JUDUL
JUDUL
JUDUL :
DESIGN CASING DALAM OPERASI PEMBORAN PADA SUMUR “X”
LAPANGAN “Y”
1
Adakalanya pendorongan bubur semen adalah dengan menggunakan drill
pipe atau tubing ke dalam lubang, bubur semen keluar dari casing shoe dan naik ke
annulus antara casing dengan dinding lubang sampai kepermukaan additive.
3.2. Tujuan
Tujuan dalam penulisan proposal Skripsi ini adalah:
1. untuk mencapai dengan melakukan analisis secara metode analitis yang
menperhitungan dengan internal presure, external presure, beban tension,
beban biaxial, dan megetahui akibat terjadinya collepse, burting dan
tension.
2
dalam suatu operasi pemboran dan harganya yang cukup mahal, maka diperlukan
perencanaan atau pemilihan casing yang sebaik mungkin. Untuk merencanakan
atau memilih casing, ada beberapa parameter yang harus diperhatikan, antara lain:
casing grade, casing size, jenis sambungan, serta gaya dan tekanan yang bekerja
pada casing misalnya: tekanan hidro statis drilling fluid, tekanan formasi dan gaya
tarik akibat beban rangkaian casing.
`Dengan dipasangnya casing (pipa selubung) pada lubang sumur minyak atau gas,
diharapkan problem yang akan timbul dikemudian hari dapat diperkecil.
Adapun persyaratan-persyaratan utama yang harus di perhitungkan dalam
desain casing yaitu:
- Mampu menahan beban burst
- Mampu menahan beban collapse
- Mampu menahan beban tension
- Mampu menahan beban tension yang oleh deviasi lubang bor
- Tidak ada kebocoran pada sambungan-sambungannya
- Mampu menahan beban comprensi
- Mampu menahan beban puntiran
- Tidak mudah terkena korosi dan kerapuhan
4.1.2. Ukuran
Diameter atau out side diameter (OD) harus disebutkan untuk suatu casing.
Parameter lain yang sangat erat hubungannya dengan diameter luar adalah diameter
dalam (ID) serta tebal dari casing.
3
4.1.3. Berat Nominal
Berat nominal casing merupakan berat rata-rata badan dan coupling persatu
satuan panjang. Satuan yang sring digunakan adalah lbs per foot (lbs/ft) dan kilo
gram per meter (kg/m). Adapun kegunaan dari berat nominal ini adalah untuk
menhitung berat rangkaian casing.
4.1.5. Grade
Grade casing menyatakan mutu bahan pembuat casing tersebut
berdasarkan minimum Yield Strengthnya. Grade sangat erat hubungannya dengan
kekuatan casing tersebut.
Adapun grade casing berdaasarkan standart API
4
4.2.1. Conductor Casing
Conductor casing adalah casing yang pertamakali dipasang pada konstruksi
sumur. Casing ini dipasang pada kedalaman conductor pipe ini berkisar antara 10
ft sampai dengan 300 ft tergantung dari kondisi lokasi yang akan dibor. Ukuran
conductor pipe biasanya antara 16 inci sampai dengan 36 inci. Conductor pipe ini
harus mempunyai ukuran yang lebih besar agar casing berikutnya bisa masuk
kedalamnya. Kegunaan Conductor Pipe:
- Menampung drilling fluid (mud) agar sirkulasi bisa dilakukan.
- Mencegah membesarnya lobang (washout) pada lapisan permukaan
yang umumnya bersifat tidak solid/gampang runtuh (unconsolidated
formation).
Casing yang digunakan sebagai conductor casing ini umumnya mempunyai
diameter yang cukup besar yaitu sekitar 20 inci´´ sampai dengan 30 inci´´, dan
biasanya digunakan untuk kondisi permukaan lunak, berairi (offshore) ataumudah
runtuh. Adapun fungsi dari conductor casing antara lain:
- Menutup formasi permukaan yang mudah runtuh,
- Mencegah kontaminasi air tawar oleh lumpur pemboran,
- Melengkapi sistem pengaliran lumpur untuk trayek pemboran selajutnya.
5
Kegunaan Surface Casing:
6
dengan cristal. Kebanyakan logam mempunyai struktur cristal berbentuk kubik (a1
= a2 = a3) dan semua sudutnya 90º.Kristal kubik ini terdiri dari tiga buah bentuk
ciri (lattice) yaitu:
7
d. Perlite
Struktur perlite terjadi karena selama proses pendinginan terjadi antectoid
Fe-C yang menyangkut. Pembentukan ferrite dan karbide (C), jadi perlite
merupakan campuran dua fasa dan terbentuk sewaktu austenite dengan komposisi
autectoid yang bertransformasi menjadi ferrite dan karbon.
8
4.6.Urutan Perencanaan Casing Secara Analitis
Urutan langkah perhitungan yang harus dilakukan pada perencanaan
kombinasi selubung secara analitis adalah sebagai berikut:
3. Tentukan harga internal yield strength casing minimal untuk semua section
pada trayek selubung tersebut dengan persamaan (3-1). Berdasarkan harga
IYS maka selubung yang tidak memenuhi harga tersebut harus dihapus dari
daftar perencanaan selubung.
4. Tentukan harga collapse pressure casing minimum untuk section 1, dengan
menggunakan persamaan (3-5).
IYS = Pf x Ni
9
4.7. Penurunan Dan Pemasangan Casing
Pemasangan casing pada lubang dengan sudut kemiringan yang tinggi
sangat sulit dilakukan,karena mud cake pada dinding lubang dapat menjepit casing
sulit dilakukan,karena mud cake pada dinding lubang dapat menjepit casing atau
adanya gaya friksi yang sangat berlebihan.Beberapa cara yang bisa digunakan
adalah dengan casing adjuster,drill casing in dan teknik pengapungan.
10
5.9 Sifat Fisik Batuan Reservoir
Pada dasarnya semua batuan dapat menjadi batuan reservoir asalkan
mempunyai porositas dan permeabilitas yang cukup, namun pada kenyataannya
hanya batuan sedimen yang banyak dijumpai sebagai batuan reservoir, khususnya
reservoir minyak. Oleh karena itu dalam penilaian batuan reservoir selanjutnya
akan banyak berhubungan dengan sifat-sifat fisik batuan sedimen, terutama yang
porous dan permeable.
5.9.2 Saturasi
Saturasi fluida didefinisikan sebagai perbandingan antara volume pori-pori
batuan yang ditempati oleh fluida tertentu dengan volume pori-pori total pada suatu
batuan berpori.
5.9.3 Kompressibilitas
Menurut Geertsma, terdapat tiga macam kompressibilitas pada batuan
yaitu:
11
5.10 Kerusakan Formasi (Skin)
Kerusakan formasi dapat terjadi sepanjang waktu sebagai akibat negatif dari
aktivitas-aktivitas yang terjadi atau yang dilakukan pada sumur mulai dari aktivitas
pemboran, penyemenan, komplesi sumur dan peforasi serta pada saat sumur itu
berproduksi.
12
V. KESIMPULAN SEMENTARA
Operasi pemboran merupakan suatu kegiatan yang terdiri dari beberapa
tahapan kegiatan-kegiatan. Mengingat peranan casing yang sangat penting dalam
suatu operasi pemboran maupun Produksi dan harganya yang cukup mahal, maka
diperlukan perencanaan atau pemilihan casing yang sebaik mungkin.
Casing atau pipa selubung adalah suatu pipa baja yang dirancang untuk
digunakan pada sumur minyak dan gas bumi yang secara umum berfungsi untuk
memperkokoh lubang sumur.
Tujuan utama casing design adalah untuk mendapatkan rangkaian casing
yang cukup kuat untuk melindungi sumur, baik selama pemboran maupun produksi
dengan biaya termurah.
Fungsi utama rangkaian casing adalah :
- Memisahkan dan mengisolasi beberapa formasi untuk meminimalkan
problem pemboran dan produksi.
- Menjaga keestabilan lubang sumur saat pemboran dan operasi well
completion.
Dalam dunia perminyakan penamaan casing didasarkan dari fungsi casing
adapun penamaan casing berdasarkan fungsinya adalah sebagai berikut: Conductor
Casing, Surface Casing, Intermediate Casing, Production Casing.
13
VI. TIME TABEL
o Pelaksanaan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
14
VII. DAFTAR PUSTAKA SEMENTARA
1. Dr. Ir. R. Rubiandini R.S, Perencanaan Pemboran, Departemen Teknik
Perminyakan (ITB), Bandung 1980.
2. George E. King, http://www:engineeringGEKEngineering.com/,
perpustakaan Pusdiklat Migas, Cepu 14 March 2009.
3. http://www:APISpec5CT.scribd.com/, Spcification for Casing and
Tubing, 9th Edition. Perpustakaan Pusdiklat Migas Cepu.
4. http://www:glossary.oilfield.slb.com/, Oil field Glossary Schlumberger,
Perpustakaan AKAMIGAS STEM Cepu, Kamis, 22 Desember 2011.
5. Ir. K. Badu, Teknik Pemboran Jilid IV, Pusdiklat Migas Cepu, October
2004
6. J.E. Brantley, History Of Oil Well, USA 1971, Perpustakaan Pusdiklat
Migas Cepu.
7. N.J. Lapeyrouse, Formulas and Calculating For Drilling, Production and
Workover, Second Edition, Elsevier Science (USA) 2002.
15
VIII. RENCANA DAFTAR ISI
COVER ............................................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN .......................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... iv
MOTTO .............................................................................................................. v
KATA PENGANTAR ....................................................................................... vi
DAFTAR ISI ...................................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ viii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. ix
ABSTRAK ......................................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................
1.1. Latar Belakang ...................................................................................
1.2. Maksud Dan Tujuan ...........................................................................
1.3. Manfaat...............................................................................................
1.4. Ruang Linkup .....................................................................................
1.5. Metodologi Penulisan .........................................................................
1.6. Sistematika Penulisan.........................................................................
16
2.8.4 Tekanan Kapiler ................................................................
2.8.5 Saturasi ..............................................................................
2.8.6 Kompressibilitas ................................................................
2.8.7 Permeabilitas .....................................................................
2.8.8 Kerusakan Formasi (skin)..................................................
2.8.9 Formasi Litologi ................................................................
17