan, auditor harus
mengevaluasi apakah kesalahan penyajian tersebut adalah suatu
kecurangan atau bukan. Jika ya, auditor harus mengevaluasi ulang
penilaian resiko kesalahan penyajian tersebut.
a. Auditor Tidak Dapat Melanjutkan Perikatan
Contoh kondisi penyimpangan:
 Entitas tidak melakukan tindakan yang tepat atas kecurangan
bahkan ketika kecurangan tersebut tidak material terhadap
laporan keuangan.
 Pertimbangan auditor atas resiko kecurangan dan hasil
pengujian audit yang mengidikasikan resiko signifikan atas
kecurangan yang bersifat material dan berdampak luas.
 Auditor memiliki kepedulian atas kompetensi atau integritas
manajemen atau pihak yang bertanggungjawab atas tata kelola.
b. Komunikasi Kepada Manajemen dan Pihak yang Bertanggungjawab
Atas Tata Kelola
Jika auditor telah mengidentifikasi atau menduga adanya kecurangan
yang melibatkan manajemen, karyawan yang memiliki peran penting
dalam pengendalian internal, atau karyawan lainnya yang membuat
kecurangan mungkin berdampak material terhadap laporan keuangan,
maka auditor harus mengomunikasikannya secara tepat waktu kepada
pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola , dengan membahas
sifat, saat, dan luas prosedur audit yang diperlukan untuk
menyelesaiakan audit.
c. Dokumentasi
 Berkaitan dengan pemahaman auditor atas entitas dan
lingkungannya
 Berkaitan dengan respons auditor atas risiko
 Berkaitan dengan pengomunikasian kecurangan

6. AREA RESIKO KECURANGAN SPESIFIK


a. Resiko Kecurangan Pendapatan dan Piutang Usaha
 Pelaporan keuangan yang mengandung kecurangan untuk
pendapatan. Ada 3 tipe utama manipulasi pendapatan:
- Pendapatan fiktif  misalnya penerbitan polis asuransi
fiktif yang melibatkan karyawan.
- Pengakuan pendapatan prematur  perusahaan sering
mempercepat saat pengakuan pendapatan untuk memenuhi
tujuan pencapaian laba atau memenuhi peramalan
penjualan (pendapatan sebekum saat pengakuan pendapatan
sebagaimana ditentukan dalam standar akuntansi).
- Manipulasi penyesuaian terhadap pendapatan 
perusahaan ada yang bisa menyembunyikan retur

Akademi Akuntansi Denpasar


4 Juni 2020
Pengauditan

penjualandari auditor sehingga dapat menaikkan penjualan


bersih dan laba. Perusahaan juga bisa mengecilkan jumlah
beban.
 Tanda peringatan untuk kecurangan pendapatan:
- Prosedur analitis  memberi peringatan dengan analisis
persentase laba kotor dan percepatan perputaran piutang
usaha.
- Ketidakcocokan dokumen  auditor harus waspada dengan
tanda-tanda tidak lazim dan perubahan dalam dokumen.
Sebaiknya menggandakan dokumen asli, daripada dokumen
duplikat.
 Penggelapan penerimaan menyangkut pendapatan, antara lain:
- Tidak mencatat penjualan
- Pencurian penerimaan kas setelah penjualan dicarar
 Tanda peringatan penggelapan pendapatan dan penerimaan kas
b. Resiko Kecurangan Persediaan
 Resiko pelaporan kecurangan mengandung kecurangan untuk
persediaan. Banyak perusahaan besar memiliki aneka ragam
persediaan yang berada di lokasi yang tersebar, sehingga
membuat perusahaan mudah untuk menambahkan persediaan
fiktif pada catatan akuntansinya.
 Tanda peringatan untuk kecurangan persediaan. Sama dengan
kecurangan yang melibatkan piutang usaha, banyak tanda dan
peringatan potensial atau gejala menunjuk pada kecurangan
persediaan.
 Prosedur analitis. Prosedur Analitis, terutama presentase laba
kotor dan kecepatan perputaran persediaan, sering membantu
dalam mengungkap kecurangan persediaan.
c. Resiko Kecurangan Pembelian dan Utang Usaha
 Resiko pelaporan keuangan yang mengandung kecurangan
untuk utang usaha
 Kecurangan dalam siklus pembelian dan pembayaran
d. Area Lain Resiko Kecurangan
 Aset tetap
 Beban gaji

===0===

Akademi Akuntansi Denpasar

Anda mungkin juga menyukai