PEMBAHASAN
Bersin
Sebetulnya bersin merupakan gejala yang normal, terutama pada pagi hari
atau bila terdapat kontak dengan sejumlah besar debu. Hal ini merupakan
mekanisme fisiologik, yaitu proses membersihkan sendiri (self cleaning
process). Bersin dianggap patologik, bila terjadinya lebih dari 5 kali setiap
serangan, sebagai akibat dilepaskannya histamin. Disebut juga sebagai
bersin patologis.
Penyebab bersin
1. Rhinitis vasomotor
sistem sarafnya sangat sensitif sekali pada segala sesuatu yang dingn,
serta sering dipicu oleh suhu dingin pagi hari, mudah bersin saat
terkena air, angin dari AC, saat menginjak lantai yang dingin tanpa
alas kaki). Rhinitis vasomotor jarang terjadi hingga sore hari, tapi
lebih sering terjadi saat pagi hari saat dingin.
2. Rhinitis alergi
Sering disebabkan oleh terhirupnya alergen pemicu alergi seperti
serbuk sari, spora jamur, tungau, dan debu rumah
Hidung tersumbat
1. Rhinitis alergi
2. Alergi serbuk sari
3. Polip hidung (hidung tersumbat hanya sebelah dan tidak
berpindah-pindah
4. Paparan zat kimia
5. Iritasi hidung karena faktor lingkungan (akibat paparan asap atau
debu)
6. Tumor
7. Septum menyimpang
8. Sakit kepala cluster
9. Benda asing
Ingus
a) Ingus yag encer dan berwarna bening (gejalan flu atau alergi)
b) Ingus yang kental dan berwarna kekuningan da sedikit kehijauan
(infeksi bakteri)
c) Ingus yang keluar disertai darah (terlalu kencang saat mendorong
ingus keluar, kekeringan membran hidung)
d) Ingus berwarna hijau dan sedikit berbau busuk ( benda asing yang
masuk dan telah menginfeksi hidung)
d. Apa makna bersin-bersin, hidung tersumbat dan keluar ingus encer sejak 2
hari yang lalu?
Terjadi alergi, karena alergi dapat timbul akibat terpejan oleh alergen yang
mengaktifkan sistem imun dan menyebabkan reaksi alergi.
2. Ny. Susi juga mengeluh matanya gatal, yang kadang-kadang disertai dengan
banyak air mata keluar.
a. Apa penyebab matanya gatal, yang kadang-kadang disertai dengan banyak
air mata keluar?
b. Bagaimana hubungan matanya gatal, yang kadang-kadang disertai dengan
banyak air mata keluar dengan keluhan utama?
c. Bagaimana mekanisme matanya gatal, yang kadang-kadang disertai
dengan banyak air mata keluar?
3. Pasien juga mengeluh susah tidur.
a. Bagaimana hubungan pasien juga mengeluh susah tidur dengan keluhan
utama?
b. Apa penyebab susah tidur pada kasus?
c. Bagaimana mekanisme susah tidur pada kasus?
4. Ny. Susi juga mengatakan setiap kali mengkonsumsi udang dan terkena debu
langsung mengeluh bersin-bersin dan keluar ingus encer. Keluhan ini
dirasakan ny. Susi sejak umur 5 tahun. Ayah ny. Susi juga memiliki keluhan
yang sama.
a. Apa makna setiap kali mengkonsumsi udang dan terkena debu langsung
mengeluh bersin-bersin dan keluar ingus encer?
Pasien mengalami alergi terhadap debu dan udang, hal ini dikarenakan
tubuh dari pasien merespon berlebihan terhadap suatu pajanan dari luar.
Ketika antigen mengikat antibodi IgE ganda pada sel mast atau basofil, sel
menjadi aktif yang akhirnya menyebabkan pelepasan mediator
proinflamasi yang mengakibatkan munculnya reaksi alergi yang dapat
berupa bersin-bersin dan keluar ingus encer.
Udang
Kandungan protein udang dikategorikan sebagai “complete protein”
karena kadar asam amino yang tinggi. Protein dapat menginduksi TH2,
yang merupakan subset CD4 dapat membelokkan sisntesis isotipe antibodi
dari bentuk IgM menjadi IgE. IgE menyebabkan sel sel menjadi aktif yang
akhirnya menyebabkan pelepasan mediator proinflamasi yang
mengakibatkan munculnya reaksi alergi.
Debu
Tungau ini banyak ditemukan pada debu yang terdapat pada berbagai
peralatan rumah tangga, khususnya perabotan yang terdapat di sekitar
kamar tidur, seperti kasur, seprei, selimut, wool dan peralatan lain.
Dermatophagoides menyukai tempat yang hangat, kering dan lembab.
Meskipun tungau ini tidak menggigit dan tidak menularkan suatu
penyakit, namun tungau ini menghasilkan material atau bahan yang
bersifat alergen. Material tersebut berukuran sangat kecil dan ringan
sehingga mudah terbang dan bersatu dengan debu di udara. Bila terhisap
dapat menimbulkan reaksi alergi pada orang yang sensitive.
Uppikke.staff.ipb.ac.id/ 2014
b. Apa penyebab alergi? (Sistem imun)
Reaksi alergi (hipersensitif tipe I) terjadi jika seseorang yang telah
memproduksi antibodi IgE akibat terpapar suatu antigen (alergen),
terpapar kembali oleh antigen yang sama. Alergen memicu terjadinya
aktivasi sel mast yang mengikat IgE pada jaringan. IgE dapat terbentuk
memerlukan antigen serta rute presentasi tertentu. TH2 yang merupakan
subset CD4 dapat membelokkan sisntesis isotipe antibodi dari bentuk IgM
menjadi IgE. IgE menyebabkan sel sel menjadi aktif yang akhirnya
menyebabkan pelepasan mediator proinflamasi yang mengakibatkan
munculnya reaksi alergi.
Hanya sedikit eosinofil yang ditemukan di sirkulasi darah. Sebagian besar
eosinofil ditemukan pada jaringan terutama pada jaringan ikat saluran
pernafasan, usus, dan epiteliumurogenital
repository.usu.ac.id
c. Bagaimana mekanisme alergi?
d. Bagaimana hubungan alergi dengan keluhan utama?
Ketika antigen mengikat antibodi IgE ganda pada sel mast atau basofil, sel
menjadi aktif yang akhirnya menyebabkan pelepasan mediator
proinflamasi. IgE diproduksi oleh sel B karena ada stimulasi IL-4 dan IL-
13, melalui sirkulasi darah molekul- molekul IgE dibawa ke jaringan
tubuh termasuk mukosa hidung dan terikat pada permukaan sel- sel yang
memiliki reseptor IgE terutama pada permukaan sel mast dan basofil. Sel
mast dan basofil terktifasi dan melepaskan berbagai mediator proinflamasi
salah satunya histamin. Sel-sel endotel dan otot polos pembuluh darah
serta ujung-ujung saraf nosiseptif tipe C pada mukosa hidung terdapat
reseptor histamin H1. Serat-serat noniseptif tipe C pada mukosa hidung
berasal dari cabang pertama dan cabang kedua nervus trigeminus. Serat-
serat ini bercabang dan tersebar secara luas pada submukosa. Hisatamin
yang terikat pada reseptor H1 pada serat nosiseptif akan menimbulkan
impuls saraf dan akan diteruskan ke pusat, mengaktifkan pusat gatal
sehingga timbul gejala hidung gatal. Impuls saraf ini sekaligus
mencetuskan refleks bersin serta refleks parasimpatik yang mengakibatkan
peningkatan sekresi kelenjar- kelenjar serus. Histamin yang terikat pada
reseptor H1 pada endotel mengakibatkan permeabilitas pembuluh darah
sehingga akan terjadi ekstravasai serum selanjutnya merembes di sela-sela
sel epitel mukosa, masuk ke rongga hidung, bermanifestasi sebagai rinore
encer. Terikatnya histamin pada reseptor H1 pada otot polos pembuluh
darah mengakibatkan vasodilatai pembuluh darah sehingga menyebaban
kongesti konka nasi dengan manifestasi gejala berupa hidung tersumbat.
repository.usu.ac.id
muhaiminrifai.lecture.ub.ac.id
e. Bagaimana hubungan usia dengan terjadinya alergi?
Pada saat lahir, kadar IgE pada darah tali pusat sebesar 1 IU/ml (1IU = 2,4
nanogram), namun pada lebih dari 50% bayi baru lahir belum ditemukan
IgE. Kemudian kadar IgE akan terus meningkat sejalan dengan
bertambahnya usia, dan mencapai kadar puncak pada usia 10-15 tahun.
Kadar ini bertahan higga usia sekitar 50 tahun, dan kembali menurun
seiring bertambahnya usia. Kadar IgE cenderung berhubungan dengan
tingkat stimulasi antigen.
f. Apa makna Ayah ny. Susi juga memiliki keluhan yang sama?
Alergi dapat diturunkan dari orang tua atau kakek dan nenek penderita.
Bila ada orang tua menderita alergi kita harus mewaspadai tanda alergi
pada anak sejak dini. Bila ada salah satu orang tua yang menderita gejala
alergi maka dapat beresiko 20-40% menurun pada anak, kedua orang tua
alergi resiko meningkat menjadi 40-80%. Sedangkan jika tidak ada
riwayat alergi pada kedua orang tua maka resikonya adalah 5-15%. Bisa
saja gejala alergi pada saat anak timbul, setelah menginjak dewasa akan
banyak berkurang.
Judarwanto,W. 2005. Alergi Makanan, Diet Dan Autisme
5. Pemeriksaan fisik :
Keadaan umum: Tampak sakit sedang, compos mentis.
Vital sign: TD: 110/70 mmHg, N: 90X/menit reguler, isi tegangan cukup, RR:
26x/menit, T: 37,0oC
Wajah: terdapat garis kehitaman pada kulit dibawah palpebra inferior.
a. Apa interpretasi dari pemeriksaan fisik?
b. Bagaimana mekanisme dari pemeriksaan yang abnormal?
c. Apa hubungan terdapat garis kehitaman pada kulit dibawah palpebra
inferior dengan keluhan?
6. Status THT:
- Telingan: membrana timpani utuh, refleks cahaya +/+
- Hidung: Cavum nasi sempit, sekret (+/+)
- Tenggorokan: Arcus faring simetris, uvula ditengah, tonsil T1-T1 tenang,
dinding faring posterior tampak kemerahan.
a. Apa interpretasi dari status THT?
b. Bagaimana mekanisme dari pemeriksaan yang abnormal?
c. Apa hubungan status THT dengan keluhan?
2.6 Hipotesis
Ny. Susi, umur 25 tahun, datang ke dokter dengan keluhan utama bersin-bersin,
keluar ingus encer, mata gatal, disertai air mata yang keluar karena menderita
Rhinitis Alergi.
2.7 Kerangka konsep
Faktor risiko (Genetik)
Faktor Pencetus
Alergi
Rhinitis Alergi