Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Blok Respirasi adalah Blok XIII pada Semester IV dari sistem Kurikulum Berbasis
Kompetensi (KBK) Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah
Palembang. Salah satu strategi pembelajaran sistem Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) ini
adalah Problem Based Learning (PBL). Tutorial merupakan pengimplementasian dari metode
Problem Based Learning (PBL). Dalam tutorial mahasiswa dibagi dalam kelompok-kelompok
kecil dan setiap kelompok dibimbing oleh seorang tutor/dosen sebagai fasilitator untuk
memecahkan kasus yang ada.
Pada kesempatan ini dilaksanakan tutorial studi kasus skenario C,

1.2 Maksud dan Tujuan


Adapun maksud dan tujuan dari laporan studi kasus ini, yaitu :
1. Sebagai laporan tugas kelompok tutorial yang merupakan bagian dari sistem
pembelajaran Kurikulum Berbasis Kompetensi.
2. Dapat menyelesaikan kasus yang diberikan pada skenario dengan metode analisis dan
pembelajaran studi kelompok.
3. Tercapainya tujuan dari pembelajaran tutorial berdasarkan langkah-langkah seven
jump.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Data Tutorial
Tutor : dr. Iskandar, Sp. PK.
Moderator : Fahrurido Kusbari
Notulen : Citra Olivia Dinanti
Sekretaris : Ahmad Sebastian Akbar
Hari/Tanggal : Senin, 29 Juni 2015
Pukul 08.00 – 10.30 WIB.
Rabu , 1 Juli 2015
Pukul 08.00 – 10.30 WIB.

Peraturan Tutorial : 1. Semua anggota tutorial harus mengeluarkan pendapat.


2. Mengacungkan tangan jika ingin memberi pendapat.
3. Berbicara dengan sopan dan penuh tata krama.
4. Izin bila ingin keluar ruangan.

2.2 Skenario
Resti, perempuan, umur 3 tahun, datang ke Klinik Dokter Keluarga karena mulai
mengalami sesak nafas sejak 3 hari yang lalu dan hari ini bertambah sesak. Sesak nafas tidak
berbunyi mengi, tidak dipengaruhi oleh cuaca, aktivitas dan posisi. Lima hari yang lalu,
penderita batuk berdahak disertai pilek dan panas tinggi. Sebelumnya Resti diberi ibunya
obat parasetamol dari warung namun belum ada perubahan. Sejak sakit, Resti sukar makan
dan minum.

Riwayat penyakit dahulu : tidak pernah mengalami penyakit yang sama sebelumnya. Tidak
ada riwayat alergi.
Riwayat penyakit dalam keluarga : bapak penderita saat ini mengalami batuk pilek.
Riwayat imunisasi : BCG, skar (+); DPT 1,2,3; Hepatitis 1,2,3; Polio 0,1,2,3
Riwayat makanan : tidak pernah diberi ASI sejak lahir. Saat ini anak makan nasi biasa 3x
setengah mangkuk kecil, dan minum susu formula 1x sehari.
Riwayat lingkungan : tinggal bersama kedua orang tua dan 2 orang kakak di rumah semi
permanen berukuran 4x4 m tanpa kamar, hanya ada 2 jendela.

Pemeriksaan fisik :
BB saat ini = 12 Kg (BB sebelum sakit 12,5 kg), TB = 90 cm
Tanda vital : TD : 80/50 mmHg, HR : 120x/menit, regular, RR: 52 x/menit, T: 39,5 oC, Sp.
O2 90%, ditemukan dispneu dan tidak ditemukan anemia serta sianosis.

Keadaan spesifik :
Kepala : Sklera tidak ikterik, faring tidak hiperemis
Ada nafas cuping hidung, tidak ditemukan head bobbing
Thorax :
Inspeksi : simetris, tidak terdapat retraksi intercostal, subcostal dan suprasternal
Palpasi : stem fermitus kanan dan kiri meningkat
Perkusi : redup dikedua basal paru
Auskultasi : suara nafas vesikuler meningkat, ronki basah halus nyaring dikedua
lapang paru.
Abdomen : datar, lemas, hiper lien tidak teraba, bising usus normal
Ekstremitas : tidak ditemukan clubbing finger

Pemeriksaan laboratorium : Hb 12,8 gr%, leukosit : 22.000/mm3, hitung jenis :


2/2/9/70/24/3, LED : 14mm/jam

Pemeriksaan radiologi :
Thoraks
AP lateral : terdapat infiltrat pada kedua lapangan paru

2.3 Klarifikasi Istilah


1. Sesak nafas : Sulit bernafas akibat terdapat gangguan pada saluran pernafasan
2. Mengi : Suara yang dihasilkan ketika udara mengalir melalui saluran nafas yang
menyempit
3. Alergi : Kegagalan kekebalan tubuh dimana tubuh seseorang menjadi hipersensitif dalam
bereaksi secara imunologi
4. Batuk berdahak : Respon saluran pernafasan untuk mengeluarkan patogen melalui sekret
5. Skar : Tanda setelah penyembuhan luka atau proses penyakit lain
6. Sianosis :
7. Sp O2
8. Head Bobbing :
9. Nafas cuping hidung :
10. Retraksi intercostal :
11. Retraksi subcostal :
12. Retraksi suprasternal : Pemendekan atau penarikan diatas sternum
13. Stem fremitus kanan dan kiri meningkat : Perbandingan getaran saat palpasi yang
meninggi bila ada konsolidasi paru
14. Redup di kedua basal paru : Suara jaringan yang padat atau konsolidasi paru
15. Vesikuler meningkat : Peningkatan bunyi nafas pada paru selama ventilasi
16. Ronki basah halus nyaring : Suara yang terdengar seperti gesekan rambat
17. Clubbing finger : Proliferasi jaringan lunak disekitar jari tangan atau jari kaki tanpa
perubahan tulang

2.4 Identifikasi Masalah


1. Resti, perempuan, umur 3 tahun, datang ke Klinik Dokter Keluarga karena mulai
mengalami sesak nafas sejak 3 hari yang lalu dan hari ini bertambah sesak. Sesak nafas
tidak berbunyi mengi, tidak dipengaruhi oleh cuaca, aktivitas dan posisi.
2. Lima hari yang lalu, penderita batuk berdahak disertai pilek dan panas tinggi.
3. Sebelumnya Resti diberi ibunya obat parasetamol dari warung namun belum ada
perubahan.
4. Sejak sakit, Resti sukar makan dan minum.
5. Riwayat penyakit dahulu : tidak pernah mengalami penyakit yang sama sebelumnya.
Tidak ada riwayat alergi.
6. Riwayat penyakit dalam keluarga : bapak penderita saat ini mengalami batuk pilek.
7. Riwayat imunisasi : BCG, skar (+); DPT 1,2,3; Hepatitis 1,2,3; Polio 0,1,2,3
8. Riwayat makanan : tidak pernah diberi ASI sejak lahir. Saat ini anak makan nasi biasa 3x
setengah mangkuk kecil, dan minum susu formula 1x sehari.
9. Riwayat lingkungan : tinggal bersama kedua orang tua dan 2 orang kakak di rumah semi
permanen berukuran 4x4 m tanpa kamar, hanya ada 2 jendela.
10. Pemeriksaan Fisik :
BB saat ini = 12 Kg (BB sebelum sakit 12,5 kg), TB = 90 cm
Tanda vital : TD : 80/50 mmHg, HR : 120x/menit, regular, RR: 52 x/menit, T: 39,5 oC,
Sp. O2 90%, ditemukan dispneu dan tidak ditemukan anemia serta sianosis.
Keadaan Spesifik :
Kepala : Sklera tidak ikterik, faring tidak hiperemis
Ada nafas cuping hidung, tidak ditemukan head bobbing
Thorax :
Inspeksi : simetris, tidak terdapat retraksi intercostal, subcostal dan suprasternal
Palpasi : stem fermitus kanan dan kiri meningkat
Perkusi : redup dikedua basal paru
Auskultasi : suara nafas vesikuler meningkat, ronki basah halus nyaring dikedua
lapang paru.
Abdomen : datar, lemas, hiper lien tidak teraba, bising usus normal
Ekstremitas : tidak ditemukan clubbing finger
11. Pemeriksaan Laboratorium
Hb 12,8 gr%, leukosit : 22.000/mm3, hitung jenis : 2/2/9/70/24/3, LED : 14mm/jam
12. Pemeriksaan Radiologi
Thoraks:
AP lateral : terdapat infiltrat pada kedua lapangan paru

2.4 Analisis Masalah


1. Resti, perempuan, umur 3 tahun, datang ke Klinik Dokter Keluarga karena mulai
mengalami sesak nafas sejak 3 hari yang lalu dan hari ini bertambah sesak. Sesak
nafas tidak berbunyi mengi, tidak dipengaruhi oleh cuaca, aktivitas dan posisi.
a. Apa sistem yang terlibat pada kasus ini serta bagaimana anatomi, histologi dan
fisiologi dari organ tersebut?
b. Apa penyebab sesak nafas?
c. Bagaimana patofisiologi dari sesak nafas pada kasus ini?
d. Mengapa sesak nafas bertambah berat?
e. Apa makna sesak nafas tidak berbunyi mengi, tidak dipengaruhi oleh cuaca, aktivitas
dan posisi?
f. Apa hubungan usia dan jenis kelamin terhadap keluhan?

2. Lima hari yang lalu, penderita batuk berdahak disertai pilek dan panas tinggi.
a. Apa penyebab batuk berdahak disertai pilek dan panas tinggi?
b. Bagaimana patofisiologi dari batuk berdahak pada kasus ini?
c. Bagaimana patofisiologi dari pilek pada kasus ini?
d. Mengapa demam terjadi sejak 5 hari yang lalu?
e. Bagaimana patofisiologi dari panas tinggi pada kasus ini?
f. Apa hubungan keluhan lima hari yang lalu penderita batuk berdahak disertai pilek
dan panas tinggi terhadap keluhan sesak nafas?

3. Sebelumnya Resti diberi ibunya obat parasetamol dari warung namun belum ada
perubahan.
a. Mengapa setelah diberi ibunya obat parasetamol dari warung keluhan Resti belum
ada perubahan?
b. Bagaimana farmakokinetik dan farmakodinamik dari obat parasetamol?
c. Bagaimana klasifikasi dari obat demam?

4. Sejak sakit, Resti sukar makan dan minum.


a. Mengapa Resti sukar makan dan minum?
b. Apa dampak Resti sukar makan dan minum?

5. Riwayat penyakit dahulu : tidak pernah mengalami penyakit yang sama


sebelumnya. Tidak ada riwayat alergi.
a. Apa makna riwayat penyakit dahulu tidak pernah mengalami penyakit yang sama
sebelumnya serta tidak ada riwayat alergi?
b. Apa hubungan riwayat penyakit dahulu tidak pernah mengalami penyakit yang sama
sebelumnya serta tidak ada riwayat alergi terhadap keluhan?

6. Riwayat penyakit dalam keluarga : bapak penderita saat ini mengalami batuk
pilek.
a. Apa makna riwayat penyakit dalam keluarga bapak penderita saat ini mengalami
batuk pilek?
b. Apa hubungan riwayat penyakit dalam keluarga bapak penderita saat ini mengalami
batuk pilek terhadap keluhan?

7. Riwayat imunisasi : BCG, skar (+); DPT 1,2,3; Hepatitis 1,2,3; Polio 0,1,2,3
a. Apa makna riwayat imunisasi BCG, skar (+); DPT 1,2,3; Hepatitis 1,2,3; Polio
0,1,2,3?
b. Apa hubungan riwayat imunisasi BCG, skar (+); DPT 1,2,3; Hepatitis 1,2,3; Polio
0,1,2,3 terhadap keluhan?

8. Riwayat makanan : tidak pernah diberi ASI sejak lahir. Saat ini anak makan nasi
biasa 3x setengah mangkuk kecil, dan minum susu formula 1x sehari.
a. Apa makna riwayat makanan tidak pernah diberi ASI sejak lahir. Saat ini anak makan
nasi biasa 3x setengah mangkuk kecil, dan minum susu formula 1x sehari?
b. Apa hubungan tidak pernah diberi ASI sejak lahir. Saat ini anak makan nasi biasa 3x
setengah mangkuk kecil, dan minum susu formula 1x sehari terhadap keluhan?

9. Riwayat lingkungan : tinggal bersama kedua orang tua dan 2 orang kakak di
rumah semi permanen berukuran 4x4 m tanpa kamar, hanya ada 2 jendela.
a. Apa makna riwayat lingkungan tinggal bersama kedua orang tua dan 2 orang kakak di
rumah semi permanen berukuran 4x4 m tanpa kamar, hanya ada 2 jendela?
b. Apa hubungan riwayat lingkungan tinggal bersama kedua orang tua dan 2 orang
kakak di rumah semi permanen berukuran 4x4 m tanpa kamar, hanya ada 2 jendela
terhadap keluhan?

10. Pemeriksaan Fisik :


BB saat ini = 12 Kg (BB sebelum sakit 12,5 kg), TB = 90 cm
Tanda vital : TD : 80/50 mmHg, HR : 120x/menit, regular, RR: 52 x/menit, T: 39,5 oC,
Sp. O2 90%, ditemukan dispneu dan tidak ditemukan anemia serta sianosis.
Keadaan Spesifik :
Kepala : Sklera tidak ikterik, faring tidak hiperemis
Ada nafas cuping hidung, tidak ditemukan head bobbing
Thorax :
Inspeksi : simetris, tidak terdapat retraksi intercostal, subcostal dan suprasternal
Palpasi : stem fermitus kanan dan kiri meningkat
Perkusi : redup dikedua basal paru
Auskultasi : suara nafas vesikuler meningkat, ronki basah halus nyaring dikedua
lapang paru.
Abdomen : datar, lemas, hiper lien tidak teraba, bising usus normal
Ekstremitas : tidak ditemukan clubbing finger
a. Apa interpretasi dari hasil pemeriksaan fisik dan keadaan spesifik?
b. Bagaimana mekanisme dari abnormal dari hasil pemeriksaan fisik dan keadaan
spesifik?

11. Pemeriksaan Laboratorium


Hb 12,8 gr%, leukosit : 22.000/mm3, hitung jenis : 2/2/9/70/24/3, LED : 14mm/jam
a. Apa interpretasi dari hasil pemeriksaan laboratorium?
b. Bagaimana mekanisme dari abnormal dari hasil pemeriksaan laboratorium?

12. Pemeriksaan Radiologi :


Thoraks
AP lateral : terdapat infiltrat pada kedua lapangan paru
a. Apa interpretasi dari hasil pemeriksaan laboratorium?
b. Bagaimana mekanisme dari abnormal dari hasil pemeriksaan laboratorium?

13. Bila semua gejala ini dihubungkan maka:


a. Bagaimana cara menegakkan diagnosis pada kasus ini?
b. Bagaimana diagnosis banding pada kasus ini?
c. Apa saja pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan pada kasus ini?
d. Apa diagnosis pasti pada kasus ini?
e. Bagaimana tatalaksana diagnosis pada kasus ini?
f. Apa komplikasi dari diagnosis pada kasus ini?
g. Bagaimana prognosis pada kasus ini?
h. Apa Kompetensi Dokter Umum pada kasus ini?
i. Bagaimana Nilai – Nilai Islam pada kasus ini?

2.5 Hipotesis
Resti, perempuan, umur 3 tahun mengalami sesak nafas yang bertambah berat karena
mengalami bronkopneumonia.

2.6 Kerangka Konsep

Anda mungkin juga menyukai